Pengaruh Pemilihan Produk Susu Kemasan K

PENGARUH PEMILIHAN PRODUK SUSU KEMASAN KARTON
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Eka D. Pristi Ayuningtyas1
1

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ekadestry@gmail.com
ABSTRACT

The core of the problem which was discussed in this reaserch was the big influence
cover of a product toward a decision in buying milk product carton type. The
reaserch used explanatory reaserch by quantitive approach. The technique of
collecting data used questionnaire and interview to the 100 mothers as the
respondents.Technique analyse data used factor analysis, Regresi analysis and
regresi partial analysis. Based on the result which could be taken from the research
that the cover has influenced and significant enough to a decision bought by
consumers, so it was needed by producers in producing products which would be
sold that can attract the consumers to buy it.
Keywords: Product, Package, Decision Bought

ABSTRAK
Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh
kemasan suatu produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk susu
kemasan karton. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan
dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuisioner dan wawancara kepada Ibu-ibu sebanyak 100 responden. Teknik
analisis data menggunakan analisis faktor, analisis regresi linier berganda, dan
analisis regresi parsial. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik dari penelitian ini
bahwa kemasan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen, sehingga perlu diperhatikan oleh produsen dalam
memproduksi produk yang akan dipasarkan agar dapat menarik konsumen untuk
membelinya.
Kata Kunci: produk, kemasan, keputusan pembelian

PENDAHULUAN
Daya tarik suatu produk tidak
dapat dilepaskan dari kemasannya,
karena kemasan merupakan salah
satu bagian dari wujud nyata suatu


produk. Sebuah perusahaan harus
mencari cara agar konsumen lebih
tertarik pada produknya. Kemasan
memiliki peran yang cukup besar
untuk menarik perhatian konsumen,
sehingga

Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016

29

produk tersebut akan menjadi pilihan

Adanya

kemasan

yang

bagi konsumen dalam membeli suatu


menarik diharapkan mampu merebut

produk. Agar produk yang dihasilkan

perhatian calon konsumen, karena

laku di pasaran maka perusahaan

konsumen

harus

memperhatikan

menghasilkan

lebih

cenderung


produk

yang

kebutuhan

dan

keunikan kemasan, gambar, warna

misalnya

dan bentuk suatu kemasan produk.

mutunya baik, bentuknya menarik,

Sehingga dengan tampilan luar yang

dan


pemakaian

menarik dapat mendorong konsumen

Kemasan tidak lagi hanya sebagai

untuk melihat, memperhatikan dan

upaya mencegah kerusakan produk,

sampai pada akhirnya mencoba dan

melainkan telah menjadi salah satu

membeli produk tersebut. Oleh sebab

unsur daya tarik konsumen. Produsen

itu, kemasan yang menarik masih


harus lebih banyak belajar melakukan

harus

perbaikan mendesain suatu kemasan

kemasan tersebut dapat menimbulkan

agar dapat menciptakan kemasan

kesan pada produknya.

sesuai

dengan

keinginan

konsumen,


mudah

dalam

yang jauh lebih menarik untuk dapat
mempromosikan
perusahaan
bungkus

produknya.

dapat

lebih

dari

juga


Suatu

membuat

satu

macam

tetap

Pada

unsur

keindahan,

diperhatikan

penelitian


karena

ini

dipilih

suatu produk susu untuk balita dalam
kemasan

karton

dengan

alasan

produk ini dapat dibeli dengan harga

misalnya dalam hal bahan kemasan,

yang


pembungkusan dapat dibuat ddari

kemasan kaleng. Selain itu susu

bahan kertas, kaleng, plastik, dan

kemasan karton

sebagainya..

Perbedaan

bahan

kemasan

pembungkus

tersebut


untuk

relatif

terjangkau

daripada

lebih praktis dan

mudah

dibuang

ketika

yang

akan

produk habis dipakai.

menyesuaikan kebutuhan dan selera

Konsumen

konsumen dalam masyarakat yang

dijadikan sasaran penelitian adalah

mempunyai daya beli yang berbeda-

ibu-ibu yang mempunyai balita di

beda. Selain perbedaan dalam bahan,

Kelurahan

maka

Kelurahan Surodikraman Kecamatan

produsen

dapat

juga

Purbosuman

dan

membedakan pembungkus dalam hal

Ponorogo

desain, warna dan lain sebagainya

Alasan dipilihnya kedua kelurahan

sehingga

tersebut disebabkan angka kelahiran

dikemas
variasi.

produk
dalam

tersebut
berbagai

akan
macam

yang

Kabupaten

tinggi

ekonomi

Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016

serta

masyarakat

Ponorogo.

kondisi

sosial

yang

pada
30

umumnya

menengah

sehingga

memudahkan

bawah

konsumen

dalam

peneliti

pembelian

umumnya

ke

melakukan
melalui

lima

menemukan ibu-ibu yang membeli

tahap yaitu, pengenalan masalah,

susu dalam kemasan karton dengan

pencarian

pertimbangan harga terjangkau dan

alternatif,

kemasan lebih praktis.

perilaku pasca pembelian.

informasi,

evaluasi

keputusan

pembelian,

Berdasarkan latar belakang
tersebut,

penelitian

ini

berusaha

Kemasan
Sigit (1987:29) berpendapat

mengkaji faktor-faktor kemasan yang
dipertimbangkan

konsumen

dalam

pembungkus

adalah

kegiatan

penempatan produk kedalam wadah

melakukan keputusan pembelian.

(container), tempat isi atau yang
sejenis yang terbuat dari timah, kayu,

KAJIAN LITERATUR

gelas, besi, baja, plastik, selulos

Perilaku Konsumen
Manajemen

pemasaran

mempunyai kaitan dengan perilaku
konsumen, maka pemasar hendaknya
mengetahui dan memahami tentang
perilaku

konsumen

keseluruhan

rencana

didasarkan
perilaku

pada

bahwa

mempengaruhi

keputusan

untuk

memilih produk yang akan dibeli.
Tindakan

pemilihan

produk

tidak

hanya didasarkan pada pertimbangan
kualitas

dan

kemasan

harga

produk

mempengaruhi

barang

saja,

juga

dapat

konsumen

dalam

produsen

karton,

atau

atau

pemasar

untuk

disampaikan kepada konsumen.
Produk
Menurut Kotler dan Amstrong
(2001:346) produk dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian,

dibeli,

digunakan,

atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Swastha
(1984:94)

mengemukakan

produk

sebagai suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba ataupun yang tidak
dapat

pembelian.

kain,

material lainnya, yang dilakukan oleh

pemasaran

asumsi

konsumen

pengambilan

karena

transparant,

diraba,

termasuk

bungkus,

warna, harga, prestise perusahaan
Keputusan Pembelian
Tahapan

saat

dan pengecer, pelayanan perusahaan
pengambilan

dan pengecer yang diterima oleh

keputusan pembelian sebagaimana

pembeli

diungkapkan oleh Kotler (2002:204),

kebutuhannya.

Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016

untuk

memuaskan

31

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan

Kemasan

Dengan

Hasil

Pengambilan Keputusan Pembelian
Kemasan merupakan wadah

Pada

tahap

ini

dilakukan

pengujian keterkaitan antar variabel.

yang

Variabel -variabel tertentu yang tidak

mempunyai peran atau fungsi sebagai

mempunyai korelasi dengan variabel

pelindung dari produk atau barang

yang lain dikeluarkan dari analisis.

dan memudahkan saat pengangkutan

Pengujian

dan penyimpanannya. Kemasan yang

melalui pengamatan terhadap matriks

baik

yang

korelasi, nilai determinasi, nilai Kaiser-

mempunyai desain dan komposisi

Mayer-Olkin (KMO), dan hasil uji

yang

Bartlett’s.

dengan

desain

tertentu

adalah
baik,

tertarik

kemasan
sehingga

untuk

konsumen

memperhatikan,

1)

ini

dilakukan

dengan

Ukuran Kecukupan Sampling
Pengujian

mendekati dan akhirnya akan tercipta

awal

usaha untuk mencoba atau membeli

interdependensi

variabel-variabel

produk tersebut.

adalah

pengukuran

sampling

(Measure

kecukupan
Of

Sampling

Adequacy atau MSA) melalui korelasi

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam

anti image. MSA merupakan indeks

penelitian ini adalah data primer dan

yang dimiliki setiap variabel yang

data

menjelaskan

sekunder.

Data

Primer

apakah

sampel

yang

diperoleh

diambil dalam penelitian cukup untuk

langsung dari obyek penelitian melalui

membuat variabel-variabel yang ada

kuisioner. Data Sekunder berupa data

saling terkait secara parsial. Variabel-

atau catatan yang bersifat menunjang

variabel yang memiliki MSA kecil

dan untuk melengkapi data primer.

(0,5 memberikan informasi bahwa

dengan

persentase

varian >5%
3)

Faktor

dengan

persentase

analisis faktor merupakan pilihan yang

kumulatif 0,5). Jika terdapat variabel

lain yang hanya diwakili oleh tiga

yang

variabel. Seperti faktor satu yang

komunalitas

diwakili 6 variabel, faktor dua diwakili

(komunalitas

4 variabel, dan faktor tiga yang

berdampak

diwakili 3 variabel.

proporsi varians yang terjadi tidak

1)

Statistik Awal

bisa dijelaskan oleh faktor bentuk

Dengan menggunakan empat

setelah pembatasan jumlah faktor.

faktor pertama hasil ekstraksi faktor

Nilai komunalitas yang terendah dapat

pada statistika awal, maka tampak

dijadikan alasan untuk dihilangkan

terjadi

pada proses selanjutnya. Dari Tabel 3

penurunan

oleh

menjelaskan

pada

nilai

mengalami

Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016

penurunan

nilai

yang

cukup

besar

baru

>0,5)

maka

pada

sebagian

besar

34

diperoleh informasi bahwa variabel

struktur data yang sederhana. Oleh

X2.3 dan X4.4 memiliki komunalitas di

karena itu harus dilakukan rotasi

bawah

faktor.

0,5,

sehingga

dikeluarkan

pada proses selanjutnya.
2)

Rotasi faktor dengan metode
varimax menghasilkan model faktor

Matriks Korelasi Baru
Matriks

Korelasi

baru

yang lebih sederhana daripada model

diperoleh setelah jumlah faktor yang

faktor

digunakan dibatasi hanya tiga faktor

dilakukan rotasi. Adapun hasil rotasi

pertama

faktor dapat dilihat pada tabel 12

pada

Diharapkan

statistik

pembatasan

awal.
matriks

pada

matriks

sebelum

berikut (halaman selanjutnya).

korelasi baru tidak jauh berbeda
Adapun matrik faktor setelah

dengan matriks korelasi asal.
Dari

matriks

korelasi

(Lampiran 15) diketahui terdapat 25
nilai residu atau 45% dengan nilai
mutlak >0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa antara koefisien korelasi pada
matriks korelasi asal dan koefisien
korelasi pada matriks korelasi baru

rotasi diketahui bahwa variabel Merek
dan Logo Perusahaan (X2.3) dan
variabel

Pencantuman

Berat

Isi

Produk (X4.4) tidak memiliki Factor
Loading >0,5 oleh karena itu variabel
tersebut tidak dapat diinterpretasikan
karena tidak mewakili satupun faktor.

tidak terdapat perbedaan (sama). Hal
ini sesuai dengan yang diharapkan
bahwa

nilai koefisien

yang

tidak

Uji Validitas dan Reliabilitas Model
Faktor
Validitas model faktor dapat

berubah (sama) jauh lebih banyak
daripada

yang

tergolong

berubah

berdasarkan

koefisien

gamma (factor loading). Suatu faktor

(tidak sama).
Dengan

ditafsirkan

demikian

dapat

disimpulkan bahwa ketepatan model

dikatakan valid, jika memiliki factor
loading ≥0,5.
Hasil rotasi faktor pada Tabel

faktor sebesar 45%, sehingga faktor
dikatakan bagus dalam melakukan
analisis terhadap data.

23 memberikan informasi mengenai
tiga faktor yang terbentuk. Faktorfaktor

Rotasi Faktor
Model awal yang diperoleh
dari matriks faktor sebelum dilakukan

tersebut

karena

seluruh

mendukung

dinyatakan

valid

variabel

yang

faktor-faktor

memiliki

factor loading ≥ 0,5.

rotasi, belum menerangkan sebuah
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016

35

Selanjutnya,

kelompok

Produk,

Pencantuman

Cara

variabel yang mewakili sebuah faktor

Penyimpanan Produk, Pencantuman

perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Hasil

Tanggal Kadaluwarsa, Pencantuman

perhitungan reliabilitas faktor dengan

Cara

rumus Alpha Cronbach, dapat dilihat

Pencantuman Pemeriksaan Depkes

pada

RI.

tabel

berikut

(halaman

selanjutnya).

2)

Hasil

pengujian

reliabilitas

Penyajian

Faktor

Kemasan,

Produk,

Daya

Tarik

yang

dan

Praktis

terdiri

dari

pada Tabel 5, dapat disimpulkan

Kemudahan Membawa, Kemudahan

bahwa

adalah

Memusnahkan

reliabel. Hal ini berarti analisis faktor

Menggunakan.

dapat diandalkan atau dengan kata

3)

lain dapat memberikan hasil model

Kemasan, yang terdiri dari Warna

faktor

Kemasan,

tiga

model

yang

dilakukan

tidak

faktor

berbeda

pengukuran

bila

kembali

Faktor

dan
Daya

Bentuk

Kemudahan
Tarik

Visual

Kemasan

dan

Gambar Kemasan.

terhadap subyek yang sama.
Hasil penelitian berdasarkan
analisis

faktor

faktor

baru

menghasilkan
yang

dilakukan

terbentuk.

dengan

metode

Pemberian nama faktor yang
mewakili nama-nama variabel
yang

membentuk

faktor

Pemberian

nama

berdasarkan

variabel

faktor
yang

memiliki nilai factor loading yang
tertinggi dalam satu kelompok
faktor.
Berdasarkan metode di atas, tiga
faktor baru yang terbentuk yaitu:
1)

yang

mempunyai

hubungan

erat,

kemudian analisa dilanjutkan dengan
mengetahui

uji

regresi

pengaruh

untuk
variabel-

variabel tersebut terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk
susu balita. Pengaruh ketiga variabel

tersebut.
b.

dan ditemukan variabel-variabel baru

melakukan

sebagai berikut:
a.

Setelah dilakukan analisis faktor

tiga

Pemberian nama faktor yang baru
dapat

Analisis Regresi Linier Berganda

Faktor Etika Kemasan, yang

terdiri dari Pencantuman Nilai Gizi

tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Hubungan antara faktor Etika
Kemasan (X1), Daya Tarik Praktis
Kemasan (X2), dan Daya Tarik Visual
Kemasan (X3) secara bersama-sama
berpengaruh

terhadap

variabel

Keputusan Pembelian (Y) ditunjukkan
dengan koefisien korelasi berganda

Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016

36

(R) sebesar 0,672 dengan tingkat

(X1) mempunyai pengaruh positif dan

signifikansi 0,000 (p