Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

LAMPIRAN 1

Universitas Sumatera Utara

PEDOMAN WAWANCARA
Tanggal Wawancara :
Pukul

:

Tempat

:

a.

Karakteristik Informan
Nama Informan

:


Tempat/Tanggal Lahir

:

Jabatan di TMC Group :

b.

Pekerjaan

:

Hobi

:

Pertanyaan Personal Tentang TMC Group
1. Mengapa anda mendirikan TMC Group/tertarik untuk bergabung di TMC
Group?
2. ceritakan awal mulanya anda mendirikan TMC Group/Ceritakan awal

bergabungnya anda di TMC Group!
3. Bagaimana langkah anda dalam menjalankan misi komunitas anda?
Pertanyaan nomor 4 – 10 ditanyakan khusus kepada founder TMC Group
4. Mengapa TMC Group mempunyai tujuan:
a. Menciptakan insan berkarakter dalam mengembangkan minat di dunia
kepariwisataan?
b. Ikut serta dalam memajukan pariwisata Sumatera Utara melalui publikasi
dan promosi kepariwisataan di Sumatera Utara?
c. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk edukasi kepariwisataan?
5. PariwisataSUMUT.Net itu sub-komunitas yang fungsinya apa?
6. Berapa orang yang mengurusi PariwisataSUMUT.Net? fungsinya masingmasing!
7. Traveling Medan itu sub komunitas TMC Group yang fungsinya apa?
Universitas Sumatera Utara

8. Berapa orang yang mengurusi Traveling Medan? fungsinya masing-masing!
9. Komunitas TM itu sub komunitas TMC Group yang fungsinya apa sih?
10. Berapa orang yang mengurusi Komunitas TM? Fungsinya masing-masing!
11. Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!

c. Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata

12. Siapa saja yang sudah pernah menjadi peserta dari TMC Group?
13. Apa saja jenis perjalanan yang sering dilakukan oleh TMC Group
14. Objek wisata yang seperti apa yang menjadi destinasi tujuan TMC Group?
15. Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara
interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan
bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?
16. Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan
calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil)
(pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan
apa, bagaimana efeknya)?
17. Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan
calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau organisasi
(pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan
apa, bagaimana efeknya)?
18. Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan
publik luas sebagai calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikannya
bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?
19. Siapa sasaran peserta TMC Group? mengapa?
20. Apakah TMC Group melakukan personal selling dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

21. Apakah TMC Group Group melakukan direct ads dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
22. Apakah TMC Group melakukan sales promotions dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
Universitas Sumatera Utara

23. Apakah TMC Group melakukan publicity dalam memasarkan produknya yaitu
eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
24. Apakah TMC Group melakukan sponsorship marketing dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care dll?
25. Apakah TMC Group melakukan point-of-purchase communication dalam
memasarkan produknya yaitu eksplor wisata?
26. Bagaimana membuat orang loyal untuk terus ikut dengan kegiatan TMC
Group?
27. siapa saja yang terlibat dalam usaha meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan TMC Group?

d. Pertanyaan mengenai media sosial yang digunakan oleh TMC Group
28. Pertanyaan media sosial (instagram, facebook, website, email, twitter)
a. Kenapa harus menggunakan media sosial tersebut?

b. Berapa jumlah pengikut dari media sosial tersebut?
c. (instagram, facebook) Berapa rata-rata yang menglike/comment?
d. (instagram, twitter) Berapa orang yang meregram/meretweet?
e. (Website) berapa jumlah viewers?
f. Mana yang lebih berpengaruh diantara semua media sosial yang
digunakan?

e. Pertanyaan Mengenai Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, dan Upaya
dalam Mengatasi Hambatan dalam Menjalankan Strategi
(Pertanyaan ini hanya ditanyakan

apabila strategi tersebut digunakan oleh

informan)
29. Apa faktor pendukung strategi pemasaran personal selling?
30. Apa faktor penghambat strategi pemasaran personal selling?
31. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi personal selling?
32. Apa faktor pendukung strategi pemasaran direct advertising?
33. Apa faktor penghambat strategi pemasaran direct advertising?
Universitas Sumatera Utara


34. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi direct advertising?
35. Apa faktor pendukung strategi pemasaran sales promotions?
36. Apa faktor penghambat strategi pemasaran sales promotions?
37. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi sales promotions?
38. Apa faktor pendukung strategi pemasaran publicity?
39. Apa faktor penghambat strategi pemasaran publicity?
40. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi publicity?
41. Apa faktor pendukung strategi pemasaran sponsorship marketing?
42. faktor penghambat strategi pemasaran sponsorship marketing?
43. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi sponsorship
marketing?
44. Apa faktor pendukung strategi pemasaran point-of-purchase communication?
45. Apa faktor penghambat strategi pemasaran point-of-purchase communication?
46. Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi point-of-purchase
communications?

f. Pertanyaan Mengenai Pengembangan Pariwisata
47. Bagaimana usaha TMC Group untuk menggalakkan ekonomi masyarakat
DTW?

48. Bagaimana usaha TMC Group untuk memelihara kepribadian bangsa dan
kelestarian fungsi dan lingkungan hidup?
49. Bagaimana usaha TMC Group untuk memupuk rasa cinta tanah air dan
bangsa kepada peserta yang ikut trip?

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 2

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT
Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Antonius Naibaho

Umur


: 26 tahun

Jeni kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jl. Sisingamangaraja, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,
Judul penelitian

: Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas
Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi
Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan
Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara)


Nama peneliti

: Sera Green Dubonnet

Jenis penelitian

: Kualitatif Deskriptif

Lokasi Penelitian

: Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan
informasi kepada peneliti.

Medan, 5 Juli 2016

(Antonius Naibaho)

Universitas Sumatera Utara


INFORMED CONSENT
Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Yowanda Rahmazam

Umur

: 22 Tahun

Jeni kelamin : Laki-laki
Alamat

: Jl. Sumbawa No. 1, Kota Pematangsiantar

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,
Judul penelitian


: Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas
Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi
Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan
Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara)

Nama peneliti

: Sera Green Dubonnet

Jenis penelitian

: Kualitatif Deskriptif

Lokasi Penelitian

: Kota Pematangsiantar

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan
informasi kepada peneliti.

Medan, 20 Juli 2016

(Yowanda Rahmazam)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT
Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Ida Roselly Girsang

Umur

: 20 tahun

Jeni kelamin

: Perempuan

Alamat

: Pasar VII Padang Bulan, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,
Judul penelitian

: Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas
Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi
Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan
Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara)

Nama peneliti

: Sera Green Dubonnet

Jenis penelitian

: Kualitatif Deskriptif

Lokasi Penelitian

: Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan
informasi kepada peneliti.

Medan, 20 Juli 2016

(Ida Roselly Girsang)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT
Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Docma Great Faith Nababan

Umur

: 19 tahun

Jeni kelamin : Laki-laki
Alamat

: Jl. Krakatau, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,
Judul penelitian

: Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas
Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi
Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan
Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera
Utara)

Nama peneliti

: Sera Green Dubonnet

Jenis penelitian

: Kualitatif Deskriptif

Lokasi Penelitian

: Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan
informasi kepada peneliti.

Medan, 25 Juli 2016

(D Great F Nababan)

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 3

Universitas Sumatera Utara

INFORMAN I
Tanggal Wawancara : 5 Juli 2016
Pukul
: 17.00 – 21.00 WIB
Tempat
: KFC Sisingamangaraja, Medan
Karakteristik Informan
Nama Informan
: Antonius Naibaho
TTL
: Sidikalang, 14 Januari 1990
Jabatan
: CEO dan founder
Pekerjaan
: Fokus di TMC Group
Hobi
: membaca, menulis dan traveling

P
I

: Peneliti
: Informan

Pertanyaan Tentang TMC Group
P
I

: Mengapa anda mendirikan TMC Group?
: ee.. TMC Group itu didirikan, sebagai media publikasi pariwisata awalnya,
dari awalnya di twitter, yaitu @pariwisatasumut.net, kemudian kita
kembangin lagi, kita buat blog. Jadi kita punya tujuan untuk menciptakan
insan berkarakter untuk mengembangkan pariwisata, kemudian untuk
pemanfaatan media sosial untuk media publikasi pariwisata.

P
I

: Ceritakan proses awal terbentuknya TMC Group!
: Awalnya tahun 2012 berawal dari aku membuat akun pariwisata
@pariwisatasumut.net di twitter, jadi sepanjang tahun itu kita kan banyak
nge-post tempat wisata sama event pariwisata yang ada di Sumut, disitu kita
masih pakai twitter dan juga kemudian aku buat blog. Kita posting lebih ke
destinasi wisata, tempat-tempat wisata di daerah ini apa, di daerah itu apa,
misalnya yang pernah kita post dulu pertama kali itu Danau Toba, kita post 7
kabupaten yang punya Danau Toba itu.. kemudian masuk ke Daerah Tapanuli
Bagian Selatan (Tabagsel) dari Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, sama
Padang Lawas, Padang Lawas Utara, sama bagian Labusel, sama yang lainlain. Event-event yang kita post seperti Festival Danau Toba, awalnya kan
Festival Danau Toba, Pesta Danau Toba kemudian expo-expo yang berkaitan
dengan dunia pariwisata misalnya, ee.. Travel Fair, seperti itu.
Setelah PariwisataSUMUT.Net berkembang, dalam hitungan bulan, yaitu
empat bulan kemudian, bulan Juni 2012 kita sering ngadain eksplor wisata
alias ngetrip-ngetrip gitu kebetulan dulu yang ngeksplor itu ya aku sama
temen-temen aku sendiri, kami jadi buat tim. Tim-tim awalnya itu kami ada
sepuluh orang. kemudian ada banyak dari temen-temen kampus kami pada
Universitas Sumatera Utara

minta adain trip, maka kami buatlah komunitas baru, yaitu komunitas
Traveling Medan. Traveling Medan ini muncul setelah aku buat akun twitter
dan blog PariwisataSUMUT.Net. kita jadiin Traveling Medan ini sebagai
komunitas ngetrip, eksplor wisata, jalan-jalan, awalnya. Komunitas traveling,
komunitas pencinta pariwisata, setelah itu, setelah Traveling Medannya
berkembang, maka kami memutuskan untuk membuat komunitas besar yang
menaungi PariwisataSUMUT dan Traveling Medan, aku buat komunitas besar
yang naungin kedua komunitas itu di komunitas Traveling Medan Comm
Group, dimana PariwisataSUMUT.Net dan Traveling Medan jadi subkomunitasnya. Aku dan tim awal tadi juga setuju, walaupun ada seleksi alam
juga, mereka ga semuanya bisa ikut, kami buat sub-komunitas, yaitu
Komunitas TM, komunitas TM ini semacam komunitas untuk anggota baru
yang udah oprec, mereka pertama-tama masuk Komunitas TM dahulu,
sebelum mereka mau ditempatkan jadi pengurus inti di Traveling Medan dan
PariwisataSUMUT.Net. Kami mulai maka kita pisahkan, kita jadikan dua,
ada Traveling Medan dan ada Komunitas TM. Berkembang itu aku artikan
sebagai banyaknya permintaan kita ngetrip bareng kesana-kesini. Jadi
Traveling Medan itu sebagai travel organizing, kalau Komunitas TM itu
komunitas pencinta pariwisata disitu dibina sama pengurus inti TMC Group
yang mengurusi Traveling Medan, kegiatannya sharing-sharing seputar
pariwisata, seputar ngetrip, dan pelatihan-pelatihan pariwisata gitu.
P
I

: Mengapa anda memilih fokus dengan TMC Group saja?
: Karena saya berpikir industri pariwisata kedepan itu menjanjikan.
Menjanjikan karena sekarang sudah berkembang, saya ingin mengembangkan
komunitas ini lebih besar lagi.

p
I

: Apa syarat bergabung di Komunitas TM?
: Berumur antara 18 – 30 tahun, trus dia harus cinta juga sama dunia
kepariwisataan. Sedangkan banyak yang mau ikut itu usianya diatas 30 tahun,
otomatis merekapun ga bisa dong, gabung di komunitas, makanya itu kita
buka Traveling Medan. di traveling medan ini kita ngembangin jadi ke
operator dan travel organizer.

P

: Salah satu syarat untuk masuk ke komunitas TM tadi adalah, calon anggota
tersebut harus “mencintai dunia kepariwisataan”, itu bagaimana anda dapat
mengetahuinya?
: Sebenarnya tidak ada tes apa-apa, kita hanya minta mereka itu datang di
setiap pertemuan, kita hanya meminta mereka fair dengan diri mereka sendiri,
jika mereka benar mencintai pariwisata itu, mereka pasti bakal stay disini,
intinya ini sejalan dengan proses mereka disini, kalau mereka tetap disini,
tetap concern sama-sama ngetrip disini, belajar disini, itu udah nunjukin
mereka cinta sama dunia pariwisata.

I

Universitas Sumatera Utara

P

: Bagaimana langkah TMC Group dalam menjalankan misi komunitasnya?
(menjadi wadah bagi insan yang peduli dan tertarik akan industri pariwisata
dan mengembangkan pariwisata Sumatera Utara baik melalui kegiatan offline
maupun online.)

I

: Kegiatan untuk mencapai misi itu kan, kita selalu punya program, program
jangka pendek dan program jangka panjang. Kalo program jangka pendek itu
misalnya seperti kegiatan open trip atau eksplor wisata, kemudian publikasi
bersama dengan media, Jadi melalui rangkaian kegiatan ini kita ingin
ngebentuk TMC Group sebagai insan pariwisata yang berkarakter, karena
yang bergabung jadi anggota di TMC Group ini kan, ga semua anak
pariwisata. Jadi kalau mereka dari jurusan lain, atau ngga, dari fakultas lain
tapi mereka asik dengan dunia pariwisata, pasti kita pertahankan.
Jangka panjang mengadakan event, event kepariwisataan seperti Social
Tourism Care, Torism Camp. Kita sebut jangka panjang, karena persiapan
pelaksanaannya juga ga cepat, paling cepat tiga bulan, dan program ini adalah
program TMC Group yang berkelanjutan. Kalau program jangka pendek itu
kita ga ekstra untuk kegiatan itu.

P
I

P

I

P
P

: Mengapa TMC Group mempunyai tujuan: Menciptakan insan berkarakter
dalam mengembangkan minat di dunia kepariwisataan?
: Berkarakter kan artinya kita bukan membuat mereka seperti yang kita
inginkan, kita ga ngebuat mereka semua jadi anak pariwisata. Tapi mereka
tetep berkarakter sesuai dengan diri mereka, mau mereka anak hukum, anak
komunikasi, anak teknik, contohnya, tapi mereka memahami dunia pariwisata.
Jadi karakternya yang kita disitu sebenernya. Kemudian karena kita ngeliat
pelaku-pelaku pariwisata sekarang itu kurang peduli dengan industri yang
mereka geluti sendiri, seperti itu. Makanya tujuan kita ini.
: Mengapa TMC Group mempunyai tujuan: Ikut serta dalam memajukan
pariwisata Sumatera Utara melalui publikasi kepariwisataan di Sumatera
Utara?
: Kalau ini, kita kan ada personal selling, jadi perorang dari kita harus ikut
serta untuk mempromosikan pariwisata dan kegiatan kita, dengan cara
masing-masing seperti dari mulut ke mulut, trus bisa juga dengan talk show di
radio, ya kita harus bersedia, siapapun siap untuk dikondisikan.
: Mengapa TMC Group mempunyai tujuan: Pemanfaatan media sosial sebagai
sarana untuk edukasi kepariwisataan?
: Media sosial, karena kalo di pariwisata kan ada istilah milenial traveler.
Artinya itu lebih ke pemanfaatan media sosial dan teknologi seperti internet
gitu. Dari poin ini kita ngambil tujuan ini, dan sasaran pemasaran pariwisata
Universitas Sumatera Utara

kita inikan lebih ke kawula muda, karena kawula muda ini yang bakal
kedepannya ee.. bekerja ataupun jadi insan pariwisata.

P
I

: PariwisataSUMUT.Net itu sub-komunitas yang fungsinya apa?
: Pariwisata sumut itu kita pengen jadi sebuah jaringan pariwisata Sumatera
Utara secara khusus, dan secara umum untuk Indonesia. Jadi kita mau jadi
sebuah media yang mempromosikan, jadi media independen terkait pariwisata
dan ekonomi kreatif di Sumatera Utara.

P

: Berarti yang akan dikenal oleh masyarakat dan orang banyak itu
PariwisataSUMUT.Net dan bukan TMC Group?
: Kita kan punya strategi pemasaran yang mixing, jadi kita selalu promosikan
dengan Psn, jadi karena tujuan utama dari masing-masing sub-komunitas ini
kan beda, pariwisata sumut berbeda fungsinya dengan Traveling Medan dan
Komunitas TM, makanya kalau ada kegiatan Psn, yang kontrol itu dari
pengurus inti, kadang ada juga tambahan dari yang lain, misalnya Komunitas
TM.

I

P
I
P
I

: Pariwisatasumut.net ini adalah sumber informasi dan publikasi, melalui
media apa saja?
: Kita menggunakan digital media. Website, twitter. Media online semua.
: Berapa orang yang mengurusi PariwisataSUMUT.Net? fungsinya masingmasing!
: Yang ngurusin PariwisataSUMUT.Net ini adalah personel pengurus inti dari
TMC Group. kita kan pakai sistem matriks ya. Seperti menjadi administrator
dalam akun-akun media sosial dan website ya kita-kita di pengurus inti TMC
Group secara bergiliran, kita jadwalin perminggu. Dan yang mengkontrol
secara langsung teknis ini saya.

P
I

: Traveling Medan itu sub-komunitas TMC Group yang fungsinya apa?
: Fungsinya sebagai travel perjalanan, travel organizer, seperti guide, EO
pemandu wisata.

P
I

: Berapa orang yang mengurusi Traveling Medan? fungsinya masing-masing!
: Yang mengurus Traveling Medan adalah personil pengurus inti TMC Group.

P
I

: Komunitas TM itu sub-komunitas TMC Group yang fungsinya apa sih?
: Fungsinya lebih ke komunitas traveler. Adalah orang-orang yang suka jalanjalan. Mereka adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi pengurus inti.
Universitas Sumatera Utara

Kalau di Komunitas TM kan mereka diajarkan dasar-dasar, seperti belajar
teknis belajar pariwisata dengan kita ngadain pertemuan. Komunitas ini
diajarkan oleh pengurus inti.
P

: Berapa jumlah anggota komunitas TM?

I

: 18 orang, sekarang.

P
I

: Berapa kali perjumpaan Komunitas TM?
: Standarnya dua kali dalam sebulan, selambat-lambatnya sekali sebulan.

P
I

: Berapa orang yang mengurusi Komunitas TM? Fungsinya masing-masing!
: Sebenarnya dari personil pengurus inti TMC Group itu, wakil ketua TMC
Group menjadi ketua di Komunitas TM, jadi dia adalah orang yang
mengkoordinir, bertanggungjawab atas kegiatan dari Komunitas TM.

P
I

: Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!
: Kalo di TMC itu kita pakai sistem matriks sebenarnya, jadi semacam ada
perubahan itu. Misalnya segenap pengurus itu harus siap bergerak dibidang
itu, cuman kalo CEO. Kenapa CEO, karena kita kan masih pada posisi start
up, walau udah empat tahun tapi kita masih dibilang start up, lah. Kalo CEO
itu tugasnya menjaga kelangsungan TMC Group itu. Mulai dari sekarang
sampai kedepannya. Kalo CEO, paling tidak saya harus bisa menguasai semua
bidang-bidang, tugas-tugas yang mereka kerjakan. Karena kalau dari mereka
tidak mengerjakan, mau ga mau CEO yang bergerak. Itu didalemnya.. secara
internal.. kalo secara eksternal.. mengambil keputusan.. artinya ada yang mau
nawarin kerjasama.. yang memutuskan jadi atau enggaknya kerja sama itu
CEO. Kemudian jaga hubungan.. CEO itu bagaikan public relations, PR
utama dari TMC, yang jaga nama baik TMC, jaga citra, menjaga
kelangsungan, membina hubungan baik dengan media.

Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata serta Faktor
Pendukung, Faktor Penghambat dan Upaya dalam Mengatasi Hambatan
P
: Siapa saja yang sudah pernah menjadi peserta TMC Group?
I
: foreign tourist, dan domestic tourist.
Kalau foreign tourist ini dia rombongan salah satu jurusan di kampus di
Thailand dan Malaysia. Mereka mengambil wisata edukasi, mereka meminta
kami menghandle tour mereka ke Wisata Mangrove. Tamu dari Thailand itu
dari Sirindhorn College of Public Health, kalau yang dari Malaysia itu..
Trengganu Malaysia University. Kalau rombongan dari Malaysia itu mereka
tahu kami dari website kami. mereka langsung kontak kami via email.kalau
yang di Thailand, mereka tahu kami diperkenalkan sama Universitas Sari
Universitas Sumatera Utara

Mutiara Medan, yang pernah memakai jasa kami juga. Jadi USM yang
mengontak kita untuk kedatangan mereka. Satu rombogan Trengganu
Malaysia University berjumlah 30 orang, sekalian kampusnya. Mereka pergi
ke Wisata Mangrove juga karena mereka jurusan Perairan. Kalau rombongan
dari Sirindhon College itu sekitar 28 orang.
Domestic torist ini yang paling banyak dan hampir disemua trip kita pasti
isinya ya turis domestik.. hehe..
P
I

: Apakah kalian mendapatkan profit dari setiap perjalanan?
: Ya, kita dapat profit. Profitnya berupa uang, gimana caranya kita personil
pengurus inti ngga bayar dalam setiap perjalanan eksplor wisata, ngetripngetrip gitu. Maka dari itu kita masing-masing juga pasang target, peserta di
eksplor wisata kita minimal harus 30 orang, biar ga minus hitungannya.
Karena anak-anak TMC Group ini kan udah kerjain teknis seperti nyari hotel
atau penginapan, cek lokasi objek wisata yang mau didatangi, transportasi,
nyari konsumsi, disana juga jadi tour guide nah wajar dong kalau kita minta
free dalam satu perjalanan kita.

P
I

: Jenis perjalanan seperti apa yang dilakukan oleh TMC Group?
: Wisata budaya, wisata industri, wisata bahari.
Wisata budaya ini ke semua objek wisata yang ada di Medan, ke Istana
Maimun, Tjong A Fie, desa di Sergai, pilgrim tour seperti ke Taman Wisata
Iman, Velangkanni, Vihara di Siantar.
Wisata industri itulah, rombongan mahasiswa, rombongan pelajar, yang
mereka ngadain study tour dan perpisahan kelas.
Wisata bahari juga kita ngunjungin Kawasan Wisata Mangrove, trus juga ke
Pantai di Pulau Pandang, Pulau Berhala, Air terjun Sipiso-piso, Air terjun
Bidadari, Romace Beach, Air terjun Mursala, dan banyak lagi. Ini yang paling
banyak memang diminati sama wisatawan yang ikut sama kita, karena
memang karena sebagian besar yang ikut ngetrip sama kita itu Orang Medan,
ya karena di Medan memang ga punya pantai yang menarik. Kita kan keluar
Medan semua untuk trip bahari.

P

: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara
interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan
bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?

I

: Oh iya.. tetep kita lakukan. Yang aku ajak komunikasi personal sebenarnya
ke peserta-peserta trip sebelumnya, dan ke orang-orang yang sebelumnya
suka nanya-nanya tentang trip-trip ini. aku lebih suka karena memang mereka
udah punya minat, jadi pas ngajaknya juga udah enak. Aku ga begitu suka
Universitas Sumatera Utara

ngajak temen-temenku sendiri karena ini kan bisnis, dan ketika tementemenku minta di miringkan harga perjalanannya, aku suka ga enak nolaknya,
padahal disinikan aku cari keuntungan, perlu budget juga. Sebenernya pernah
dulu ngajak temen-temen, cuma dulu..
Komunikasi personalnya bisa melalui personal chatting di BBM, di Line, bisa
juga kalau aku kebetulan jumpa langsung. Tapi memang lebih sering aku
infokan dulu di BBM, kalau orang itu mau ketemu untuk bahas lebih detail,
ya tinggal janjian.
Kami pakai bahasa persuasif dengan kata “yuk ikutan trip kami kesini….”
Trus nanti aku jelaskan juga rincian apa saja yang mereka dapatkan dalam trip
tersebut. Kalau mereka bilang “mahal kalii” aku sebisa mungkin yakinin kalo
itu ga mahal, kami jelasin harga transportasinya berapa, konsumsinya nanti
disana makan berapa kali, disana nginap dimana, ya yakinin fasilitasnya lah,
gitulah hehe.
Mereka yang dihubungi dengan cara ini juga banyak yang merespon positif,
seperti “yaudah aku ikut ya bang” dan kalau misalnya untuk kawan-kawan
yang udah kerja, mereka juga bilang “kalau libur aku kabarin”
P

: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi
dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil)
(pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan
apa, bagaimana efeknya)?

I

: Jujur, aku belum pernah promosiin kelompok-kelompok yang dua sampe
tiga orangan, atau se geng, belum pernah juga bikin multiple chat di aplikasi
chatting manapun yang isinya beberapa orang. Ga pernah sama sekali. Karena
lebih ngutamain ngomong ke personal ya ketimbang ke kelompok gitu. Tapi
yang pasti peserta kita juga banyak yang kelompok-kelompok gitu, karena
salah satu dari mereka ngehubungin aku, atau aku yang ngehubungin duluan
kalau ada trip, nah mungkin mereka infoin ke temen-temennya.

P

: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi
dengan calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau
organisasi (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang
digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I

: Karena kalau institusi resmi yang formal begini seperti dari kampus, gereja,
ya penyampaiannya juga kami harus pandai menyesuaikan diri, pakai bahasa
yang formal, disini institusi resmi, ya hubungan kepada perwakilan dari
institusi tersebut juga ga bisa disamakan bahasanya dengan peserta kita yang
kawula muda, lebih formal dan tegas. Sejauh ini kalau presentasi dihadapan
Universitas Sumatera Utara

organisasi kami belum pernah, tapi kirim surat elektronik atau email, dan
bertelepon udah pernah ke institusi kampus, bahasa yang digunain juga
dengan bahasa yang formal.
Ya karena yang sudah pernah adalah mereka yang istilahnya menghubungi
duluan atau membutuhkan, ya efeknya sukses, mereka minta kami ngehandle
perjalanan mereka.
P

: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi
dengan publik luas sebagai calon peserta (pesannya seperti apa,
menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana
efeknya)?

I

: Kalau berhubungan dengan khalayak yang luas, otomatis kita juga pakai
media sosial ya, media cetak, radio, siaran youtube juga kalau media sosial ini
kan unik ya, artinya kita harus tahu dulu follower kita itu karakternya seperti
apa, usianya juga, itu harus diteliti juga, karena kita posting tentang suatu
tempat wisata dengan captionnya contohnya sedikit nyelipin humor,
sedangkan yang follow kitapun yang sudah berumur, merekapun ga ngerti,
kita terlihat ga profesional, padahal dengan penyampaian yang seperti itu yang
disukai khalayak yang umurnya masih muda. Jadinya, kita harus analisis
followers. Followers kita itukan sebenarnya calon peserta kita, jadi sebisa
mungkin kita branding kita sendiri biar diingat orang dengan seperti yang kita
tonjolkan “oh, giniloh, TMC Group, mereka gini gini giniii” karena citra itu
yang kita tonjolin.
Media sosial yang selalu kita gunain itu instagram ya, sejak 2015. Disini kita
menggunakan bahasa yang ringan, ada selipin humor juga. Agak nyeleneh
juga bisa. Followers diinstagram kami itu rata-rata anak muda, diusia 16
sampai 30an. Dan kita nganggap mereka itu kawula muda. Efek setelah
publikasi di instagram ya memang lebih banyak yang tertarik seperti nanya.
“bang itu ngetripnya gimana yaa, berapa yaa, ikutlaaah”
Facebook lebih menggunakan bahasa yang sedikit formal, dibanding
instagram. Misalnya open trip tanggal segini segini segini, tujuan kesini kesini
ya udah begitu aja, biasa ajaa. website dan facebook ini kita gunain bahasa
penyampaian yang formal, karena segala usia pengikut kita juga ada, dari
yang kawula muda, sampai yang tua, 30 atas. Dewasa bener gitulah, hehehe.
Mamak mamak bapak bapak pakai facebook. Jadi kami cari aman, pakai
bahasa yang bisa dimengerti dan diterima semua orang.
Di twitter kita masih ngetweet juga, walaupun kita sekarang cuma gunain
open link, misalnya “ada open trip tanggal sekian, dimana.. selengkapnya
di..” nah disitu kita kasih link website kita, biar bacanya lebih detil disana,
Universitas Sumatera Utara

juga sekalian promosi website kita juga, hehe. Twitter juga penggunanya
semenjak setahun ini sepi, mungkin pada lari ke instagram, dulunya kalau kita
posting ada aja yang ngeretweet, kalau sekarang syukur satu aja ada.
P
I

: Mengapa TMC Group harus menggunakan media sosial instagram sebagai
media pemasaran?
: Ini kan produk yang kita jual adalah objek wisata, jadi media sosial
instagram ini media sosial yang paling bagus untuk ee.. kita ngejual produk
jasa kita. Kita tawarkan foto-foto objek wisata yang bagus dan bikin orang
tertarik mengunjungi kesana, sehingga mereka mau ikut ngetrip sama kita.
Kami optimalkan di foto, seperti kata orang kan, foto itu berbicara, dan
berbicaralah melalui foto. Caption dengan menggunakan kata-kata menarik
juga kita gunakan. Isinya juga selain info ngetrip, flyer ngetrip juga kita juga
posting pengetahuan pariwisata, budaya, umur juga. Kayak contohnya
pembuatan e-ktp. Kita juga pengen yang follow kita ga jenuh dan kita pengen
lebih dekat dan berguna sama mereka. Jokes juga.

P
I

: Berapa jumlah pengikut/followers dari media sosial TMC Group?
: Kalau @pariwisatasumut.net itu 53.000 sekian followers, @travelingmedan
sekitar 7000 followers, kalau @PariwisataMedan sekitar 15.000,
@pariwisatamedan itu akun yang kita buat juga yang isinya juga sama saja,
dengan @Pariwisatasumut.net. Gunanya ya melebarkan pasar saja. Jadi kalau
orang mencari dengan key word “Pariwisata Medan” ya yang muncul kita
jugaa..

P
I

: Berapa rata-rata yang like/comment di instagram milik TMC Group?
: Yang ngelike seribu lebih juga dapet sekali foto, komen juga pastilah..

P
I

: Berapa orang yang meregram/me-repost foto TMC Group di instagram?
: banyak laaah.. kasih tagar #pariwisatasumut.net, #travelingmedan, juga
banyak, saya juga suka ngecek dan keliatan siapa yang meregram.. apalagi
kalo kegiatan-kegiatan sosial

P

: Mengapa TMC Group harus menggunakan media sosial facebook sebagai
media pemasaran?
: Ini sekarang kita punya followers di facebook sebanyak 1.700 orang,
pariwisata sumut sekitar 1.500, TMC Group sekitar 2.800, wisata sumatera
utara sekitar 2.500. di instagram, feedback dan respon kayak komen itu juga
lebih banyak daripada facebook, dari sejak berdiri, dari tahun berdiri.
Facebook minimal satu kali ngepost perhari.

I

Universitas Sumatera Utara

P
I

: Mengapa TMC Group harus menggunakan media sosial twitter sebagai
media pemasaran?
: Twitter juga sebenernya adalah cikal bakal kita dulu awalnya, tahun 2012 itu
kawula muda juga banyak gunain twitter. Jadi kenapa kita gunakan, karena
makenya juga gampang-gampang asik, karakternya cuma dikasih 160
jumlahnya, jadi kita harus pande-pande manfaatin itu. Makanya kita selalu
sertain link, jadi mereka bisa langsung kita arahkan ke website kita. Jadi
pengunjung website juga lebih banyak viewersnya.

P
I

: Berapa jumlah pengikut dari twitter TMC Group?
: Pengikut twitter @Pariwisatasumut.net itu sekitar 14.000, @travelingmedan
sekitar 5.000-6.000 followers. Sekarang sudah mulai ga gencar. Tahun 2012
dulu kita malah harus minimal 20 kali ngetweet sehari. Isinya info pariwisata,
pengetahuan tentang pariwisata, sampe pengetahuan umum..

P
I

: Mengapa TMC Group membuat website?
: Karena kita pengen lebih terlihat punya imej professional, jadi kesannya
lebih resmi, kemudian di sosial media kan sifatnya lini masa, makanya kita
gunain website biar langsung disitu lengkap dan detil.

P
I

: Berapa jumlah viewers dari website TMC Group setiap harinya?
: Jumlah viewers sehari mencapai 7000 lebih, namun kalau udah high season
itu bisa nyampe 10.000 bahkan lebih. Kalau musim liburan. Di website itu ada
datanya tersedia, informasi yang dibutuhkan, paling dicari key word nya ini,
itu semua terlihat.

P

: Dari semua media sosial yang disebutkan diatas, mana yang lebih
berpengaruh pada publikasi dan pemasaran?
: Untuk sekarang ini lebih instagram dan website. Dan juga sebenarnya kita
pengen lebih fokus ke facebook, karena penggiat pariwisata banyak di
facebook. Kita sekarang memang lagi pengen naikin traffic di facebook.

I

P
I

: Siapa sasaran peserta dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan TMC
Group?
: Yang kami sasar sebenarnya tujuan kami adalah kawula muda, karena TMC
Group pengurusnya juga anak muda. Kita juga pernah beberpa kali bawa
tamu yang.. lebih tua dari kita, malah jadi ga asik, jadi susah nyesuainnya ke
mereka. Dan juga tipikal perjalanannya kan beda, kalo yang usia tua maupun
muda. Jadi lebih ke kawula muda, jenis perjalannnya juga cocok ke kawula
muda.
Universitas Sumatera Utara

p
I

: Apakah TMC Group melakukan personal selling dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
: Ini seperti mulut ke mulut, ya. Kalau kita sih sudah memantapkan tiap-tiap
divisi, jadi setiap divisi itukan harus tahu gimana memasarkan produk. Mau
ga mau dan harus tau dan bisa. Kita tetep pakai metode dari mulut ke mulut
dengan persuasif, cuma aku pribadi sih ngga menggunain itu ya, tapi aku
mengajarkan ke anggotaku gimana sih trik nya, gitu. Aku selalu tekanin ke
mereka untuk ngelakuin strategi ini.

P
I

: Mengapa anda juga tidak turun langsung dalam menggunakan strategi ini?
: Disamping aku adalah CEO di komunitas ini yang tugasnya mengontrol, aku
juga memberikan proses kepada pengurus lain untuk melakukan strategi ini.
Jika aku saya terus yang lain kan juga harus punya pengalaman disini. Dan
juga sebenarnya aku juga ngurus publisitas sih, lebih ke media-media gitu.

P

: Apakah TMC Group melakukan direct ads dalam memasarkan produknya
yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
: Sejauh ini belum pernah. Kita mau press budget, jadi selagi kita bisa
ngembangin di media sosial kita, di website kita kenapa harus beriklan.
Intinya pendanaan. Malah kita berharap orang beriklan di website kita, di
PariwisataSUMUT.Net.

I

P
I

: Adakah iklan di website TMC Group?
: Sejauh ini belum ada, karena kita baru buka pemasangan iklan dibulan ini,
kita sounding juga dan mulai pasarin di instagram untuk pemasangan iklan di
website TMC Group paling engga dua kali sebulan, juga hubungin via telepon
langsung PR hotel yang kita kenal apakah berniat memasang ikan di website
kita. apa salahnya dapat pemasukan juga dari sini. Kita lagi taha penyusunan
company profil, price list iklan, seperti itulah. PariwisataSUMUT.Net itukan
juga bisa dibilang di instagram itu ya, untuk akun sejenis tentang
kepariwisataan di Sumut kayaknya lebih megang dari semua akun lain
khususnya di Medan. ya kenapa kita harus memanfaatkan iklan.

P
I

: Pernah tidak ada persaingan dengan komunitas lain?
: Sejauh ini ada. Namanya sama, Pariwisata Sumut juga, PS. Kita asalnya kan
dari twitter dan kita pertama kali, lalu dia ngemention, bang kita dari
pariwisata sumut. Dia ajak ketemuan, kalau tujuannya sama, untuk
ngembangin pariwisata Sumut ya kenapa engga. Cuma yang ngga asiknya
waktu dia nyuri meta tag kita. Kata kunci di google. Awalnya juga kita
pariwisata Sumut, ga pake net dibelakangnya. Cuma kita ngalah ajalah.
Universitas Sumatera Utara

P
I

P
I

: Apakah TMC Group melakukan sales promotion dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
: Kadang kita kasih juga penuruan harga atau bahkan gratis kepada peserta
yang membawa banyak temannya. Kalau dia bawa 20 orang temannya, ya ga
ada salahnya kan kita kasih dia free.
: Apa keuntungan yang diperoleh setelah menggunakan strategi personal
selling?
: Kita tanpa sengaja dibantu dari segi pemasarannya sama peserta. Beban agak
dikurangi. Itu sih..

P
I

: Apa hambatan yang terjadi ketika menggunakan strategi personal selling?
: Hmm.. apa ya. Kayaknya kalau hambatan ngga ada deh, cuma emang susah
nemuin orang yang mau juga ikut masarin ini demi dapet free ikut ngetrip.
Hehe..

P

: Apakah TMC Group melakukan publicity dalam memasarkan produknya
yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?
: Iyaa.. seperti ke radio. Radio RRI Pro 1, La Fame Radio sama Koran. Radio
Most FM tidak diterima karena seminggu sekali harus melakukan siaran,
TMC Group melihat kurangnya kesiapan dari anggota untuk dapat menjadi
perwakilan dalam bersiaran disitu. La Fame disana kita dialog interaktif
seputar pariwisata di Sumut juga. Mereka yang meminta kita untuk siaran di
radio mereka. Mereka tau dari instagram, katanya.
Dan ada juga majalah Gatra, tahun 2013. Mereka ngewawancara, mereka
mewawancarai kami TMC Group sebagai penggiat pariwisata lokal. Yang
ditanya seputar pariwisataSUMUT.Net, yang diliput saya.
Tribun medan juga pernah meliput tentang kegiatan kita, seperti kegiatan
Social Tourism Care membawa kawan-kawan di panti asuhan ke Kawasan
Wisata Mangrove, dan juga kegiatan ngopdar yang dibuat oleh TMC Group
yang dihadirin oleh komunitas-komunitas yang ada di medan, jadi mereka
meminta kita untuk diwawancarai oleh mereka agar dimuat di koran dan
koran onlinenya.
Selain itu media partner kita adalah media online, seperti taukotembung.com,
cumamedan.com, fokusmedan.com

I

P
I

: Apa faktor pendukung dengan adanya strategi publicity?
: Yang pastinya media yang telah meliput kita, telah mengundang kita ke
studio siaran tersebut memiliki penggemar setianya, memiliki pembaca setia
dimasyarakat, yang sebelumnya belum pernah dengar TMC Group. Jadi nama
Universitas Sumatera Utara

TMC Group semakin dikenal luas di masyarakat. Selain itu juga, dengan udah
pernah terlibat di peliputan dan juga diundang siaran, otomatis aku berharap
media bisa jadi partner yang menguntungkan buat TMC Group kedepan.
P
I

: Apa faktor penghambat dalam penggunaan strategi publicity?
: Aku rasa penghambat penggunaan strategi ini mungkin agak susah juga ya
cari media yang bener-bener mau ngeliput kita dengan gratisan. Ya namanya
semuanya ngejar keuntungan. Jadi lebih baik mereka ngiklan daripada buat
berita cuma-cuma. Menurutku yah.

P
I

: Apa upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
: Ya kita mencoba gencar dan aktif untuk menjalin kerja sama dengan awak
media. Karena kalau secara personal, secara emosional kita bagus, maka
gampang kita minta tolong dengan mereka.

P

: Apakah TMC Group melakukan sponsorship marketing dalam memasarkan
produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care dll?
: Ngga pernah. Karena juga kita butuh sebenarnya orang yang memberi
sponsor kepada kita, hahaha. Ya, kita belum sampai mencapai tahap
pemasaran itu, dan saya rasakan juga tidak relevan. Kami anak muda yang
lagi gencar buat usaha, tapi jadi sponsor orang.

I

P
I

P
I
P
I

: Apakah TMC Group melakukan point-of-purchase communication dalam
memasarkan produknya yaitu eksplor wisata?
: Dulu sekitar tahun 2013 pernah kita cetak dan nempel flyer sekali, kita buat
di USU, atas inisiatif wakil ketua. E-flyer kita buat di media sosial paling.
Isinya juga tentang publikasi open trip kita. Tapi sekarang udah ga pernah,
salah satunya juga kita mau hemat pendanaan.
: Bagaimana membuat orang loyal untuk terus ikut dengan kegiatan TMC
Group?
: Caranya ya kita menjadikan peserta itu keluarga dan bukan orang lain.
: Siapa saja yang terlibat dalam usaha meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan TMC Group?
: Semua personel pengurus inti TMC Group. Seperti yang tadi diungkapkan,
semua divisi ini harus mampu untuk memasarkan. Jadi kita pakai patokan,
misalnya kalo ngetrip satu orang harus bawa peserta sejumlah sekian.. jadi
kalau kalian dapet lima, kalian free dalam trip, kalo ga dapet, ya kalian jadi
ikut bayar. Kita bikin effort juga biar kita bisa terpacu untuk ningkatin jumlah
peserta, jangan ready to serve doang.
Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan Tentang Pengembangan Parwisata
P
: Bagaimana usaha TMC Group untuk menggalakkan ekonomi masyarakat
DTW?
I
: Yang pertama adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Artinya, tidak sertamerta kita secara penuh mengelola perjalanan itu. Jadi kita manfaatkan juga
masyarakat dalam konsumsi, seperti masak, kita minta jasa warga lokal, juga
penyediaan transportasi ditempat itu. Kita ajak jadi guide juga, kita usahakan
mereka ditempat itu. Secara ga langsung mereka belajar juga, jadi kalau
kedepannya ada wisatawan yang datang mereka udah siap, udah lebih
terampil menghadapi turis yang datang.
P
I

P
I

: Bagaimana usaha TMC Group untuk memelihara kepribadian bangsa dan
kelestarian fungsi dan lingkungan hidup?
: Sebelum ngetrip itu kita selalu tekankan pertama-tama adalah berdoa. Kita
tekankan bahwa ada semacam responsibility atau tanggungjawab terhadap
pariwisata, baik itu sosial. Artinya bertanggungjawab itu seperti ini, kita harus
bisa menyesuaikan diri, artinya jika kita masuk ke lingkungan ini, kita jangan
terlalu keras nunjukin iniloh, budaya kita. Kita harus bisa beradaptasi dan
menyatu sama mereka. Yang kedua adalah menjaga kebersihan di DTW.
: Bagaimana usaha TMC Group untuk memupuk rasa cinta tanah air dan
bangsa kepada peserta yang ikut trip?
: Kami mewujudkan fungsi pembangunan pariwisata pada poin ini dengan
membuat kegiatan-kegiatan sosial seperti Social Tourism Care, kegiatan
tahunan ini juga sebenarnya wujud rasa cinta TMC Group kepada Sumatera
Utara yang pastinya juga mengajak peserta-peserta yang ikut ngerasain dan
mengajak mereka peduli sama masyarakat sekitar. Peserta yang ikut kegiatan
kami akan terjun langsung contohnya dalam pembagian buku, contoh lain
menemani anak-anak di pengungsian.. jadi secara ga langsung mereka jadi
ngerasain apa yang kondisi terkini di negerinya.

Universitas Sumatera Utara

INFORMAN II
Tanggal Wawancara : 15 Juli 2016
Pukul
: 16.00 – 18.00 WIB
Tempat
: Jalan Sumbawa No. 1, Kota Pematangsiantar
Karakteristik Informan
Nama Informan
TTL
Jabatan
Pekerjaan
Hobi
P
I

: Yowanda Rahmazam
: Pematangsiantar, 28 Mei 1994
: Wakil Ketua TMC Group
: Mahasiswa
: Traveling dan Olahraga

: Peneliti
: Informan

Pertanyaan Personal tentang TMC Group
P
I

: Mengapa anda bergabung di TMC Group?
: Pada awalnya aku mencari orang yang sepemikiran, sehati dan bisa diajak
jalan sama-sama. Sepemikiran dalam hal pencinta alam, penggiat wisata dan
menjaga alam, intinya pariwisata lah.

P
I

: Ceritakan awal bergabungnya anda di TMC Group!
: Jadi pada awalnya, aku gabung di TMC Group karena aku lagi buka twitter..
ga berapa lama, aku lihat tweet yang di retweet kawanku, yaitu tweet
@pariwisatasumut.net. nah, aku juga jadi stalk akun itu kan, setelah ngestalk,
aku juga mikir, keren juga ni komunitas. Berapa lama kemudian, aku
ngubungin cp nya, yaitu Bang Antonius, abis itu juga ada ngumpul-ngumpul
komunitas aku ikut. Ya gitu awalnya.. aktif-aktif ngumpul.

P

: Bagaimana langkah anda sebagai pengurus dari TMC Group dalam
menjalankan misi komunitas? (menjadi wadah bagi insan yang peduli dan
tertarik akan industri pariwisata dan mengembangkan pariwisata Sumatera
Utara baik melalui kegiatan offline maupun online.)
: Sebenarnya yang sudah saya lakukan untuk misi komunitasku ini sebenernya
ya mengajak orang untuk ikut partisipasi di kegiatan-kegiatan yang diadain
sama TMC Group. Nah kenapa aku bilang begitu, karena orang yang aku
bawa, dia juga nanti akan ngerasain peduli alam, peduli budaya Sumatera
Utara ini.

I

Universitas Sumatera Utara

P
I

: Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!
: Wakil ketua sekaligus tour leader. Kalau ngetrip gitu, aku yang ngebuat rute
perjalanan, terus yang ngasih tanda pada peta dan jalan, terus aku juga nentuin
lamanya perjalanan kami di objek wisata.

Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata serta Faktor
Pendukung, Faktor Penghambat dan Upaya Mengatasi Hambatan
P
: Siapa saja yang menjadi peserta dari TMC Group?
I
: kalau yang turis domestik pernah, turis asing juga pernah. Kalau yang luar
negeri kita pernah handle rombongan mahasiswa dari Malaysia dan Thailand.
Kalau domestik sebenernya hampir disemua kegiatan eksplor wisata,
mahasiswa, pelajar ya kebanyakan memang orang lokal dan tinggal di Medan.
kebanyakan memang domestic tourist.
P
I

: dari mana wisatawan asing (foreign tourist) mengetahui TMC Group?
: mereka tahu kami dari media internet yaitu website. Mereka cari tempat
destinasi dan website kami yang muncul di halaman pertama dalam pencarian
“traveling di Medan”.

P
I

: Apa saja jenis perjalanan yang sering dilakukan oleh TMC Group?
: wisata budaya, seperti tour ke Istana Maimun, wisata komersil ngajak
kawan-kawan ke Pekan Raya Sumatera Utara, ini agenda insidental, wisata
industri juga pernah di wisata cagar alam juga kita pernah bawa rombongan
pelajar ke wisata kawasan Mangrove, untuk edukasi mangrove, menanam
mangrove untuk keseimbangan ekosistem disana.

P
I

: mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata budaya?
: hehehe.. karena pariwisata ga luput dari budaya, budaya juga ga luput dari
pariwisata. Yang pertama, kita kan mengunjungi tempat-tempat yang berbeda
dari tempat dimana kita tinggal, yaitu tata cara hidup, kebudayaan, ya itu juga
sebagai wujud cinta kita terhadap berbagai budaya di Sumut ini, dan itu salah
satu termasuk dalam wonderful Indonesia.

P
I

: mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata komersil?
: wisata komersil yang pernah kami lakukan yaitu ngunjungin PRSU. Di
PRSU kan, menampilkan banyak budaya-budaya yang ada di Sumatera Utara.
Kami juga mengajak teman-teman yang kami ajak untuk membeli beberapa
kerajinan tangan ataupun makanan khas daerah yang dijual, karena kami juga
berupaya untuk mendukung industri kreatif, biar mereka kedepannya ada dana
untuk membuat kegiatan PRSU lebih baik lagi.

P
I

: mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata industri?
: ya karena udah permintaan dari konsumen.. hehe.. ga mungkin kita nolak
juga. Jadi kalau di wisata industri ini kan, pengertiannya kita bawa
rombongan pelajar, ya jadi kita ngebantu pelajar untuk ngebantu mereka,
Universitas Sumatera Utara

supaya mereka tahu spot-spot yang baik, biar mereka juga ga sendiri-sendiri.
Mereka kan gatau, mau kemana, mereka juga ribet mempersiapkan segala
sesuatunya semuanya, jadi disini kita yang memfasilitasi dengan apa yang
mereka suka, mereka mau kemana, seperti apa konsepnya, pantai, gunung,
tempat budaya, kami bisa kasih pandangan.
P

I

P
I

P
I

P

I

: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara
interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan
bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?
: Kalau ngomong langsung mengajak ke teman-teman, itu kalau kita ngomong
aja tanpa ada pembuktian, itu kosong. Jadi sebelum kita ngomong langsung
ketemen-temen, kita harus sebelumnya eksplor ketempat itu, jadi baru kita
tunjukin ke temen-temen. “ini ada tempat bagus, baru loh”. Disitu yang
membuat teman-temanku tertarik, karena kita udah pernah kesana. Kayak
misalnya ke Pulau-pulau, yang mereka tahu kan, kalau kita jelaskan pakai
bahasa marketing kan seperti “temen-temen, Pulau ini tempatnya cantik,
viewnya indah, lautnya biru.. tempat ngecampnya bagus, makanannya enakenak” gitu kan jadi ngebuat temen-temen tertarik, dan juga karena kita
temennya, ya dia juga jadi percaya karena dia tahu siapa kita. Nyampeinnya
ya juga secara langsung, kalau ketemu. aku ga pernah lewat chat, kecuali
kalau ada trip yang kurang orang. Dengan efeknya, mereka mau biasanya,
siapa sih yang ga mau diajak jalan-jalan? kendalanya kalau mereka ngga mau
biasanya sih soal dana.
: Siapa orang yang menjadi target anda untuk mempublikasikan kegiatan TMC
Group dengan cara komunikasi interpersonal?
: Aku lebih suka ngajak teman dekat. Karena kalau ngajak keluarga, pasti
nanti mereka mikirnya kita yang bandari.. hehe.. kalau temen kan kalo kita
ajak pasti ngertilah, kita bayar masing-masing.
: Mengapa anda tidak melakukan komunikasi interpersonal untuk mengajak
orang menjadi peserta dalam setiap kegiatan?
: Karena aku ingin memulainya dengan orang terdekat dulu, lah. Kalau orang
lain kan bisa setelah itu. Hehe.. orang yang kita kenal kayak teman ini juga
kita suka bilang untuk ajak kawan-kawannya yang lain, biar ramai. Gitu..
: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi
dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil)
(pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan
apa, bagaimana efeknya)?
: Kalau di kelompok itu kan pasti ada kepalanya lah gitu, kepala geng nya,
paling disegenin, paling dianggaplah di kelompok itu. Jadi kalau misalnya
ketua geng itu kita ajak dan mau, pasti anggota gengnya ikut. Jadi targetnya
sih kita nyampaikan ke kepala gengnya ini. Aku juga ngomong langsung,
berjumpa gitu. Kalau respon mereka yang aku ajak secara kelompok sih
Universitas Sumatera Utara

sejauh ini bagus-bagus aja tanggapannya, paling kalo ga mau ikut juga karena
waktu yang gak pas.
P
I
P

I

P

I

P
I

: Siapa orang yang menjadi target anda untuk mempublikasikan kegiatan TMC
Group dengan cara komunikasi kelompok?
: Lebih ke teman sih, trus juga grup-grup perusahaan. Kalau teman sih yaa..
karena kita tahu siapa mereka, mereka gimana..
: Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi
dengan calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau
organisasi (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang
digunakan apa, bagaimana efeknya)?
: Aku pernah sih kemarin audiensi ke sekolah SMA 7 Medan yang waktu itu
mau ngetrip untuk perpisahan mereka dan rombongan mahasiswa. Audiensi
itu presentasi menjelaskan tentang paket tour, ga langsung di acc, mereka
minta kami ngejelasin dulu, mereka mau gabung atau tidaknya dengan kita, ya
itu tergantung bagus ngga nya presentasi kita. Presentasinya dengan ora

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 39 193

Strategi Komunikasi Dalam Mengembangkan Pariwisata di Danau Toba (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran yang Dilakukan Oleh Badan Koordinasi Pelestarian Ekosistem Kawasan Danau Toba (BKPEKDT))

1 33 154

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara).

0 1 15

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KLATEN.

0 0 16

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 0 16

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 0 2

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 0 10

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 0 22

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 0 3

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARANDALAM UPAYA MENGEMBANGKAN PARIWISATA DI KABUPATEN MAGETAN

0 2 15