Bibel Kring Panangkasi Di Kecamatan Lumban Julu Tahun 1959-2007

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kecamatan Lumbanjulu 1 adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Toba Samosir. 2Secara administratif Batas Kecamatan Lumbanjulu adalah: disebelah
Utara dengan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan, sebelah Selatan
denganDanau Toba, sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan dan sebelah Barat
dengan Danau Toba. Masyarakat Kecamatan Lumbanjulu mayoritas Etnik Batak dari
Sub-etnik Batak Toba.
Di daerah Batak Toba khususnya di kecamatan Lumban Julu ada beragam
jenis agama dan aliran kepercayaan meliputi Agama Kristen Protestan, Khatolik,
Islam dan kepercayaan lainnya. Dan yang menjadi mayoratis adalah Agama Kristen
Protestan. Namun ada ada satu aliran keagamaan di Kecamatan Lumban Julu yang
mengaku Kristen tetapi tidak diakui di kecamatan Lumban Julu. Aliran itu adalah

1

Tapanuli utara merupakan salah satu kawasan yang berada dalam wilayah administratif
pemerintah provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda,
salah satu afdeling di Keresidenan Tapanuli adalah Afdeling Bataklanden dengan ibukota Tarutung
terdiri atas lima onder afdeling. Setelah kemerdekaan kabupaten tanah batak menjadi 4 (empat)

kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Tapanuli Utara ibukotanya Tarutung.
2. Kabupaten Humbang Hasundutan ibukotanya Dolok Sanggul.
3. Kabupaten Toba Samosir ibukotanya Balige.
4. Kabupaten Dairi Ibukotanya Sidikalang.
2
Kabupaten Toba Samosir adalah hasil pemekaran dari Tapanuli Utara pada tahun 1999.

Universitas Sumatera Utara

Bibel Kring Panangkasi. Bibel Kring panangkasi ada di Kecamatan Lumban Julu
sejak tahun 1959.
Bibel Kring Panangkasi merupakan komunitas yang berpedoman kuat dengan
isi Alkitab. Mereka menjalankan isi Alkitab dengan baik didalam kehidupan mereka.
Bibel Kring Panangkasi lahir di kota Balata pada tahun 1944. Penggeraknya adalah
Guru Pilemon Simatupang bersama dengan pengurus-pengurus Gereja. Mereka
adalah kelompok yang ingin mengubah aturan-aturan dalam gereja dan mengubah
aturan-aturan hidup yang harus sesuai dengan Alkitab.
Bibel Kring Panangkasi merupakan perpecahan dari HKBP tahun 1944
karena situasi Perang Dunia Ke II. Situasi pada Perang Dunia ke II menimbulkan

kecemasan ditanah Batak dan mencari kebenaran tentang jaman yang mereka hadapi.
Kecemasan ini membuat umat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Namun
khotbah-khotbah di Gereja kurang memberi jawaban yang memuaskan bagi umat
sehingga para pengurus gerejaseusai ibadah berdiskusi dirumah-rumah untuk
mendalami Alkitab.
Dalam pendalaman Alkitab tersebut mereka mendapati kebenaran bahwa yang
terjadi dan yang akan terjadi telah tertulis di dalam Alkitab. Seperti zaman yang
mereka hadapi pada perang dunia ke II mereka selidiki dan menemukan bahwa ada
tertulis di Alkitab “Bangsa menghancurkan Bangsa, Kota menghancurkan Kota,
karna Allah mengacaukan mereka dengan berbagai kesesakan. Dari naats tersebut

Universitas Sumatera Utara

mereka semakin menyelidiki isi Alkitab dan percaya bahwa jaman telah tertulis
disana. Selanjutnya mereka jugamendapati banyak penyimpangan dalam hidup dan
dalam gereja. Hasil pemikiran yang mereka dapati tersebutmereka bawa kedalam
gereja. Dalam pembawaan ini, banyak yang mereka protes dalam peribadatan di
gereja dan aturan masyarakat yang mereka anggap menyimpang dan tidak sesuai
dengan Alkitab. Pemprotesan itu ada orang yang menerima dan banyak yang
menolaknya. Hal ini dikarenakan pemikiran mereka yang terlalu kritis terhadap isi

Alkitab dan peraturan digereja selalu bertentangan dengan pemikiran mereka.
Karena banyaknya yang menolak pemikiran mereka, mereka tidak diterima
lagi di Gereja lama. Mereka pun mengasingkan diri dan membentuk komunitas
sendiri yaitu Bibel Kring panangkasi. Mereka beribadah setiap hari minggu dengan
berkumpul dirumah-rumah untuk mendalami isi Alkitab. 3Penganut ini hidup dengan
damai di Kecamatan lumban Julu. Perbedaan ajaran dalam agama sudah saling
dimaklumi didaerah ini. Gaya hidup ibu-ibu penganut Bibel KringPanangkasi
memiliki ciri khas yaitu selalu mengenakan sarung baik ke tempat Ibadah, Pajak, atau
kemanapun mereka bepergian.
Bibel Kring panangkasiadalah aliran keagamaan yang mengaku sebagai
Bangsa Indonesia tetapi mereka tidak mau ikut pemilu, tidak memiliki KTP dan tidak
menghormat ataupun mendirikan bendera. Karena hal itu mereka dianggap sebagai

3

L. Samosir, Sejarah Bibel Kering Panakkasih, (Tiga Dolok, 2003), hal. 3.

Universitas Sumatera Utara

pemberontak sehingga dulu anggota komunitas inisering ditangkap dan ditahan.

Namun komunitas ini tetap bertahan dengan gaya hidup mereka tersebut.
Bibel Kring panangkasi juga mengaku sebagai Masyarakat Batak Toba tetapi
tidak mau mengikuti adat Batak Toba didaerahnya. Mereka juga tidak memakai
simbol-simbol Batak Toba seperti Ulos 4 dan Parjambaran 5 dalam Adat Batak
Toba.Dalam komunitas mereka juga tidak ada upacara pernikahan, menggali tulang
belulang, acara kematian, dll.
Bibel Kring panangkasi juga mengaku sebagai orang Kristen tetapi tidak
menggunakan simbol Salib seperti orang Kristen pada umumnya. Dalam komunitas
merekapun tidak ada ritus perayaan Kristen seperti Natal dan Paskah. Menurut
Sarjana Kristen Liberal, setiap perayaan utama tahunan Kristen adalah tradisi
kepercayaan kristen. Gereja mengambil kepercayaan orang-orang primitif untuk
disesuaikan dan dialihkan kedalam kepercayan Kristen. 6 Selain itu tidak memiliki
tempat ibadah yang tetap.
Penganut Bibel Kring panangkasi dianggap terlalu kritis dalam pendalaman
Alkitab. Segala yang menurutnya bertentangan dengan Alkitab tidak mereka
jalankan. Isi buku pujian mereka juga harus berasal dari Alkitab dan tidak memiliki
4

Secara Harafiah ulos adalah selimut. Dalam masyarakat Batak Toba, ulos adalah Kain adat
yang merupakan hasil tenunan. Ulos merupakan lambang ikatan kasih, pelengkap upacara adat dan

sistem sosial masyarakat Batak.
5
Parjambaran adalah penjatahan bagian daging binatang sembelihan yang berhak diterima
sesorang menurut adat.
6
Muhammad Fazlur, Islam Dan Kristen dalam Dunia Modern, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998),
hal. 71.

Universitas Sumatera Utara

tangga nada seperti agama lain. Dalam komunitas mereka juga tidak ada istilah
Pembabtisansebagai bukti kelahiran baru.
Karena hal-hal diataslah penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang Bibel
Kring Panangkasidi Kecamatan Lumbanjulu mulai dari sejarah Bibel Kring
Panangkasi, bagaimana mereka bertahan dengan gaya hidup mereka ditengah
masyarakat batak Toba yang menjunjung tinggi adat istiadat, apa saja yang menjadi
gaya hidup dalam komunitas mereka dan apa peran mereka di Kecamatan
Lumbanjulu sehingga penulis memilih judul “Bibel Kring Panangkasi di Kecamatan
Lumbanjulu tahun 1959-2007”. Rentang waktu yang dimulai tahun 1959 karena
penyebaran Bibel Kring Panangkasi pertama kali adadi kecamatan Lumban Julu pada

tahun 1959. Kemudian penulis membatasi hingga tahun 2007 karena pada tahun
tersebut penganut Bibel Kring Panangkasisudah banyak yang keluar dari komunitas.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah merupakan tahapan yang paling penting seperti yang
diungkapkan oleh Albert Einstein: “Perumusan sebuah permasalahan sering lebih
esensial dibandingkan dengan pemecahannya itu sendiri”. Rumusan masalah
merupakan alasan mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan
tujuan penelitian. Bagian dalam perumusan masalah ini merupakan upaya untuk
menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya oleh
penulis.

Universitas Sumatera Utara

Melihat dari latar belakang diatas maka penulis memberikan batasan kajian
pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Bibel Kring Panangkasi di Kecamatan
Lumbanjulu tahun 1959?
2. Bagaimana gaya hidup dalam komunitas penganut Bibel Kring
Panangkasi di Kecamatan Lumbanjulu?
3. Bagaimana kelompok


Bibel Kring Panangkasi dapat bertahan

dilingkungan masyarakat Batak Toba yang kental akan adat istiadat ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah
penelitian. Perbedaannya terdapat dalam cara merumuskannya. Masalah penelitian
dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian
dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah :

1. Menjelaskan bagaimana sejarah Bibel Kring Panangkasi.
2. Menjelaskan bagaimana gaya hidup dalam komunitas penganut Bibel
Kring Panangkasi di Kecamatan Lumban Julu.

Universitas Sumatera Utara

3. Menjelaskan kebertahanan kelompok


Bibel Kring Panangkasi di

lingkungan masyarakat Batak Toba yang kental akan adat istiadat dan
loyal pada pemerintahan.

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang Bibel Kring Panangkasi.
2. Menambah literatur sejarah sehingga dapat digunakan sebagai bahan
bacaan.
3. Untuk mempertajam kemampuan penulis dalam melakukan penulisan
karangan ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau kajian teori mempunyai arti: peninjauan kembali
pustaka-pustaka yang terkait. Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka
berfungsi sebagai peninjauan (review) pustaka (laporan penelitian, dan sebagainya)
tentang masalah yang berkaitan tidak selalu harus tepat identik dengan permasalahan
yang dihadapi tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan.

Kajian mengenai Sejarah Bibel Kring Panangkasi sebelumnya telah ada.
Peneliti menemukan skripsi yang menulis tentang Bibel Kring Panangkasi di
desaSionggang

Utara

yang

merupakan

salah

satu

desa

di

Kecamatan


Lumbanjulu.Skripsi tersebut ditulis oleh Nesrawati Gultom (2008) dalam “Tinjauan
Historis komunitas Penganut Bibel Kring Panangkasi di Sionggang Utara Kecamatan
Lumbanjulu, Kabupaten Toba Samosir”. Skripsi ini fokus pada sejarah Bibel Kring
Panangkasi di Desa Sionggang Utara, perkembangan komunitas penganut Bibel
Kring Panangkasi dan kendala-kendala yang dihadapi penganut Bibel Kring
Panangkasi dalam pengembangan penganut komunitas nya. Namun tulisan ini masih
kurang memberikan informasi yang rinci tentang komunitas ini. Tulisan ini juga
belum memenuhi kaidah penulisan skripsi sesuai dengan skripsi Sejarah Universitas
Sumatera Utara. Tulisan ini penulis gunakan untuk disesuaikan dengan hasil
penelitian penulis.

Universitas Sumatera Utara

Selain itu, Penatua komunitasBibel Kring PanangkasiyaituL. Samosir (2003)
dalam “Sejarah Bibel Kering Panak kasih”. Tulisan ini ditujukan agar menjadi buku
bersejarah bagi penganut komunitas ini. Buku ini juga ditulis dalam bahasa batak
toba. Buku ini akan penulis pergunakan sebagai bahan dalam penulisan sejarah Bibel
Kring Panangkasi.
Selanjutnya, penulis menggunakanAlkitab Indonesia yang diterbitkan oleh
Lembaga Alkitab Indonesia yang berisi injil-injil Alkitab yang berkaitan dengan

penelitian ini. Buku ini merupakan pedoman hidupBibel Kring Panangkasi. Buku ini
akan digunakan penulis mengingat gaya hidup yang komunitas Bibel Kring
Panangkasi terapkan beralaskan Alkitab.
Selain itu, penulis menggunakan tulisan Batara Sangti dalam “Sejarah Batak”
(1977) menjelaskan sejarah masuknya aliran kepercayaan di tanah Batak, kebudayaan
masyarakat Batak Toba yang dimana nanti akan berhubungan dengan penelitian ini
karna mengingat daerah penelitian ini berada didaerah Batak Toba yang kental
dengan adat istiadat. Komunitas Bibel Kring yang tidak mengikuti upacara adat
didaerahnya meskipun mereka adalah suku asli Batak Toba karna tidak sesuai dengan
ajaran mereka. Dalam buku ini memberikan gambaran bagaimana kehidupan
bermasyarakat Batak Toba yang menjunjung tinggi adat istiadat, bagaimana
masyarakat Batak Toba dalam beragama, yang kemudian akan menjadi perbandingan
dalam aturan ajaran Bibel Kring Panangkasi yang menyimpang dari suku Batak Toba
yang seharusnya.

Universitas Sumatera Utara

1.5

Metode Penelitian

Setiap penelitian diwajibkan menggunakan metode penelitian. Metode
penelitian adalah suatu cara atau aturan yang sistematis yang digunakan sebagai
proses untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran
dari sebuah permasalahan. Dalam menulis sebuah peristiwa sejarah pada masa
lampau yang direalisasikan dalam bentuk penulisan sejarah (historiografi), tentu
harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah merupakan proses menguji dan
menganalisis secara kritis rekaman dan jejak-jejak peninggalan sejarah. Dalam
penerapannya, metode sejarah menggunakan empat tahapan pokok, yaitu heuristik,
kritik, interpretasi dan historiografi.
Tahap pertama adalah heuristik merupakan proses mengumpulkan dan
menemukan sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Metode yang dilakukan dalam heuristik adalah metode library research (penelitian
kepustakaan) dan field research (penelitian lapangan). Sumber dapat merupakan
sumber primer maupun sumber sekunder.
Setelah pengumpulan sumber, maka tahap selanjutnya adalah kritik sumber
(verifikasi) yaitu sumber-sumber fakta yang dianalisis. Setelah sumber sejarah
terkumpul maka dilanjutkan dengan tahapan kritik sumber untuk memperolrh
keabsahan/keaslian sumber atau data yang didapat. Penulis dalam melakukan kritik
sumber atau menyeleksi terhadap sumber sumber melalui kritik intern dan ekstern.

Universitas Sumatera Utara

Krtik intern menelaah dan memverifikasi kebenaran isi baik yang bersifat tulisan
(buku, skripsi, laporan dan arsip daerah) maupun sumber lisan (wawancara). Kritik
eksternal adalah kritik yang diberikan terhadap aspek luar dari sumber sejarah dengan
cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber
sejarah.
Langkah ketiga yaitu interpretasi untuk menganalisis terhadap hasil dari kritik
sumber. Proses interpretasi ini bertujuan untuk menghilangkan kesubjektifitasan
sumber walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat dihilangkan secara total. Interpretasi
ini dapat dikatakan data sementara sebelum penulis membuatkan hasil keseluruhan
dalam suatu penulisan. Dalam tahap ketiga penulis menginterpretasi data data berupa
buku dan skripsi mengenai Bibel Kring Panangkasiatau informan tentang Bibel Kring
Panangkasiyang penulis peroleh dari masyarakat sekitar.
Langkah keempat yaitu Historiografi untuk melakukan analisis data akan
dihasilkan sintesis hasil penelitian yang diwujudkan dalam bentuk suatu karya sejarah
yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Penulis menerangkan semua data yang telah
terseleksi dan telah ditafsirkan berdasarkan prinsip kronologi. Tahap ini merupakan
tahap terakhir bagi penulis untuk menyajikan semua fakta kedalam bentuk tulisan
skripsi dengan judul Bibel Kring Panangkasi di Kecamatan Lumbanjulu 19592007.

Universitas Sumatera Utara