Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Sebagai Pelembab Kulit

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik adalah sediaan yang diaplikasikan secara topikal dengan tujuan
untuk memperbaiki penampilan. Prinsip dasar manfaat kosmetik adalah untuk
menghilangkan kotoran kulit, mempercantik pewarnaan kulit sesuai yang
diinginkan, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi dari paparan
sinar ultraviolet, dan memperlambat timbulnya kerutan. Setiap komponen yang
ada di dalam kosmetik akan mengadakan ikatan kimiawi terhadap sesama bahan
kandungannya. Penggunaan suatu jenis produk kosmetik, kalau tidak hati-hati,
kekuatan ikatan kimia akan berpengaruh pada kondisi kulit. Bahkan boleh jadi
memiliki manisfestasi negatif terutama bagi seseorang yang sangat sensitif
terhadap kandungan bahan di dalam kosmetik tersebut (Jaelani, 2009).
Oleh karena itu, ketika akan menggunakan kosmetik perlu diteliti terlebih
dahulu kandungan bahan aktifnya. Mengingat tidak jarang perlengkapan kosmetik
seperti bedak, pewarna alis, pewarna bibir, dan sediaan kosmetik lainnya terbuat
dari bahan kimia yang memiliki sifat karsinogenik (Jaelani, 2009).
Definisi

kosmetik


dalam

Peraturan

Menteri

Kesehatan

RI No.

1175/Menkes/Permenkes/2010, kosmetik adalah bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau
badan, melindungi, memelihara tubuh pada kondisi baik (Tranggono dan Latifah,
2007).

1
Universitas Sumatera Utara


Kulit adalah organ terbesar dari tubuh manusia yang menutupi otot dan
organ bagian dalam. Fungsi terpenting dari kulit adalah untuk melindungi tubuh
dari trauma dan melindungi dari infeksi bakteri, virus, dan jamur. Selain itu kulit
dapat berfungsi sebagai penerima rangsang sentuhan, tekanan, tusukan, serta nyeri
(Price dan Wilson, 1986).
Ada berbagai macam bentuk sediaan kosmetik untuk kulit yang beredar
dipasaran diantaranya adalah kosmetik dalam bentuk sediaan krim. Menurut
Farmakope Indonesia Ed. III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa
emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60%, dan dimasudkan untuk
pemakaian luar. Krim tangan dan badan adalah sediaan kosmetika yang
digunakan sebagai pelembab untuk melindungi kulit supaya tetap halus dan
lembut, tidak kering, bersisik dan mudah pecah. Bahan yang biasa digunakan
dalam sediaan krim mencakup zat emolien, humektan, zat sawar, zat pengental
dan pembentuk lapisan tipis, zat penutup kulit yang berpori lebar, zat pengemulsi,
zat pengawet, parfum dan pewarna (Ditjen POM., 1985). Penggunaan pelembab
untuk kulit memiliki sejumlah manfaat penting seperti menjaga kelembaban,
keremajaan, elastisitas kulit, menghaluskan kulit serta membuat kulit tampak
berseri (Noormindhawati, 2013). Menurut Wasitaatmadja (1997), krim tangan
atau badan (hand and body cream) juga dipakai untuk melembutkan dan
menghaluskan kulit.

Ada berbagai jenis sayur dan buah yang dapat digunakan untuk perawatan
kulit diantaranya wortel, mentimun, lobak, labu kuning, kacang polong, serta
sayuran berwarna hijau gelap (Noormindhawati, 2013). Lobak merupakan sayuran
yang dapat digunakan untuk merawat kulit karena mengandung berbagai zat yang

2
Universitas Sumatera Utara

dapat meremajakan kulit. Satu umbi lobak berukuran besar mengandung beberapa
mineral penting seperti kalsium, fosfor, zat besi, sodium, magnesium, dan juga
potasium, sedangkan beberapa vitamin yang terkandung di dalamnya antara lain
vitamin A dan Vitamin C (Jaelani, 2009). Menurut USDA National Nutrient Data
Base, lobak mengandung 25% vitamin C, 9% Vitamin E, 1% vitamin K, zat besi
4%, magnesium 2,5%, kalsium 2,5%, sodium 2,5%, dan potasium 5%. Jenis lobak
ada bermacam-macam, diantaranya adalah lobak merah, lobak hitam, dan lobak
putih. Perbedaan kandungan yang signifikan antara lobak merah dan lobak putih
adalah keberadaan antosianin dalam lobak merah yang tidak dimiliki oleh lobak
putih. Antosianin dapat berperan meningkatkan efektivitas dari vitamin C.
Dari penelitian sebelumnya, telah diformulasikan lobak putih sebagai
pelembab. Sediaan krim pelembab lobak putih 10% memiliki kemampuan

melembabkan yang sama dengan sediaan gliserin 2,5%. Penulis tertarik untuk
memformulasikan krim untuk melembabkan kulit dengan menggunakan ekstrak
lobak merah (Raphanus sativus L.) dan mengetahui kemampuan ekstrak lobak
merah untuk melembabkan kulit.

1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.) dapat diformulasikan
dalam sediaan krim dengan tipe emulsi m/a.
2. Apakah ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.) dalam bentuk sediaan
krim mampu mengurangi penguapan air dari kulit atau melembabkan kulit.

3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesa
1. Ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.) dapat diformulasikan dalam
sediaan krim dengan tipe emulsi m/a.
2. Ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.) dalam bentuk sediaan krim
mampu mengurangi penguapan air dari kulit atau melembabkan kulit.


1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk memformulasikan ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.)
dalam sediaan krim dengan tipe m/a.
2. Untuk mengetahui kemampuan ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.)
untuk mengurangi penguapan air dari kulit atau kemampuan untuk
menjaga kelembaban kulit.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan hasil
guna dari ekstrak lobak merah (Raphanus sativus L.) dalam bidang kosmetik.

4
Universitas Sumatera Utara