Pengaruh Pemilihan Produk Susu Kemasan K
PENGARUH PEMILIHAN PRODUK SUSU KEMASAN KARTON
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Eka D. Pristi Ayuningtyas1
1
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ekadestry@gmail.com
ABSTRACT
The core of the problem which was discussed in this reaserch was the big influence
cover of a product toward a decision in buying milk product carton type. The
reaserch used explanatory reaserch by quantitive approach. The technique of
collecting data used questionnaire and interview to the 100 mothers as the
respondents.Technique analyse data used factor analysis, Regresi analysis and
regresi partial analysis. Based on the result which could be taken from the research
that the cover has influenced and significant enough to a decision bought by
consumers, so it was needed by producers in producing products which would be
sold that can attract the consumers to buy it.
Keywords: Product, Package, Decision Bought
ABSTRAK
Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh
kemasan suatu produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk susu
kemasan karton. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan
dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuisioner dan wawancara kepada Ibu-ibu sebanyak 100 responden. Teknik
analisis data menggunakan analisis faktor, analisis regresi linier berganda, dan
analisis regresi parsial. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik dari penelitian ini
bahwa kemasan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen, sehingga perlu diperhatikan oleh produsen dalam
memproduksi produk yang akan dipasarkan agar dapat menarik konsumen untuk
membelinya.
Kata Kunci: produk, kemasan, keputusan pembelian
PENDAHULUAN
Daya tarik suatu produk tidak
dapat dilepaskan dari kemasannya,
karena kemasan merupakan salah
satu bagian dari wujud nyata suatu
produk. Sebuah perusahaan harus
mencari cara agar konsumen lebih
tertarik pada produknya. Kemasan
memiliki peran yang cukup besar
untuk menarik perhatian konsumen,
sehingga
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
29
produk tersebut akan menjadi pilihan
Adanya
kemasan
yang
bagi konsumen dalam membeli suatu
menarik diharapkan mampu merebut
produk. Agar produk yang dihasilkan
perhatian calon konsumen, karena
laku di pasaran maka perusahaan
konsumen
harus
memperhatikan
menghasilkan
lebih
cenderung
produk
yang
kebutuhan
dan
keunikan kemasan, gambar, warna
misalnya
dan bentuk suatu kemasan produk.
mutunya baik, bentuknya menarik,
Sehingga dengan tampilan luar yang
dan
pemakaian
menarik dapat mendorong konsumen
Kemasan tidak lagi hanya sebagai
untuk melihat, memperhatikan dan
upaya mencegah kerusakan produk,
sampai pada akhirnya mencoba dan
melainkan telah menjadi salah satu
membeli produk tersebut. Oleh sebab
unsur daya tarik konsumen. Produsen
itu, kemasan yang menarik masih
harus lebih banyak belajar melakukan
harus
perbaikan mendesain suatu kemasan
kemasan tersebut dapat menimbulkan
agar dapat menciptakan kemasan
kesan pada produknya.
sesuai
dengan
keinginan
konsumen,
mudah
dalam
yang jauh lebih menarik untuk dapat
mempromosikan
perusahaan
bungkus
produknya.
dapat
lebih
dari
juga
Suatu
membuat
satu
macam
tetap
Pada
unsur
keindahan,
diperhatikan
penelitian
karena
ini
dipilih
suatu produk susu untuk balita dalam
kemasan
karton
dengan
alasan
produk ini dapat dibeli dengan harga
misalnya dalam hal bahan kemasan,
yang
pembungkusan dapat dibuat ddari
kemasan kaleng. Selain itu susu
bahan kertas, kaleng, plastik, dan
kemasan karton
sebagainya..
Perbedaan
bahan
kemasan
pembungkus
tersebut
untuk
relatif
terjangkau
daripada
lebih praktis dan
mudah
dibuang
ketika
yang
akan
produk habis dipakai.
menyesuaikan kebutuhan dan selera
Konsumen
konsumen dalam masyarakat yang
dijadikan sasaran penelitian adalah
mempunyai daya beli yang berbeda-
ibu-ibu yang mempunyai balita di
beda. Selain perbedaan dalam bahan,
Kelurahan
maka
Kelurahan Surodikraman Kecamatan
produsen
dapat
juga
Purbosuman
dan
membedakan pembungkus dalam hal
Ponorogo
desain, warna dan lain sebagainya
Alasan dipilihnya kedua kelurahan
sehingga
tersebut disebabkan angka kelahiran
dikemas
variasi.
produk
dalam
tersebut
berbagai
akan
macam
yang
Kabupaten
tinggi
ekonomi
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
serta
masyarakat
Ponorogo.
kondisi
sosial
yang
pada
30
umumnya
menengah
sehingga
memudahkan
bawah
konsumen
dalam
peneliti
pembelian
umumnya
ke
melakukan
melalui
lima
menemukan ibu-ibu yang membeli
tahap yaitu, pengenalan masalah,
susu dalam kemasan karton dengan
pencarian
pertimbangan harga terjangkau dan
alternatif,
kemasan lebih praktis.
perilaku pasca pembelian.
informasi,
evaluasi
keputusan
pembelian,
Berdasarkan latar belakang
tersebut,
penelitian
ini
berusaha
Kemasan
Sigit (1987:29) berpendapat
mengkaji faktor-faktor kemasan yang
dipertimbangkan
konsumen
dalam
pembungkus
adalah
kegiatan
penempatan produk kedalam wadah
melakukan keputusan pembelian.
(container), tempat isi atau yang
sejenis yang terbuat dari timah, kayu,
KAJIAN LITERATUR
gelas, besi, baja, plastik, selulos
Perilaku Konsumen
Manajemen
pemasaran
mempunyai kaitan dengan perilaku
konsumen, maka pemasar hendaknya
mengetahui dan memahami tentang
perilaku
konsumen
keseluruhan
rencana
didasarkan
perilaku
pada
bahwa
mempengaruhi
keputusan
untuk
memilih produk yang akan dibeli.
Tindakan
pemilihan
produk
tidak
hanya didasarkan pada pertimbangan
kualitas
dan
kemasan
harga
produk
mempengaruhi
barang
saja,
juga
dapat
konsumen
dalam
produsen
karton,
atau
atau
pemasar
untuk
disampaikan kepada konsumen.
Produk
Menurut Kotler dan Amstrong
(2001:346) produk dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian,
dibeli,
digunakan,
atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Swastha
(1984:94)
mengemukakan
produk
sebagai suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba ataupun yang tidak
dapat
pembelian.
kain,
material lainnya, yang dilakukan oleh
pemasaran
asumsi
konsumen
pengambilan
karena
transparant,
diraba,
termasuk
bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan
Keputusan Pembelian
Tahapan
saat
dan pengecer, pelayanan perusahaan
pengambilan
dan pengecer yang diterima oleh
keputusan pembelian sebagaimana
pembeli
diungkapkan oleh Kotler (2002:204),
kebutuhannya.
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
untuk
memuaskan
31
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan
Kemasan
Dengan
Hasil
Pengambilan Keputusan Pembelian
Kemasan merupakan wadah
Pada
tahap
ini
dilakukan
pengujian keterkaitan antar variabel.
yang
Variabel -variabel tertentu yang tidak
mempunyai peran atau fungsi sebagai
mempunyai korelasi dengan variabel
pelindung dari produk atau barang
yang lain dikeluarkan dari analisis.
dan memudahkan saat pengangkutan
Pengujian
dan penyimpanannya. Kemasan yang
melalui pengamatan terhadap matriks
baik
yang
korelasi, nilai determinasi, nilai Kaiser-
mempunyai desain dan komposisi
Mayer-Olkin (KMO), dan hasil uji
yang
Bartlett’s.
dengan
desain
tertentu
adalah
baik,
tertarik
kemasan
sehingga
untuk
konsumen
memperhatikan,
1)
ini
dilakukan
dengan
Ukuran Kecukupan Sampling
Pengujian
mendekati dan akhirnya akan tercipta
awal
usaha untuk mencoba atau membeli
interdependensi
variabel-variabel
produk tersebut.
adalah
pengukuran
sampling
(Measure
kecukupan
Of
Sampling
Adequacy atau MSA) melalui korelasi
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
anti image. MSA merupakan indeks
penelitian ini adalah data primer dan
yang dimiliki setiap variabel yang
data
menjelaskan
sekunder.
Data
Primer
apakah
sampel
yang
diperoleh
diambil dalam penelitian cukup untuk
langsung dari obyek penelitian melalui
membuat variabel-variabel yang ada
kuisioner. Data Sekunder berupa data
saling terkait secara parsial. Variabel-
atau catatan yang bersifat menunjang
variabel yang memiliki MSA kecil
dan untuk melengkapi data primer.
(0,5 memberikan informasi bahwa
dengan
persentase
varian >5%
3)
Faktor
dengan
persentase
analisis faktor merupakan pilihan yang
kumulatif 0,5). Jika terdapat variabel
lain yang hanya diwakili oleh tiga
yang
variabel. Seperti faktor satu yang
komunalitas
diwakili 6 variabel, faktor dua diwakili
(komunalitas
4 variabel, dan faktor tiga yang
berdampak
diwakili 3 variabel.
proporsi varians yang terjadi tidak
1)
Statistik Awal
bisa dijelaskan oleh faktor bentuk
Dengan menggunakan empat
setelah pembatasan jumlah faktor.
faktor pertama hasil ekstraksi faktor
Nilai komunalitas yang terendah dapat
pada statistika awal, maka tampak
dijadikan alasan untuk dihilangkan
terjadi
pada proses selanjutnya. Dari Tabel 3
penurunan
oleh
menjelaskan
pada
nilai
mengalami
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
penurunan
nilai
yang
cukup
besar
baru
>0,5)
maka
pada
sebagian
besar
34
diperoleh informasi bahwa variabel
struktur data yang sederhana. Oleh
X2.3 dan X4.4 memiliki komunalitas di
karena itu harus dilakukan rotasi
bawah
faktor.
0,5,
sehingga
dikeluarkan
pada proses selanjutnya.
2)
Rotasi faktor dengan metode
varimax menghasilkan model faktor
Matriks Korelasi Baru
Matriks
Korelasi
baru
yang lebih sederhana daripada model
diperoleh setelah jumlah faktor yang
faktor
digunakan dibatasi hanya tiga faktor
dilakukan rotasi. Adapun hasil rotasi
pertama
faktor dapat dilihat pada tabel 12
pada
Diharapkan
statistik
pembatasan
awal.
matriks
pada
matriks
sebelum
berikut (halaman selanjutnya).
korelasi baru tidak jauh berbeda
Adapun matrik faktor setelah
dengan matriks korelasi asal.
Dari
matriks
korelasi
(Lampiran 15) diketahui terdapat 25
nilai residu atau 45% dengan nilai
mutlak >0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa antara koefisien korelasi pada
matriks korelasi asal dan koefisien
korelasi pada matriks korelasi baru
rotasi diketahui bahwa variabel Merek
dan Logo Perusahaan (X2.3) dan
variabel
Pencantuman
Berat
Isi
Produk (X4.4) tidak memiliki Factor
Loading >0,5 oleh karena itu variabel
tersebut tidak dapat diinterpretasikan
karena tidak mewakili satupun faktor.
tidak terdapat perbedaan (sama). Hal
ini sesuai dengan yang diharapkan
bahwa
nilai koefisien
yang
tidak
Uji Validitas dan Reliabilitas Model
Faktor
Validitas model faktor dapat
berubah (sama) jauh lebih banyak
daripada
yang
tergolong
berubah
berdasarkan
koefisien
gamma (factor loading). Suatu faktor
(tidak sama).
Dengan
ditafsirkan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa ketepatan model
dikatakan valid, jika memiliki factor
loading ≥0,5.
Hasil rotasi faktor pada Tabel
faktor sebesar 45%, sehingga faktor
dikatakan bagus dalam melakukan
analisis terhadap data.
23 memberikan informasi mengenai
tiga faktor yang terbentuk. Faktorfaktor
Rotasi Faktor
Model awal yang diperoleh
dari matriks faktor sebelum dilakukan
tersebut
karena
seluruh
mendukung
dinyatakan
valid
variabel
yang
faktor-faktor
memiliki
factor loading ≥ 0,5.
rotasi, belum menerangkan sebuah
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
35
Selanjutnya,
kelompok
Produk,
Pencantuman
Cara
variabel yang mewakili sebuah faktor
Penyimpanan Produk, Pencantuman
perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Hasil
Tanggal Kadaluwarsa, Pencantuman
perhitungan reliabilitas faktor dengan
Cara
rumus Alpha Cronbach, dapat dilihat
Pencantuman Pemeriksaan Depkes
pada
RI.
tabel
berikut
(halaman
selanjutnya).
2)
Hasil
pengujian
reliabilitas
Penyajian
Faktor
Kemasan,
Produk,
Daya
Tarik
yang
dan
Praktis
terdiri
dari
pada Tabel 5, dapat disimpulkan
Kemudahan Membawa, Kemudahan
bahwa
adalah
Memusnahkan
reliabel. Hal ini berarti analisis faktor
Menggunakan.
dapat diandalkan atau dengan kata
3)
lain dapat memberikan hasil model
Kemasan, yang terdiri dari Warna
faktor
Kemasan,
tiga
model
yang
dilakukan
tidak
faktor
berbeda
pengukuran
bila
kembali
Faktor
dan
Daya
Bentuk
Kemudahan
Tarik
Visual
Kemasan
dan
Gambar Kemasan.
terhadap subyek yang sama.
Hasil penelitian berdasarkan
analisis
faktor
faktor
baru
menghasilkan
yang
dilakukan
terbentuk.
dengan
metode
Pemberian nama faktor yang
mewakili nama-nama variabel
yang
membentuk
faktor
Pemberian
nama
berdasarkan
variabel
faktor
yang
memiliki nilai factor loading yang
tertinggi dalam satu kelompok
faktor.
Berdasarkan metode di atas, tiga
faktor baru yang terbentuk yaitu:
1)
yang
mempunyai
hubungan
erat,
kemudian analisa dilanjutkan dengan
mengetahui
uji
regresi
pengaruh
untuk
variabel-
variabel tersebut terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk
susu balita. Pengaruh ketiga variabel
tersebut.
b.
dan ditemukan variabel-variabel baru
melakukan
sebagai berikut:
a.
Setelah dilakukan analisis faktor
tiga
Pemberian nama faktor yang baru
dapat
Analisis Regresi Linier Berganda
Faktor Etika Kemasan, yang
terdiri dari Pencantuman Nilai Gizi
tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Hubungan antara faktor Etika
Kemasan (X1), Daya Tarik Praktis
Kemasan (X2), dan Daya Tarik Visual
Kemasan (X3) secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel
Keputusan Pembelian (Y) ditunjukkan
dengan koefisien korelasi berganda
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
36
(R) sebesar 0,672 dengan tingkat
(X1) mempunyai pengaruh positif dan
signifikansi 0,000 (p
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Eka D. Pristi Ayuningtyas1
1
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ekadestry@gmail.com
ABSTRACT
The core of the problem which was discussed in this reaserch was the big influence
cover of a product toward a decision in buying milk product carton type. The
reaserch used explanatory reaserch by quantitive approach. The technique of
collecting data used questionnaire and interview to the 100 mothers as the
respondents.Technique analyse data used factor analysis, Regresi analysis and
regresi partial analysis. Based on the result which could be taken from the research
that the cover has influenced and significant enough to a decision bought by
consumers, so it was needed by producers in producing products which would be
sold that can attract the consumers to buy it.
Keywords: Product, Package, Decision Bought
ABSTRAK
Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh
kemasan suatu produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk susu
kemasan karton. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan
dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuisioner dan wawancara kepada Ibu-ibu sebanyak 100 responden. Teknik
analisis data menggunakan analisis faktor, analisis regresi linier berganda, dan
analisis regresi parsial. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik dari penelitian ini
bahwa kemasan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen, sehingga perlu diperhatikan oleh produsen dalam
memproduksi produk yang akan dipasarkan agar dapat menarik konsumen untuk
membelinya.
Kata Kunci: produk, kemasan, keputusan pembelian
PENDAHULUAN
Daya tarik suatu produk tidak
dapat dilepaskan dari kemasannya,
karena kemasan merupakan salah
satu bagian dari wujud nyata suatu
produk. Sebuah perusahaan harus
mencari cara agar konsumen lebih
tertarik pada produknya. Kemasan
memiliki peran yang cukup besar
untuk menarik perhatian konsumen,
sehingga
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
29
produk tersebut akan menjadi pilihan
Adanya
kemasan
yang
bagi konsumen dalam membeli suatu
menarik diharapkan mampu merebut
produk. Agar produk yang dihasilkan
perhatian calon konsumen, karena
laku di pasaran maka perusahaan
konsumen
harus
memperhatikan
menghasilkan
lebih
cenderung
produk
yang
kebutuhan
dan
keunikan kemasan, gambar, warna
misalnya
dan bentuk suatu kemasan produk.
mutunya baik, bentuknya menarik,
Sehingga dengan tampilan luar yang
dan
pemakaian
menarik dapat mendorong konsumen
Kemasan tidak lagi hanya sebagai
untuk melihat, memperhatikan dan
upaya mencegah kerusakan produk,
sampai pada akhirnya mencoba dan
melainkan telah menjadi salah satu
membeli produk tersebut. Oleh sebab
unsur daya tarik konsumen. Produsen
itu, kemasan yang menarik masih
harus lebih banyak belajar melakukan
harus
perbaikan mendesain suatu kemasan
kemasan tersebut dapat menimbulkan
agar dapat menciptakan kemasan
kesan pada produknya.
sesuai
dengan
keinginan
konsumen,
mudah
dalam
yang jauh lebih menarik untuk dapat
mempromosikan
perusahaan
bungkus
produknya.
dapat
lebih
dari
juga
Suatu
membuat
satu
macam
tetap
Pada
unsur
keindahan,
diperhatikan
penelitian
karena
ini
dipilih
suatu produk susu untuk balita dalam
kemasan
karton
dengan
alasan
produk ini dapat dibeli dengan harga
misalnya dalam hal bahan kemasan,
yang
pembungkusan dapat dibuat ddari
kemasan kaleng. Selain itu susu
bahan kertas, kaleng, plastik, dan
kemasan karton
sebagainya..
Perbedaan
bahan
kemasan
pembungkus
tersebut
untuk
relatif
terjangkau
daripada
lebih praktis dan
mudah
dibuang
ketika
yang
akan
produk habis dipakai.
menyesuaikan kebutuhan dan selera
Konsumen
konsumen dalam masyarakat yang
dijadikan sasaran penelitian adalah
mempunyai daya beli yang berbeda-
ibu-ibu yang mempunyai balita di
beda. Selain perbedaan dalam bahan,
Kelurahan
maka
Kelurahan Surodikraman Kecamatan
produsen
dapat
juga
Purbosuman
dan
membedakan pembungkus dalam hal
Ponorogo
desain, warna dan lain sebagainya
Alasan dipilihnya kedua kelurahan
sehingga
tersebut disebabkan angka kelahiran
dikemas
variasi.
produk
dalam
tersebut
berbagai
akan
macam
yang
Kabupaten
tinggi
ekonomi
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
serta
masyarakat
Ponorogo.
kondisi
sosial
yang
pada
30
umumnya
menengah
sehingga
memudahkan
bawah
konsumen
dalam
peneliti
pembelian
umumnya
ke
melakukan
melalui
lima
menemukan ibu-ibu yang membeli
tahap yaitu, pengenalan masalah,
susu dalam kemasan karton dengan
pencarian
pertimbangan harga terjangkau dan
alternatif,
kemasan lebih praktis.
perilaku pasca pembelian.
informasi,
evaluasi
keputusan
pembelian,
Berdasarkan latar belakang
tersebut,
penelitian
ini
berusaha
Kemasan
Sigit (1987:29) berpendapat
mengkaji faktor-faktor kemasan yang
dipertimbangkan
konsumen
dalam
pembungkus
adalah
kegiatan
penempatan produk kedalam wadah
melakukan keputusan pembelian.
(container), tempat isi atau yang
sejenis yang terbuat dari timah, kayu,
KAJIAN LITERATUR
gelas, besi, baja, plastik, selulos
Perilaku Konsumen
Manajemen
pemasaran
mempunyai kaitan dengan perilaku
konsumen, maka pemasar hendaknya
mengetahui dan memahami tentang
perilaku
konsumen
keseluruhan
rencana
didasarkan
perilaku
pada
bahwa
mempengaruhi
keputusan
untuk
memilih produk yang akan dibeli.
Tindakan
pemilihan
produk
tidak
hanya didasarkan pada pertimbangan
kualitas
dan
kemasan
harga
produk
mempengaruhi
barang
saja,
juga
dapat
konsumen
dalam
produsen
karton,
atau
atau
pemasar
untuk
disampaikan kepada konsumen.
Produk
Menurut Kotler dan Amstrong
(2001:346) produk dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian,
dibeli,
digunakan,
atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Swastha
(1984:94)
mengemukakan
produk
sebagai suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba ataupun yang tidak
dapat
pembelian.
kain,
material lainnya, yang dilakukan oleh
pemasaran
asumsi
konsumen
pengambilan
karena
transparant,
diraba,
termasuk
bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan
Keputusan Pembelian
Tahapan
saat
dan pengecer, pelayanan perusahaan
pengambilan
dan pengecer yang diterima oleh
keputusan pembelian sebagaimana
pembeli
diungkapkan oleh Kotler (2002:204),
kebutuhannya.
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
untuk
memuaskan
31
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan
Kemasan
Dengan
Hasil
Pengambilan Keputusan Pembelian
Kemasan merupakan wadah
Pada
tahap
ini
dilakukan
pengujian keterkaitan antar variabel.
yang
Variabel -variabel tertentu yang tidak
mempunyai peran atau fungsi sebagai
mempunyai korelasi dengan variabel
pelindung dari produk atau barang
yang lain dikeluarkan dari analisis.
dan memudahkan saat pengangkutan
Pengujian
dan penyimpanannya. Kemasan yang
melalui pengamatan terhadap matriks
baik
yang
korelasi, nilai determinasi, nilai Kaiser-
mempunyai desain dan komposisi
Mayer-Olkin (KMO), dan hasil uji
yang
Bartlett’s.
dengan
desain
tertentu
adalah
baik,
tertarik
kemasan
sehingga
untuk
konsumen
memperhatikan,
1)
ini
dilakukan
dengan
Ukuran Kecukupan Sampling
Pengujian
mendekati dan akhirnya akan tercipta
awal
usaha untuk mencoba atau membeli
interdependensi
variabel-variabel
produk tersebut.
adalah
pengukuran
sampling
(Measure
kecukupan
Of
Sampling
Adequacy atau MSA) melalui korelasi
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
anti image. MSA merupakan indeks
penelitian ini adalah data primer dan
yang dimiliki setiap variabel yang
data
menjelaskan
sekunder.
Data
Primer
apakah
sampel
yang
diperoleh
diambil dalam penelitian cukup untuk
langsung dari obyek penelitian melalui
membuat variabel-variabel yang ada
kuisioner. Data Sekunder berupa data
saling terkait secara parsial. Variabel-
atau catatan yang bersifat menunjang
variabel yang memiliki MSA kecil
dan untuk melengkapi data primer.
(0,5 memberikan informasi bahwa
dengan
persentase
varian >5%
3)
Faktor
dengan
persentase
analisis faktor merupakan pilihan yang
kumulatif 0,5). Jika terdapat variabel
lain yang hanya diwakili oleh tiga
yang
variabel. Seperti faktor satu yang
komunalitas
diwakili 6 variabel, faktor dua diwakili
(komunalitas
4 variabel, dan faktor tiga yang
berdampak
diwakili 3 variabel.
proporsi varians yang terjadi tidak
1)
Statistik Awal
bisa dijelaskan oleh faktor bentuk
Dengan menggunakan empat
setelah pembatasan jumlah faktor.
faktor pertama hasil ekstraksi faktor
Nilai komunalitas yang terendah dapat
pada statistika awal, maka tampak
dijadikan alasan untuk dihilangkan
terjadi
pada proses selanjutnya. Dari Tabel 3
penurunan
oleh
menjelaskan
pada
nilai
mengalami
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
penurunan
nilai
yang
cukup
besar
baru
>0,5)
maka
pada
sebagian
besar
34
diperoleh informasi bahwa variabel
struktur data yang sederhana. Oleh
X2.3 dan X4.4 memiliki komunalitas di
karena itu harus dilakukan rotasi
bawah
faktor.
0,5,
sehingga
dikeluarkan
pada proses selanjutnya.
2)
Rotasi faktor dengan metode
varimax menghasilkan model faktor
Matriks Korelasi Baru
Matriks
Korelasi
baru
yang lebih sederhana daripada model
diperoleh setelah jumlah faktor yang
faktor
digunakan dibatasi hanya tiga faktor
dilakukan rotasi. Adapun hasil rotasi
pertama
faktor dapat dilihat pada tabel 12
pada
Diharapkan
statistik
pembatasan
awal.
matriks
pada
matriks
sebelum
berikut (halaman selanjutnya).
korelasi baru tidak jauh berbeda
Adapun matrik faktor setelah
dengan matriks korelasi asal.
Dari
matriks
korelasi
(Lampiran 15) diketahui terdapat 25
nilai residu atau 45% dengan nilai
mutlak >0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa antara koefisien korelasi pada
matriks korelasi asal dan koefisien
korelasi pada matriks korelasi baru
rotasi diketahui bahwa variabel Merek
dan Logo Perusahaan (X2.3) dan
variabel
Pencantuman
Berat
Isi
Produk (X4.4) tidak memiliki Factor
Loading >0,5 oleh karena itu variabel
tersebut tidak dapat diinterpretasikan
karena tidak mewakili satupun faktor.
tidak terdapat perbedaan (sama). Hal
ini sesuai dengan yang diharapkan
bahwa
nilai koefisien
yang
tidak
Uji Validitas dan Reliabilitas Model
Faktor
Validitas model faktor dapat
berubah (sama) jauh lebih banyak
daripada
yang
tergolong
berubah
berdasarkan
koefisien
gamma (factor loading). Suatu faktor
(tidak sama).
Dengan
ditafsirkan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa ketepatan model
dikatakan valid, jika memiliki factor
loading ≥0,5.
Hasil rotasi faktor pada Tabel
faktor sebesar 45%, sehingga faktor
dikatakan bagus dalam melakukan
analisis terhadap data.
23 memberikan informasi mengenai
tiga faktor yang terbentuk. Faktorfaktor
Rotasi Faktor
Model awal yang diperoleh
dari matriks faktor sebelum dilakukan
tersebut
karena
seluruh
mendukung
dinyatakan
valid
variabel
yang
faktor-faktor
memiliki
factor loading ≥ 0,5.
rotasi, belum menerangkan sebuah
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
35
Selanjutnya,
kelompok
Produk,
Pencantuman
Cara
variabel yang mewakili sebuah faktor
Penyimpanan Produk, Pencantuman
perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Hasil
Tanggal Kadaluwarsa, Pencantuman
perhitungan reliabilitas faktor dengan
Cara
rumus Alpha Cronbach, dapat dilihat
Pencantuman Pemeriksaan Depkes
pada
RI.
tabel
berikut
(halaman
selanjutnya).
2)
Hasil
pengujian
reliabilitas
Penyajian
Faktor
Kemasan,
Produk,
Daya
Tarik
yang
dan
Praktis
terdiri
dari
pada Tabel 5, dapat disimpulkan
Kemudahan Membawa, Kemudahan
bahwa
adalah
Memusnahkan
reliabel. Hal ini berarti analisis faktor
Menggunakan.
dapat diandalkan atau dengan kata
3)
lain dapat memberikan hasil model
Kemasan, yang terdiri dari Warna
faktor
Kemasan,
tiga
model
yang
dilakukan
tidak
faktor
berbeda
pengukuran
bila
kembali
Faktor
dan
Daya
Bentuk
Kemudahan
Tarik
Visual
Kemasan
dan
Gambar Kemasan.
terhadap subyek yang sama.
Hasil penelitian berdasarkan
analisis
faktor
faktor
baru
menghasilkan
yang
dilakukan
terbentuk.
dengan
metode
Pemberian nama faktor yang
mewakili nama-nama variabel
yang
membentuk
faktor
Pemberian
nama
berdasarkan
variabel
faktor
yang
memiliki nilai factor loading yang
tertinggi dalam satu kelompok
faktor.
Berdasarkan metode di atas, tiga
faktor baru yang terbentuk yaitu:
1)
yang
mempunyai
hubungan
erat,
kemudian analisa dilanjutkan dengan
mengetahui
uji
regresi
pengaruh
untuk
variabel-
variabel tersebut terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk
susu balita. Pengaruh ketiga variabel
tersebut.
b.
dan ditemukan variabel-variabel baru
melakukan
sebagai berikut:
a.
Setelah dilakukan analisis faktor
tiga
Pemberian nama faktor yang baru
dapat
Analisis Regresi Linier Berganda
Faktor Etika Kemasan, yang
terdiri dari Pencantuman Nilai Gizi
tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Hubungan antara faktor Etika
Kemasan (X1), Daya Tarik Praktis
Kemasan (X2), dan Daya Tarik Visual
Kemasan (X3) secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel
Keputusan Pembelian (Y) ditunjukkan
dengan koefisien korelasi berganda
Jurnal Ekuilibrium, Volume 14, Nomor 1, Maret 2016
36
(R) sebesar 0,672 dengan tingkat
(X1) mempunyai pengaruh positif dan
signifikansi 0,000 (p