MARASATU 13 100 1831 2062 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

  PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROPINSI SUMATERA BARAT ARTIKEL Diajukan untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister MARASATU 13 100 1831 2062 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2016

  

PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS

PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA BALAI BESAR PELAKSANAAN

JALAN NASIONAL WILAYAH II PROPINSI SUMATERA BARAT

1

2

1 Marasatu , Alizar Hasan , Nursyaifi Yulius

1 Program Studi Teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta

  2 program Studi Teknik Sipil Universitas Andalas Email :

  

Abstrack: According to regulation of ministery PU number 9 in 2011 Procurement and

  Construction Works Consultancy Services that meet the values and competitive procurement indispensable for the availability of quality infrastructure so that public services can benefit optimally, to it in evaluating the supervision must be guided by the working procedures/ criteria set out in the procurement documents, Unit Price Analysis The main job of the technical requirements/ specifications so that no irregularities which affect the scope, quality, and results/ performance and are believed to be able to complete the work in accordance with the requirements set. The purpose of this study was to determine factors that influence the quality of work the contractor in executing the project and to determine the relationship of qualifying contractors to control the quality of construction work on the implementation plan Implementing Agency Region II National Road West Sumatra Province. The research data was obtained from respondents through questionnaires and interviews were analyzed with SPSS, showed that the main factors affecting the quality of the contractor's work there is the factor of human resources and capital contractors.

  Keywords: Qualifications, Contractors, Quality Work.

Abstrak: Menurut Permen PU nomor 9 tahun 2011 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan

  Jasa Konsultansi yang memenuhi tata nilai pengadaan dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan infrastruktur yang berkualitas agar pelayanan publik dapat bermanfaat optimal, untuk itu dalam melakukan evaluasi penawasan harus berpedoman pada tata kerja/kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, Analisa Harga Satuan Pekerjaan utama terhadap syarat teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi penyimpangan yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor dalam melaksanakan proyek dan untuk mengetahui hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Data penelitian ini diperoleh dari responden melalui kuesioner dan hasil wawancara dianalisis dengan program SPSS, didapatkan hasil bahwa Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor terdapat pada faktor sumber daya manusia dan modal kontraktor.

  Kata Kunci : Kualifikasi, Kontraktor, Kualitas Pekerjaan.

  PENDAHULUAN

  isi pokok dari proyek adalah : Menurut Permen PU nomor 9 tahun 1. 2011 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Memiliki tujuan yang khusus, produk Jasa Konsultansi yang memenuhi tata nilai akhir atau hasil kerja akhir.

  2. pengadaan dan kompetitif sangat diperlukan Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan yang bagi ketersediaan infrastruktur yang berkualitas agar pelayanan publik dapat telah ditentukan.

  3. bermanfaat optimal, untuk itu dalam Bersifat sementara, dalam arti umumnya melakukan evaluasi penawasan harus dibatasi oleh selesainya tugas dari awal dan akhis ditentukan dengan jelas. berpedoman pada tata kerja/kriteria yang 4. ditetapkan dalam dokumen pengadaan; khusus Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang untuk harga penawaran peserta pengadaan yang dibawah 80% HPS/OE wajib dilakukan proyek berlangsung. evaluasi kewajaran harga dengan meneliti dan

  Pemilihan Kontraktor

  menilai konsistensi rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan utama terhadap syarat

  Menurut Soeharto (1990) garis besar teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam penyimpangan yang mempengaruhi lingkup, pemilihan kontraktor adalah : kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan 1.

  Mempersiapkan paket lelang sesuai persyaratan yang ditetapkan. dengan macam kontrak yang akan diinginkan. Dari uraian diatas maka kualifikasi

  2. praseleksi terhadap Melakukan kontraktor sangat berpengaruh terhadap kontraktor yang akan diberi paket kualitas pekerjaan proyek konstruksi, oleh lelang. Hal ini dilakukan bila akan karena itu maka penulis ingin mengetahui ditempuh cara lelang terbatas.

  Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi 3.

  Pemberian paket lelang diikuti dengan kualitas pekerjaan kontraktor dalam kunjungan ke lokasi proyek dan rapat melaksanakan proyek dan hubungan klasifikasi. kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian 4.

  Pembukaan penawaran dilanjutkan kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan pada dengan pengkajian isi penawaran oleh

  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional pihak pemilik, kemudian hasilnya Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. diajukan kepada pimpinan perusahaan pemilik untuk mendapatkan

  KAJIAN KEPUSTAKAAN persetujuan.

  5. Pendahuluan Rapat penjelasan akhir antara calon kontraktor utama dan pemilik dalam

  W.Edwards Deming mengutarakan rangka mencapai kebulatan pengertian bahwa kualitas berarti pemecahan masalah sebelum kontrak EPK ditandatangani. untuk mencapai penyempurnaan terus menerus. Seluruh komponen yang terlihat dalam pencapaian kualitas merupakan suatu komuniti yang saling memberi dukungan atau

  Bottom -Up (Rudi Suarrdi : 2003), proses ini

  sering disebut siklus Deming yaitu Plan

  Fungsi Perencanaan

  (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), Check (Pemeriksaan) dan Action ( Tindakan ). Menurut Soeharto (1999) suatu perencanaan yag tepat yang disusun secara

  

Manajemen Proyek sistematis dan memperhatikan faktor objektif

  akan dapat berfungsi sebagai berikut :

  1. Sarana komunikasi bagi semua pihak Keputusan Menteri Permukiman dan penyelenggara proyek. Prasarana Wilayah Nomor:

  2.

  257/KPTS/M/2004 dan Peraturan Menteri Dasar pengaturan alokasi sumber daya.

  3. Pekerjaan Umum nomor: 43/PRT/M/2007 Alat untuk mendorong perencana dan pelaksana melihat ke depan dan

  Tentang standar dan pedoman menyadari pentingnya unsur waktu.

  4. Pengadaan Jasa Konstruksi, memberi Pegangan dan tolak ukur fungsi pengaturan rinci Proses Pelaksanaan pengendalian.

  Pengadaan Jasa Konstruksi dengan

  

Pengendalian Proyek Konstruksi mengeluarkan 7 (tujuh) Pedoman yang terdiri

  4 (empat) pendoman untuk Pekerjaan Jasa Menurut soeharto (1999) proses

  Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan ) dan 3 pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi (tiga) untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi. langkah-langkah berikut :

METODE PENELITIAN 1.

  Menentukan sasaran.

  Pendahuluan 2.

  Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka Sumber data dalam penelitian adalah mencapai sasaran. subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data 3. Merancang atau menyusun sistem penelitian merupakan faktor penting yang informasi, pemantauan, dan pelaporan menjadi pertimbangan dalam menentukan hasil pelaksanaan pekerjaan. metode penulisan data. Sumber data 4. Mengumpulkan data dan info hasil merupakan sumber yang diperlukan untuk implementasi. mengumpulkan data yang diperlukan dalam 5. Mengkaji dan menganalisis hasil penelitian. Ada beberapa macam sumber data, pekerjaan terhadap standar, kriteria, yaitu masyarakat, instansi, perorangan, arsip, dan sasaran yang ditentukan. perpustakaan dan sebagainya.

6. Mengadakan tindakan pembetulan.

  Rancangan Penelitian Karakteristik Kontraktor

  penelitian yang dilakukan adalah Penggolongan kualifikasi usaha jasa kualifikasi kontraktor serta hubungan konstruksi dibagi dalam gred, yaitu: kualifikasi kontraktor terhadap kualitas

  1. kontraktor dengan Karakteristik pekerjaan proyek konstruksi pada Balai Besar kualifikasi gred 4.

  Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II 2. kontraktor dengan

  Karakteristik Provinsi Sumatera Barat. Disamping itu latar kualifaksi gred 5. belakang kualifikasi kontraktor juga memiliki

  3. kontraktor dengan Karakteristik kaitan yang erat dangan keuangan, sumber kualifaksi gred 6. daya manusial, peralatan serta pengalaman

  4. kontraktor dengan Karakteristik perusahaan yang dibuat dalam tabel kualifaksi gred 7. merupakan data hasil kuesioner.

  Penilaian Kualifikasi Kontraktor Tempat penelitian Keputusan Menteri Permukiman dan

  Penelitian ini bertempat di Propinsi

  Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003

  Sumatera Barat, khususnya untuk Kontraktor yang melaksanakan proyek pada Balai Besar Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa

  Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Konstruksi, yang isinya adalah faktor-faktor Provinsi Sumatera Barat. yang dinilai bagi jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pemborongan) dalam mengikuti

  Pendekatan Penelitian

  proses tender yang diselenggarakan oleh panitia pengadaan barang dan jasa baik dengan Penelitian ini lebih menitikberatkan pada sistem prakualifikasi dan pascakualifikasi penelitian lapangan (field research), untuk

  Memilih variabel yang layak untuk analisis faktor Beberapa pengukuran yang dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan, nilai KMO dan nilai MSA.

  1) Bentuk kuesioner Kualifikasi, hal ini untuk memudahkan dalam mendiskripsikan kualifikasi kontraktor yang menangani proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

  Tahapan dalam analisa faktor (Santoso,2001) urutan sebagai berikut: 1)

  Analisis Faktor

  (Sumber: Sugiyono, 2009:86)

  4 = Sering. 3 = Kadang-kadang. 2 = Jarang. 1 = Tidak Pernah.

  4) Ada lima alternatif pengukuran yang digunakan yaitu tipe skala Likert dengan skor : 5 = Selalu.

  3) Bentuk kuesioner penilaian kualitas pekerjaan, hal ini mengukur sejauh mana hasil yang dikerjakan kontraktor dan untuk menganalisa hubungan kualifikasi kontraktor terhadap kualitas pekerjaan pada pelaksanaan proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

  2) Bentuk kuesioner kulitas pekerjaan, hal ini untuk memudahkan pengukuran kualitas pekerjaan pada pelaksanaan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

  Dalam penyusunan instrumen penelitian, ada beberapa faktor yang menunjang dalam pengumpulan data yaitu Bentuk kuesioner. Untuk mengefektifkan tingkat pengambilan data dibutuhkan bentuk kuesioner yang sesuai dengan instrumen penelitian dan mudah dipahami oleh responden yaitu :

  mengetahui permasalahan serta untuk mendapatkan informasi dan data yang ada di lokasi penelitian. Disamping itu, penelitian ini juga menggunakan paradigma rasionalistik, yaitu mengedepankan pemikiran terlebih dahulu dalam bentuk konsep atau teori, sebagai landasan untuk menelaah gejala yang terjadi dan melakukan suatu tindakan. Penelitian ini juga akan ditunjang dengan data sekunder dan penelaahan pustaka (literature study), terutama pada awal penyusunan kerangka pemikiran dan landasan teori.

  Instrumen Penelitian

  Metode mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan metode sensus dari 20 kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Alat yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada kontraktor untuk mendapatkan jawaban tentang kualifikasi dan kualitas pekerjaan, dan kuesioner diberikan kepada direksi proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat untuk mendapatkan jawaban tentang tanggapan atas hasil kualitas pekerjaan kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

  Teknik Pengumpulan Data

  Arikunto (2006:134) mengemukakan bahwa banyaknya sampel yang dikerjakan tergantung dari ukuran populasi dari subyek yang diteliti, apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya besar, banyak sampel dapat diambil anatara 10

  Sampel

  Populasi penelitian adalah kontraktor yang berada di Propinsi Sumatera Barat mulai dari kualifikasi menengah sampai besar yang mengerjakan proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

  Populasi dan Sampel Populasi

  • – 15% atau 20 - 25% atau lebih.

  2) Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa

  Susun ekstraksi variabel 3) Konstruksi (LPJK) Nomor 11a Tahun 2008.

  Rotasi Kelompok Faktor 4)

  Sedangkan modal kerja kontraktor baik yang Manamakan Kelompok Faktor bersumber dari modal sendiri, modal uang

  

Korelasi Kualifikasi Kontraktor dengan muka, maupun modal pinjaman bank,

Kualitas Pekerjaan

  semuanya sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor

  Korelasi karakteristik kontraktor 257/KPTS/M/2004 tentang Pedoman dengan kualitas pekerjaan merupakan Pengadaan Jasa Konstruksi, mengenai korelasi dua variabel yang saling terkait dan penilaian dukungan keuangan. saling mempengaruhi, oleh karena itu untuk mengetahui korelasi antar dua variabel

  Analisis Kualifikasi kontraktor Tentang dilakukan dengan menggunakan SPSS . Kualitas Pekerjaan Uji Validitas, Reabilitas dan Interprestasi Analisis Aspek Legal Tentang Kualitas Hasil Penelitian Pekerjaan Validitas Aspek Legal Kualifikasi Kontraktor No Skala Gred 7 Gred 6 Gred 5 Gred 4

  Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi yaitu mengkorelasikan skor setiap Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % 1 3 8 4 20 Tidak Pernah butir dengan total variabel tersebut dengan 2 4 11 5 13 3 15 menggunakan teknik korelasi Product Jarang 3 9 26 9 23 6 30 Kadang-Kadang Moment dengan rumus sebagai berikut 4 2 40 15 43 16 40 6 30 Sering

  (Arikunto, 2006:168), dalam (Riduwan 5 3 60 7 20 7 18 1 5 Selalu 2006:110)

  Total 5 100 35 100 40 100 20 100 Reliabilitas Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Reabilitas adalah menunjukkan pada Analisis Aspek Teknis Tentang Kualitas tingkat keterhandalan sesuatu yang dapat

  Pekerjaan

  dipercaya dan dapat dihandalkan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s, Aspek Teknis rumus reliabilitas dengan metode Alpha

  Kualifikasi Kontraktor No Skala

  adalah (Arikunto,2002) :

  Gred 7 Gred 6 Gred 5 Gred 4 Nilai % Nilai % Nilai % Nilai %

  1 Tidak Pernah

  5

  13

  6

  30

  2 Jarang

  5

  14

  7

  18

  3 Kadang-Kadang

  5

  14

  6

  15

  9

  45 Analisis korelasi SPSS ( Statistical Package

  4 Sering

  3

  60

  16

  46

  13

  33

  5

  25

  for the Social Sciences)

  5 Selalu

  2

  40

  9

  26

  9

  23 Total

  5 100 35 100 40 100 20 100

  Analisis korelasi adalah ukuran hubungan Sumber : Hasil Analisis Data SPSS antara dua variabel terutama untuk variabel

  Analisis Aspek Administrasi Tentang

  kuantitatif. Dalam SPSS, pembahasan

  Kualitas Pekerjaan

  tentang korelasi ditempatkan pada menu

  correlate PEMBAHASAN Aspek Modal Kontraktor

  kontraktor memiliki kekayaan bersih dan menangani pekerjaan proyek sesuai dengan nilai paket pekerjaan berdasarakan ketentuan

   Aspek Teknis Koefisien Faktor Variabel Keterangan

  Kualifikasi Kontraktor Korelasi

  No Skala Aspek Legal Apakah Kontraktor mematuhi persyaratan 0,996 Valid

  Gred 7 Gred 6 Gred 5 Gred 4 proses tender pada saat pemasukan penawaran

  Nilai % Nilai % Nilai % Nilai %

  1 Tidak Pernah

  7

  18

  4

  20 Apakah Kontraktor diminta oleh panitia lelang 0,996 Valid

  2 Jarang

  3

  9

  5

  13

  6

  30 menunjukkan dokumen asli pada waktu tender

  3 Kadang-Kadang

  1

  20

  13

  37

  8

  20

  5

  25 Apakah Kontraktor menunjukkan bukti 0,898 Valid pelunasan pajakyang diminta panitia pada saat

  4 Sering

  3

  60

  16

  46

  18

  45

  5

  25 tender

  5 Selalu

  1

  20

  3

  9

  2

  5 Pernahkah Kontraktor menerapkan sistem 0,933 Valid Total 5 100 35 100 40 100 20 100 manajemen mutu pada pelaksanaan yang

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  dikerjakan Apakah panitia melakukan proses tender 0,988 Valid Hasil Uji Validitas Instrumen dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku

  Aspek Teknik Apakah Kontraktor memiliki sendiri peralatan 0,980 Valid pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Aspek Apakah Kontraktor memiliki modal yang cukup 0,978 Valid Administrasi pada proyek yang dikerjakan

  Apakah Kontraktor mengajukan uang muka 0,942 Valid sebagai modal awal pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Pernahkah Kontraktor mendapatkan pinjaman 0,915 Valid Bank untuk membiayai proyek yang dikerjakan Pernahkah Kontraktor mengalami kesulitan 0,92 Valid uang dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor mengalami kesulitan dalam 0,967 Valid pengajuan termin Apakah Kontraktor mendapatkan tenaga teknik 0,931 Valid penuh waktu pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor menempatkan tenaga 0,920 Valid teknik pada pelaksanaan proyek sama dengan yang tertera pada dokumen kontrak Apakah Kontraktor merasa ada kesulitan dalam 0,786 Valid hal menempatkan tenaga teknik yang berpendidikan STM, D3 dan bersetifikat keterampilan dalam pelaksanaan proyek Apakah Kontraktor merasa ada kesulitan dalam 0,928 Valid hal menempatkan tenaga teknik yang berpendidikan S1 dan bersetifikat keahlian dalam pelaksanaan proyek Apakah Kontraktor memiliki tenaga teknik yang 0,996 Valid memahami dalam hal pembuatan laporan kemajuan pekerjaan tepat waktu Apakah Kontraktor pernah memiliki tenaga 0,913 Valid teknik yang kesulitan memahami spesifikasi teknis, gambar kerja dalam pelaksanaan proyek Pernahkah Kontraktor mengasuransikan tenaga 0,963 Valid kerja pada proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor kesulitan menempatkan 0,910 Valid tenaga Administrasi dalam pelaksanaan proyek

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Jumlah Item Pertanyaan Nilai Cronbach's Alpha Hitung

  Nilai Cronbach's Alpha Minimal Keterangan 27 0,995 0,60 Reliabel

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Analisa Korelasi Karateristik kontraktor Gred 4 terhadap Kualitas Pekerjaan Faktor (X) Keterangan Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi 0,002 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,993 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,219 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,035 Signifikan < 0,05 Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi 0,336 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,240 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi -0,263 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,363 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi -0,181 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,537 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,317 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,270 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,189 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,518 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi 0,242 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,041 Signifikan < 0,05 Korelasi -0,121 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,681 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,000 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,999 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,223 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,444 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,263 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,036 Signifikan < 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed)

  Status Perusahaan (X1) Kualitas (Y)

  PJBU (X13) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18)

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Analisa Korelasi Karateristik kontraktor Gred 5 terhadap Kualitas Pekerjaan Faktor (X) Keterangan Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi 0,241 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,021 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,834 Berkorelasi positif Sig. (2 Tailed) 0,020 Signifikan < 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi 0,605 Berkorelasi positif Sig. (2 Tailed) 0,034 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,361 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi -0,450 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,310 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi -0,055 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,907 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi -0,512 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,240 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi -0,479 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,276 Tidak signifikan Korelasi 0,546 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,023 Signifikan < 0,05 Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed)

  Kualitas (Y) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Status Perusahaan (X1) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) PJBU (X13) PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17)

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Analisa Korelasi Karateristik Kontraktor Gred 6 terhadap Kualitas Pekerjaan

  Faktor (X) Keterangan Korelasi 0,654 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,045 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,783 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,044 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,793 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,035 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,845 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,025 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,654 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,054 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,897 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,033 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,556 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,021 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,643 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,032 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,633 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,075 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,586 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,097 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,673 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,255 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,778 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,042 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,742 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,041 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,651 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,039 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,587 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,047 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,446 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,045 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,608 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,038 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,446 Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) 0,076 Tidak signifikan > 0,05

  Status Perusahaan (X1) Kualitas (Y)

  PJBU (X13) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18)

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Analisa Korelasi Karateristik Kontraktor Gred 7 terhadap Kualitas Pekerjaan Faktor (X) Keterangan Korelasi 0,687 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,034 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,891 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,036 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,881 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,047 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,845 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,046 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,912 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,932 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,041 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,067 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,046 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,778 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,033 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,588 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,012 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,746 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,083 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,776 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,051 Tidak signifikan > 0,05 Korelasi 0,893 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,033 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,669 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,043 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,798 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,012 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,654 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,054 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,345 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,036 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,562 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,045 Signifikan < 0,05 Korelasi 0,565 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05

  PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18)

  Kualitas (Y) PJBU (X13) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) Status Perusahaan (X1)

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap I KMO and Bartlett’s Test

  No Variabel MSA

  14 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X14) 0,880

  3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) 0,845

  4 Menerapkan manajemen mutu pada pelaksanaan proyek (X4) 0,423

  5 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5) 0,885

  6 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6) 0,837

  7 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X7) 0,564

  8 Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, spek teknis (X8) 0,718

  9 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X9) 0,742

  10 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X10) 0,940

  11 Memulai pekerjaan tepat waktu (X11) 0,929

  12 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X12) 0,834

  13 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X13) 0,847

  15 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X15) 0,890

  1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1) 0,928

  16 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X16) 0,953

  17 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X17) 0,866

  18 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X18) 0,962

  19 Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X19) 0,907

  20 Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X20) 0,924

  21 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X21) 0,966

  22 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X22) 0,931

  23 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X23) 0,864

  24 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X24) 0,934

  25 Mengasuransikan tenaga kerja (X25) 0,850

  26 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X26) 0,978

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) 0,909

  Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap II No Variabel MSA

  1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1) 0,884

  14 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X14) 0,848

  2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) 0,914

  3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) 0,829

  4 Menerapkan manajemen mutu pada pelaksanaan proyek (X4) 0,434

  5 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5) 0,890

  6 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6) 0,856

  7 Menyewa alat waktu pelaksanaan proyek (X7) 0,145

  8 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X8) 0,603

  9 Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, spek teknis (X9) 0,652

  10 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X10) 0,724

  11 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X11) 0,904

  12 Memulai pekerjaan tepat waktu (X12) 0,930

  13 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X13) 0,813

  15 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X15) 0,864

  27 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X27) 0,979 Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  16 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X16) 0,898

  17 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X17) 0,956

  18 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X18) 0,854

  19 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X19) 0,964

  20 Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X20) 0,877

  21 Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X21)

  0,927

  22 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X22) 0,969

  23 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X23) 0,912

  24 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X24) 0,844

  25 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X25) 0,925

  26 Mengasuransikan tenaga kerja (X26) 0,840

  Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap III

  No Variabel MSA

  Total (%) Keragaman Total Komulatif (%) Keterangan

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Nilai Komunalitas No Variabel MSA 1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1) 0,918 2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) 0,885 3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) 0,810 4 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X4) 0,744

  5 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X5) 0,617 6 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X6) 0,386 7 Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, spek teknis (X7) 0,391 8 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X8) 0,669 9 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X9) 0,839

  10 Memulai pekerjaan tepat waktu (X10) 0,874 11 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X11) 0,784 12 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X12) 0,768 13 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X13) 0,976 14 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X14) 0,910 15 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X15) 0,933

  16 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X16) 0,960 17 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X17) 0,939 18 Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X18) 0,882 19 Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X19) 0,805 20 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X20) 0,766

  21 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X21) 0,896 22 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X22) 0,899 23 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X23) 0,986 24 Mengasuransikan tenaga kerja (X24) 0,852 25 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X25) 0,974

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  Hasil Ekstrasi Faktor Faktor Nilai Eigen Keragaman

  1 17,708 70,832 70,832 Digunakan Hasil Loading Faktor Variabel Kualitas Pekerjaan Kelompok Faktor Variabel Loading Faktor

  24 Mengasuransikan tenaga kerja (X24) 0,857

  Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X25) 0,943 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X15) 0,942 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X18) 0,937 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X27) 0,936

  Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X23) 0,933 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X19) 0,927 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X17) 0,905 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X16) 0,893 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X24) 0,874 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X22) 0,857 Mengasuransikan tenaga kerja (X26) 0,845 Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X20) 0,839 Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X21)

  0,827 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) 0,755 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5)

  0,742 Mematuhi persyaratan proses tender (X1) 0,738 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X10) 0,710 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) 0,710 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X11) 0,701 Memulai pekerjaan tepat waktu (X12) 0,680 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X8) 0,669 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X14) 0,649 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6) 0,648 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X13)

  0,574

  I II

  III

  Sumber : Hasil Analisis Data SPSS

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.

  25 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X25) 0,978

  23 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X23) 0,931

  1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1) 0,925

  11 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X11) 0,833

  2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) 0,917

  3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) 0,846

  4 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X4) 0,899

  5 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X5) 0,836

  6 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X6) 0,552

  7 Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, spek teknis (X7) 0,752

  8 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X8) 0,768

  9 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X9) 0,938

  10 Memulai pekerjaan tepat waktu (X10) 0,926

  12 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X12) 0,866

  22 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X22) 0,856

  13 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X13) 0,878

  14 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X14) 0,893

  15 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X15) 0,948

  16 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X16) 0,866

  17 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X17) 0,960

  18 Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X18) 0,901

  19 Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X19) 0,950

  20 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X20) 0,963

  21 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X21) 0,931

  Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor terdapat pada kelompok I (faktor sumber daya manusia dan modal kontraktor) karena kelompok faktor ini sebagai penyumbang terbesar

  sebesar 7,708 dan nilai keragaman total sebesar 57,138 %).

  2. Korelasi kualifikasi kontraktor dengan kualitas pekerjaan diuraikan sebagai berikut:

  • Pada kontraktor gred 4 variabel jenis proyek yang dilakukan dengan nilai korelasi sebesar 0,219, variabel penanggung jawab badan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,242, variabel pengalaman tenaga kerja (X17) dengan nilai korelasi sebesar 0,263 memiliki hubungan dengan kualitas pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

  • Pada gred 5 variabel pengalaman jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dengan nilai korelasi sebesar 0,834, variabel pengalaman tenaga kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,546 berpengaruh signifikan terhadap kualitas pekerjaan. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi adalah positif.
  • Pada kontraktor gred 6 variabel jenis proyek yang dilakukan dengan nilai korelasi sebesar 0,793, variabel penanggung jawab badan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,742, variabel pengalaman tenaga kerja (X17) dengan nilai korelasi sebesar 0,608 memiliki hubungan dengan kualitas pekerjaan.
  • Pada gred 7 variabel pengalaman jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dengan nilai korelasi sebesar 0,881, variabel pengalaman tenaga kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,669 berpengaruh signifikan terhadap kualitas pekerjaan. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi adalah positif.

  Saran

  1) Untuk meningkat daya saing kontraktor gred 5 kebawah perlu meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pengalaman tenaga kerjanya.

  2) Untuk meningkatkan kualitas pekerjaan kontraktor perlu ditingkatkan faktor kualitas sumber daya manusia dan modal kontraktor yang mempengaruhi kualitas pekerjaan.

  3) Penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk mengetahui karakteristik seluruh kontraktor di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Barat.

  Alwi, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama.Yogyakarta: Penerbit PPE.

  Arikunto, S. 2005.Manajemen Penelitian. Cetakan ketujuh.Jakarta:PT.Asdi ahasatya Anonim. 2006. Kepres RI No. 80 Tahun 2003, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah. Beserta Penjelasannya.Bandung: Penerbit Citra Umbara.

  Ervianto, W. I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit ANDI Gaspersz, V. 2005. Total Quality Management. Jakarta: Penerbit PT gramedia Pustaka Utama.

  Imam Soeharto,I. 1995. Manajemen Proyek Konstruksi. Dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga Jakarta.13740 Juran,J.M.1996.Merancang mutu. Ancangan Baru Mewujudkan Mutu kedalam Barang dan Jasa. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

  Kirana, A. 1996. Etika Bisnis Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Kerzner, H. 1994. Project Management. Van Nostrand Reinhold Kristoforus, JE. 2008. “ Korelasi Karakteristik Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Ende”.(Tesis).

  Denpasar. Universitas Udayana Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV.Alfabeta Tjiptono,

  F. 2003. Total Quality Management.Yogyakarta: Penerbit Andi Tika, P. M. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara Wibisono, D. 2006. Manajemen Kinerja.

  Jakarta: Penerbit Erlangga.