PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI 1 LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA

  

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

SMA NEGERI 1 LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA

1 2 2 Yenni Setya Ningsih , Samuel Sanda Patampang , dan Abdul Hamid

yennysetya63@yahoo.com

1 2 Mahasiswa Pendidikan Geografi Dosen Pendidikan Geografi

  

Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru (X) terhadap hasil

belajar siswa (Y). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di SMA 1

Lembo Kabupaten Morowali Utara. Populasi penelitian berjumlah 456 siswa, sampel penelitian berjumlah 47

siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini adalah

analisis deskriptif dan uji t. Hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1

Lembo yaitu sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada kategori

Tinggi, sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada penilaian hasil belajar

siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara keterampilan mengajar Guru terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara. Hasil ini

lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial, hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa t > t hitung tabel

berdasarkan pedoman perbandingan t dan t , hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan

hitung tabel

mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten

  Mororwali Utara diterima.

  Kata Kunci: Keterampilan Mengajar, Hasil Belajar, Pelajaran Geografi

ABSTRACT

  This rese arch aimed at finding out the influence of teachers’teaching skill (X) on students’ learning

outcome(Y). This is a quantitative descriptive research carried out at SMA Negeri 1 Lembo, Morowali Utara

regency. The research populations were 456 students and 47 were the sample. The data were collected through

questionnaires and documentation. The analysis of the collected data was done through descriptive and t-test.

The results indecate that teachers teaching a skill is 53.19% and it is classified as hight. The students’ learning

outcome is 42% and it is classified as good. It means that the teachers’ teaching skill influences the students’

outcome in geography lesson at SMA Negeri 1 Lembo, Morowali Utara regency. The inferential analysis result

show that > ,. It can be concluded that the hypothesis is accepted.

  Keywords: Teaching skill, learning outcome, geography lesson

  PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara optimal. Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

  Penyelenggaraan pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kebijakan yang lainnya adalah program pendidikan sembilan tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.Diharapkan dengan usaha pemerintah tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan di sekolah salah satunya dapat dilihat melalui prestasi belajar.

  Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008:21) “Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian”.

  Peningkatan prestasi belajar sisiwa akan dipengaruhi oleh kualitas proses belajar mengajar di kelas. Hal ini berarti tercapai tidaknya tujuan pendidikan salah satunya akan tergantung pada proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar akan berlangsung baik apabila guru mampu menguasai dan mengimplementasi keterampilan dasar mengajar dalam proses belajar mengajar dikelas. Hal ini sesuai denganpendapat Peter dan Sudjana (2009:22) yang menyatakan bahwa “Proses dalam hasil belajar siswa tergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan dasar mengajarnya”.

  Melalui penguasaan dan pengimplementasian keterampilan dasar mengajar yang baik, seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan belajar yang akan mendukung proses belajar yang kondusif. Situasi belajar yang kondusif dapat menumbuhkan dann mendorong siswa untuk melakukan proses belajar secara optimal yang tentunya akan memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajar. Menurut Suparman (2010:59), bahwa keterampilan dalam mengajar menjadi syarat mutlak untuk efektifnya sebuah proses pembelajaran.

  Menurut Kusnadi (2008:45) keterampilan mengajar adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam melakukan pengajaran kepada siswanya sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan. Keterampilan mengajar guru tidak boleh melihat, tetapi selalu memberikan suasana yang berbeda agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut Hammond dan Snowden (2009:38), guru perlu menciptakan pengajaran yang efektif yaitu pengajaran yang dapat menjadikan siswa semangat untuk belajar. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan kegiatan yang membangun dan menarik bagi siswa. Seorangguru tentunya harus dapat mengembangkan keterampilan mengajar denganbaik, sehingga minat belajar siswanya tinggi.

  Keterampilan mengajar guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi keguruan. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuan guru dalam memberikan keterampilan mengajar pada proses pembelajaran sehingga pelajaran yang diberikan guru dapat diterima oleh siswa.keterampilan mengajr guru merupakan suatu hal yang penting dalam proses pembelajaran karena salah satu cara yang dapat dilakukan guru agar proses pembelajaran dikelas dapat menumbuhkan gairah belajar siswa adalah dengan menggunakan keterampilan mengajar.Komponen- komponen keterampilan dasar mengajar guru merupakan kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

  Berdasarkan observasi dengan guru honorer ibu Santria Anggraini Gintoe, S. Pd, mengatakan bahwa kendala guru honorer di sekolah SMA Negeri 1 Lembo terkait dengan profesinya yaitu masih kurangnya buku di perpustakaan yang sesuai dengan bahan ajar, hal ini menyebabkan hasil belajar siswa menurun terutama pada semester II dan juga masih kurangnya proyekor sebagai alat bantu dalam mengajar. Kendala guru honorer bukan hanya berkaitan dengan proses mengajar saja dalam kelas, akan tetapidalam menghadapi siswa pun menjadi salah satu kendala guru mengajar. Kendala- kendala ini menjadi tuntutan pada guru untuk lebih terampil dalam memberikan materi agar minat belajar siswa terhadap pembelajaran geografi menjadi lebih meningkat.

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif (Arikunto, 2002:90). Dengan pendektan kuantitatif melalaui penggunaan metode deskriptif, peneliti mengamati dan melakukan kajian terhadap keadaan siswa khusunya mengenai keterampilan mengajar terhadap hasil belajar siswa di Kelas XIIPS Idan kelas XI IPS 2 SMA 1 Lembo.

  Sebelum melakukan penelitian harus ditentukan terlebih dahulu batasan populasi. Populasi adalah keseluruhan penelitian (Arikunto,2006:130). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Lembo yang berjumlah 456 siswa. Sedangkan populasi siswa peneliti memilih kelas X1 IPS 1 dan X1 IPS 2 yang berjumlah 47 orang.

  Tabel 1 Siswa SMA Negeri 1 Lembo No Kelas Jumlah Orang Laki-laki Perempuan

  1 X IPA

  45

  49

  94

  2 X IPS

  33

  15

  48

  3 XI IPA

  33

  54

  87

  4 XI IPS

  48

  22

  70

  5 XII IPA

  33

  46

  79

  6 XII IPS

  41

  37

  78 Sampel merupakan sebagaian dari objek penelitian yang mewakili populasi. Maka dari keseluruhan populasi hanya diambil sebagaian saja tau dibatasi populasinya. Penarikan sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini dan untuk mendapatkan hasil akurat. Pengambilan sampel memerlukan tehnik tertentu, sehingga sampel yang diperlukan representatif dan kesimpulan yang diharapkan valid dan terpercaya. Sampel dalam penelitian ini adalah:

  

Tabel 2 Sampel Penelitian siswa X1 IPS

No NAMA KELAS JUMLAH

  1 Kelas XI IPS I

  24

  2 Kelas XI IPS II

  23 Jumlah

  47 Jenis dan Sumber Data Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian menggambarkan angket sebagaimana teknik yang akan dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.Data sekunder yaitu yang diperoleh peneliti dari dokumen sekolah, misalnya jumlah siswa dan lain-lain yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian.Sumber data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari subyek penelitian (siswa) dengan menggunakan angket dan data-data yang diperoleh dari sekolah SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara.

  a. Teknik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dengan analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip atau dokumentasi siswa di SMA Negeri 1 lembo, data nilai ulangan harian.

  b. Instrumen Penelitian

  Menurut Sugiyono (2011), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Skala Likert, menggunakan jawaban alternatif yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya menjawab dengan cara checklist pada jawaban.Pilhan jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

  Uji Prasyarat Analisis

  Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dilakukan yaitu:

  1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal berdasarkan data hasil belajar Geografi pada kelas kelas XI IPS I dan XI IPS II SMA Negeri 1 Lembo. Maka pengujiannya dapat dihitung menggunakan rumus chi kuadrat yaitu: 2 Σ

  X = Σ (Sudjana, 2002:273)

  Σ

  Keterangan: 2 X = Kai Kuadrat (chi square).

  Q = Frekuensi yang diobservasi. Σi = Frekuansi yang diharapkan.

  Kriteria pengujian adalah pada derajat kebebasan (dk) = n- 2 3 dan taraf nyata α = 0,05 adalah jika X hitung ≤ tabel (1 - maka data berdistribusi normal.

  α) (K - 3)

  2. Uji Linearitas Suatu uji yang dilakukan harus berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yang jelas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi pada outout SPSS. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel prediktor (X) dan variabel kriterium (Y). Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang linier antara variabel prediktor (X) dan variabel kriterium (Y).

c. Teknik Analisis Data

   Analisis Deskriptif Teknik analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pencapaian skor

variabel untuk data angket. Selanjutnya hasil dari data angket dimasukkan ke dalam tabel frekuensi

berdasarkan masing-masing variabelnya.

  Selanjutnya untuk mengetahui persentase dari frekuensi yang tergolong dari klarifikasi variabel bebas, digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = persentase f = frekuensi n = jumlah sampel ( Sudjana, 1991:130-131)

   Analisis Inferensial Statistik inferensial merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur derajat hubungan atau perbedaan antara dua variabel (Ulber, 2009:337). Pengujian yang

dilakukan dalam penelitian adalah uji hipotesis dengan menghitung terlebih dahulu korelasi pearson

atau Pearson Product Moment (PPM) kemudian dilanjutkan dengan Uji t untuk hipotesis penelitian.

   Korelasi Pearson Product Moment Perhitungan dengan rumus sebagai berikut: √[ ][ ] Keterangan: Rxy = Koefisien korelasi Product

  • – moment

    n = banyaknya sampel

  = skor total variabel X ∑x

  = skor total variabel Y ∑y (∑x)2 = kuadrat skor total variabel X

  = kuadrat skor total variabel Y (Sugiyono, 2011) (∑y)2

   Uji t Nilai t hitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik dengan rumus sebagai berikut: √ √ Keterangan: t = nilai t hitung r = koefisien korelasi Pearson Product Moment n = banyaknya sampel (Sugiyono, 2011) Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan

(digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan t , dengan taraf kesalahan tertentu.

tabel

Adapaun caranya yaitu dengan melakukan perbandingan t > t pada tingkat kepercayaan 0,1%

hitung tabel t > t hitung tabel (α = 0,1) dan derajat kebebasan (dk = n – 2) dengan pedoman sebagai berikut:

  1) Jika t > t hitung tabel pada tingkat kepercayaan 0,1 % atau α = 0,1 maka H a diterima. 2) Jika t < t hitung tabel pada tingkat kepercayaan 0,1 % atau α = 0,1 maka H ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengujian Normalitas

  Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dilakukan yaitu:

  1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal berdasarkan data keterampilan mengajar guru geografi dan hasil belajar siswa padakelas -kelas XI IPS I dan XI IPS II SMA Negeri 1 Lembo. Data dari variabel penelitian ini diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) yaitu dengan uji Chi-Square. Kaidah yang digunakan untuk menguji normalitas adalah jika nilai signifikansi p> 0,05 maka distribusi data tersebut normal, dan jika nilai signifikansi p< 0,05 maka distribusi data tersebut tidak normal. Berikut adalah tabel hasil perhitungannya:

  

Tabel Hasil Perhitungan

Test Statistics

HASIL_BEL KETERAMPI

  A AJAR

  a b

  Chi- 14,851 14,468 Square Df

  18

  26 Asymp. ,672 ,966 Sig.

  Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel keterampilan mengajar adalah 0,966p > 0,05 dan nilai signifkansi pada variabel hasil belajar siswa adalah 0,672p > 0,05. Sesuai kaidah yang ditentukan, bila nilai signifikansi p> 0,05 maka distribusi kedua data tersebut normal.

  2. Uji Linieritas Analisis uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji linieritas dari program SPSS. Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk menguji linieritas adalah jika nilai signifikansi p> 0,05, maka hubungannya adalah linier, sebaliknya jika signifikansi p< 0,05, maka hubungannya adalah tidak linier. Berikut tabel hasil perhitungannya:

  Tabel 6 Tabel Perhitungan Uji Linearitas

  Dari output diatas, diperoleh nilai signifikansi = 0,125 yang lebih besar dari taraf nyata 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikansi antara variabel hasil belajar siswa(Y) dengan keterampilan mengajar guru (X).

2. Hasil analisis Deskriptif

  Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai pengaruh keterampilan mengejar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi SMA 1 Lembo. Hasil analisis deskriptif mengenai keterampilan mengajar dapat dilihat dibawah ini: 1. Menentukan rentang skor dengan cara nilai skor tertinggi – nilai skor terendah. R= 109-73 = 36

  2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 3 (tiga)

  3. Menentukan panjang kelas dengan rumus: P= = = 12

  4. Membuat tabel kerja distribusi frekuensi keterampilan mengajar.

  

Norma Penilaian Keterampilan Mengajar Guru

Skor Frekuensi Persentase Kategori (%)

  73-84 6 12,77 Rendah 85-97 16 34,04 Sedang 98-109 25 53,19 Tinggi Jumlah 47 100

  Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disajikan kedalam diagramseperti di bawah ini:

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU

  53,19 rendah keterampila sedang n mengajar, keterampila tinggi, tinggi n mengajar,

  53.19 keterampila sedang, n mengajar,

  34.04 rendah,

  12.76 Gambar 1Diagram Keterampilan Mengajar Guru Berdasarkan tabel dan diagram di atas untuk variabel keterampilan mengajar guru dapat dilihat

bahwa yang berkategori rendah 12,77% , kategori sedang 34,04%, kategori tinggi 53,19%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru diSMA Negeri 1 Lembo termasuk

kategori tinggi.

  Hasil analisis deskriptif mengenai hasil belajar dapat dilihat dibawah ini: 1. Menentukan rentang skor dengan cara nilai skor tertinggi – nilai skor terendah. R= 95-68 = 27

2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 3 (tiga)

  3. Menentukan panjang kelas dengan rumus: P= = 9 = 4. Membuat tabel norma penilaian hasil belajar.

  

Tabel 8 Norma Penilaian Hasil Belajar

Skor Frekuensi Persentase Kategori (%)

  68-76

  17

  37 Cukup (C) 77-85

  20

  42 Baik (B) 86-95

  10

  21 Sangat Baik (A) Jumlah 47 100

  Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disajikan kedalam diagram seperti di bawah ini:

  Hasil Belajar Siswa

  60

  42

  37

  40

  21

20 Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (A)

  Gambar 2 Diagram Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tabel dan diagram di atas untuk variabel hasil belajar siswa yang berkategori

Cukup 37%, kategori Baik 47%, kategori Sangat Baik 21%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa diSMA Negeri 1 Lembo termasuk kategori Baik.

3. Hasil Analisis Inferensial

  Analisis inferensial untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi pearson

product moment terlebih dahulu dan selanjutnya uji t variabel X terhadap variabel Y. Pengujian

hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh, Perhitungan Koefisien Korelasi Pearson Product

Moment didapatkan nilai sebensar 0,20465818 Selanjutnya untuk pengujian hipotesis penelitian ini

dengan menghitung uji t dengan nilai .

  Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel keterampilan mengajar (X) dan Hasil Belajar Siswa

(Y) memperoleh nilai t hitung 1,402576. Apabila diselaraskan dengan nilai t tabel 1,30065 maka hasil

analisis penelitian adalah t hitung > t tabel (1,402576>1,30065), hasil ini menyatakan bahwa t hitung > t tabel

yang artinya pertanyataan “ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran geografi SMA negeri 1 lembo kabu paten morowali utara” diterima.

  PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kabupaten Morowali Utara”. Pengambilan data

dilakukan dengan penyebaran angket dan penilain menggunkan skala likert dengan alternatif jawaban

dimana 4 untuk skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah.

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1

Lembo yaitu sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada

kategori Tinggi. Sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada

penilaian hasil belajar siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara

keterampilan mengajar Guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1

Lembo Kabupaten Morowali Utara.

  Hasil ini lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial. Berdasarkan hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa t > t berdasarkan pedoman perbandingan t dan t hitung tabel hitung tabel

hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Mororwali Utara.

  Keterampilan mengajar guru melibatkan kemampuan guru dalam prosese pembelajaran, baik dalam hal menjelaskan materi atau menguasai bahan ajar, mampu menguasai kelas dengan baik, mampu memberi penguatan serta motivasi kepada siswa, mampu membuat kegiatan pembelajaran menjadi variasi, selain itu guru juga harus mampu membimbing diskusi kelompok kecil, mampu membuka dan menutup pelajaran, mampu mengajar kelompok kecil dan perorangan serta terampil dalam mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan. Penerapan keterampilan ini tentu saja akan berdampak pada kualitas belajar serta kepercayaan masyarakat terhadap sosok guru dan sekolah serta sistem pendidikan. Oleh sebab itu, guru senantiasa dituntut untuk dapat menguasai keterampilan- keterampilan dasar dalam mengajar untuk menciptakan hasil belajar yang maksimal. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru (Kusnadi, 2008:40).

KESIMPULAN DAN SARAN

  Hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1 Lembo yaitu

sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada kategori

Tinggi, sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada penilaian hasil

belajar siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara keterampilan mengajar

Guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten

Morowali Utara. Hasil ini lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial, hasil analisis

inferensial menunjukkan bahwa t hitung > t tabel berdasarkan pedoman perbandingan t hitung dan t tabel

hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Mororwali Utara diterima.

  Guru hendaknya lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang akan di ajarkan, serta megetahui dan memahami karakteristik sehingga dapat meningkatkan potensi peserta didik dengan baik. Seorang guru juga harus mengikuti berbagai pelatihan untuk menambah wawasan dalam proses belajar mengajar sehingga menumbuhkan kratifitas-kreatifitas keterampilan mengajar yang lebih baik lagi.

  DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Djamarah, S.B. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kusnadi. (2008). Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan. Pekan Baru:Yayasan Pusaka Riau. Peter & Sudjana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2011). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14. (2005). Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dirjend. Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 90

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MERAPI BARAT KECAMATAN MERAPI BARAT KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 72

PENGELOLAAN KELAS GURU MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 BANJIT KABUPATEN WAYKANAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 87

HUBUNGAN TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

1 11 89

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 8 PALU

0 0 8