Karakterisasi Morfologi Bawang Merah Lokal Samosir (Allium ascalonicum L.) pada Beberapa Aksesi di Kecamatan Bakti Raja
DAFTAR PUSTAKA
Andriani S., Acep A, Wawan H dan Fajar L. 2010. Eksplorasi Tumbuhan Hutan
Berkhasiat Obat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Balai
Penelitian Kehutanan Banjarbaru. Banjarbaru.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2014. Produksi Bawang Merah Sumatera Utara.
Medan.
Bagus KU., Wiwin S dan Euis S. 2005. Pengenalan Hama dan Penyakit pada
Tanaman Bawang Merah dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman
Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Lembang.
Bandung.
Brewster JL. 2008. Onions and Other Vegetable Allium, 2nd Edition.
CAB International. Oxfordshire.
Dalmadi. 2010. Syarat
[04 Maret 2015].
Tumbuh
Bawang
Merah.
www.deptan.go.id.
Deptan. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah.
Departemen
Pertanian.
Bogor.
www.litbang.deptan.go.id
[16 Maret 2015].
Elisabeth DW, Mudji S dan Ninuk H. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai
Komposisi Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.). Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
UB. Malang.
Hammer GL., Sinclair TR., Boote KJ., Wright GC., Mienke H And Bell MJ., 1995.
A Peanut Simulation Model I: Model Development and Testing.
J.Agron. 87(6) : 10885-1093.
Hardiyanto N., Dedy F dan Supriyanto A. 2007. Eksplorasi, Karakterisasi dan
Evaluasi
Beberapa
Klon
Bawang
Putih
Lokal.
J. Hort. 17(4):307-313.
Harian Waspada. 2011. Petani Samosir Terus Mempertahankan Budidaya Tanaman
Bawang Merah. [15 Desember 2015].
Hermansyah (Medan Bisnis). 2013. Harga bawang naik empat kali lipat
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/03/18/18399/harga_baw
ang_naik_4kali_dalam_sepekan/#.UVjf3469yZg.
(Diakses
pada
17
Desember 2015).
Kartikaningrum S., Widiastoety D dan Effendie K. 2004. Panduan Karakterisasi
Tanaman Hias. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Komisi
Nasional Plasma Nutfah. Bogor.
Kusumo
S., Hasanah M., Moeljoprawiro S., Thohari M., Subandrijo,
Hardjamulia A., Nurhadi A dan Kasim H. 2002. Pedoman Pembentukan
Komisi Daerah Plasma Nutfah. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.
Lakitan, B., 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Mansyah E., Baihaki A., Setiamihardja R., Darsa JS., Sobir dan Poerwanto R. 2003.
Variabilitas fenotipik manggis pada beberapa sentra produksi di pulau
Jawa. J. Hort. 13(3): 147-156.
Na’iem M. 2001. Konservasi Sumberdaya Genetik untuk Pemuliaaan Pohon.
Seminar Sehari 70 tahun Prof. Oemi H. Suseno; Peletakkan Dasar-dasar
dan Strategi Pemuliaan Pohon Hutan di Indonesia. Yogyakarta.
Napitupulu D dan L. Wina. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Utara. Medan.
Purwantoro A., Erlina A dan Fitria S. 2005. Kekerabatan Antar Anggrek Spesies
Berdasarkan Sifat Morfologi Tanaman Dan Bunga. J. Ilmu Pertanian. Vol.
12 No.1:1 – 11.
Putrasamedja S dan Suwandi. 1996. Varietas Bawang Merah di Indonesia.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Radiya
M.
2013.
Karakterisasi
Morfologi
Tanaman
Pisang
(Musa paradisiaca L.) di Kabupaten Agam. Fakultas Pertanian Universitas
Taman Siswa. Padang.
Rice RW., Sollenberger LE., Prince GM dan French BC. 1995. Defoliation Effects
on Rhizoma Perennial Peanut Rhizome Characteristics and Estabilishment
Performance. Crop. Sci. 35(5) : 1291-1299.
Rodenburg M. 2006. Perbaikan Produksi Bawang Merah dan Pengembangan
Sumberdaya Air di Pulau Samosir. PT. East West Seed Indonesia (EWSI).
Purwakarta.
Rosmayati., Jamil A dan Parhusip D. 2012. Karakterisasi Keragaman Aksesi
Bawang Merah Lokal Samosir Sekitar Danau Toba Untuk Mendapatkan
Populasi Penghasil Bibit Unggul. USU. Medan.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi, dan
Gizi. ITB. Bandung.
Rukmana R. 1995. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen.
Steenis Van CGGJ. 2003. Flora Voor de Scholen in Indonesia. Terjemahan
Surjowinoto M. Edisi VI. Pradnya Paramitha. Jakarta.
Sumarni N dan Hidayat A. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Sunaryono H dan Sudomo P. 1989. Budidaya Bawang Merah (A. ascalonicum L.)
Penerbit Sinar Baru. Bandung.
Suparman. 2010. Bercocok Tanam Bawang Merah. Azka Press. Jakarta.
Suryani S. 2012. Teknologi Pengembangan Bawang Merah di Kawasan Danau
Toba. Sinar Tani. Edisi 11-17 Januari 2012 No.3439 Tahun XLII.
Sutanto HT., 2009. Cluster Analysis. Prosiding. ISBN: 978-979-16353-3-2.
Hal. 681-689.
Swasti E. 2007. Pengantar Pemuliaan Tanaman (Buku Ajar). Fakultas Pertanian
Unversitas Andalas. Padang.
Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Bawang merah. CV Yrama
Widya. Bandung.
Wibowo
S. 2007. Budidaya Bawang; Bawang Putih.
Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bawang
Merah.
Yenni. 2012. Ameliorasi Tanah Sulfat Masam Potensial untuk Budidaya Tanaman
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Balai Penelitian Tanaman Jeruk
dan Buah Subtropika. Jatim. J. Lahan Suboptimal. No.1: 40-49.
Yuniarti, 2001. Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman Durian di
Kabupaten Tanah Datar. Di dalam www.academia.edu di akses pada tanggal
25 Oktober 2015.
Andriani S., Acep A, Wawan H dan Fajar L. 2010. Eksplorasi Tumbuhan Hutan
Berkhasiat Obat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Balai
Penelitian Kehutanan Banjarbaru. Banjarbaru.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2014. Produksi Bawang Merah Sumatera Utara.
Medan.
Bagus KU., Wiwin S dan Euis S. 2005. Pengenalan Hama dan Penyakit pada
Tanaman Bawang Merah dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman
Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Lembang.
Bandung.
Brewster JL. 2008. Onions and Other Vegetable Allium, 2nd Edition.
CAB International. Oxfordshire.
Dalmadi. 2010. Syarat
[04 Maret 2015].
Tumbuh
Bawang
Merah.
www.deptan.go.id.
Deptan. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah.
Departemen
Pertanian.
Bogor.
www.litbang.deptan.go.id
[16 Maret 2015].
Elisabeth DW, Mudji S dan Ninuk H. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai
Komposisi Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.). Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
UB. Malang.
Hammer GL., Sinclair TR., Boote KJ., Wright GC., Mienke H And Bell MJ., 1995.
A Peanut Simulation Model I: Model Development and Testing.
J.Agron. 87(6) : 10885-1093.
Hardiyanto N., Dedy F dan Supriyanto A. 2007. Eksplorasi, Karakterisasi dan
Evaluasi
Beberapa
Klon
Bawang
Putih
Lokal.
J. Hort. 17(4):307-313.
Harian Waspada. 2011. Petani Samosir Terus Mempertahankan Budidaya Tanaman
Bawang Merah. [15 Desember 2015].
Hermansyah (Medan Bisnis). 2013. Harga bawang naik empat kali lipat
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/03/18/18399/harga_baw
ang_naik_4kali_dalam_sepekan/#.UVjf3469yZg.
(Diakses
pada
17
Desember 2015).
Kartikaningrum S., Widiastoety D dan Effendie K. 2004. Panduan Karakterisasi
Tanaman Hias. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Komisi
Nasional Plasma Nutfah. Bogor.
Kusumo
S., Hasanah M., Moeljoprawiro S., Thohari M., Subandrijo,
Hardjamulia A., Nurhadi A dan Kasim H. 2002. Pedoman Pembentukan
Komisi Daerah Plasma Nutfah. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.
Lakitan, B., 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Mansyah E., Baihaki A., Setiamihardja R., Darsa JS., Sobir dan Poerwanto R. 2003.
Variabilitas fenotipik manggis pada beberapa sentra produksi di pulau
Jawa. J. Hort. 13(3): 147-156.
Na’iem M. 2001. Konservasi Sumberdaya Genetik untuk Pemuliaaan Pohon.
Seminar Sehari 70 tahun Prof. Oemi H. Suseno; Peletakkan Dasar-dasar
dan Strategi Pemuliaan Pohon Hutan di Indonesia. Yogyakarta.
Napitupulu D dan L. Wina. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Utara. Medan.
Purwantoro A., Erlina A dan Fitria S. 2005. Kekerabatan Antar Anggrek Spesies
Berdasarkan Sifat Morfologi Tanaman Dan Bunga. J. Ilmu Pertanian. Vol.
12 No.1:1 – 11.
Putrasamedja S dan Suwandi. 1996. Varietas Bawang Merah di Indonesia.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Radiya
M.
2013.
Karakterisasi
Morfologi
Tanaman
Pisang
(Musa paradisiaca L.) di Kabupaten Agam. Fakultas Pertanian Universitas
Taman Siswa. Padang.
Rice RW., Sollenberger LE., Prince GM dan French BC. 1995. Defoliation Effects
on Rhizoma Perennial Peanut Rhizome Characteristics and Estabilishment
Performance. Crop. Sci. 35(5) : 1291-1299.
Rodenburg M. 2006. Perbaikan Produksi Bawang Merah dan Pengembangan
Sumberdaya Air di Pulau Samosir. PT. East West Seed Indonesia (EWSI).
Purwakarta.
Rosmayati., Jamil A dan Parhusip D. 2012. Karakterisasi Keragaman Aksesi
Bawang Merah Lokal Samosir Sekitar Danau Toba Untuk Mendapatkan
Populasi Penghasil Bibit Unggul. USU. Medan.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi, dan
Gizi. ITB. Bandung.
Rukmana R. 1995. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen.
Steenis Van CGGJ. 2003. Flora Voor de Scholen in Indonesia. Terjemahan
Surjowinoto M. Edisi VI. Pradnya Paramitha. Jakarta.
Sumarni N dan Hidayat A. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Sunaryono H dan Sudomo P. 1989. Budidaya Bawang Merah (A. ascalonicum L.)
Penerbit Sinar Baru. Bandung.
Suparman. 2010. Bercocok Tanam Bawang Merah. Azka Press. Jakarta.
Suryani S. 2012. Teknologi Pengembangan Bawang Merah di Kawasan Danau
Toba. Sinar Tani. Edisi 11-17 Januari 2012 No.3439 Tahun XLII.
Sutanto HT., 2009. Cluster Analysis. Prosiding. ISBN: 978-979-16353-3-2.
Hal. 681-689.
Swasti E. 2007. Pengantar Pemuliaan Tanaman (Buku Ajar). Fakultas Pertanian
Unversitas Andalas. Padang.
Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Bawang merah. CV Yrama
Widya. Bandung.
Wibowo
S. 2007. Budidaya Bawang; Bawang Putih.
Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bawang
Merah.
Yenni. 2012. Ameliorasi Tanah Sulfat Masam Potensial untuk Budidaya Tanaman
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Balai Penelitian Tanaman Jeruk
dan Buah Subtropika. Jatim. J. Lahan Suboptimal. No.1: 40-49.
Yuniarti, 2001. Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman Durian di
Kabupaten Tanah Datar. Di dalam www.academia.edu di akses pada tanggal
25 Oktober 2015.