T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru di SDN Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis

Penelitian

dan

Tempat

adalah

penelitian

Penelitian
Jenis
kuantitatif

penelitian

dengan

ini

analisis

korelasional

yaitu

mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien
korelasi

(Suryabrata,

1994:24).

Dalam


konteks

penelitian ini akan dicari hubungan kepemimpinan
transformasional (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan
kinerja guru (Y) SDN di Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak.

3.2

Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi
Populasi

adalah

wilayah

generalisasi


yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua guru Sekolah Dasar


1

Negeri di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
berjumlah 332 orang guru.

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
dianggap dapat mewakili (Saebani, 2008). Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Proporsional sampling yaitu teknik sampling yang
digunakan bila obyek yang akan diteliti sangat luas
dan

terbagi

dari

berbagai

wilayah


sehingga

pembagiannya berdasarkan proporsi yang seimbang.
(Sugiyono, 2007). Jumlah sampel ditentukan dengan
rumus sebagai berikut.

n 

 

N

1 N d

2

Keterangan:
n = Jumlah sampel,
N = Jumlah Populasi

d = Tingkat Signifikan 5 %

n

332
= 181,42 atau dibulatkan
1  332(0,05) 2

menjadi 181 responden

2

Tabel 3.1
Jumlah populasi dan sampel penelitian
No
1

Nama Sekolah
Bandungrejo 1


Populasi
7

Sampel

2

Bandungrejo 2

7

7
=4
X181
332

3

Banyumeneng 1


3

3
=2
X181
332

4

Banyumeneng 2

5

5
=3
X181
332

5


Batursari 1

8

8
=4
X181
332

6

Batursari 2

9

9
=5
X181
332


7

Batursari 3

6

6
=3
X181
332

8

Batursari 4

6

6
=3
X181

332

9

Batursari 5

11

11
=6
X181
332

10

Batursari 6

13

13
=7
X181
332

11

Batursari 7

8

8
=4
X181
332

12

Brumbung

14

14
=8
X181
332

13

Candisari 1

5

5
=3
X181
332

14

Candisari 2

4

4
=2
X181
332

15

Kalitengah 1

6

6
=3
X181
332

16

Kalitegah 2

7

7
=4
X181
332

17

Kangkung 1

8

8
=4
X181
332

18

Kangkung 2

8

8
=4
X181
332

19

Kangkung 3

6

6
=3
X181
332

20

Karangasem

5

5
=3
X181
332

7
=4
X181
332

3

No
21

Nama Sekolah
Karangsono 1

Populasi
7

Sampel
=4
X181

22

Karangsono 2

6

6
=3
X181
332

23

Karangsono 3

5

5
=3
X181
332

24

Kebunbatur 1

6

6
=1
X181
332

25

Kebunbatur 2

13

13
=7
X181
332

26

Kembangarum 1

7

7
=4
X181
332

27

Kembangarum 2

14

14
=8
X181
332

28

Kembarngarum 4

5

5
=3
X181
332

29

Menur

4

4
=2
X181
332

30

Mranggen 1

7

7
=4
X181
332

31

Mranggen 2

14

14
=8
X181
332

32

Mranggen 3

8

8
=4
X181
332

33

Mranggen 4

9

9
=5
X181
332

34

Ngemplak

5

5
=3
X181
332

35

Sumberejo 1

5

5
=3
X181
332

36

Sumberejo 2

6

6
=3
X181
332

37

Tamansari 1

7

7
=4
X181
332

38

Tamansari 2

5

5
=4
X181
332

39

Tegalarum 1

7

7
=4
X181
332

40

Tegalarum 2

5

5
=3
X181
332

41

Waru

6

6
=3
X181
332

42

Wringinjajar 3

8

8
=4
X181
332

7
332

4

No
43

Nama Sekolah
Jamus

44

Wringinjajar 1

Populasi
14
13

Jumlah

3.3

Sampel
14
=8
X181
332
13
=7
X181
332

332

181

Definisi Operasional Variabel
Definisi

operasional

variabel

yang

akan

diaplikasikan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut:
3.3.1 Kinerja guru
Kinerja guru adalah hasil kerja baik secara
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh guru
dalam

melaksanakan

tugasnya

sesuai

dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja
guru diukur berdasarkan indikator yang diterangkan
dalam peneltiian Hanif (2004), yaitu didasarkan pada
dimensi keterampilan mengajar, keterampilan managemen, disiplin dan keteraturan serta keterampilan
interpersonal dengan jumlah pertanyaan sebanyak
25 item.

3.3.2 Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan

transformasional

kepala

sekolah adalah kepemimpinan yang diterapkan oleh
kepala sekolah yaitu mampu membangun ling-

5

kungan kerja, motivasi kerja, pola kerja dan nilainilai kerja yang

mampu memberikan dorongan

terhadap

kependidikan

untuk

tenaga
menyadari

arti

sebagai

penting

bawahan

hasil

usaha,

mendahulukan kepentingan kelompok dan meningkatkan kebutuhan bawahan yang lebih tinggi seperti
harga diri dan aktualisasi diri, sehingga mereka
mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai
tujuan organisasi. Kepemimpinan kepala sekolah
yang transformasional akan mampu menjadikan
para

guru

kebanggaan,

merasakan
loyalitas

adanya

dan

rasa

kepercayaan,

hormat

kepada

atasan, dan termotivasi untuk melakukan pekerjaa
melebihi dari apa yang diharapkan. Kepemimpinan
kepala sekolah diukur berdasarkan pandangan guru
terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
transformasional melalui 4 dimensi atau komponen
yaitu

idealized

Inspiration dan

influence,

intellectual

stimulation,

individualized consideration yang

terdiri dari 37 item (Bass dan Riggio, 2006).
3.3.3 Motivasi Kerja Guru
Motivasi merupakan proses keterkaitan antara
usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu, atau
kesediaan untuk menggerakkan usaha tingkat tinggi
untuk

mencapai

tujuan.

Apabila

seseorang

6

termotivasi maka yang bersangkutan akan bekerja
keras untuk melakukan sesuatu.
Motivasi kerja diukur berdasarkan teori dari
Owen (1995) tentang faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja. Instrumen ini disusun berdasarkan
dua

faktor

yaitu:

(1)

faktor

instrinsik/motivasi

internal; dan 2) faktor ekstrin-sik/motivasi eksternal,
yang kemudian dijabarkan dalam 18 item.
Tabel 3.2
Kisi-kisi konsep, subkonsep, item Variabel
Kepemimpinan transformasional
Konsep
Kepemimpin
an
transformas
ional kepala
sekolah
adalah
kepemimpin
an yang
melibatkan
perubahan
dalam
organisasi
dan
memotivasi
para
bawahan
dalam
organisasi
dan
bersedia
bekerja
demi
sasaran-

Sub
Konsep
1.
Idealized
influence

Indikator

Item

1. Nilai luhur
yang
menjadi
pegangan
hidup.

1. Menyampaikan
kepada guru akan
nilai luhur yang
menjadi pegangan
hidupnya.
2. Menekankan
pentingnya
memiliki komitmen
terhadap apa yang
diyakini.
3. Mengikutsertakan
guru
dalam
perencanaan
kegiatan
4. Membangkitkan
rasa
saling
menghargai
pendapat sesama
kolega
5. Memperlakukan
guru dan orang
lain
dengan
hormat.

2. Pentingnya
memiliki
komitmen
terhadap
apa yang
diyakini.
3. Mengikuts
ertakan
guru
dalam
perencana
an
4. Rasa
saling
mengharga

7

Konsep

Sub
Konsep

sasaran
tinggi yang
melampaui
kepemtinga
n
pribadinya
saat ini

Indikator

Item

i pendapat

6. Membuat
guru
siap
5. Memperlak
mengorbankan
ukan guru
kepentingan
dan orang
pribadi
untuk
lain
kebaikan
dengan
kelompok.
hormat.
7. Menekankan
6. Guru siap
pentingnya
rasa
mengorban
memiliki
misi
kan
bersama
kepentinga 8. Mempertimbangka
n pribadi
n
konsekuensi
untuk
etika dan moral
kebaikan
dari
setiap
kelompok.
tindakannya
7. Menekank 9. Menangani isu-isu
an
yang sulit
pentingnya 10. Secara konsisten
rasa
bertindak
sesuai
memiliki
dengan nilai-nilai
8. Konsekuen
yang dianutnya
si etika
dan moral
dari setiap
tindakann
ya
9. Menangani
isu-isu
yang sulit
10. Bertindak
sesuai
dengan
nilai-nilai
yang
dianutnya

2.
Inspirasional

11. Menetapk 11. Menetapkan
an standar
standar tinggi
tinggi
12. Kemungki 12. Memmpikan
nan baru
kemungki-nan
yang
baru
yang

8

Konsep

Sub
Konsep

Indikator
menyenan
gkan
13. Memberik
an
dorongan
14. Mengarah
kan
perhatian
guru

Item
menyenangkan

13. Memberikan
dorongan
yang
terus menerus
14. Mengarahkan
perhatian gurunya
terfokus pada apa
yang
perlu
dilakukan
untuk
berhasl

15. Membuat 15. Membuat
guru
gurunya
bekerja
dengan
penuh
bekerja
semangat
dan
dengan
optimis
penuh
semangat
16. Menunjukkan
16. Menunju
kkan tekad
tekad
untuk
menyelesaikan apa
yang
mau
ia
lakukan
17. Mengung 17. Mengungkapkan
kapkan
keyakinan bahwa
gurunya
akan
keyakinan
meraih
atau
mencapai
mencapai
tujuan
tujuan
organisasi
18. Berbicara 18. Berbicara dengan
dengan
penuh
optimis
akan masa depan
penuh
optimis
19. Memberi
dorongan akan apa
yang
masih
dikerjakan
20. Mengartik 20. Mengartikulasika
n visi masa depan
ulasikan
ke dalam tindakan
visi masa
depan
nyata
19. Memberi
dorongan

9

Konsep

Sub
Indikator
Konsep
3.
21. Mengenal
Perhatian
gurunya
individua
secara
l
individu

22. Memperla
kukan
gurunya
secara
pribadi

Item
21. Mengenal
gurunya
secara
individu
dalam
rangka mengetahui
keterampilan,
minat
dan
memahami
persoalan
yang
dihadapi
22. Memperlakukan
gurunya
secara
pribadi
sebagai
individu daripada
sebagai
anggota
kelompok
23. Memberi
perhatian
yang
besar
atas
pengembangan
kekuatan
atau
potensi

23. Memberi
perhatian
yang besar
atas
pengemba
ngan
kekuatan
24. Memperla 24. Memperlakukan
kukan
gurunya
sebagai
gurunya
individu
dengan
sebagai
kebutuhan,
individu
kemampuan, dan
dengan
keinginan gurunya
kebutuha,
yang berbeda
kemampua
n, dan
keinginan
yang
berbeda
25. Meningkatkan
25. Upaya
upaya
mengemba
mengembangkan
ngkan diri
diri guru-gurunya
gurugurunya
26. Mendengarkan
26. Mendeng
dengan
penuh
arkan
perhatian
atas
dengan
segala
penuh
keprihatinan guruperhatian
gurunya

10

Konsep

Sub
Konsep

Indikator

Item

27. Memberik
an
nasehatnasehat

27. Memberikan
nasehat-nasehat
berharga
bagi
prekembangan
gurunya
28. Menyisihkan
waktu
untuk
mengajar, melatih
dan membimbing
guru-gurunya

28. Menyisih
kan waktu
untuk
mengajar,
melatih
dan
membimbi
ng gurugurunya
29. Mendoron 29. Mendorong
g gurunya
gurunya-gurunya
untuk
untuk
meengung
meengungkapkan
kapkan
gagasan
dan
gagasan
pendapat mereka

4.
Stimulasi
intelektu
al

30. Membant
u
menyelesai
kan
persoalan
dengan
dukungan
bukti dan
alasan
yang kuat

30. Membantu
menyelesaikan
perrsoalan dengan
dukungan
bukti
dan alasan yang
kuat
daripada
dengan
menggunakan
pendapat
yang
tidak mendasar.

31. Memecah
kan
persoalan
dengan
cara baru

31. Memecahkan
persoalan
persoalan
lama
dengan cara-cara
baru

32. Mendoron 32. Mendorong gurug guru
gurunya
untuk
untuk
mencoba cara-cara
mencoba
baru
dalam
cara-cara
brebagai kegiatan.
baru

11

Konsep

Sub
Konsep

Indikator

Item

33. Mendoron 33. Mendorong gurug gurugurunya
untuk
untuk
inovatif,
bekerja
inovatif,
keras
dan
bekerja
professional
keras dan
profesional
34. Mencari
34. Mencari
perspektif
perspektif
yang
berbeda
ketika
yang
berbeda
memecahkan
persoalan
ketika
memecahk
an
persoalan
35. Menyaran 35. Menyarankan
kan caracara-cara
baru
dalam bagaimana
cara baru
mengerjakan
dalam
pekerjaan kami
mengerjak
an
pekerjaan
36. Membuat 36. Membuat
gurunya
gurunya
melihat
melihat
setiap
persoalan
setiap
dari
sudut
persoalan
pandang
yang
dari sudut
berbeda
pandang
yang
berbeda
37. Mendoron 37. Mendorong gurug guru
gurunya
mengguna
menggunakan
kan
pemikiran
yang
pemikiran
rasional
dan
yang
modern
dalam
rasional
menangani
dan
masalah-masalah
modern
yang mentradisi

12

Tabel 3.3
Kisi-kisi konsep, subkonsep, item Variabel Motivasi
kerja
Konsep
Motivasi
kerja
merupakan
faktor yang
ada dalam
diri
seseorang
yang
menggerakk
an,
mengarahka
n perilaku,
memberikan
semangat
kerja yang
tinggi untuk
memenuhi
tujuan
tertentu
yang telah
ditetapkan
secara
efektif dan
efisien

Sub
Indikator
Konsep
1. Faktor 1. Menjaga
yang
serta
sifatnya
memperta
ekstrinsik
hankan
, bersumstatus
ber dari
keprofesio
luar diri
nalan
yang
2. Menjaga
turut
hubungan
membent
baik
uk
dengan
perilaku
atasan
dalam
3. Memiliki
kehiduhubungan
pannya
baik
dengan
rekan
sekerja
4. ekerjaan
yang
dihasilkan
memperol
eh
pengharga
an dari
atasan
5. Menerima
dan
melaksana
kan
kebijakan
organisasi
6. Mengerjak
an
administr
asi yang
berhubun

Item
1. Saya senang dan
selalu menjaga
serta
mempertahankan
status
keprofesionalan
sebagai guru
2. Saya selalu
menjaga
hubungan baik
dengan atasan
saya.
3. Saya memiliki
hubungan baik
dengan rekanrekan sekerja

4. Pekerjaan yang
saya hasilkan
selalu memperoleh
penghargaan/
pengakuan yang
nyata dari atasan
saya.
5. Saya menerima
dan melaksanakan
kebijakan
organisasi sekolah
secara serius.
6. Saya akan
mengerjakan
administrasi yang
berhubungan
dengan pekerjaan

13

Konsep

Sub
Konsep

Indikator

Item

gan
secara baik
dengan
pekerjaan
secara
baik
7. Mengutam 7. Saya lebih
mengutamakan
akan
tugas pokok dari
tugas
pada tugas
pokok
sampingan
8. Saya bekerja
8. Bekerja
dengan serius
dengan
meskipun imbalan
serius
yang saya terima
belum
memadai/berimba
ng dengan volume
kerja saya
9. Memiliki
9. Saya sebagai guru
sikap yang
harus memiliki
dapat
sikap yang dapat
digugu
digugu dan ditiru
dan ditiru
oleh siswa
oleh siswa

3. Faktor
yang
mendoro
ng
seseoran
g yang
sifatnya i
ntrinsik
,bersumb
er dalam
diri
seseoran
g atau
faktor ya
ng
kehadirannya
dapat
menimbul

10. Memiliki
keinginan
berprestasi

11. Serius
bekerja
meskipun
tidak
memperol
eh
pengakua
n dari
pimpinan
atas hasil
karya/has
il kerja

10. Saya memiliki
keinginan
berprestasi
sebagai
kebutuhan untuk
mendorong
mencapai sasaran
11. Saya tetap serius
bekerja meskipun
tidak memperoleh
pengakuan dari
pimpinan atas
hasil karya/hasil
kerja yang telah
dicapai

14

Konsep

Sub
Indikator
Konsep
-kan
yang telah
kepuasan
dicapai
kerja dan 12. Memiliki
meningka
tanggung
tkan
jawab
hasil
penuh
kerja
pada
individu
pekerjaan

Item

12. Saya memiliki
tanggung jawab
penuh pada
pekerjaan saya

13. Saya
13. Berkeingi
berkeinginan
nan untuk
untuk
memperol
memperoleh
eh
peningkatan karier
peningkat
melalui kerja
an karier
keras
melalui
kerja
keras
14. Meskipun tidak
14. Memberik
ada kewajiban,
an
saya memberikan
pelajaran
pelajaran
tambahan
tambahan bagi
bagi siswa
siswa yang hasil
yang hasil
evaluasinya
evaluasiny
kurang
a kurang
15. Meskipun gaji
15. Tetap
saya masih terasa
menyenan
kurang, saya tetap
gi
menyenangi
pekerjaan
pekerjaan sebagai
sebagai
guru
guru
16. Dalam
16. Berusaha
melaksanakan
melakuka
pekerjaan, saya
nnya
berusaha
dengan
melakukannya
benar dan
dengan benar dan
tampil
tampil lebih baik
lebih baik
serta selalu
serta
mengutamakan
selalu
kualitas.
mengutam
akan
kualitas.
17. Dalam bekerja

15

Konsep

Sub
Konsep

Indikator
17. Hadir
secara
disiplin
dan
menyelesa
ikan tugas
dengan
tepat
waktu
18. Optimis
untuk
bisa berk
embang
dengan
baik.

Item
saya selalu hadir
secara disiplin dan
menyelesaikan
tugas dengan
tepat waktu

18. Saya Optimis
untuk
bisa berkembang
dengan baik.

Tabel 3.4
Kisi-kisi konsep, subkonsep, item Variabel Kinerja
guru
Konsep
Kinerja guru
merupakan
hasil kerja
nyata
secara
kualitas dan
kuantitas
yang dicapai
oleh seorang
guru dalam
melaksanak
an tugasnya
sesuai
dengan
tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya
yang
meliputi

Sub
Indikator
Konsep
1.
1. Menggunak
Keteraman
gaya
pilan
mengajar
mengajar
yang
berbedabeda
2. Kebanyaka
n
siswa
mendapatk
a nilai yang
bagus.
3. Mengajar
menurut
kapasitas
siswa.
4. Melakukan
persiapan
mengajar.

Item
1. Saya menggunakan
gaya mengajar yang
berbeda-beda

2. Kebanyakan
dari
kelas
mendapatka
yang bagus.

siswa
saya
nilai

3. Saya
mengajar
setiap
siswa
menurut kapasitas
mereka.
4. Saya
melakukan
persiapan
dari
rumah
untuk
mengajar.
5. Menyampai 5. Saya
juga

16

Konsep
menyusun
program
pembelajara
n,
pelaksanaa
n
pembelajara
n,
pelaksanaa
n evaluasi
dan analisis
evaluasi

Sub
Konsep

Indikator

Item

kan materi
menyampaikan
yang sulit
materi yang sulit
dengan
dengan mudah.
mudah.
6. Memberi
6. Jika ada pertanya
jawaban
an dari siswa di
yang
kelas,
saya
memuaska
memberi
jawaban
n
yang memuaskan
7. Memberika
2.
Keteramn penilaian
pilan
terhadap
manajem
siswa
en
dengan
objektif
8. Mengerjaka
n
tugastugas dan
pekerjaan
lain denan
sangat baik
9. Tidak
mempengar
uhi
kegiatan
belajar
di
kelas
dengan
kegiatan
ekstrakurik
uler.
10. Tidak
mencampu
rkan
tanggung
jawab
di
rumah
pada
pekerjaan
11. Jika
terjadi
perubahan
dalam
tanggung

7. Saya
dalam
memberikan
penilaian terhadap
siswa
dengan
objektif
8. Saya mengerjakan
tugas-tugas
dan
pekerjaan
lain
denan sangat baik

9. Saya
tidak
mempengaruhi
kegiatan belajar di
kelas
dengan
kegiatan
ekstrakurikuler.

10. Saya
tidak
mencampurkan
tanggung
jawab
saya di rumah pada
pekerjaan saya

11. Jika
seseorang
membuat
perubahan
dalam
tanggung
jawab
saya, saya dapat

17

Konsep

Sub
Konsep

Indikator
jawab,
dapat
menyesuaik
annya

Item
menyesuaikannya

selalu
3.
12. Berusaha 12. Saya
berusaha
untuk
Disiplin
untuk
mengembangkan/m
dan
mengemba
eningkatkan diri.
keteratur
ngkan diri.
an
13. Datang ke 13. Saya datang ke
sekolah
sekolah
secara
secara
teratur
teratur
14. Datang ke 14. Apabila saya di
kelas saya
sekolah,
saya
tepat waktu
datang ke kelas
saya tepat waktu
15. Saya
tidak
15. Tidak
melalukan
melalukan
pekerjaan
pekerjaan
tambahan
(selain
tambahan
mengajar)
pada
waktu
saya
di
kelas.
16. Menerapka 16. Saya
selalu
n bermacammacam
metoda
mengajar

menerapkan
bermacam-macam
metoda mengajar

17. Menyelesai 17. Saya
kan silabus
menyelesaikan
tepat waktu
silabus saya tepat
di kelas
waktu di kelas
18. Memelihar 18. Saya memelihara
a
tata
tata krama kelas
krama
kelas
19. Menolong 19. Saya
4.
menolong
siswa
Keteramsiswa saya dalam
dalam
pilan
masalah lain, selain
masalah
interpermasalah
lain, selain
sonal
pendidikan.
masalah

18

Konsep

Sub
Konsep

Indikator
pendidikan.
20. Hubungan
dengan
rekan
sekerja
sangat baik
21. Membantu
pekerjaan
rekan
sekerja.
22. Menerima
saran dari
rekan guru
untuk
memecahka
n masalahmasalah
kelas.
23. Memotivasi
siswa
untuk
mengambil
bagian
dalam
kegiatan
lain.
24. Menghubu
ngi
orang
tua
siswa
untuk
pengemban
gan
mereka.
25. Membantu
kepala
sekolah
untuk
memecahka
n masalah
di sekolah.

Item

20. Hubungan
saya
dengan
rekan
sekerja sangat baik

21. Saya
membantu
pekerjaan
rekan
sekerja saya.
22. Saya
akan
menerima
saran
dari rekan guru
untuk memecahkan
masalah-masalah
kelas.

23. Saya
memotivasi
siswa saya untuk
mengambil bagian
dalam
kegiatan
lain.

24. Saya
akan
menghubungi orang
tua siswa untuk
pengembangan
mereka.

25. Saya juga akan
membantu kepala
sekolah
untuk
memecahkan
masalah di sekolah.

19

3.4 Metode Pengumpulan Data
Instrumen variabel kinerja guru menggunakan
TJPS yang terdiri dari 25 item dari Hanif (2004) yang
disusun

dengan

menggunakan

skala

Likert.

Instrumen vaiabel kepemimpinan transformasional
yang terdiri dari 37 item disusun berdasarkan Bass
dan Riggio (2006) dengan menggunakan skala Likert
dan instrumen motivasi kerja yag terdiri dari 18 item
disusun berdasarkan pendapat Owen (1995) dengan
menggunakan skala Likert.
Pilihan

jawaban

yang

disediakan

atas

pertanyaan yang diajukan kepada responden diukur
berdasarkan skala Likert dengan rentang jawaban 14 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Skor 4 untuk jawaban Sangat Sering (SS)
2. Skor 3 untuk jawaban Sering (S)
3. Skor 2 untuk jawaban Jarang (J)
4. Skor 1 untuk jawaban Tidak Pernah (TP)

3.5 Uji

Validitas

item

dan

Reliabilitas

Instrumen
3.5.1 Uji Validitas Item
Validitas berasal dari kata validity yang artinya
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

20

instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas

yang

tinggi

apabila

alat

tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Angket yang menghasilkan
data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran
dikatakan sebagai kuesioner yang memiliki validitas
yang rendah. Uji validitas dapat dilihat dengan
menggunakan koefisien korelasi product moment
(Sugiyono, 2007).
Uji

validitas

dinyatakan

valid

jika

nilai

corrected item total correlation di atas 0,3 (Azwar,
2003). Hasil uji validitas instrumen disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil uji validitas item Variabel Kepemimpinan
transformasional
Variabel
Kepemimpinan
transformasional
kepemimpinan1
kepemimpinan2
kepemimpinan3
kepemimpinan4
kepemimpinan5
kepemimpinan6
kepemimpinan7
kepemimpinan8
kepemimpinan9
kepemimpinan10

Corected item total
correlation

Keterangan

0,724
0,794
0,741
0,814
0,771
0,874
0,795
0,832
0,625
0,694

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

21

Variabel
kepemimpinan11
kepemimpinan12
kepemimpinan13
kepemimpinan14
kepemimpinan15
kepemimpinan16
kepemimpinan17
kepemimpinan18
kepemimpinan19
kepemimpinan20
kepemimpinan21
kepemimpinan22
kepemimpinan23
kepemimpinan24
kepemimpinan25
kepemimpinan26
kepemimpinan27
kepemimpinan28
kepemimpinan29
kepemimpinan30
kepemimpinan31
kepemimpinan32
kepemimpinan33
kepemimpinan34
kepemimpinan35
kepemimpinan36
kepemimpinan37

Corected item total
correlation
0,634
0,559
0,758
0,614
0,647
0,781
0,649
0,619
0,625
0,758
0,634
0,794
0,762
0,739
0,771
0,874
0,768
0,771
0,795
0,744
0,647
0,694
0,803
0,599
0,804
0,705
0,620

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa semua item
pada

variabel

kepemimpinan

transformasional

mempunyai koefisien Corected item total correlation
lebih besar dari 0,3. Oleh karena itu item variabel
kepemimpinan transformasional dinyatakan valid
dan dapat digunakan dalam pengumpulan data.

22

Tabel 3.6
Hasil uji validitas item Variabel Motivasi Kerja
Variabel
Motivasi kerja
Motivasi1
Motivasi2
Motivasi3
Motivasi4
Motivasi5
Motivasi6
Motivasi7
Motivasi8
Motivasi9
Motivasi10
Motivasi11
Motivasi12
Motivasi13
Motivasi14
Motivasi15
Motivasi16
Motivasi17
Motivasi18

Corected item total
correlation
0,621
0,648
0,749
0,568
0,680
0,768
0,736
0,763
0,723
0,830
0,787
0,670
0,731
0,757
0,670
0,549
0,691
0,645

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa semua item
pada variabel motivasi kerja mempunyai koefisien
Corected item total correlation lebih besar dari 0,3.
Oleh

karena

dinyatakan

itu

valid

item
dan

variabel
dapat

motivasi

digunakan

kerja
dalam

pengumpulan data.

23

Tabel 3.7
Hasil uji validitas item Variabel Motivasi Kerja
Variabel
Kinerja guru
Kinerja1
Kinerja2
Kinerja3
Kinerja4
Kinerja5
Kinerja6
Kinerja7
Kinerja8
Kinerja9
Kinerja10
Kinerja11
Kinerja12
Kinerja13
Kinerja14
Kinerja15
Kinerja16
Kinerja17
Kinerja18
Kinerja19
Kinerja20
Kinerja21
Kinerja22
Kinerja23
Kinerja24
Kinerja25

Corected item total
correlation
0,665
0,730
0,754
0,670
0,806
0,818
0,730
0,872
0,801
0,838
0,829
0,685
0,663
0,673
0,767
0,601
0,687
0,767
0,498
0,678
0,767
0,642
0,767
0,648
0,687

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa semua item
pada variabel kinerja guru mempunyai koefisienn
Corected item total correlation lebih besar dari 0,3.
Oleh

karena

itu

item

variabel

kinerja

guru

24

dinyatakan

valid

dan

dapat

digunakan

dalam

pengumpulan data.

3.5.2 Reliabilitas
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh
suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada
awalnya tinggi-rendahnya reliabilitas skala tercermin
oleh nilai cronbach alpha, dimana

apabila nilai

cronbach alpha diatas 0,70 maka variabel dalam
penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal,
sehingga apabila skala terhadap pertanyaan yang
diajukan dilakukan secara berulang-ulang maka
jawaban responden akan sama (George and Mallery,
1995). Perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS versi 16.
Hasil uji reliabilitas indikator pada variabel
kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan
kinerja guru dapat dihitung dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach.

25

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas
Variabel

Cronbach
alpha
0,977

Sangat tinggi

Motivasi kerja

0,948

Sangat tinggi

Kinerja guru

0,965

Sangat tinggi

Kepemimpinan
transformasional

Keterangan

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan
koefisien cronbach alpha pada variabel kepemimpinan

transformasional

sebesar

0,977,

variabel

motivasi kerja sebesar 0,948 dan variabel kinerja
guru sebesar 0,965. Apabila angka tersebut dikonsultasikan

dengan

tabel

koefisien

reliabilitas

George dan Mallery [1995), maka skala kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan kinerja
guru memiliki tingkat reliabilitas dengan kategori
sangat tinggi (excellent) sehingga skala tersebut
memenuhi syarat untuk pengumpulan data.

26

3.6

Analisis Data

3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang hasil pengukuran variabel
kepemimpinan

transformasional

kepala

sekolah,

motivasi kerja dan kinerja guru. Dalam analisis
deskriptif ini digunakan statistik deskriptif, yaitu
ukuran

rata-rata

hitung,

standar

deviasi,

skor

maksimum dan skor minimum untuk masing-masing
variabel penelitian.
Teknik

ini

diguakan

untuk

menganalisis

sejumlah data guna memperoleh gambaran mengenai
keadaan suatu variabel yang digunakan prosesntase,
distribusi

frekuensi

menentukan

tinggi

pengukuran

konsep

dan

mean.

rendahnya
digunakan

Ukuran

masing-masing
interval

rumus:

I 

Skor tertinggi - skor terendah

banyaknya pilihan

untuk



dengan

100  25
 15
5

Berdasarkan lebar interval tersebut (15), maka
tinggi rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai
berikut:
a. Skor 25-39 memiliki kategori sangat rendah
b. Skor 40-54 memiliki kategori rendah
c. Skor 55-69 memiliki kategori sedang

27

d. Skor 70-84 memiliki kategori tinggi
e. Skor 85-100 memiliki kategori sangat tinggi

3.6.2 Analisis Korelasi
Indeks-indeks statistik yang dapat menunjukkan arah (positif dan negatif) dan juga kekuatan
suatu hubungan antar variabel disebut koefisien
korelasi. Derajat koefisien korelasi dinyatakan dalam
angka koefisien korelasi yang bergerak antara -1,0
sampai

dengan

+1,0.

Koefisien

korelasi

-1,0

menunjukkan adanya hubungan yang negatif secara
sempurna,

sedangkan

nilai

+1,0

menunjukkan

adanya hubungan yang positif secara sempurna.
Sedangkan jika nilainya 0, maka menunjukkan
bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat
hubungan sama sekali (Sugiyono, 2011).
Sebelumnya dilakukan uji normalitas sebaran
data yang dilakukan mendahului analisis korelasi
sebagai prasyarat menggunakan korelasi Pearson
Product

Moment

(Sugiyono,

2007).

Pengujian

normalitas menggunakan one sample kolmogorovsmirnov test.
Statistik

untuk

menguji

korelasi

antara

variabel tipe kepemimpinan transformasional kepala
sekolah (X1) dengan kinerja guru SD N (Y) dan antara

28

motivasi kerja (X2) dengan kinerja guru SD N (Y)
menggunakan
Pearson

jika

teknik
data

korelasi

Product

berdistribusi

Moment

normal

dan

menggunakan korelasi Spearman Rho jika sebaran
data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2007).

29

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24