Perbandingan Penetapan Kadar Glukosa di Dalam Serum Antara Metoda Somogyi Nelson Dengan Metoda Enzymati Glukosa Oksidase Repository - UNAIR REPOSITORY

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

BAB X TINJAUAft FUSTAKA Slfat fisika dan Jribnia glukosa (8). Sebelum membicarakan berbagai metoda penentuan -

  glukosa dalsm darah, akan jelas apabila terlebih dahulu diketahui beberapa sifat-sifat fisika d«n kimia glukosa.

  Bidalam larutan glukosa terdapat dalam bentuk pi- ranosa aldehid dan enediol yang berada dalam keseimbang- an. Bentuk mana yang lebih banyak terdapat tergantung da rl derajat keasaman larutan dan pelarut.

  Meskipun glukosa merupakan suatu aldoheksosa akan tetapi struktur aldehid ini tidak stabil dan hanya sedi- kit yang berada didalaa larutan* Didalam larutan alkali bentuk enediol paling banyak terdapat, dan adanya bentuk ini menyebabkan glukosa mempunyai slfat mereduksi* Pada larutan yang netral atau asam lemah struktur yang lebih banyak adalah hemiacetal yakni suatu bentuk dimana atom karbon yang pertama dan kelima dihubungkan oleh suatu jembatan oksigen, sehingga menghasilkan ikatan yang sta- bil, dikenal sebagai bentuk piranosa.

  Bentuk dari struktur rantai yang

  4

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  5

  dart etca karbon pertama maua^eSssikeii gltiftosa rangu ayoi dx*& aacsa tHmtulc yxmg borboda yaitu c< dim r1 Icopiranooa.

  Glukosa jsurnl ywg diperoleb da*£ kristaliisasi larutan pckat doliaa air p»da r»uhu kanas? atfbagien becer bercda da 1m bentuk. j^gitikopiraiiosa#

  Sodang p lVglukopiranGnit dapnt dibuat dengan teistaliaa- si larutan pakat daloa air pada auha diatas 9S°0eleiuB* Glukosa nOTpiHiyni egftct (ktom karbon yang asimetris,

  Adaay® enpat «too kaiftoii yang aoiiastfclB ioi ircnuagk&s&m glufcosa ccsapttny&i siTat oematesr Mdsmg cabaya yang ttexkS} q l tap, I^gltifccea yens mtlMirula dilarutkcm n*nrpunya£ ro- ( oO^® » 112° tad speoifik dfarana kexmdim berfcuraog

  52 Mngga pada kodadtffcaa yang tetap ( ^ « °* tfesoaa-

  zm ini dikenal sabagai Exut&ix>ta*sit sebagai haoil dari ko Bettrabcngan besitulc D-glukapirsmosa dan ^ l>-glukopi- rimor-a* Pada fceadaan ini 36 *1 dari pada gLu&ona terdapat

  d m

  dftlm bentmk c< X>~gliikop5>ranosa 6& $S dalaffl bcntwJt -

  IH&ufcopironaseu Gl^koea dfdal&a tubo£u 1* Suabcr gl^kosa didal&n tnbuh (6)«

  Msfcaoan ccrupaJcan sru&ber glukose yang paling - beoor, terutaaa yong bsrasal dari hidrat ©rang* Sejsfc da rl isuittt tddrat ea?aiig ya»£ talob dicorna oleb cnaysa ani-

  ubus

  laoo ysng dibuat oloh glandula parotis* Bldaloa ha-

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  6

  lus hampir semua hidrat arang dipecah menjadi tiga hekso- sa yaitu glukosa» fruktosa dan galaktosa. Ketiga heksosa ini diserap diusus halus masuk kedaiam peredaran darah.

  Glikogen hepar dapat pula diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzym spesifik yaitu glukosa 6 fosfatase yang hanya terdapat didalam hepar* Otot tidak mempunyai ensym ini oleh karena itu glikogen otot tidak dapat beru- bah menjadi glukosa* Glikogen hepar yang menjadi glukosa ini hanya 3-5 % dari metabolisme glukosa total*

  Meskipun hanya sedikit tetapi mempunyai arti yang sangat pen ting dalam keadaan dlmana tubuh mendadak membutuhkan glukosa*

  Glukosa dapat pula dibentuk dari zat-zat karbon yang terbuat dari metabolisme lemak, protein dan hidrat arang. Proses ini terutama terjadi didalam hepar dan le- bih dikenal dengan peristiwa glukoneogenesis. Banyaknya glukosa dari glukoneogenesis ini lebih kurang sepuluh ka- li glukosa yang dibuat dari glikogen* Jadi jelaslah bahwa glukoneogenesis mempunyai arti yang penting didalam meta- bolisme glukosa.

  2. Glukosa air seni* Didalam air seni terdapat metabolit-metabolit - sebagai hasll metabolisme tubuh* Disamping itu kadang-ka- dang juga dike temukan metabolit tertentu yang secara nor- mal tidak ada ataupun dalam jumlah yang sangat kecil*

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  7 Demikian pula halnya dengan glukosa, dalaa keadaan nor-

nal kadar glukoce dalaa air seni sangat kecil eekali bah

ken haapir dopat dikatakan tidak «da (2, 5, 11)#

Jika diketeiauka» glukosa dalasi air sen! atecu lebih dike-

nal dengan istilah glukosuria, «aka hal ini merupaken ke

  10

  13 lainan patologis atau gangguan fisiologis» ( , )«

Sal ah eatu kelaintm yang erat eekali hubungsmnya dengan

glufcosuria adalah diabetes ctellitus* TJsru&nya pada penderita ini ak«n diketesrukan &da~v

nya glukosa dalam air seni dengan kadar yang cukup ting*

  % gi hingga 8 gram (15)« 3* Glukosa dalan aerum.

  Kadar glukosa serum Berupakan resultant* dari fektor yang hendak aemecah glukosa untuk pemakaian 3axinj£

an dengan f aktor peabuatan dan penyerapan glukosa dalaa

serum. Zadar glukosa serua normal orang puasa bervariasi

dari ?0 hingga 100 mgAOQ ml dari seluruh serum vena (1) ♦

Apabila makan Mdrat arang dalam jumlah yang banyak, naka

kadar glukosa naik hingga kurang lebih 150 ng prosen da-

lan waktu setengah hingga satu jas dan normal kexabali ki-

ra-kira dua 4an setelah makan, (6). Agar supaya kadar gala

sefuai normal, penkreas aengeluarkaa insulin dalam jumlah yang cukup banyak. Hekaniasie pengeluaran insulin ini ter-

gantung dari konsentraai glukosa didalaa eorun. Bila ka-

fb dar glukosa serum naik cel-sel Langerhans jaendapat ati-

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  8

  xnxlasi untuk acnbuat insulin yang lebih banyak, oodangfcan bila. kooudian glukoaa somn turun, produkoi laoni in «son»- run den eplnephrin dikeluaxtean dari glandula cuprarenalia yang aenstteulir glikogenolisls dari hepar sehingga ter- capailah kadar glukoaa yeng normal*

  Pada gin j el yang sehat glukooa dlfiltrasi melalui glomerulus dan diserap kembali ditubulue proxircalis* Un- tuk glukosa, ginjal mempunyai kspaisitas penyereptm keaba- 11 yang makeiiaum berkisar antara 140 mg Mngga ISO rag / 100 ml serum (6, 5, 10)«

  5* Tahapan cara penentuan glukosa dalca tubuh (7)« tahapan pemeriksaan-peneriksaan yang diperlukan untuk menunjang diagnosa klinis gangguan metabolisme hidrat nrsng ialah *

  1* Pemeriksaan air seni reduksi dan kalau perlu adanya ke to bodies dalam air seni*

  2. Pemeriksaan glukoea dareh dalam keadaan puaoa atau dua jam sesudah makan glukosa. 5* Jika masih tizabul keragu-raguan dilanjutkan dengan pemeriksaan oral glukosa toleranai test (OGTT) atau dspat dilanjutkan dengan cortison glukosa toleransi

  • test (COTP)* 4# Hacea cara geaeriksaan glukosa dal an serun dalam kea- daan puasa dibagi menjadi lina prinaip : (9)* 1* Okaidasi redukei.

  9

  2. bergantung pada peiabentukan vam dengan fenol dan as am sulfat peteat* 3* Kondensasi aldooa aromatik aaina. 4* Kacas-Bftcam cara dengan reaksi kinia.

  5* &zy»atlk.

  4*1. Prinsip oksidasi redaksi.

  Prinsip oksidasi reduksi dibagi menjadi beberapa raeccn, yaitu * a. Sebagai oksidator a&aa pikrat*

  Jfetoda ini tidak digunakan lagi karam tidak spesifik» b. Sebagai oksidator farri sianida.

  Metoda ini dibagi menjadi beberapa macan cara kerja s 1* fitraai oksidasi redukai secara langsung.

  Metoda ini dilakukan sebagai berikut yaitu, filtrat darah yang tidak mengandung protein ditambahkan tetes demi tetes kedalam larut- an ferri sianida basa yang panas aaispai var na kuning bilang.

  2m

  Vaktu menghilangkan wama &arir>ferri siani- da.

  Balon metoda ini digunakan ferri aianida - yang jamiahnya lebih kecil dari glukosa * yang akan ditentukan*

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  10 Salas keadaan demikian maka waktu untuk -

  penghilangan vima bervariasi terbalik de- ngan logaritma konsentrasi glukoea.

  3. Penghitungan kelebihan ferri sianida.

  Pada metoda ini glukosa ditentukan dari per bedaan ferri sianida sebelum dan sesudah - reaksi miaalnya t dilakukan dengan titrasi lodometri dan pe- nentuan ferri sianida secara fotometrl.

  4. Penuai tungan ferro sianida.

  Pada metoda ini glukosa ditentukan berdau ear pad* jualah ferro sianida yang terben- tuk, cara ini dapat dilakukan misalnya de- ngan titrasi menggunakan ion ceri dan ti- trasi secara manganimetri.

  3. Penghitungan secara potentionetri dengan menggunakan elektro da ferri-ferro sianida, e. Sebagai oksidator adalah pereaksi cfcembage.

  Prinsip aetoda ini adalah pereaksi tembaga da- lam larutan alkeli panas dengan adanya gluko- sa maka tei^iryang terkandung akan berubah menjadi-fcenba^vi., kemudian faba^ai yang terjadi kan dioksidasi oleh ion hidroksida (OH) mem- bentuk febag&i hidroksida yang berwarna kuaing. Adanya panas ekan merubah feba^i hidroksida -

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  11.

  menjadifetecai oksida yang bervama neraiu Metoda in i pada dasaroya lebih spesifik darl pada metoda y&ng aenggimakan oksidator ferri sianida karena potential okcidani reduk&inya lebih rcndah. Sebagai contoh x oksidator far- ri sianida lebih audoh mengoksidasi senyawa lain selain gala,

  Beraacam-nacafi «odifikaai dari peroakai temba- ga*. ini didapatkan a el ana th. 1920-1930» ter- utama yang terkenal adalah : Folia, Benedict, dan Sonogyi.

  Metoda ini dibagi nenjadi beberapa macam : 1« Penghitungan warna yang dihasilkan oleh po- re akai f enol dari Folia Denis.

  2* Penghitungan warn yang dihasilkan oleh ton fonolibdat.

  Pada kondisi yang casual ortho fonforic dan as an oolibd&t terkondensasi membentuk kom- pleks heteropoli yaitu xaolibdifooforic atau an am fosfoaolibdat. Seduksl dari as am £oafo raolibdat oleh oksida menghasilkan ao- libdenum biru yaitu suatu senyava yang bo~ luo diketahui komposioicya dengan pasti*

  Pada th* 1920 metoda yang paling banyak di- gunakan adalah ltolin~Wu yaitu metoda yang zienggunakan pengendap protein asam tungotat

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  12

  dan metoda Somogyi yang menggunakan pengen dap protein seng hidroksida.

  3m

  Beaks! wsra fosfotungstat*

4. Reaksi warna arcenomolibdat •

  Kelson dalam th. 1944 melaporkan pongguna- an arsenomolibat yang dikombinasikan de-

  

tembaga

  ngan pereaksi dari Somogyi yang ke- mudian disebut metoda Somogyi-Neleon.

  Wama dari arsenomolibdat adalah lebih sta bil dan lebih sensitif dari pada yang di- bentruk oleh fosfomolibdat*

  % BeaJ&si wama neokuproina.

  6. Titrasi Iodometri. 4*2« Prinsip yang tergantung pada pembentukan wama - dengan fenol dan as an sulfat pekat»

  Hetoda ini berdasarkan pada pembentukan hidroksi metil furtural bila glukosa dipanaskan dengan a- sam kuat* Selanjutnya dilakukan penghitungan se- cara fotometri dari wama yang dihasilkan pada kondensasi gugusan aldehid dari hidroksi metil furfural dengan senyawa fenol.

  Senyava fenol yang digunakan adalah :c<naftolf re eorsinoly dan anthron.

  4*3* Prinsip kondensasi aldosa aromatik am in a.

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  13 Hetoda ini berdasar pada reek si, glukosa dan se*-

  nyawa aldooa yeng lain akan terkondensasi dengan aromatik amin d&lam larutan aaem asetat panas - menghasilkan suatu glikosilaaina* Eeaksi ini pertama kali digunakan untuk glukosa dalam darah yang sudah mengalami deproteinasi t dengan menggunakan asam para anino salisilat dan asam asetat glasiol* Juga dapat digunakan asam para amino bensoat dan meta amino fenol*

  4.4* Prinsip nacam~aacam cara dengan reakai kimia* Pada metoda ini dllakukan penghitungan secara Jto tometri dari waraa yang dihasilkan oleh pereaksi pereaksi kimia yang telah digunakan untuk penen- tuan glukosa dalam cairan biologis*

  4,5* Fringjp enayoatik* Sidak satupim dari aetoda-metoda yang telah di- bicarakan diatas mempunyai apesifitas yang mut** lak untuk glukosa. Pada metoda ini pertama kali digunakan yeast (ra gi)f yaitu ditentukan perbedaan sntara gula yang tereduksi sebelum dan sesudah peragian* Kejelek- an dari metoda ini ditemukan oleh Hiller pada th* 192$ yang mengamati bahwa peragian darah nor mal akan meninggalkan suatu endapan yang akan

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  14

  ttereduksi ferrl sianida dan'tefr*;^. Faktor-faktor lain yang membatasi keepeeifikan metoda ragi ini adalah t darah "normal i'-.

  a. gula-gula lain yang ada dalam kut 'diragikan. b* gula-gula fosfat Juga difermentasikan.

  Spesifitau yang tinggi didebatkan dengan menggu-* nakan en*ym yang aural yang bereaksi dengan glu- kosa tetapi tidak bereaksi dengan hidrat arang - lain» Glukosa okaidase ditemukan oleh JSuller dalam th.

  1928» yang spesifik untuk glukosa dan perke- cualian juga bereaksi terhadap 2 desoksi D glu- kosa yang teroksidasi lebih kurang 12 %f tetapi gala ini tidak terdapat dalam aerum* Beakai oksidasi dari glnkosa okeid&ae adalah ae- bagai berikut :

3.0 C H H

  CHtOW

1 H . ».

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  15 Spesifitas yang tinggi dari glukosa oksidase un-

  tuk p D glukosa dap at dilihat dari fabel dibawah ini* label kecepatan oksidasi oleh glukosa oksidase » sdsalnya pada pemberian glukosa 100* Gula Kecepatan oksidasi

  B glukosa 100 oC D glukosa 0*64 Galaktosa 0*14 Kaltooa 0f98

  0 ,0 3

  B aylosa D dan L arabinosa 0

  D Fruktosa 0

2 Deoksi D Glukosa 12

  Glukosa 1 fosfat 0 Glukosa S fosfat 0

  Reakei ini negatif terhadap u B glukosa dan ini - harus dipertimbangkan karena dal am larutan, glu- kosa terdapat dalam keseimbangan 36 % dal am ben-

  • tuk oc. dan 64 % dalam bentuk (&

  Untuk mencapai hasil yang menyeluruh maka semua'

  • glukosa harus diubah menjadi bentuk ^ Penggunaan pertema kali dari metoda ini untuk glu kosa dal am cairan biologis dilakukan pada penen- tuan eat-zat pereduksi sebelum dan sesudah reak-

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  16

  si dengan glukosa oksidace* Penentuan langsung secara f o tome t ri dari glukosa dapat dilakukan melalui penggunaan suatu eneya coupled dlmana H2Q2 yang terbentuk dlsenycntakan melalui peroksidase kepada suatu zat warna pena* rima 02* Genyawa-senyawa yang digunakan sebagal penerima 02 adalah t orto dianiedina, orto anisi^ dina, orto toluidina» indofenol, dietilparofeni- lenediaciina* adrenalin* dan ABTS (diomonium 2f2( a zino-bis (3 etil bensothiazolina 6-sulfo»at) •

  Matoda enssyaatik lain adalah dengan Menggunakan hexokinaee dan glukosa 6 foafat dehidrogenase un- tuk nerubah glukosa menjadi 6 fosto glukonat* E^- aksi yang terjadi adalah sebagai berikut c 1 ~ ^ " ' " - " i

  i

  U&OSCL ^ CjJLuiu»s-L .6- P0 4

  op

  HA :

  G

  • ("osfo i I TtADPH yang terjadi dapat dihitung pada naiknya re- oopan pada 340 atau 366 n».

  ftetoda ezuymatlk lain adalah ensya acyl fosfat ya- itu D glukosa 6 fosfo transferase.

  5* Untuk Hiejabcndin^ran metoda Somogyi Releon dengan meto- da Ena^paatik Glukosa Oksidase steka kedua metoda terse* but perlu ditinjau secara terperinci*

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

17 5*1* Hetoda SoTO^yl arelffi.ni (4)

  5*1*1« Prinsip t Prinslp Betoda Ini adalah glukosa dala* - larutan alk ell panas* mereduksi larutan te^ba

  jqc

  Ca nenjadl . Larutan â– fctepi. £ ini de- ngan pereaksi ere «no sollbdat trembentruk kompleks yang berwarna blru* Varna yang - terbentuk dlukur Intensitasnya pada alat kolorlaeter Klett Sunerson dengan menggu- nakan filter Mjmu

5.I.2. Reakal klnla t

  HC;° C-OK

  | || CHiOH

  U C.oH C -OH mo

  • O.CH 0^- .CM ^ _>C^ +
    • HC-OH h c o h A«oe^fc HC-OH H ' _ OH <•»>«) £ « * 0 * C W * o « H C - O H

  I , * C - © H

  I C M *. O cu + + c°v*)" --- ? Cu.CoH )

  A. Cv, ___ > WaO Cu * °

  Con)

  Y*-U|*SO 0 tc4‘^-«-

  ^

1.0 Cm H - C ^ O ^ \ O M -- > U)*A*a. MsO^V|^ A»t

  18

5*1*3« lebalkan metoda Somogyi Holson «

a* Wetoda ini andah dikerjakan* b* Pereakal-pereakai yang dipakai sudah di dapat* c* Biayanya morah. Kahuxukan darl matoda Goaogyi Kelson s a* Vaktu yang diperlukan untuk mengerjakan metoda ini agak lama# yaitu knrang !•- bih eetengah jam* to* Selain melibatkan gtakoaa acbagai sat yang dloUldosl, jugt Mlibattai redok- tor-redwktor lain dalcm serum yang ikut terokaidaal miaalnya t vitamin C9 glutation dan cabagalnya* 5*2* Metoda Bmqrmatik Glukoaa Oksidaae s 5*2*1. Prlnaip s (9)

  (i X>

  Gl«ke« dioksidasi oleh «j. gltiko-

  M okoldaaa (60S) menjadi asam gltikonat dan H202* Kemudian H202 yang terjadi direak- sikan dangan pereaksi varna ABTS (dlamonlum 2,2' asino-bla (3 «t 11 benxoathiazollna-6 culfonat) * Varna yang terjadi dlnkor intenaltaanya pM da alat spektrofotometer dengan panjang ^e lombang terpilih*

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  19 Pada n©toda ini aelsin proses tercabut di

  ata© disartai dengan proses pengubahan ^ Kebalkan netoda Ri»yaatik Glukosa Oksidaset a* Hetoda ini hanya nelibatkon glukosa da*

  £a sebagai sat yang dioksidasi, sedeng- kan raduktor-reduktor lain dales eeru* tldak ikut bereakai.

  b. Vaktu yang diperlukan untuk mengerjakan metoda ini relatif singkat yaitu hanya kurang lebih

  15 aenit.

  Keburukan «otoda JSassyrmtik Glukosa Oksidaset a* Pereaksi yang digunakan relatif aohal.

  b. Perenksi metoda ini berasal dari luar negeri yang mempunyai tanggal kadaluww ea relatif aingfcat, dan dari luar nego- ri pengangkutannya kedalam negeri noa- butuhkan waktu. D glukosa aonjadi /3 v glukoca*

  5*2.2# Reakfii Klala t HfcO>_

  POP tffcO* -V <*s&TS

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

BAB

n

  ME30DA KEBJA

  !• Penentuan ketolitlan» ketepatan» dan penentu*an kadar

  glukoea serum dengan leader leblh rendah dari harga - noraal, harga normal dan lebih tlnggl dari harga narw nal dengan metoda SN»

  1.1* Priaslp (4) Prinsip pada metoda S3S Ini adalah t Olukooa sebagai reduktor (karena dalam ctruktur molekulnya terdapat gugusan aldehida) mereduksi larutan -fenh^jidalo» suasana alkali panas* Semudi- an yang telah direduksi ini dengan pereak- si arsenomolibdat isenbentuk koaplex yang berwar- na biru. Warn*. biru ini diukur intensitasnya d*» ngan alat kelorimeter Klett Bummerson dengan fil^ ter hijau*

  1-2* Bahan penelitian# 1«2*1. Penentuan ketelitian metoda EB s

  Untuk mengetahui ketelitian metoda SS ba- hen penelitiannya adalah aerum penderita yang aonorikeakan kadar glukooa darahnya 20 ;

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

SI

  ke Laboratorium Patologi Klinik R* S. Dr* Soetono. Pengambilan darah ini dilakukan oleh pa- ra medis Laboratorium tersebut pada pagi hari aetelah penderita puaca selama ce- puluh o ampai duabeloo jam sebelumnya, di aabil dari darah vena taiJpa antikoagulan sia. Kemudian segera dipisahkan ©rythrocitnya dan diambil sermanya. 30

  «famlah serum yang diperiksa adalah ha ah dengan pedoman kadar glukosanya pada pemeriksaan di Laboratorium tersebut dan pemeriksaan dilakukan dua kall tiap se- rum. Kemudian dibandingkan terhadap metoda G0D. Penderita yang diambil darahnya adalah laki-laJci dewasa umur dlatas 20 tahun*

  1.2.2, Penentuan ketepatan metoda SH $ Untuk mengetahui ketepatan dari metoda i- ni digunakan Precilip. Precilip merupakan serum kontrol y«mg mengandung kadar glu- kosa tertentu dan mempunyai batas batas tertentu*

  Pemeriksaan terhadap Frecilip ini dilaku-

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

22

  ka» setiap hari dan setiap hari dilakukan tiga kali pemeriksa&u Bila rata-rata dari tiga pemeriksaan terse^ but masih masuk di dalam batas batas glu- kosa Precilip berarti metoda SI? nasih baik* Kemudian dibandingkan terhadap metoda GO D.

  3

  1*2* « Penentuan kadar glukosa serum dengan. kadar lcbih rendah dari harga normal* harga nor- mal dan leblh tinggi dari harga normal*

  Bahan penelitiannya adalah coma untuk ke- telitian hanya di sini kami ambil harga ra ta ratanya den digolong-golongfcan masing - masing sepuluh buah eerum untuk kadar lc- bih rendah dari harga normal* harga normal* dan leblh tinggi dari harga normal* Harga normal untuk metoda 5R adalah 70 - 100 miligram per 100 ml serum (7)« Kemudian dibandingkan terhadap metoda GOD*

  1*3« larutan pereaksi (4)*

  1.3.1. X*arutan Barium Hidroksida 0*3 Dibuat dengan cara melarutftan 45 gram Ba

  (OH) 3*8 H20 dalaa air ailing ad 1 liter* 1*3*2* Larutan Seng Sulfat 5 %*

  Bibuat dengan cara melarutkan 50 gram ZnS04

  C ‘V.7H20 dalam alr suling ad 1 liter.

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  23 T e m b a g a ;

  1*5*3* Larutan pereaksi

  a. Larutan 28 gm Dinatrium Fosfat dan 40 gram Kalium Jlatrium Tortrat dalam 700 xsl air suling. b* Tambahkan 100 ni l K Hatrium Hidroksida dan kocoklah oeuspai larut semua* c* Tambahkan dengan hati-hati dan dengen pengadukan yang tetap. 80 »1 larutan Ku pri SulTat 10 %• d* Setelah r at a tambahkan Katriua Sulfat anhidrous sebanyak 180 gram dan kocok serta campurlah «ampai rata dan larut* e* Kemudian encezkan dengan air suling - sanpai garis b at as 1 liter* kocok saB- pai rata. f* Diamkan selama 4Q ^am dan saringlah ka- lau porlu*

  1*3*4* liarutan pereaksi Areenomolibdat : a* Tambahkan 30 gram Jtanonium :Moiibdat ke- dalam 900 ml air suling dan kocoklah samp&i larut* b* Tambahkan dengan hati hati 42 ml A-sam

  Su.lfat pekat dengan pengadukan yang t«> tap. c* Kemudian ditambahkan 6 gram Dlnatrium

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  24 Arsenat ymg »engandung 7 air kristal,

  yang dllarutkan dalan 50 ml air saling dan aduklah sampai larut.

  d. Keaudiem pindahkan dalam botol bertutup berwarna coklat dan diaskan dalan inku- bator pada 3?°C aelaaa 24 sarcpai 46 dan.

  1.4. Alat-alat s

  • Alat-alat gala#

  2 5

  • kabung Folin Wu de&gan batas al* - Inkubator dengan teraoaeter.
  • Alat pexmaing dsn alat paaanaa.
    • Alat kolorinoter Klett SumaerRon. 1*5. Pelaksanaan (4)

  a. Dipipet 0,1 Bil serum maeukkan kedalaa tabung yang telah dliei air suling 1,5 nl, kocok sa»» pai rata.

  b. Teabahkan 0,2 s&l Bariua Hidroksida 0,3 ft. c* ^aabahkan 0,2 utl larutan Seng Sulfat 5 %» ko- cok sampai rata.

  d. Setelah 3-5 aenit dipixsingkan dalan alat pau- sing 3-10 mcnit.

  e. Piltrat diambil 1 ml masukkan kcdalan tabung

  2 5 Folin Vu yang mempunyai batas al.

  f• Dalan tabung tersebut kemudian ditambahkan 2

  ml larutan pereaksi Tembaga* kocok aaapai rata.

  25

  g* Sebagal blanko adaleh 2 ml laruten pereaksi - Ttenbstgst naatd&on kedalc» tabung Polin Wu jrang mempunyai bataa

  25

  &X*

  h. Blanko dan nompel masukkan berasma-ccrna dalan air nendidih selama 15 menit* i» Dinginkon dengan bantu an air dingin. j* Setelah dingin tambahkan 2 bX larutan pereak- si Arseno Kdllbdat kocok b ampai ratav kenudi- an tambahkan olr miling sampoi garis tanda

  25 Bl» kocok campai rat«u

  k. Diaakan beberapa lana esspal w&rnanya etabil, nafiukkon kuvat, baca reeaparmjra dengan alat k©lorim«tor Klott Simerson dengan filter hi-

  Jaa*

  2. Penentuan ketelitian» ketepatan» dan penentuan kadar» glukosa cerum dengan kadar leblh rmdah dari harga «» normal» harga normal» dan leblh tinggl dari harga. nor nal dengan metoda GOP»

  2*1. Prinsip <9)* Prinoip pada metoda GOD adalah t

  D glukosa dlokeidaei dengan «mzyn glukosa ok- sidase dengan adanya oksigen dan media air mee- bentuk asan glukonat dan hidrogen peroksida. '

  Hidrogen peroksida yang terjadi direaksikan de- ngan ABTS terjadi waraa biru* reaksi ini dika- ‘

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network

ADLN - Airlangga Digital Library Network

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  26

  taliGix oleh enzym peroksidase* Wama yang tiabul ditakur intensitasnya pada alat cpektrofotoaeter dengan menggunakan pan^ang geloabang 560 m« Pcailihan pan^eng golonbemg ini berdasarkan pada ketentuan cara kerja pada reagcnsia Kid Tect Con- bination Glukosa dari Boehringer Kaxmheim dinana dilaksanakan pada panjang gelombang yang dipilih ant&ra 560 eampai dengan 620 nm dibuat kurra baka dari

  7 konsentrasi yang pada panjang gelombang «-

  560 nm & dianati resapannya. Haail nememahi hokum Beer dm Lambert, dengan demikian panjang gelom- b&ng yang dipakai adalah 560 nau

  2*2* Bahan penelitian i Bahan penelitian pada metoda GOD untuk ketelitian, ketepatan, maupun untuk penentuan kadar glukosa serua lebih rendah dari harga normal, harga nor- mal, lebih tinggi dari harga noinal cama dengan

  ETf

  untuk metoda ( dengan catatan satu bahan pene- ' lition untuk kedua taetoda tersebut ) •

  Eesmdian basil penelitian dari metoda GOB ini di-* bandingkan terhadap haail dari aetoda HIT* 2*5» Heagensia i

  Eeagensla Seat Combination Glukosa dari Boehringer Mannhoim yang terdiri dari : Buffer, Eneym dan Chromogen* •

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

27 - fosfat buffer 100 nil! stolekul / 11 tor, pH 7*0 * - aicya perofcuidaoe lebih besar atau

  ©sma dengcn

  0,8 U / si* - Knsym glukosa olcsidase lebih beeas* at&u oanta dengon 1OT / ail* - ABTS 1,0 ng / ml*

  2*4*Alat-alat I

  Al&t-alat gelae - Inkubctor dengan termonoter ^ /V

  • Spektrofotoaeter Column Junior II//6/35 2*5* Pelaksanaan c

  

&• Pipet seapel asruA 0*02 al masukkan kodala*

tom takung* Sebagal blanko adalah larutan Hatriu» Klorida 0,9 cebanyak 0*03 ml naotfkftan kedalam ta~

  % bung* c* Saupel den blanko oastng-masing dlta&bah reo~ gonoia Teat Combination Glukoea Aorl Boehri- nger Mannhetn yang dilarutkan dalam larutan tfatriua Klorlda 0*9 sebanyak 5 ral* d* Sesudlan aasukkan dalaa inkubator dengan sutou 37°C selama 10 »«nit# o* Dinglnkan oebentar*

  f * Kcttudian dtukur intensitas memonya dengan a^

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  23 lot

  Spoktrofotosetar Colcaan Junior XX 6/35 dengan panjaag gelonbang $60 rat* 3* gerban&tnftan he oil dari metoda gg dengan metoda COD *

  3«1* ffntuk ketelitian t Hasil reeapon dari aetiap percobaan dor! metoda SU cuiupun dari metoda GOB dicatat. Koaudian di- hitung kadaraya dengan dikembalikan ke persamaan kwva baJcu* Kurva baku dari metoda SN ciaupun dari aetoda GOD dibuat dengan cara melarutkan 7 konsentrasi glu- kosa p.a. kemudian dikerjakan seperti mengerjakan scrapel den dicatat resapannya*

  Kemudian dicari hubungan linier antara kadar dan resapannya dengan menggunakan ruisug koefficien «• korelaei (16) i

  • * * £ (ag) » (x) + ^(y) / H

    i.

  b [{£ C*2) - £2<3E) / B }{£ (y2) - ?-2<y) / }] S

  Jika "r" perhitungan lebih beaar dari V tabel' oenunjulekan ad&nya korelaei dari titik-titik yang bersangkutan dan titik-titik ini diperhitungkan dari persa&aan garis regrosi dengan rusus (16). y-y * * ( jw )

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  29

  • 1 (afr) - £ (g?« i (y)

  M £

  C**} - £2 (*) /B

Piaana» a * fcoefficUo arah studs ragreal.

  x - kedto glultosfii p.a« dal» aili^nai /

  100 al* y • snqid S * Junlah saapal*

  Koawdlan dlbaadln^an baoil aetoda «3J dsn aatoda GOD daagan run» t

  CV * d_*. 100.J*

  • —. _ x cv » co6ftiei«s v«isi«D tt

  3 • rata-rata kessluxuban aaliolh darl 2 parcobasa haail eotiagi «**£>#1 Ca | 5 rl a««»li!©-msia aatoda.

x * rc.t*-#afca ke selamban kadar da*l 3

parcobasn aatiap saapal dari analog

asaoins ««toda.

Sirt aatoda 9 dihitung dongas paraaaastn taroabut, 0 0 fluga darl aatoda S dihitung dangan peraaaaan t« oobut. Kemu&lan baoil darl ksfiua aatoda taroobut dibanding 7 1 0 9 leant dioana catoda aoabarikan harga 07 yang -

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  lebih kecii menceraiakan ketelitian yang lebih besar* Untuk katgpatan t

  Sairi tiga $«11 percobaan untuk masing»msing »e- toda yang dikerjakan setiap hari dicatat resapan nyaf dikesbalikan ke persamaan kurva baku* di«o»» bil harga rata-ratanya, bila a&eih aaouk dldalaa batas-batas kadar glukosa Precilip maka netoda tersebut masih balk* Kemudian dibandingkan heail dari metoda SH de- ngan hasil dari aetoda GOD dengan rumus t

  m *

  d x 10 0 ^

  X CV * cooffialen variance

  3 m rata-rata keseluruhan seliolh dari pexfeedaen hasil percobaan untuk m&» sing-meelng metoda dengan kadar Pre cilip yang sebenarnya*

  m m

  kadar glukosa Pracillp yang sebenar nya* Dari metoda SR dihitung dengan persamaan tersebut, juga dari metoda GOD dihitung dengan peraamaan - tersebut*

  Ecnudian hasll dari kedua netoda tersebut diban-

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  31

  dlngfcon, dimana metoda yang aemberlkast harga CV

  y m g

  l«bih ©encoraiftkon ketep&tan yang lebih b** ssr* 3*3* ^ntuk yenonfruan glukosa corum d»ngon kadar lebih rendah darl harga aormal» harga normal» dan lebih tlnggl dari hargg normal»

  IUtoil kadar rata-rata darl metoda &R dan metoda GO© darl eaffiptl untuk ketelitian digolongrg&long*

  ji

  kan maclng~ma®lng 10 derum untuk kadar glukosa I bih r®ndoh darl harga normals normal* dan lebih tlsggl darl harga normal*

  &enmdiefl kadua motoda yang teleh digolong-golong- kan dibandingfecn dengaa patred ftf toot ot aigii- ficancy dangem ruciuo £ (14) d * rata-rata porbedaan haeil sampel untuk ko&txa metoda» n * ^tamlah sanpel

  6 * £d2 - <£d)2 /a a - I

  2

  £ d * jumlah kwadrat perbedaan hasil aampel dfr rl kedua aetoda tersebut»

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

32 ( £

  d)^ * kwadrat dari auralah perbedaan h&sil cam pel kedua metoda tersebut* n Jumlah oampa1.

  • * Bila 't* percobaan lebih besar dari *tf tabel ber arti kedua raetoda tereebut nenpunyai perbedaan yang bermakna*

  Bila 't* percobaan lebih kectl 't1 tabel berarti kedua aetoda tersebut tak mempunyai perbedaan ~ yang bexmekna,

  4* Bahan-bahan yang digunakan untuk pelaksanaan kedua »e* toda tersebut»

  • Beagensia ?est Combination Glukosa dari Boehringer Hannheim*

  s

  Batch * 64717500

  Vo

  Tanggai kadaluwarsa t 1 Karet 1979

  • Hatriu® klorida, pro analisa ( B* Merck» Paraatadt)

  Glukosa, pro analisa (B* Merck, Darmstadt )

  • **

    - Sang Sulfat (heptahidrat), pro analisa (£• Herckf

    Darmatedt)
    • Kalium Natrium lartrat ( tetrahidrat), pro analisa

  (£*Werck, Parnstadt)

  • Barium hidroksida ( oktahidrat ) v pro analisa ( 8»

  Merck, Dorastedt )

  • Hatrium sulfat (anhidroue )t pro analisa (E.Kerek , Boxmatadt).

  

ADLN - Airlangga Digital Library Network ADLN - Airlangga Digital Library Network

  Hatriuia Hidroksida, pro analisa ( TJ*C*B ) Kuprl Bulfat ( pentahidrat ), pro cnalisa ( E#Mercfc, Danantadt )♦

  Anmonivm Moiybd&t* Aoan &ulfat pek&t, pro an alien ( £.n*rck, Dorootadt )

  Binatrlw Eoofat, pro analisa ( E* Merck, Darmstadt) • Biaatrium Arsanat (heptahidrat), pro analisa (E*Merck Baraatadt )• Natrium Flourida, pro analisa (E.Herck, Barastadt )•

  Prfteilip dari Boehzdnger Maimhoim*