Skripsi Teknik Mesin Percencanaan Sistem

BAB IV
PEMASANGAN PIPA DAN PEMELIHARAAN

4.1 PEMASANGAN PIPA
a. Sambungan Las


Jenis las yang akan dipakai adalah SMAW (Shielded Metal Arc

Welding), detail seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 : Proses Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding)


Jenis elektroda las untuk SMAW

Tabel 4.1 : Material elektroda untuk SMAW
56




Posisi pengelasan

Gambar 4.2 : Posisi pengelasan
b. Sambungan Flens


Jenis Flens
Sambungan flens pada sistem ini akan digunakan pada sambungan pipa

sepanjang sistem 1. Selain itu sambungan flens juga digunakan untuk
penyambung pipa dengan valve, elbow dan juga tee.
57

Jenis Flens yang dipakai adalah adalah Slip On dan Blind Class – 150
(Lihat gambar). Jenis Slip On digunakan untuk penyambungan antar pipa atau
instrument lain sedang Jenis Blind untuk menutup penampang pipa pada
Header Pipe

Gambar 4.3 : Sambungan pipa dengan Flens Jenis Slip On


Gambar 4.4 : Flens Jenis Blind untuk menutup aliran

58

Tabel 4.2 : Ukuran Detail Flens Class 150
Sumber : ASME B 16.5


Gasket
Gasket digunakan sebagai perapat sambungan pada jenis sambungan

flens, ada 2 macam gasket yaitu ; gasket metalic dan non-metalic. Pada sistem
ini gasket yang dipakai adalah jenis non metalic.

59

Tabel 4.3 : Detail ukuran gasket
Sumber : ASME B16.21 - 2005
c. Sambungan Ulir
Sambungan ulir pada sistem ini digunakan pada pipa berdiameter 1

inchi sebagai penyambung alat ukur Pressure gauge dengan ball valve dan
juga untuk valve penguras pada header pipe.
Standar ukuran untuk sambungan ulir dapat dilihat pada tabel
dibawah. Selain itu juga pada sambungan ulir dililitkan seal tape untuk
mencegah terjadinya kebocoran.

60

Tabel 4.4 : Ukuran detail untuk penyambungan ulir

d. Penyangga Pipa
Penyangga pipa yang digunakan pada sistem ini menggukanan dua jenis yaitu
penyangga dari logam (besi) dan juga dari beton. Yang perlu diperhatikan dari
penyangga pipa selain jenisnya adalah jarak antar penyangga. Jarak antar
penyangga maksimal disesuaikan dengan jenis fluida yang dialirkan dalam
pipa dan diameter nominal pipa, seperti pada tabel dibawah ini :

61

Tabel 4.5 : Jarak maksimum antar penyangga pipa

Sumber : ASME B31.1

Gambar 4.5 : Contoh model penyangga untuk pipa horisontal

e. Pemasangan pipa bawah tanah
- Pipa ditanam sedalam 60 cm dari permukaan tanah dana pada sambungan
pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena
beban mekanis.
62

- Disekeliling pipa harus diisi dengan pasir dengan ketebalan 15 cm
kemudian ditimbun dengan tanah dan dipadatkan.
- Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak,
harus diberi lapisan cat finish dengan warna yang ditentukan kemudian.
Untuk perpipaan air bersih biasanya warna cat adalah biru.
- Pipa-pipa diharuskan dites terhadap kebocoran
- Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan
terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan harus
ditanam dengan kedalaman minimal 1.2 m dari permukaan tanah.


4.2 PERAWATAN POMPA
Perawatan Pompa meliputi pemeriksaan pendahuluan sebelum beroperasi dan
saat pompa beroperasi.
Pemeriksaan pendahuluan meliputi :
a. Pembersihan tadah isap dan pipa isap
Pada sisi isap pompa, harus benar-benar diperhatikan kebersihannya
terutama dari benda asing,kotoran,atau sampah yang mungkin dapat masuk
dalam pipa isap. Meskipun sudah terdapat strainer, namun jika lingkungan
sisi isap tidak dicek sebelumnya dapat memungkinkan adanya benda asing
yang menyumbat strainer sehingga pompa tidak bisa bekerja secara
masksimal.
b. Pemeriksaan sistem listrik
Ketepatan kapasitas pemutus sirkuit, harga relay arus lebih, dan ukuran serta
sambungan kabel harus diyakinkan. Untuk motor, terutama motor benam,

63

tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan
jaminan dari pabrik pembuatnya
c. Pemeriksanaan kelurusan

Pemeriksaan kulurusan adalah kulurusan antara poros output dari motor yang
terhubung melalui kopling dengan poros input dari pompa. Hal perlu
diperhatikan

baik

sebelum

pemakaian

ataupun

setelah

pemakaian.

Ketidaklurusan yang terjadi pada pompa dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan keausan yang cepat pada bantalan serta getaran yang besar pada
mesin. Karena itu kelurusan harus diperiksa dan dikoreksi dalam jangka
waktu tertentu.

d. Pemeriksaaan Minyak Pelumas dan Bantalan
Gemuk dan Minyak untuk bantalan harus diperiksa kebersihan dan jumlahnya
,terutama pada pompa horizontal spilt case
e. Pemeriksaan dengan memutar poros
Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan.
f. Pemeriksaan arah putaran
Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu melepas
kopling atau sabuk yang menghubungkan pompa dan motor penggerak. Motor
dihidupkan sendiri dan diperiksa putarannya.
Untuk pompa benam, pemeriksaan putaran dapat digunakan kabel sementara.
Katup keluar dibuka sedikit dan dijalankan untuk waktu singkat dalam salah
satu arah putaran dan manometer yang dipasang dibaca. Kemudian terminal
motor diubah untuk memutar pompa dalam arah yang berlawanan.
64

Manometer dibaca dan dibandingkan dengan penunjukan pada arah putaran
yang sebelumnya. Tekanan yang lebih tinggi menunjukan arah putaran yang
benar.

Pemeriksaan pada saat pompa beroperasi

a. Pembacaan manometer dan ampermeter
 Tekanan keluar dan tekanan isap harus sesuai atau mendekati harga yang
telah ditentukan atau diperhitungkan sebelumnya serta tidak boleh
berfluktuasi secara tidak normal. Jika ada benda asing yang menyumbat
atau ada udara yang terhisap, maka tekanan akan jatuh atau akan
berfluktuasi secara tidak normal.
 Arus listrik yang dikonsumsikan harus lebih rendah dari pada yang
dinyatakan pada label motor. Arus ini tidak berfluktuasi secara tidak
normal. Jika ada benda asing atau pasir yang terselip pada celah-celah
sempit antara impeler dan rumah pompa, arus listrik dapat berfluktuasi
secara tidak normal sebelum impeler macet.
b. Temperatur dan kebocoran pada kotak paking
 Kebocoran dari kotak paking (pada paking tekan) harus berupa tetesantetesan zat cair yang jumlahnya tidak lebih dari 0,5 cm3/s. Jika jumlah
tetesan lebih dari ini, penekan paking harus dikencangkan pelan-pelan dan
merata (dengan mengencangkan mur secara bergantian) sampai tetesan

65

menjadi normal. Pengencangan yang berlebihan akan menyebabkan paking
menjadi panas. Adapun temperatur kotak paking yang masih diijinkan

adalah tidak lebih dari 300C diatas temperatur zat cair yang dipompa.
Karena itu, untuk pompa air, kebocoran ini dalam jumlah sedikit justru
diperlukan untuk pendinginan dan pelumasan paking.
c. Pemeriksaan bantalan
Bantalan dianggap normal bila temperaturnya tidak lebih dari 40 0C.
Pelumasan bantalan juga harus diperhatikan secara berkala agar dapat
berputar dengan baik.
d. Pemeriksaan geratan dan bunyi
Bila tangan diletakkan di atas permukaan rumah pompa harus tidak terasa
adanya getaran yang berlebihan. Untuk pengukuran yang teliti, dapat
menggukanan vibrometer.
e. Cara Menangani instrumen
Alat ukur seperti manometer dan vakummeter selalu dilengkapi dengan valve.
Valve dibuka hanya pada saat alat ukur akan dibaca, jika alat ukur tidak
digunakan valve harus ditutup agar alat ukur tidak cepat rusak.

4.3 PEMELIHARAAN JARINGAN PIPA


Perlindungan terhadap korosi

Penggunaan Pipa besi dengan bahan yang sudah tergalvanisasi dengan
lapisan seng (GIP) sudah cukup baik untuk mengurangi korosi yang terjadi pada
pipa. Namun dalam jangka panjang pipa tersebut juga dapat terkena korosi, hal
66

itu disebabkan karena kondisi lingkungan disekitar pipa, misalkan terkena air
hujan yang mengandung asam atau juga pipa didalam tanah.
Untuk mengurangi dampak korosi tersebut dan menambah umur
pemakaian pipa maka permukaan luar pipa dicat menggukan cat anti korosi.
Dengan melapisi permukaan luar pipa dengan cat anti korosi maka permukaan
pipa akan lebih terlindung dari kemungkikan korosi dan lebih muda
perawatannya.



Pemeriksaan kebocoran
Kebocoran pada jaringan pipa bisa disebabkan beberapa hal antara lain :
- Tekanan aliran berlebih
- Kerusakan pipa atau aksesoris perpipaan
- Cacat peralatan dari Industri, dll.

Untuk menghindari hal-hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain :
- Periksa secara teliti pompa, pipa dan aksesoris lain sebelum digunakan
- Gunakan peralatan dan perlengkapan sistem sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan
- Memasang peralatan-peralatan yang dapat mengurangi tekanan berlebih,
misalkan tekanan akibat waterhammer. Di pasang alat untuk mengurangi
tekanan yang terjadi.

67



Pemeriksaan laju aliran dan tekanan air
Perubahan lakualiran dan/ atau tekanan air antara lain dapat disebabkan
oleh penyumbatan kotoran atau endapan dalam pipa, oleh kesalahan dalam
mengoperasikan katup atau perlengkapan instalasi, tetapi dapat pula disebabkan
oleh beberapa kesalahan perencanaan.
Untuk itu, pemeriksaan laju aliran dan tekanan air dapat dilakukan
dengan membuat jadwal maintenance yang teratur. Sifat air kawasan karst yang
mengandung sedimen karbonat dari batu kapur juga dapat menjadi ancaman bagi
peralatan-peralatan plumbing. Karena sedimen tersebut akan menempel pada
permukaan yang dilewati aliran. Jika tidak diperiksa dan dibersihkan secara
teratur sedimen tersebut dapat menumpuk sehingga menggangu aliran air.

68