Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Sebagai Pelembab Kulit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman Lobak Merah
2.1.1 Lobak merah
Lobak merupakan herba semusim, tinggi lebih kurang 1 meter, batang
lunak membentuk umbi. Daun tunggal, lonjong, tepi daun bergigi, ujung dan
pangkal rimpang berwarna hijau dan berbulu. Perbungaan bentuk tandan, di ujung
batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna
putih, biji lonjong (Yuniarti, 2008).
Di Indonesia pengembangan budidaya lobak terkonsentrasi di beberapa
daerah di dataran tinggi, di antaranya adalah Lembang, Pangalengan, Pacet dan
Cipanas (Bogor). Hampir di sebagian besar propinsi di Indonesia, kecuali
Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTT, Sulawesi Tenggara dan Irian Jaya.
Daerah pusat produsen lobak yang paling luas adalah Jawa Barat, kemudian
Bengkulu, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat (Anonim, 2013).
Varietas Raphanus sativus L. yang sudah umum dikenal dibedakan atas
tiga varietas, yaitu lobak putih (Raphanus sativus L. var. hortensis Backer), lobak
merah (Raphanus sativus L. var. radicula Pres. A. DC.) dan lobak hitarn
(Raphanus sativus L. var. niger Mirat) (Anonim, 2013). Hal yang membedakan
kandungan lobak merah dengan lobak putih adalah kandungan antosianin yang
terdapat pada lobak merah dan tidak dimiliki oleh lobak putih (Jie, et al., 2013).
Antosianin memiliki peran biologis diantaranya perlindungan kulit terhadap
paparan matahari dan radiasi ultraviolet, serta berperan sebagai antioksidan (Fei,
et al., 2010).
5
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Taksonomi lobak merah
Lobak merah (Raphanus sativus L.) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Capparales
Famili
: Brassicaceae
Genus
: Raphanus
Spesies
: Raphanus sativus L.
Nama lokal : Lobak merah
2.1.3 Kandungan lobak merah
Kandungan lobak merah memiliki beberapa kandungan vitamin yang baik
untuk kulit sebagai berikut:
a. Vitamin C, zat ini sering digunakan dalam krim maupun serum pada produk
kosmetik dengan fungsi mengatasi garis-garis penuaan dan pigmentasi yang
tidak diharapkan (Prianto, 2014).
b. Vitamin A, zat ini sering digunakan dalam kosmetik dan telah terbukti mampu
menghilangkan garis-garis penuaan pada kulit dan kelebihan pigmen kulit
(Prianto, 2014). Keunggulan vitamin A dalam kosmetik antara lain mudah
diserap oleh kulit dan mampu meningkatkan kandungan air kulit (Tranggono
dan Latifah, 2007).
c. Vitamin E, zat ini dapat berfungsi untuk memelihara stabilitas jaringan ikat di
dalam sel sehingga kekenyalan dan kelenturan kulit dapat terjaga. Selain itu,
juga berfungsi sebagai pelembab yang dapat mempertahankan ikatan air di
6
Universitas Sumatera Utara
dalam kulit dan melindungi lipoprotein yang ada dalam sel ( Tranggono dan
Latifah, 2007).
Menurut USDA National Nutrient data base, kandungan gizi yang terdapat
pada lobak merah (Raphanus sativus L.) adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kandungan zat gizi lobak merah
Zat Gizi
Kandungan
Persentase (%)
Energi
Karbohidrat
Protein
16 kkal
3,40 g
0,68 g
1
3
1
Asam folat
25 µg
6
Pyridoksin
0,071 mg
5,5
Riboflavin
0,039 mg
3
Vitamin A
7 IU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman Lobak Merah
2.1.1 Lobak merah
Lobak merupakan herba semusim, tinggi lebih kurang 1 meter, batang
lunak membentuk umbi. Daun tunggal, lonjong, tepi daun bergigi, ujung dan
pangkal rimpang berwarna hijau dan berbulu. Perbungaan bentuk tandan, di ujung
batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna
putih, biji lonjong (Yuniarti, 2008).
Di Indonesia pengembangan budidaya lobak terkonsentrasi di beberapa
daerah di dataran tinggi, di antaranya adalah Lembang, Pangalengan, Pacet dan
Cipanas (Bogor). Hampir di sebagian besar propinsi di Indonesia, kecuali
Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTT, Sulawesi Tenggara dan Irian Jaya.
Daerah pusat produsen lobak yang paling luas adalah Jawa Barat, kemudian
Bengkulu, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat (Anonim, 2013).
Varietas Raphanus sativus L. yang sudah umum dikenal dibedakan atas
tiga varietas, yaitu lobak putih (Raphanus sativus L. var. hortensis Backer), lobak
merah (Raphanus sativus L. var. radicula Pres. A. DC.) dan lobak hitarn
(Raphanus sativus L. var. niger Mirat) (Anonim, 2013). Hal yang membedakan
kandungan lobak merah dengan lobak putih adalah kandungan antosianin yang
terdapat pada lobak merah dan tidak dimiliki oleh lobak putih (Jie, et al., 2013).
Antosianin memiliki peran biologis diantaranya perlindungan kulit terhadap
paparan matahari dan radiasi ultraviolet, serta berperan sebagai antioksidan (Fei,
et al., 2010).
5
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Taksonomi lobak merah
Lobak merah (Raphanus sativus L.) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Capparales
Famili
: Brassicaceae
Genus
: Raphanus
Spesies
: Raphanus sativus L.
Nama lokal : Lobak merah
2.1.3 Kandungan lobak merah
Kandungan lobak merah memiliki beberapa kandungan vitamin yang baik
untuk kulit sebagai berikut:
a. Vitamin C, zat ini sering digunakan dalam krim maupun serum pada produk
kosmetik dengan fungsi mengatasi garis-garis penuaan dan pigmentasi yang
tidak diharapkan (Prianto, 2014).
b. Vitamin A, zat ini sering digunakan dalam kosmetik dan telah terbukti mampu
menghilangkan garis-garis penuaan pada kulit dan kelebihan pigmen kulit
(Prianto, 2014). Keunggulan vitamin A dalam kosmetik antara lain mudah
diserap oleh kulit dan mampu meningkatkan kandungan air kulit (Tranggono
dan Latifah, 2007).
c. Vitamin E, zat ini dapat berfungsi untuk memelihara stabilitas jaringan ikat di
dalam sel sehingga kekenyalan dan kelenturan kulit dapat terjaga. Selain itu,
juga berfungsi sebagai pelembab yang dapat mempertahankan ikatan air di
6
Universitas Sumatera Utara
dalam kulit dan melindungi lipoprotein yang ada dalam sel ( Tranggono dan
Latifah, 2007).
Menurut USDA National Nutrient data base, kandungan gizi yang terdapat
pada lobak merah (Raphanus sativus L.) adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kandungan zat gizi lobak merah
Zat Gizi
Kandungan
Persentase (%)
Energi
Karbohidrat
Protein
16 kkal
3,40 g
0,68 g
1
3
1
Asam folat
25 µg
6
Pyridoksin
0,071 mg
5,5
Riboflavin
0,039 mg
3
Vitamin A
7 IU