Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Dengan Metode Theory Of Constraints Di PT. Prima Indah Saniton

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perusahaan manufaktur selalu berhubungan dengan keseimbangan lintasan

dalam kaitannya yang erat dengan produksi masal. Adanya stasiun kerja yang
menghambat aliran produksi dan menjadi kendala dalam kelancaran proses
produksi merupakan masalah yang sering kali dihadapi oleh perusahaan
manufaktur. Hal tersebut dapat terjadi karena ketidakseimbangan waktu prosesproses di lantai produksi yang mana ada proses yang membutuhkan waktu yang
sangat lama. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu
ditentukan oleh kecepatan lintas perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin
harus memiliki waktu siklus yang sama. Jika suatu work center memiliki waktu
siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka stasiun tersebut memiliki waktu
mengganggur.
PT Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang sanitary ware. PT Prima Indah Saniton memproduksi 5 jenis
produk, yaitu kloset jongkok model E, kloset jongkok model C, soap holder,
wastafel dan kloset duduk. Salah satu produk yang dihasilkan dan menjadi fokus

penelitian ini adalah kloset jongkok model E yang diproduksi dengan sistem
make-to-stock. Kloset jongkok model E merupakan salah satu produk yang paling
banyak dihasilkan oleh PT. Prima Indah Saniton seperti yang dapat di lihat pada
Tabel 1.1. Hal ini merupakan salah satu alasan pemilihan produk kloset jongkok

model E sebagai fokus penelitian. Proses dalam produksi kloset jongkok ini
merupakan proses yang membutuhkan waktu yang lama. Aliran produksi proses
produksi kloset jongkok terdiri dari delapan stasiun kerja yaitu bagian
pencampuran, bagian pengadukan, bagian, penyaringan, bagian pencetakan,
bagian pengerokan, bagian pengecatan, bagian pembakaran, dan bagian
pengepakan.

Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli

Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Tabel 1.1. Volume Produksi Setiap Produk Tahun 2014
Volume Produksi (Unit)
Kloset
Kloset Jongkok Kloset Jongkok
Wastafel
Duduk
Model E
Model C
10896
5784
5089
2451
10476
5017

4027
2342
10986
5495
4761
2154
11245
5958
5077
2853
9882
6068
4126
2549
11300
5679
5099
1907
11003
5892

4933
2234
11420
5076
4642
2689
11165
5128
4672
1941
10895
6084
4888
2826
9920
5214
4018
2579
9887
5345

4244
2584

Soap
Holder
1934
1965
2140
2279
2679
2407
3055
2191
2477
1962
2379
2298

Sumber: PT. Prima Indah Saniton


Dalam proses produksinya, perusahaan menghadapi beberapa masalah.
Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa tidak semua aliran produksi berjalan
dengan

lancar.

Dari

pengamatan

awal

juga

terlihat

bahwa

adanya


ketidakseimbangan waktu proses pada masing-masing stasiun kerja yang akhirnya
mengakibatkan bottleneck yaitu penumpukan bahan baku pada lantai produksi.
Hasil pengamatan awal dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Awal Proses Produksi Kloset Jongkok Model E
Stasiun
Pencampuran Bahan
Penyaringan dan
Pemasakan
Pencetakan
Pengerokan
Pengamplasan
Pengecatan
Pembakaran
Finishing

Hari I
-

Jumlah Penumpukan

Hari II Hari III Hari IV Hari V
-

Rata-rata
Hari VI Penumpukan
-

-

-

-

-

-

-

-


79
31
-

81
29
-

80
30
-

82
28
-

79
31
-


81
29
-

80.34
29.67
-

Dari Tabel 1.1. diatas dapat dilihat adanya penumpukan kloset jongkok
model E pada stasiun pengecatan dan pembakaran. Gambaran aliran proses
produksi kloset jongkok model E dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Penumpukan

Stasiun
Pencampuran
Bahan

Stasiun
Penyaringan

dan pemasakan

Stasiun
Pencetakan

Stasiun
Pengerokan

Stasiun
Pengamplasan

Penumpukan

Stasiun
Pengecatan

Stasiun
Pembakaran

Gambar 1.1. Aliran Proses Setiap Stasiun Kerja di PT. Prima Indah Saniton

Adanya penumpukan mengakibatkan ditemukannya kendala yang dapat
menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan. Oleh karena itu, kendala ini harus
dapat diselesaikan agar kinerja perusahaan seluruhnya dapat diperbaiki (Tersine,
1994). Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan
penjadwalan produksi untuk optimalisasi stasiun kerja agar tidak terjadi
bottleneck.

Stasiun
Pengepakan

Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penumpukan
atau bottleneck adalah theory of constraints (TOC). 1Theory of Constaint (TOC)
adalah teori yang mengatur dan mengidentifikasi segala sesuatu yang
menghalangi sistem untuk mencapai performansi sistem yang lebih baik dari
tujuan atau target yang ingin dicapai. Pendekatan yang dilakukan dari teori ini
adalah menerima ketidakseimbangan dalam proses produksi, dimana terdapat
sumber daya dengan kapasitas kurang dari sumber daya lainnya. Sumber daya
yang memiliki keterbatasan ini disebut dengan constraint, dimana constraint ini
sendiri dapat diidentifikasikan sebagai segala sesuatu yang dapat menjadi
penghambat dalam suatu sistem untuk mencapai performansi yang lebih tinggi
dari tujuan atau target yang ingin dicapai.
Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Peningkatan Kapasitas
Produksi Melalui Penerapan Theory of Constraint, Penjadwalan Mesin Paralel dan
bottleneck Scheduling Pada Perusahaan Sheet Metalwork”, theory of constraints
(TOC) diterapkan dalam mengidentifikasi stasiun bottleneck dan meningkatkan
kapasitas produksi. Berdasarkan review pada penelitian sebelumnya maka metode
yang lebih sesuai digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian
ini adalah penerapan lima langkah perbaikan theory of constraints (TOC) karena
TOC memfokuskan perhatian pada kendala yang memperlambat proses produksi
dan membantu memaksimumkan tingkat keluaran produk atau throughput
(Tunggal, 2003). TOC akan memeriksa kendala dan menemukan bagaimana

1

Sonia Nur Indah Suci,dkk.,“ Peningkatan Kapasitas Produksi Melalui Penerapan theory Of
Constraint, Penjadwalan Mesin Paralel Dan bottleneck Scheduling Pada Perusahaan Sheet
Metalwork”, (Jakarta: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti),
h. 2

kendala tersebut mempengaruhi tujuan perusahaan. Selain itu, pada penelitian ini
juga digunakan metode Line Balancing untuk memperoleh stasiun kerja mana
yang memiliki waktu siklus yang paling maksimum sehingga menyebabkan
bottleneck.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

pokok masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah adanya
penumpukkan bahan baku khususnya pada stasiun pengecatan dan stasiun
pembakaran.

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua tujuan yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keseimbangan
lintasan pada lantai produksi kloset jongkok model E.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk menentukan stasiun kerja bottleneck dalam lintasan produksi

2.

Menjadwalkan waktu kerja sebelum bottleneck dan sesudah bottleneck

3.

Mengetahui apakah lintasan sudah dapat dikategorikan baik berdasarkan
kriteria lintasan yang baik (line balancing).

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagi penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir
yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
b. Menambah wawasan terkait dengan penerapan Theory Of Constraint
(TOC).

2.

Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam
memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi sehingga
perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dengan lebih cepat
dalam mengurangi waktu menganggur dan penumpukan bahan.

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.

Metode yang digunakan adalah lima prinsip dasar perbaikan TOC.

2.

Constraints yang menjadi perhatian dalam penelitian adalah stasiun kerja
bottleneck pada lantai produksi.

3.

Produk yang diteliti adalah kloset jongkok model E.

4.

Stasiun produksi yang diseimbangkan merupakan stasiun yang memiliki
kriteria sama, dalam hal ini stasiun yang berproduksi setiap hari, yaitu stasiun
pencetakan – stasiun finishing.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.

Tidak ada perubahan proses pada saat penelitian dilakukan.

2.

Semua fasilitas, baik mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses
produksi tidak mengalami kerusakan selama penelitian berlangsung.

3.

Pekerja dalam keadaan terampil dengan pekerjaannya, memahami prosedur
kerja, dan bekerja secara normal.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam
beberapa bab sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari
PT. Prima Indah Saniton, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, lokasi
perusahaan, daerah pemasaran, serta organisasi dan manajemen.
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori
yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan
berhubungan dengan keseimbangan lintasan, metode line balancing, dan theory of
constraint.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram

prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis
pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang
dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan
penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data
tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan
permasalahan tersebut.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan
pengembangan penelitian selanjutnya.