Proposal Penelitian Bahasa Indonesia (1)

Proposal Penelitian
ANALISIS PENGGUNAAN CITRAAN DI DALAM SEBUAH PUISI
(PUISI.COM)

Diajukan Oleh :
HANIF ARDIAN

STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA

0

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah satra atau karya
sastra yaitu prosa atau puisi. Dengan membaca karya sastra, kita akan
memperoleh “sesuatu” yang dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan
harkat hidup. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang
bermanfaat bagi kehiupan.
Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas karena
penyair berhak ingin menjadi apa saja dalam karyanya. Sastra merupakan
kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman dalam bentuk karya
yang fundamental, baik itu dalam bentuk prosa, drama dan puisi sehingga

penikmat atau pengapresiasi mampu membedakan jenis dan karekteristrik
karya itu sendiri.
Sebagai salah satu bidang sastra puisi mempunyai peranan yang amat
penting yaitu ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan
manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik yang secara
padu dan utuh dipadatkan kata-katanya, dalam bentuk teks yang dinamakan
puisi. Masalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja
akan sekedar refleksi realitas (penafsiran kehidupan, rasa simpati kepada
kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar)
melainkan juga cenderung mengekspresikan hasil renungan penyair tentang
dunia metafisik, gagasan-gagasan baru ataupun sesuatu yang belum
terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca, sehingga puisi sering dianggap
mengandung suatu misteri.
Puisi adalah sebuah struktur. Sebuah struktur menyiratkan adanya unsurunsur pembentuk. Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks, yang terdiri

1

atas unsur-unsur yang saling berjalinan dengan erat. Unsur-unsur itu tidak
berdiri sendiri-sendiri. Sebuah unsur hanya mempunyai arti dalam kaitannya
dengan unsur-unsur lainnya di dalam struktur itu dan kaitannya dengan

keseluruhannya. Unsur dalam struktur adalah unsur fungsional, yaitu
mempunyai tugas (fungsi) tertentu dalam menyusun struktur.
Untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana, membuat
lebih hidup dan menarik, dalam puisi penyair menggunakan gambaran angan.
Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan (imagery). Citraan atau
pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si
penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran
pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang menyerupai gambaran yang
dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat
oleh mata (indera penglihatan). Citraan tidak membuat kesan baru dalam
pikiran.
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah puisi.com,
Kemudian dari puisi tersebut dianalisis citraan dari si penyair.
Sementara itu, Putu Arya Tirtawirya mengatakan bahwa puisi merupakan
ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana katakatanya condong pada makna konotatif.
B. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini penulis batasi hanya pada penggunaan citraan
puisi (puisi.com). Pertimbangan ini diambil berdasarkan penelitian tentang
puisi yang dikaitkan dengan Teknologi Informasi modern jaman sekarang,
yakni pada puisi.com.

C. Rumusan Masalah

2

Perumusan masalah merupakan aspek yang sangat penting dalam
penelitian yang menentukan kualitas sebuah rancangan penelitian. Dengan
demikian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan citraan puisi?
2. Bagaimanakah jenis-jenis citraan puisi?
3. Bagaimanakah jenis-jenis citraan yang digunakan dalam puisi.com?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini pada dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi
pokoknya adalah tentang target yang akan dicapai dalam suatu penelitian.
Tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Sebagai syarat ujian akhir semester satu mata kuliah bahasa Indonesia.
2. Mendeskripsikan pengertian puisi dan citraan beserta jenis-jenisnya.
3. Mengetahui jenis citraan yang digunakan oleh para penyair yang ada
pada puisi.com

E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian, hasilnya tentu diharapkan dapat memberi manfaat
yang positif bagi pembacanya, demikian halnya dengan penelitian ini, adapun
manfaat yang diharapkan dari analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
tentang sastra, terutama mengenai unsur citraan dalam puisi.
2. Manfaat praktis, yaitu bagi pembaca, analisis ini dapat digunakan untuk
mengetahui macam – macam citraan dalam puisi.com, sehingga pembaca
diharapkan dapat memahami apa maksud citraan tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan penelitian sangat penting. Artinya dengan
adanya sistematika penulisan, peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai langkah-langkah dalam penulisan laporan penelitian. Dalam usaha

3

mempermudah melakukan analisis dan agar skripsi ini mudah dipahami, maka
penulis telah menyusun urutan-urutan yang harus penulis bahas. Peneliti
merencanakan bahwa penelitian ini terdiri dari lima bab, yang tiap bab terdiri
dari sub-sub bab. Adapun sitematika penulisan ini adalah sebagai berikut. Bab
pertama, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya, tinjauan pustaka dan
landasan teori yang berisi tentang beberapa teori yang berhubungan dengan
masalah yang akan dikaji, akan dijabarkan pada bab dua. Kemudian, bab tiga
dipaparkan metode penelitian. Bab empat, akan dijabarkan data-data yang
terkumpul, dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya kemudian dianalisis
untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang muncul sebelumnya. Terakhir,
bab lima disajikan penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bagian akhir
skripsi ini disertakan daftar pustaka dan lampiran.
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang
penelitian sebelumnya yang dilakukan. Tujuan terhadap hasil penelitian
sebelumnya ini hanya akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang
berkaitan dengan permasalahan Analisis Penggunaan Citraan Di Dalam Puisi.
Penelitian Khoirudin (2010) mengenai “Analisis Kumpulan Puisi Siti
Atmamiah Dalam Buku Angin Pun Berbisik” yang hasilnya berupa diksi,
imaji atau citraan, bahasa figuratif, ritme, rima, tema yang digunakan sebagai
Tinjauan Strukturalnya dan relevansinya.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu analisisnya lebih ke tinjauan
struktural dan relevansi. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini yaitu


4

terletak pada puisi yang digunakannya. Subjek yang digunakan sama-sama
puisi.
Penelitian Widi (2015) mengenai “Analisis Citraan Alam Dalam
Kumpulan Puisi Refrein Di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron” dengan
hasilnya berupa jenis citraan alam, objek citraan alam, dan bentuk citraan
alam dari struktur puisi dalam kumpulan tersebut. Analisis struktural puisipuisi Refrein Di Sudut Dam karya D.Zawawi Imron yang diperlihatkan dari
aspek diksi, majas, citraan, dan gaya bahasa.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu penelitian ini lebih ke analisis
struktural yaitu Citraan Alam Dalam Kumpulan buku Puisi Refrein Di Sudut
Dam karya D. Zawawi Imron. Persamaanya terletak pada puisi yang
digunakan sebagai subjek dalam menganalisis.
H. Landasan Teori
a. Pengertian Puisi
Secara sempit pengertian puisi sudah dipahami bersama sebagai
salah satu genre sastra yang unik bentuknya dan sering diseberangkan
dengan genre prosa, seperti cerpen, novel, dan juga drama. Dalam
pengertian ini puisi merupakan padanan dari kata poetry dalam bahasa

inggris. Beberapa pakar ada juga yang mengartikan puisi secara sangat
luas. Puisi dipandang sebagai ungkapan interaksi dunia dalam
seseorang dengan dunia luar. Semua hal di dunia ini bagi seorang
penyair adalah puisi. Penyair hanya memerlukan sedikit ruang sunyi di
sebuah sudut yang tidak diperhatikan orang lain.
Menurut Pradopo (dalam Khoirudin, 2010:6) pengertian atau
hakikat dari puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan
perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan

5

yang berirama dan merupakan salah satu karya sastra yang mempunyai
susunan kata-kata yang indah yang merupakan ekspresi perasaan dari
penulisnya. Sayyid (dalam Khoirudin, 2010:6) menafsirkan puisi
sebagai sebuah pendramaan pengamalan yang bersifat penafsiran
dalam bahasa berirama. Puisi adalah karangan yang di dalamnya
terdapat irama yang kuat, bahasanya pekat dan padat, serta kesatuankesatuan irama itu terwujud dalam bait-bait. Herman J Waluyo (dalam
Khoirudin, 2010:6) menjelaskan bahwa puisi adalah karya sastra
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

b. Citraan Dalam Puisi
Citraan merupakan kesan mental atau bayangan visual yang
ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan
unsur dasar yang khas dalam puisi, Maulana (dalam Widi, 2015:10).
Kepiawaian seorang penyair agar gubahannya dapat memukau para
penikmatnya acapkali ditentukan oleh ketepatan gambaran angan atau
citraan (imagery) yang disuguhkan. Citraan itu merupakan unsur
penting dalam struktur sajak yang dapat membantu penghayatan karya
sastra itu (Sugono, 2003:120). Citraan berperan penting untuk
menimbulkan pembayangan imajinatif, membentuk gambaran mental,
dan dapat membangkitkan pengalaman tertentu pada pembaca. Citraan
mempunyai karakter yang diwujudkan dari penggabungan kata-kata
pilihan dan bahasa kias atau konotatif. Bahasa yang dipakai telah
diolah dan dibentuk dengan diksi yang diolah secara tepat dan cermat.

6

Pembentukan citraan dapat dilakukan penyair secara ekspresif, untuk
mencapai gugahan perasaan lewat dua cara, yaitu lewat deskripsi dan
lewat perlambangan yang mencapai puncaknya pada metafora.

Chairul Shaleh (dalam Khoirudin, 2010:16) menjelaskan bahwa
pengimajian mempunyai peran untuk memberi gambaran yang jelas,
menimbulkan suasana khusus, membuat hidup (lebih hidup) gambaran
dalam pengindraan, untuk menarik perhatian, memberi kesan mental
atau bayangan visual penyair menggunakan gambaran angan-angan.
Menurut Sayuti (dalam Widi, 2015:13-14) citraan dapat dibagi sesuai
dengan jenis indra atau perasaan, antara lain:
1) Citraan Penglihatan (Visual Imagery)
Citraan penglihatan adalah citraan yang timbul oleh indra
penglihatan. Dalam karya sastra, citraan penglihatan sangat
produktif dipakai oleh pengarang untuk melukiskan keadaan
tempat, pemandangan, atau bangunan, Al-Ma’ruf (dalam Widi,
2015:14). Citraan penglihatan merupakan citraan yang digunakan
oleh pengarang untuk menghasilkan efek yang lebih puitis dengan
mengajak pembaca untuk berimajinasi seolah-olah melihat apa
yang digambarkan dalam baris tersebut.
2) Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)
Citraan pendengaran adalah citraan yang timbul oleh
pendengaran. Citra pendengaran juga sering digunakan oleh
pengarang, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15). Citra pendengaran

dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.
3) Citraan Gerakan (Movement Imagery/Kinaesthetic)
Citraan gerakan melukiskan sesuatu yang sesungguhnya
tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak ataupun

7

gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak juga sangat
produktif

dipakai

dalam

karya

sastra

karena


mampu

membangkitkan imaji pembaca, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15).
Citraan gerak menggambarkan sesuatu yang sesungguhnya tidak
bergerak, tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak. Citraan gerak
membuat hidup dan gambaran jadi dinamis, Pradopo (dalam Widi,
2015:15).
4) Citraan Perabaan (Tactile/Thermal Imagery)
Menurut Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15) citraan perabaan
adalah citraan yang timbul melalui perabaan. Lebih lanjut menurut
Nurgiantoro (dalam Widi, 2015:15-16) citraan rabaan memberikan
rangsangan kepada pembaca mengenai hal-hal yang tidak bisa
diraba seolah-olah bisa diraba dengan tangan. Pembaca dapat
seolah-olah merasakan melalui kulit mengenai sifat-sifat dan
bentuk benda yang disentuh.
5) Citraan Penciuman (Smell Imagery)
Citraan penciuman adalah pelukisan imajinasi yang
diperoleh

melalui

pengalaman

indra

penciuman.

Citraan

penciuman dipakai untuk membangkitkan imaji pembaca dalam
hal memperoleh pemahaman yang utuh atas teks yang dibaca
melalui indra penciuman, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16).
Melalui indra penciuman, aroma wangi dan aroma yang lain dapat
dicium melalui hidung.
6) Citraan Pencecapan (Taste Imagery)
Citraan pencecapan adalah pelukisan imajinasi yang
ditimbulkan oleh pengalaman indra pencecapan dalam hal ini

8

lidah. Jenis citraan pencecapan dalam karya sastra dipergunakan
untuk menghidupkan imajinasi pembaca dalam hal yang berkaitan
dengan rasa lidah, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16). Rasa yang
dicecap diantaranya adalah makanan, minuman, dan lainnya.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan citraan tersebut :

a. Citraan Penglihatan
Hatiku hanya berpaut padamu
Aku bahagia bisa mengenalmu
Bahagia disaat, melihat senyumu
Disitulah aku tau tentang cinta
9

Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk
membayangkan kebahagiaan si penyair ketika bisa mengenal, melihat
senyuman orang yang disukai/dicintai. Penyair menciptakan citraan
penglihatan kepada pembaca dengan menggunakan pilihan kata yang
dapat menggambarkan apa yang dilihatnya.
b. Citraan Pencecapan
Senyum manis bagaikan madu
Penyair dalam kutipan di atas menggunakan citraan pencecapan
untuk menarik minat pembaca. Pembaca diajak untuk menggambarkan
tentang apa yang dirasakannya. Tentang senyum manis yang bagaikan rasa
manisnya madu.

10

a. Citraan Penglihatan
Sesak diriku melihat kau dengannya
Di depan mataku sungguh menyiksa
Tetesan air mata ini hanya jadi cerita
Pada baris tersebut, kata-kata yang dipilih penyair menimbulkan
citraan diangan pembaca. Penyair mengajak pembaca untuk melihat sesak
diri si penyair karena melihat kau dengannya, di depan mata si penyair
sungguh menyiksa, tetesan air mata yang hanya jadi cerita.
b. Citraan Gerakan
Tak mampu lagi diriku bergerak di sudut sempit ini
Kata-kata dalam kutipan di atas penyair mengajak pembaca untuk
melihat keadaan si penyair yang tubuhnya tak mampu bergerak di sudut
sempit ini.
c. Citraan Perabaan
Dan sadari kini nafasmu tak lagi sama dengan denyut nadiku
Melalui kutipan di atas pembaca diajak seolah-olah meraba denyut
nadi yang terletak di tangan.

11

a. Citraan Penciuman
Sejuk udara di alam bebas memaksaku menggigil
Penyair dalam kutipan tersebut menggambarkan keadaan udara
sejuk di alam bebas. Pembaca diajak untuk menghirup sejuk udara di alam
bebas yang membuat badan menggigil.
b. Citraan Pendengaran
Gemercik hujan berganti dengan sinar bintang
Kita bicara bersama dalam kedinginan
Penyair dalam kutipan tersebut mengajak pembaca untuk ikut
mendengarkan gemercik hujan yang kemudian berganti dengan sinar
bintang, dan mendengarkan percakapan penyair dalam kedinginan.
c. Citraan Perabaan

12

Akupun merasa begitu berarti disaat ku mampu mendekap erat
tubuhmu dengan cintaku
Hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup keningmu
Penyair melalui kata-katanya mengajak pembaca untuk membayangkan
keadaan fisik yang terjadi di dalam puisi tersebut yaitu, mendekap erat
tubuhmu dengan cintaku, dan hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup
keningmu.
d. Citraan Penglihatan
Daun dan rumput telah basah oleh hujan mala mini
Namun sorot matamu bagaikan api unggun
Menghangatkan jiwaku menghilangkan dukaku
Sampai awan hitam telah menghilang
Antara cinta dan bahagia
Kau hadir merubah segalanya
Di sudut malam hampir pagi
Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk
membayangkan keadaan yang terjadi di dalam puisi tersebut. Pembaca
diajak untuk melihat daun dan rumput yang telah basah oleh hujan malam
ini, sorot matamu bagaikan api unggun, sampai awan hitam telah
menghilang, di sudut malam hampir pagi.
I. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian kualitatif, kerangka berpikir hanya memberikan arahan
awal tentang langkah-langkah metodologis yang akan diambil (Winarni,
2009:124). Tujuannya untuk menggambarkan kerangka berpikir yang
digunakan peneliti untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti.
Untuk mengetahui jenis-jenis citraan yang ada pada puisi.com maka harus
mengetahui isi dan makna dari keseluruhan kata yang ada dalam puisi
tersebut.

13

Analisis citraan pada puisi.com

Mendeskripsikan
pengertian puisi

Mendeskripsikan
pengertian citraan
dan jenis-jenisnya

J. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Identifikasi jenis citraan
Dalam penelitian
ini penulis
yang digunakan
pada menggunakan metode deskriptif
puisi.com
kualitatif, yaitu dengan
cara mengumpulkan data yang berupa kalimat,
kata-kata atau uraian yang dikaji. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
2014:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
Kesimpulan
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2. Objek dan Subjek Penelitian
Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini mengkaji data kualitatif
yaitu data yang berupa uraian atau pernyataan-peryantaan. Objek dalam
penelitian ini berupa kumpulan beberapa puisi yang terdapat dalam

14

puisi.com. Subjek dalam penelitian ini adalah penggunaan jenis citraan
yang ada di puisi.com
3. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam

suatu

penelitian

sangatlah

mutlak

keberadaannya. Di dalam sumber data tersebut, data-data dianalisis untuk
menjawab permasalahan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
mempunyai sumber yang jelas dan pasti. Data penelitian ini berupa
kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Kemudian, sumber
data dalam penelitian ini adalah puisi.com bulan November dan Desember
2016.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang sudah ada yang berupa dokumen. Dokumen dapat
berupa kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode cari, simak, dan catat. Penulis
mencari dan mengumpulkan beberapa puisi yang ada pada puisi.com,
kemudian dari beberapa puisi tersebut akan diambil sebagai bahan untuk
dianalisis.
5. Teknik Analisis Data
Menganalisis data adalah menguraikan atau memilah unsur-unsur
kata sehingga status sebuah data jelas kelihatan. Selain penelitian ini
teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Data
dideskripsikan sehingga status dan makna jelas kelihatan ringkas, padat,
efektif, menarik dan memikat. Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-memilahnya

menjadi

15

satuan

yang

dapat

dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain, Bogdan (dalam Moleong, 2014:248).
6. Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang

lain,

menggunakan

(Moleong,
teknik

2014:330).
trianggulasi

Dalam
teori

penelitian

yaitu

dengan

ini

penulis

melakukan

perbandingan, pengecekan kebenaran, dan kesesuaian data penelitian
melalui satu atau lebih “Teori” yang berbeda.
7. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari
perencanaan mencari puisi yang sudah dikenal dan paham mengenai puisi
tersebut. Peneliti mengumpulkan data berupa puisi yang ada di puisi.com.
Data tersebut diperoleh dari halaman website situs puisi.com. Kemudian
peneliti akan memulai melakukan analisis terhadap data-data yang telah
dikumpulkan tersebut, selanjutnya data ini akan dikembangkan dan
mencari buku panduan yang sesuai dengan topik yang sedang dianalisis.
Pengumpulan dan analisis data dilaksanakan pada tanggal 22 Desember
2016.
8. Teknik Penyajian Hasil Analisis
Hasil analisis data dalam penelitian Analisis Penggunaan Citraan
Di Dalam Sebuah Puisi (Puisi.com) ini disajikan dengan metode sajian
informal. Metode penyajian informal adalah menyajikan hasil analisis
dengan uraian atau kata-kata biasa.

16

Dari gambar diatas dijelaskan bahwa isi dari puisi tersebut
berupa uraian-uraian kata dan terdiri dari beberapa bait yang diteliti.

17

DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Winarni, Retno. 2009. Bahasa Indonesia (Dalam Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Di Perguruan Tinggi). Salatiga:Widya Sari Press Salatiga.
Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta:Pusat
Bahasa.
Pamungkas, Mardyan Khoirudin. 2010. Analisis Kumpulan Puisi Siti Atmamiah
Dalam Buku Angin Pun Berbisik Tinjauan Struktural dan Relevansinya.
Skripsi. Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Hartanto, Widi. 2015. Analisis Citraan Alam Dalam Kumpulan Puisi Refrein Di
Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

18

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary OF Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemehannya Diary Bocah Tengil

4 132 1