Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Dengan Metode Theory Of Constraints Di PT. Prima Indah Saniton

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang Sanitary Ware. PT. Prima Indah Saniton didirikan pada tahun 1992 oleh
Eddy Hartono pada tahun 1992. Masa percobaan proyek dilaksanakan selama
setahun sehingga yaitu dari tahun 1992 hingga 1993 dan setelah itu, perusahaan
ini mulai beroperasi secara normal dengan mesin dan peralatan yang lengkap.
Perusahaan memproduksi produk-produk sanitasi yaitu kloset, soap holder, dan
wastafel dan diberi merk Champion. Produk kloset merupakan produk utama
perusahaan dan diproduksi dalam jumlah yang besar.
Produk yang dihasilkan PT. Prima Indah Saniton pada saat didirikan hanya
berupa kloset jongkok model E dan soap holder berbentuk oval. Seiring
perkembangan perusahaan terus mencari informasi mengenai keinginan konsumen
melalui salesmen dan konsumen dari berbagai daerah. Setelah upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh perusahaan tersebut, akhirnya pada tahun 1994 PT. Prima
Indah Saniton meluncurkan produk kloset jongkok dengan model C yang

dikhususkan untuk pemakaian pada lantai rumah atas dengan spesifikasi kloset
yang berbeda dari model E yang dikhususkan untuk lantai bawah. Perusahaan
mulai memproduksi kloset duduk (water closet) dan wastafel. Pada tahun 1996
perusahaan mulai mengembangkan pasar ke Irian Jaya dengan produk kloset
jongkok model C dan E.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Prima Indah Saniton bergerak di bidang produksi Sanitary Ware

dimana produk yang dihasilkan berupa Sanitary Ware yang diperlukan pada
fasilitas toilet di rumah, sekolah, pusat perbelanjaan, hotel dan lain-lain. Jenisjenis produk yang dihasilkan oleh PT. Prima Indah Saniton adalah:
1. Kloset Jongkok Model E
2. Kloset Jongkok Model C
3. Soap Holder
4. Kloset Duduk
5. Wastafel
PT. Prima Indah Saniton melakukan produksi dengan sistem produksi
jenis make to stock dimana perusahaan memproduksi produknya tidak

berdasarkan pesanan melainkan dengan melakukan peramalan terhadap penjualan
produk. Produk akhir dikirimkan jika ada permintaan dari konsumen, untuk itu
perusahaan harus mempunyai stok barang untuk mengantisipasi jika ada
permintaan yang mendadak.

2.3.

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Agar perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik, diperlukan

suatu struktur organisasi serta uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas
terhadap seluruh pegawai yang ada dalam perusahaan.

2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan di PT Prima Indah Saniton memiliki
hubungan garis dan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Direktur Utama

Factory Manager


Kepala
Administrasi/
Akuntansi

Financing

Kepala Umum/
Personalia

Kepala Produksi

Accounting

Pengawas
Produksi

Kabag. Stok

Foreman


Foreman

Operator

Operator

Satpam

Kabag. Gudang

Kabag. Pengangkutan

Foreman

Operator

Langsir

Operator


Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Prima Indah Saniton

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada
PT. Prima Indah Saniton terlampir dalam lampiran laporan.

2.4.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.4.1. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan pada PT. Prima Indah Saniton
sebanyak 93 orang. Alokasi penyebaran tenaga kerja dari perusahaan tersebut
ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Sales

Tabel 2.1. Sebaran Penggunaan Tenaga Kerja pada PT. Prima Indah

Saniton
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17


Jabatan
Direktur
Factory Manager
Kepala Personalia
Kepala Administrasi/Akuntansi
Kepala Produksi
Kepala Bagian Pengangkutan
Kepala Bagian Gudang
Kepala Bagian Stok
Sales
Financing
Accounting
Pengawas Produksi
Langsir
Satpam
Foreman
Tenaga Kerja Bagian Produksi
Operator Forklift
TOTAL


Jumlah (Orang)
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
2
1
3
65
1
93


Sumber : Data Tenaga Kerja pada PT. Prima Indah Saniton

2.4.2. Jam Kerja
Waktu kerja yang diatur dengan baik sangat diperlukan, agar perusahaan
dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan.
Daftar hari kerja dan jam kerja pada PT. Prima Indah Saniton adalah hari
Senin - Sabtu terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari.
Pengaturan jam kerja karyawan setiap harinya adalah sebagai berikut:
1. Karyawan kantor
Karyawan mulai bekerja di kantor pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB dengan
waktu istirahat selama 1 jam dimulai dari pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB.
Pada hari Minggu maupun hari Libur Nasional, karyawan kantor tidak bekerja.

2. Karyawan produksi
Karyawan produksi mulai bekerja di lantai produksi pukul 08.00 WIB s/d
16.00 WIB. Karyawan produksi tidak bekerja pada hari Minggu maupun hari
Libur Nasional namun jika permintaan konsumen akan produk yang terlalu
banyak yang menyebabkan perusahaan dihadapkan pada waktu kerja yang
begitu ketat maka karyawan produksi tetap bekerja pada hari Minggu walaupun
mereka hanya bekerja maksimal selama 4 jam dimulai dari pukul 08.00 WIB

s/d 12.00 WIB.

2.5.

Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

2.5.1. Sistem Pengupahan
Upah adalah suatu imbalan dari pada yang telah diberikan dan diterima
oleh seseorang di dalam hubungan kerja yang berupa uang, melalui perjanjian
kerja. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai kinerja maupun produktivitas.
Sistem pengupahan di perusahaan ini adalah sebagai berikut :
1. Karyawan Harian
Perusahaan ini hanya menggunakan karyawan tetap yang berarti perusahaan
tidak pernah menggunakan karyawan tidak tetap walaupun pada saat terjadi
peningkatan permintaan. Pembayaran gaji pokok untuk karyawan harian
diberikan dua kali dalam sebulan yaitu pada awal bulan dan pertengahan bulan
dengan besar upah Rp 35.000,00/hari. Untuk karyawan yang bekerja pada hari
Minggu pada saat terjadi peningkatan permintaan produk, karyawan tersebut

juga akan diberikan upah sebesar Rp 37.000,00 dengan hari biasanya walaupun

waktu kerja mereka maksimal hanya selama 3 jam.
2. Karyawan Bulanan
Pembayaran gaji pokok untuk karyawan bulanan diberikan setiap bulan dengan
jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan posisi masing-masing pekerja di
perusahaan.

2.5.2. Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja
Insentif dan fasilitas yang diberikan kepada pekerja PT. Prima Indah
Saniton adalah :
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan berupa tambahan satu bulan gaji
bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.
2. Tunjangan selama sakit
Tunjangan selama sakit diberikan pada karyawan dalam perawatan karena sakit
dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
3. Tunjangan insentif
Tunjangan insentif diberikan kepada karyawan apabila mempunyai prestasi
yang memuaskan dalam melakukan pekerjaannya.
2.6.Proses Produksi
Proses produksi merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu
perusahaan. Proses produksi bertujuan untuk menghasilkan produk yang

diinginkan dengan menggunakan teknik-teknik serta bahan baku yang diperlukan
untuk memproduksi produk tersebut.
PT Prima Indah Saniton memproduksi berbagai jenis produk seperti kloset
jongkok, tempat sabun, dan lain-lain. Namun dalam pembahasan di bab ini,
produk yang akan dibahas adalah kloset jongkok tipe E. Produk ini dipilih karena
kloset jongkok tipe E merupakan kloset yang paling banyak diproduksi sehingga
perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut agar ditemukan perbaikan yang dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan.

2.6.1. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT Prima Indah
Saniton dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

2.6.1.1.Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama dalam pembuatan produk dan
memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan lainnya. Bahan baku
yang digunakan dalam proses pembuatan kloset adalah tanah kalimantan, sodium
feldspar, tanah thailand, pasir kuarsa, tanah kaulin, batu kasar, dan air. Bahan
baku tanah kalimantan dan sodium feldspar dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan 2.3

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.2. Tanah Kalimantan

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.3. Sodium Feldspar
2.6.1.2.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar
kegiatan produksi serta tidak mengurangi nilai tambah dari produk yang

dihasilkan dan pada akhir produksi tidak dapat dibedakan secara jelas dari produk
jadi.

Bahan

penolong

merupakan

bahan

yang

secara

tidak

langsung

mempengaruhi kualitas dan fungsi produk. Bahan penolong yang digunakan pada
proses produksi yaitu:
1. Bahan pembuat cetakan atas dan cetakan bawah, digunakan sebagai pemberi
bentuk pada kloset.
2. Kayu, digunakan bersamaan dengan paku untuk membuat rak kloset.
3. Kayu penyumbat, digunakan untuk mencegah hasil campuran bahan baku
yang telah dimasukkan ke dalam cetakan mengalir keluar.

2.6.1.3.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
bercampur dengan bahan baku untuk membentuk produk jadi yang siap untuk
dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris. Bahan tambahan yang
digunakan pada proses produksi yaitu:
1. Label, digunakan untuk memberikan merek pada hasil produk/kloset.
2. Cat, digunakan untuk memberikan warna pada kloset.

2.6.2. Uraian Proses
Proses produksi kloset jongkok terdiri atas 8 tahap utama yaitu bagian
pencampuran, bagian penyaringan dan pemasakan, bagian pencetakan, bagian
pengerokan, bagian pengamplasan, bagian pengecatan, bagian pembakaran, dan
bagian finishing (pengepakan).

Pencampuran Bahan

Penyaringan dan Pemasakan

Pencetakan

Pengerokan

Pengamplasan

Pengecatan

Pembakaran

Pengepakan
Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.4. Blok Diagram Pembuatan Kloset Jongkok

2.6.2.1.Proses Pencampuran Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan pada proses produksi kloset pada PT. Prima
Indah Saniton membutuhkan yaitu Tanah Kalimantan, Sodium Feldspar, Tanah
Thailand, Pasir Kuarsa, Tanah Kaulin, Batu Kasar dan air. Bahan baku selain air
diangkut dari gudang penyimpanan bahan baku ke tempat pencampuran.
Sedangkan air disalurkan melalui pipa yang tersedia. Bahan baku yang telah
diangkut ke tempat pencampuran beserta air kemudian dituangkan ke dalam
mesin molen atau mesin ball mill yang berfungsi untuk mengaduk bahan baku

tersebut supaya tercampur dengan rata dan siap untuk digunakan sebagai bahan
yang siap untuk dicetak menjadi kloset. Proses pengadukan bahan baku ini
memerlukan waktu selama 12 jam untuk menghasilkan kualitas adonan yang
bagus.

2.6.2.2.Proses Penyaringan dan Pemasakan Campuran Bahan Baku
Bahan baku yang telah diaduk dengan mesin molen selama 12 jam
kemudian disalurkan ke dalam sebuah mesin penyaring melalui pipa yang
menghubungkan mesin molen dengan mesin saring getar. Mesin saring getar
berfungsi agar material yang tidak tercampur dengan baik seperti gumpalangumpalan tanah tidak ikut digunakan sebagai campuran bahan baku untuk proses
pencetakan. Campuran bahan baku yang telah disaring akan disalurkan ke dalam
sumur penampungan melalui pipa. Kemudian, campuran tersebut dimasak selama
2 malam di dalam sumur penampungan sehingga bahan baku tersebut siap
digunakan dalam proses pencetakan selanjutnya.

2.6.2.3.Proses Pencetakan
Proses percetakan dapat dikerjakan setelah hal-hal berikut telah
diselesaikan :
1.

Mempersiapkan cetakan yang akan digunakan, dalam hal ini cetakan terdiri
dari 2 bagian yaitu cetakan atas dan cetakan bawah.

2.

Menggabungkan cetakan atas dengan cetakan bawah.

3.

Cetakan yang telah menjadi satu dikunci agar cetakan tersebut tidak bergeser
pada saat pencetakan.

4.

Memasangkan corong pada cetakan pada tempat yang telah tersedia dalam
cetakan supaya mempermudah proses penuangan campuran bahan baku ke
dalam cetakan.

5.

Penutupan lubang bagian belakang cetakan dengan menggunakan kayu
penyumbat sehingga pada waktu penuangan, bahan baku tersebut tidak
mengalir keluar.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.5. Bagian Pembuatan Mal

Campuran bahan baku yang telah siap dipakai dipompa ke dalam tower
dengan menggunakan mesin pompa atau wilden pump yang kemudian disalurkan
dari tower ke tempat pencetakan melalui pipa yang telah dibuat sebelumnya.
Proses pencetakan dapat dikerjakan dengan penyaluran bahan baku ke dalam
cetakan yang dituang melalui corong.
Penyumbat kayu yang tadinya dipasang di bagian belakang cetakan
kemudian harus dibuka untuk mengeluarkan bahan baku cetakan yang berlebih

(kadang-kadang operator menuangkan bahan baku cetakan yang terlalu banyak).
Setelah itu cetakan harus didiamkan selama 2 jam agar cetakan tersebut benarbenar kering/keras.
Cetakan bagian atas dipisah/dibuka dari cetakan bawah dan dibalik untuk
dapat mengeluarkan produk hasil cetakan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.6. Proses Pencetakan

2.6.2.4.Proses Pengerokan
Tahapan ini terdiri dari beberapa proses yang dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Hasil cetakan yang telah kering diangkut ke bagian pengerokan.
2. Kualitas dari hasil cetakan diperiksa pada proses ini.
3. Cetakan yang tidak begitu bagus akan dikerok dengan menggunakan scraper
tujuan untuk lebih rapi dan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.7. Proses Pengerokan

2.6.2.5.Proses Pengamplasan
Cetakan yang telah selesai dikerok akan diangkut ke bagian pengamplasan
dimana mengalami beberapa tahapan proses yaitu :
1. Penggunaan kertas pasir dalam pengamplasan bertujuan untuk memperhalus
permukaan cetakan.
2. Penggunaan busa untuk membersihkan/menggosok cetakan.
3. Hasil cetakan dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.8. Proses Pengamplasan

2.6.2.6.Proses Pengecatan
Tahapan ini terdiri dari beberapa proses yang dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Hasil cetakan yang kering diangkut ke bagian pengecatan.
2. Pada bagian pencetakan terdapat sebuah meja yang telah didesain sedemikian
rupa sehingga cocok untuk peletakan hasil cetakan. Hasil cetakan diangkat ke
meja tersebut.
3. Penempelan label produk perusahaan “Champion” pada bagian ujung kloset.
4. Proses pengecatan dikerjakan dengan menggunakan mesin kompresor sesuai
dengan warna yang diinginkan.
5. Produk dilap supaya tidak terdapat bintik-bintik cat yang tersisa.
Terdapat 8 macam warna cat dan komposisinya sebagai berikut :
Tabel 2.2 Daftar Komposisi Cat
Warna

BCS
TRS
CMC
Air
Putih
3 kg
25g
2 gelas
Biru Muda
2,1 kg
0,9 kg
2 gelas
Pink
2,1 kg 0,9 kg 25 gr
2 gelas
Maron
0,5 kg
2,5 g 25 g
2 gelas
Biru tua
0,5 kg
2,5 kg 25 g
2 gelas
Abu-abu
2,7 kg
0,3 kg 25 g
2 gelas
Beige
2,7 kg
0,3 kg 25 g
2 gelas
Hijau
2,1 kg
0,9 kg 24 g
2 gelas
Sumber: PT Prima Indah Saniton

Bahan 1
14N144
14M200
GC-17
14N144
14T158
14M200
14H674

Bahan
Jumlah
60 g
250 g
0,3 kg
0,135 kg
4,5 g
0,12 kg
385 g

Bahan 2

Jumlah

Bahan 3

Jumlah

14E44
14LL79
14T192
14H674
14 T158

3g
0,3 kg
69 g
32 g
210g

14E44
14E44
14 T192

3g
2g
12 g

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.9. Bagian Pengecatan

2.6.2.7.Proses Pembakaran
Proses pembakaran hasil cetakan yang telah diberi warna dimasukkan ke
dalam mesin kiln untuk dibakar. Untuk proses pembakaran, mesin kiln
memerlukan empat buah tabung gas. Tahapan pembakaran terdiri dari beberapa
proses yang berkelanjutan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Produk dibakar dengan tinggi api 40 psi dengan suhu 0-300oC selama 1,5 jam.
2. Produk dibakar dengan suhu 300-600oC selama 2 jam.
3. Produk dibakar dengan suhu 600-1000oC selama 2 jam.
4. Produk dibakar dengan suhu 1000-1100oC selama 1 jam.
5. Produk dibakar dengan suhu 1100-1180oC selama 1 jam.
Produk yang telah selesai dibakar tidak akan langsung dikeluarkan karena
panasnya produk tersebut. Produk akan tetap di dalam mesin pembakaran selama
7 jam dengan kondisi bahwa mesin kiln telah dinonaktifkan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.10. Kloset yang akan Dimasukkan ke dalam Mesin

2.6.2.8.Proses Pengepakan
Proses pengepakan merupakan proses yang terakhir dimana produk di
tempat penampungan akan dimasukkan ke dalam rak kayu yang telah dibuat oleh
operator. Pada produk kloset jongkok, 4 buah kloset dapat dimasukkan ke dalam 1
kotak namun pada kloset duduk dan wastafel hanya dapat diletakkan 1 buah pada
1 kotak. Setelah itu, produk diangkut ke tempat penampungan. Jika telah terdapat
pemesanan, maka produk tersebut akan diantar keluar melalui mobil pick up.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.11. Pengepakan

2.6.3. Mesin dan Peralatan
2.6.3.1.Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan produksi
paku pada PT. Prima Indah Saniton adalah sebagai berikut :
1. Mesin Ball Mill atau dikenal sebagai Mesin Molen
Mesin Ball Mill merupakan mesin yang digunakan pada tahap awal proses
pembuatan kloset yaitu mesin pencampur berbagai bahan baku dan air dengan
putaran 970 rpm untuk menghancurkan dan mencampur formula sehingga
menjadi bentuk lumpur. Spesifikasi mesin Ball Mill dapat dilihat sebagai
berikut :
Merek

: Hico

Model

: BM-2000

Serial No.

: 932811

Negara pembuatan : Korea
Jumlah

: 2 buah

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.12. Mesin Ball Mill

2. Mesin Pemasak Bahan
Mesin pemasak bahan digunakan untuk memasak dan mengendapkan bahan
baku yang dialirkan melalui mesin saring getar. Spesifikasi mesin pemasak
bahan dapat dilihat sebagai berikut :
Merek

: Sumitomo (Clay GC4)

Model

: Cyclo Drive (14M5-87)

Putaran

: 1500 rpm

Input

: 69 KW

Negara pembuatan : Jepang
Jumlah

: 5 buah

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.13. Mesin Pemasak bahan

3. Mesin Saring Getar
Mesin saring getar digunakan untuk menyaring kotoran lumpur yang
disalurkan oleh mesin kiln. Spesifikasi mesin saring getar dapat dilihat sebagai
berikut :
Tipe

: DC 135 A

Frekuensi

: 50 Hz

Diameter

: 50 cm

Negara pembuatan : China
Jumlah

: 1 buah

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.14. Mesin Saring Getar

4. Mesin Wilden Pump
Mesin wilden pump digunakan untuk memompa bahan baku yang telah siap
dimasak dan diendapkan ke dalam tower-tower di dalam maupun di luar.
Spesifikasi mesin pemasak bahan dapat dilihat sebagai berikut :
Merek

: Puma

Tipe

: CP24.401 / M8

Negara pembuatan : Singapura
Jumlah

: 1 buah

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.15. Mesin Wilden Pump

5. Mesin Kiln/Oven
Mesin Kiln/Oven merupakan mesin yang digunakan untuk proses pembakaran
atau pemanasan (heating) sehingga kloset, wastafel maupun soap holder
menjadi keras dengan permukaan yang mengkilap dengan suhu dan tinggi api
yang dapat diatur pada panel mesin yang telah tersedia. Spesifikasi mesin kiln
dapat dilihat sebagai berikut :

Tipe

: KAT. 1500

Serial No.

: 302050

Tahun Pembuatan : 1998
Negara pembuatan : Australia
Jumlah

: 5 buah

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.16. Mesin Kiln

6. Mesin Kompressor
Mesin kompressor digunakan pada saat pemberian warna atau pengecatan pada
produk kloset. Spesifikasi mesin kompressor dapat dilihat sebagai berikut :
Merek

: Puma

Model

: NK 150300

Negara pembuatan : Singapore
Jumlah

: 1 buah

Sumber: www.google.com

Gambar 2.17. Mesin Kompresor

2.6.3.2.Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan produksi kloset
pada PT. Prima Indah Saniton adalah sebagai berikut :
1. Lori atau Kereta Sorong
Dipergunakan untuk mengangkut kloset-kloset dari bagian pencetakan ke
bagian pengerokan, bagian pengerokan ke bagian pengamplasan, bagian
pengamplasan

ke

bagian

pengecatan,

bagian

pengecatan

ke

bagian

pembakaran. Jumlah lori/kereta sorong yang ada di pabrik adalah sebanyak 15
unit. Adapun gambar kereta sorong yang digunakan dapat dilihat sebagai
berikut :

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.18. Kereta Sorong
2. Meja Pengerokan
Meja pengerokan yang dapat berputar-putar dipergunakan sebagai tempat
diletakkannya kloset sehingga operator mudah dalam melakukan pekerjaan
pengerokan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.19. Meja Pengerokan

3. Alat Pengerok/Scraper
Digunakan untuk mengerok kloset dengan tujuan untuk lebih rapi dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.20. Scraper

4. Forklift
Fork Lift berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan yang mempunyai volume
besar dan berat seperti bahan baku yaitu tanah thailand, pasir kuarsa, tanah
kalimantan dan lain sebagainya ke atas mesin molen.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.21. Penggunaan Forklift

5. Meja Pengecatan
Meja pengecatan yang dapat berputar ini digunakan sebagai tempat
diletakkannya kloset sehingga operator dapat dengan mudah menyemprot atau
memberikan warna pada kloset.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.22. Meja Pengecatan

6. Meja Pengamplasan
Meja pengamplasan yang dapat berputar ini digunakan sebagai tempat
diletakkannya kloset sehingga operator dapat dengan mudah mengamplas
dengan kertas pasir dan membersihkannya.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.23. Meja Pengamplasan

7. Kertas Pasir
Kertas pasir dalam pengamplasan bertujuan untuk memperhalus permukaan
cetakan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.24. Kertas Pasir

8. Busa
Busa digunakan untuk membersihkan atau menggosok kloset pada saat
pengamplasan dan pengecatan.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.25. Busa

9. Tabung Gas Elpiji
Tabung gas elpiji berfungsi sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran
mesin kiln.

Sumber: PT Prima Indah Saniton

Gambar 2.26. Tabung Gas Elpiji
10. Paku
Paku berfungsi sebagai penggabung antara kayu yang satu dengan kayu yang
lain.
11. Kayu
Kayu digunakan sebagai tempat penampung kloset jongkok, kloset duduk dan
wastafel sedangkan soap holder dimasukkan ke dalam kardus.
12. Palu
Digunakan untuk memakukan paku ke dalam kayu.