BAB II POFIL KOTA GUNUNGSITOLI, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHDAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH GUNUNGSITOLI TAHUN 2014 - Reses dan Kebijakan Pemerintah ( Studi Analisis (Hasil Reses sebagai Rujukan dalam Pembuatan Kebijakan di Kota Gunungsitoli)

BAB II DAERAHDAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH GUNUNGSITOLI TAHUN 2014 Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil Kota Gunungsiotli

  sebagai daerah objek penelitian, kemudian profil DPRD Kota Gunugsitoli sebagai objek penelitian. Kedua hal ini penting untuk disajikan dalam bab dua sebagai gambaran bagi pembaca mengenai dimana, bagaimana dan siapa objek penelitian. Kemudian kedua hal ini berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

  Selain itu, pada bab ini akan dipaparkan mengenai Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2014. Data ini penting untuk disajikan sebagai bahan yang akan dibahas nantinya pada bab III. Rencana kebijakan ini merupakan salah satu fokus penelitian yang akan dipaparkan pada bab selanjutnya.

2.1 Profil Kota Gunungsitoli

  Kota Gunungsitoli merupakan sebuah daeah otonom di wilayah Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor : 47 Tahun 2008. Jauh sebelum menjadi sebuah daerah otonom, Gunungsitoli dikenal sebagai salah satu kota tertua dan representasi dari perkembangan peradaban modern di wilayah Kepulauan Nias. Kepulauan Nias sebelum adanya administratif pemerintahan, yakni Pemerintahan Daerah tingkat II Nias dengan ibu

   kotanya Kecamatan Gunungsitoli.

  Seiring dengan perkembangan kondisi ketatanegaraan yang ditandai lahirnya regulasi tentang Pemerintahan daerah atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, wilayah pemerintahan Kabupaten Nias secara bertahap mulai mengalami pemekaran. Mulai dari terbentuknya Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2003, dan dilanjutkan oleh Kota gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara, dan

   kabupaten Nias Barat pada tahun 2008.

  Tanggal 25 mei 2009, Kota Gunungsitoli resmi dinakhodai oleh Drs. Martinus lase, MSP, sebagai pejabat Walikota. Sejak saat itu, semangat perubahan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik mewarnai dinamika perkembangan Kota Gunungsitoli sebagaimana wilayah perkotaan pada umumnya. Posisi strategis kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang Kepulauan Nias semakin meningkatkan daya saing perekonomian daerah khususnya di sektor jasa, perdagangan dan industri. Selanjutnya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) perdana di Kota Gunungsitoli telah berhasil menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah kepemimpinan pemerintahan yakni terpilihnya Walikota dan

46 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Gunungsitoli, Data dan Informasi Statistik Daerah Kota

  Wakil Walikota Gunungsitoli periode 2011-2016 Drs. Martinus Lase, M.SP dan

48 Visi Kota Gunungsitoli yaitu Kota Samaeri, dimana kata Samaeri berasal

  dari bahasa daerah Nias, memiliki makna Ina Sendoro/seorang ibu yang memiliki, memelihara, melayani, dan mewujudkan kesejahteran. Dengan misi menyatukan langkah dn tekad segenap rakyat Kota Gunungsitoli menuju Kota mandiri dan masyarakat madani, memperjungkan kesejahteraan umum masyarakat Kota Gunungsitoli, mencerdaskan kehidupan rakyat Kota Gunungsitoli, serta memberdayakan semua sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk

   mempercepat pembangunan Kota Gunungsitoli.

  Kota Gunungsitoli dalam perkembangannya sebagai sebuah daerah otonom baru, memiliki ragam potensi sumber daya ekonomi lokal yang belum dikelola secara optimal. Posisi strategis Kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang Kepulauan Nias, serta ketersediaan infrastruktur strategis yang relatif memadai dibandingkan dengan daerah otonom lainnya di wilayah Kepulauan Nias, pada hakekatnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam struktur perekonomian daerah terutama pertumbuhan sektor jasa, perdagangan dan industri

  

  Beranjak dari kondisi tersebut, Pemerintah Kota Gunungsitoli secara bertahap melakukan upaya-upaya perubahan melalui sejumlah kebijakan 48 pembangunan yang mendorong percepatan peningkatan daya saing daerah.

  Loc.Cit Kebijakan pembangunan di daerah dilakukan secara terpadu, terarah, dan pelaksanaan kebijakan pembangunan tersebut, pemerintah daerah menetapkan skala prioritas pembangunan daerah, yang pelaksanaannya dilakukan secara simultan meliputi berbagai sektor pembangunan dengan senantiasa mengedepankan azas pemerataan, proporsionalitas, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk memberi dampak yang luar

   biasa terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat.

  Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang dikenal dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, ynag secara geografis terletak antara 00 12’-1 32’ Lintang Utara (LU) dan 970 00’-980 00’ Bujur Timur (BT). Dengan ketinggian rata-rata 0-600 meter diatas permukaan laut. Kota Gunungsioli merupakan salah satu daerah kota di

   Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga.

  2 Kota Gunungsitoli memiliki luas wilayah 469,36 km atau 0,38 persen dari

  luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari enam kecamatan yaitu Kecamatan Gunungsitoli utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, 98 desa, dan 3 kelurahan. Dari 101 desa/kelurahan atau 27 % terletak di daerah pesisir pantai, dan 74 desa atau 73 %

   Secara Administratif Kota Gunungsitoli berbatasan dengan Kecamatan

  Sitolu Ori (Kabupaten Nias Utara) di sebelah utara, Samudra Indonesia d sebelah timur, Kecamatan Gido dan Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias) di sebelah Selatan, dan Kecamatan Hiliduho (Kabupaten Nias) serta Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara) di sebelah

54 Utara.

  Kemudian ada beberapa rencana kawasan strategis Kota Gunungsitoli yang didasarkan pada pengaruh yang sangat penting terhadap ekonomi, sosial, budaya

  

  dan lingkungan, antara lain : awasan strategis ekonomi, meliputi:Kawasan pertumbuhan perekonomian di wilayah Nazalou Lolowua, Teluk Belukar, Olora, Tuhegeo I, Ilir, Pasar Gunungsitoli dan Saombo, Kawasan pengembangan industri di wilayah Teluk Belukar dan Olora, Kawasan pariwisata bahari di Teluk Belukar, Afia, Pasar Gunungsitoli, Turendra, Fowa, dan pendukung pariwisata berupa perhotelan dan prasarana tempat hiburan di wilayah PPK serta Kawasan

   pengembangan pendiidkan di wilayah Gunungsitoli dan Gunungsitoli Idanoi.

  Yang kedua yaitu Kawasan Strategis Sosial dan budaya meliputi :Kawasan budaya/ rumah adat;Kawasan situs batu megalith; dan Kawasan tempat bersejarah, 53 Kawasan Strategis Fungsi dan daya Dukung lingkungan Hidup meliputi daerah 54 Loc.Cit., Ibid.

  rawan Bencana Tsunami di sepanjang pesisir pantai Kota Gunungsitoli, Kawasan

57 Gunungsitoli Alo’oa.

  Jumlah penduduk Kota Gunungsitoli sendiri tahun 2013 menurut angka proyeksi BPS Kota Gunungsitoli sebanyak 129.043 jiwa, terdiri dari penduduk perempuan sebanyak66.105 dan penduduk laki-laki sebanyak 63.298 jiwa. Dari total penduduk Kota Gunungsitoli sebanyak 48,04 persen berdomisili di Kecamatan Gunungsitoli, sementara wilayah yang paling sedikit didiami yakni Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa sebanyak 5,32 persen.Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, penduduk ynag paling banyak berada pada kelompok umur 0-4 tahun sebanayak 16.332 jiwa, sementara yang paling sedikit

   berada pada kelompok umur 60-64 sebanyak 3.400 jiwa.

  Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 63.299 atau 48,92 persen, sementara penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebesar 66.104 atau 51,08 persen. Kepadatan penduduk Kota Gunungsitoli tahun 2013 berdasarkan angka proyeksi adalah sebesar 276 jiwa per

2 Km . Sementara berdasarkan wilayah kecamatan, kepadatan penduduk terbesar

  2

  berada pada Keamatan Gunungsitoli sebesar 570 jiwa per Km , dan wilayah kecamatan dengn kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Gunungsitoli

  2

   57 Alo’oa sebesar 114 jiawa per Km .

   Loc.Cit.,

  Jumlah penganut agama di wilayah Kota Gunungsitoli, meliputi : agama atau 16,24 %. Katolik sebanyak 16.278 jiwa atau 12,50 % dan Budha sebanyak 284 jiwa atau 0,22 %. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

  Tabel 2.1 Jumlah Umat Beragama di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

  No. KECAMATAN Islam Protestan Katolik Hindu Budha

  1. Kec. Gunungsitoli 15.564 36.104 6.758 - 284

  2. Kec. Gunungsitoli Idanoi 1.753 16.515 4.183 - - 3.

  • Kec. Gunungsitoli Selatan 506 11.890 1.748
  • 4. Kec. Gunungsitoli Barat
  • 6.275 877

  5. Kec. Gunungsitoli Utara 3.324 11.069 2.175 - -

  • 6. Kec. Gunungsitoli Alo’oa 10.657 537 - - Jumlah 21.147 92.510 16.278 284

  Sumber : Kementrian Agama Kantor Kabupaten Nias

  Dari tabel dapat kita simpulkan bahwa penduduk bergama Kristen Protestan merupakan penduduk terbanyak, dan Budha dengan penduduk terkecil.

  Selain itu Kec. Gunungsitoli merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak dibanding kecamatan lain baik dari jumlah penduduk per agamanya maupun secara keseluruhan.

  Untuk kondisi aparatur daerah, SDM aparatur daerah atau pegawai negeri sipil yang bekerja di lingkungan pemerintah Kota Gunungsitoli pada tahun 2013 tercatat sebanyak 3.247 orang, mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2012. Jumlah PNS aparatur daerah yang terbanyak berdasarkan latar belakang pendidikan yakni sarjana sebanayak 1.265 orang, sementara yang paling sedikit

   Berdasarkan ruang golongan kepangkatan, pada tahun 2013 PNS terbanya

  berada pada ruang golongan III sebanayak 1.612 orang, sementara yang paling sedikit berada pada ruang golongan I sebanyak 10 orang. Distribusi PNS aparatur daerah berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), PNS terbanyak berada pada SKPD Dinas Pendidikan, sementara yang paling sedikit berada pada

61 SKPD Kelurahan Saombo.

  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli yang terlah terbentuk sampai dengan tahun 2013, sebanyak 31 SKPD, terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang, Perumahan, dan Kebersihan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Keil dan Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Peuda dan Olahraga, Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat, PP, KB, dan Pemdes, Badan Pelayanan Perizinan terpadu, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindunagn Masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor Lingkungan Hidup, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kelurahan Pasar

   Gunungsitoli, Kelurahan Ilir dan Kelurahan Saombo.

2.2 Profil DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014

  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 2009-2014 terdiri dari 25 anggota Dewan yang bersal dari berbagai partai politik, antara lain PARTAI DEMOKRAT, PDI-P, HANURA, GERINDRA, GOLKAR, PARTAI PELOPOR KEBANGSAAN, PKPB, PPD, BARNAS, PNBK, PAKAR PANGAN, PPI, PDP, PARTAI BURUH, PKDI, PIS, PARTAI PATRIOT, dan PDS. Dimana diantaranya adalah 23 orang anggota dewan laki-laki dan tiga orang anggota dewan perempuan, seprti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

  Tabel 2.2 Banyak Anggota DPRD Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Kota Gunungsitoli

  Anggota DPRD No. PARTAI POLITIK Periode 2009-2014 Jumlah (%)

  Laki-laki Perempuan

  1. Partai Demokrat

  5

  1

  6

  24

  2. Partai Pelopor Kebangsaan

  2

  2

  8

  3. PDI-P

  2

  2

  8

  4. PKPB

  1

  1

  4

  5. HANURA

  1

  1

  4

  6. PPD

  4

  14. Partai Buruh

  1

  1

  4

  15. PKDI

  1

  1

  4

  16. PIS

  1

  1

  17. Partai PATRIOT

  1

  1

  1

  4

  18. PDS

  1

  1

  4 Jumlah

  22

  3 25 100

  Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli

  Partai Demokrat sebagai pemenang pemilihan legislatif tahun 2009 berhasil menyumbangkan enam orang anggota dewannya untuk periode jabatan 2009-2014.

  Disusul Partai Pelopor Kebangsaan dan PDI-P masing-masing dua orang dan lima belas partai lain dengan masing-masing menyumbangkan satu oarang anggota dewan untuk mewakili dapil masing-masing.

  4

  1

  1

  1

  1

  4

  7. BARNAS

  1

  1

  4

  8. GERINDRA

  1

  1

  4

  9. GOLKAR

  1

  4

  13. PDP

  10. PNBK

  1

  1

  4

  11. PAKAR PANGAN

  1

  1

  4

  12. PPI

  1

  1

  4

  DPRD Kota Gunungsitoli dibagi kedalam tiga Komisi yaitu:Komisi A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :bidang Tata Pemerintahan Umum, bidang Keamanan dan Ketertiban, bidang Informasi dan Komunikasi/Media/Pers, bidang Hukum/Perundang-Undangan dan HAM, bidang Pertahanan dan Keamanan, bidang Kehakiman;, bidang Kejaksaan, bidang Kepolisian, bidang Maritim, bidang Kepegawaian/aparatur, bidang Perizinan, bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, bidang Kependudukan Kemasyarakatan, bidang Pertanahan, bidang PengawasanDaerah danbidang

63 Komisi B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: bidang

  Perekonomian, bidang Perdagangan dan Perindustrian, bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, bidang Kehutanan, bidang Perikanan dan Kelautan, bidang Pengadaan Pangan/Logistik, (Ketahanan Pangan), bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, bidang Pariwisata, bidang Ketenagakerjaan, bidang Transmigrasi, bidang Pendidikan, bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang Kepemudaan dan Olah Raga, bidang Kesehatan, bidang Keluarga Berencana/sejahtera, bidang Peranan Wanita dan perlindungan anak, bidang Pemberdayaan Masyarakat, bidang Agama, bidang Sosial, Budaya dan Kesenian, bidang Kesejahteraan Sosial, bidang Pelayanan Umum, bidang Kelistrikan, bidang Perpasaran, Pendidikan dan Pelatihan Penelitian Pengembangan, RSUD, Pemadam Kebakaran, dan bidang Penanggulangan

64 Bencana daerah.

  Komisi C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi : bidang Pengelolaan Keuangan Daerah, bidang Aset Daerah, bidang Perpajakan, bidang Retribusi, bidang Perbankan, bidang Perusahaan Daerah, bidang Perusahaan Patungan, bidang Dunia Usaha dan Penanaman Modal (modal daerah dan modal asing), bidang Sumbangan pihak ketiga, bidang Hibah dan pinjaman, bidang Perencanaan Pembangunan / Daerah, bidang Pekerjaan Umum (Bina Marga), bidang Pertambangan, Sumber Daya Mineral dan Energi, bidang Tata Kota Pertamanan, bidang Kebersihan, bidang Perumahan Rakyat (Bangunan dan Pemukiman), bidang Lingkungan Hidup dan bidang Pengairan.

   Susunan Pimpinan Dan Alat Kelengkapan DPRD Kota Gunungsitoli ialah

  Jhon Kristian Ziliwu Temani Halawa

  Meiman Harefa Yanto

  Sowa’a Laoli Armansyah Harefa Hadirat ST. Gea Sekwan Ya’atoziduhu Laoli, Alisokhi Harefa, Imanuel Ziliwu, Jhon Kristian Ziliwu,

  Sowa’a Laoli Armansyah Harefa SE Hadirat ST Gea Sekwan Damili r. Gea, Agustinus lase, Arosokhi Harefa, AlfonsusTelaumbanua, Faeriani Zega,

  Hj. Ainil Wardah Otomosi Haefa Sekwan Ya’atoziduhu Laoli Agustinus Lase AlfonsusTelaumbanua Temani Halawa Yasman Zebua

  Yasman Zebua Badan Legislasi Badan Musyawarah Badan Anggaran Badan Kehormatan

  Arosokhi Harefa Yanto,

  Exodius Harefa, Filifo Waruwu,

  Tolona Lindungi Ya’atozidulu Laoli, SH

  sebagia berikut : Tabel 2.3

  Ainil Wardah Polem, Alfonsus Telaumbanua,

  Frince S.S Gea Imanuel Ziliwu,

  H. Ridwan S.Zega Otomosi Harefa

  Agustinus Lase, Nove Iman Gulo.

  Alisokhi Harefa, Orodugo Halawa,

  Damili R. Gea Meiman Harefa Faeriani Harefa

  Komisi A Komisi B Komisi C

  Susunan Komisi dan Alat Kelengkapan DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014

  H. Ridwan Zega

  Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli

  5. Resolusi

  41 Nove Iman Gulo Hj Ainil Wardah, Meiman Harefa, Yasman Zebua, Nove Iman Gulo

  47

  37

  14

  11. Lain-lain Jumlah total

  10. Pendapat Badan Anggaran

  9. Keputusan Bandan Musyawarah

  8. Memorandum

  7. Keputusan Pimpinan

  1

  1

  9

  2

  6. Kesimpulan Pendapat

  1

  Kemudian dalam perkembangannya DPRD telah mengeluarkan beberapa keputusan setiap tahunnya sejak awal masa jabatan dimana pada tahun 2013, DPRD Kota Gunungsitoli mengeluarkan Peraturan daerah sebanyak 8 jenis, Keputusan DPRD sebanyak 32 jenis dan satu kesimpulan pendapat. Seperti yang terlihat dari gambar berdasarkan perbandingan dari tiga tahun sebelumnya.

  14

  Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Keputusan DPRD Kota Gunungsitoli

  Menurut Jenis Keputusan 2010-2013 No. Jenis Keputusan

  Tahun 2010 2011 2012 2013

  1. Peraturan Daerah

  1

  2

  8

  4. Pernyataan Pendapat

  2. Keputusan DPRD

  11

  26

  31

  32

  3. Pernyataan

  Frince S.S Gea, Tolona Lindungi, Orodugo Halawa, Exodius Harefa, Filifo Waruwu, Otomosi Harefa. Perkembangan Jumlah Kegiatan DPRD Kota Gunungsitoli Menurut Jenis Sidang 2011-2013

  No. Jenis Sidang 2011 2012 2013

  12

  10

  6

  6

  10. Rapat Badan Legislasi

  6

  25

  10

  11. Rapat Badan kehormatan

  3

  6

  5

  12. Rapat Panitia Khusus

  11

  9

  28

  13. Rapat Kerja

  8

  1

  5

  14. Rapat Dengar Pendapat

  2

  15

  2

  15. Rapat Dengar Pendapat Umum

  4

  8

  6 Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli Dari tabel di atas dapat pada tahun 2013, DPRD melaksanakan rapat paripurna sebanyak 38 kali, lebih banyak dibandingkan dengan sidang-sidang lain.

  9. Rapat Badan Anggaran

  11

  1. Rapat Paripurna

  25

  43

  41

  38

  2. Rapat Paripurna Istimewa

  3

  3

  2

  3. Rapat Pimpinan DPRD

  12

  9

  6

  4. Rapat Fraksi

  12

  18

  2

  5. Rapat Konsultasi

  5

  6

  2

  6. Rapat Badan Musyawarah

  11

  20

  18

  7. Rapat Komisi

  61

  23

  20

  8. Rapat Gabungan Komisi

  Sementara untuk rapat dengar pendapat atau rapat dengar pendapat umum cukup sedikit yaitu hanya 2 dan 6 kali saja pada satu tahun.Dengan mengeluarkan 32 keputusan DPRD, 8 peraturan daerah dan satu kesimpulan pendapat pada tahun 2013.

  Arah kebijakan ekonomi daerah secara makro diselaraskan dengan kondisi perekonomian nasional, regional dan global. Dampak dari merosotnya kinerja perekonomian yang sifatnya multidimensional, merupakan pertimbangan penting dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi daerah, sehingga kapasitas produksi masyarakat mampu memberikan dukungan terhadap kinerja perekonomian daerah yang berdaya saing. Beberapa kebijakan pusat terkait dengan pengurangan beban perekonomian nasional seperti : pengurangan subsidi BBM, peningkatan tarif dasar listrik, dsb diperkirakan akan sangat berdampak terhadap kinerja perekonomian daerah dan kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sejumlah kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang mampu memberi perlindungan terhadap sumber daya ekonomi masyarakat, sehingga potensi

   penduduk yang rentan jatuh di bawah garis kemiskinan dapat lebih ditekan.

  Kinerja perekonomian daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2012 secara umum sangat dipengaruhi kecenderungan yang terjadi terhadap kondisi perekonomian secara nasional, regional bahkan global. Pertumbuhan ekonomi Kota Gunungsitoli tahun 2012 sebesar 6,28 % mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 6,49 %. Untuk tahun 2013 diproyeksikan akan mengalami pertumbuahn positif sebesar 6,30 % . Pada tahun 2012 inflasi tahunan Kota Gunungsitoli teratat sebesar 4,73 %, lebih besar dari angka inflasi Provinsi Sumatera Utara yang sebesar 3,81 % dan Nasional sebesar 4,35 %. Untuk tahun

67 Arah kebijakan perencanaan pendapatan daerah Kota Gunungsitoli Tahun

  Anggaran 2014 berdasarkan kewenangan, struktur pendapatan daerah dan asal sumber penerimaannya dibagi berdasarkan 3 kelompok yaitu :

  1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Target pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun lalu, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi terhadap masing-masing jenis penerimaan, obyek penerimaan serta rincian obyek.

  Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah serta lain- lain pendapatan yang sah terus ditigkatkan sesuai dengan potensi pungutan yang

   dimiliki.

  2. Dana Perimbangan Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran

  Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah

   67 pusat dengan pemerintah daerah.

  Loc Cit ., hal 47.

  3. Lain-lain Pendapatan yang Sah daerah yang sah dalam Tahun Anggaran 2014, direncanakan akan diperoleh melalui Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, yang nilainya

   diproyeksikan sama seperti Tahun Anggaran 2013.

  Sementara arah kebijakan belanja daerah Kota Gunungsitoli untuk tahun anggaran 2014, pada hakekatnya berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada optimalisasi pencapaian hasil berdasarkan input yang direncanakan. Belanja daerah tahun 2014 akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi

   kewenangan daerah, meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.

  Arah keijakan daerah terdiri dari arah kebijakan lansung dan tidak lansung. Arah kebijakan tidak lansung daerah Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2014

  

  sebagai berikut : Pemenuhan pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama, seperti : gaji, tunjangan, dsb, Pemberian bantuan hibah secara selektif sebagaimana mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan

   yang berlaku.

  Termasuk di dalamnya Pemberian bantuan sosial kepada organisasi atau 70 kelompok masyarakat yang memenuhi persyaratan dan kriteria sebagaimana diatur 71 Loc Cit., Ibid., hal 49.

  dalam ketntuan peraturan perundang-undangan, Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah daerah kepada desa/kelurahan, Pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan kepada PNS aparatur pemerintah daerha secara proporsional menurut kemampuan keuangan daerah, Pengalokasian dana untuk kegiatan tidak terduga, untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya insidentil dan mendesak serta belum

   dianggarkan dalam pos belanja lainnya.

  Sementara arah kebijakan belanja langsung daerah untuk Tahun anggaran

  

  2014 disusun dengan mempertimbangankan hal-hal sebagai berikut : Pemenuhan kebutuhan pembiayaan urusan wajib dan urusan pilihan, berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, Pemenuhan kebutuhan pembiayaan prioritas pembangunan daerah berdasarkan rencana kerja pembangunan daerah, Belanja langsung dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib diarahkan utnuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan

   fasilitas umum.

  Belanja langsung diprioritaskan untuk memberikan kecukupan terlebih dahulu terhadap kebutuhan belanja yang bersifat fixed cost., Menyediakan dana pendamping untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan dan 74 peraturan perundang- undangan yang berlaku, Alokasi belanja program

  Loc Cit., pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan azas keadilan dan Proyeksi alokasi belanja langsung untuk setiap program dan kegiatan pembangunan dilakukan melalui prinsip rasionalitas anggaran, Memberikan dukungan yang memadai untuk kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan, Proyeksi alokasi belanja langsung untuk setiap program dan kegiatan pembangunan dilakukan melalui prinsip rasionalitas anggaran serta Proyeksi alokasi belanja langsung untuk setiap program dan kegiatan pembangunan dilakukan melalui prinsip rasionalitas anggaran.

77 No.

  Tabel 2.6 Target Belanja Daerah Kota Gunungsitoli yang Terdiri dari Belanja Tidak

  Langsung dan Belanja Langsung Uraian Realisasi 2012 Target APBD 2013 Proyeksi Tahun 2014

  1. Belanja Tidak Langsung 189.626.842.188 206.356.876.277 206.356.876.277 a.

  Belanja Pegawai 180.394.782.883 193.149.276.277 193.149.276.277 b.

  Belanja Subsidi c. Belanja Hibah

  2.838.415.000 2.475.000.000 2.475.000.000 d. Belanja Bantuan Sosial

  434.648.005,00 2.525.000.000 2.525.000.000 e. Belanja Bantuan Keuangan

  Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan PEmerintah Desa

  5.344.400.000 6.207.600.000 6.207.600.000 f.

  Belanja Tidak Terduga 614.596.300 2.000.000.000 2.000.000.000

  2. Belanja Langsung 217.346.076.266 245.013.167.310 245.013.167.310 a.

  Belanja Pegawai 14.140.758.544 18.099.155.000 b.

  Belanja Barang dan Jasa 53.496.506.260 75.801.542.099 c. 149.708.811.462 151.112.470.211 Belanja Modal

  Total Belanja 406.972.918.454 432.645.344.627 432.645.344.627 Sumber: RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014, hal 51.

  Selain itu juga terdapat arah kebijakan pembiayaan daerah. Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah

   adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semain meningkat.

  Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Kota Gunungsitoli Tahun

79 Anggaran 2014 adalah : Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan dari sisa

  lebih perhitungan anggaran tahun anggara sebelumnya ( SILPA ), baik dari sisi pendapatan maupun dari efisiensi belanja dan Membuka kemungkinan alternatif sumber lain penerimaan pembiayaan yang dapat dikembangkan, seperti pinjaman

   daerah dan alternatif lain sesuai ketentuan yang berlaku.

  Maka perbandingan besar anggaran penerimaan dan pengeluaran Kota Gunungsitoli tahun 2012 dan 2013 sekaligus proyeksi tahun 2014 dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

  Tabel 2.7 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota Gunungsitoli

  No. Jenis Peneriman dan Pengeluaran Realisasi 2012 Realisasi 2013 Proyeksi Tahun Pembiayaan Daerah (Rp) (Rp) 2014

  (Rp) 78

  1. Penerimaan Pembiayaan 25.640.413.133,00 18.724.698.960 18.724.698.960

   Loc Cit.,

  1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran 25.640.413.133,00 18.586.393.960 18.586.393.960 tahun sebelumnya.

  1.2 Pencairan Dana Cadangan

  1.3 Hasil Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.

  1.4 Penerimaan pinjaman daerah

  1.5 Penerimaan kembali pemberian 138.305.000 138.305.000 pinjaman

  1.6 Penerimaan piutang daerah Jumlah Penerimaan Pembayaran 25.640.413.333,00 18.724.698.960 18.724.698.960

  2. Pengeluaran pembiayaan

  2.1 Pengeluaran dana cadangan

  2.2 Penyertaan modal darah

  2.3 Pembayaran pokok utang

  2.4 Pemberian pinjaman daerah Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Jumlah Pembiayaan NETTO 25.640.413.333,00 18.724.698.960 18.724.698.960

  Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014

  Dari angka-angka yang tertera pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ada pengurangn penerimaan biaya daerah dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu kurang lebih tujuh juta rupiah yang bersumber dari Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA). Maka untuk proyeksi tahun 2014 penerimaan biaya daerah sama besar dengan penerimaan biaya tahun 2013.

2.4 Prioritas Pembangunan Kota Gunungsitoli Tahun 2014

  Memperhatikan Visi dan Misi walikota/wakil walikota Periode 2011-2016, isu-isu strategis serta tema pembangunan Kota Gunungsitoli, maka tujuan dan sasaran pembangunan Kota Gunungsitoli tahun 2014 adalah :

  Tabel 2.8 Visi/ Misi Tujuan Sasaran

  Visi Daerah Kota Gunungsitoli 2011-2016 “ Terwujudnya Gunungsitoli Kota SAMAERI” Misi 1 Mewujudkan penyelenggaraan Meningkatnya kepuasan Menyatukan langkah dan tekad pemerintahan daerah yang bersih, masyarakat terhadap kinerja segenap rakyat Kota Gunungsitoli transparan, dan akuntabel. pelayanan aparatur. menuju kota mandiri dan Mewujudkan tatanan kehidupan Meningkatnya kondisi kehidupan masyarakat madani. masyarakat yang demokratis, taat masyarakat yang aman, tertib, dan hukum dan menghargai perbedaan damai. dalam kebinekaan. Misi 2 Mewujudkan kesejahteraan sosial, Meningkatnya kualitas Memperjuangkan kesejahteraan ekonomi dan daya saing kesejahteraan masyarakat dalam umum masyarakat Kota masyarakat. berbagai aspek dan tatanan Gunungsitoli. kehidupan

  Misi 3 Menciptakan kecerdasan Meningkatnya penyelenggaraan Mencerdaskan kehidupan rakyat masyarakat yang berintelektual pendidikan yang berkualitas dan Kota Gunungsitoli dan berbudaya pelestarian nilai-nilai budaya daerah.

  Misi 4 Mewujudkan perekonomian Meningkatnya pemanfaatan Memberdayakan semua sumber daerah berbasis komoditi unggulan sumber daya ekonomi lokal secara daya alam dan sumber daya daerah efektif dan efisien manusia untuk mempercepat pembangunan Kota Gunungsitoli

  Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli 2014

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sasaran pembangunan Kota Gunungsitoli untuk tahun 2014 lebih fokus pada kinerja aparatur, peningkatan kondisi kehidupan masyarakat, pendidikan yang berkualitas dan pelestarian nilai- nilai budaya daerah serta peningkatan pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal secara efektif dan efisien. Dan sasaran tersebut akan dicapai melalui beberapa Maka kemudian disusunlah prioritas pembangunan Kota Gunungsitoli tahun 2014 berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunannya, yaitu sebagai berikut:

  Tabel 2.9 Prioritas Pembangunan Daeraah Kota Gunungsitoli Tahun 2014

  No. Program Prioritas Tahun

Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD 014)

  Bidang ekonomi kerakyatan Perluasan kapasitas produksi produk-produk unggulan daerah untuk 1. yang berdaya saing. mendukung aktivitas perdagangan, jasa dan industri.

  2. Bidang infrastruktur dasar dan Perluasan daya dukung infrastruktur dasar dan strategis terhadap strategis penguatan aksesbilitas masyarakat dalam pengembangan daya saing perekonomian daerah.

  3. Bidang pengembangan Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia yang semakin kompetensi SDM dan pelayanan berkualitas melalui percepatan pemerataan penyelenggaraan pendidikan pendidikan formal yang beerkualitas dan perluasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakkat.

  4. Bidang aparatur dan tata kelola Pengembangan pelayanan publik yang semakin berkualitas dengan pemerintahan. didukung sumber daya manusia aparatur daerah yang memiliki etos kerja dan kapabilitas dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik.

  5. Bidang pelayanan kesehatan, Perluasan pemerataan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial dan serta upaya pemberdayaan masyarakat yang semakin berkualitas pemberdayaan masyarakat. untuk mendorong peningkatan kualitas derajat kesehatan, perlindungan bagi penyandang masalah sosial dan penguatan keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan.

  Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014

  Memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2013, capaian dan nasional, dan rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka Gunungsitoli tahun 2014 sebagai berikut : Perluasan kapasitas produksi produk- produk unggulan daerah untuk mendukung aktivitas perdagangan, jasa dan industri, meliputi :Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perdagangan secara merata di seluruh di wilayah Kota Gunungsitoli, Lanjutan penyususnan rencana pengembangan kawasan industri kepariwisataan, Penataan sarana dan prasara kepariwisataan, Peningkatan kulaitas SDM di bidang pelayanan jasa perhotelan, restauran, dan kepariwisataan pada umumnya, Penguatan kelembagaan usaha koperasi dan UMKM, Pengembangan kemitraan usaha dan pengembangan jaringan pemasaran produk-produk unggulan daerah pengembangan teknologi berproduksi, Pengendalian kualitas dan mutu produk-produk unggulan daerah, Perluasan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana produksi yang berkualitas, antara lain : alat mesin pertanian, pupuk, bibit/benih unggul, pakan ternak, sarana dan prasarana penangkapan ikan,dsb, Perluasan kapasitas intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang pertanian dan perkebunan,Penguatan

   kelagaan kelompok tani dan penyuluh.

  Perluasan daya dukung infrastruktur dasar dan strategis terhadap penguatan aksesbilitas masyarakat dalam pengembangan daya saing perekonomian daerah, meliputi :Perluasan kapasitas dan kualitas jaringan pelayanan infrastruktur jalan dan jembatan antar wilayah meliputi daerah pemukiman penduduk, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, sentra-sentra produksi masyarakat, wilayah yang relatif infrastruktur pengendalian sungai, pengamanan pantai, pengendalian banjir dan dampak bencana alam, Lanjutan pembangunan sarana dan prasarana gedung pemerintahan, Perluasan kapasitas dan kualitas infrastruktur perumahan dan pemukiman, Percepatan penaataan infrastruktur khususnya di wilayah perkotaan, Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan infrastruktur kebersihan dan persampahan, Perluasan kapasitas adan kualitas infrasruktur jaringan irigasi, Percepatan fungsionalisasi infrastruktur pelabuhan pendaratan ikan dan balai benih ikan air tawar, Perluasan kapasitas infrastruktur berbasis lingkungan hidup, khususnya di daerah penetapan jalur hijau, Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan infrastruktur perhubungan darat/transportasi darat di wilayah perkotaan dan beberapa kecamatan, Lanjutan pengadaan aset-aset pemerintah daerah,

   khususnya di bidang pengadaan tanah serta peralatan dan perlengkapan lainnya.

  Pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang semakin berkualitas melalui percepatan pemerataan penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas dan perluasan penguasaan ilu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan masyrakat, meliputi :Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana gedung sekolah secara merata di seluruh wilayah Kota Gunungsitoli, Peningkatan kulaifikasi, kompetensi dan sertifikasi guru, Peningkatan kualitas kesejahteraan guru, Peningkatan ualitas peserta didik, Pengembangan kurikulum sekolah, Pembinaan pendidikan luar organisasi guru dan pemerhati pendidikan dan Pembinaan siswa berprestasi dan tidak mampu, Pengembangan kapasitas pemuda, seni budaya, olahraga dan

83 IPTEK.

  Pengembangan pelayanan publik yang semakin berkulaitas, dengan didukung SDM aparatur daerah yang yang emilki etos kerja dan kapabilitas dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, meliputi :Peningkatan kualifikasi dan kualitas pendidikaan dan ketrampilan SDM aparatur, Perluasan kapasitas dan kulaitas pelayanan publik aparatur pemerintah daerah, Peningkatan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana kerja, Peningkatan kualitas pengawasan aparatur, Peningkatan kualitas lembagaan dewan perwakilan rakyat daerah, Peningkatan kualitas penataan administrasi dan ketatalaksanaan pemerintah daerah , Peningkatan kualitas dokumen perncanaan strategis dan sektoral, Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan informasi publik, Peningkatan disiplin aparatur pemerintah daerah, Pengembangan wawasan kebangsaan, Penegakan kepatuhan terhadap produk-produk hukum daerah dan Peningkatan kualitas intensifikasi dan

   ektensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah.

  Perluasan pemerataan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial serta upaya pemberdayaan masyarakat yang semakin berkualitas, untuk mendorong peningkatan kualitas derajat kesehatan, perlindungan bagi penyandang masalah sosial dan penguatan keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek dan sendi- prasarana kesehatan, Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan di setiap unit pelayanan kesehatan, Peningkatan kapasitas dan kulaitas ketersediaan perbekalan kesehatan dan obat-obatan, Perluasan kapasitas dan kulaitas pelayanan jaminan

   kesehatan bagi masyarakat miskin.

  Termasuk juga Perluasan kapasitas dan kualitas promosi kesehatan bagi masyarakat,Pemerataan tenaga dokter dan para medis di setiap unit pelayanan kesehatan, Peningkatan kualitas status gizi masyarakat, Peningkatan kualitas penanganan penyakit menular, Peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesehatan di setiap unit pelayanan kesehatn, Peningkatan penanganan dan perlindungan bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial, Penguatan kelembagaan program keluarga harapan, Perluasan kapasitas upaya pemberdayaan

   masyarakat, Penguatan kelembagaan PNPM mandiri.

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistem Saraf - Gambaran Rentang Gerak Sendi pada Ekstremitas Bawah Pasien Immobilisasi yang Mengalami Gangguan Sistem Saraf di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 25

Lampiran 1 : Istilah budaya dan teknik penerjemahan yang ditemukan dalam novel Negeri 5 Menara ke dalam bahasa Inggris The land of Five

0 0 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2. 1. 1 Penelitian yang Relevan - Terjemahan Istilah Budaya Dalam Novel Negeri 5 Menara Ke Dalam Bahasa Inggris The Land Of Five Towers

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Terjemahan Istilah Budaya Dalam Novel Negeri 5 Menara Ke Dalam Bahasa Inggris The Land Of Five Towers

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air - Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 0 20

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD) Kabupaten Toba Samosir dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui Penerimaan Pajak Hotel

0 0 29

STRATEGI DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH (DPPKKD) KABUPATEN TOBA SAMOSIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI PENERIMAAN PAJAK HOTEL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pad

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Peran Kerapatan Adat Nagari ( Kan ) Dalam Pembangunan Nagari ( Studi Pada Nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar )

0 0 23

Peran Kerapatan Adat Nagari ( Kan ) Dalam Pembangunan Nagari ( Studi Pada Nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar )

0 3 13