FAKTA FAKTA TENTANG STATISTIK YANG BERKA (1)

MAKALAH STATISTIK

FAKTA-FAKTA TENTANG STATISTIK YANG
BERKAITAN DENGAN AGAMA ISLAM

Oleh
Lalu Hendra Ramdani Febryan Sunaidi
1510520259

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) BUMIGORA
MATARAM
2015/2016

PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG

Melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan Hasil yang sebesarbesarnya itulah Prinsip dasar ekonomi. Namun berbeda ceritanya dengan Nabi Muhammad
S.A.W beliau bahkan melakukan hampir lebih banyak pengorbanan dari pada berniat

mendapatkan hasil yang lebih.

Nabi Muhammad S.A.W sebagai salah satu Rasul utusan Allah S.W.T
mempunyai keimanan yang teguh dan kokoh. Dalam menyiarkan agama islam beliau
mendapat berbagai rintangan salah satunya adalah berperang dengan orang-orang kafir
yang menolak kehadiran Islam pada zaman itu. Berdasarkan analisa statistic secara
kasat, dari segi regresi linier dimana saya melihat ada dua variabel dalam statistik antara
lain :
1. Variabel terikat = memenangkan perang
2. Variabel bebas = jumlah prajurit perang
Dari kedua variabel diatas dapat kita lakukan analisa singkat bahwa semakin banyak
jumlah prajurit perang maka semakin besar juga peluang untuk memenangkan peperangan.
Namun dalam hal ini dengan keimananan yang kuat dan ketaqwaan yang kokoh Rasulullah
S.A.W dan dengan dukungan kebesaran AllAh S.W.T yang maha perkasa mengalahkan
teori statistic yang seharusnya terjadi malah sebaliknya. Berangkat dari hal itu saya ingin
membuat makalah Fakta-Fakta Statistik yang berkaitan dengan Agama Islam. Yang dalam
hal ini keterkaitannya malah berbanding terbalik dan bahkan keluar dari teori statistik itulah
yang menjadikannya hal yang menarik.

BAB II

PEMBAHASAN
Ada beberapa prosedur berdagang Nabi Muhammad S.A.W dalam sistem Islam antara lain
sebagai berikut:
Jujur
Rasulullah mendapatkan gelar Al-Amin atau yang terpercaya. Dalam menjalankan
bisnisnya, Rasulullah selalu mengutamakan kejujuran. Pada waktu jaman Rasulullah
berdagang, Rasul mendapatkan barang dagangan dari konglomerat yang bernama Khadijah,
yang kemudian menjadi istri dari Nabi Muhammad terpikat dengan kejujurannya. Nabi
Muhammad tidak hanya jujur kepada rekan bisnisnya, tetapi juga kepada para
pelanggannya. Rasulullah selalu menjelaskan apa adanya keunggulan dari barangnya dan
juga kelemahan dari barangnya tersebut.
Bahkan, kejujuran dari Rasulullah itulah yang menjadi ciri khas atau brand dari
bisnisnya tersebut. Banyak orang yang tertarik dengan bisnis Rasulullah karena
kejujurannya. Jadi kalau ditanya apa yang menjadi keunggulan dari bisnis Rasulullah,
adalah kejujurannya. Sebagai pembeli, kita tentu akan memilih pedagang yang sudah
terkenal jujur, karena merasa aman dan tidak akan ditipu.
Sopan santun dan hormati pelanggan
Rasulullah menganggap semua pelanggannya adalah saudaranya. Seperti yang
dikemukakan oleh Rasulullah, ‘Sayangilah saudaramu layaknya menyayangi dirimu
sendiri’. Konsumen adalah raja, selalu perlakukan konsumen Anda dengan baik, sopan

santun dan selalu hormati pelanggan.
Rasulullah juga menganggap segala keuntungan yang didapat adalah hadiah dari
usaha kita. Ketika seseorang seseorang terbantukan dengan produk yang Anda jual, itulah
seharusnya inti dari berbisnis ala Rasulullah. Kepuasaan konsumen adalah nomor satu.
Tepati janji
Seperti firman Allah di ayat di QS Al Maidah 1, ‘Wahai orang-orang yang beriman
penuhilah janjimu’.
Rasulullah dalam berdagang selalu menjaga kepercayaan pelanggan, diantaranya
adalah selalu menetapi janji. Beberapa pelanggan yang meminta barang atau memesan

barang selalu ditepati janjinya oleh Rasulullah. Nabi Muhammad SAW selalu
mengedepankan tanggung jawab kepada pelanggan dan integritas yang tinggi. Barangbarang yang dipesan oleh pelanggan akan disiapkan dan dikirimkan tepat waktu oleh
Rasulullah.
Inilah yang juga harus Anda lakukan, ketika sudah ada perjanjian kepada partner atau
pelanggan, usahakan Anda selalu menaatinya. Walaupun perjanjian tersebut tidak ada hitam
diatas putih, Anda juga harus selalu menataai janji tersebut. Ingat, kepercayaan pelanggan
bertahun-tahun yang hilang akan sulit didapatkan kembali.
Jangan jual produk yang buruk
Rasulullah selalu mengajarkan untuk memilah mana produk yang baik dan produk yang
buruk. Bahkan Rasulullah tidak pernah menjual produk yang kualitasnya rendah atau tidak

pantas dijual. Dengan begitu, Rasulullah dapat selalu menjaga mutu barang-barang yang
dijualnya. Disamping itu, Rasulullah selalu mengelompokkan harga barang sesuai dengan
kualitasnya. Harga barang yang kualitasnya baik akan dihargai lebih mahal dibandingkan
dengan kualitas yang biasa saja.
Dalam suatu kisah, Rasulullah pernah marah kepada seorang pedagang karena
menyembunyikan jagung yang basah diantara jagung yang bagus. Jagung basah tersebut
seharusnya diletakkan diatas karena pelanggan harus tahu. Trik ini sangat dihindari oleh
Rasulullah karena bisa menipu pembeli.
Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain
‘Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang
dijual orang lain’ HR Muttafaq
Itulah yang dikatakan oleh Rasulullah kepada pengikutnya. Karena prinsip berbisnis adalah
memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis orang lain. Anda tidak perlu juga
mengatakan bahwa bisnis si A lebih jelek dari pada bisnis Anda sendiri. Anda harus
menonjolkan kualitas produk Anda, dan biarkan pelanggan yang menilai. Karena rejeki
sudah ada yang mengatur bukan?

Dilarang menyimpan barang
Di dalam agama islam, menyimpan barang agar mendapatkan keuntungan dikemudian hari
disebut ihtikar. Misalnya Anda mempunyai cabai, lalu Anda menyimpang cabai tersebut


untuk dijual di kemudian hari karena harga cabai yang murah. Ini tidak diperbolehkan
didalam islam karena menimbun. Jika memang kondisi harga seperti itu, ya Anda harus
menjual dengan harga seperti itu.

Membayar upah para pekerja secara tepat waktu
‘Berikanlah upah kepada karyawan sebelum kering keringatnya’
Itulah yang diucapkan Rasulullah. Sebelum kering keringatnya adalah jangan menundanunda gaji atau upah karyawan. Ketika Anda menggaji karyawan setiap tanggal 25,
usahakan selalu tepat waktu. Dan pembayaran upah atau gaji harus sesuai dengan kerja
yang dilakukan.

Bisnis tidak boleh mengganggu ibadah
Allah tidak menyukai orang yang terlalu sibuk berdagang sehingga melupakan
kewajibannya, yaitu beribadah. Kebanyakan orang berdagang atau bekerja terlalu keras
sehingga lupa waktu sholat dan bahkan lupa untuk membayar zakat. Usahakan Anda selalu
menyempatkan waktu untuk sholat dan membayar zakat.

BAB II
PENUTUP
Dari pembahasaan diatas dapat saya simpulkan bahwa prinsip ekonomi Islam yang

berkaitan dengan hasil statistic dagang dari nabi Muhammad S.A.W adalah melakukan
pengorbanan seikhlas mungkin demi mandapat barokah dari Allah S.W.T akan
mendapatkan hasil yang lebih besar dari pada prinsip ekonomi pada umumnya.