Bibel Kring Panangkasi Di Kecamatan Lumban Julu Tahun 1959-2007

ABSTRAK
Bibel Kring Panangkasi adalah aliran keagamaan yang merupakan perpecahan
dari gereja HKBP Tiga Dolok. Komunitas ini ada sejak 1944 yang digerakkan oleh
guru Filemon Simatupang. Perpecahan ini terjadi karena terdapatnya perbedaan
teologis dan dogmatis sehingga membentuk komunitas sendiri. Kemudian komunitas
ini menyebar kedaerah lain dan masuk ke Kecamatan Lumbanjulu pada tahun 1959.
Setiap hari minggu komunitas ini beribadah dirumah-rumah untuk mendalami
Alkitab. Gaya hidup yang mereka terapkan disesuaikan dengan Alkitab. Segala yang
bertentangan dengan Alkitab menurut mereka, mereka tidak menjalankan. komunitas
ini agak terasing karena memiliki gaya hidup berbeda dengan masyarakat batak toba
di Kecamatan Lumbanjulu. Komunitas ini mengaku bersuku batak toba tetapi tidak
mau mengikuti adat istiadat batak toba didaerahnya. Mereka juga mengaku Kristen
teapi tidak merayakan upacara kebesaran kristen dan tidak memakai symbol Kristen
seperti salib. Selain itu komunitas ini juga tidak mau ikut pemilu, tidak memiliki
KTP, tidak menghormat atau mendirikan bendera, tidak boleh merantau dan tidak
boleh berpendidikan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode sejarah dengan tahapan Heuristik (pengumpulan data atau sumber informasi),
Kritik (pengujian sumber informasi), Interpretasi (penafsiran atau penyimpulan data),
serta Historiografi (penulisan dalam bentuk skripsi). Tujuan dari penenilitian ini
untuk mendeskripsikan sejarah masuknya bibel kring panangkasi ke kecamatan
lumbanjulu, serta apa saja yang menjadi gaya hidup mereka dan bagaimana mereka

bertahan dengan gaya hidup mereka di Kecamatan Lumbanjulu yang kental akan adat
istiadat

Universitas Sumatera Utara