Analisis Perbedaan Pemahaman Antara Experienced dan Non-Experienced Smartphone User Terhadap Application Permission

  

Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1073-1081 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Perbedaan Pemahaman Antara Experienced dan Non-Experienced

  

Smartphone User Terhadap Application Permission

1 2 3 Fairuz Risky Yusniasari , Ari Kusyanti , Aryo Pinandito

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: fairuzry@gmail.com, ari.kusyanti@ub.ac.id, aryo@ub.ac.id

  

Abstrak

Application Permission merupakan bentuk perizinan aplikasi yang nampak sebelum dilakukan proses

install atau update suatu aplikasi pada smartphone. Beberapa aplikasi mengatakan bahwa perizinan

  aplikasi diguanakan untuk mengambil beberapa informasi pribadi smartphone user. Smartphone user dibagi menjadi dua level. Experienced smartphone user memiliki kecenderungan untuk tidak memberikan informasi pribadi mereka. Sedangkan level non-experienced smartphone user memiliki kecenderungan memberikan informasi pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemahaman antara experienced dan non-experienced smartphone user. Serta menganalisis apakah perbedaan pemahaman antara experienced dan non-experienced smartphone user tersebut berpengaruh pada perilaku mereka saat proses install atau update. Data yang dikumpulkan dari pengguna Android sebanyak 200 responden menggunakan metode Independent Sample T-test dan Regresi Linier. Hasil pertama adalah terdapat perbedaan pemahaman yang signifikan antara experienced dan non-experienced smartphone user.

  Kata Kunci: Android, smartphones, user understanding, behavioral intention

Abstract

  

Application Permission is an application licensee type which appears before to installation process or

update an application in smartphone. Many applications states that the permissions were installed to

take some personal information of smartphone user. Smartphone user will be divided into two levels.

Experienced smartphone user have tendency for not provide their personal information. While non-

experienced smartphone user have tendency for provide their personal information. This research aims

to analyze the difference understanding between the experienced and non-experienced smartphone

users. It will analyze, what is the difference understanding between the experienced and non-

experienced smartphone user towards installation process or update. Data collected from 200 Android

user. The method that is used for analyzing is Independent Sample T-test and Regression Linear. The

result of research is that there is significant difference understanding between experienced and non-

experienced smartphone user.

  Keywords: Android, smartphones, user understanding, behavioral intention

  media komunikasi dengan orang-orang disekitar 1. mereka saja, akan tetapi bisa berkomunikasi

   PENDAHULUAN secara bebas dan tidak terhalang jarak.

  Penggunaan smartphone saat ini sangat

  Developer Teknologi Informasi mulai

  berbeda dengan ponsel biasa, hal ini dikarenakan membangun sebuah ide untuk mengembangkan bahwa pada smartphone memiliki varian dan teknologi ini kearah yang lebih serius lagi. Hal keunggulan dalam sistem operasional (Gary, ini terbukti dengan menciptakan sebuah dkk., 2007). Terlihat jelas, ketika dulu ponsel

  smartphone yang dapat dengan mudah

  hanya dapat digunakan untuk SMS dan telfon, memasang (install) aplikasi apapun yang lambat laun ponsel yang dikenal masyarakat terdapat pada smartphone. Pada kasus ini, selama ini berubah menjadi smartphone yang

  smartphone berbasis Android yang akan kita

  bisa digunakan untuk browsing. Hingga saat ini bahas lebih mendalam.

  smartphone tidak hanya digunakan sebagai

  Saat user memasang aplikasi yang

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

1073 diinginkan maka user dapat menekan tombol “Pasang” pada Google Play Store. Kemudian akan muncul pemberitahuan permission atau perizinan sebelum memasang aplikasi tersebut.

  Masalah yang sering sekali terjadi adalah banyak

  Perilaku masing-masing smartphone user dalam hal memberikan informasi pribadi atau tidak sebenarnya tergantung pada pemahaman mereka akan isi perizinan aplikasi. Kasus seperti ini telah dibahas sebelumnya oleh David Wagner pada jurnal dengan judul Android Permission :

  2. METODOLOGI PENELITIAN

  menganalisis apakah perbedaan pemahaman antara dua level smartphone user akan berpengaruh pada perilaku mereka pada proses install atau update.

  non-experienced smartphone user . Kedua,

  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pemahaman antara experienced dan

  smartphone user akan isi dari perizinan aplikasi .

  Seiring dengan perkembangan zaman aplikasi yang disajikan dalam Google Play Store juga semakin berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan semakin banyak fitur-fitur yang ditambahkan pada beberapa aplikasi. Oleh sebab itu, pada penelitian kali ini akan ada penambahan isi perizinan yang lebih lengkap. Selain itu pada jurnal sebelumnya tidak dijelaskan mengenai penggunaan model yang digunakan untuk menganalisis pemahaman smartphone user akan isi perizinan aplikasi. Sehingga pada penelitian ini akan menjelaskan model untuk menganalisis pemahaman

  (Wagner, 2012). Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana pemahaman smartphone user terhadap isi dari perizinan. Akan tetapi isi perizinan yang disajikan dalam jurnal tersebut tidak lengkap.

  User Attention Comprehension and Behaviour

  berdasarkan pemahaman mereka mengenai arti dari perizinan aplikasi.

  smartphone user yang pada saat memasang

  experienced dan non-experienced smartphone user pada proses pemasangan aplikasi

  pribadinya atau tidak. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Boritz adalah menganalisis perbedaan perilaku antara dua kelompok user terhadap tingkat pemahaman privasi (Boritz, 2008). Jika inidividu tersebut lebih sering untuk membaca pernyataan privasi pada website dan enggan memberikan informasi pribadi mereka maka individu tersebut tergolong ke level tinggi pada pemahaman privasi. Sedangkan jika inidividu tersebut tidak membaca pernyataan privasi pada website dan memberikan informasi pribadi mereka, maka individu tersebut tergolong ke level rendah pada pemahaman privasi (Boritz, 2008). Merujuk pada penelitian sebelumnya, maka penelitian ini akan menganalisis perbedaan perilaku antara

  smartphone user dalam memberikan informasi

  menyangkut pada perilaku masing-masing

  smartphone , maka permasalahan tersebut akan

  Pada Gambar 1 terlihat bahwa terdapat salah satu perizinan aplikasi yaitu identitas. Ketika berbicara masalah informasi pribadi yang nantinya dapat dengan mudah dilacak oleh sebuah aplikasi yang telah terpasang pada

  Gambar 1. Tampilan Applicaion Permission Sumber: Google Play Store (2017)

  permission atau perizinan aplikasi .

  sebuah aplikasi tidak membaca terlebih dahulu apa yang terdapat pada isi perizinan tersebut. Beberapa aplikasi memapaparkan perizinan untuk memasang aplikasi tersebut dengan meminta mengambil beberapa informasi yang terdapat pada smartphone, salah satu contohnya adalah identitas. Berikut pada Gambar 1 akan menampilkan tampilan dari application

  Pada penelitian ini terdapat alur penelitian yang menjelaskan langkah-langkah dalam pengerjaan penelitian ini. Terdapat 7 langkah untuk mengerjakan penelitian ini seperti yang telah dijelaskan pada Gambar 2.

  Gambar 2. Alur Penelitian

  READ_SMS 2 Membaca pesan teks yang kirim

  CLEAR_APP_CACHE Menghapus cache semua aplikasi yang telah terpasang

  RECEIVE_MMS Memonitor pesan MMS yang masuk

  RECEIVE_SMS Menerima pesan SMS

  UNINSTALL_SHORT CUT Meng-uninstall shortcut

  INSTALL_SHORTCUT Meng-install shortcut

  VPN

  BIND_VPN_SERVICE Mengikat layanan

  BIND_NFC_SERVICE Mengikat layanan NFC

  ADD_VOICEMAIL Menambahkan voicemail ke dalam aplikasi

  CAMERA Mengambil gambar ketika menekan tombol

  READ_CALENDAR Membaca kalender READ_CONTACTS Membaca daftar kontak

  READ_SMS 1 Membaca pesan teks yang terima

  CHANGE_NETWORK_STAT E Mengubah konektivitas jaringan

  Gambar 2 menjelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah, menentukan hipotesis merujuk pada masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, pembuatan kuisioner, pengumpulan data setelah kuisioner disebar, menganalisis data yang telah terkumpul dengan menggunakan metode yang telah ditentukan, kemudian tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dari perolehan analisis data.

  WAKE_LOCK Menjaga layar ponsel tetap hidup sepanjang waktu

  WRITE_EXTERNAL_STORA GE Membaca file aplikasi pada SD card

  CALL_PHONE Melakukan panggilan telfon

  READ_PHONE_STATE Membaca nomor telfon

  INTERNET Mengirim informasi ke server aplikasi

  Isi Perizinan Arti dari Isi Perizinan

  Tabel 1. Isi perizinan aplikasi dan arti isi perizinan aplikasi

  terhadap arti dari perizinan aplikasi. Berikut merupakan Tabel 1 yang menjelaskan isi perizinan aplikasi dan arti dari perizinan aplikasi.

  smartphone user akan pemahaman mereka

  Jika smartphone user tersebut memiliki latar belakang Teknologi Informasi yang tinggi, maka mereka lebih paham akan arti dari isi perizinan aplikasi dan begitu pula sebaliknya. Tabel 1 akan dijadikan acuan untuk membuat pertanyaan pada kuisioner yang akan disebar. Pertanyaan tersebut merepesentasikan argumen

  dilihat dari latar belakang Teknologi Informasi yang dimiliki tiap smartphone user. Latar belakang Teknologi Informasi diperoleh dari intensitas smartphone user dalam membaca isi perizinan aplikasi saat melakukan proses pemasangan dan update.

  user akan isi dari perizinan aplikasi. Smartphone user akan dibagi menjadi dua level yaitu experienced dan non-experienced smartphone user . Perbedaan pemahaman tersebut dapat

  Pada penelitian ini akan menjelaskan mengenai perbedaan pemahaman smartphone

  PROCESS_OUTGOING_CAL L Mengalihkan panggilan Menghidupkan dan menonaktifkan WiFi Sumber: David Wagner (2012) dan Privacy Grade (2016)

  Interval nilai yang dimasudkan disini adalah nilai terendah dan nilai tertinggi dari suatu variabel yang diteliti.

CHANGE_WIFI_STATE

  mengukur intensitas smartphone user dalam melakukan proses update dan install dalam kurun waktu tertentu.

  non-experienced . Kedua pertanyaan tersebut

  digrupkan menjadi dua level yaitu experienced dan non-experienced smartphone user. Ketika responden memiliki latar belakang TI yang tinggi maka mereka akan cenderung membaca dan memahami isi perizinan aplikasi. Sedangkan responden dengan latar belakang TI rendah akan lebih cenderung untuk tidak membaca dan tidak paham akan isi perizinan aplikasi. Dalam pertanyaan demografi terdapat dua pertanyaan untuk mengukur apakah smartphone user tersebut termasuk pada level experienced atau

  Pengategorian Smartphone User Smartphone user dalam penelitian ini

  Uji Linearitas merupakan pengujian untuk mengetahui adanya hubungan linear atau tidak dari variabel-variabel penelitian (Wiyono, 2011). Uji linearitas digunakan sebagai prasyarat dalam uji regresi linear. Jika variabel penelitian memiliki nilai signifikasi kurang dari 0,05, maka hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang linear dari variabel-variabel penelitian.

  Uji Linearitas

  Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang diperoleh dihasilkan dari varians yang sama atau tidak. Pada uji homogenitas terdapat juga nilai Sig. yang digunakan sebagai pedoman apakah data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Apabila nilai Sig. <0,05 maka data berasal dari varians yang tidak sama. Sedangkan jika nilai Sig. >0,05 maka dapat dikatakan bahwa data berasal dari varians yang sama (Santoso, 2015).

  Uji Homogenitas Varians

  Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan jenis metode Shapiro Wilk. Apabila nilai Sig. <0,05 maka diperoleh distribusi adalah tidak normal. Sedangkan jika nilai Sig. >0,05 maka distribusi adalah normal (Santoso, 2015).

  Uji Normalitas Data

  Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 200 responden. Untuk menentukkan jumlah sampel, metode yang digunakan adalah jumlah pertanyaan. Metode jumlah pertanyaan dapat dilakukan dengan cara mengalikan jumlah butir pertanyaan sebanyak 5x (Wiyono, 2011). Penyebaran kuisioner dilakukan pada tanggal 14 sampai 29 November 2016 di Kota Malang dan sekitarnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitan ini menggunakan

  random sampling . Random sampling merupakan

  Deskripsi pemetaan responden berdasarkan jenis kelamin dan usia

  inti, terdapat perhitungan yang menjelaskan mengenai pemetaan nilai pemahaman responden berdasarkan jenis kelamin, uji normalitas data, uji homogenitas varians, uji linearitas, pengategorian smartphone user, hingga pada perhitungan Independent Sample T-test dan Regresi Linier.

  smartphone user . Sebelum pada perhitungan

  Terdapat beberapa tahapan untuk menguji ketiga metode diatas. Hal yang pertama akan diuji adalah analisis perbedaan pemahaman antara experienced dan non-experienced

  proses install atau update akan digunakan metode Regresi Linier.

  smartphone user terhadap perilaku mereka saat

  melakukan proses install atau update. Metode Independent Sample T-test akan digunakan untuk menguji perbedaan pemahaman antara dua level smartphone user. Selanjutnya untuk mengitung hubungan antara pemahaman

  smartphone user terhadap perilaku mereka saat

  Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, dimana akan menganalisis apakah terdapat perbedaan pemahaman untuk kedua level smartphone user serta menganalisis hubungan antara pemahaman

  teknik pengumpulan data dimana populasi penelitian memiliki probabilitas yang sama untuk menjadi responden.

  Tahap ini menggambarkan hasil responden terhadap pertanyaan yang ada pada kuisioner, baik berdasarkan jenis kelamin dan usia. Penjelasan menurut usia hanya akan dijelaskan rentang usia beserta prosentase dari jumlah sampel yang diperoleh. Rata-rata, interval nilai, dan nilai tengah akan dibahas pada tahap ini.

  1. Berapa kali dalam 1 tahun Anda mengupdate aplikasi yang telah ter-install pada smartphone Anda? o > 7 kali o 4-7 kali o 1-3 kali o Tidak sama sekali

  2. Slope merupakan koefisien yang digunakan unruk varaibel X (variabel independen).

  Gambar 3. Model penelitian pemahaman user terhadap perilaku user

  Understanding (UU) dan Behavioral Intention (BI).

  Gambar 3 merupakan gambar model penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini. Model penelitian tersebut menggambarkan hubungan antara dua variabel yaitu User

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Nilai b juga dapat menentukan arah kemiringan garis. Apabila nilai b positif maka kemiringan garis akan semakin naik diikuti bertambahnya nilai dari koefisien pada sumbu Y. Sedangkan jika nilai b bernilai negatif maka kemiringann garis akan menurun diikuti berkurangnya nilai koefisien pada sumbu Y (Sarwono, 2013).

  (intercept) B = kemiringan (slope) Nilai b (slope) dapat bernilai positif atau negatif.

  (1) Dimana: Y = variabel dependen X = variabel independen A= perpotongan dengan sumbu Y

  Y = a + bX

  Berikut merupakan bentuk persamaan regresi linier:

  kemiringan dari suatu garis. Atau secara sistematis, slope merupakan nilai yang menjelaskan seberapa besar kontribusi yang diberikan dari varaibel X kepada variabel Y (Sarwono, 2013).

  Slope juga merepresentasikan ukuran

  memunculkan koefisien lain pada model regresi (Sarwono, 2013).

  2. Berapa banyak Anda memasang aplikasi dalam kurun waktu 1 bulan? o > 5 o 3-5 o 1-2 o Tidak sama sekali Jika responden memilih jawaban tidak sama sekali di kedua pertanyaan maka dapat diartikan mereka termasuk pada level non-experienced

  Intercept hanya suatu konstanta yang dapat

  1. Intercept adalah nilai rata-rata pada variabel Y apabila nilai pada variabel X bernilai 0.

  Regresi linier sederhana adalah regresi linier yang terdiri dari satu variabel independen. Dalam suatu regresi linier terdapat koefisien- koefisien. Koefisien-koefisien pada regresi linier merupakan nilai rata-rata yang berpeluang terjadi pada variabel Y (variabel dependen) ketika suatu nilai X (variabel bebas) diberikan (Sarwono, 2013). Koefisien regresi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

  Beberapa analisis data menggunakan dua variabel. Metode yang biasanya digunakan untuk menguji hubungan dua variabel adalah regresi dan korelasi. Analisis regresi yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, di mana terdapat dua variabel yaitu variabel dependen atau tergantung dan variabel independen atau bebas (Santoso, 2015).

  Regresi Linier

  Independent Sample T-Test disebut juga sebagai Uji T-dua sampel. Tujuan dari uji t-dua sampel ini adalah membandingkan rata-rata (mean) untuk dua populasi berbeda yang sebelumnya telah dikategorikan (grouping) sesuai dengan kasus yang sedang diteliti (Horn, 2017).

  Independent Sample T-test

  pernah melihat tampilan dari perizinan aplikasi atau pernah membaca saat memasang aplikasi.

  user karena diasumsikan mereka setidaknya

  tidak pernah melihat bahkan membaca isis perizinan aplikasi. Sedangkan jika responden memilih jawaban selain tidak sama sekali, mereka termasuk pada experienced smartphone

  smartphone user karena diasumsikan mereka

  Pemodelan yang digambarkan merupakan hasil dari hipotesis yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu apakah terdapat perbedaan pemahaman antara

  Nilai 8,47

  87 experienced dan non-experienced smartphone tertinggi user adalah:

  Median 7,00

  H0: Pemahaman antara experienced dan

  Total Responden 200 non-experienced smartphone user adalah sama.

  Dari Tabel 3 menjelaskan bahwa terdapat H1: Pemahaman antara experienced dan empat hal yang dapat dibandingkan dari dua

  non-experienced smartphone user adalah jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki.

  berbeda.

  Jumlah responden sebanyak 200 terdiri dari 113 berjenis kelamin perempuan dan laki-laki Sedangkan hipotesis untuk menjawab sebanyak 87. Nilai rata-rata yang diperoleh dari rumusan masalah kedua yaitu apakah perbedaan responden perempuan sebesar 8,01. Interval nilai pemahaman tersebut memengaruhi perilaku dari nilai terendah 7,22 dan nilai tertinggi 8,79

  experienced dan non-experienced smartphone

  untuk responden perempuan. Serta nilai tengah

  user terhadap pemasangan aplikasi adalah

  yang didapatkan sebesar 7,00. Sedangkan untuk sebagai berikut: nilai rata-rata laki-laki didapatkan nilai sebesar

  H0 : Semakin smartphone user paham akan 7,56, nilai terendah 6,65, nilai tertinggi 8,47, dan isi dari perizinan aplikasi, maka user nilai tengah sebesar 7,00. Hasil yang didapatkan tersebut akan melakukan proses memberikan kesimpulan bahwa nilai pemasangan aplikasi. pemamahan yang didapatkan responden

  H1 : Semakin smartphone user paham akan perempuan jauh lebih baik dibandingkan isi dari perizinan aplikasi, maka user responden laki-laki. Sebab baik nilai rata-rata tersebut tidak akan melakukan proses dan interval nilai yang diperoleh perempuan pemasangan aplikasi. lebih baik daripada laki-laki, walaupun nilai

  Untuk mengetahui hasil dari uji tengah untuk kedua kategori ini memiliki nilai Independent Sample T-test dan Regresi Linier yang sama. berikut adalah hasil dari pengujian tersebut:

  Uji Normalitas Data Deskripsi pemetaan responden berdasarkan

  Pada Tabel 4 nilai Sig. baik pada

  

jenis kelamin smartphone user yang berjenis kelamin

perempuan maupun laki-laki berkisar >0,05.

  Tabel 2. Sebaran responden berdasarkan usia

  Pada smartphone user berjenis kelamin Usia Jumlah Prosentase (%) perempuan memiliki nilai Sig. sebesar 0,090. Sedangkan pada smartphone user berjenis

  16-25

  94

  47 26-40

  72

  36

  kelamin laki-laki nilai Sig. sebesar 0,060. Maka

  41-55

  34

  17

  hasil yang dapat disimpulkan dari uji normalitas

  TOTAL 200

  diatas adalah data penelitian ini berdistribusi normal. Tabel 2 menjelaskan sebaran responden

  Tabel 4. Uji Normalitas Data

  berdasarkan usia. Rentang usia pada penelitian ini adalah usia 16 sampai 55 tahun. Sedangkan

  Shapiro Wilk

  responden dengan usia 16 sampai 25 tahun yang

  Jenis Kelamin Statistic df Sig mendominasi penelitian ini.

  Perempuan ,968 113 ,090 Tabel 3. Penilaian pemahaman berdasarkan jenis

  Laki-laki ,957 87 ,060 kelamin Jenis Total Uji Homogenitas Varians Rincian Jumlah Kelamin Responden

  Tabel 5. Uji Homogenitas Varians Perempuan Mean 8,01 Nilai 7,22 Based on Lavene df1 df2 Sig. terendah

  Statistic Nilai 8,79 Based on ,013

  1 198 ,909 tertinggi 113 mean Median 7,00

  Laki-laki Mean 7,56 Based on ,000 1 198 ,985 Nilai 6,65 median terendah

  Based on median and with adjusted df ,000

  4 198 ,000 Equal variences not assumsed

  H0: Nilai benar pada masing-masing kategori memiliki rata-rata yang seragam H1: Nilai benar pada masing-masing kategori memiliki rata-rata yang tidak seragam

  tidak seragam). Untuk melakukan uji t maka hal yang sama akan dilakukan seperti pada uji F adalah menentukan hipotesis.

  experienced dan non-experienced smartphone user sebaiknya menggunakan dasar Equal varience not assumsed (diasumsi kedua varians

  Jika kedua varians berbeda maka untuk membandingkan rata-rata nilai benar antara

  experienced dan non-experienced smartphone user berbeda.

  varians seragam) adalah 11,377 dengan probabilitas sebesar 0,001. Karena probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (Horn, 2017). Dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua varians tidak seragam atau varians populasi nilai benar pada

  Equal varience assumsed (diasumsi kedua

  Pada kolom Lavene’s Test terdapat uji F dan nilai Sig. yang diperoleh dari pengolahan data pada penelitian ini. Nilai dari uji F untuk nilai benar pada pertanyaan pemahaman dengan

  <0,05, maka H0 akan ditolak (Santoso,2015).

  H0: Nilai benar pada masing-masing kategori memiliki varians yang seragam H1:Nilai benar pada masing-masing kategori memiliki varians yang tidak seragam Apabila nilai probabilitas >0,05, maka H0 akan diterima , sedangkan jika nilai probabilitas

  Untuk melihat perbedaan signifikan dari kedua kategori smartphone user maka akan dilakukan uji F untuk menguji kesaman varians. Sebelum melakukan uji F, hipotesis untuk pengujian varians harus dibuat terlebih dulu.

  4 37,83 2 ,000

  6,00

  7 ,00 1 4,00

  1 197,9 ,985 Based on trimmed mean

  Tabel 8. Independent Sample T-test Nilai Pemahama n Levene’s Test T-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. (2- taile d Equal variences assumed 11,37

  experienced .

  Dari Tabel 7. dapat disimpulkan bahwa sebanyak 178 responden termasuk dalam kategori experienced smartphone user . Sedangkan sebanyak 22 orang lainnya termasuk pada kategori non-experienced smartphone user. Rata-rata nilai benar pada pertanyaan pemahaman didapatkan sebesar 8,22 untuk responden pada kategori experienced dan sebesar 4,50 untuk responden pada kategori non-

  22 4,50

  Nilai Benar Pemahaman Kategori N Mean Nilai Benar Experienced 178 8,22 Non-experienced

  Independent Sample T-test Tabel 7. Kategori Smartphone User berdasarkan

  disimpulkan bahwa antara variabel perilaku dan nilai benar dari pemahaman terdapat hubungan linier (Wiyono, 2011).

  Linearity kurang dari 0,05, maka dapat

  Dari Tabel 6. diperoleh hasil signifikasi

  ,000 ,000 ,118

  Uji Linearitas Tabel 6. Hasil Uji Linearitas Sig. bi sebelum tidak * nilai benar responden Beetwen groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity

  Pada Tabel 5 diperoleh bahwa semua nilai Sig. pada penelitian ini memiliki nilai >0,05. Dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini memiliki varians yang sama. Dapat diartikan bahwa sampel perempuan dan laki-laki memiliki varians nilai benar yang sama. Varians nilai benar perempuan sama dengan varians nilai benar laki-laki.

  ,011 1 198 ,918

  Pada Tabel 8 terdapat kolom t untuk menentukan hasil uji t. Uji t yang diterapkan proses pemasangan aplikasi. Sebab berdasarkan hasil pengujian Regresi Linier, nilai yang diperoleh memiliki hubungan berlawanan antara Pemahaman sebagai variabel independen terhadap Perilaku sebagai variabel dependen.

  smartphone user baik experienced maupun non- experienced terhadap perilaku mereka pada saat

  user lebih tinggi dari rata-rata nilai pemahaman

  1 ,334 a ,112 ,107 5,724

  Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,112 atau 11,2 %. R square merupakan hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi yaitu 0,334 x 0,334 = 0,112. Hal tersebut berarti perilaku smartphone user dapat dijelaskan oleh pemahaman smartphone user dengan nilai sebesar 11,2% (Chan, 2004).

  4. KESIMPULAN

  Terdapat perbedaan pemahaman antara

  experienced dan non-experienced smartphone user . Perbedaan tersebut sangat terlihat pada

  hasil perhitungan Independent Sample T-test yang menyebutkan bahwa rata-rata nilai pemahaman pada level experienced smartphone

  yang diperoleh pada level non-experienced

  smartphone user . Hasil dari Model Summary dapat dilihat pada Tabel 11.

  smartphone user. Sehingga dapat disimpulkan

  bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara

  experienced dan non-expereinced smartphone user terhadap isi dari perizinan aplikasi.

  Perbedaan pemahaman tersebut menandakan bahwa level experienced smartphone user dapat memahami arti dari perizinan aplikasi. Sedangkan pemahaman non-experienced

  smartphone user kurang dapat memahami arti dari perizinan aplikasi.

  Untuk hasil selanjutnya diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemahaman

  Tabel 11. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the estimate

  Selain itu untuk mengetahui besarnya hubungan dari variabel independen ke variabel dependen dapat menggunakan Model Summary. Model Summary dapat menunjukkan prosentase hubungan yang dimiliki oleh variabel independen yaitu pemahaman smartphone user terhadap variabel dependen yaitu perilaku

  1. Selain itu terdapat nilai negatif pada angka 0,334 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan berlawanan dari kedua variabel tersebut.

  Uji Regresi Linier Tabel 9. Uji Regresi Linier Perilaku Pemahaman

  pada penelitian ini adalah dengan menggunakan dasar Equal varience not assumsed. Nilai uji t pada Equal varience not assumsed sebesar 6,004 dengan probabilitas 0,000. Karena 0,000 < 0,005, maka H0 ditolak (Horn, 2017). Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai benar

  experienced smartphone user benar-benar

  berbeda/tidak seragam dengan rata-rata nilai non-experienced smartphone user .

  1 (Constant) Nilai benar responden 10,878

  Tabel 10. Koefisien Regresi Linier Model Unstandardized Coefficient B Std. Error

  Untuk mengetahui nilai dari koefisien dan konstanta, dapat dilihat pada Tabel 10. Pada Tabel 10 merepresentasikan nilai koefisien yang dimiliki oleh variabel independen atau bebas yaitu pemahaman smartphone user. Nilai koefisien tersebut akan memengaruhi nilai dari variabel dependen atau terikat yaitu perilaku smartphone user .

  Dengan kata lain, smartphone user cenderung akan meng-install aplikasi walaupun memahami perizinan aplikasi.

  Dari Tabel 9 besar hubungan antara variabel Perilaku (BI) dengan Pemahaman (UU) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah - (0,334). Hal ini menunjukkan hubungan yang tidak erat karena -(0,334) tidak mendekati angka

  Sig. (1-tailed) Perilaku - ,000 Pemahaman ,000 - N Perilaku 200 200 Pemahaman 200 200

  Pearson Correlation Perilaku 1,000 -,334 Pemahaman -,334 1,000

  • ,479 ,852 ,096

  Pada Tabel 10. kolom B terdapat konstanta sebesar 10,878. Konstanta tersebut menyatakan bahwa jika tidak terdapat pemahaman

  smartphone user maka nilai perilaku adalah

  10,878 (Santoso, 2015). Selain itu, nilai koefisien pemahaman yang diperoleh yaitu

  • – (0,479). Nilai dari koefisien pemahaman bernilai negatif yang menandakan hubungan berlawanan.
Selain itu, karena prosentase pengaruh Pemahaman terhadap Perilaku hanya 11,2%, maka pengaruh Pemahaman terhadap Perilaku hanya memiliki pengaruh yang sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pemahaman tidak berpengaruh terhadap Perilaku smartphone user pada saat proses pemasangan aplikasi. Dengan kata lain, walaupun smartphone user paham ataupun tidak mengenai arti dari isi perizinan, mayoritas dari mereka tetap akan akan melakukan proses pemasangan aplikasi. Serta alasan mengapa smartphone user tetap memasang aplikasi baik yang paham maupun yang tidak, akan dijelaskan dengan faktor lain yang tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

  International Journal of Human- Computer Studies. United States of

  Yogyakarta.

  Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0 . UPP STIM YKPN.

  [pdf] University of California. Barkeley. Wiyono Gendro., 2011. Merancang Penelitian

  Wagner David., 2012. Android Permission: User Attention Comprehension and Behavior.

  Kompas Gramedia. Jakarta. Santoso Singgih., 2015. SPSS 20. Jakarta: Gramedia.

  Buku 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. [pdf] Elexmedia Komputindo

  America. Sarwono Jonathan., 2013., Regresi Linier dalam

  Boritz Efrim., 2008. The Effect of Privacy Involvement and Privacy Policy Disclosure on Individual’s Privacy Behavior. [pdf] University of Waterloo.

  Waterloo. Buchanan T, Paine C, A. N. Joinson., 2007.,

  Independent Sample T-test. [pdf] Northern Arizona University. United States of America.

  Salemba Infotek. Jakarta Horn Robert A., 2017., Understanding The

  Discovering Computers : Fundamentals, 3rd . (Terjemahan).

  Gary B. S., Thomas J. C., & Misty E. V., 2007.

  Chan Yh., 2004., Biostatistics 20 I: Linear Regression Analysis. [pdf] Vol 45(2): 55. Singapore.

  American Society for Information Science and Technology.

  Development of Measures of Online Privacy Concern and Protection for Use on the Internet. [pdf] Journal of the

  Jensen C, Potts C, Jensen C., 2005., Privacy Practice of Internet Users: Self-reported versus Observed Behavior. [pdf] In