PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Puspitasari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos An

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2
SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI
Oleh:
ANISA EKA PUSPITASARI
K8412007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2
SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Anisa Eka

Puspitasari. K8412007. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa
kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016. Cara yang digunakan
adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang
menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Pengumpulan data
untuk melihat hasil belajar menggunakan hasil tes evaluasi. Peningkatan hasil belajar
diamati dari peningkatan rata-rata siswa mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT dapat menunjukan peningkatan hasil belajar sisswa kelas X 2 SMA Negeri 3
Boyolali. Hasil capaian belajar siswa dilihat dari rata-rata kelas pada pra siklus adalah
72,6 dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (44%) dan siswa yang
tuntas sebanyak18 (56%) siswa, sedangkan untuk siklus I meningkat menjadi 76,6
dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (44%) dan siswa yang tuntas
sebanyak18 (56%) siswa dan siklus II meningkat menjadi 83,4 dengan jumlah siswa
yang belum tuntas sebanyak 3 (9%) dan siswa yang tuntas sebanyak 29 (91%) siswa.
Dengan hasil tersebut maka didapat kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran sosiologi di kelas X 2 SMA
Negeri 3 Boyolali dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Turnament (TGT), Hasil
Belajar.

I.

maka dibutuhkan Sumber Daya

PENDAHULUAN
Pendidikan
kunci

adalah

dari

keberhasilan

pembangunan


dalam

memajukan

suatu

upaya
Negara.

Manusia

yang

kualitas

yang

mendapatkan


memiliki

baik.

Untuk

kualitas

SDM

yang baik maka dibutuhkan

Pembangunan yang sebenarnya

pengembangan

ilmu.

Untuk


dalam sebuah negara bukan

mendapatkan

ilmu

yang

hanya sekedar pembangunan

berguna

yang berbentuk gedung-gedung

pendidikan.

bertingkat,jalan

merupakan aspek yang sangat


umum

raya,fasilitas

dan

lain

sebagainya,namun

penting

dari

pengembangan
manusia.

melalui
Pendidikan


dalam

menentukan

masa depan suatu bangsa.

pembangunan yang sebenarnya
berawal

yaitu

suatu
ide,

akal

Pendidikan
ditempuh

manusia


pendidikan

bertumpu dan berpangkal dari

nonformal

manusianya,

Pendidikan

pada

dalam

hidupnya ada tiga bentuk yaitu

Pembangunan

bukan


yang

informal,
dan

formal.

informal

adalah

lingkungannya

seperti

pendidikan yang di dapatkan

perkembangan


ekonomi.

manusia sejak dini bahkan

Mengapa

pembangunan

bertumpu
Karena

dari
suatu

bertujuan

manusia?

pembangunan


untuk

memenuhi

sejak

dalam

manusia

kandungan

sudah

diberikan

pendidikan oleh orangtuanya.
Pendidikan

informal

adalah

hajat hidup dan memperbaiki

pendidikan yang paling awal

kualitas

dan yang paling penting di

kehidupan

menjadi

lebih baik.

dalam

Untuk mencapai suatu
pembangunan

yang

merata

kehidupan

diberikan
merupakan

sejak

karena
dini

pijakan

dan
awal

manusia

dalam

kehidupan

yang menerapkan Kurikulum

Pendidikan nonformal adalah

Tingkat

Satuan

Pendidikan

jalur

luar

(KTSP).

Pada

kurikulum

pendidikan formal yang dapat

tersebut

guru

biasanya

dilaksanakan secara terstruktur

menerapkan metode ceramah

dan berjenjang dan diluar dari

karena

sekolah. Pendidikan nonformal

berpusat pada guru.

bisa

pendidikan

di

berbentuk

bimbingan

belajar, les privat, dan juga bisa
melalui

organisasi

karangtaruna

ataupun

yang

ada

di

dalam masyarakat dan lain
sebagainya. Kemudian bentuk
pendidikan selanjutnya adalah
pendidikan formal. Pendidikan
formal

dilakukan di sekolah

dan didalamnya terjadi proses
belajar mengajar dan interaksi
antara guru dengan siswa.
Sekarang

ceramah

Selama
mengamati
berkonsultasi

sebulan
peneliti

juga

dengan

guru

pamong yang mengajar mata
pelajaran

sosiologi

yang

mengampu kelas X 1 sampai X
6 di SMA Negeri 3 Boyolali.
Dari

hasil

wawancara

dan

pengamatan peneliti bersama
dengan guru pamong mata
pelajaran sosiologi kelas X di
SMA Negeri 3 Boyolali, maka

dalam

fokus masalah yang terjadi di

dunia pendidikan terdapat dua

kelas adalah kesulitan belajar

kurikulum

dan

yaitu

ini

metode

yang

Kurikulum

digunakan

menerima

materi

Tingkat

pembelajaran

Satuan Pendidikan (KTSP) dan

siswa pada

Kurikulum 2013. Untuk SMA

sosiologi salah satunya karena

Negeri 3 Boyolali merupakan

penerapan model pembelajaran

salah satu sekolah menengah

yang kurang menarik minat

atas di kabupaten Boyolali

siswa.

Hal

yang
mata

ini

dialami
pelajaran

dibuktikan

dengan banyak siswa yang

dan

memiliki nilai yang berada di

konsep

bawah standar KKM. Peneliti

dipisahkan satu sama lain. Dua

bersama guru mata pelajaran

konsep ini menjadi terpadu dalam

mengambil kelas X 2 SMA

satu kegiatan di mana terjadi

Negeri

interaksi antara guru dengan siswa,

3

Boyolali

untuk

belakang

latar

diatas,

tertarik

untuk

penelitian

peneliti
melakukan

tentang

“Penerapan
Tipe

:
Model

Pembelajaran

Kooperative

Teams

Games

Tournament (TGT)

Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Kelas X 2 SMA
Negeri

II.

3

Boyolali

merupakan

yang

tidak

dua
dapat

serta siswa dengan siswa pada saat

dijadikan subyek penelitian.
Berdasarkan

mengajar

Tahun

pembelajaran berlangsung.
Kata pembelajaran merupakan
perpaduan

dari

dua

aktivitas

belajar dan mengajar. Menurut
Gagne (1977), pembelajaran dapat
diartikan sebagai proses modifikasi
dalam kapasitas manusia yang
dipertahankan

dan

ditingkatkan

levelnya
Secara

sederhana

yang

dimaksud dengan hasil belajar
siswa adalah kemampuan yang

Pelajaran 2015/2016”.

diperoleh anak setelah melalui

KAJIAN PUSTAKA

mengetahui apakah hasil belajar

kegiatan

A. Tinjauan Mengenai Belajar dan
Pembelajaran
Menurut

belajar.

Untuk

yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki dapat

R.Gagne

(1989),

diketahui

melalui

evaluasi.

belajar dapat didefinisikan sebagai

Pengertian istilah evaluasi adalah

suatu

suatu kegiatan

proses

organisme

di

berubah

mana

suatu

perilakunya

sebagai akibat pengalaman. Belajar

yang terencana

untukmengetahui keadaan suatu
objek

dengan

menggunakan

hasilnya

pembelajaran mempunyai makan

dibandingkan dengan tolak ukur

yang sama untuk menjelaskan

untuk memperoleh kesimpulan.

bagaimana proses seorang guru

B. Pengertian Model, Pendekatan

mengajardan peserta didik belajar

instrumen

dan

dalam mencapai tujuan

dan Metode Pembelajaran
Model

pembelajaran

merupakan istilah yang digunakan
untuk

menggambarkan

penyelenggaraan

proses

belajar

C. Tinjauan

Mengenai

Model

Pembelajaran Kooperatif
Menurut

Parker

mendefinisikan

(1994)

kelompok

kecil

mengajar dari awal sampai akhir.

kooperatif

Dalam model pembelajaran sudah

pembelajaran dimana para siswa

mencerminkan

saling

penerapan

suatu

sebagai

suasana

berinteraksi

dalam

pendekatan metode, teknik atau

kelompok-kelompok kecil untuk

taktik

mengerjakan tugas akademik demi

pembelajaran

sekaligus.

Metode

pembelajaran

dapat

diartikan

sebagai

yang

Pembelajaran kooperatif adalah

untuk

suatu sistem yang di dalamnya

cara

digunakan
mengimplementasikan

rencana

mencapai tujuan bersama.

terdapat

elemen-elemen

yang

yang sudah disussun dalam bentuk

saling

kegiatan nyata atau praktis untuk

pembelajaran kooperatif menurut

mencapai

Lie

tujuan

pembelajaran.

terkait.

(2004)

Elemen-elemen

adalah

(1)

saling

positif;

(2)

Jika strategi pembelajaran masih

ketergantungan

bersifat konseptual maka metode

interaksi

pembelajaran sudah bersifat praktis

akuntabilitas individual, dan (4)

untuk diterapkan.

ketrampilan

Pendekatan

pembelajaran

hubungan

tatap

muka;

untuk
antarpribadi

(3)

menjalin
atau

merupakan istilah yang melingkupi

ketrampilan sosial yang secara

seluruh

sengaja diajarkan.Ada beberapa

proses

Pendekatan

pembelajaran.
dan

strategi

metde dalam model pembelajaran

kooperatif yaitu STAD (Student

Research,

Teams

Achievement

Namanya sendiri sebetulnya sudah

Divisions),Jigsaw,GI

(Group

menunjukan isi yang terkandung di

Investigation),

(Teams

dalamnya. Oleh karena ada tiga

TGT

Games Tournament).
Teams
(TGT)

Games

merupakan

disingkat

CAR.

kata yang membentuk pengertian
Tournament

tersebut, maka ada tiga pengertian

salah

pula yang dapat diterangkan yaitu

satu

strategi pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Slavin

penelitian, tindakan dan kelas.
Dengan

menggabungkan

(1995) untuk membantu siswa

batasan

mereview dan menguasai materi

tersebut segera dapat disimpulkan

pelajaran.

bahwa penelitian tindakan kelas

Model

pembelajaran

pengertian

tiga

kata

Teams Games Tournament (TGT)

merupakan

adalah salah satu tipe atau model

terhadap kegiatan yang sengaja

pembelajaran

dimunculkan, dan terjadi dalam

mudah

kooperatif

diterapkan,

yang

melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa harus
ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya

suatu

pencermatan

sebuah kelas.
E. Kurikulum Yang Berlaku Di
Sekolah
Menurut

Undang-Undang

dan mengandung unsur permainan

Nomor 20 Tahun 2003 tentang

dan reinforcement.

Sistem

D. Tinjauan Mengenai Penelitian

Pendidikan

dikatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat

Tindakan Kelas (PTK)
Sudah lebih dari sepuluh tahun

Nasional

rencana

dan

pengaturan mengenai isi dan bahan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

pelajaran

dikenal dan ramai dibicarakan

digunakan

dalam dunia pendidikan. Dalam

penyelenggaraan kegiatan belajar

bahasa

mengajarKTSP

dengan

Inggris

PTK

diartikan

Classroom

Action

kurikulum

serta
sebagai

cara

yang

pedoman

merupakan

berorientasi

pada

pencapaian kompetensi, oleh sebab

DAN

itu

KELAS X7 SMA NEGERI 2

kurikulum

ini

merupakan

SIKAP

ANTISOSIAL

penyempurnaan dari Kurikulum

BOYOLALI

Berbasis Kompetensi atau yang

PELAJARAN 2014/2015. Hasil

kita kenal dengan KBK (kurikulum

penelitian

menunjukkan

2004).

penerapan

model

kooperatif

tipe

Kurikulum
Pendidikan

Tingkat

memiliki

karakteristik,

Satuan
beberapa

yaitu:Dilihat

TAHUN

bahwa

pembelajaran
Team

Game

Tournament dapat meningkatkan

dari

prestasi belajar peserta didik pada

desainnya KTSP adalah kurikulum

mata pelajaran Sosiologi kelas XI

yang berorientasi pada disiplin

IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga. Hal

ilmu. KTSP adalah kurikulum

ini dibuktikan dengan peningkatan

yang

pada

prestasi belajar peserta didik pada

KTSP

pra siklus dengan nilai rata-rata

adalah kurikulum yang mengakses

69,24 meningkat menjadi 82,27

kepentingan

pada siklus I dan 87,27 pada siklus

berorientasi

pengembangan

individu.

daerah.KTSP

merupakan kurikulum teknologis.

II.
Penelitian

F. Penelitian Yang Relevan

kedua

adalah

Penelitian sejenis yang pernah

Penelitian yang dilakukan Aulia

dilakukan antara lain yang pertama

Dyah Asmarani (2014) tentang

Penelitian yang dilakukan Bella

PENERAPAN

Mayang

COPERATIVE LEARNING TIPE

Sari

(2015)

PENERAPAN

tentang
MODEL

PEMBELAJARAN

TEAMS

MODEL

GAMES

TEAMS

TOURNAMENT (TGT) UNTUK

(TGT)

MENINGKATKAN KEAKTIFAN

MENINGKATKAN

DAN HASIL BELAJAR MATA

PRESTASI BELAJAR PESERTA

PELAJARAN SOSIOLOGI PADA

DIDIK PADA MATERI POKOK

SISWA KELAS XII IPS 1 SMAN

PERILAKU

3

GAMES

TURNAMENT

UNTUK

MENYIMPANG

SURAKARTA

TAHUN

PELAJARAN 2013/2014. Hasil

dapat meningkatkan hasil belajar

penelitian

bahwa

yang saat ini masih banyak yang

keaktifan dan hasil belajar siswa

berada di bawah standar. Karena

pada

dengan

menunjukkan

mata

pelajaran

sosiologi

model

pembelajaran

setelah dilakukan penerapan model

kooperatif tipe TGT siswa dapat

cooperative learning tipe Teams

belajar

Games

menyenangkan.

Tournament

menunjukkan

bahwa

(TGT)

rata-rata

dengan

kondisi

yang

H. HIPOTESIS TINDAKAN

seluruh aspek keaktifan dan hasil

Berdasarkan kajian pustaka dan

belajar mengalami peningkatan.

kerangka

berpikir

yang

telah

diuraikan diatas, dapat dirumuskan

G. KERANGKA BERPIKIR

hipotesis penelitian tindakan kelas

Dalam penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sebagai berikut:

memang guru yang dituntut untuk

“Ada hubungan positif Penerapan

menjadi

proses

Model Pembelajaran Kooperatif

pembelajaran di kelas, sehingga

Tipe Teams Games Tournament

siswa menjadi kurang aktiv dalam

(TGT) Dalam Meningkatkan Hasil

pembelajaran.

ini

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

peneliti berusaha untuk membantu

Sosiologi Kelas X 2 SMA Negeri 3

guru menemukan solusi untuk

Boyolali

mengatasi masalah-masalah yang

2015/2016

terjadi

pusat

di

dalam

Dalam

dalam

hal

proses

III.

Tahun

Pelajaran

METODE PENELITIAN

pembelajaran.

Subjek penelitian ini

Untuk meningkatkan hasi belajar

adalah siswa kelas X 2 SMAN

siswa kelas X2 SMA Negeri 3

3 Boyolali. Siswa yang diteliti

Boyolali, maka diberikan model

adalah angkatan tahun ajaran

pembelajaran kooperatif tipe teams

2015/1016. Siswa kelas X 2

games tournament (TGT). Dengan

terdiri dari 32

model ini siswa dimungkinkan

dengan

rincian

peserta didik
21

siswa

perempuan dan 11 siswa laki-

adalah

laki.Data dan sumber data yang

kuantitatif dan kaulitatif.

di kumpulkan oleh peneliti
adalah

seluruh

IV.

keadaan

secara

HASIL PENELITIAN
Penelitian

hasil

pengamatan

analisis

tindakan

kelas ini dilakukan bertujuan

pembelajaran yang sebenarnya,

untuk

meningkatkan

data sekolah dan hasil belajar

belajar

siswa

siswa kelas X 2 SMA N 3

menerapkan

Boyolali.

pembelajaran kooperatif tipe

Untuk

menemukan

TGT

pada

hasil
dengan
model

mata

pelajaran

permasalahan dan menemukan

sosiologi dan di kelas X 2

jalan

keluarnya

SMA Negeri 3 Boyolali.

data.

Untuk

diperlukan

Penelitian

mengumpulkan

dilakukan

data yang di perlukan tersebut

dengan menerapkan dua kali

di perlukan beberapa teknik

siklus pembelajaran. Berdasar

pengumpulan

hasil

data.

Teknik

yang

diperoleh

pada

yang

siklus I dan II, maka terdapat

digunakan peneliti, yaitu tes,

perbandingan antar siklus. Dari

observasi, dan dokumentasi.

perolehan siswa pada pra siklus

pengumpulan

data

pengujian

dapat dilihat bahwa nilai rata-

validitas data dapat dilakuakan

rata kelas adalah 72,6 dimana

dengan melakukan triangulasi,

nilai rata-rata tersebut belum

yang bisa mencakup triangulasi

menyentuh KKM yang sudah

data,

atau

ditetapkan sekolah yaitu 76.

peneliti. Setiap triangulasi yang

Perolehan rata-rata kelas yang

digunakan

di peroleh pada siklus I adalah

Teknik

metode,

karakteristik
Teknik

teori

mempunyai
masing-masing.

analisis

data

yang

digunakan dalam penelitian ini

76,6.

Sedangkan

evaluasi

siklus

pada
II

tes

terdapat

peningkatan

V.

dari

siklus

belajar

pada

saat

belum

sebelumnya menjadi 83,4.

diterapkan siklus adalah 72,6

PEMBAHASAN

yang

Penelitian

ini

merupakan

berarti

mengalami

peningkatan sebesar 4,00. Dari

kolaborasi dari peneliti sendiri

segi

bersama guru mata pelajaran

mencapai kriteria yang sudah

sosiologi yaitu Bapak Akbar Y

ditetapkan sebelumnya yaitu 76

Atmaja S,Pd. Penelitian ini

namun dari jumlah siswa yang

dilaksanakan dalam dua siklus

belum

yaitu siklus I dan siklus II.

dengan sebelum diterapkannya

Untuk

siklus. Sehingga masih harus

siklus

I

pertemuan

rata-rata

kelas

tuntas

masih

dilakukan sebanyak 3 kali dan

dilakukan

untuk

siklus selanjutnya.

siklus

II

pertemuan

sudah

sama

perbaikan

pada

dilakukan sebanyak 2 kali.

Untuk siklus II dilaksanakan

Untuk diakhir pertemuan tiap

selama dua kali pertemuan

siklus diadakan tes evaluasi

dengan

untuk mengetahui hasil belajar

dinamika

siswa.

dilakukan evaluasi pada siklus

Pada saat siklus I terdapat tiga

II di ketahui capaian hasil

kali pertemuan dengan materi

belajar siswa adalah 83,4 dari

tentang interaksi sosial. Untuk

yang sebelumnya pada pra

hasil evaluasi pada siklus I di

tindakan 72.6 dan siklus I

dapatkan bahwa hasil belajar

adalah 76,6. Peningkatan hasil

siswa mengalami peningkatan

belajar dari siklus I ke siklus II

dibandingkan

saat

sebesar 6,8. Jumlah siswa yang

sebelum diterapkannya model

belum tuntas juga mengalami

pembelajaran.

penurunan

pada

Hasil

belajar

materi

tentang

sosial.

dari

Setelah

yang

pada

siswa pada siklus I ini adalah

sebelumnya

76,6 sedangkan untuk hasil

berjumlah 14 anak maka di

di

siklus

I

VI.

siklus II siswa yang belum

kriteria pencapaian yaitu pada

tuntas sebanyak 3 anak.

siklus I dengan kriteria 76 dan

SIMPULAN DAN SARAN

siklus II dengan kriteria 80.

Dalam

analisis

hasil

Implikasi dari penelitian ini

penelitian yang telah dilakukan

adalah:

maka ditemukan hasil adanya

1. Implikasi Teoritis

peningkatan hasil belajar siswa

a. Hasil dari penelitian

yang dilihat dari capaian hasil

tindakan kelas ini dapat

nilai

membuktikan

rata-rata

Peningkatan

hasil

kelas.
belajar

bahwa

penerapan

metode

tersebut dapat dilihat dari mulai

pembelajarana

pra tindakan, siklus I dan siklus

kooperatif tipe Teams

II. Pada saat pra tindakan nilai

Games

Tournament

rata-rata siswa adalah 72,6

(TGT)

dapat

dengan rincian 14 siswa belum

meningkatkan

hasil

tuntas dan 18 siswa dinyatakan

belajar siswa.

tuntas. Kemudian pada siklus I

b. Hasil

penelitian

setelah diterapkannya model

tindakan kelas ini dapat

pembelajaran kooperatif tipe

menambah

TGT rata-rata siswa menjadi

ilmu pengetahuan di

76,6 dengan rincian 14 anak

dalam

yang belum tuntas dan 18 anak

pembelajaran

yang dinyatakan tuntas. Pada

khususnya

siklus

sosiologi

kembali

II

rata-rata

meningkat

siswa
menjadi

khasanah

metode

pelajaran
di

SMA.

83,6 dengan rincian 3 orang
anak yang belum tuntas dan 29
anak sudah dinyatakan tuntas.
Hasil tersebut sudah mencapai

2. Implikasi Praktis

tingkat

a. Hasil penelitian tindakan
kelas

ini

dapat

b. Guru

sebaiknya

proses

dalam

pembelajaran

di

memberikan

gambaran

kelas lebih bisa membaca

bahwa

penerapan

karakteristik

metode

pembelajaran

yang

sesuai

kondisi

setiap

siswanya

agar

dapat

dengan

mengambil tindakan yang

dapat

sesuai, karena setiap anak

siswa

membantu

memiliki

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

yang

berlangsung.

karakter

yang

berbeda-beda.
c. Guru lebih memanfaatkan
media pembelajaran yang

b. Penelitian ini juga dapat

bervariatif

jangan

hanya

wawasan

berpatokan pada LCD dan

beserta motivasi untuk

juga LKS saja agar pada

guru agar guru dapat

saat penyampaian materi

lebih

siwa menjadi lebih paham

memberi

mengembangkan

metode

pembelajaran

saran

yang

menerima

materi

yang diberikan guru.

a. Selama

1. Bagi Guru
perlu

bersemangat

2. Bagi Siswa

dapat diberikan antara lain:

a. Guru

lebih

dalam

yang lebih variatif.
Sedangkan

dan

menerapkan

kegiatan

pembelajaran

diharapkan

model pembelajaran yang

siswa berpartisipasi aktif

tepat dan juga bervariatif.

agar

Walaupun penerapan model

materi

TGT ini secara keseluruhan

sampaikan oleh guru dan

meninngkat

ada

juga ketika siswa belum

juga siswa yang mengalami

paham tehadap materi, para

penurunan.

namun

lebih
yang

memahami
sedang

di

siswa berani untuk bertanya

siswa

kepada guru.

meningkatkan

b. Sebagai siswa yang baik
seharusnya

lebih

menghormati

guru

pada

saat sedang menyampaikan
materi dengan cara tidak
mengobrol

dengan

temannya

ataupun

sehingga

dapat
mutu

sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,Wina. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Tirtarahardja,U
dkk.
2005.
Pengantar Pendidikan. Jakarta :
PT Rineka Cipta

mengerjakan kegiatan lain
diluar pembelajaran yang
sedang berlangsung
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah bisa menciptakan
suasana

dan

lingkungan

yang kondusif agar siwa

Sujarwo. 2011. Model-Model
Pembelajaran Suatu Strategi
Mengajar . Bandung: Venus
Gold Press
Aqib,Zainal.2006.
Penelitian
Tindakan
Kelas
Untuk
:
Guru.Bandung : PenerbitYrama
Widya

dan guru merasa nyaman
untuk

melakukan

belajar

proses

mengajar

di

sekolah.
b. Sekolah

bisa

menambah

sumber belajar untuk siswa
agar siswa memiliki banyak
referensi dalam belajar.
c. Sekolah lebih menekankan
kepada

guru

untuk

menerapkan metode yang
berfatiatif
meningkatkan

agar
kualitas

Sumadayo,Samsu.
2013.
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK). Yogyakarta : Graha Ilmu
Taniredja,Tukiran,dkk.
2014.
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif dan Efektif. Bandung :
Alfabeta
Huda, M. (2014). Model-Model
Pengajaran Dan Pembelajaran
Isu-Isu
Metodis
Dan
Paradigmatis.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Susanto,Ahmad.2015.
Teori
belajar dan Pembelajaran di
sekolah dasar .Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Slameto. 2010. Belajar dan
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Baharuddin dan Wahyuni, Esa
Nur. 2010. Teori Belajar &
Pembelajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media
Huda, M. 2013. Cooperative
Learning
Metode,
Teknik,
Struktur Dan Model Penerapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyanto, M. 2009. ModelModel Pembelajaran Inovatif.
Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 FKIP UNS
Surakarta.
Jihad, Asep dan Abdul Haris.
2008. Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi Pressindo
Suprijono, A. 2013. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasinya .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016. | UTAMA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMET) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Arwidya | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8545 18015 1 SM

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Suhendro | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos A

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Dewantara | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend

0 0 10