Teori Penulisan Standar Nasional Indones

Teori Penulisan
Standar Nasional Indonesia –
berdasarkan PSN 08:2007
EVAN BUWANA, S.T., M.Si.

1

TUJUAN
Untuk menjamin agar SNI yang dirumuskan oleh Komite
Teknis/Subkomite Teknis:
• Memiliki tampilan yang

sama dan konsisten,

• mudah dimengerti dan
SNI tersebut

2

dipahami


oleh pengguna

SAMPUL DEPAN
Aturan rinci untuk menyusun judul
dapat dilihat pada PSN 08 Lamp. D






Unsur wajib
Judul  kata yang cermat,
ringkas dan tidak bermakna
ganda terhadap subjek
standar.
Judul SNI hasil adopsi standar
internasional – Mengacu PSN
03.1
Judul SNI pada sampul depan

ditulis dengan huruf kapital
hanya pada awal kata pertama,
jenis huruf Arial 18 - bold.
3

DAFTAR ISI
1. Dilengkapi dengan nomor halaman
2. Boleh tidak dicantumkan apabila jumlah
halaman SNI kurang dari 10
3. Diberi judul “ Daftar isi” - Arial 12 - bold,
4. Isi – Arial 11
5. Rekomendasi Gunakan Table of Content
(ToC)
4

PRAKATA
WAJIB , BERISI :
1. Tujuan atau alasan perlunya standar tersebut dirumuskan;
2. Pernyataan merevisi, mengadopsi, atau merupakan bagian
dari standar berseri yang relevan;

3. Untuk revisi, dicantumkan alasan direvisi.
4. Untuk adopsi, menyebutkan judul, nomor, dan jenis adopsi
5. mencantumenyebutkan nama Komite Teknis atau Sub
Komite Teknis yang melaksanakan konsensus standar
6. Tanggal dan tempat konsensus

5

CONTOH
Prakata
Standar tentang ‘Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium’ merupakan revisi dari SNI
03-2815-1992, Metode Pengujian Triaksial B, dengan perubahan pada judul, penambahan acuan
normatif, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara
pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh
formulir.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada
Subpanitia Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber
Daya Air Bidang Bahan dan Geoteknik.
Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 08:2007 dan telah dibahas pada rapat konsensus
pada tanggal 21 November 2006 di Bandung dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga

terkait.

6

PENDAHULUAN
1. Opsional
2. Menguraikan informasi penggunaan dan sistem
yang terkait dengan standar
3. alasan standar tersebut diperlukan.
4. Informasi pemilik paten (bila ada)
5. Tidak berisi persyaratan

7

RUANG LINGKUP
1. Bersifat wajib,
2. Sebagai Pasal 1
3. Menguraikan tentang:: subjek standar, tujuan penggunaan
dan batasan penggunaan /penerapan SNI.
4. Harus singkat dan jelas, sehingga dapat digunakan sebagai

ringkasan.
5. Tidak berisi persyaratan
Contoh :

Standar ini menetapkan metode untuk…..
Standar ini menentukan suatu sistem untuk…..
Standar ini menentukan karakteristik dari……
Standar ini digunakan untuk ..................”
8

CONTOH
1.1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan prosedur dan cara uji pompa
rotodinamik yang digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, perikanan, pengendalian banjir, ketel uap , sesuai
dengan jenis pompa tersebut. Standar ini dapat diterapkan
untuk berbagai ukuran pompa dan berbagai fluida yang bersifat
air bersih.

9


ACUAN NORMATIF
Standar tidak dapat digunakan jika dokumen acuan
normatif tidak tersedia

1.
2.
3.
4.

Opsional
Bukan regulasi
Acuan dapat ditulis tanpa tahun atau dengan tahun
STANDAR yang HARUS ADA DAN DIGUNAKAN sebagai
acuan menentukan sebagian parameter SNI

10

BIBLIOGRAFI
Daftar dokumen yang digunakan sebagai sumber

informasi dan dikutip dalam penyusunan
rancangan standar.
1. Uraian dokumen  huruf Arial 11,
2. “Daftar pustaka”, termasuk artikel, buku dan jurnal
online,
3. Penyajian disarakan SNI terlebih dahulu, dokumen lain
urut secara alfabetis

11

ISTILAH DAN DEFINISI
1. Opsional
2. Definisi seperlunya  pemahaman istilah tertentu 
digunakan dalam SNI tersebut, sehingga dapat memiliki
perbedaaan dengan istilah pada kamus.
3. Penulisan istilah dan definisi yang dikutip dari sumber lain
HARUS menyebut sumbernya.
4. Definisi dari frase (2 kata atau lebih ) tidak boleh didalam
uraian DEFINISI tidak mengandung kata yang menjadi
ISTILAH


12

CONTOH
3 Istilah dan definisi
Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi
berikut ini digunakan
3.1
persyaratan
ketentuan yang menyatakan kriteria untuk dipenuhi …dst
3.2
standar
dokumen berisi ketentuan atau persyaratan …………….

13

SIMBOL DAN SINGKATAN
1. Opsional
2. boleh dikombinasikan atau digabung dengan subpasal istilah
dan definisi, simbol, singkatan istilah, dan mungkin satuan

yang sesuai dengan judul.
CONTOH Indikator Kinerja Manajemen (Management
Performance Indicator/MPI), bila singkatan belum dikenal
secara umum

14

ISI STANDAR LAINNYA
persyaratan
pernyataan yang menggambarkan kriteria yang harus dipenuhi jika
kesesuaiannya diperlukan dan tidak diperbolehkan adanya penyimpangan
rekomendasi
pernyataan dalam dokumen yang menunjukkan keperluan pemenuhan
persyaratan yang disarankan dari beberapa kemungkinan
Untuk masing-masing persyaratan harus MEMILIKI referensi dan metode
uji untuk mengukur pemenuhan syarat tersebut.

15

persyaratan

Positif : harus, wajib, disyaratkan untuk.., disyaratkan bahwa....
Negatif : harus tidak, tidak diperbolehkan, disyaratkan untuk tidak, tidak
untuk
rekomendasi
Positif : sebaiknya, direkomendasikan bahwa, seyogyanya
Negatif : sebaiknya tidak, tidak direkomendasikan, seyogyanya tidak
pernyataan
Positif : boleh, diizinkan, diperbolehkan
Negatif : tidak perlu
Bentuk verbal tersebut supaya digunakan untuk menunjukkan
persyaratan yang secara tegas diikuti agar sesuai dengan standar
dan tidak dibolehkan adanya penyimpangan.

16

METODE UJI
1. Pastikan apakah sudah ada metode uji yang dapat diterapkan untuk
produk tertentu.
2. Jika suatu metode uji diterapkan atau dapat diterapkan terhadap lebih
dari satu tipe produk, maka metode uji tersebut dapat disusun

sebagai standar terpisah (tersendiri), sehingga mudah diacu oleh
standar yang berkaitan (dan mengindikasi modifikasi yang mungkin
diperlukan). Hal ini membantu dalam mencegah deviasi yang tidak
diperlukan.
3. Satu persyaratan satu metode uji. Lebih dari 1? Harus dapat diuktika
metode tersebut setara untuk mengatasi keraguan atau pertentangan
dalam pembuktian pengujian.
4. Metode uji yang dirumuskan dari hasil penelitian atau hasil adopsi
modifikasi standar, harus dilakukan validasi.

17

LAMPIRAN NORMATIF
1. bersifat opsional
2. bagian integral dari suatu standar yang harus dirujuk
dalam teks secara jelas, dan
3. dicantumkan dalam daftar isi

18

LAMPIRAN INFORMATIF
• Ketentuan opsional,
• Lampiran informatif: menguraikan tambahan informasi dan 
membantu pemahaman atau penggunaan standar
• tidak mengandung persyaratan yang perlu dipenuhi untuk
mengklaim kesesuaiannya dengan standar

Lampiran informatif tidak perlu dirujuk dalam teks tetapi
dicantumkan dalam daftar isi

19

CONTOH

Lampiran A
(informatif)
Standar dasar dan acuan kerja

20

Unsur informatif lain
Catatan dan contoh yang terintegrasi dalam teks sebaiknya dicantumkan
pada bagian akhir pasal atau subpasal atau paragraf yang dirujuk.
Catatan didahului dengan kata “CATATAN” (huruf Arial 10 – bold).
Uraian catatan ditulis pada jarak 4 karakter dari kata CATATAN (huruf Arial
10)
Contoh didahului dengan kata “CONTOH” (huruf Arial 10 – bold). Uraian
contoh ditulis pada jarak 4 karakter dari kata CONTOH (huruf Arial 10)
Catatan kaki teks
Ditempatkan di bagian bawah halaman yang terkait dengan jenis huruf
Arial 10. Dimulai dengan angka 1 diikuti dengan tanda kurung tutup, misal:
1), 2), 3),dst
Harus dirujuk dalam teks dengan menyisipkan angka yang sama dengan
bentuk kecil yang ditulis di atas (superscript) sesudah kata atau kalimat
yang dimaksud.

21

GAMBAR
Gambar
efisien

merupakan cara menyajikan informasi yang paling

• Jika gambar banyak atau ukuran besar  lampiran
• Gambar harus berbentuk gambar teknik
(foto dapat
digunakan apabila tidak mungkin mengubahnya menjadi
gambar teknik)
• Judul gambar ditulis di tengah setelah nomor gambar, letak
mendatar di bawah gambar dengan jenis huruf Arial 11bold.
• Antara nomor gambar dan judul dipisahkan dengan tanda
hubung ( - )

22

Contoh gambar

Keterangan gambar:
1 Rangka
2 Piring bajak
3 Penggandeng
4 Pengatur kedalaman
5 Roda dukung
6 Dudukan piringan

Gambar 1 - Bajak piringan dan komponennya

23

TABEL
• Jika banyak atau besar lampiran
• Tabel diberi nomor dimulai dengan angka 1, bebas
dari penomoran pasal dan gambar
• Judul ditulis mendatar di tengah, di atas tabel dengan
jenis huruf Arial 11-bold
• Antara nomor tabel dan judul dipisahkan dengan
tanda hubung ( - )
• Huruf pertama setiap kata dalam judul kolom tabel
dimulai dengan huruf kapital.
24

Contoh
Tabel 1 - Persyaratan mekanis
Jenis

Panjang

Diameter

cm

mm

Jika isi tabel memakai satuan yang sama, maka nama satuan ukuran
ditulis pada kanan atas di luar tabel
Contoh:

Tabel 1 - Persyaratan mekanis
Satuan dalam milimeter
Jenis

Panjang

25

Diameter

ACUAN PADA UNSUR DALAM TEKS
Pencantuman acuan pada unsur dalam teks tidak perlu menggunakan istilah
“Subpasal”.
Contoh:
a) “berkaitan dengan pasal 3”,
b) “sesuai dengan 3.1”,
c) “seperti ditentukan dalam 3.1 b)”,
ACUAN TABEL DAN GAMBAR
Setiap tabel dan gambar di dalam standar seharusnya dirujuk dalam teks
Contoh:
a) “diberikan dalam Tabel 3”,
b) “(lihat Tabel B.3)”,
c) “seperti diperlihatkan dalam Gambar A.6”,
d) “lihat Gambar 3”,
26

PENYAJIAN ANGKA DAN
NILAI NUMERIK
. Tanda desimal seharusnya ditulis dalam bentuk koma
. Jika suatu angka bernilai kurang dari satu dan ditulis dalam bentuk desimal,
maka tanda desimal didahului dengan nol
CONTOH 0,001
. Jika suatu angka terdiri atas lebih dari tiga digit, maka pembacaan ke kiri
atau ke kanan tanda desimal (pada setiap kelompok tiga digit) harus
dipisahkan dengan satu spasi, kecuali angka 4 digit untuk menunjukkan
tahun.
CONTOH 23 456 2 345 2,345 2,345 6 2,345 67
1997 (menunjukkan tahun)
. Tanda kali (X) lebih baik daripada tanda titik (.) yang digunakan dalam
perkalian angka dan nilai numerik
CONTOH 1,8 x 10 bukan 1,8.10

27

1. Dalam penulisan SNI hanya
menggunakan Satuan SI (Sistem
Internasional)
2. Untuk penjelasan mengenai
penggunaan besaran, simbol dan
satuan secara lengkap dapat dilihat
pada Lampiran F (PSN 08:2007)
28

Penulisan rumus
Persamaan ditampilkan dalam bentuk yang benar
secara matematis.
Contoh:

v = v1 + v2 + v3
Keterangan:
v adalah ……….., dinyatakan dalam …… (..);
v1 adalah ……….., dinyatakan dalam …… (..);
v2 adalah ……….., dinyatakan dalam …… (..);
v3 adalah ……….., dinyatakan dalam …… (l).

29

Lampiran
Diberi kata keterangan informatif atau normatif, sesuai
kebutuhan
Contoh:

A.1

Lampiran A
(normatif)

Lampiran B
(informatif)

…..(judul)…..

…..(judul)…..

………………………

B.1

………………………

……………………………….

……………………………….

A.2 ……………………..

B.2 ……………………..

30

Lampiran
Gambar dan tabel pada lampiran, diberi nomor mengikuti lampiran
Contoh:
Pada lampiran B

Pada lampiran A

Tabel B.1 …….
Jenis
Dimensi

Gambar - A.1 ….

31

A

B

PENOMORAN
Contoh penomoran pasal dan penomoran sub pasal
5
5.1

………………….
……………………

.……………………………………
…..
………………………………………


32

Pasal
Sub Pasal

PENOMORAN

Struktur
Bagian
Seksi
Pasal
Subpasal
Subpasal (5 tingkat)

Contoh penomoran
9999.1
9999.1.1
4
4.1
4.1.1.1.1.1

Paragraf
Lampiran

Tanpa nomor
A

33

PERSYARATAN PENAMPILAN
Kertas A4 dengan margin:
atas = 30 mm; bawah = 20 mm,

atas

kiri = 30 mm; kanan = 20 mm

SNI……

Tinggi bagian dalam = 246,9 mm
Lebar dalam = 160 mm
 Nomor standar SNI diketik pada
bagian kanan atas pada setiap
halaman (Arial 11 bold)
 Nomor halaman menunjukkan
halaman ke berapa dari seluruh
halaman isi SNI (Arial 10 bold),
contoh: 12 dari 20

Kiri

A4

12 dari 20

bawah

34

kanan

Judul SNI
1 Ruang lingkup
…………………………………………..
2 Acuan normatif
…………………………………………...
3 Istilah dan definisi
3.1
……….
4 …….
4.1 ………
4.2 ………
…………………………………………..
a)
……………..
b)
…………………………………………
……..
4.3 ………
…………………………………………..
CATATAN
…………………………….
……………………. …………………….

1 dari 20

35

SNI …

CONTOH:
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Informasi pendukung terkait perumus standar

INFORMASI
PENDUKUNG
TERKAIT
PERUMUS
STANDAR
(AKAN DIAKOMODASI PADA
PERKA BSN PENGGANTI
PSN 08:2007)

[1] Komtek perumus SNI
Komite Teknis xx-yy .................... ................................
[2] Susunan keanggotaan Komtek perumus SNI

Ketua : ................................

Wakil Ketua
: .............................

Sekretaris
: ................................

Anggota : ................................
[3] Konseptor rancangan SNI
................................
[4] Sekretariat pengelola Komtek perumus SNI

Direktorat/Pusat ...................................

Ditjen/Kedeputian .....................................

.............(K/L)..........................
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

36