STUDI KELAYAKAN BISNIS PENJAHIT BAJU

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENJAHIT BAJU
Saya merupakan seorang penjahit pakaian pria di daerah. Pada suatu hari saya berkunjung ke
rumah saudara saya di kota. Saya melihat beberapa penjahit pakaian disana mempunyai order
yang cukup banyak. Hal ini terlihat dari banyaknya pakaian yang sudah siap tergantung di
lemari kaca mereka, dan sibuknya beberapa karyawan yang sedang menjahit pakaian.
Kemudian saya bertanya kepada mereka berapa lama waktu yang diperlukan jika saya ingin
menjahit pakaian. Ia bilang 10-12 hari karena banyak yang antri dan belum selesai.
Sedangkan di tempat saya hanya 2-3 hari sudah selesai karena sedikitnya order.
Melihat peluang dan kesempatan ini saya merencanakan akan pindah usaha menjahit ke kota
ini.
I.

KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha

Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, maka saya merencanakan membangun
usaha Penjahit Baju. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya
bermaksud untuk meminjam dana untuk menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Penjahit Baju ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha


: Ivan Gunawan.

Karyawan

: 2 orang

Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih membuka usaha menjahit baju didaerah, jika
usaha ini sudah berjalan normal, maka saya akan pindah ketempat baru ini. Untuk lebih jelas
tentang riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam
proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 9.570.000 (Sembilan juta lima ratus tujuh
puluh ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
-

Surat izin Domisili


-

BPKP motor

-

Surat Kawin

-

Kartu keluarga

-

Kartu tanda penduduk (KTP)

II.

Pemasaran


Produk & Segmentasi
Produk usaha ini adalah menjahit baju dan celana pria baik anak-anak ataupun dewasa.
Segmentasi usaha ini adalah warga disekita lokasi usaha dan para pengunjung yang sering
kelokasi tersbut.
Permintaan
Dari hasil wawan cara dengan penjahit yang ada, setiap karyawan mampu menjahit pakaian 8
celana perhari dari jam 8.00 sampai jam 17.00. sedangkan order menjahit sangat banyak,
sehingga karyawan sering di lemburkan.
Dengan masuknya atau bertambahnya 1 penjahit lagi, tidak akan merusak permintaan pasar.
Diperkirakan omset usaha penjahit yang saya akan bangun dengan 3 mesin jahit akan full
capacity atau 24 order pakaian perhari atau 24 x 22 hari = 528 pakain perbulan.
Pesaing
Pesaing disana cukup banyak, tapi permintaan jasa menjahit pakain cukup tinggi dan terus
berkembang. Sehingga usaha disana akan maju bersama, maka pesaing dianggap tidak ada.
Peluang
Karena pesaing dianggap tidak ada, maka peluang sama dengan permintaan. Sehingga
proyeksi omset usaha ini adalah:
Biaya menjahit Rp 25.000 perpakaian
Modal 10%, yaitu: benang, dan kain puring

bulan

Order
Kenaikan
(%)

Bulan
(Pakaian)

(Rp 000)

Bulan-1
316

7,920

60

369


9,240

70

422

10,560

80

475

11,880

90

528

13,200


100

528

13,200

100

528

13,200

100

528

13,200

100


528

13,200

100

528

13,200

100

528

13,200

100

528


13,200

100

Bulan-2

Bulan-3

Bulan-4

Bulan-5

Bulan-6

Bulan-7

Bulan-8

Bulan-9


Bulan-10

Bulan-11

Bulan-12

Awal bulan operasi diperkirakan omset masih kecil, karena belum mempunyai pelanggan dan
akan meningkat terus sejalan dengan penyebaran informasi serta mendapatkan pelanggan
baru.

III. Lokasi dan Teknis
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak di dalam pasar tradisional dikota tersebut

Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini adalah:
-

Sewa kios 1 tahun

Rp


7.000.000

-

Mesin Jahit 3 unit x Rp 1.000.000

Rp

3.000.000

-

Mesin Obras 1 unit x Rp 1.000.000

Rp

1.000.000

-


Lemari kaca 2 unit x @ 1.000.000

Rp

2.000.000

-

Meja 1 unit

Rp

500.000

-

Lain-lain

Rp

500.000

Total

Rp 14.000.000

IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Usaha Penjahit Baju ini sebesar Rp 19.140.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Investasi tetap:
Modal Kerja:
-

Sewa kios 1 tahun

Rp

7.000.000

-

Mesin Jahit 3 unit

Rp

3.000.000

-

Mesin Obras 1 unit

Rp

1.000.000

-

Lemari kaca 2 unit

Rp

2.000.000

-

Meja 1 unit

Rp

500.000

-

Lain-lain

Rp

500.000

Total

Rp 14.000.000

Modal Kerja operational bulan pertama
Grand Total

Rp

5.140.000

RP 19.140.000

Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman
dari bank. Yaitu:
Modal sendiri

-

Investasi Tetap

Rp 7.000.000 (50%)

-

Modal Kerja

Rp 2.570.000 (50%)

-

Total

Rp 9.570.000

Kredit Bank
-

Investasi Tetap

Rp 7.000.000 (50%)

-

Modal Kerja

Rp 2.570.000 (50%)

-

Total

Rp 9.570.000

Grand Total

Rp 19.140.000

Asumsi Proyeksi Keuangan:
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur
Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada bulan kedua operasional, dan
berakhir pada bulan ke-12. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada
lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)
Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit

Pokok Kredit

Bunga Kredit

Total

(Rp 000)

(Rp 000)

(Rp 000)

798

117

915

798

146

944

798

133

931

798

120

918

Bulan
Bulan-1

Bulan-2

Bulan-3

Bulan-4

Bulan-5
798

106

904

798

93

891

798

80

878

798

66

864

798

53

851

798

40

838

798

27

825

792

13

805

Bulan-6

Bulan-7

Bulan-8

Bulan-9

Bulan-10

Bulan-11

Bulan-12

Proyeksi Laba Rugi
Pada bulan operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 2.914.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 4.072.000. Akumulasi
keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 80.513.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi
laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 3 bulan.
1. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari
pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.

IRR 1 tahun sebesar 33,25%. (diatas bunga bank 1,67% perbulan)
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal
1 atau 100%.

Bulan

Likuiditas

Bulan-1
92.28%
Bulan-2
148.35%
Bulan-3
230.79%
Bulan-4
347.44%
Bulan-5
510.22%
Bulan-6
730.93%
Bulan-7
1021.96%
Bulan-8
1434.09%
Bulan-9
2062.47%
Bulan-10
3137.17%
Bulan-11
5394.07%

Bulan-12
13041.91%

Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan,
dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) danROE (Rate of return On
Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.

Bulan

ROI

ROE

16.52%

30.44%

24.04%

42.55%

32.28%

55.10%

41.35%

67.66%

51.37%

80.21%

54.22%

80.35%

57.42%

80.49%

61.01%

80.63%

65.08%

80.76%

69.73%

80.90%

Bulan-1

Bulan-2

Bulan-3

Bulan-4

Bulan-5

Bulan-6

Bulan-7

Bulan-8

Bulan-9

Bulan-10

Bulan-11
75.10%

81.04%

81.32%

81.18%

Bulan-12

Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun.
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
V.

Jaminan Kredit.

Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan BPKB motor
rumah saya.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.

Hormat Kami,

(Ivan Gunawan)