Makna Kata عذاب ‘Ażāb Dalquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh masyarakat
untuk tujuan komunikasi (Sudaryat, 2008:2). Bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting
dalam kehidupan manusia. Dari segi perkembangan budaya, bahasa yang digunakan manusia
sangat beragam dan banyak jumlahnya sesuai dengan berkembangnya kebudayaan suatu bangsa
dalam menggunakan bahasa.
Kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb / adalah merupakan isim muystaq yang berasal dari kata “ ‘azaba” –
“‘yu’azzibu” . isim muytaq itu adalah isim yang berasal dari kata lain dan memiliki makna yang
berbeda dari kata pembentuknya, yang biasanya terbentuk dari 6 (enam) isim, yaitu isimpail,
sifat

musyabbahah,isim

maf’ul,isim

tafdil,isim


zaman

/makan

dan

isim

alat.

(

http//permalinka.php?story_fbid)
Salah satu bahasa yang digunakan itu adalah Bahasa Arab sebagai alat kumunikasi dan
juga berfungsi sebagai bahasa ibadah. Bahasa Arab sebagai bahasa ibadah salah satunya
terwujud dalam bentuk kitab suci Alquran yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup umat
manusia.
‫ ( ﻭﻗﻮﺍﻋﺪ‬Lexicologi )
‫ ﻣﻌﺎﻧﻰ ﺍﻟﻤﻔﺮﺩﺓ‬: ‫ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﻭ ﺍﻟﺪﻻﻟﺔ ﻭ ﺗﺘﻜﻮﻥ ﺍﻟﺪﻻﻟﺔ ﻣﻦ‬: ‫ﺗﺮﺟﻊ ﻋﻨﺎﺻﺮ ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻰ ﺍﻣﺮﻳﻦ‬
‫ ( )ﺍﻟﺒﻼﻏﺔ‬Stylistique ) ‫( ﻭ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻻﺳﻠﻮﺏ‬Morfology) ( ‫ ( ﻭﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺒﻨﻴﺔ )ﺍﻟﺼﺮﻑ‬Syntaxe ) ‫ﺍﻟﺘﻨﻈﻴﻢ )( ﺍﻟﻨﺤﻮ‬

.(
/tarjiʽu ʽanāșiru āyati al-lugatu ilā amraini : al-ṣautu wa al-dilālatu wa tatakawwanu al-dilālata
min : maʽānī al -mufradati ( lexicologi ) wa qawā
ʽidi al - tanzīmi ( syntaxe ) ( al-naḥwu ) wa
qawāʽidi al-banīyyati ( Morfologic ) ( al-ṣarfu ) wa qawā
ʽidi al -uslūbi ( stylistique ) ( albalāgatu )/
‘bahasa itu terdiri dari dua unsur, yaitu : bunyi dan makna, yang termasuk dalam ilmu makna
adalah leksikal ,sintaksis, morfologi dan stilistika (Ulam dkk, 2004: 24 ).

Dalam Kamus Linguistik, disebutkan semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang
berhubungan dengan makna dari ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara
(Kridalaksana, 1993: 174 ). Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti tentang arti atau

11

makna, dan membagi jenis makna semantik menjadi dua, yaitu : makna leksikal dan makna
gramatikal (Verhaar, 2001: 385 ). Makna Leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada
leksem meski tanpa konteks apapun (Chaer,1994: 289).
Verhaar (2001: 9) menambahkan bahwa satu kamus merupakan contoh yang tepat dari
semantik leksikal. Makna Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses

gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi (Chaer, 1994: 290). Dengan pengertian bahwa
setiap kata mempunyai makna asli menurut kamus dan makna gramatikal sesuai dengan konteks
kalimat.
Menurut Ramlan (1983:47) afiksasi adalah suatu satuan gramatik terikat yang didalam
suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan untuk membentuk kata atau pokok kata baru
Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar,
baik yang bebas maupun yang terikat , sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki
identitas leksikal yang berbeda atau yang baru ( Chaer, 2012 : 185).
Alquran adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang
ditujukan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam,
selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran
yang terkandung di dalamnya.
Dalam firman-Nya :
۲- َ‫ ﺇِﻧﱠﺎ ﺃَﻧﺰَ ْﻟﻨَﺎﻩُ ﻗُﺮْ ﺁﻧﺎ ً َﻋ َﺮﺑِﻴّﺎ ً ﻟﱠ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ ْﻌﻘِﻠُﻮﻥ‬-

/innā anzalnāhu qur’ānan 'ārabiyyan la’allakum ta’qilūna/.
’Sesungguhnya Kami Menurunkannya berupa Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.’ (QS; Yusuf : 2)
Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Alquran, sebagaimana yang

disebutkan dalam Alquran pada surah An-Nisa ayat : 82
ْ ‫ﷲِ ﻟَ َﻮ َﺟﺪ‬
ّ ‫ﺃَﻓَﻼَ ﻳَﺘَ َﺪﺑﱠﺮُﻭﻥَ ْﺍﻟﻘُﺮْ ﺁﻥَ َﻭﻟَﻮْ َﻛﺎﻥَ ِﻣ ْﻦ ِﻋﻨ ِﺪ َﻏﻴ ِْﺮ‬ْ ‫ُﻭﺍ ﻓِﻴ ِﻪ‬
۸۲- ً‫ﺍﺧﺘِﻼَﻓﺎ ً َﻛﺜِﻴﺮﺍ‬
/afalā yatadabbarūnal-qurāna walau kāna min ‘indi gairillahi lawajadū fihi ikhtilāfān kaśīran/.
’Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya’. (An-Nisa’ : 82)
Adapun peneliti memilih makna gramatikal kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb / sebagai kajian (1) karena
belum pernah diteliti sebelumnya oleh mahasiswa Sastra Bahasa Arab FIB USU. Makna

12

gramatikal adalah suatu kajian linguistik yang mengkaji sebuah kata dengan menggunakan
afiksasi dan komposisi yang mempengaruhi makna suatu kata melalui proses gramatikal kata
‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb / menghasilkan makna yang berpareasi.
(2)Peneliti memilih judul ialah dalam kehidupan sehari-hari kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb/sering
didengar dan sudah tidak asing lagi di telinga , yang mana telah mengetahui arti dari kata
tersebut adalah “siksa/ azab ”. Juga selalu mengartikan kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb tersebut dengan “siksa”,
apakah memang hanya siksa makna kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb didalam Alquran untuk mengetahuinya perlu
penelitian makna kata tersebut. Padahal didalam Alquran selain “siksa” kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb juga

maknanya menjadi “bencana”, “diperangi”, “rontokkan”.
Apakah dalam penggunaan kata tersebut selalu sama, atau apakah setiap menggunakan
salah satu suku kata tersebut selalu dapat digantikan dengan kata yang lain?. Ternyata tidak.
Misalnya : ketika seorang menanyakan peristiwa kejadian, “ apa yang terjadi ?” ‫؟ﻣﺎﺫﺍ ﺗﻌﻤﻞ‬/maża
ta’mal /, dan akan dijawab “bencana”, / almaskhu / “‫“ ﺍﻟﻤﺴﺦ‬. Dan jarang kita mendengar orang
menjawab pertanyaan seperti di atas dengan kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb/ “siksa”. Alquran adalah sumber
daripada ilmu, termasuk ilmu tatabahasa arab. Kemudian di dalam Alquran juga banyak terdapat
kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/‘ażāb/.
Dari penjabaran di atas dapat di peroyeksikan bahwa gramatikal lebih cocok sebagai
pembedah permasalahan yang muncul diatas, selain itu juga gramatikal adalah tata bahasa yang
membahas mengenai seluk beluk penambahan dan perobahan perkata dalam suatu bahasa yang
membuat peneliti menjadi semakin tertarik untuk menggunakan pisau analisa gramatikal.
Misalnya didalam Alquran (QS-Ala’raf : 165)

………
…………….
“/Wa Akhażnā Al-Lażīna ẓalamū Bi`ażabin Ba'īsin/”
U

U


“ Kami timpakan kepada orang-orang musryik bencana yang memusnahkan”
U

U

‘’/dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras,/”
Ayat di atas adalah makna kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb / yang di artikan dengan “bencana” sedangkan kata
‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb / yang di artikan dengan “diperangi” adalah Alquran (QS-Alhasyr : 3)

…………....

/ Wa Lawlā 'An Kataba Allāhu `Alayhimu Al-Jalā'a La`ażżabahum…
U

U

13

“dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan penundaan kepada mereka,niscaya mereka

diperangi di dunia ini.”
‘’/dan sekiranya tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka/’’
untuk makna kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb / maknanya “ dirontokan” adalah (QS- Annaml : 21)
………..

/La'u`ażżibannahu-'Aw syadīdāan`ażābāan La'ażbaḥannahu/
U

“Sungguh kami akan rontokkan sayapnya sehabis-habisnya”
U

U

‘’/pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia/’’

Pernyataan dan contoh di atas memunculkan rasa ingin tahu peneliti untuk mengetahui
lebih lanjut makna kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb /. Terlebih lagi belum ada yang meneliti kata-kata tersebut di
Departemen Sastra Arab FIB USU ini, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apa saja
sebenarnya arti / makna kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb /.Dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian
hanya dalam makna gramatikal afiksasi dan komposisi menurut Chaer ,Alwi dan buku yang

baerkaitan

saja dengan mengambil contoh-contoh di dalam Alquran. Maka dari itu peneliti

mengambil judul “Analisis kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb /dalam Alquran Ditinjau Dari Segi Makna
Gramatikal. Penelitian ini belum ada dikaji oleh mahasiswa Departemen Sastra bahasa Arab
USU.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka untuk mengarahkan
penelitian kepada sasaran yang ingin dicapai disini peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana prosesgramatikal kata‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb / dalam Alquran ?
2. Bagaimana makna gramatikal kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb/ dalam Alquran ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah:.
1. Untuk mengetahui proses gramatikal kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb / dalam Alquran
2. Untuk mengetahui makna gramatikal kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb /dalam Alquran
1.4. Manfaat Penelitian
14


Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentangproses gramatikal dan makna
gramatikal kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb /dalam Alquran
2. Untuk menambah bahan refrensi di program studi bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk menambah wawasan ilmiah bagi peminat l inguistik khususnya dalam bidang
semantik
1.5 Metode Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani, methods- secara sederhana adalah suatu cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan (Suyanto dan
sutinah:2007)
Menurut Suyanto dan Sutinah (2007) penelitian (research) sosial pada hakikatnya adalah
kegiatan spionase untuk mencari, menata-menati dan menemukan pengetahuan dari “lapangan”
yang dipertanggungjawabkan menurut kaidah ilmiah tertentu-bukan mencari kebenarankebenaran normatif yang semata-mata hanya dituntun oleh cara berfikir dedukatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan ( Library Research ). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif merupakan
gambaran ciri-ciri data yang akurat sesuai sifatnya alamiah itu sendiri, data disini berupa katakata atau gambaran sesuatu. (Djajasudarma:1993)
Penerjemahan kata dalam Alquran menggunakan terjemahan yang di keluarkan oleh
Departemen Agama Republik Indonesia dan Terjemahnya. 2001. Al-`aliyy, Bandung: CV

Diponegoro. Untuk melihat pareasi makna menggunakan buku Muhammad Thalib. 2008. Kamus
kosa kata Alquran.Uswah : Yogyakarta.

Data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Alquran yang
berupa kata ‫ﻋﺬﺍﺏ‬/ ‘ażāb/ dari sofwer Alquran AL-Kalam.Adapun tahap-tahap pengumpulan data
penganalisaan data dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan bahan rujukan atau buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan
masalah yang dikaji.

15