Web Applikasi Dashboard Untuk Evaluasi H

Web Applikasi Dashboard Untuk
Evaluasi Human Computer Interaction dan Usability
Akhmad Qashlim S.Kom.,M.Kom
Universitas Al Asyariah Mandar
medqashlim@gmail.com

Abstrak
Penyajian informasi dengan cara visualisasi gambar menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi tetapi untuk
sebagian orang hal ini merupakan sesuatu yang rumit. Penyajian data dalam bentuk grafis akan menarik
perhatian dan memberi kesan dinamis. Kemajuan teknologi berbasis web aplikasi untuk menyajikan
informasi dan komunikasi memberikan solusi pada persoalan ini serta kemudahan menggunakan menjadi
harapan orang untuk menyelesaikan proyek tersebut. Penelitian ini menyajikan web aplikasi dashboard
yang mencoba untuk menjadi tools dalam penyajian data statistik berupa angka. Metodologi statistik
digunakan untuk perhitungan dan analisis data didasarkan pada perhitungan nilai indeks dan nilai mean
yang kemudian dirubah dalam bentuk dashboard. Implementasi sistem dilakukan pada data hasil
pengukuran evaluasi human computer interaction dan usability pada 145 mahasiswa pengguna e-learning
di sebuah perguruan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan web aplikasi yang menyajikan dashboard
grafik untuk mengetahui tingkat penerapan Human Computer Interaction, pie digram untuk karateristik
jenis kelamin responden, diagram batang untuk hasil analisa kriteria usability dan diagram analisis pareto
untuk membantu melihat prioritas masalah yang harus segera diselesaikan dan yang tidak harus
diselesaikan.

Kata kunci: Web Aplikasi dashboard, Human Computer Interaction, Usability, nilai indeks

1. Pendahuluan
Metode penyajian informasi dengan cara visualisasi telah dilakukan sejak zaman manusia purba
yang melukiskan simbol pada dinding gua, sehingga metode ini bukan sesuatu yang baru tetapi
sesuatu yang mengalami perkembangan sampai pada zaman modern yang tetap memanfaatkan
gambar sebagai cara untuk menyampaikan informasi (Lankow, et al. 2002 ). Kegunaan visualisasi
informasi semakin luas dan makin beragam utamanya dalam peningkatkan komunikasi dalam bisnis,
editorial, ilustrasi data, dan advertising. Kemajuan pun teknologi telah mendukung untuk pemenuhan
kebutuhan dalam menyelesaikan proyek-proyek informasi tersebut (Athanasiadis dan Andreopoulou,
2013). Salah satu bentuk teknologi yang banyak digunakan adalah website (Chassiakos, A.P.dan,

Sakellaropoulos, S.P, 2008).
Website sebagai aplikasi dengan kemampuan yang terdistribusi, dinamis, dengan sumber
informasi yang terus berkembang dalam berbagai bidang untuk setiap kegiatan modern semakin
populer untuk digunakan dalam menyampaikan informasi (Lawrence S dan Giles CL., 1999;
Athanasiadis dan Andreopoulou Z., 2013). Integrasi teknologi website dengan dashboard sebagai
alat untuk mengkomunikasikan informasi (Hariyanti, E., 2008) semakin komplit untuk kebutuhan
visualisasi informasi. Dashboard sebagai bagian dari bidan Bisnis Intelligent menawarkan sajian
laporan yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat dan manajer, dan dapat membantu

pemahaman tentang isu-isu yang relevan (Triantafyllou, et. al., 2006).
Visualisasi informasi menggunakan dashboard dan disajikan menggunakan website merupakan
kasus dalam bidang antarmuka pengguna (user interface) dan berkenang dengan hubungan antara
manusia dan komputer (human computer interaction) (Lankow, et al. 2002 ). Penelitian ini akan
menerapkan web aplikasi dashboard dan kemudian melakukan uji coba sistem menggunakan data
hasil evaluasi human computer interaction dan usability pada elearning salah satu perguruan tinggi.
Web aplikasi dashboard dibangun menggunakan perhitungan statistik.

2. Landasan Teori
2.1. Web Aplikasi Dashboard
Sistem informasi berbasis web semakin berkembang dan dirancang dalam format yang mudah
dimengerti oleh masyarakat dan manajer, dan dapat membantu pemahaman tentang isu-isu yang
relevan (Triantafyllou, et. al., 2006). Dashboard merupakan bidang rangcangan informasi yang
telah lama digunakan untuk mengkomunikasikan metrik-metrik bisnis yang dianggap penting.
Metode ini menggunakan antarmuka terbaik untuk komunikasi visual. Dashboard dibangun
sebagai ringkasan data dari sebuah organisasi menjadi beberapa diagram garis, diagram pie,
spedometer dan kode-kode warna (Lankow, et al. 2002 ). Integrasi dashboard dan teknologi
website melalui Tahap identifikasi kebutuhan dan perencanaan yang mempertimbangkan segala
kemungkinan pembangunan dashboard di lingkungan organisasi (Hariyanti, E., 2008)
2.2. Human Computer Interaction

Interaksi manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan desain, evaluasi dan
implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan dalam mempelajari fenomena yang
terjadi disekitar manusia. Disiplin ilmu ini mencakup studi manusia dan mesin dalam beriteraksi,
Di sisi mesin meliputi: teknik dalam komputer grafik, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan
lingkungan pengembangan yang relevan. Sementara di sisi manusia meliputi teori komunikasi,
grafis dan disiplin desain industri, linguistik, ilmu-ilmu sosial, psikologi kognitif, dan kinerja
manusia, metode rekayasa dan desain perangkat lunak (Hewett et al., 2009). Masalah ini
berkaitan dengan istilah "user friendly" sehingga pakar profesional di bidang user interface
cenderung menggunakan istilah lain. Bidang itu sendiri dikenal dengan nama-nama seperti CHI
(computer-human interface), HCI (human-computer interaction), UCD (user-centre design),
MMI (man-machine interface), HMI (human-machine interface), OMI (operator-machine
interface), HF (manusia faktor) dan ergonomi. Perbedaan istilah tersebut terletak pada nama
namun pada konsep, tujuan dan teorinya sama di mana lebih menempatkan manusia sebagai
faktor utama perancangan sistem (Nielsen, 1993).

Partisipasi manusia merupakan subjek utama dalam metode penelitian HMI, menemukan subjek
yang tepat dan meyakinkan mereka untuk benar benar ingin terlibat sebagai responden
merupakan hal yang sulit dan memakan banyak waku utamanya untuk kepentingan evaluasi
sistem yang dirancang untuk populasi dan situasi tertentu, ini kemudian menjadi tantangan dalam
studi HMI (Lazard et al., 2010). Metode HMI dapat membantu menemukan masalah pada sistem

dan yang paling relevan adalah masalah kegunaan (usability) (Oztekin et al., 2013), sementara
subjek yang paling tepat untuk evaluasi sebuah antarmuka sistem atau perangkat lunak adalah
orang-orang yang relevan dan mempunyai pengalaman yang banyak dalam mengguanakan
sistem. Jumlah peserta juga merupakan faktor penting, perbedaan usia pun memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam hal kemampuan fisik, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan
mereka untuk bertindak sebagai responden dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi dan kuesioner, hal ini dilakukan sama seperti dengan metode
penelitian yang lain (Lazard et al., 2010).
Keterkaitan antara HMI dengan disiplin ilmu lain disajikan pada

Gambar 2.1. Konteks pengguna berada dalam lingkungan sosial, organisasi dan pekerjaan (U1).
Dalam konteks ini ada aplikasi yang menggunakan sistem komputer (U2). Proses penggunaan
sistem komputer cocok untuk digunakan sebagai pembelajaran manusia, sistem tailorability , atau
strategi lain untuk bekerja pada aspek manusia dan teknis (U3). Selain penggunaan dan konteks
sosial dari komputer, di sisi manusia, juga memperhitungkan pengolahan informasi manusia
(H1), komunikasi (H2), dan fisik atau karakteristik pengguna (H3). Di sisi komputer, berbagai
perangkat Input dan output telah dikembangkan untuk mendukung interaksi manusia dengan
mesin (C1). Perangkat tersebut digunakan sebagai media untuk melakukan dialog (C2). Pada
gilirannya teknik ini digunakan untuk menerapkan elemen desain yang lebih besar, seperti
antarmuka (C3). Sebagai pendukung dialog dapat membuat ekstensif menggunakan teknik

komputer grafis (C4).
Dialog yang kompleks mengarah pada arsitektur sistem yang diperlukan untuk mendukung fitur
seperti program interconnec tabel aplikasi, windows, respon real-time, komunikasi jaringan,
multi-user interface dan koperasi, dan multi-tasking (C5). Akhirnya, terdapat proses perancangan
melalui pendekatan desain untuk interaksi manusia dan komputer (D1), teknik dan alat untuk
menerapkannya (D2), teknik untuk mengevaluasi (D3), dan sejumlah desain klasik untuk studi
(D4). Masing-masing komponen dari proses pembangunan terikat dengan dengan pengguna
dalam suatu hubungan timbal bali yang saling berpengaruh satu sama lainnya.

Gambar 2.1. Ruang Linkup Konsep HMI (Hewett et al., 2009)
2.3. Usability
Evaluasi usability merupakan kegiatan penting dalam pengembangan sistem interaktif. Desain
antarmuka pengguna harus melalui iterasi desain dan evaluasi sampai menunjukkan hasil yang
memuaskan (Zhang, 2007), dan mudah untuk dipelajari (Nielsen, 1993). Evaluasi yang paling
relevan untuk sebuah sistem yakni dengan mengindetifikasi faktor usability (Oztekin et al, 2013).
Sebelum sistem diimplementasikan, sebaiknya dilakukan pengujian sistem tersebut dengan cara

evaluasi untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah memenuhi kriteria dan persyaratkan
yang ditetapkan, evaluasi usability sebagian besar ditunjukkan oleh interaksi manusia dan
komputer (Moha et al, 2007).

Evaluasi e-learning harus menggunakan kriteria yang terbaik. Kriteria untuk indentifikasi
masalah usability pada sebuah sistem interaktif pertama kali diusulkan oleh Nielsen (1993)
yakni: learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction kemudian Dringus dan
Cohen’s, (2005) menambahkan kelima indikator tersebut dengan mengusulkan 13 kategori untuk
evaluasi heuristik yakni: Visibility, Functionality, Aesthetics, Feedback and Help, Error
Prevention, Memorability, Course Management, Interactivity, Flexibility, Consistency,
Efficiency, Reducing Redundancy, and Accessibility. Kriteria ini dapat membantu menemukan
masalah usability. Secara operasional metode evaluasi usabiility dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Metode Evaluasi Usability
Pengguna
Metode
Peran evaluator kegunaan
telibat ?
Model /
menggunakan model atau alat untuk
Tidak
Metrics-based
menyelesaikan langkah-langkah usability
mengamati pengguna dalam
menggunakan sistem; mengumpulkan dan

Testing
Ya
menganalisis data untuk mengidentifikasi
masalah.
Review antarmuka pengguna dan
Inspection
Tidak
mencobanya untuk menemukan masalah
Berkomunikasi dengan pengguna untuk
Inquiry
Ya
mendapatkan informasi masalah usability
(Sumber: Zhang et al., 2007)
Pada umumnya usability dianggap sebagai standar suatu produk untuk memastikan bahwa
produk interaktif tersebut mudah dipelajari, efektif digunakan, dan menyenangkan. Ini
melibatkan pengguna dalam mengoptimalkan interaksi dengan produk interaktif untuk
memungkinkan mereka melakukan kegiatan mereka baik di tempat kerja, maupun di sekolah,
dan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut ditinjau dari perspektif pengguna sehingga
sangat berkaitan dengan human computer interaction.
2.4. Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang mampu menerangkan gejala
atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh ini merupakan metodologi untuk penelitian
lapangan yang diadopsi dari disiplin ilmu seperti sosiologi dan antropologi untuk mempelajari
fenomena sosial dan masalah yang berkaitan dengan faktor manusia (human factor), tujuannya
memberikan pendapat terhadap perasaan dan persepsi dari para responden sebagai subjek yang
diteliti (Lodico et al., 2006). Penelitian tentang pengguna dengan hal-hal yang mengganggu
sering menggabungkan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, atau yang utama kualitatif
(Lazard et al., 2010).
Penelitian yang bersifat deskriptif digunakan untuk menyajikan data dengan cara
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Analisis deskriptif dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks untuk menggambarkan persepsi
responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Ferdinand, 2006). Adapun rumus yang
digunakan dalam perhitungan indeks jawaban responden adalah sebagai berikut:

�� �� ��

� = ( %�1 x 1 + %�2 x 2 +

%�3 x 3 + %�4 x 4 +


(%�5 x 5)) / 5

(2.2)

Keterangan:
F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2
F3 = Frekuensi responden yang menjawab 3
F4 = Frekuensi responden yang menjawab 4
F5 = Frekuensi responden yang menjawab 5
Selanjutnya dilakukan pengukuran data menggunakan skala interval menggunakan metode

kerangka tiga kotak (three-box method) (Ferdinand, 2006).
3.

Metodologi
Perancangan dashboard difokuskan pada 3(tiga) tahapan (Hariyanti, 2008), yaitu
a. Identifikasi kebutuhan: Tahap identifikasi kebutuhan dilakukan untuk menentukan Indikator
yang menjadi ukuran, kemudian merubah data kedalam bentuk dashboard sesuai kebutuhan.

Indikator tersebut adalah memorability, learnability, error prevantion, accessibility dan
visibility. Sementara pengukuran menggunakan nilai indeks dan nilai mean statistik.
b. Tahap perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan analisis dan pengolahan data agar dapat
menjadi informasi yang mampu ditampilkan dalam bentuk dashboard. Tahap perencanaan
dimasukkan dalam metode analisis data web aplication dashboard.
c. Tahap perancangan prototype difokuskan pada upaya untuk menyajikan hasil analisis data
melalui tampilan antarmuka yang menarik dan mudah dimengerti.

3.1. Kerangka Sistem Web Dashboard Aplikasi
Kerangka sistem dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang alur penelitian yang
akan dihasilkan. Sistem pada dasarnya memiliki tiga komponen utama yakni input, proses dan
output. Kerangka sistem dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.2

Gambar 3.2. Kerangka Sistem web dashboard aplikasi

Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara manual assessment maka data
kemudian dibuat kedalam format yang sudah dikonfigurasikan dengan field pada database yang
dirancang menggunakan MySQL, selanjutnya data tersebut di upload ke dalam web aplikasi dan
dimasukkan ke tabel data_bank, data kemudian diproses berdasarkan masing-masing kriteria
usability yaitu dengan menghitung indeks rata-rata berdasarkan 5 point skala likert menggunakan

aturan yang sudah ditentukan dalam pseudocode begitupun pada data demografi responden. Hasil
pengolahan data kemudian disajikan dalam bentuk dashboard untuk point usability, diagram
pareto untuk indeks rata-rata setiap indikator dan diagra pie untuk kareateristik responden.

3.2. Metode Analisis Data
Hasil jawaban responden terhadap kuesioner selanjutnya dilakukan pengolahan dan
analisis data dengan cara sebagai berikut:
1.

Untuk mengolah data demografi responden digunakan program SPSS versi 16 for windows
dan untuk menghitung nilai indeks setiap indikator (Ferdinand, 2006), maka digunakan
web aplikasi dashboard dengan skoring minimum 1 maksimal 5. adapun contoh rumus
perhitungannya sebagai berikut:
�� �� ��



�� �� ��



= ( %�1x1 + %�2x2 + %�3x3 + %�4x4 + %�5x5 )/5

= ( %0x1 + %2,1x2 + %13,3x3 + %58,0x4 + %26,6x5 )/5 = 4,09

Dari hasil perhitungan di atas didapatkan nilai indeks variabel EP1 = 4,09.
Selanjutnya dilakukan pengukuran data menggunakan skala interval menggunakan metode
kerangka tiga kotak (three-box method) (Ferdinand, 2006).
Jawaban responden mulai angka 1 hingga 5, jumlah maksimal untuk 20 pertanyaan
pada setiap responden adalah 20×5=100 angka dan minimal 20×1= 20 angka. Jadi skor
berkisar antara 20 sampai 100. Nilai terendah diperoleh jika semua responden (143
responden) memberikan pilihan jawaban dengan skor 1 (sangat tidak setuju) maka
perhitungannya sebagai berikut:
�� �� ��

=

� = ( 100x1 + 0x2 + 0x3 + 0x4 + 0x5 )/ 5

100
= 20
5

Sementara angka indeks tertinggi diperoleh jika semua responden (143 responden)
memberikan jawaban dengan skor tertinggi yaitu 5 (sangat setuju) maka perhitungan
sebagai berikut:
�� �� ��
=

� = ( 0x1 + 0x2 + 0x3 + 0x4 + 100x5 ) / 5

500
= 100
5

Selanjutnya ditentukan rentang dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu
100 – 20 = 80. Dari hasil pengurangan tersebut kemudian dikategorikan dengan three-box
method (Ferdinand, 2006) yaitu 80 dibagi 3 sehingga hasilnya adalah:
Nilai indeks 20

- 46,66 = Interpretasi Rendah

Nilai indeks 47,66

- 73,32 = Interpretasi Sedang

Nilai indeks 74,32

- 100 = Interpretasi Tinggi

4. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan menerapkan web aplikasi dashboard.
Hasil proses data berdasarkan perhitungan nilai indeks akan ditampilkan dalam bentuk
dashboard untuk mengetahui tingkat penerapan Human machine interface, digram pie untuk
karateristik jenis kelamin responden, diagram batang untuk hasil analisa kriteria usability dan
diagram analisis pareto untuk membantu melihat prioritas masalah yang harus segera
diselesaikan dan yang tidak harus diselesaikan.
4.1. Detail hasil Web Dashboard Aplikasi
Web aplikasi dashboard memiliki dua halaman utama yaitu halaman administrator dan
halaman pengujung. Pada halaman administrator terdapat empat menu utama yaitu:

1. Input data file excel
Fasilitas ini memungkinkan administrator untuk melakukan upload file data kuesioner
dalam format excel. Contoh format data yang harus disesuaikan dengan field pada database
MySQL disediakan pada bagian ini dan dapat di download.
2. Analisis data
Fasilitas ini memungkinkan admin untuk melakukan analisis terhadap data yang telah di
upload. Analisis dilakukan dengan menggunakan perhitungan indeks rata-rata. Hasil analisis
dapat langsung diketahui melalui halaman analisis data yang telah disediakan.
3. Pilih dataset
Dari sekian banyak data yang dapat di upload oleh admin, tentunya sistem hanya mampu
menanmpilkan satu set data hasil analisis. Fasilitas ini memungkinkan admin untuk memilih
dataset mana yang akan ditampilkan atau dataset mana yang ingin dilihat hasil analisisnya.
4. Pertanyaan Research
Admin mempunyai hak akses untuk melakukan perubahan pada pertanyaan kuesioner dan
melihat jawaban responden.
Halaman pengunjung web aplikasi dashboard menyediakan lima menu utama yang dapat
diakses yakni beranda, HCI, usability, dan profil. Halaman beranda memuat konten hasil analisa
data yang dilakukan oleh administrator . Hasil analisa menyajikan dashboard untuk melihat point
usability. Kemudian diagram pie untuk memudahkan melihat karateristik responden, diagram
balok untuk merangkin nilai rata-rata setia kriteria usability sementara diagram pareto sebagai
pendukung keputusan tentang indikator yang harus segera mendapat perbaikan dan indikator
yang tidak harus segera mendapat perbaikan. Diagram balok pada analisis pareto menunjukkan
tingkat kepentingan masing-masing masalah dan linechart mengindikasi skala prioritas
permasalah. Selain itu halaman HCI dan usability memuat konten tentang teori penelitian
sementara halaman profil merupakan identitas dari developer sistem.

4.2. Implementasi Sistem
Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan perhitungan nilai indeks untuk menyajikan
hasil pengolahan data kuesioner dalam bentuk dashboard. Implementasi web aplikasi dashboard
terdiri dari dua halaman utama yaitu halaman administrator dan halaman pengunjung. Memiliki
satu input dan satu proses. Dashboard untuk mengetahui tingkat penerapan HMI, digram pie
untuk karateristik jenis kelamin responden, diagram batang untuk hasil analisa kriteria usability
dan diagram analisis pareto untuk membantu melihat prioritas masalah yang harus segera
diselesaikan dan yang tidak harus diselesaikan.

a. Input
Fasilitas input sistem dapat diakses melalui halaman administrator. Fasilitas ini dirancang
dan digunakan untuk dapat memasukkan data hasil kuesioner dalam bentuk excel. Format kolom
file data yang di upload dikonfigurasikan dengan field pada database yang digunakan. Gambar
4.1. menunjukkan halaman administrator web aplikasi

Gambar 4. 1. Halaman administrator web aplikasi
Administrator memiliki hak akses untuk mengelola web aplikasi seperti melakukan upload
data dan melakukan proses analisis, menentukan pilihan dataset yang akan ditampilkan dan
menambah atau mengurangi pertanyaan penelitian. Sementara Tabel 4.1. merupakan contoh
format data file upload. Format data yang telah dikonfigurasikan dengan field pada database
MySQL dapat di download pada halaman administrator .

Tabel 4. 1. Format data file upload

b. Proses

Proses dilakukan dengan menggunakan perhitungan nilai indeks yang melibatkan data
master hasil upload untuk menghasilkan suatu output sebagaimana yang telah ditentukan pada

kerangka sistem gambar 3.2. Gambar 4.2. menunjukkan analisis data, sementara gambar 4.3.
merupakan pseudocode untuk proses analisis data.

Gambar 4. 3. Form proses analisis data

Gambar 4. 2. Pseudocode proses perhitungan nilai indeks rata-rata

c. Output
Output merupakan hasil dari proses perhitungan nilai indeks yang menyediakan informasi
tentang kualitas usability, hasil analisis kriteria usability, karateristik responden, diagram pareto
dan tabel point usability. Gambar 4.4 menunjukkan dashboard output web aplikasi.

Gambar 4. 4. Halaman utama web aplikasi dashboard
5.

Kesimpulan
Penyajian Informasi dengan cara visual dapat membantu memberikan pemahaman yang
komplet kepada audience dan mudah. Penyajian data dalam bentuk dashboard untuk mengontrol
analisys tingkat penggunaan sistem dapat memberikan pesan yang menarik dan ringkas serta
menjadikan informasi sebagai perhatian audience (human interest). Berbagai visualisasi lainnya
disarankan untuk mengembangkan aplikasi iniseperti informasi interaktif, gambar bergerak dan
animasi yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mempromosikan atau mendistribusikan sebuah
sebuah kontent atau data-data mentah.

Daftar Pustaka
1. Athanasiadis, A. dan Andreopoulou, Z. 2013, A web Information System application on Forest Legislation:
The case of Greek Forest Principles. Procedia Technology ( 8 ) 292 – 299.
2. Chassiakos, A.P.dan, Sakellaropoulos, S.P 2008, A web-based system for managing construction
information. Advances in Engineering Software (39) 865–876.
3. Dringus, L.P., Cohen, M.S., 2005. An adaptable Heuristic Checklist for Online Courses, Frontiers in
Education Proceedings, 6-11.
4. Ferdinand, A.T. (2006). Metodologi Penelitian Manajemen , Edisi II, Badan Penerbit Universitas
Dipenogoro, Semarang.
5. Hariyanti, E, 2008, Theses, Dashboard Development Methodology As A Tool For Monitoring
Organization's Performance (Case Study: Institut Teknologi Bandung), Informatics, JBPTITBPP.
6. Hewett, T. T., Baecker, R., Card, S., Carey, T., Gasen, J. dan Mantei, M., 2009. ACM SIGCHI curricula for
human–computer interaction. ACM.
7. Lankow, J., Ritchie, J., Crooks, R., 2002, Infografis: Kedasyatan Cara Bercerita Visual, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
8. Lazard, J., Feng H.J. dan Hochheiser H. 2010, Research Methods In Human Computer Interaction, A John
Wiley and Sons, Ltd Publication
9. Lawrence S dan Giles CL., 1999, Accessibility of information on the Web , ACM Digital Library
10. Lodico, M.,G. dan Spaulding D.T., dan Voegtle K.H., 2006, Methods In Educational Research, John Wiley
& Sons, Inc Publisher
11. Moha, N., Gaffar A., dan Michel G., 2007 Remote.Usability valuation of Web Interfaces, Human Computer
Interaction Research In Web Design an Evaluation, Idea Group Inc. is publisher 273-229.
12. Nielsen J., 1993, Usability Engneering , Morgan Kaufman, , ISBN 0-12-518406-9., Academy Press, San
Francisco
13. Oztekin, A., Delen D., A. Turkyilmaz dan Selim Zaim, 2013, A machine Learning-based Usability
Evaluation Method for ELearning Systems , Decision Support Systems
14. Triantafyllou, A.G., Evagelopoulos, V., dan Zoras,S. 2006, Design of a web-based information system for
ambient environmental data Journal of Environmental Management (80) 230–236.
15. Zhang Z., 2007, Usability Evaluation, Human Computer Interaction Research In Web Design an Evaluation
Idea Group Inc. is publisher . 209-228.