Langkah- Langkah Pelaksanaan Menuju Pelayanan Perpustakaan Sekolah - Universitas Negeri Padang Repository

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MENUJU
PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.

OLEH:
SYEFNIADI, S.SOS

UPT. PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, makalah ini dapat juga penulis selesaikan yang berjudulhgkahLangkah Pelaksanaan Menuju Pelayanan Perpustakaan Sekolah.
Makalah ini penulis buat berdasarkan pengalaman selama bertugas sebagai pengelola
perpustakaan dan bertugas di bagian pelayanan Sirkulasi, dalam makalah ini membahas
mengenai bagaimana langkah-langkah Pustakawan dalam memberikan layanan prima kepada
pemakai (user) yang orientasinya kepada kepentingan pengguna. Dengan konsep prima ini
diharapkan parapustakawan alian mempunyai kepribadian, pe~ampilan, .perilaku dan
komunikasi yang baik.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan informasi yang berhubungan dengan pelayanan. Saya sadar bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis minta saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi ke~empurnaanmakalah ini.
Akhir kata saya, ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Padang, Desember 20 10
Penulis

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MENUJU PELAYANAN
PERPUSTAKMN SEKOLAH.
Oleh :Syefniadi, S.Sos
Pustakawan Muda Perpustaaan UNP

A. Latar Belakang

Keberadaan perpustakaan dalam kehidupan masyarakat tidak hanya sekedar
hadir, ia membawa misi sebagaimana tertuang pada tujuannya. Tujuan perpustakaan
yang merupakan pengejawatahan atas fbngsi-fbngsinya, informatif, edukatif, dan
rekreatif seluruhnya adalah melulu untuk kesejahteraan masyarakat.
Perjalanan Menunju ke arah pencapaian tujuan perpustakaan tidaklah selalu

melalui jalan lurus

dan mulus apabila bila tanpa persiapan yang baik akan

menemukan kendala-kendala yang sering ditemui Q tegah perjalanan. Dengan
persiapan yang baik dan matang kita bisa menghindari kemungkinan munculnya
hambatan. Kemungkinan terburuk yang hams dihadapi pustakawan adalah gagalnya
mencapai tujuan. Olehkarena itu pustakawan hams mengumpulkan mengolah dan
menganalisa data dan selanjutnya menyusun langkah-langkah dan mengatur strategi
dengan sebalk-bainya.
Untuk membantu dalam mempersiapkan perjalanan ini, pustakawan perlu
melakukan berbagai pendekatan masalah, baik pendekatan sosiologis, ekonomis,
maupun psikologis. Hal ini penting karena kita tahu perpustakaan akan berhadapan
langsung usemya. User memegang peranan di dalam menentukan kehidupan
perpustakaan, tanpa user perpustakaan tidak ada artinya.

B. Perpustakaan harus user's oriented
Perpustakaan tidak ada artinya tanpa user ini berarti bahwa pemakai
perpustakaan adalah segalanya bagi perpustakaan, segala bentuk kegiatan
Perpustakaan harus selalu diarahkan pada kepentingan usernya.

Kegiatan utama perpustakaan adalah pelayanan, tercapai tidaknya tujuan
perpustakaan akan diukur dari efektifitas pelayanan itu sendiri. Didalam rangka
pelayanan, pustakawan dituntut untuk mengenal dengan baik siapa user yang akan
dilayani, apakebutuhannya, dimana mereka tinggal, nilai-nilai apa yang hidup di

antara mereka, maksud apa mereka datang ke Perpustakaan, pelayanan apa dan
bagaimana yang merekaperlukan. Dari pertanyaan-pertanyaan pustakawan akan
memperoleh informasi tentang user, tentang ciri-ciri dan kreateristik usernya, ini
penting dalam rangka menyusun strategi pelayanan yang tepat bagi mereka.
Dengan mengenal segala aspek yang berkenaan dengan masyarakat yang akan
dilayani, pustakawan bisa menentukan jenis dan bentuk pelayanan yang cocok untuk
usernya. Bentuk dan jenis
keberhasilan
I
I

I

pelayanan


pelayanan yang diberikan akan menentukan terhadap
informasi. Kita

tahu

bahwa

setiap

orang yang

datangkeperpustakaan memiliki kepentingan dan keperluan yang berbeda, motivasi
dan latar belakang yang berbeda pula. Letak perbedaan bisa dilihat dari kedalaman
informasi, sumber yang digunakan serta bentuk informasinya.

C. Berapa Faktor di dalam pelayanan perpustakaan
Setidaknya ada tiga faktor yang perlu diperhatikan di dalam penyelenggaraan
pelayanan perpustakaan, yaitu: Manusia, Waktu dan Metoda. Ketiga faktor ini sangat
dominan didalam ikut serta menentukan keberhasilan pelayanan perpustakaan.
1. Faktor Manusia : Manusia faktor penentu atas kehdupan dan kehidupan


Perpustakaan. Hidup dan Kehidupan Perpustakaan sepenuhnya tergantung
pada manusia ( Pengelola dan Pemakai). Pustakawan beserta stafnya
adalah kunci hidupnya perpustakaan, namm demikian jumlah atau
banyaknya staf bukan ukuran bagi pencapaian tujuan Kualitas manusia
(staf) dalam ha1 ini akan lebih banyak berperan. Lucille J. Strauss
menyatakan dalam salah bukunya".. ..bahwa siapapun yang mengelola
pelaynan perpustakaan

hendaknya dilengkapi dengan tenpramen

(Perangai, tabiat, watak) dun pendidikan yang

sesuai dengan

pekerjaannya, karena derajat keberhasilan sepenuhnya tergantung pada
sikap dun kemampuannya ". (Strauss, 1964. Hal. 22).Sikap petugas sangat

berpengaruh terhadap kehadiran pengunjung. Sikap ramah, tutur bahasa
yang baik, dedikasi dan loyalitas yang tinggi,


Bersediamembatu

memecahkan masalahl kesulitan yang dihadapi oleh pemakai, kemampuan
intelektual yang tinggi dan sebagainya akan sangat menentukan
keberhasilan pelayanan perpustakaan. Walau kualitas staf bagi setiap
perpustakaan tidak sama, namun dibalik semua perbedaan tersebut ada

Satu kesamaan yaitu bahwa perpustakaan hams dapat memberikan
kepuasan kepada pemakai. Tuntutan dan kebutuhan user yang berbeda
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang pada diri dan lingkungannya.
Untuk ini peran pustakawan perlu paham dan mengerti dengan usernya
baik secara perorangan maupun kelompok. Pengetahuan tentang diri
usernya sangat berguna bagi pustakawan untuk memberikan kepuasan
layanan pada usernya.
Pelayanan perpustakaan yang diberikan pustakawan kepada usernya
hamslah .bercerminkan 5M, ( Murah, Mudah, Menarik, Menyenangkan
dan Memuaskan ).Dalam

menerapkan Murah pustakawan hams


memperhatikan tingkat sosial ekonomi usernya dalam mengambil
kebijakan, pustakawan jagan membebani usernya dengan pungutan biaya
dalam arti kata pustakawan perlu menyesuaikan besarnya pungutan dengan
tingkat kemampuan ekonomi usernya. Mudah Eta tahu manusia pada
dasarnya

tidak

menyenangi

keruwetan,

mereka

mengiginkan

segalanyadiperoleh dengan mudah (instan). Prosedur yang berbelid-belid,
per di rak aturan yang nunit serta semua yang bersifat memusingkan
biasanya menjadi kendala utama bagi tumbuhnya motivasi masyarakat

untuk datang. Oleh karena itu peraturan, sifat, dan bentuk pelayanan,
pengaturan tata ruang, penyimpanan buku di rak, katalogisasi/klasifikasi,
ukuran dan jenis mubiler dan sebagainya diusahakan mudah (sederhana)
bagi user dalam mencari dan menemukan infomasi yang mereka perlukan.
As e S. Muchyidin menyatakan bahwa pelayanan yang baik adalah
pelayanan yang tepat mengenai

"

sasaran dalam arti sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan para pemakai perpustakaan dan adanya
komunikasi timbal balik antara pemakai perpustakaan dan pustakawan.
(Ase S. Muchyidin,1977. Hal. 7).

Yang Murah dan Mudah tidak otomatis akan menarik minat
masyarakat untuk memanfaatkannya bila tanpa adanya promosi. Promosi
adalah langkah lanjutan dalam pejalanan perpustakaan dan Kehadirannya
sangat tergantung pada langkah awal. Langkah pertama untuk menarik
minat user datang keperpustakaan adalah menata diri secantik san sebaik

mungkin. Berapa ha1 yang dapat menarik user datang berkunjung ke
perpustakaan yaitu:

1. Gedung, bentuk bagunan perpustakaan bisa menyebabkan orang

senang atau engan untuk datang mengunjunggi perpustakaan.

2. Warna, corak wama gedung perpustkan perlu mendapatkan
perhatian yang baik agar benar-benar fungsi informatif, edukatif
dan rekreatif
3. Tata R m g , perpustakaan akan sangat menunjang terhadap
missi perpustakaan. Pengaturan alur lalu lintas pengunjung,
penempatan ruang, peletakan meubiler serta penempatan hiasan
akan mempengaruhi kenyamanan pemakai.
4. Ketranpilan Petugas, petugas di dalam melayani pengunjung

akan memberikan kepuasan

tersendiri, seorang petugas hams


mempunyai cakrawala ilmu/pengetahuan yang luas untuk bisa
memberikan pelayanan yang maksimal, petugas juga dituntut
untuk mengenal setiap jenis koleksi yang dimiliki, sehingga
kapan hams menggunakan ekslopedi, kamus, atlas, gazetteer
atau textbook di saat memberikan inforrnasi yang tepat pada
pemakai.
5. Koleksi, Keanekaragaman sumber inforrnasi yang dimiliki

kernungkinan bagi pengunjung untuk memilih mendapatkan
inforrnasi yang sesuai dengan keingginannya. Untuk itu koleksi
yang banyak bukan menjamin terhadap baiknya nilai pelaynan
perpustakaan, karena yang menjadi ukuran keberhasilan
perpustakaan adalah ketepata n infonnasi yang diberikan.
2. Faktor Waktu: pustakawan perlu mengatur waktu pelayanan dengan

sebaik-baiknya agar dapat memberikan kesempatan yang luas bagi user
untuk menggunakan perpustakan. Karena waktu memegang peranan
penting di dalam menentukan keberhailan pelayanan perpustakaan.
Kesalahan di dalam menghitung waktu akan mengakibatkan fatal dalam
arti tidak tercapainya efektivitas pelayanan. Perhitungan waktu dalam

kegiatan

perpustakaan

diperlukan

untuk

menentukan jam

buka

perpustakaan, larnanya waktu pinjaman bahan pustaka, kesempatan untuk
promosi dan sebagainya.

3. Faktor mefoda: berbicara faktor metoda berarti berbicara masalah sistem
didalarn pelayanan perpustakaan. Sistem adalah keseluruhan kegiatan
perpustakaan

yang

mencakup

didalamnya

masalah

manajemen,

administrasi, peralatan dan sebagainya. Semua ini ditujukan untuk
mencapai tujuan perpustakaan.

--.--j

'

--

kI1LIK F ~ R ~ ~i l J I
U$!lV, NESEBI PRB$,!