MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL TENTANG - POS PERCETAKAN 2011 revised 11 1 11

  

PERATURAN

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010

TENTANG

  

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN BAHAN UJIAN NASIONAL

SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN

  

PELAJARAN 2010/2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010, perlu menetapkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan tentang Prosedur Operasi Standar Pencetakan Bahan Ujian Nasional SD/MI, SDLB, SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, Dan SMK Tahun Pelajaran

  2010/2011; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun

  2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

  2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

  3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

  46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional Pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2010/2011;

  

MEMUTUSKAN

  Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL TENTANG

  PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN BAHAN UJIAN NASIONAL SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  

Pasal 1

Prosedur Operasi Standar Pencetakan Bahan Ujian Nasional, selanjutnya disebut POS

Pencetakan, SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran

2010/2011 diatur dalam Lampiran Peraturan BSNP ini yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan BSNP ini.

  

Pasal 2

Peraturan BSNP ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011.

Pasal 3

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan BSNP ini diputuskan oleh Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pasal 4

Peraturan BSNP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 3 Januari 2011 Badan Standar Nasional Pendidikan Ketua, Prof. Dr. Djemari Mardapi

  

LAMPIRAN

PERATURAN

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010

TENTANG

  

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN BAHAN UJIAN

NASIONAL SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN

SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

I. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL

  2. Menunjuk petugas pusat dari Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki sertifikat pelelangan barang/jasa sebagai anggota panitia pengadaan di provinsi;

  3. Melakukan verifikasi terhadap pemenuhan spesifikasi dan persyaratan perusahaan percetakan peserta lelang;

  A. Penyelenggara UN Tingkat Pusat Penyelenggara tingkat pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

  C. Perguruan Tinggi Negeri

  8. Menjaga keamanan dan kerahasiaan naskah soal.

  7. Melakukan pengawasan pendistribusian soal (UN SD/MI, SDLB) ke kabupaten/kota;

  6. Melakukan pengawasan proses pencetakan (UN SD/MI, SDLB);

  5. Menerima master copy naskah soal dari penyelenggara UN tingkat pusat;

  4. Menetapkan perusahaan pemenang;

  2. Melakukan pelelangan terbuka, penggandaan, dan distribusi bahan UN;

  3. Melakukan pengawasan terhadap pelelangan barang/jasa;

  c. Dinas Pendidikan Provinsi

  1. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) pencetakan dan distribusi bahan Ujian Nasional (UN);

  1. Membentuk panitia pengadaan barang/jasa sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang terdiri atas: a. Petugas Pusat

  Penyelenggara tingkat provinsi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

  B. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi

  4. Melakukan visitasi ke percetakan pada saat proses pencetakan; 5. Mengirimkan master naskah soal UN ke percetakan pemenang.

  4. Melakukan visitasi dalam proses pelelangan barang/jasa apabila diperlukan;

  b. Petugas Perguruan Tinggi Perguruan tinggi negeri mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

  1. Menunjuk petugas perguruan tinggi dalam panitia pengadaan barang/jasa;

  2. Melakukan pengawasan proses percetakan (UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK);

  3. Melakukan pengawasan pendistribusian soal (UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK) ke kabupaten/kota;

II. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN PERUSAHAAN PERCETAKAN

A. Spesifikasi Perusahaan Percetakan Perusahaan percetakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.

  1. Memiliki integritas dan kredibilitas sebagaimana dibuktikan dengan rekam jejak yang baik selama kurun waktu 3 (tiga) tahun;

  2. Memiliki karyawan tetap yang proporsional sesuai dengan jenis, jumlah dan kualitas pencetakan bahan UN;

  3. Rangkaian proses pencetakan berada dalam satu lokasi;

  4. Lokasi percetakan terisolir dengan wilayah sekitarnya;

  5. Lokasi percetakan memiliki pagar pengaman yang dapat menghindari komunikasi dengan pihak luar;

  6. Lokasi percetakan hanya mempunyai satu akses pintu masuk;

  7. Ventilasi percetakan tertutup, bila terbuka harus menggunakan kawat kasa;

  8. Mempunyai ruang dan tempat khusus yang aman untuk penyimpanan master

  copy;

  9. Mempunyai ruang dan tempat khusus yang aman untuk pembuatan plate film;

  10. Mempunyai ruang dan tempat khusus yang aman untuk setting/mounting;

  11. Mempunyai ruang khusus untuk produksi;

  12. Mempunyai ruang khusus untuk verifikasi hasil cetakan;

  13. Mempunyai ruang khusus untuk pengamplopan dan pengepakan;

  14. Mempunyai ruang khusus untuk penyimpanan hasil cetakan;

  15. Mempunyai ruang khusus untuk bongkar muat/distribusi; 16. mempunyai ruang keamanan/security; 17. Mempunyai ruang penggeledahan/pemeriksaan.

  18. Memiliki peralatan pencetakan paling sedikit sebagai berikut :

  a. mesin cetak offset sheet/mesin continous (web) 2 warna;

  b. mesin potong;

  c. mesin lipat;

  d. mesin jilid;

  e. mesin praproduksi (desain, setting, film, dan plate making) serta penunjangnya; f. mesin generator listrik (genset).

B. Persyaratan Perusahaan Percetakan

  1. Akte notaris pendirian perusahaan yang sudah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM;

  2. NPWP dan PKP dari perusahaan;

  3. SIUP pada bidang percetakan dengan kualifikasi non kecil;

  4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku;

  6. Neraca akhir perusahaan tahun 2009 per 31 Desember 2009 yang telah diaudit akuntan publik dengan pernyataan/predikat wajar;

  7. Bukti telah melunasi kewajiban pajak tahun 2010 (SPT/PPH) serta memiliki laporan bulanan PPH Pasal 25 dan Pasal 21 tahun terakhir Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan mulai dari Oktober, November, dan Desember 2010;

  8. Bukti dukungan keuangan dari bank umum minimal sebesar 5% dari pagu dana;

  9. Surat keterangan domisili yang masih berlaku;

  10. Tidak dalam proses pengadilan atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

  11. Bersedia menandatangani pakta integritas; 12. Tidak boleh mengerjakan pekerjaan lain selama pencetakan bahan UN.

III. BENTUK DAN JENIS PEKERJAAN

  Mencetak bahan UN yang meliputi:

  1. Naskah UN SD/MI/SDLB, terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam;

  2. Naskah UN SMP/MTs/SMPLB, terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam;

  3. Naskah UN SMA/MA program studi IPA terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia;

  4. Naskah UN SMA/MA program studi IPS terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;

  5. Naskah UN SMA/MA program studi Bahasa terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sastra Indonesia, Sejarah Budaya/Antropologi, dan Bahasa Asing;

  6. Naskah UN MA program studi Keagamaan terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tafsir, Hadis, dan Fikih;

  7. Naskah UN SMK terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika;

  8. Naskah UN SMALB terdiri atas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika;

  9. Lembar Jawaban UN (LJUN)

  10. Lembar Daftar Hadir

  11. Lembar Berita Acara

IV. SPESIFIKASI KERTAS

V. PENGAMPLOPAN

  1. Pengamplopan bahan UN Utama dan UN Susulan dibuat secara terpisah, yang masing-masing diberi kode tersendiri.

  3. Naskah soal UN, LJUN, dan amplop cadangan untuk setiap sekolah/madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus dan dipak.

  e. LJUN cadangan sejumlah 1 eksemplar kali jumlah ruangan dalam satuan pendidikan, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan dilak; f. Setiap amplop yang telah diisi bahan UN ditutup rapat dan dilak;

  d. Naskah Soal UN cadangan sejumlah 1 eksemplar kali jumlah ruangan dalam satuan pendidikan, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan dilak;

  c. LJUN sejumlah 20 eksemplar, blanko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan berita acara sejumlah 3 lembar dimasukkan ke dalam amplop LJUN per mata pelajaran, per ruang ujian;

  b. Setiap paket mata pelajaran diberi kode yang berbeda;

  a. Naskah soal UN terdiri atas 5 Paket yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian, untuk ruang yang jumlah siswanya kurang dari 20 orang jumlah naskah disesuaikan;

  2. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan ketentuan sebagai berikut:

  Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan ketentuan sebagai berikut:

  12. Amplop Naskah

  3. Satu muka; 4. Dapat dibaca oleh mesin pemindai.

  2. Bentuk kertas yang digunakan pada angka 1 berasal dari kertas continues form dan dicetak dengan mesin continues form.

  1. Ukuran kertas setiap lembar jawaban UN 18.7x25.4 cm dan jenis kertas HVS 100 gram;

  B. Kertas Lembar Jawaban Ujian Nasional

  4. Kualitas hasil cetakan baik, terutama dari aspek kejelasan tulisan dan gambar; 5. Kesesuaian antara jumlah kebutuhan dengan jumlah hasil cetakan.

  3. Dua muka (bolak-balik);

  2. Ukuran huruf sesuai dengan master copy;

  1. Ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8, atau kualitas yang setara;

  A. Kertas Naskah Ujian

VI. PENDISTRIBUSIAN

  1. Pendistribusian Bahan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK:

  a. Perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota dibawah pengawasan perguruan tinggi dan Polri disertai dengan berita acara serah terima; b. Pendistribusian bahan UN dilaksanakan sedekat mungkin dengan hari pelaksanaan Ujian; c. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota bersama perguruan tinggi menentukan penyelenggara UN; d. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota bersama perguruan tinggi menyampaikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara, yang dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara serah terima;

  e. Setiap proses serah terima dan pengiriman bahan UN dari Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota ke sekolah/madrasah penyelenggara harus disertai pengawas satuan pendidikan dari perguruan tinggi.

  2. Pendistribusian Bahan UN SD/MI dan SDLB:

  a. Perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota di bawah pengawasan Penyelenggara Tingkat Provinsi dan Polri disertai dengan berita acara serah terima; b. Pendistribusian bahan UN dilaksanakan sedekat mungkin dengan hari pelaksanaan Ujian; c. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi menentukan tempat penyimpanan bahan UN sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;

  d. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota menyampaikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara, yang dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara serah terima;

VII. PENGAMANAN

  1. Penyelenggara Tingkat Provinsi dan/atau perusahaan percetakan tidak dibenarkan melakukan penelaahan soal, editing, pengetikan ulang naskah soal, ataupun mengubah setting layout termasuk mengatur tata letak gambar.

  2. Percetakan melakukan pencetakan bahan UN dengan ketentuan:

  a. sesuai dengan rencana kerja dan syarat (RKS) dan kontrak/surat perjanjian;

  b. selama pelaksanaan pencetakan bahan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dilakukan pengawasan dan pengamanan oleh perguruan tinggi negeri dan Polri; c. selama pelaksanaan pencetakan bahan UN SD/MI dan SDLB dilakukan pengawasan dan pengamanan oleh penyelengara tingkat provinsi dan Polri; d. perguruan tinggi dan penyelenggara Tingkat Provinsi bertanggung jawab terhadap keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pencetakan bahan

  UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/ MA, SMALB dan SMK. e. Penyelenggara Tingkat Provinsi bertanggung jawab terhadap keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pencetakan bahan UN SD/MI,dan SDLB.

  3. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan dipak sesuai dengan kebutuhan, disimpan dalam gudang yang aman, dan dijaga oleh Polri dan perguruan tinggi selama bahan tersebut belum dikirim ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota.

VIII. PEMUSNAHAN

  1. Percetakan bersama dengan Penyelenggara tingkat Provinsi, perguruan tinggi dan disaksikan oleh Polri segera melakukan pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan atau rusak disertai dengan berita acara pemusnahan.

  2. Percetakan menyimpan file dan film/plate cetak yang telah digunakan di tempat yang aman, kemudian bersama Penyelenggara tingkat Provinsi dan perguruan tinggi memusnahkan file dan film/plate tersebut sebulan setelah pelaksanaan, disertai berita acara pemusnahan.

IX. PELAPORAN

  Penyelenggara Tingkat Provinsi wajib menyerahkan laporan kepada Penyelenggara Tingkat Pusat tentang proses pelelangan penggandaan barang dan jasa sampai dengan distribusi bahan UN.

X. SANKSI

  1. Perusahaan percetakan yang terbukti melanggar ketentuan Bentuk, Spesifikasi, Mekanisme Pencetakan, dan Distribusi Naskah UN Tahun Pelajaran 2010/2011 diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  2. Perusahaan yang melanggar ketentuan tidak boleh mengikuti Pengadaan Barang/Jasa Naskah UN selama 5 tahun.

XI. LAIN-LAIN Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

  Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 3 Januari 2011

  Badan Standar Nasional Pendidikan Ketua,

  Prof. Dr. Djemari Mardapi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13