SISTEM TATA KELOLA KEHIDUPAN NASIONAL

BAB I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berdasarkan hukum Development Repot yang dilakukan oeleh United Nations Development
program pada tahun 1995,lebih dari tiga perempat penduduk dunia tinggal di negara-negara
berkembang,namun mereka semua hanya menikmati 16% dari total pendapatan dunia sedangkan 20
% penduduk diberbagai negara terkaya menikmati hampir 85% dari seluruh pendapat global.Jurang
kesenjangan yang terbuka lebar antar negara-negara maju dan negara-negara berkembang adalah
sebuah realita yang tidak dapat kita semua pungkiri lagi. Negara-negara berkembang yang biasa
dikenal dengan negara-negara dunia ketiga membutuhkan pembangunan hampir disegala bidang
agar bisa mencapai taraf kehidupan yang sama dengan negara-negara maju,atau meskipun tidak bisa
sejajar dengan taraf kesejahteraan dinegara-negara maju,setidaknya rakyat dinegara-negara
berkembeng berhak memiliki taraf hidup yang lebih baik daripada keadaan sebagian besar negaranegara berkembang yang kurang sejahtera seperti saat ini.
Tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,nebcerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial sebagaimana tertuang dalam pembukaan dan penjelasan UUD 1945. Dengan demikian
indonesia dapat dikatakan bahwa indonesia merupakan suatau negara yang bertujuan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum,membentuk suatu masyarakat adil dan makmur. Pemerintah
beserta aparaturnya memiliki peran dan tanggung jawab terhadap pembangunan negara karena
pembangunan merupakan jembatan menuju kesejahteraan rakyat dan didalam sebuah tatanan
negara terkaandung lembaga-lembaga negara beserta aparatur negara yang dapat melaksanakan
pembangunan untuk seluruh rakyat dan akhirnya mewujudkn tujuan negara itu sendiri,yaitu

kesejahteraan umum.
Berdasarkan penting nya kedudukan dan peran negara dalam pebangunan dan kemajuan suatu
bangsa, maka penting pula bagi kita untuk mengetahui seberapa besar peran tersebut dalam
pembangunan dan kaitan peran negara tersebut terhadap usaha pencapaian kesejahteraaan rakyat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas,dalam makalah ini saya akan memeaparkan hal-hal
berkaitan dengan peran negara dalam pembangunan, termasuk didalam nya peran lembaga-lembaga
negara beserta aparatur pemerintahan yang memiliki peran dalam pembangunan sebagai proses
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
C.Tujuan Penulisan
Agar pembaca mengetahui secara jelas mengenai peran negara dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan negara berupa perwujudan kesejahteraan rakyat. Dengan membaca makalahini
diharapkan para pembaca dapat menyerap informasi yang akan saya paparkan didalam makalah ini
dan menjadi bertambah pengetahuannya mengenai kaitan antara negara dan pembangunan.

PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN DESA
A. Peranan
Dalam pengertian umum, peranan dapat diartikan sebagai perbuatan seseora
ng atas sesuatu pekerjaan.Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Peranan adal
ah tindakan yang dilakukan oleh seseorang

dalam suatu peristiwa.Peranan merupakan suatu aspek yang dinamis dari suatu
kedudukan (status). Peranan merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan
setiap orang yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk
melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya. Dalam kenyataannya,
mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu jelas
Peranan mencakup tiga hal yaitu:





Peranan meliputi norma norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat sese
orang dalam masyarakat.Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturanperaturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.
Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat dalam organisasi.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting bagi struktur sosial
masyarakat
B.Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
Masyarakat memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang
sesuai dengan esensi dan prioritas kebutuhan masyarakat.
Sebagai proses, pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu: Tahap
pertama Penyadaran, pada tahap penyadaran ini, target yang hendak diberdayakan
diberi pencerahan dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai
hak untuk mempunyai ”sesuatu’, prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti
bahwa mereka perlu (membangun ”demand”) diberdayakan, dan proses pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka (bukan dari orang luar). Setelah menyadari,
tahap kedua adalah Pengkapasitasan, atau memampukan (enabling) untuk diberi
daya atau kuasa, artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok
manusia supaya mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan Masyara
-kat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama atau menyatu satu
sama lain karena mereka saling berbagi identitas, kepentingan-kepentingan yang
sama, perasaan memiliki,dan biasanya satu tempat yang sama.Menurut kodratnya,
manusia tidak dapat hidup menyendiri, tetapi harus hidup bersama atau
berkelompok
dengan
manusia lain yang dalam hubungannya saling membantu untuk dapat mencapai

tujuan hidup menurut kemampuan dan kebutuhannya masing-masing atau dengan
istilah lain adalah saling berinteraksi.

PP No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa Pemberdayaan yang akan diberikan.
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri,pada tahap ini, kepada target
diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang, namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka.
Pembangunan ialah upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk
mempengaruhi masa depannya. Ada lima implikasi utama defenisi tersebut yaitu:
1.Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan optimal manusia, baik manusia
maupun kelompok (capacity).
2.Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan kemerataan nilai
dan kesejahteraan (equity).
3.Pembangunan berarti menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk
membangun
dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada padanya. Kepercayaan ini
dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama,kebebasan memilih, dan kekuas
an untuk memutuskan (empowerment).
4.Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk membangun secara
mandiri (sustainability).
5.Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan negara yang satu dengan
negara
yang lain dan menciptakan hubungan saling menguntungkan dan menghormati

(interdependence).
C. Peranan Pemerintah Desa Sederhana dalam memberdayakan masyarakat di
era otonomi daerah
Pelaksanaan mengenai tugas dan fungsi seorang Kepala Desa dalam
pemerintahan merupakan salah satu bentuk kegiatan aparat pemerintah dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai pelaksanaan fungsi tersebut.
Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya aparat Desa mempunyai fungsi :
1.Kegiatan dalam rumah tangganya sendiri
2.Menggerakkan partisipasi masyarakat
3.Melaksanakan tugas dari pemerintah di atasnya
4.Keamanan dan ketertiban masyarakat
5.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemerintah di atasnya








Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut di atas maka seorang Kepala Desa
harus mengusahakan :
Terpenuhinya kebutuhan esensial masyarakat
Tersusunnya rencana dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kemampuan
setempat
Terselenggaranya peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi secara lintas
sektoral.
Terselenggaranya program yang berkelanjutan
Adanya peningkatan perluasan kesempatan kerja
Selain fungsi Kepala Desa yang telah dijelaskan di atas, Kepala Desa masih
mempunyai peranan yang lebih penting terhadap kemajuan dan perkembangan
wilayahnya yaitu melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat Desa dalam

meningkatkan peran serta mereka terhadap pengembangan pembangunan.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan tentang peranan pemerintah
D.Pembinaan Terhadap Masyarakat perdesaan
1.Pembinaan masyarakat dalam bidang ekonomi.
Usaha untuk menggalakkan pembangunan desa yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup serta kondisi sosial masyarakat desa
yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat Indonesia, melibatkan tiga pihak,

yaitu
pemerintah, swasta dan warga desa.Dalam prakteknya,peran dan prakarsa pemerint
-ah masih dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemampuan teknis warga desa dalam pembangunan desa. Berbagai
teori mengatakan,bahwa kesadaran dan partisipasi warga desa menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa.Sedangkan untuk menumbuhkan kesadaran warga des
a akan pentingnya usahausaha pembangunan sebagai sarana untuk memperbaiki
kondisi sosial dan dalam meningkatkan partisipasi warga desa dalam pembangunan
banyak tergantung pada kemampuan pemimpin
2.Pembinaan masyarakat desa pada bidang hukum.
Pembinaan di bidang hukum dilakukan oleh pemerintah desa dengan bekerja
sama dengan dinas terkait dan pihak kepolisian yang dimaksudkan agar pemuda
dapat memberikan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak di lembagalembaga pemasyarakatan anak negara.Contoh pemuda berkumpul untuk mendiskus
i-kan bahaya akibat narkotika, diberi penyuluhan akibat adanya perkelahian pelajar.
3. Pembinaan masyarakat pada bidang agama
Pembinaan ini untuk meningkatkan kehidupan beragama dikalangan pemuda.
Contohnya mengadakan pengajian setiap minggu serta kerja bakti untuk
membangun tempat ibadah.







4.Pembinaan masyarakat pada bidang Kesehatan
Pembinaan ini ditujukan untuk pembentukan generasi muda yang sehat, baik
fisik maupun mental serta mampu berperan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat dan lingkungannya. Dalam rangka pembinaan, pemerintah memfasilitasi
penyelenggaraan pemerintah daerah. Yang dimaksud dengan memfasilitasi adalah
upaya memberdayakan daerah otonomi melalui pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan, arahan dan supervisi.
5.Pelayanan terhadap masyarakat
Pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat diharapkan menjadi
lebih responsif terhadap kepentingan masyarakat itu sendiri, di mana paradigma
pelayanan masyarakat yang telah berjalan selama ini beralih dari pelayanan yang
sifatnya sentralistik ke pelayanan yang lebih memberikan fokus pada pengelolaan
yang berorientasi kepuasan masyarakat sebagai berikut :
Lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui kebijakan yang
memfasilitasi berkembangnya kondisi kondusif bagi pelayanan masyarakat.
Lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan aparat desa dan masyarakat sehingga
masyarakat juga mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap fasilitas-fasilitas

pelayanan yang telah dibangun bersama.
Menerapkan sistem kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan tertentu sehingga
masyarakat memperoleh pelayanan yang berkualitas.
Terfokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi pada
hasil, sesuai dengan masukan atau aspirasi yang diharapkan masyarakat.




Lebih mengutamakan pelayanan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Memberi akses kepada masyarakat dan responsif terhadap pendapat dari
masyarakat tentang pelayanan yang diterimanya.
Namun dilain pihak, pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintahan kepada
masyarakat diharapkan juga memiliki :
a. Memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya.
b. Memiliki perencanaan dalam pengambilan keputusan.
c. Memiliki tujuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Dituntut untuk akuntabel dan transparan kepada masyarakat.
e. Memiliki standarisasi pelayanan yang baik pada masyarakat.
Semenjak gerakan reformasi digulirkan dalam rangka merubah struktur

kekuasaan menuju demokrasi dan desentralisasi,maka kebutuhan masyarakat terha
dap suatu pelayanan prima dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah desa menjadi
sangat penting. Diawali dengan Undang-Undang No 22 Tahun 1999 dan selanjutnya
dilakukan revisi menjadi Undang-Undang No 32 Tahun 2004 , yang telah dijadikan
landasan yuridis untuk menggeser fokus politik ketatanegaraan,diawali desentralisas
kekuasaan dari pemerintah pusat kepada daerah. Dan sekarang menjadi Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No 73 tentang Pemerintahan Kelurahan dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 tentang Pemerintahan Desa.
Inti dari Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut adalah penyelenggaraan pemerintahan lokal yang menekankan pada prinsip demokrasi dan peran
serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan
keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh daerah. Perencanaan pembangunan
didaerah pedesaan tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan pemerintah
kelurahan yang merupakan unit terdepan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan menjadi tonggak strategis dalam pembangunan desa.

D.SISTEM TATA KELOLA KEHIDUPAN NASIONAL
Dalam sistem manajemen nasional,dikenal suatu kerangka sistem yang bersifat
menyeluruh(totality,comprehensive) dengan komponen-komponen atau sub-sub sistem sabagai
berikut :
1.Konsep dasar yaitu,Konstitusi negara ( UUD 1945 )

2.Potensi Dasar,meliputi : sumber-sumber daya alam,manusia dan sumber daya IPTEK ( natural
recource,human resources,sciene dan technology )
3.Kondisi lingkungan,meliputi : kondisi nasional,regional,global(internasional),misalnya:
dosmetik,ASEAN,Aspac, KTT Non block,PBB,Interaksi antara ketiga komponen tersebut menghasilkan
4.Wawasan Nasional ( nasional outlook),dan berdasarkan wawasan ini dirumuskan
5.GBHN ( Broadslines of state policy ),seanjutnya berdasarkan GBHN ini diterapkan

6.Repelita nasional dan repelita daerah-daerah tingkat I dan II. GBHN dan Repelits menentukan
sasaran-sasaran bertahap
7.Tujuan akhir adalah tujuan nasional ( national gol) sebagaimana ditetapkan didalam UUD,yang
secara praktis disebut masyarakat adil dan makmur
8.Perkembangan pelaksanaan restranas dan repelita,dimonitor(dipantau)dan dievaluasi dan hasil
monitoring dan evaluasi itu menjadi masukan dan umpan balik bagi penentuan wawasan nasional
untuk tahap perkembangan dan era pembangunan berikutnya.
E.KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Koordinasi adalah proses yang terus menerus.Artinya suatu proses yang berkesinambungan dalam
rangka tercapainya tujuan organisasi melalui adnya pengaturan usaha kelompok secara
teratur.Dimana koordinasia dalah konsep yang diterapkan didalam kelompok,bukan terhadap usaha
individu tetapi sejumlah individu yang bekerjasama didalam kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Konsep kesatuan tindakan adalah inti tindakan daripada koordinasi. Pemimpin mengatur usahausaha dan kegiatan individu atau unit sehingga diperoleh adanya keserasian didalam mencapai hasil
bersama.
Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama kesatuan usaha/tindakan meminta kesadaran atau
pengertiankepada semua individu agar ikut serta melaksanakan tujusan bersama sebagai kelompok
dimana mereka berada/bekerja.
Metode dan teknik yang dipakai dalam melakukan kegiatan koordinasi bappeda dapat dibagi atas:
1. Koordinasi melalui kewenangan, yaitu penggunaan wewenang merupakan salah satu cara untuk
menjamin terlaksananya koordinasi yang baik.
2. Koordinasi melalui konsensus, adalah koordinasi berdasarkan kesepakatan mereka karena mereka
saling berkepentingan.
3.Koordinasi yang dilakukan melalui pedoman kerja, yaitu setiap kebijaksanaan yang telah digariskan
oleh pimpinan ,demikian pula tugas,wewenang,hubungan dan tata jerja,kesemuanya merupakan
landasan atau petunjuk agar dapat suatu kesatuan gerak dan tindakan dalam rangka melaksanakan
tugas yang telah ditetapkan.
4. Koordinasi melalui forum,yaitu dengan menggunakan suatu wadah tertentu yang dapat digunakan
sebagai cara untuk mengadakan tukar-menukar informasi,konsultasi,kerjasama dalam memecahkan
suatu masalah dan dalam pengambilan keputusan bersama.
5. Koordinasi melalui pertemuan,adalah berupa rapat-rapat,sidang-sidang yang dilakukan baik pada
tingkat pimpinan maupun pada tingkat pelaksanaan.

BENTUK KOORDINASI DAN PELAYANAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DAERAH
Untuk menampung apreasi masyarakat dalam menyusun/mengajukan rencana usulan program
pembangunan didaerah baik dalam rangka anggaran pendapatan dan belanja daerah ( APBD ) serta

swasta/perbankan maupun proyek yang murni dibiayai oleh masyarakat,sistem perencanaan dari
bawah ke atas.
Sesuai dengan sebutannya perencanaan pembangunan daerah dari bawah,maka proses dan
mekanismepenyusunannya dibahas secara berjenjang melalui tahap-tahap penyusunan disemua
tingkatan pemerintah mulai dari Desa/kelurahan,kecamatan,kabupten/daerah provinsi,regional dan
nasiona.
Untuk mencapai dan memperoleh hasil yang maksimal,maka dalam prose dan mekanisme
penyusunan perencanaan pembangunan dari bawah,terutama yang berkaitan dengan perencanaan
yang dilakukan oleh lembaga yang ada didaerah seperti LPM,BPD didesa/kelurahan,kecamatan serta
Bappeda didaerah kabupaten/kota dan provinsi harus dilakukan secara harmonis dan terpadu.
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Dalam Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Daerah .
Koordinasi disini suatu rencana pembangunan yang tidak dipungkuri mempengaruhi keberhasilan
suatu perencanaan pembangunan tersebut. Namun seringkali koordinasi yang dijalankan tidak selalu
maksimal. Ada saja hambatan atau masalah yang muncul dalam pelaksanaan koordinasi dan
hambatan hambatan tersebut harus bisa diminimalkan agar pelaksanaan koordinasi perencanaan
pembangunan dalam penyusunan rencana kinerja tahunan daerah bisa berjalan sesuai dengan
rencana. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan mesdiskripsikan dan menganalisis
koordinasi, faktor-faktor penghambat dan penunjang serta upaya –upaya apa yang ditempuh dalam
mengatasi hambatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis Milles dan Huberman. Hasil penyelitian
menunjukan bahwa koordinasi perencanaan pembangunan dalam penyusunan rencana kinerja
tahunan daerah belum bisa maksimal masih banyak hambatan –hambatan yang ada.