Karya Ilmiah Dan Depi Ermawati
PERAN PEMERINTAH DALAM MEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Depi Ermawati ([email protected])
Universitas Terbuka
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam perkembangan
perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain itu, juga
untuk mengetahui sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah dalam
memajukan perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat guna
mencapai hasil yang optimal, serta mengetahui dampak postif dan dampak
negatif dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari para informan dan
diolah secara kualitatif. Jadi peran pemerintah sangat penting dalam merancang
dan menghadapi masalah pembangunan perekonomian, peranan pemerintah
untuk melakukan pembangunan ekonomi khususnya merupakan kunci menuju
masyarakat yang lebih makmur, Karena pemerintah harus mempunyai sasaran
utama bagi rakyatnya terutam yang berkenaan dengan upaya meningkatkan taraf
hidup atau tingkat kemakmuran rakyatnya.
Kata Kunci : Pemerintah, Masyarakat, Dan Ekonomi Pembangunan
Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu agenda penting pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain mencerminkan proses penciptaan situasi
ke arah yang lebih baik, pembangunan ekonomi juga dapat menunjukan kinerja
yang positif dari pemerintah. Semakin sukses pembangunan ekonomi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan mampu meminimalisir angka kemiskinan
dan pengangguran. Pelaksanaan proses pembangunan ekomomi yang dilakukan
oleh pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tentunya terdapat tujuantujuan yang akan dicapai nantinya. Salah satu tujuan pembangunan yang ingin
dicapai adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang direfleksikan dalam
nilai-nilai inti pembangunan yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan kemampuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah
mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas
ekonomi dari pemerintah maupun sektor swasta. Seperti yang tercantum dalam
UUD Pasal 33 Ayat 1,2 dan 3. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan
pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam
mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.
Gambaran Keadaan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada 00 530 - 010 41' lintang
selatan dan 1030 23' - 1040 21 bujur timur, dengan luas wilayah 5.503 Km2.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah
utara, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi di sebelah selatan, Kabupaten
Batanghari dan Kabupaten Muara Jambi di sebelah barat, dan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur disebelah timur. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi
5 kecamatan dengan Kuala Tungkal sebagai ibukota kabupaten. Letak kabupaten
ini dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Provinsi Jambi karena letaknya di
Kawasan Pantai Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki luas
wilayah 5.503 km2 yang terdiri dari 28.763 Ha berupa daerah pasang surut
memiliki potensi perikanan dan kelautan yang luasnya mencapai 9.250 km2 yang
terdiri dari Perairan umum / laut yang dapat dieksploitasi secara optimal sejalan
dengan koridor Pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Visi dan Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
1. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat maju, aman, adil dan merata
berlandaskan iman dan taqwa”.
2. Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkualitas melalui peningkatan investasi, optimalisasi sumber daya alam,
peningkatan
daya saing agribisnis, perdagangan
dan jasa serta
pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah.
b. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan jangkauan
layanan pendidikan serta layanan kualitas kesehatan yang prima.
c. Mewujudkan peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur dasar
sehingga dapat mempercepat perkembangan wilayah, peningkatan
aktivitas ekonomi dan sosial serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
d. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan
kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.
e. Mewujudkan tatanan sosial yang berakhlak mulia, tentram dan demokratis
melalui partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
f. Mewujudkan tatanan pemerintahan yang tertib, bersih dan mampu
menjadi pelayan masyarakat.
PEMBAHASAN
Sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai alat pencapaian
keberhasilan suatu kegiatan pembangunan di suatu kota/kabupaten. Hampir
disetiap kota yang berkembang terjadi fenomena adanya dua pembangunan sarana
dan prasarana. Dalam pembangunan sarana dan prasarana suatu kota mengalami
perbedaan yang signifikan antara sarana dan prasarana fasilitas umum yang
disediakan pemerintah dengan sarana dan prasarana fasilitas umum yang
disediakan pihak swasta. sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat
yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya
memiliki fungsi utama atau main functions, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat
waktu.
2. Meningkatkan produktivitas, baik itu berupa barang maupun jasa.
3. Menginginkan hasil kerja yang lebih berkualitas, berbobot dan terjamin.
4. Lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna atau pelaku.
5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya.
Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimaksud di
atas berikut ini akan diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari
segi kegunaan menurut Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai
berikut :
1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat
produksi untuk menghasilkan barang gunanya atau menghasilkan barang
dengan setengah jadi fungsinya.
2. Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat
pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit
dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan atau dengan kata lain, sebagai
alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan.
3. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi
membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin
pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit tenaga.
Ada dampak positif dan negatif yang terjadi dari pembangunan yang
terjadi. Jika dampak itu positif terjadi pada masyarakat tidaklah menjadi masalah
untuk kemudian hari, tetapi pada kenyataannya terdapat dampak negatif yang
harus di antisipasi agar dalam pembangunan berikutnya dapat di atasi atau
dicarikan jalan keluarnya. Hal ini yang menjadi dasar penelitian yang akan
dilakukan.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan
berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan
yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi
pengangguran.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi
industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan
semakin beragam dan dinamis.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam
hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang
dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem
perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat
ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern,
peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Peranan alokasi
2. Peranan distribusi
3. Peranan stabilisasi
1. Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal
penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barangbarang umum atau disebut juga barang publik. Karena dalam sistem
perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan
dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah
harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat
tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut
dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak
dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati
pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat
pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan
umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barangbarang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun
kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme
pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta
keadilan.
2. Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi
pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan
peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan.
Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini
merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan
masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap
keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan
dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer
penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada
dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak
progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan
rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin.
Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah,
misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana
(RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan
pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.
3. Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan
kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal
dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan
agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi
maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan
dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan
permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut
akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti
pengangguran, stagflasi, dll.
Pemerintah
ikut
serta
dalam
kegiatan
perekonomian
supaya
menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang
merugikan banyak pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan
melakukan intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi
Pemerintah dalam Perekonomian. Untuk mengatasi kegagalan pasar (market
failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan
maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu daerah.
Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun
tidak langsung.
1. Intervensi Pemerintah secara Langsung
a. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh
pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar
pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah.
Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan
harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk
tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut
tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan
Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme
penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gila, yaitu
pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.
b. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET
dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas
daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga
diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia
antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer.
Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga
mendorong terjadinya pasar gelap.
2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
Penetapan Pajak termasuk invtervensi pemerintah secara tidak langsung,
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan
pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Dalam proses penetapan
pajak Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam
pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya
diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan
pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk
menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor.
Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk
melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
kerja sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk menciptakan
lapangan pekerjaan didaerah tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan
tersebut pemerintah perlu memperhatikan hal-hal penting yang harus dilakukan
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar guna memperoleh hasil yang
optimal sehigga tercapainya tujuan dari pembangunan perekonomian masyarakat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
B. Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dapat mengelola hasil kekayaan alam yang ada dengan sebaik mungkin untuk
menciptakan lapangan kerja baru sehingga mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran didaerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadi, Setia dan Anwar Effendi, 1996, “Perencanaan Pembangunan Wilayah
dan Pedesaan”. Prisma. No. Khusus 25 Tahun (1971-1996) Tahun XXV. 1996
2. Harsasto, Priyatno, dkk.2011. “Ekonomi Pemerintahan”. Jakarta : Universitas
Terbuka.
3. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/03/25/peranan-pemerintah-
dalam-perekonomian-448992.html
4. http://ichafr7.blogspot.com/2013/06/peran-dan-fungsi-pemerintah-di-
bidang.html
MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Depi Ermawati ([email protected])
Universitas Terbuka
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam perkembangan
perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain itu, juga
untuk mengetahui sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah dalam
memajukan perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat guna
mencapai hasil yang optimal, serta mengetahui dampak postif dan dampak
negatif dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari para informan dan
diolah secara kualitatif. Jadi peran pemerintah sangat penting dalam merancang
dan menghadapi masalah pembangunan perekonomian, peranan pemerintah
untuk melakukan pembangunan ekonomi khususnya merupakan kunci menuju
masyarakat yang lebih makmur, Karena pemerintah harus mempunyai sasaran
utama bagi rakyatnya terutam yang berkenaan dengan upaya meningkatkan taraf
hidup atau tingkat kemakmuran rakyatnya.
Kata Kunci : Pemerintah, Masyarakat, Dan Ekonomi Pembangunan
Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu agenda penting pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain mencerminkan proses penciptaan situasi
ke arah yang lebih baik, pembangunan ekonomi juga dapat menunjukan kinerja
yang positif dari pemerintah. Semakin sukses pembangunan ekonomi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan mampu meminimalisir angka kemiskinan
dan pengangguran. Pelaksanaan proses pembangunan ekomomi yang dilakukan
oleh pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tentunya terdapat tujuantujuan yang akan dicapai nantinya. Salah satu tujuan pembangunan yang ingin
dicapai adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang direfleksikan dalam
nilai-nilai inti pembangunan yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan kemampuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah
mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas
ekonomi dari pemerintah maupun sektor swasta. Seperti yang tercantum dalam
UUD Pasal 33 Ayat 1,2 dan 3. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan
pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam
mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.
Gambaran Keadaan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada 00 530 - 010 41' lintang
selatan dan 1030 23' - 1040 21 bujur timur, dengan luas wilayah 5.503 Km2.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah
utara, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi di sebelah selatan, Kabupaten
Batanghari dan Kabupaten Muara Jambi di sebelah barat, dan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur disebelah timur. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi
5 kecamatan dengan Kuala Tungkal sebagai ibukota kabupaten. Letak kabupaten
ini dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Provinsi Jambi karena letaknya di
Kawasan Pantai Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki luas
wilayah 5.503 km2 yang terdiri dari 28.763 Ha berupa daerah pasang surut
memiliki potensi perikanan dan kelautan yang luasnya mencapai 9.250 km2 yang
terdiri dari Perairan umum / laut yang dapat dieksploitasi secara optimal sejalan
dengan koridor Pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Visi dan Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
1. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat maju, aman, adil dan merata
berlandaskan iman dan taqwa”.
2. Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkualitas melalui peningkatan investasi, optimalisasi sumber daya alam,
peningkatan
daya saing agribisnis, perdagangan
dan jasa serta
pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah.
b. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan jangkauan
layanan pendidikan serta layanan kualitas kesehatan yang prima.
c. Mewujudkan peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur dasar
sehingga dapat mempercepat perkembangan wilayah, peningkatan
aktivitas ekonomi dan sosial serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
d. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan
kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.
e. Mewujudkan tatanan sosial yang berakhlak mulia, tentram dan demokratis
melalui partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
f. Mewujudkan tatanan pemerintahan yang tertib, bersih dan mampu
menjadi pelayan masyarakat.
PEMBAHASAN
Sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai alat pencapaian
keberhasilan suatu kegiatan pembangunan di suatu kota/kabupaten. Hampir
disetiap kota yang berkembang terjadi fenomena adanya dua pembangunan sarana
dan prasarana. Dalam pembangunan sarana dan prasarana suatu kota mengalami
perbedaan yang signifikan antara sarana dan prasarana fasilitas umum yang
disediakan pemerintah dengan sarana dan prasarana fasilitas umum yang
disediakan pihak swasta. sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat
yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya
memiliki fungsi utama atau main functions, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat
waktu.
2. Meningkatkan produktivitas, baik itu berupa barang maupun jasa.
3. Menginginkan hasil kerja yang lebih berkualitas, berbobot dan terjamin.
4. Lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna atau pelaku.
5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya.
Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimaksud di
atas berikut ini akan diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari
segi kegunaan menurut Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai
berikut :
1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat
produksi untuk menghasilkan barang gunanya atau menghasilkan barang
dengan setengah jadi fungsinya.
2. Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat
pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit
dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan atau dengan kata lain, sebagai
alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan.
3. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi
membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin
pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit tenaga.
Ada dampak positif dan negatif yang terjadi dari pembangunan yang
terjadi. Jika dampak itu positif terjadi pada masyarakat tidaklah menjadi masalah
untuk kemudian hari, tetapi pada kenyataannya terdapat dampak negatif yang
harus di antisipasi agar dalam pembangunan berikutnya dapat di atasi atau
dicarikan jalan keluarnya. Hal ini yang menjadi dasar penelitian yang akan
dilakukan.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan
berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan
yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi
pengangguran.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi
industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan
semakin beragam dan dinamis.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam
hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang
dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem
perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat
ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern,
peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Peranan alokasi
2. Peranan distribusi
3. Peranan stabilisasi
1. Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal
penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barangbarang umum atau disebut juga barang publik. Karena dalam sistem
perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan
dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah
harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat
tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut
dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak
dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati
pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat
pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan
umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barangbarang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun
kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme
pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta
keadilan.
2. Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi
pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan
peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan.
Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini
merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan
masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap
keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan
dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer
penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada
dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak
progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan
rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin.
Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah,
misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana
(RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan
pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.
3. Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan
kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal
dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan
agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi
maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan
dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan
permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut
akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti
pengangguran, stagflasi, dll.
Pemerintah
ikut
serta
dalam
kegiatan
perekonomian
supaya
menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang
merugikan banyak pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan
melakukan intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi
Pemerintah dalam Perekonomian. Untuk mengatasi kegagalan pasar (market
failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan
maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu daerah.
Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun
tidak langsung.
1. Intervensi Pemerintah secara Langsung
a. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh
pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar
pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah.
Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan
harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk
tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut
tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan
Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme
penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gila, yaitu
pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.
b. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET
dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas
daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga
diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia
antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer.
Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga
mendorong terjadinya pasar gelap.
2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
Penetapan Pajak termasuk invtervensi pemerintah secara tidak langsung,
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan
pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Dalam proses penetapan
pajak Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam
pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya
diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan
pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk
menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor.
Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk
melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
kerja sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk menciptakan
lapangan pekerjaan didaerah tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan
tersebut pemerintah perlu memperhatikan hal-hal penting yang harus dilakukan
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar guna memperoleh hasil yang
optimal sehigga tercapainya tujuan dari pembangunan perekonomian masyarakat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
B. Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dapat mengelola hasil kekayaan alam yang ada dengan sebaik mungkin untuk
menciptakan lapangan kerja baru sehingga mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran didaerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadi, Setia dan Anwar Effendi, 1996, “Perencanaan Pembangunan Wilayah
dan Pedesaan”. Prisma. No. Khusus 25 Tahun (1971-1996) Tahun XXV. 1996
2. Harsasto, Priyatno, dkk.2011. “Ekonomi Pemerintahan”. Jakarta : Universitas
Terbuka.
3. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/03/25/peranan-pemerintah-
dalam-perekonomian-448992.html
4. http://ichafr7.blogspot.com/2013/06/peran-dan-fungsi-pemerintah-di-
bidang.html