Pendidikan Anak – Anak Nelayan Di Desa Pauh Jalan Jala X Terjun Medan (1960 – 1982)

BAB II
GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN
2.1 Sejarah Desa Pauh
Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli
dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan Jala X Lingkungan 14 Kecamatan
Medan Labuhan. 9 Alasan desa ini disebut Desa Pauh karena lokasi desa ini dekat
dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang – orang menyebut desa ini dengan
sebutan Desa Pauh.
Desa ini dipimpin oleh Etnis Melayu. Dari awal hingga sekarang Kepala Desa
ini bergantian secara turun temurun. Dahulunya masyarakat di desa ini menyebut
Kepala Desa yaitu dengan sebutan Penghulu. Pemilihan penghulu di desa ini adalah
berdasarkan pilihan dari masyarakat setempat. Adapun nama – nama penghulu di
Desa Pauh yaitu:
1. Rostam
Penghulu Rostam ini merupakan penghulu pertama yang menjabat di Desa
Pauh. Beliau merupakan keturunan dari Etnis Melayu. Rostam menjabat
sebagai penghulu sejak tahun 1956 – 1966.

9

Wawancara, Abdul Wahab (Kepala Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada

pukul 16.30 tanggal 26 Maret 2017.

12
Universitas Sumatera Utara

2. Abdul Sani
Penghulu Abdul Sani merupakan penghulu kedua setelah Rostam. Beliau juga
keturunan dari Etnis Melayu dan memiliki hubungan persaudaraan dengan
penghulu Rostam. Abdul Sani ini juga diberikan penghargaan dari masyarakat
dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan di daerah Terjun Medan.
Abdul Sani menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1967-1972.
3. Buyung Husni
Buyung Husni merupakan penghulu ketiga setelah Abdul Sani. Beliau juga
keturunan dari Etnis Melayu yang memiliki hubungan persaudaraan dengan
penghulu – penghulu sebelumnya. Buyung Husni menjabat sebagai penghulu
sejak tahun 1973-1978.
4. Syarifuddin M.S
Syarifuddin M.S merupakan penghulu keempat setelah Buyung Husni. Beliau
juga merupakan keturunan Etnis Melayu yang merupakan saudara dari Buyung
Husni. Syarifuddin M.S menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1979-1984.

Pada awalnya desa ini merupakan desa yang memiliki banyak pohon kelapa, lalu
kemudian sekitar tahun 1955 dihuni oleh orang – orang Melayu. Kebanyakan tanah
ataupun lahan di desa ini juga merupakan kepemilikan dari Etnis Melayu. Seiring
berjalannya waktu orang – orang Melayu ini satu persatu kemudian menyewakan
tanah mereka kepada orang – orang Cina yang ingin tinggal di desa ini.Orang Cina ini
adalah orang Cina yang berasal dari Cina dan ingin merantau ke Medan. Orang Cina

13
Universitas Sumatera Utara

pertama yang tinggal di Desa ini adalah Bapak Hi Tam Sue. Setelah beliau menetap
di desa ini lalu kemudian mulai berdatangan orang – orang Cina lainnya untuk
menetap dan membangun rumah sebagai tempat tinggalnya.
Tujuan orang – orang Cina menetap tinggal di desa ini adalah agar mereka bisa
mendapatkan lahan yang cocok untuk beternak dan peternakan mereka juga akan jauh
dari keramaian. Adapun hewan – hewan yang mereka ternak seperti Ayam Kampung,
Bebek, dan Babi. Ternak – ternak mereka ini bisa menghasilkan keuntungan yang
nantinya akan membantu meningkatkan kemakmuran perekonomian mereka sehari –
hari.
Walaupun orang Cina ini memelihara Babi, orang- orang Melayu tidak pernah

bermasalah dan mempermasalahkan dengan hal itu, karena dari awal Etnis Cina ini
sudah memiliki perjanjian dengan Etnis Melayu bahwasanya mereka tidak boleh
membiarkan hewan ternak mereka berkeliaran di pekarangan rumah mereka. Begitu
juga dengan kotoran hewan ternak mereka, mereka selalu memperhatikan setiap
kotorannya agar tidak berceceran di pekarangan rumah warga yang lain. Mereka
hidup di desa itu dengan rasa saling menghargai satu sama lain, selain itu peliharaan
mereka sudah memiliki tempat atau kandang masing – masing tanpa harus
berkeliaran di sekitar pekarangan rumah orang lain. Selain beternak mereka juga
membuat tambak – tambak ikan di lahan yang sudah mereka sewa dari Etnis Melayu.

14
Universitas Sumatera Utara

Orang – orang Cina ini tidak memiliki pekerjaan yang menetap , melainkan
mereka hanya bergantung kepada ternak – ternak dan tambak ikan yang sudah dibuat.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa ekonomi orang – orang Cina disini juga masih
rendah. Alasan mereka tetap bertahan di desa ini adalah mereka tidak memiliki
banyak uang untuk pindah keluar dari desa tersebut, karena menurut pendapat mereka
apabila mereka pindah keluar mereka akan memerlukan banyak biaya sementara
penghasilan yang mereka dapatkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari – hari dan

biaya pendidikan anak – anak mereka. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk
tetap tinggal di desa Pauh walaupun hidup mereka seadanya.
Sejak orang – orang Cina ini menetap di Desa Pauh, desa ini sudah mulai
berkembang dan ramai penduduknya, tetapi itupun hanya bertambah beberapa
keluarga saja. Tahun 1982 didesa ini sudah mulai didirikan sebuah Sekolah Dasar
Negeri yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyekolahkan anak – anak
mereka. Sekolah ini merupakan satu – satunya sekolah yang berada di Desa Pauh.
Sehingga setelah dibukanya sekolah itu anak – anak desa ini sudah mulai banyak
yang bersekolah disana.

15
Universitas Sumatera Utara

2.2 Letak Geografis
Kelurahan Terjun merupakan salah satu kelurahan yang berada di kecamatan
Medan Labuhan. Pada tahun 1992 Kecamatan Medan Labuhan ini mengalami
pemekaran dan berubah nama menjadi Kecamatan Medan Marelan (yang sekarang).
Kecamatan Medan Marelan dahulunya adalah daerah perkebunan tembakau yang
pada mulanya berpenduduk asli Melayu, kemudian setelah dibukanya perkebunan
tembakau deli, sampai sekarang penduduk Kecamatan Medan Marelan mayoritasnya

adalah Suku Jawa.10Kecamatan Medan Labuhan ini memiliki 4 Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Tanah 600
2. Kelurahan Rengas Pulau
3. Kelurahan Terjun
4. Kelurahan Labuhan Deli
Setelah Kecamatan Medan Labuhan ini mengalami pemekaran yaitu Kecamatan
Medan Marelan, maka jumlah kelurahan di Terjun ini bertambah 1 kelurahan yang
berarti menjadi 5 kelurahan , yaitu :
1.Kelurahan Tanah 600
2. Kelurahan Rengas Pulau
3. Kelurahan Terjun

10

Parlindungan, Ekspose Camat Medan Marelan, Medan: Tanpa Penerbit, 2015, hlm. 1.

16
Universitas Sumatera Utara

4. Kelurahan Labuhan Deli

5. Kelurahan Paya Pasir
Secara geografis

Kecamatan Medan Labuhan berada pada koordinat

03º33¹015˝ - 03º33¹059˝ LU dan 098º40¹870˝ - 098º40¹094˝ BT, dan terletak pada
ketinggian 5 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah 44, 47 km2. Jarak Kantor
Camat Medan Marelan ini menuju Kantor Walikota Medan yaitu ± 22 km. 11 Di
Kecamatan Medan Labuhan ini terdapat desa Terjun Jalan Jala X yang terletak
dengan batas – batas wilayah sebagai berikut:
Batas – batas wilayah Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan
yaitu di Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Si Canang, di Sebelah Selatan
berbatasan dengan Jalan Kapten Rahmad Budim, di Sebelah Timur berbatasan
dengan Lingkungan 13 dan di Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun 1 Pauh. Letak
Dusun 1 Pauh ini sangat dekat dengan Jalan Jala X sehingga orang – orang lebih
mengenal tempat ini dengan sebutan Desa Pauh.
Selain batas – batas wilayah Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun
Medan, adapun batas – batas wilayah di Kecamatan Medan Labuhan yaitu di Sebelah
Utara berbatasan dengan Kota Medan, selanjutnya di sebelah Selatan, Timur dan
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. 12


11
12

Arsip Kecamatan Medan Marelan Tahun 2015.
Arsip Kecamatan Medan Marelan Tahun 2015.

17
Universitas Sumatera Utara

2.3 Kondisi Demografi
Demografi adalah tulisan atau gambaran mengenai penduduk. Struktur demografi
ini meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur ini bisa berubah –
ubah disebabkan oleh proses perubahan demografi yaitu kelahiran, kematian, dan
migrasi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain
ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain
misalnya perkawinan dan perceraian.
Komponen penduduk di atas menyebutkan bahwa proses demografi memiliki 3
faktor yang menyebabkan demografi berubah – ubah. Hal ini membuktikan bahwa di
dalam suatu daerah jumlah penduduk sering sekali mengalami perubahan , karena di

setiap harinya pasti mengalami kelahiran, kematian dan migrasi. Begitu juga yang
terjadi di Desa Pauh.
Kondisi demografis yang terdapat di kecamatan Medan labuhan dan di Desa
Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 ( Kelurahan Terjun) sangat jauh berbeda. Adapun
jumlah penduduk yang terdapat di Kecamatan Medan Labuhan(1960-1990) yaitu 91
636 orang, sedangkan dilihat di Kelurahan Terjun (1960-1990) yaitu 11 554 orang. 13
Kondisi demografis di Desa Pauh ini kebanyakan disebabkan karena adanya migrasi,
yaitu migrasi orang – orang Cina yang menetap tinggal di desa itu. Akan tetapi
walaupun di Desa ini terjadi migrasi, jumlah penduduk yang bertambah tidak banyak,
hanya beberapa rumah tangga saja. Hal itu karena pada tahun 1960 belum begitu
13

Arsip Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 1980-1990.

18
Universitas Sumatera Utara

ramai penduduk yang menetap di desa ini karena masih terbatasnya fasilitas yang
terdapat di desa ini.
Sebelum orang – orang Cina ini tinggal di Desa Pauh, rumah yang berada di desa

ini hanya 4 rumah saja, lalu kemudian sejak orang- orang Cina ini datang dan
menetap disini maka rumah – rumah di Desa ini menjadi bertambah sedikit demi
sedikit sehingga pada tahun 1960 rumah yang berada di desa ini menjadi 9 rumah.
Dengan demikian faktor yang menyebabkan desa ini mengalami pertambahan
penduduk yaitu karena adanya migrasi orang – orang Cina ke desa ini. Hal inilah
yang membuat desa ini mengalami pertambahan penduduk pada tahun 1960.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan Tahun
1960

No

Etnis

Rumah Tangga

Jumlah Penduduk
Laki – laki

Perempuan


1.

Melayu

4

15

20

2.

Cina

5

12

21


9

27

41

Jumlah

Sumber : Diolah Dari Hasil Wawancara Dengan Ibu Sarbiyah ( 70 tahun ).

19
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan Tahun
1982

No

Etnis

Rumah Tangga

Jumlah Penduduk
Laki – laki

Perempuan

1.

Melayu

6

22

33

2.

Cina

10

21

26

16

43

59

Jumlah

Sumber : Diolah Dari Hasil Wawancara Dengan Bapak Parmin ( 72 tahun ).

20
Universitas Sumatera Utara

2.4

Infrastruktur
Infrastruktur merupakan kebutuhan masyarakat yang menyediakan sarana seperti

transportasi, jalan raya, jembatan, air bersih dan listrik.Transportasi merupakan alat
yang digunakan untuk mengangkut manusia, hewan dan barang ke tempat tujuan.
Adapun manfaat dari transportasi ini yaitu:
1. Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari – hari.
2. Untuk meningkatkan perkembangan pembangunan pada suatu daerah.
3. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dan jasa angkutan.
4. Untuk meminimalisir pengangguran.
Transportasi ini tidak akan bisa berjalan tanpa adanya jalan raya. Jalan raya
merupakan arus lalu lintas yang akan digunakan oleh transportasi. Maka dari itu
keadaan jalan raya ini akan mempengaruhi kondisi infrastruktur dari suatu daerah.
Kondisi jalan di Desa Pauh mulanya sangat buruk karena tidak bisa dilalui
oleh kendaraan yang besar seperti becak. Jalan menuju desa ini hanya jalan setapak
dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan yang kecil. Kondisi jalan demikian disebabkan
oleh karena faktor ekonomi dan tidak adanya peran dari pemerintah setempat
sehingga para masyarakat akhirnya harus menerima kondisi jalan desa tersebut.
Setelah orang – orang Cina ini mulai berdatangan, kondisi jalan ini sudah
mulai dilebarkan. Akan tetapi pelebaran jalan yang dilakukan bukan pelebaran jalan
seperti jalan raya, hanya saja jalannya sudah bisa dilewati dengan kendaraan seperti

21
Universitas Sumatera Utara

becak. Pelebaran jalan dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat setempat.
Selain itu tanah yang digunakan untuk pelebaran jalan juga telah mendapatkan izin
dari masing – masing rumah agar jalan di Desa Pauh bisa dilewati dengan becak.
Pelebaran jalan Desa Pauh ini tidak ada campur tangan dari Pemerintah
setempat, melainkan hanya dari hasil swadaya masyarakat saja. Jalan yang dilebarkan
juga bukan jalan yang diaspal, hanya saja jalan yang terbuat dari tanah tetapi ukuran
jalan itu dilebarkan dari yang sebelumnya. Mereka melakukan ini dengan inisiatif
sendiri dan melaksanakannya secara gotong royong.14
Mengenai transportasi, desa ini tidak memiliki transportasi yang bisa
ditumpangi untuk bepergian. Mereka biasanya menggunakan sepeda untuk bisa
bepergian, karena dengan sepeda mereka tidak perlu membeli bahan bakar/bensin
apabila ingin digunakan. Maka tidak heran, hampir rata – rata masyarakat Desa Pauh
ini memiliki sepeda masing – masing.
Tujuan dari pelebaran ini adalah untuk memudahkan masyarakat setempat
apabila ingin beraktivitas di luar rumah, sehingga bukan hanya sepeda saja yang bisa
masuk ke desa ini melainkan kendaraan bermotor juga sudah bisa. Kondisi jalan desa
ini lama kelamaan mengalami perubahan, tetapi perubahan tersebut membutuhkan
waktu yang tidak sebentar.

14

Wawancara, Herman (Nelayan Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul
17.00 tanggal 26 Maret 2017.

22
Universitas Sumatera Utara

Selain transportasi dan jalan raya, infrastruktur yang terkait yaitu sumber air
bersih dan sumber listrik. Seperti yang terjadi di Desa Pauh, disini masyarakat
setempat sangat sulit untuk mendapatkan sumber air bersih. Sampai tahun 1982
rumah yang ditempati masyarakat setempat belum ada yang memiliki sumber air
bersih. Sumber air yang ada dirumah mereka adalah berasal dari sumur timba.
Kondisi air yang berasal dari sumur timba tersebut tidak bersih dan berwarna agak
kekuningan. Hal ini mengakibatkan masyarakat setempat tidak bisa menggunakan air
tersebut untuk keperluan memasak, sehingga mereka harus membeli air bersih dari
rumah warga yang berada di luar desa ini. Air bersih tersebut mereka beli dengan
harga 50 rupiah.15
Kondisi air bersih tersebut tidak jauh beda dengan kondisi listrik yang berada
di Desa Pauh. Kondisi listrik di desa ini masih dikatakan sangat minim. Hal ini
karena pada tahun 1960 – 1982 belum ada sumber listrik yang masuk ke desa ini,
sehingga masyarakat disini masih menggunakan lampu sentir dan lampu teplok untuk
mendapatkan sumber penerangan. Oleh karena itu tidak heran apabila kondisi desa ini
pada malam hari menjadi gelap karena tidak adanya lampu jalan di jalan desa ini.

15

Wawancara, Ari (Nelayan Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul
16.00 tanggal 24 Mei 2017.

23
Universitas Sumatera Utara

2.5

Sarana Umum
Sarana umum merupakan segala sarana dan prasarana yang dapat digunakan

oleh secara umum yang bermanfaat memberikan kemudahan masyarakat dalam
melaksanakan kegiata sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sarana
umum disediakan oleh Pemerintah untuk semua masyarakat, sehingga masyarakat
juga harus berpartisipasi dalam merawat sarana tersebut. Sarana umum ini bisa
meliputi sarana kesehatan dan sarana ibadah.
Seperti yang terlihat di Desa Pauh , desa ini tidak menyediakan sarana
kesehatan bagi masyarakat setempat. Sejak tahun 1982 desa ini belum mendirikan
sebuah sarana kesehatan seperti Puskesmas ataupun Klinik. Oleh karena itu
masyarakat desa ini apabila ingin berobat mereka harus pergi berobat ke luar dari
daerah Desa Pauh. Hal ini tentu akan memberatkan masyarakat nelayan untuk pergi
berobat ke tempat yang tidak dekat dari rumah mereka, sehingga mereka lebih
memilih untuk membuat obat tradisional bagi kesehatan mereka.16

16

Wawancara, Sari (Ibu Rumah Tangga), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul
16.30 tanggal 24 Mei 2017.

24
Universitas Sumatera Utara

Obat tradisional yang mereka buat dipercaya masyarakat setempat bisa
menyembuhkan penyakit dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya pengobatan
rumah sakit. Bahan – bahan yang mereka gunakan sebagai obat juga tidak
menyebabkan efek samping seperti obat – obatan generik biasanya. Maka dari itu
masyarakat desa ini lebih memilih untuk menggunakan obat tradisional daripada obat
dari rumah sakit ataupun puskesmas.
Desa Pauh juga tidak menyediakan sarana ibadah bagi agama apapun disini,
baik itu mesjid,mushola, gereja, maupun vihara. Kebanyakan umat muslim disini
beribadah dirumah mereka masing – masing, karena belum tersedianya sarana ibadah
yang bisa mereka gunakan secara bersama – sama.

25
Universitas Sumatera Utara