Makalah Analisis 99 Cahaya di langit Ero

BAB I
PENDAHULUAN

Film adalah medium komunikasi massa yang ampuh sekali. Bukan saja
untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan.Dalam ceramahceramah penerangan dan pendidikan, film kini banyak digunkan sebagai alat
pembantu untuk memberikan penjelasan (effendy,2003:209). Hal ini tentu saja
terkait dengan sifat film. Dalam hal ini menikmati cerita dari suatu film berlainan
dengan dari buku. Cerita dari buku disajikan dengan huruf-huruf yang berderet
secara mati. Huruf-huruf itu merupakan tanda,dan tanda-tanda ini akan mempunyai
arti hanya dalam sadar. Sebaliknya film memberikan tanggapan terhadap yang
menjadi pelaku dalam cerita yang dipertunjukan itu dengan tingkah laku yang
jelas, dan dapat mendengarkan suara pelaku beserta suara-suara lainnya yang
bersangkutan dengan cerita yang disajikan.
Dalam perkembngannya film tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan
semata, tetapi juga digunakan sebagai alat propaganda, terutama menyangkut
tujuan sosial atau nasional. Berdasarkan pada pencapaiannya yang
menggambarkan realitas. Pada tahun 2013 film yang berjudul “99 Cahaya Dilangit
Eropa” disutradarai oleh Guntur Soeharjanto memiliki tema islami, film ini bersifat
religious. Film yang novelnya menjadi best seller dengan judul yang sama “99
Cahaya Dilangit Eropa” ditulis oleh Hanum Salsabiela Rais.
99 Cahaya dilangit Eropa adalah film drama religi tahun 2013 dari

Indonesia. Film ini mengisahkan pengalaman seorang jurnalis asal Indonesia yang
sedang menemani suaminya menjalani kuliah doktorat di Vienna, Austria.
Mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat
hingga akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama islam di benua Eropa
yang dibawa olah bangsa Turki di era Merzivonlu Kara Mustafa Pasha dari
kesultanan utsmaniyah.

1

Film ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam
di Eropa yang kini sedang tertutup awan saling curiga dan kesalahpahaman. Film
99 Cahaya di Langit Eropa menceritakan perjalanan dari Hanum Rais ( Acha
Septriasa ) Serta sang suami Rangga Almahendra ( Abimana Aryasatya ) dalam
memperoleh cahaya Islam ketika menjelajahi benua Eropa. Tinggal di Eropa
selama 3 tahun, untuk menemani sang suami yang sedang memperdalam ilmu
pengetahuan, dua anak manusia itu malah menemukan beberapa hal menarik.
Bukan hanya menemukan keindahan dari Menara Eiffel, Tembok Berlin ,
Konser Mozart, Stadion Sepak Bola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola
gondola di Venezia. Tetapi hanum serta rangga menemukan sangat banyak area di
Eropa menaruh sejuta misteri perihal Islam. Dalam perjalananya menjajaki area

ziarah di benua Eropa, mengantarkan Hanum bertemu dengan wanita muslim asal
Turki di Austria bernama Fatma Pasha ( Ralin Shah ) yang memberikan luasnya
kedamaian islam. Di Paris Hanum bertemu dengan sorang mualaf, Marion Latimer
( Dewi Sandra ) yang bekerja untuk ilmuan di Arab World Institute Paris. Marion
tunjukan bahwasanya Eropa juga salah satu pantulan cahaya kebesaran Islam.
Sama halnya dengan sang suami Rangga Almahendra tiga tahun menuntut ilmu
pengetahuan di benua Eropa membuatnya jadi lebih cinta dengan islam. Rangga
sadar bahwasanya Eropa banyak menaruh harta karun cerita islam yang
mengagumkan harganya.
Saat memandang matahari tenggelam di benua Eropa, Matahari tenggelam
yang dilihat adalah jenis matahari yang sama, yang juga dilihat oleh orang-orang di
benua ini 1000 tahun lalu.Matahari itu menjadi saksi bisu bahwa islam pernah
menjamah Eropa, menyuburkannya dengan benih-benih ilmu pengetahuan, dan
menyianginya dengan kasih saying dan toleransi antar umat beragama. Akhir dari
perjalanan mereka selama tiga tahun di Eropa justru mengantarkan mereka pada
titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin mendekatkan mereka pada
sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.

2


Film “99 Cahaya Dilangit Eropa” mempunyai pesan moral yang dapat
dipetik oleh masyarakat, antara lain nilai-nilai ajaran agama khususnya islam,
hubungan sosial dan budaya dimana islam menjadi merupakan minoritas di Negara
Eropa. Dengan berkembangnya dunia perfileman di Indonesia film “99 Cahaya
Dilangit Eropa” salah satu film yang sukses dipasaran. Film ini berhasil masuk
dalam 10 film dengan penonton terbanyak pada tahun 2013.

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Etnik Tokoh Film
Film sebagai salah satu media massa, mempunyai kekuatan dan kemampuan
dalam menjangkau banyak segmen social, karena film dipandang mampu
memenuhi permintaan dan selera masyarakat akan hiburan. Dalam analisis film
yang berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa ini yang menceritakan kan tentang
perjalanan Hanum dan Rangga di Eropa untuk menjelajah sejarah perkembangan
islam di Benua Eropa.
Identitas eknik adalah sebuah ciri yang melekat pada suatu kelompok etnik

tertentu yang membedakannya dari kelompok etnik lain. Dan tiap kelompok etnik
mempunyai ciri budaya sendiri. Dalam hal ini kelompok etnik dapat dianggap
sebagai unit-unit kebudayaan. Identitas merupakan ciri atau karakter khusus dari
sesuatu, kalau pada manusia disebut dengan jati diri. Identitas selalu melekat
dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang
ada pada diri seseorang individu.
Indentitas etnik dalam tokoh film yang berjudul “99 Cahaya Dilangit Eropa”
adalah tentang nilai-nilai agama, khususnya Islam. Sebagai orang asing yang
mengunjungi sebuah peradaban tua dan (terasa besar). Film ini menggambarkan
Hanum dan Rangga harus selalu menyesuaikan diri di tempat yang mayoritas
beragama non muslim. Bukan hanya tokoh Hanum dan Rangga yang memiliki
identitas muslim atau islam di film ini, tetapi masih adalagi tokoh-tokoh yang
memiliki identitas muslim di negara eropa tersebut, seperti tokoh yang bernama
Fatma yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah islam, khususnya di
Eropa.

4

Fatma juga menjadi sahabat sekaligus karakter yang membantu Hanum
menemukan jejak-jejak islam diEropa. Perjalanan dan pencariannya pun menuntun

Hanum lebih cinta sekaligus kagum dengan agamanya. Kemudian anak Fatma
yang bernama Aisye dan sahabat Fatma yang bernama Marion, Mereka juga turut
hadir memeriahkan suasana dalam perjalanan Hanum menemukan cahaya-cahaya
islam dilangit Eropa.

B. Bentuk Makna Pesan
Bentuk makna pesan dalam film “99 Cahaya Dilangit Eropa” ini bagaimana
kita harus saling bertoleransi antar agama. Dimana kita harus saling menghargai
setiap kepercayaan yang dianut oleh manusia, belajar memahami pola kehidupan
dan karakter setiap individu. Difilm ini dijelaskan bahwa sebagian besar kaum
minoritas disuatu negara mengalami kesenjangan sosial yang cukup parah.
Kebanyakan bentuk makna pesan dalam film ini adalah pesan verbal. Contohnya
dalam penggalan film ini saat maarja mempersilahkan rangga untuk beribadah,
contoh penggalan tentang kebaikan islam saat Hanum memasak ikan asin di
apartemen, tetangganya marah-marah kepada Hanum dan berkata bahwa
masakannya baunya seperti kaos kaki. Walaupun sudah dimaki-maki Hanum justru
memberikan masakannya itu kepada tetangganya dan akhirnya tetangganya itu
berkata bahwa masakannya sangat enak. Saat Hanum berada direstoran mereka
diejek oleh non muslim, justry Hanum dan Fatma membayarkan makanan mereka.
Hanum dan Fatma memiliki misi menjadi agen muslim yang baik.

Kemudian ada juga pesan non verbal yang ada di film ini, seperti simbolsimbol yang terdapat di beberapa adegan, seperti contoh adegan foto Bunda Maria
yang terdapat lafadz tauhid didalam foto tersebut. Pinggiran hijab Bunda Maria itu
bertahtakan Laa illaaha illallah.

5

Kemudian ada lagi contoh pesan non verbal seperti slogan rumah makan bernama
“ Der Wiener Deewan”, slogan didalam rumah makan itu bertuliskan “ All You
Can Eat, Pay As You Wish”. Pengunjung bisa mengambil makan sepuasnya, dan
mereka pun bisa membayar seikhlasnya. Jadi pesan yang dimaksud dalam simbolsimbol ini bisa diartikan dengan konsep ikhlas.

C. Bentuk Kesalahpahaman Yang Berujung Konflik
Dalam pesan komunikasi (verbal dan non-verbal), ada bentuk bentuk
kesalah pahaman dalam memaknai pesan verbal dan non-verbal tersebut dari
dialog percakapan tokoh-tokoh dalam film tersebut yang berujung konflik seperti
contoh adegan sebagai berikut :
 Konflik muncul saat Rangga dan Khan dihadapkan dengan jadwal ujian
yang bersamaan dengan shalat Jumat sehingga mereka berdua harus memilih
salah satu yang harus dipilih.
 Konflik Rangga dengan hanum yang disebabkan oleh sikap maarja yang

memeluk Rangga di hadapan Hanum sehingga menimbulkan
kesalahpahaman diantara Hanum dan Rangga.Padahal sikap Marja kepada
Rangga itu menurutnya dianggap biasa saja oleh Marja.
 Konflik antara Steven dan Khan yang sering salah paham mulai dari
kebiasaan makanan mereka yang berbeda sehingga menimbulkan
kesalahpahaman lainnya.
 Saat Ayah kahn dalam keadaan bahaya dan kahn disuruh pulang oleh ibunya,
lalu meminta Rangga untuk bertukar jadwal ujian, saat itu menimbulkan
kesalahpahaman Steven dan Rangga.

6

D. Hambatan Dalam Bentuk Etnosentrisme
Etnosentrisme menurut Mulyana adalah memandang segala sesuatu dalam
kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu itu, dan hal-hal lainnya diukur dan
dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya.
Kemudian menurut Porter dan Samovar mendefinisikan Etnosentrisme yaitu
kecendrungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan
kelompok kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian makin besar kesamaan kita
dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita ; makin besar ketidaksamaan,

makin jauh mereka dengan kita. Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri
kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral.
Didalam film “99 Cahaya Dilangit Eropa” ini ada hambatan bentuk
Etnosentrum yang melekat di dalam individu yang bertikai dalam film tersebut
seperti :






Pada saat Hanum dimarahi oleh tetangganya sendiri karena dia memasak
ikan asin yang kata tetangganya itu seperti bau kaos kaki. Padahal tetangga
itu sendiri tidak tahu makanan yang dimasak oleh Hanum adalah makanan
khas indonesia. Hambatan itu disebabkan karena ketidak tahuan si tetangga
yang berujung pertikaian.
Pada saat Hanum melihat Marjaa memeluk Rangga, Hanum menganggap
kalau mereka berdua memiliki hubungan khusus, sedangkan Marjaa
menganggap sikap tersebut biasa saja, dan hanya untuk mengungkapkan rasa
terima kasihnya kepada Rangga.

Pada saat Rangga dan Kahn yang dihadapkan dengan jadwal ujian
bersamaan dengan shalat Jumat. Hambatannya dikarenakan si profesor
tersebut tidak tahu akan pentingnya shalat jumat oleh kaum muslim yaitu
Rangga dan Khan.

7

E. Analisis Alur Cerita Film Berdasarkan Teori Negosiasi Identitas, Teori
Mengatasi Kecemasan dan Ketidakpastias, dan Teori Semiotika Dalam
Konteks KLB
- Teori Negosiasi Identitas
Marion adalah salah satu tokoh pemain dalam film “99 Cahaya Dilangit
Eropa”. Marion adalah keturunan bule prancis yang beridentitas agama nonmuslim. Sampai saat marion bertemu dengan Fatma dan aiyse, Marion menjadi
banyak tahu tentang ajaran agama islam. Setelah mempelajari ajaran agama
tersebut melalui literatur, pengamatan budaya islam dari benda seni dan sejarah,
Marion yang beragama non-muslim itupun akhirnya berpidah agama menjadi
muslim sejati dan menggunakan hijab sebagaimana kebanyakan wanita muslim
lainnya.
- Teori Mengatasi Kecemasan dan Ketidakpastian
Ketidakpastian dan kecemasan dalam Komunikasi Antar Budaya dikenal

dengan sebutan Anxiety Uncertainty Management atau disingkat menjadi AUM.
Seperti adegan Rangga di film “99 Cahaya Dilangit Eropa”, disalah satu tempat
makan. Pada saat itu Rangga ingin memesan Ayam di tempat makan tersebut,
tetapi dia cemas akan makanan yang dia pesan itu haram atau tidak. Dengan
kecemasan dan ketidakpastian tersebut, Rangga memesan ayam kepada pelayannya
dengan menggunakan bahasa non-verbal atau menggunakan simbol-simbol kepada
pelayan tersebut dikarenakan bahasa mereka yang terbatas.Saat sang pelayan
mengerti apa yang Rangga ingin pesan, Sampailah pada pengurangan kecemasan
dan ketidakpastian tersebut.
- Teori Semiotika Dalam Konteks KLB
Percakapan Dalam adegan pada saat Marion Menjelaskan tentang simbolsimbol yang ada di negara eropa tersebut mengenai Paris adalah Axe Historique.

8

Axe Historique merupakan garis imajiner yang membelah kota paris. Nama
lainnya adalah Voie Tiomphale yang artinya Jalan Kemenangan.Axe Historique ini
sengaja dibuat oleh Napoleon Bonaparte. Jika ditarik lurus kearah timur,keluar
kota paris, kemudian menembus benua lain, maka garis ini akan menuju Swiss Italia – Yunani – laut mediterania – Mesir – Arab Saudi dan berakhir di
Mekah.Makna cerita dan simbol-simbol ini menunjukan adanya sejarah Islam
dididalamnya.


F. Proses Akulturasi dan Asimilasi Dalam Film
Istilah akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan asing bertemu sedemikian rupa sehingga unsurunsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima kedalam kebudayaan sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri. Asimlasi adalah
proses yang timbul bila ada golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama.
Akibatnya kebudayaan tersebut berubah sifatnyabeserta unsur-unsurnya menjadi
unsur-unsur kebudayaan campuran.
Melihat industri film akhir-akhir ini, kita akan melihat bahwa nilai-nilai keislaman
semakin diterima dalam industri hiburan. Bahkan menjadi suatu genre baru. Film
99 Cahaya Dilangit Eropa adalah contoh film yang menggambarkan pergulatan
kehidupan keagamaan dengan kehidupan saat ini. Dalam film itu digambarkan
pergulatan keagamaan seorang perauntauan asal Indonesia di Eropa. Sosok itu
mencari identitas keislaman ditengah modernitas Eropa. Justru pada titik ekstrem
wajah Eropa yang moder, sang tokoh utama menemukan makna keislamannya.
Pada kisah film itu, terjadi berbagai kejadian “dialog” antara pemeluk agama Islam
dan masyarakat Eropa yang cenderung sekuler.

9

G. Analisis Solusi Dari Hambatan Atau Konflik Dengan Pendekatan Simpati
Dan Empati
Hambatan atau konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua pihak atau lebih.Sedangkan solusi adalah suatu tindak
lanjut dari konflik yang terjadi guna terpecahkannya penyelesaian dari konflik atau
hambatan tersebut.
Solusi dan hambatan atau konflik pada film “99 Cahaya Di langit Eropa”
Contohnya Pada saat Hanum memasak ikan asin di apartmen, tetangganya marahmarah kepada hanum dan berkata bahwa masakannya seperti bau kaos kaki. Solusi
yang dilakukan Hanum walaupun sudah dimaki-maki Hanum justru memberikan
masakan itu kepada tetangganya dan akhirnya tetangganya itu berkata bahwa
masakannya sangat enak.

10

BAB III
KESIMPULAN

Kehancuran Islam di Eropa adalah karena setitik nila perang saling
menguasai yang menyebabkan trauma berkepanjangan. Jika proses masuknya
islam terus konsisten melalui cara damai seperti di Indonesia tentunya, Eropa
hingga kini masih bercahaya sebagaimana Cordoba berhasil menerangi abad gelap
di Eropa. Kini minoritas Islam di Eropa harus berjuang untuk mengembalikan citra
Islam yang keras menjadi lembut, seperti Fatma yang tetap santun meski
mendengar hujatan dari orang-orang Eropa non muslim, itulah sejatinya Islam,
agama yang cinta damai. Sayang, selalu dan masih saja ada yang memaknai Islam
harus ditegakkan dengan jalan yang keras, menebar terror melalui hembusan jihad,
atau demo yang berujung anarkisseperti di Indonesia. Sudah saatnya umat Islam
belajar dari kegagalan Islam Berjaya di Eropa. Nafsu untuk menjadi lebih, nafsu
untuk menguasai, dan nafsu merasa paling benar atas nama agama hanya akan
memperburuk citra Islam di mata dunia.
Islam itu toleran, Islam itu jauh dari kekerasan, Islam itu terbuka, Islam itu
besar, Islam itu maju, Islam itu modern, dan Islam itu damai. Pesan-pesan terebut
coba diangkat oleh penulis didalam film ini. Film “99 Cahaya Di Langit Eropa
sangat menarik, mengisahkan perjalanan sepasang suami istri untuk mengenal
perjuangan dalam mempertahankan keyakinan serta kisah pencarian jejak sejarah
islam di Benua biru itu. Film ini sangat baik untuk semua masyarakat yang
melihat, karena ada kandungan religi yang baik, dan dapat mengajarkan bagi kita
bagaimana indahnya perdamaian dan rasa rendah hati kepada semua umat manusia.
Mengajarkan bagaimana tidak ada bedanya antara agama islam yang kita anut.
Karena sesungguhnya agama yang terindah adalah agama islam. Serta lebih
mendalami agama islam.

11

Selain itu film 99 Cahaya Di Langit Eropa ini menyadarkan kita untuk selalu
sabar dalam menghadapi sebuah kehidupan, dimana banyak rintangan, dan banyak
hambatan yang dijalani. Mengajarkan kita untuk selalu mengingat agama kita
dengan memegang teguh dan mempertahankan agama kita disaat orang lain
mencoba untuk menggoyahkan iman kita.
Pada akhirnya, di film ini anda akan menemukan bahwa Eropa tak sekedar
Eiffel atau Coosseum, lebih… Sungguh lebih dari itu.

DAFTAR PUSTAKA
12

http://id.wikipedia.org/wiki/99_Cahaya_di_Langit_Eropa_(film)
http://sabanalibrary-novel.blogspot.com/2012/03/judul-buku-99-cahaya-dilangit-eropa.html
Materti Pembahasan Komunikasi Lintas Budaya.
http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/84895/99-Cahaya-diLangit-Eropa:-Perjalanan-Menapak-Jejak-Islam-di-Eropa

13