EXECUTIVE SUMMARY - Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Tahun 2017

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

EXECUTIVE SUMMARY

  Laporan Kinerja merupakan suatu laporan akuntabilitas kinerja Unit yang berisi capaian kinerja Unit selama satu tahun untuk disampaikan kepada stakeholder sebagai bentuk tanggungjawab terkait kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi dan misi Unit. Sehubungan dengan pentingnya Laporan Kinerja tersebut, maka Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) menyusun Laporan Kinerja Pusat P3D tahun 2017 ini.

  Laporan Kinerja Pusat P3D berisikan gambaran tentang korelasi antara tugas dan fungsi Unit dikaitkan dengan pencapaian visi dan misi serta strategi pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam perencanaan kinerja Unit. Sebagai bentuk akuntabilitas pencapaian visi dan misi tersebut, maka Pusat P3D pada tahun 2017 melaksanakan delapan kegiatan yang tertuang dalam DIPA LAN 2017 yaitu: (1) Penyusunan Modul Diklat RLA, (2) Penyusunan Modul TOT RLA, (3) Pedoman Pelatihan PNS (Modul Bela Negara), (4) Penyelenggaraan Pilot Project Diklat Prajabatan Golongan III Pola Ideal (Latsar CPNS), (5) Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA), (6) Akreditasi Lembaga Diklat, (7) Sosialisasi/Bimtek Kebijakan Diklat, (8) Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Lembaga Diklat.

  Selain kegiatan utama, Pusat P3D melaksanakan kegiatan yang menunjang Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat melalui penetapan dan implementasi standar kualitas, jaminan kualitas dan kontrol kualitas penyelenggaraan Diklat di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

  Secara umum keseluruhan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang diindikasikan dengan pencapaian indikator kinerja penyerapan anggaran sebesar 92,84 %. Namun apabila memperhatikan mekanisme kegiatan PNBP dan hak penggunaan anggarannya, maka kinerja serapan anggaran Pusat P3D menjadi 94,9%. Dari segi output, keseluruhan kegiatan telah dilaksanakan 100%. Bahkan ada beberapa kegiatan yang melebihi target seperti penyelenggaraan kegiatan Akreditasi dan Sosialisasi/Bimtek Kebijakan Diklat yang juga realisasi jumlah peserta melebihi rencana peserta.

  Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas Pusat P3D juga menemui kendala dan hambatan. Namun dengan dukungan SDM yang selalu berkeinginan untuk selalu bekerja keras komitmen yang tinggi terhadap nilai- nilai dasar LAN yaitu IPIP dan serta Pusat P3D yaitu TOP, maka akhirnya semua kendala dan hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik berkat komitmen bersama baik dalam Pusat P3D maupun dengan stakeholders Pusat P3D. Sinergitas dan kekompakan dalam dan luar Pusat P3D perlu dipupuk dan diteruskan pada masa–masa yang akan datang karena perumusan kebijakan membutuhkan kontribusi lintas K/L.

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa seluruh kegiatan di Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) telah selesai dilaksanakan pada tahun 2017 ini dan dapat dituangkan dalam Laporan Kinerja 2017.

  Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas delapan kegiatan utama yang tertuang dalam DIPA LAN 2017 dan beberapa kegiatan penunjang lainnya. Semua kegiatan utama Pusat P3D tersebut adalah : (1) Penyusunan Modul Diklat RLA, (2) Penyusunan Modul TOT RLA, (3) Pedoman Pelatihan PNS (Modul Bela Negara), (4) Penyelenggaraan Pilot Project Diklat Prajabatan Golongan III Pola Ideal (Latsar CPNS), (5) Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA), (6) Akreditasi Lembaga Diklat, (7) Sosialisasi/Bimtek Kebijakan Diklat, (8) Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Lembaga Diklat.

  Sedangkan kegiatan lainnya, sebagai respon terhadap kebutuhan/amanah perundang-undnagan ASN maupun penyempurnaan pelayanan, adalah kegiatan Penyusunan Pedoman Pelatihan Dasar CPNS, Juknis Workshop Pembekalan Agenda Bela Negara, E-monev, Tutorial Akreditasi, dan E-Pre Test, Post test. Kegiatan ini walaupun bukan kegiatan yang termasuk dalam rencana DIPA P3D tahun 2017 namun keberadaanya sangat di tunggu oleh para stakeholders.

  Sehubungan dengan telah terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut, kami atas nama Pusat P3D mengucapkan terima kasih kepada Kepala LAN, para Deputi, Pimpinan Tinggi dan pejabat lainnya serta para stakeholders yang telah membantu dalam menyelesaikan kegiatan tersebut.

  Kami sadar bahwa laporan kinerja ini masih belum sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun terhadap laporan ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kinerja unit. Semoga Laporan kinerja ini dapat memberikan warna yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja LAN RI pada masa yang akan datang.

  Jakarta, 24 Januari 2018 Reni Suzana

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

DAFTAR ISI

  Executive Summary i

  Kata Pengantar iii

  Daftar Isi iv

Bab I Pendahuluan

  1 A Latar Belakang

  1 B Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Pengembangan

  5 Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) C Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Program

  6 dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) D Analisis Perkembangan Strategis

  8 Bab II Perencanaan Kinerja

  15 A. Visi Misi Kedeputian Diklat Aparatur

  15 B. Visi Misi Pusat Pengembangan Program dan

  15 Pembinaan Diklat

  C. Tujuan dan Sasaran

  16 D. Nilai-Nilai Pusat P3D

  17 E. Perjanjian Kinerja

  18 Bab III Akuntabilitas

  23 A Capaian Kinerja

  23 B Realisasi Anggaran

  35 Bab IV Penutup

  39 Lampiran-Lampiran : Perjanjian Kinerja 2016

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada trimester pertama tahun 2017 telah diundangkan PP Manajemen PNS yang menjadi angin segar bagi PNS dimana diatur kebutuhan seorang PNS dimulai dari perekrutan hingga pensiun. Termasuk didalamnya adalah hak seorang pns untuk mengembangkan kompetensinya. Pengaturan pengembangan kompetensi dalam PP No 11 Tahun

  2017 yang mengatur dari mulai perencanaan hingga evaluasi memungkinkan seorang PNS untuk mendapatkan hak pengembangan dirinya selama masa karir dan khususnya dalam menyelesaikan tugas yang berimplikasi pada peningkatan kinerja organisasi. Lebih lanjut pengembangan kompetensi diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan birokrasi yaitu adanya gap kompetensi yang dimiliki oleh ASN dengan tuntutan pekerjaan pada jabatan masing-masing.

  Penyiapan kualitas SDM Aparatur dapat dilakukan dengan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan jabatan sesuai Undang-Undang ASN, yaitu jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, dan jabatan fungsional yang mencakup kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural. Pengembangan ini sesuai dengan area perubahan yang tertuang dalam Peraturan MenPAN RB Nomor 11 Tahun 2016 terkait dengan SDM Aparatur yaitu perilaku aparatur sangat dipengaruhi oleh bagaimana setiap instansi pemerintah membentuk SDM Aparaturnya melalui penerapan sistem manajemen SDM-nya dan bagaimana Sistem Manajemen SDM diterapkan secara nasional. Sistem manajemen SDM yang tidak diterapkan dengan baik mulai dari perencanaan pegawai, pengadaan, hingga pemberhentian akan berpotensi menghasilkan SDM yang tidak kompeten. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Karena itu, perubahan dalam pengelolaan SDM harus selalu dilakukan untuk memperoleh sistem manajemen SDM yang mampu menghasilkan pegawai yang profesional.

  Berdasarkan pada berbagai hal sebagaimana dikemukakan di atas, penyiapan SDM Aparatur kedepan harus diarahkan pada peningkatan daya saing yang komprehensif baik terkait penguatan penguatan teknologi, infrastruktur, dan sistem, maupun penguatan terhadap penguasaan pengetahuan, networking, dan kolaborasi. Kunci keberhasilan dari kesemua itu adalah terletak pada kualitas sumber daya manusia yang akan berperan sebagai penggerak utamanya.

  Menyikapi kondisi tersebut sehingga arah pembangunan SDM Aparatur ditujukan pada SDM Aparatur yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Untuk menjadikan ASN di seluruh Indonesia seperti tersebut di atas, diperlukan dukungan manajemen ASN yang kuat mulai dari fase perencanaan sampai dengan fase terminasi ASN, diperlukan aturan yang lebih komprehensif. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) diharapkan kedepan akan dapat menjadikan ASN sebagai sebuah profesi melalui pengaturan yang secara komprehensif mulai persyaratan kompetensi ASN, hak dan kewajiban, kode etik, cara pengembangan kompetensi sampai dengan penyelenggaraan akhir dari karir ASN.

  Terkait dengan Undang-Undang ASN, Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendapatkan mandat yang penting dalam program pengembangn kompetensi ASN khususnya terkait dengan salah satu jenis pengembangan kompetensi berupa pendidikan dan pelatihan.

  Pasal 43 UU ASN dengan gamblang telah merinci fungsi, tugas, dan kewenangan LAN terkait pengembangan kompetensi ASN melalui pendidikan dan pelatihan.

  Mandat yang diberikan kepada oleh Lembaga Admnistrasi Negara untuk melakukan:

  1. Pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;

  2. Pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN;

  3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya;

  4. Pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan

  5. Melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN tersebut Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat memiliki peran penting.

  Tiga dari lima mandat tersebut menjadi tanggungjawab Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat, sehingga harus dilakukan secara terprogram dengan baik dan dilakukan persiapan secara matang. Sesuai dengan mandat UU ASN maka program pengembangan kompetensi juga harus diarahkan pada pengembangan 3 (tiga) jenis kompetensi yang perlu dikuasai oleh ASN agar dapat mendorong proses pembangunan nasional, yaitu:

  1. Kompetensi Teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis;

  2. Kompetensi Manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpianan; dan

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  3. Kompetensi Sosial Kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

  Terkait dengan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat mendapatkan mandat yang penting mengenai Pengembangan Kompetensi PNS. Mandat tersebut adalah pedoman pengembangan kompetensi ASN, pelatihan perencanaan pengembangan kompetensi ASN dan sistem informasi pengembangan kompetensi ASN.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D)

  Berdasarkan arah kebijakan sebagaimana tertuang dalam UU ASN dan Reformasi Birokrasi 2016-2019, maka peran dan kedudukan Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) menjadi sangat dominan khususnya dalam menciptakan ASN yang akuntabel dan professional pada bidang tugasnya masing-masing.

  Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara, Pusat P3D adalah Pusat yang bertanggung jawab langsung kepada Deputi Bidang Diklat Aparatur. Selanjutnya Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) mempunyai tugas, “melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, pengembangan dan pejaminan mutu program pendidikan dan pelatihan aparatur, standarisasi, akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan, pengembangan sistem informasi pendidikan dan pelatihan aparatur, serta pemberian bantuan teknis dan administratif kepada Pusat dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungannya”.

  Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

  1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang Pengembangan Program dan Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan;

  2. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan dan anggaran di Bidang Pengembangan Program dan Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan;

  3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat;

  4. Pelaksanaan Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;

  5. Pelaksanaan Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional;

  6. Pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat dan Pengelolaan Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA);

  7. Pelaksanaan Konsultasi, Advokasi dan Asistensi di Bidang Pengembangan Program dan Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan;

  8. Pelaksanaan pemberian dukungan teknis dan administratif kepada Pusat dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusat;

  9. Pembinaaan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusat; dan

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7 10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

C. Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D)

  Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat terdiri atas :

  a. Bagian Administrasi;

  b. Bidang Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;

  c. Bidang Pengembangan Progam Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional; d. Bidang Akreditasi dan Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA) ; dan

  e. Kelompok Jabatan Fungsional Bagian Administrasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian bantuan teknis dan administratif kepada Pusat dan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya serta pengelolaan dan pelayanan informasi di bidangnya.

  Bidang Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rancangan pengembangan pendidikan dan pelatihan, pengembangan kurikulum dan bahan ajar, bahan pengendalian mutu, pemantauan, evaluasi program dan penyelenggaraan, pedoman pembinaan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan menyelenggarakan fungsi :

  a. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan dan anggaran di bidang pengembangan program pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan;

  b. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Bidang;

  c. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan Bidang;

  d. Pengembangan program pendidikan dan pelatihan prajabatan;

  e. Pengembangan program pendidikan dan pelatihan kepemimpinan;

  f. Penyiapan pelaksanaan konsultasi, advokasi dan asistensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan; dan g. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Bidang.

  Bidang Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan terdiri atas :

  a. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan; dan b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan.

  Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan mempunyai tugas

  menyiapkan bahan rancangan pengembangan kurikulum dan bahan ajar, menyusun rancangan pembinaan pendididkan dan pelatihan, dan melakukan monitoring dan evaluasi pendidikan dan pelatihan prajabatan.

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7 Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan mempunyai

  tugas menyiapkan bahan rancangan pengembangan kurikulum dan bahan ajar, menyusun rancangan pembinaan pendidikan dan pelatihan, dan melakukan monitoring dan evaluasi pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.

  Bidang Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rancangan pengembangan program pendidikan dan pelatihan, pedoman pengembangan kurikulum dan bahan ajar, bahan pengendalian mutu, pemantauan, evaluasi program dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

  Bidang Akreditasi dan Sistem informasi Diklat Aparatur (SIDA) mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rancangan pedoman akreditasi, pelaksanaan akreditasi, pengelolaan SIDA serta pembinaan kelompok jabatan fungsional dilingkungannya.

  Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Akreditasi dan Sistem informasi Diklat Aparatur (SIDA) menyelenggarakan fungsinya ; a. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan, dan anggaran di bidang akreditasi dan SIDA; b. Penyiapan pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Bidang;

  c. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan Bidang;

  d. Penyiapan penyusunan rancangan pedoman akreditasi;

  e. Penyiapan pelaksanaan akreditasi;

  f. Pengelolaan SIDA;

  g. Penyiapan pelaksanaan konsultasi, advokasi dan asistensi di bidang akreditasi dan SIDA ; h. Monitoring dan evaluasi pasca akreditasi; dan i. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

  Bidang Akreditasi dan Sistem informasi Diklat Aparatur (SIDA) terdiri atas: a. Subbidang Akreditasi; dan b. Subbidang Sistem Informasi Diklat aparatur (SIDA).

  Subbidang Akreditasi mempunyai tugas menyiapkan bahan rancangan

  pedoman akreditasi, melaksanakan akreditasi, serta menyusun laporan hasil pelaksanaan akreditasi dan monitoring dan evaluasi pasca akreditasi.

  Subbidang Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA) melaksanakan

  tugas menyiapkan rancangan pengembangan dan pengelolaan SIDA serta melakukan pengelolaan SIDA.

D. Analisis Perkembangan Strategis

  Melakukan analisis perkembangan stratejik berarti membahas interaksi strategis antar organisasi dan lingkungannya, baik lingkungan

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  internal maupun eksternal. Perkembangan lingkungan strategis digunakan sebagai petunjuk untuk menghadapi dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi baik dalam lingkungan internal maupun eksternal. Hal ini juga memberi petunjuk bagi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dalam mempengaruhi dan mengendalikan perubahan lingkungan strategis sehingga dapat merespon perubahan dengan aksi nyata sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Dengan demikian organisasi tetap mampu mengendalikan arah perjalanannya menuju sasaran yang dikehendaki.

  Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Lembaga Administrasi Negara berperan aktif dalam kontribusi peningkatan kompetensi aparatur mulai dari perencanaan pengembanan kompetensi, penyelenggaraan pengembangan kompetensi dan evaluasinya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good

  governance).

  Kinerja birokrasi yang masih belum memuaskan sebagaimana yang sering di ungkap dalam media massa, membutuhkan perencanaan yang komprehensif dalam meningkatkan kompetensi dan pemetaan jabatan. Hal tersebut dimaksudkan agar perencanaan pengembangan kompetensi mampu memenuhi amanat pelaksanaan UU ASN khususnya pasal 21 tentang hak ASN dalam memperoleh pengembangan kompetensi. Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam UU ASN mengamanatkan kepada setiap K/L/D untuk menyusun rencana pengembangan komptensi tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi. Lebih lanjut dalam PP 11 tahun 2017 diatur mengenai hak ASN untuk mendapatkan pengembangan kompetensi 20 JP dalam setahun. Perencanaan pengembangan kompetensi dimaksud sesuai kebutuhan organisasi dan individu sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi jangka panjang dan meningkatkan kinerja organisasi melalui perencanaan yang rasional, holistik (terintegrasi), terarah, efektif dan efisien.

  Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat dalam menentukan perjalanan ke depan telah mengantisipasi amanat UU ASN dan PP Managemen PNS melalui kolaborasi dengan pusat kajian di lingkungan LAN serta memanfaatkan hasil project diklat berupa penyusunan pedoman pengembangan kompetensi ASN dan membangun sistem informasi untuk menampung perencanaan pengembangan kompetensi Kementerian Lembaga dan Daerah.

  Kondisi Saat Ini dan Tantangan Internal

  Secara garis besar, komposisi SDM LAN dilihat dari aspek pendidikan telah berada dalam kondisi memadai dan telah memenuhi kualifikasi yang dikehendaki. Idealnya keunggulan tersebut ditindaklanjuti dengan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan jabatan sehingga cita-cita yang tertuang dalam visi dan misi LAN akan lebih mudah tercapai.

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  Kondisi antara LAN keseluruhan dengan unit kerja dibawahnya tidak berbanding lurus dalam distribusi ASN baik dalam kualitas maupun kuantitas. Seperti halnya pada Pusat P3D yang memiliki komposisi ASN yang perlu ditinjau kembali. Kondisi ini memaksa pimpinan Pusat P3D mendistribusikan pekerjaan dengan mengedepankan aspek “kebisaan dan kemauan” . Hal ini menyebabkan penyelesaian pekerjaan sering terkonsentrasi pada individu atau pegawai tertentu saja. Disamping itu kondisi (tersebut juga) merupakan akumulasi dari moratorium pegawai selama 3 tahun belakangan.

  Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat P3D perlu mereview dan menata kembali pelaksanaan pembagian tugas secara internal dan melakukan pengembangan kompetensi pegawai sehingga dapat menunjukan kemampuan kerja yang akuntabel, berorientasi kualitas, dan proaktif terhadap berbagai kebutuhan stakeholders. Adapun komposisi SDM Pusat P3D adalah sebagai berikut:

  

Tabel 1 : Jumlah SDM berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

No. Bagian/Bidang S3 S2 S1 Diploma SLTA Jumlah

  1. Kepala Pusat Dra. Reni Suzana, MPMM √

  1

  2. Bagian Administrasi Mid Rahmalia, SE, M.Si √

  5 Suryati, A.Md √ Wardaya

  √ Supardi √ Rika Anita, S.AP √

  3. Bidang Pengembangan Program Diklat Prajabatan

  6 dan Kepemimpinan Hartoto, S.IP, M.Si √ Sub Bidang Diklat Kepemimpinan Ria Veriani, S.IP, MPA Fauziah Mukhlisah, SIA √

  √ Sub Bidang Diklat Prajabatan Dr. Bayu Hikmat Purwana, √ M.Pd Tyas Wahyu Fadhilah, S.IP √ Suhartono, A.Md √

  4. Bidang Pengembangan Program Diklat Teknis dan

  4 Fungsional √ Bambang Suhartono, S.Sos, √ ME

  √ Siti Tunsiah, SIP

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

No. Bagian/Bidang S3 S2 S1 Diploma SLTA Jumlah

  Ganjar Purnama Sidik, S.IP Sukasdi

  5. Bidang Akreditasi dan SIDA Rudy Masthofani, S.Kom √ Sub Bidang Akreditasi

  6 Harti Fitriani, S.Ti, M.Ti √ Bella Ayu, SIP √ Siti Huzaimah

  √ Sub Bidang SIDA Ir. Ari Noviono √ Ratno Budihartono, S.Kom √ Jumlah

  1

  6

  9

  2

  5

  23 Data pada Pusat P3D di atas menunjukkan bahwa komposisi jumlah

  pegawai berikut pendidikan yang belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat P3D, yang harus melakukan pembinaan pada lembaga pelatihan pemerintah, akreditasi, monitoring dan evaluasi lembaga pelatihan nasional dan penyusunan Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK). Untuk bidang Administrasi secara kualitas dibutuhkan pegawai dengan minimal pendidikan S1, sedangkan untuk bidang yang lain secara kuantitas dibutuhkan peningkatan jumlah pegawai. Dengan berkembangnya jabatan fungsional tertentu Analis Kebijakan sudah selayaknya bahwa Pusat P3D didukung lebih banyak Analis Kebijakan. Disamping itu dalam rangka melaksanakan akreditasi lembaga pelatihan perlu dukungan para assesor terpilih.

  Kondisi dan Tantangan Eksternal

  Untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis maka LAN selalu mengupayakan berbagai perubahan pada pola penyelenggaraan Pelatihan Aparatur, yang ditandai dengan penyempurnaan Pedoman Pelatihan Dasar CPNS, Penyelenggaraan Workshop Pembekalan Agenda Bela Negara untuk mempercepat kesiapan lembaga penyelenggara pelatihan terakreditasi dalam menyelenggarakan pelatihan yang telah dikembangkan instansi Pembina, serta Pembangunan Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Aparatur (SIPKA).

  Dalam implementasi kebijakan tersebut ditemukan berbagai kendala atau permasalahan, seperti terbatasnya kegiatan sosialisasi kebijakan, banyaknya panduan-panduan teknis yang belum disusun, sehingga pemberian informasi kebijakan belum komprehensif yang mengakibatkan unsur penyelenggara pelatihan yang belum paham utuh terhadap tugas dan perannya.

  Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Program Diklat telah berusaha untuk mereview pelaksanaan pembagian tugas secara internal, dan eksternal

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  5. Penyelenggaraan Pilot Project Diklat Prajabatan Golongan III Pola Ideal (Latsar CPNS)

  

Arah Kebijakan dan Strategi Pusat Pengembangan Program dan

Pembinaan Diklat (Pusat P3D)

  100.000.000 Mid Rahmalia, SE, M.Si

  8. Sosialisasi Kebijakan Diklat Februari s/d November

  180.435.000 Mid Rahmalia, SE, M.Si

  7. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Lembaga Diklat Juni s/d Desember

  45.000.000 Dr. Bayu Hikmat Purwana, M.Pd

  6. Pedoman Pelatihan PNS (Modul Bela Negara) Oktober s/d Desember

  Hikmat Purwana, M.Pd

  Februari s/d Juli 374.201.000 Dr. Bayu

  Desember 200.980.000 Ir. Ari Noviono

  menyempurnakan berbagai pedoman dan standar pembinaan diklat demi terwujudnya pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan, berorientasi kualitas, dan proaktif terhadap berbagai kebutuhan

stakeholders untuk mewujudkan ASN yang kompeten dalam bidangnya.

  4. Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA) Maret s/d

  629.592.000 Rudi Masthofani, S.Kom

  3. Akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah Februari s/d Desember

  235.000.000 Bambang Suhartono, S.Sos, M.E

  2. Penyusunan Modul TOT RLA Maret s/d Desember

  235.000.000 Bambang Suhartono, S.Sos, M.E

  1. Penyusunan Modul Diklat RLA Februari s/d Desember

  Tabel 2 : Daftar Kegiatan Tahun 2017 No Kegiatan Pelaksanaan Biaya Penanggung jawab

  Bertitik tolak dari permasalahan internal dan tantangan eksternal tersebut, maka Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat telah berupaya melakukan langkah-langkah yang dipandang tepat untuk menanggulangi permasalahan yang ada, yaitu:

  Berdasarkan informasi yang tersedia pada kondisi saat ini dan daftar kegiatan pada tabel 2 di atas, maka telah di tetapkan arah kebijakan, sasaran dan strategi yang akan dicapai Pusat P3D Tahun 2015 – 2019 (Renstra Pusat P3D). Strategi yang akan ditempuh ini merupakan turunan dari startegi yang telah ditetapkan dilingkunggan LAN maupun Kedeputian Bidang Diklat Aparatur. Arah kebijakan, sasaran dan strategi sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  a. Terpenuhinya kebijakan diklat yang sesuai dengan kebutuhan tuntutan UU ASN yang diterbitkan; b. Terpenuhinya layanan akreditasi lembaga diklat pemerintah;

  c. Meningkatnya jumlah Lembaga Diklat yang memenuhi standar penyelenggaraan Diklat; d. Meningkatnya pengembangan pelayanan informasi kediklatan melalui Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA); e. Meningkatnya pemahaman terhadap standar kualitas kebijakan

  Diklat;

  f. Meningkatnya penyelesaian komplain stakeholder terkait kebijakan diklat.

  Adapun strategi yang akan dilaksanakan oleh Pusat P3D untuk mewujudkan sasaran tersebut adalah melalui: a. Peningkatan jumlah dan kualitas kebijakan diklat yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan kompetensi dan kualitas ASN; b. Pemenuhan akreditasi lembaga Diklat pemerintah;

  c. Peningkatan jumlah Lembaga Diklat yang memenuhi standar penyelenggaraan Diklat; d. Peningkatan jumlah pelayanan Sistem Informasi Diklat Aparatur

  (SIDA);

  e. Peningkatan pemahaman stakeholders terhadap kebijakan diklat;

  f. Peningkatan penyelesaian komplain stakeholders terkait kebijakan diklat.

  Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang berkualitas, Negara membutuhkan sumber daya manusia aparatur yang profesional. Idealnya, kebutuhan tersebut dilakukan secara komprehensif mulai dari perencanaan, pengadaan, penempatan, pengembangan pegawai, penilaian kinerja, promosi, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, remunerasi, terminasi dan penerapan peraturan disiplin pegawai. Kondisi ideal yang diharapkan di sini yaitu :

  1. Adanya program Diklat yang dirancang berdasarkan rencana kebutuhan Diklat untuk mengisi kesenjangan kompetensi yang dimiliki dalam memenuhi standar kompetensi jabatan.

  2. Widyaiswara/instruktur yang profesional untuk mengajar pada diklat-diklat teknis manajemen, fungsional dan kebijakan pembangunan tersedia secara memadai.

  3. Kegiatan pengkajian dan pengembangan di bidang Diklat yang meliputi: pengkajian kompetensi sasaran Diklat, pengkajian kurikulum, pengkajian evaluasi Diklat, pengembangan bahan ajar, pembinaan dan pengembangan kompetensi widyaiswara dan pengelola program, pedoman Diklat terlaksana secara efektif dan efisien.

  4. Sistem informasi Diklat terlaksana secara efektif dan efisien serta mudah dan cepat diakses dalam menyediakan berbagai data dan informasi yang diperlukan bagi kepentingan pengambilan keputusan/ kebijaksanaan pimpinan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  5. Terdapatnya respon positif dari peserta terhadap penyelenggaraan program Diklat dan respon positif dari instansi dalam wujud promosi alumni berdasarkan kompetensi yang diperoleh dari program Diklat dalam meningkatkan kinerja unit organisasi/instansi yang bersangkutan.

  Khusus mengenai strategi yang ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan, terdapat dua strategi yang perlu ditata secara sinergis, yakni pembinaan dan penyelenggaraan. Untuk pembinaan, diklat berbasis kompetensi, artinya, penyelenggaraan diklat diarahkan untuk mengisi kompetensi peserta sesuai yang dipersyaratkan oleh jabatannya, sehingga PNS bersangkutan wajib mengikuti pelatihan yang tujuan pembelajarannya membangun kompetensi tersebut. Di samping itu, bentuk pembinaan lainnya juga diterapkan secara simultan, seperti desentralisasi penyelenggaraan diklat untuk mendorong kemandirian Lembaga Diklat menuju Centre of Excellent dan pemberdayaan/mengoptimalkan peran PKP di daerah untuk membantu proses pembinaan, optimalisasi kontrol bersama terhadap kompetensi, penerapan total quality management.

  Untuk penyelenggaraan, melalui strategi tersebut akan terbangun kompetensi lembaga diklat yang menggunakan pendekatan input- proses-output sebagai basis utama sistem tersebut. Jika kompetensi ini dimiliki oleh seluruh lembaga diklat pemerintah pusat dan daerah, maka kompetensi aparatur dapat terbangun secara meluas dan merata di seluruh jajaran PNS baik pusat maupun daerah. Dengan bekal kompetensi tersebut, diharapkan kinerja pelayanan dapat lebih optimal.

  Namun, peningkatan kompetensi yang diperoleh melalui dua strategis di atas tidaklah otomatis berarti terjadi peningkatan kinerja, karena selain kompetensi tidak identik dengan kinerja, juga unsur manajemen lainnya memang belum tersentuh. Sementara itu, untuk mengubah kompetensi menjadi kinerja diperlukan media lain seperti budaya kerja, alat kerja, motivasi, bakat dan kesejahteraan.

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses yang penting yang harus

  dilakukan oleh instansi agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Hal ini dapat dikatakan juga bahwa perencanaan kinerja merupakan salah satu komponen untuk mempermudah peningkatan akuntabilitas kinerja.

  Perencanaan Kinerja Pusat P3D selanjutnya diturunkan pada perjanjian kinerja yang diupayakan sebagai wujud nyata komitmen penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur yang bersangkutan. Disamping itu juga sebagai tolok ukur evaluasi kinerja yang akan menggambarkan keberhasilan sekaligus kegagalan dalam pencapaian kegiatan bahkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan organisasi.

  Perencanaan kinerja ini diturunkan dari Visi, Misi, Tujuan Kedeputian Diklat Aparatur berikut Rencana Strategisnya, kemudian akan disusun visi, misi, tujuan Pusat P3D.

A. Visi dan Misi Kedeputian Diklat Aparatur Visi Kedeputian Diklat Aparatur (KDA)

  

“Menjadi Rujukan Kualitas dalam Pengembangan Kompetensi ASN”

Misi Kedeputian Diklat Aparatur (KDA)

  1. Mewujudkan kualitas pembinaan dalam pengembangan kompetensi ASN.

  2. Menyelenggarakan pengembangan kompetensi ASN yang berkualitas.

  

B. Visi dan Misi Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat

(Pusat P3D) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D)

  Dengan mengacu pada Visi yang akan dicapai dan Misi yang akan dilaksanakan oleh Kedeputian Diklat Aparatur (KDA) dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, maka Pusat P3D memiliki visi dan misi yang mendukung pencapaian Visi & Misi KDA ke depan khususnya dalam

  “Mewujudkan kualitas pembinaan dalam

  menjalankan misi

  pengembangan kompetensi ASN” sebagai berikut: Visi Pusat P3D: “Menjadikan Aparatur Sipil Negara Kompeten Dalam Bidangnya”

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7 Misi Pusat P3D :

  Memberikan landasan kebijakan yang kuat dan penyiapan lembaga Pengembangan kompetensi bagi pembentukan ASN yang professional melalui:

  1. Pengembangan Norma, Standar, dan Prosedur serta Kriteria (NSPK) Pengembangan kompetensi ASN;

  2. Penjaminan kualitas pelaksanaan NSPK Pengembangan kompetensi ASN melalui akreditasi lembaga diklat bagi ASN; dan

  3. Pemantauan & evaluasi terhadap kualitas pelaksanaan NSPK pengembangan kompetensi ASN dalam penyelenggaraan diklat.

C. Tujuan dan Sasaran Pusat P3D 1) Tujuan Pusat P3D:

  Sebagai unit kerja Lembaga Administrasi Negara yang diberikan tugas melakukan Pembinaan Diklat di seluruh Indonesia, Pusat P3D memiliki tujuan yang akan dicapai sebagaimana berikut:

  Tabel 3 : Tujuan Pusat P3D

  T1 Mengembangkan norma, standar, prosedur serta kriteria Pengembangan kompetensi ASN

  T2 Menjamin kualitas pelaksanaan NSPK pendidikan dan pelatihan seluruh lembaga diklat pemerintah Meningkatkan kualitas pelaksanaan NSPK dalam

  T3 penyelenggaraan diklat T4 Meningkatkan jejaring kerja PUSAT P3D dengan stakeholders

2) Sasaran Pusat P3D

  Dengan tujuan yang demikian besar dengan cakupan dalam skala nasional maka sasaran strategis yang harus diprioritaskan oleh Pusat P3D adalah :

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

Tabel 4 : Sasaran Pusat P3D

  Terpenuhinya kebutuhan kebijakan Pengembangan kompetensi S-1 sesuai UU ASN S-2 Meningkatnya kualitas seluruh lembaga diklat pemerintah S-3 Meningkatnya kepatuhan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan oleh Lembaga Diklat S-4 Meningkatnya jejaring kerja Pusat P3D dengan stakeholders

  D. Nilai-Nilai Pusat P3D

  Untuk pencapaian Visi, menjalankan Misi dan untuk mencapai tujuan Pusat P3D serta sasaran strategis di atas, maka diperlukan nilai-nilai yang tertanam dalam setiap SDM Apatur Pusat P3D. Nilai-nilai Pusat P3D unit secara spesifik yang menjadi acuan serta menjiwai setiap sikap dan perilaku pegawai dalam menjalankan tugas yaitu Terpercaya, Orientasi

  Kualitas, dan Proaktif (disingkat TOP) disamping juga tetap memegang

  teguh nilai-nilai Kedeputian Diklat Aparatur. Dengan nilai-nilai unit yang dijiwai oleh segenap sumberdaya didalamnya maka semboyan yang menjadi motivasi pegawai di lingkungan Pusat P3D adalah “Pusat P3D

  TOP”. Penjelasan dari nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut: Terpercaya

  1) Berperilaku jujur dan berintegritas dalam bekerja 2) Dapat diandalkan dalam menyelesaikan tugas 3) Mendedikasikan kompetensi yang dimiliki secara maksimal dalam menjalankan tugas 4) Menghasilkan kinerja yang akuntabel

  Orientasi Kualitas

  1) Serius dalam bekerja dan mengaktualisasikan segenap kompetensi yang dimiliki 2) Selalu mengupayakan cara dan hasil kerja yang lebih baik dari waktu ke waktu 3) Menjaga kualitas hasil kerja sesuai harapan stakeholders

  Proaktif

  1) Peka dan merespon cepat terhadap kebutuhan dan permasalahan yang harus diselesaikan 2) Memanfaatkan waktu kerja secara efektif dan efisien 3) Mengembangkan jejaring kerja secara terus menerus

  E. Perjanjian Kinerja

  Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Program Diklat, maka pada tahun 2017 telah disepakati kegiatan tahun 2017 dan dituangkan dalam perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat (Pusat P3D) dan Deputi Bidang Diklat Aparatur. Perjanjian kinerja Pusat P3D mengalami 2 kali perubahan yang perubahan pertama ditandatangani pada

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  bulan Februari 2017 dengan target dan indikator sebagai berikut: sebagai dengan indikator dan target sebagai berikut:

  

Tabel 5 : Perjanjian Kinerja Kepala Pusat P3D Tahun 2017

  No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  1. Terpenuhinya kebutuhan Jumlah Kebijakan/ 3 (tiga) paket dokumen kebijakan Pedoman/Konsep/ Pengembangan Instrumen/Uji coba Kompetensi ASN Kebijakan

  Pengembangan Kompetensi ASN

  2. Terselenggaranya Pilot Jumlah uji coba

  1 Angkatan Project Diklat Prajabatan kebijakan Prajabatan Golongan III Pola Ideal Pola Ideal (Pelatihan dasar CPNS)

  3. Terakreditasinya Lembaga Jumlah lembaga 18 (lembaga diklat Pemerintah diklat Pemerintah diklat) yang terakreditasi

  4. Terjaminnya kualitas Presentase lembaga 100% Lembaga diklat Pemerintah diklat yang terpantau (kepatuhan lembaga diklat terhadap standar)

  5. Meningkatnya jejaring Persentase Lembaga 100% kerja Pusat P3D dengan Diklat yang stakeholders menerima sosialisasi/ Bimtek kebijakan diklat persentase Baik pemanfaatan Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA) oleh Lembaga Diklat Pemerintah

  Untuk mewujudkan indikator yang tertuang dalam perjanjian sebagaimana tersebut dalam tabel di atas maka pada tahun 2017 Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat semula menerima anggaran sebesar Rp. 2.230.392.000,- dengan jumlah kegiatan sebanyak 7 (tujuh) kegiatan yakni:

  1. Penyusunan Modul Diklat RLA;

  2. Penyusunan Modul TOT RLA;

  3. Penyelenggaraan Pilot Project Diklat Prajabatan Golongan III Pola Ideal (Latsar CPNS);

  4. Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA);

  5. Akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah;

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7 6. Sosialisasi Kebijakan Diklat.

  7. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Lembaga Diklat; Namun sejalan dengan perkembangan dinamika kebijakan pemerintah, kebijakan anggaran dan prioritas layanan yang harus dilakukan oleh Pusat P3D maka pada pertengahan tahun 2017 dilakukankah revisi terhadap perjanjian kinerja Pusat P3D, sebagai konsekuensi perubahan alokasi anggaran atas kebijakan prioritas layanan. Adapun perubahan perjanjian kinerja sebagai berikut:

  

Tabel 6 : Perjanjian Kinerja Kepala Pusat P3D Tahun 2017 (Revisi)

  No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  1. Terpenuhinya kebutuhan Jumlah Kebijakan/ 3 (tiga) paket dokumen kebijakan Pedoman/Konsep/ Pengembangan Instrumen/Uji coba Kompetensi ASN Kebijakan

  Pengembangan Kompetensi ASN

  2. Terselenggaranya Pilot Jumlah uji coba

  1 Angkatan Project Diklat Prajabatan kebijakan Prajabatan Golongan III Pola Ideal Pola Ideal (Pelatihan dasar CPNS) Terakreditasinya Lembaga Jumlah lembaga 23 (lembaga 3. diklat Pemerintah diklat Pemerintah diklat) yang terakreditasi

  4. Terjaminnya kualitas Presentase lembaga 100% Lembaga diklat Pemerintah diklat yang terpantau (kepatuhan lembaga diklat terhadap standar)

  5. Meningkatnya jejaring Persentase Lembaga 100% kerja Pusat P3D dengan Diklat yang stakeholders menerima sosialisasi/ Bimtek kebijakan diklat persentase Baik pemanfaatan Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA) oleh Lembaga Diklat Pemerintah

  Secara umum lokus sasaran strategi tidak mengalami perubahan, namun penekanan atas target indikator kinerja dan kegiatan berubah dan meningkat, seperti target lemdik akreditasi yang semula 18 Lembaga Diklat

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7

  5. Penyelenggaraan Pilot Project Diklat Prajabatan Golongan III Pola Ideal (Latsar CPNS)

  100.000.000 Mid Rahmalia, SE, M.Si

  8. Sosialisasi Kebijakan Diklat Mei s/d

Nopember

  S.Kom

  7. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Lembaga Diklat Nov-Des 180.435.000 Rudi Masthofani,

  Purwana, M.Pd

  6. Pedoman Pelatihan PNS (Modul Bela Negara) Oktober s/d

Desember

45.000.000 Dr. Bayu Hikmat

  Mei s/d Oktober 374.201.000 Dr. Bayu Hikmat Purwana, M.Pd

  

Desember

200.980.000 Ir. Ari Noviono

  menjadi 23 Lembaga Diklat. Kegiatan pada indikator kinerja mengalami perubahan usulan kebijakan dari semula Pengembangan SIPKA menjadi Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA) yang didalamnya ada peruntukan jasa konsultan Pembangunan SIPKA. Usulan kebijakan berubah mengingat sifat kebijakan SIPKA (Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi ASN) lintas tahun (multi years). Sedangkan pagu anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 2.000.208.000,- ( Dua milyar dua ratus delapan ribu rupiah) yang bersumber dari rupiah murni Rp. 1.769.815.500,- dan PNBP sebesar Rp. 230.392.500,- Adapun rincian kegiatan dan alokasi yang dipertanggungjawabkan hingga akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut:

  4. Pengembangan dan Pembinaan Diklat (Pembangunan SIPKA)

Maret s/d

  629.592.000 Rudi Masthofani, S.Kom

  3. Akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah

Maret s/d

Desember

  Suhartono, S.Sos, M.E

  2. Penyusunan Modul TOT RLA Februari s/d

Desember

235.000.000 Bambang

  Suhartono, S.Sos, M.E

  1. Penyusunan Modul Diklat RLA Februari s/d

Desember

235.000.000 Bambang

  

Tabel 7 : Kegiatan Tahun 2017

No Kegiatan Pelaksana an Biaya Penanggung jawab

  Kegiatan tahun 2017 sebagaimana tabel di atas dapat dirinci tujuan dan sasaran kegiatan serta hasil yang diharapkan sebagai berikut:

  L a p o r a n K i n e r j a P 3 D 2 0 1 7 Tabel 8 : Tujuan, Sasaran dan Manfaat dari Kegiatan Pusat P3D

Tahun 2017

  Judul Tujuan Sasaran Penerima Manfaat Akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah