PERKEMBANGAN POTENSIAL di kabupaten MANUSIA

PERKEMBANGAN POTENSIAL MANUSIA
Psikologi perkembangan merupakan bagian dari kajian ilmu psikologi yang
mempelajari tahapan-tahapan dalam tumbuh kembang manusia.Hal ini dapat ditinjau dari
asal kata psikologi itu sendiri yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu dan
ini menggambarkan bahwa psikologi mengkaji jiwa manusia khususnya perkembangan fisik
dan psikis.Secara sederhana perkembangan individu dirumuskan sebagai perubahan ke arah
kedewasaan.Jika dikaji lebih dalam istilah perkembangan dalam pengerian istilah psikologi
merupakan konsep yang sangat kompleks.Sementara itu,perkembangan hanya terjadi sampai
manusia mencapai tingkat kematangan fisiknya.Pada dasarnya ada dua proses perkembangan
individu yang saling bertentangan yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau
involusi.Keduanya bermula dari pembuahan dan berakhir dengan kematian.
Dalam tahun-tahun pertama perkembangan mempunyai peranan walaupun perubahanperubahan tersebut bersifat kemunduran.Hal itu terjadi semenjak dalam janin atau kandungan
dan pada bagian selanjutnya kemunduran yang mempunyai peranan meskipun pertumbuhan
tidak pernah berhenti secara sekaigus.Faktanya bahwa rambut terus tumbuh dan sel-sel selalu
berganti secara terus-menerus, sedangkan pada usia lanjut beberapa anggota tubuh dan alam
pikiran lebih banyak mengalami perubahan daripada yang lainnya.1
Proses perkembangan manusia tidak selalu dapat menjadi sangat ideal karena perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian sebagai faktor pendukung berkembanganya fisik dan psikologis
manusia secara maksimal.Penyesuaian –penyesuaian ini meliputi:
a) Adanya penyesuaian dengan standar-satndar budaya yang berlaku ideal.
b) Sejak masa kanak-kanak,setiap individu perlu diberikan kepercayaan oleh lingkungan

disekitarnya.Hal ini bertujuan untuk memberi rasa tanggung jawab bagi setiap
individu dalam kehidupan bermasyarakat.
c) Diperlukan sikap saling mengerti dan memotivasi antar individu.
Adapun beberapa fakta sebagai titik simpul untuk memahami aspek-aspek perkembangan
manusia,meliputi:
a) Dasar-dasar permulaan dari aspek perkembangan ialah sikap kritis,kebiasaan dan
pola perilaku yang dibentuk selama tahun-tahun pertama serta menentukan seberapa
jauh individu tersebut telah berhasil atau gagal
b) Kondisi yang dapat menyebabkan perubahan ialah apabila adanya motivasi yang
kuat dari pihak individu itu sendiri untuk membuat perubahan
c) Setiap individu berbeda,memiliki karakteristik yang khas
d) Setiap tahap perkembangan mempunyai resiko
e) Setiap tahap perkembangan dibantu rangsangan dan dipengaruhi oleh perubahan
budaya.2

1 Yudrik Jahja,Psikologi Perkembangan(Jakarta:KENCANA PRENADAMEDIA GROU.2011).hlm.37
2 ibid.72-73

Pada pembahasan kali ini akan lebih difokuskan pada perkembangan fisik manusia secara
keseluruhan karena fisik atau tubuh manusia merupakan organ yang paling kompleks.Semua

organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan) dan berkaitan dengan hal ini
Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek,yaitu:
a) Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
b) Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik
c) Kelenjar endoktrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,seperti
pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang
sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis
d) Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi,berat dan proposisi.
Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis dalam taraf-taraf
perkembangan selanjutnya,normalitas dari konstitusi,struktur dan kondisi talian dengan
masalah body-image,self-concept,self-esteem dan rasa harga dirinya.Perkembagan fisik ini
mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1. Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada
struktur tulang-belulang.Indeks tinggi dan berat badan,proporsi tinggi kepala dan
tinggi garis keajekan badan secara keseluruhan.
2. Perkembangan fisiologis
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara
kuantitatif,kualitatif dan fungsional dari sistem - sistem kerja hayati seperti kontraksi

otot,peredaran darah ,pernafasan, pensarafan,sekresi kelenjar dan pencernaan
Kondisi jasmaniah seseorang dapat mempengaruhi karakteristik kepribadiannya.Kretchmer
dan William Sheldon,melalui teorinya tentang tipologi kepribadian secara nyata menyatakan
bahwa karakteristik psikologis (kepribadian) manusia berkaitan dengan bentuk tubuhnya. 3
Dalam hal ini juga berkaitan dengan kemampuan otak yang menyusun ribuan sambungan
antarneuron,namun kemampuan itu berhenti pada usia 10-11 tahun. Jika tidak dikembangkan
dan digunakan secara optimal melaui pendidikan yang mengasah kemampuan berfikir dan
keterampilan ataupun keahliannya.Hal ini juga harus dibatasi dalam proses pembelajaran
yang berlebihan karena akan justru mengganggu pemahaman dan melelahkan bagi otak
anak.Dalam hal ini “otak adalah mata air yang seharusya dialirkan secara berangsurangsur,bukan wadah yang harus diisi penuh”,demikian kata Gabriel Camyer.Pernyataan
tersebut ditegaskan kembali oleh Mahmud Mahdi Al-Istambuli dengan mengatakan bahwa
otak yang bagus bukanlah otak yang penuh sesak tetapi otak yang sehat,oleh karena itu
pendidikan melatih pengamatan,pengambilan keputusan,merangsang pemikiran dan
imajinasi,memperdalam pemahaman dan memperkuat konsentrasi.4

3 ibid.hlm.39-40
4 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik(Batusangkar: PT REMAJA ROSDAKARYA.2009)hlm.95

Jika pembahasan sebelumnya membahas tentang perkembangan fisik maka pada kali
ini akan mengarah tentang strategi kognitif berdasarkan pendapat ahlinya .Menurut Gagne

strategi kognitif adalah kemampuan internal yang terorganisasi yang dapat membantu siswa
dalam proses belajar,proses berfikir,memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Sedangkan menurut Bell-Gredler strategi kognitif merupakan pengetahuan berdasarkan
fakta atau prinsip yang diketahuinya.Strategi kognitif tidak berhubungan dengan materi
bidang ilmu tertentu karena merupakan keterampilan berfikir siswa yang internal dan dapat
diterapkan dalam berbagai bidang ilmu.Ini terlihat ketika siswa mempelajari materi suatu
bidang ilmu,mereka juga terlibat dalam proses untuk mengembangkan strategi kognitif.
Berbeda halnya dengan pendapat Paulina Pannen mengenai proporsi paradigma
konstruktivisme yang dapat diterjemahkan menjadi pernyataan-pernyataan yang lebih
operasional sebagai berikut:
a) Kepercayaan,nilai, norma,motivasi,pengetahuan dan keterampilan serta intuisi setiap
orang akan sangat berpengaruh terhadap strategi dan kemampuan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya
b) Permasalahan yang dihadapi setiap orang tidak pernah dapat dipisahkan dari konteks
situasinya.Strategi dan kemampuan seseorang dalan menghadapi masalah-malasah
tersebut adalah unik.
c) Jika dikumpulkan strategi –strategi yang digunakan orang per orang dalam
menghadapi masalah tertentu.,maka akan terlihat adanya pola dasar yang sama
(generalizable) dari strategi-strategi tersebut.Pola dasar tersebut perlu dan dapat
dipelajari oleh orang lain guna menjadi bekal dasar dalam memecahkan masalah5

Penjelasan penutup kali ini akan membahas tentang konsep dasar perkembangan peserta
didik yang mengarah langsung pada kesimpulan umum yang berkaitan dengan perkembangan
fisik dan psikis yang kembali pada persolaan penjelasan diawal walaupun terdapat sedikit
hal-hal yang bertolak belakang karena dalam hal ini perkembangan tidaklah terbatas pada
pengertian pertumbuhan yang semakin membesar melainkan didalamnya juga terkandung
serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsifungsi jasmaniah yang dimiliki oleh individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan,pemasakan dan belajar.

Perkembangan menghasilkan bentuk –bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.Perkembangan itu
5 ibid.hlm.137-139

bergerak secara berangsur-angsur tapi pasti melalui suatu tahap atau bentuk ke tahap atau
bentuk berkutnya yang kian hari kian bertambah maju, dari mulai masa pertumbuhan dan
berakir dengan kematian.Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal
dunia,individu tidak pernah statis melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan
yang bersifat progresif dan berkesinambungan.Selama masa kanak-kanak sampai menginjak
remaja misalnya,ia mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan mental yang masuk
kedalam ciri-ciri jenjang kedewasaan demikian seterusnya.Perubahan-perubahan diri individu
itu terus berlangsung tanpa henti meskipun kemudian laju kemajuannya semakin hari

semakin pelan,setelah mencapai pada titik puncaknya.Ini berarti bahwa dalam konsep
perkembangan juga mencakup makna pembusukan seperti kematian.6

6 ibid.hlm.9-10