Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Sis

Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu

p-ISSN = 2598-4969

e-ISSN = 2598-5191

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Siswa untuk Perlombaan MIPA
Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus : SDN 4 Cibungeulis)
Teuku Mufizar*1, Rahadi Deli Saputra2, Hani Nurmila Ulfah3
1,2,3,
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Tasikmalaya
*1
E-mail: fizargama@gmail.com,2rahadisianipar@gmail.com,3hanypurple33@gmail.com
Abstrak
Sekolah Dasar Negeri 4 Cibunigeulis setiap tahun mengirimkan siswanya untuk
menjadi perwakilan sekolah di perlombaan MIPA (Matematika dan IPA) tingkat Kota
Tasikmalaya. Masalah yang dihadapi di SDN 4 Cibunigeulis yaitu dalam penyeleksian untuk
calon peserta olimpiade MIPA masih secara manual. Dengan sistem seperti itu membutuhkan
waktu yang lama sehingga guru selalu mengalami kesulitan karena belum adanya sistem
pendukung yang bisa mempermudah pekerjaannya dalam menyeleksi siswa calon peserta
olimpiade MIPA. Adapun metode yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan seleksi

siswa ini adalah metode TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal
Solution) yaitu salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). Metode pendekatan rekayasa perangkat lunak
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SDLC sering disebut juga model air terjun,
dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 serta
databasenya dengan Ms. Access. Perancangan sistem yang digunakan yaitu DFD dan
perancangan basis data menggunakan ERD. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Nilai Raport Matematika, Nilai Raport IPA, Nilai Tes Matematika, Nilai Tes IPA, Nilai
Psikotes, Kedisplinan, dan Keaktifan di kelas. Dengan adanya aplikasi sistem pendukung
keputusan tersebut membantu guru dalam menyeleksi siswa calon peserta olimpiade MIPA
dengan waktu yang relatif cepat.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, Perlombaan Matematika dan IPA.
Abstract
SDN 4 Cibunigeulis delegates the students for being school delegation in MIPA
competition at the level of the Tasikmalaya City every year. The problem that faced by SDN 4
Cibunigeulis is the selection of candidate of MIPA that is selected manually. By that system, it
needs a long time and the result, the teachers have a difficulty because there is not support
system which can facilitate their works in selecting the students, the candidate of MIPA
participants. As for the method that used for supporting system selection students decision is
TOPSIS method (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) is one of the

multicriteria decision-making the first introduced by Yoon and Hwang (1981). The approach
software engineering method that used in this research is the model of SDLC and commonly
reffered to model air terjun , and authoring language that used is Visual Basic 6.0 authoring
language as well as the database by Ms.Access. The system design used is DFD and database
design using ERD.The criteria used in this study which grades mathematics, grades science,
math test scores, science test score, grade psichological test, the value of dicipline,and the value
of the activity in the classroom. With the support systems decisions programme could help the
teachers in selecting the students candidate of MIPA olympiade participant with in a short time.
Keywords : Decision Support Systems, TOPSIS, Olimpiade Mathematics and Science.
1. Pendahuluan
Perlombaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SD/MI atau yang
sering disebut dengan Olimpiade MIPA dirintis pada tahun 2003 merupakan salah satu wadah
strategis untuk paradigma pendidikan. Perlombaan MIPA tingkat SD/MI ini diselenggarakan

Volume.1 - November 2017.

220

Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu


p-ISSN = 2598-4969

e-ISSN = 2598-5191

setiap tahunnya. Pelaksanaan olimpiade secara berkelanjutan akan berdampak positif pada
pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi kreatif dan inovatif. Pada gilirannya siswa
akan memiliki kesempatan dalam mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan
kemampuannya melalui proses pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan.
Olimpiade MIPA bertujuan untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang mempunyai bakat
dalam bidang MIPA atau sains, sehingga para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka
sesuai dengan bidang ilmu keahliannya.
Setiap tahun selalu diadakan perlombaan antar sekolah-sekolah se-Kota Tasikmalaya,
siswa di SDN 4 Cibunigeulis selalu diikutsertakan dalam perlombaan apapun salah satunya
dalam perlombaan MIPA. SDN 4 Cibunigeulis setiap tahunnya mengirimkan siswanya untuk
menjadi perwakilan sekolah di perlombaan MIPA (Matematika dan IPA) tingkat Kota
Tasikmalaya. Perlombaan MIPA ini di khususkan untuk siswa kelas 5. Jumlah siswa kelas 5 di
SDN 4 Cibunigeulis ada 25 orang. Untuk bisa mengirimkan siswanya dalam perlombaan MIPA,
guru harus menyeleksi siswa yang layak menjadi perwakilan untuk sekolahnya. Dalam
penyeleksian calon peserta olimpiade MIPA ini masih secara manual misalnya dengan cara guru
mencatat nilai-nilai siswa ke buku nilai siswa dan diakumulasikan dengan kriteria yang lain

kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan guru lainnya dan hasil dari musyawarah
tersebut diserahkan ke Kepala Sekolah untuk bisa disetujui. Dengan sistem seperti itu
membutuhkan waktu yang lama sehingga guru selalu mengalami kesulitan karena belum adanya
sistem pendukung yang bisa mempermudah pekerjaannya dalam menyeleksi siswa calon peserta
olimpiade MIPA.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu untuk dibangun sebuah sistem pendukung
keputusan untuk menyeleksi siswa dalam mengikuti olimpiade MIPA. Dengan adanya sistem
pendukung keputusan ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyeleksi siswa yang
layak untuk menjadi perwakilan sekolahnya. Sistem pendukumg keputusan yang akan dibangun
oleh penulis ini menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity
to Ideal Solution) dalam proses penyeleksian siswa peserta olimpiade MIPA. Alasan
menggunakan metode TOPSIS ini yaitu konsepnya sederhana dan mudah dipahami,
komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatifalternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Adapun jurnal terkait yang menjadi referensi untuk pembangunan SPK ini yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Moh Faizin, tahun 2014 [1], dengan judul penelitiannya yaitu
Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Pemenang Olimpiade Sains Nasional Sekolah
Dasar Tingkat Kabupaten Demak, menggunakan 3 jenis kriteria yaitu nilai rapot, kedisplinan,
dan nilai lomba. Jurnal kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Olin Olivia Damanik, tahun
2015, dengan judul penelitiannya Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta
Olimpiade Sma Negeri 1 Lubuk Pakam Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And

Choice Translation Reality(Electre) [2], menggunakan 4 jenis kriteria: prestasi, wawasan,
kerajinan, prilaku. Jurnal ketiga yang menjadi acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Cut
Fiarni, Tamsir Sirait, Daniel Kelah, tahun 2015, dengan judul penelitiannya Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Siswa Olimpiade Sains Nasional Menggunakan Metode Profile Matching
[3], menggunakan 5 jenis kriteria: Standar nilai mata pelajaran dikonversi menjadi skala 1-100,
Keterangan Buta Warna, Mampu mengoperasikan nilai computer, Pengalaman pembinaan
nasional, Praktek lapangan. Jurnal keempat yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rizal, tahun
2015, dengan judul penelitiannya Seleksi Calon Peserta Olimpiade Sains Menggunakan Fuzzy
Multiple Attribute Desicion Making (FMADM) (Study Kasus : Fatih Bilingual School) [4],
menggunakan 7 jenis kriteria: Nilai Akademik, Nilai Test Kimia, Nilai Test Fisika, Nilai Test
Matematika, Nilai Test Biologi, Nilai Test Psikotes, Kelas. Jurnal kelima yaitu penelitian oleh
Sutikno, Sistem Pendukung Keputusan Metode Ahp Untuk Pemilihan Siswa Dalam Mengikuti
Olimpiade Sains Di Sekolah Menengah Atas [5], menggunakan 4 jenis kriteria: Pengalaman
Olimpiade, Intellegensi, Kemampuan Akademi, Kemampuan Olimpiade. Dan jurnal keenam
yaitu penelitian oleh Mariana Samosir, Alex Rikki, 2014, Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Peserta Olimpiade Sains Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process

Volume.1 - November 2017.

221


Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu

p-ISSN = 2598-4969

e-ISSN = 2598-5191

(Studi Kasus : SMA Negeri 5 Medan) [6], menggunakan 3 jenis kriteria: Nilai hasil ujian
dikelompokan menjadi 3 tahap ujian, Tes kemampuan akademik dikelompokan menjadi 4 tahap
pengujian, Tes kemampuan olimpiade sains sesuai bidang yang diminati dikelompokan menjadi
3 tahap ujian.
Dari keenam referensi jurnal terkait diatas, dapat dilihat adanya perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan saat ini. Pada jurnal terkait [1] ada persamaan dalam tingkatan
sekolah yaitu tingkat SD dan metode yang digunakan yaitu topsis dengan penelitian yang
dilakukan saat ini. Sedangkan pada jurnal terkait [4] ada kriteria yang dijadikan referensi
dengan penelitian saat ini yaitu kriteria nilai tes matematika dan nilai tes psikotes, akan tetapi
peneliti melakukan pengembangan dari penelitian sebelumnya yaitu peneliti melakukan
penelitian di sekolah dasar untuk menyeleksi siswa peserta olimpiade MIPA dengan
menggunakn 7 jenis kriteria yaitu Nilai Raport Matematika, Nilai Raport IPA, Nilai Tes
Matematika, Nilai Tes IPA, Nilai Tes Psikotes, Nilai Kedisplinan, dan Nilai Keaktifan di Kelas.

2. Metode Penelitian
Metode pendekatan rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model SDLC sering disebut juga model air terjun/waterfall. Adapun tahapan SDLC
dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Siswa Untuk Perlombaan MIPA
Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus: SDN 4 Cibunigeulis):

Gambar 1 Tahapan SDLC
a.
1.
2.
3.
4.
3.

Langkah-langkah dalam metode TOPSIS:
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.
Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan negatif.
Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. TOPSIS membutuhkan rating kinerja

setiap alternatif AI.

3. Hasil Dan Pembahasan
3.1. Analisa Pemecahan Masalah dengan Metode Topsis
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan kriteria dan alternatif yang akan
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 7
kriteria dan 5 orang siswa sebagai alternatifnya.
1. Berikut adalah nama-nama siswa yang menjadi alternatif:

Volume.1 - November 2017.

222

Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu

p-ISSN = 2598-4969

e-ISSN = 2598-5191

Tabel 1 Alternatif


Alternatif
A1
A2
A3
A4
A5

Nama Alternatif
Cecep Nursodik
Firly Hendriani
Muhamad Agung
Syfa Nur Aviva
Silvana Anugrah

2. Berikut adalah kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan seleksi
siswa peserta olimpiade MIPA :
Tabel 2 Kriteria

Kriteria

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NRM
NRIPA
NTM
NTIPA
NP
KD
KADK

Keterangan
Nilai Raport Matematika
Nilai Raport IPA
Nilai Tes Matematika

Nilai Tes IPA
Nilai Tes Psikotes
Kedisplinan
Keaktifan di Kelas

3. Data Nilai Siswa Calon Peserta Olimpiade MIPA
Tabel 3 Data Nilai Siswa Calon Peserta Olimpiade MIPA

Alternatif
A1
A2
A3
A4
A5

Kriteria
NRM NRIPA NTM NTIPA
95
90
90
80
90
75
79
76
75
95
80
98
87
97
73
79
92
98
90
94

NP KD KADK
130 A
B
119 B
C
129 C
B
119 C
C
135 B
A

4. Rating Kecocokan Setiap Kiteria
a. Rating Kecocokan Nilai Raport Matematika (NRM), Nilai Raport IPA (NRIPA), Nilai
Tes Matematika (NTM), dan Nilai Tes IPA (NTIPA) sama nilai rating kecocokannya.
Tabel 4 Rating Kecocokan NRM, NRIPA, NTM, NTIPA
Nilai
Rating
Keterangan