BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten

29

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Latar dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari
Kabupaten Grobogan Purwodadi yang beralamat di Desa Tanjungrejo
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Peneliti memilih SD N 3
Tanjungrejo karena tempat penelitian dapat dijangkau oleh peneliti dan
terletak di lingkungan pedesaan dengan prestasi belajar siswanya masih
tergolong kurang baik. Prestasi belajar yang masih kurang maksimal
tersebut disebabkan karena berbagai hal seperti: rendahnya kesadaran akan
pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar. Siswa SD N 3 Tanjungrejo
hampir sebagian besar yang terletak di desa Tanjungrejo memiliki latar
belakang mata pencaharian orang tua sebagai petani dengan kondisi
ekonomi lemah. Siswa banyak yang tidak tinggal dengan orang tuanya,
tetapi tinggal dengan kakek dan neneknya karena orang tua siswa banyak
yang bekerja di luar negeri menyebabkan rendahnya kesadaran orang tua
akan pendidikan yang dapat menghambat majunya generasi muda.

Subyek penelitian siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo sebanyak 28
siswa terdiri dari

12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan yang

mengambil mata pelajaran matematika pada materi menentukan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) pada
semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
3.2.

Jenis dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Tindakan Kelas yang dimaksud adalah pemilihan dan perumusan masalah.
Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian. Dalam Penelitian terdapat dua variabel yaitu:
1)

Variabel terikat/kriterium adalah hasil belajar siswa.

2)


Variabel Bebas/Prediktor adalah penerapan model belajar kooperatif

30

dengan tipe Make A Match.
Penelitian Tindakan Kelas ini variabel terikatnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo sedangkan variabel
bebasnya adalah model pembelajaran tipe Make A Match.
3.3.

Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan
melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan
(planing), pelaksanaan (Actuating), mengamati (observing) dan refleksi
(reflecting). Tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan di tempat
penelitian dimulai dari refleksi awal dan dilanjutkan dengan siklus I, setelah
melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan pada
siklus II. Siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu:
a. Tahap perencanaan (planing)

Peneliti pada tahap ini menemukan masalah-masalah yang terjadi
dalam proses pembelajaran. Peneliti merencanakan tindakan pemecahan
masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran agar dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Tahap perencanaan ini yang
disiapkan antara lain:
1) Membuat silabus pembelajaran.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi terkait yang
akan diteliti.
3) Membuat modul pembelajaran.
4) Mempersiapkan lembar observasi.
b. Tahap Pelaksanaan (Actuating)
Tahap ini merupakan implementasi, penerapan, perwujudan dari
perencanaan yang telah dilakukkan sebelumnya. Peneliti dalam tahap ini
tidak hanya sebagai guru yang menyampaikan materi, namun juga
bertindak sebagai observer yang harus mencatat proses pembelajaran di
kelas pada lembar pengamatan. Pelaksanaan kegiatan di kelas dalam
tahapan ini harus sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada tahap

31


sebelumnya dan tidak dibuat-buat.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Peneliti pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan yang telah dan sedang dilaksanakan untuk melihat keaktifan dan
peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti melihat hasil atau nilai dari
masing-masing siswa ketika diadakan evaluasi di akhir proses
pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa
jauh hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukkan tindakan.
Peneliti dengan refleksi ini akan memperoleh masukan yang dapat
digunakan untuk memperbaiki tindakan berikutnya.
Siklus Pertama
a) Rencana. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan
sebagai berikut:
1) Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan
kepada peserta didik.
2) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan
memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang
menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK.
4) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai
dengan kondisi pembelajaran.
5) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
6) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam
dalam siklus PTK.
7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil
belajar.
b) Tindakan. Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan

32

dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
c) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses
dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman
atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap dengan
refleksi.
d) Refleksi. Refleksi menguraikaan tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilakukan, serta rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Siklus Kedua
a) Rencana. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai
peneliti membuat rencana pelaksanaan (RPP) sesuai dengan SKKD dalam
Standar Isi (SI).
b) Tindakan. Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang
dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama.
c) Observasi. Guru mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan
pembentukkan kompetensi peserta didik.
d) Refleksi. Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
menganalisis

serta

menarik

kesimpulan

terhadap


pelaksanaan

pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan
tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat
meningkatkan hasil belajar atau memperbaiki masalah yang diteliti.
3.4.

Data dan Sumber Data

3.4.1. Data
Tanzeh (2011:79) menjelaskan data adalah hasil pencatatan peneliti,
baik yang berupa fakta ataupun angka. Data merupakan unit informasi yang
direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dianalisis dan
relevan dengan problem tertentu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

33

a. Hasil pekerjaan siswa dalam menyelesiakan soal yang diberikan peneliti
tentang KPK dan FPB. Hasil pekerjaan tersebut digunakan untuk melihat

kemajuan pemahaman siswa terhadap materi Matematika.
b. Hasil wawancara antara peneliti dengan siswa yang dijadikan subyek
penelitian mengenai pemahaman konsep kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB).
c. Hasil dokumentasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung, kegiatan ini bertujuan untuk merekam kegiatan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
d. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan teman sejawat dan satu
guru Matematika di sekolah terhadap aktifitas praktisi dan siswa dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.
e. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam pembelajaran
tindakan selama penelitian.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:
a) Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu sumber pertama sebuah data dihasilkan
(Bungin, 2008:129). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan nilai tes
formatif pada akhir setiap siklus siswa kelas IV SDN 3 Tanjungrejo
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan tahun pelajaran 2016/2017.

Siswa yang diambil sebagai subjek wawancara adalah siswa yang
mewakili berkemampuan tinggi, siswa yang mewakili berkemampuan
sedang dan berkemampuan rendah.
Siswa yang mempunyai kemampuan berbeda tersebut dapat
diketahui tanggapan mereka yang dapat mewakili seluruh siswa terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pertimbangan inilah bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran tipe Make A

34

Match. Guru akan diambil data berupa hasil pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Make A Match
selama proses penelitian dengan menggunakan alat penilaian kemampuan
guru dengan lembar observasi guru.
b) Sumber Data Sekunder
Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat
dan dokumentasi. Dokumen yang didapatkan yaitu data siswa kelas IV
SDN 03 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan berupa
nama-nama siswa dan daftar hadir siswa pada setiap pertemuan. Sumber

data primer dan sekunder diharapkan dapat membantu mengungkapkan
data yang diharapkan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah:
a. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Uno
(2012: 104) mengartikan tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka.
Tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
1) Tes pada awal penelitian (pre test), bertujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.
2) Tes pada setiap akhir tindakan (post test), bertujuan untuk mengetahui
peningkatan pemahaman dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran tipe Make A Match.

35

Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Materi KPK dan FPB

Kelas IV Semester 1 SDN3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari
Tahun Pelajaran 2016/2017
Standar
Kompetensi
2. Memahami Dan
Menggunakan Faktor
Dan Kelipatan
Dalam Pemecahan
Masalah

Kompetensi
Dasar
2.3.Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dan faktor
persekutuan
terbesar (FPB)

Indikator

Item
Soal
1.Menentukan kelipatan 1,2,3,45
persekutuan
terkecil
(KPK)
dan
faktor
persekutuan
terbesar
(FPB) dari dua bilangan
2.Menentukan KPK dan
FPB dari dua bilangan
dengan
menggunakan
metoda faktor prima

Bentuk
Soal
Uraian

6,7,8,9
dan 10

b. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebernarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Siswa dalam melakukan seluruh kegiatan mulai
dari persiapan dan pada saat menerima pelajaran dari guru selama proses
belajar mengajar berlangsung dapat diamati melalui teknik ini.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data
tentang nama siswa, nomor induk, nilai laporan tugas dan juga aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada
siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo.
d. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV. Wawancara
dilakukan bagi peneliti untuk memperoleh data awal tentang proses
pembelajaran sebelum melakukan penelitian. Siswa melakukan wawancara
untuk menelusuri dan menggali pemahaman siswa tentang meteri yang

36

diberikan

tentang

pencerminan.

Peneliti

menggunakan

wawancara

terstuktur, wawancara terstuktur adalah wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
3.6. Uji Instrumen Penelitian
3.6.1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam
tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran tipe Make a Match. Instrumen terlebih dahulu diujicobakan
di kelas uji coba untuk mengetahui validitas di kelas atasnya yaitu kelas V
SDN 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan. Sujana
(2011: 12) menjelaskan validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa
yang seharusnya dinilai.
Peneliti untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka
pada (Corrected Item-Total Correlation). Uji validitas soal tes akhir
dilakukan setelah dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows version 18.0, dapat diketahui bahwa dari 10 soal uraian yang
diujikan baik siklus 1 dan siklus 2 yaitu dinyatakan valid karena memiliki
nilai corrected item-Total correlation lebih dari 0,404.
3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen-instrumen tersebut perlu dilihat konsistensinya yaitu
dengan mengukur reliabilitas dari masing-masing variable setelah secara
keseluruhan dinyatakan valid atau handal dalam mengukur apa yang
hendak diukur. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer
menggunakan program SPSS Release 18.0 dengan syarat Cronbach Alpha
lebih besar daripada 0,60 maka pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.

37

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen tiap butir soal yang nantinya akan digunakan dalam
tes individu setelah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Make a Match.
Hasil pengujian reliabilitas pada tabel (terlampir) diketahui bahwa
instrumen-instrumen

dalam

penelitian

ini

memenuhi

pengujian

reliabilitas. Pada siklus 1 Cronbach Alpha sebesar 0,956. Sedangkan pada
siklus 2 Cronbach Alpha sebesar 0,930. Hal ini diketahui besarnya
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini secara
keseluruhan konsisten dalam mengukur apa yang diukur.
3.6.3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di
samping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah mengetahui tingkat
kesulitan soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan
atau kemampuan siswa dalam menjawabnya. Persoalan yang penting dalam
melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan
kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.

Kriteria yang

digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
tersebut. Makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut.
Arikunto (2003:210) menjelaskan kriteria indeks kesulitan soal itu adalah:
0

0,30 = soal kategori sukar,

0,31

0,70 = soal kategori sedang,

0,71

1,00 = soal kategori mudah.

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dengan bantuan SPSS (lihat
lampiran) terdapat kriteria soal pada siklus 1 yaitu tingkat soal yang mudah
pada nomor 8, tingkat soal yang sedang pada nomor 4,5,6,7,9 dan 10,
tingkat soal yang sukar pada nomor 1, 2 dan 3. Siklus II terdapat tingkat
kesukaran soal yaitu tingkat soal yang mudah pada nomor 7,8, dan 10,

38

tingkat soal yang sedang pada nomor 3,4,5,6,9, dan tingkat soal yang sukar
pada nomor 1 dan 2. Data tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.2.
Tingkat Kesukaran Soal
No
Siklus Soal
Siklus
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Indeks
Kesukaran
Soal

Kriteria

0,17
0,21
0,3
0,5
0,57
0,53
0,61
0,82
0,57
0,53

Sukar
Sukar
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang

Indeks
No Kesukaran
Siklus Soal
Soal
Siklus
II
1
0,17
2
0,25
3
0,46
4
0,67
5
0,67
6
0,67
7
0,75
8
0,85
9
0,67
10
0,75

Kriteria
Sukar
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah

3.7. Teknik Analisis Data
Satu komponen yang selalu ada dalam kegiatan penelitian pada
penelitian tindakan kelas bahwa setiap peneliti setelah melakukan
pengumpulan data dari lapangan, mereka memperoleh data yang dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
Tindakan Kelas ini ada 2 jenis data yang dikumpulkan, yaitu :
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman
terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap terhadap teknik
belajar yang baru, aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam bekajar, percaya diri, hasil belajar dan sejenisnya.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan

39

diskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa diatas KKM dirata-rata
untuk menemukan tingkat pemahaman konsep matematika siswa dalam
pembelajaran materi pokok operasi hitung bilangan perkalian. Nilai
presentasi diperolah dengan ketentuan sebagai berikut :
NP = NK x 100 %
R
Keterangan :
NP

= Nilai Prosentase

NK

= Nilai Komulatif

R

= Jumlah Responden / Siswa
Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan proses analisis data dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
wawancara, observasi yang sudah ditulis dalam sebuah catatan lapangan.
Penelitian ini menggunakan analisis data yang meliputi 3 hal yaitu:
a. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan membuat kesimpulan yang
dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti dalam mereduksi data ini di bantu
teman sejawat dan guru kelas IV untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh
dari wawancara, observasi dan catatan lapangan.
b. Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah mereduksi data adalah penyajian data.
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antara kategori. Penyajian data yang digunakan pada data PTK
adalah dengan teks yang berbentuk naratif. Penyajian data akan
mempermudah dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami tersebut.
c. Penarikan kesimpulan

40

Tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan kesimpulan terhadap data-data hasil penafsiran. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya
pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Jika
hasil dari kesimpulan ini kurang kuat, maka perlu ada verifikasi.
.
3.8. Indikator Kinerja
Tolak ukur keberhasilan penelitian ini adalah hasil belajar yang
ditunjukkan melalui suatu nilai tes formatif dan hasil belajarnya menggunakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60.
3.9. Tahap-tahap Penelitian
Trianto (2010:30) menjelaskan tahap yang dilakukan peneliti dalam
penelitian ini ada 2 tahap yaitu tahap pendahuluan (pra-tindakan) dan tahap
pelaksanaan tindakan (tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi
dan tahap refleksi).
a. Tahap Pendahuluan (pra-tindakan)
Penelitian ini dimulai dengan tindakan pendahuluan atau refleksi awal.
Peneliti melakukan refleksi pada awal kegiatan adalah:
1) Melakukan dialog dengan kepala sekolah tentang penelitian yang akan
dilakukan.
2) Melakukan dialog dengan guru matematika kelas IV SDN 3 Tanjungrejo
dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make A Match pada
materi menentukan KPK dan FPB.
3) Menentukan sumber data.
4) Menentukan subyek penelitian.
5) Membentuk kelompok belajar yang heterogen dari segi kemampuan
akademik dan jenis kelamin.
6) Membuat soal tes awal.
7) Melakukan tes awal.

41

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Peneliti pada tahap ini menetapkan dan menyusun rancangan
perbaikan pembelajaran dengan strategi. Tahap-tahap yang dilakukan
dalam pelaksanaan penelitian ini mengikuti model yang terdiri dari 4 tahap
yaitu:
1) Perencanaan Tindakan
Tahap ini yang harus dilakukan adalah menyusun rancangan dari siklus
persiklus. Siklus direncanakan sacara matang, dari segi kegiatan, waktu,
tenaga, material, dan biaya. Hal yang direncanakan yaitu terkait dengan
pembuatan ancangan pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran,
menyiapkan materi yang akan disajikan, menyiapkan model pembelajaran
tipe Make A Match untuk memperlancar proses pembelajaran siswa kelas
IV, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar di kelas ketika model pembelajaran berbasis masalah
diterapkan, serta mempersiapkan instrumen untuk merekam dan
menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tahap

pelaksanaan

pembelajaran

yang

matematika

dimaksudkan
dengan

pokok

adalah

melaksanakan

bahasan

pencerminan,

kegunaanya dan cara menghemat sesuai dengan rancangan pembelajaran.
Rencana tindakan dalam proses pembelajaran ini adalah:
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
b. Mengadakan tes awal.
c. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan memberikan soalsoal latihan sesuai materi yang telah diajarkan.
d. Melakukan analisis data.
3) Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh peneliti. Peneliti pada saat
melakukan pengamatan, mengamati apa yang terjadi di dalam kelas,
perilaku siswa di dalam kelas dan mengamati proses pembelajaran serta
mencatat peristiwa yang terjadi di dalam kelas.

42

4) Refleksi
Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti melakukan introspeksi
diri terhadap kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Refleksi dapat
ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi.
Kegiatan dalam tahap ini adalah menganalisa hasil pekerjaan siswa,
menganalisa wawancara, menganalisa data-data penelitian tindakan,
menganalisa lembar observasi siswa dan menganalisa lembar observasi
penelitian. Hasil analisa tersebut, peneliti akan melakukan refleksi diri
yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriterianya
sudah tercapai apa belum. Penelitian dapat dihentikan jika sudah tercapai.
Siklus akan diulang dengan memperbaiki kinerja pembelajaran pada
tindakan berikutnya sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13