PENGARUH KOMPETENSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN, REGULASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
PENGARUH KOMPETENSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN, REGULASI
DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
1) 2) 3) 1) Kuasa , Nadirsyah , Syukriy Abdullah . 2,3) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh hStaf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Ace
Abstract: This study aimed to examine the effect of the competence of financial management officer, regulation
and supervision of the quality of financial statements SKPD in Simeulue district government. The research
method is a census, where research using all elements of the population into research data. The study population
numbered 38 SKPD in Simeulue district government. While respondents to the Head SKPD as the official budget
users. The analytical method used is multiple linear regression analysis through the data processing program
SPSS. The result show that: compentancy, regulation and supervision local finance government quality have
effected positively on local finance government quality in partially and simultaneously.Key word: Compentancy, Regulation, supervision, Local Finance Government Quality
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi pejabat pengelola keuangan, regulasi dan
pengawasan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten
Simeulue. Metode penelitian dilakukan secara sensus, dimana penelitian menggunakan seluruh elemen populasi
menjadi data penelitian. Populasi penelitian berjumlah 38 SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simuelue.
Sedangkan yang dijadikan responden adalah Kepala SKPD sebagai pejabat pengguna anggaran. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda melaui olah data program SPSS (Statistical Package for
Social Science ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pejabat pengelola keuangan, regulasi dan pengawasan secara
bersama-sama dan terpisah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan
pemerintah Kabupaten Simeulue.Kata kunci: Kompetensi, Regulasi, Pengawasan dan Kualitas Laporan Keuangan.
PENDAHULUAN Apabila informasi yang terdapat dalam Laporan
Pemerintah daerah selaku pihak yang keuangan pemerintah daerah (LKPD) memenuhi diberikan mandat oleh rakyat untuk mengelola kriteria karakteristik kualitatif laporan keaungan dan menyelenggarakan pemerintahan di daerah pemerintah seperti yang syaratkan dalam PP No. harus mempertanggungjawabkan kinerjanya 24/2005 dan revisi PP No. 71/2010 tentang kepada rakyat dalam bentuk penyampaian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yakni laporan keuangan. Laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan serta dapat dipertanggunjawabkan selama satu periode dipahami, berarti pemerintah daerah mampu harus disusun dan disajikan berdasarkan mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam prinsip-prinsip Standar Akuntansi Pemerintahan pengelolaan keuangan daerah. Laporan Keuangan (SAP) yang merupakan persyaratan dalam upaya Pemerintah Daerah (LKPD) yang berkualitas meningkatkan kualitas laporan keuangan menunjukkan bahwa Kepala Satuan Kerja pemerintah, agar informasi yang disajikan dalam Perangkat Kabupaten (SKPD) selaku pejabat laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna. yang bertanggungjawab sesuai dengan wewenang yang telah dilimpahkan kepadanya sehubungan dengan integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan yang tercermin dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).
Fenomena yang terjadi dibeberapa masih banyak laporan keuangan yang tidak memenuhi unsur-unsur kualitas laporan keuangan khususnya pemerintah Kabupaten Simeulue. Hal ini ditunjukkan dengan hasil audit dilakukan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Simeulue. Hasil audit BPK memberikan opini Tidak Wajar (adverse opinion) untuk laporan keuangan Tahun Anggaran 2010, Opini Wajar Dengan Pengecualian untuk laporan keuangan Tahun Anggaran 2011 Opini Wajar Dengan Pengecualian untuk laporan keuangan Tahun Anggaran 2012, Opini Wajar Dengan Pengecualian untuk laporan keuangan Tahun Anggaran 2013.
Berdasarkan fenomena tersebut dapat dikatakan bahwa laporan keuangan pemerintah Kabupaten Simeulue yang merupakan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh SKPD belum sepenuhnya memenuhi kualitas laporan keuangan pemerintah seperti yang disebutkan di dalam karakteristik kualitatif dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, hal ini karena LKPD Pemerintah Kabupaten Simeulue masih mendapatkan opini wajar dengan pengecualian dari BPK.
Laporan keuangan yang berkualitas menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah laporan keuangan yang memiliki karakteristik relevan, andal, dapat dibandingkan serta dapat dipahami. Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh kompetensi sumber daya manusia.
Tuasikal (2007) menjelaskan bahwa untuk bermanfaat bagi para pemakai, maka laporan keuangan harus disusun oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidang pengelolaan keuangan daerah dan sistem akuntansi. Alfiandri (2013) menemukan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu syarat normatif kualitatif laporan keuangan. SDM adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi tujuannya (Sudarmanto, 2009, p.76). Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan memerlukan SDM yang memiliki kompetensi serta menguasai akuntansi pemerintahan (Simanjuntak, 2005, p.72).
Kualitas laporan keuangan juga dipengaruhi oleh regulasi. Regulasi adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah masyarakat dan atau sebuah negara (Kurniawan, 2008, p.1). Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang- undang Nomor 12 Tahun 2011 dinyatakan bahwa Peraturan Perundang- undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkandalam peraturan perundang-undangan. Dalam hierarki peraturan perundang- undangan, produk hukum yang berlaku di daerah terdiri dari peraturan daerah atau qanun, peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah (Pasal 7 UU No.12/2011, Pasal 146 UU No.32/2004, Pasal 151 PP No. 58/2005). positif terhadap efektifitas penyajian laporan keuangan instansi pemerintah. Dengan penerapan regulasi yang benar terhadap penyajian laporan keuangan maka informasi yang disampaikan kepada masyarakan/publik akan terealisasi secara akurat. Untuk itu perubahan-perubahan yang terjadi terhadap peraturan-peraturan dalam hal penyajian laporan keuangan haruslah di update secara berkala, agar kesalahan dalam penyajian laporan keuangan tidak terjadi lagi sehingga penyusunanlaporan keuangan menjadi lebih efektif (Pamungkas, 2012).
Keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kualitatif laporan keuangan dipengaruhi oleh pengendalian intern (Ariesta, 2013). Pengawasan pengelolaan keuangan menurut Keputusan Presiden Nomor
74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pasal 1 ayat (6) menyebutkan, bahwa pengawasan adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku yang akan menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai nilai informasi.
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, maka penulis ingin membangun sebuah model penelitian baru dimana kompetensi pejabat, regulasi dan pengawasan keuangan daerah mempunyai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Kompetensi
Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya (Hervesi, 2005 dalam Indriasari dan Nahartyo, 2008). Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya. Seseorang yang memiliki kompetensi akan bekerja dengan pengetahuan dan ketrampilanya sehingga dapat bekerja dengan mudah, cepat, intuitif dan dengan pengalamannya bisa meminimalisir kesalahan. Demikian juga halnya mengenai persiapan dan penyusunan laporan keuangan yang berkualitas memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi serta menguasai akuntansi pemerintahan (Simanjuntak, 2005, p.72).
Regulasi
Regulasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan” mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Menurut Bastian (2010, p.33), regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan tempat peribadatan, maupun organisasi sosial masyarakat lainnya.
Keberadaan regulasi atau peraturan dan pedoman dalam pengelolaan keuangan Negara/daerah yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemberi amanat. Namun, khusus untuk pengelolaan keuangan daerah maka harus dilengkapi dengan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota) yang akan digunakan sebagai dasar pengelolaan keuangan daerah bagi setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi.
Pemerintah daerah wajib menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggung- jawaban, berdasarkan SAP yang diatur oleh pemerintah pusat dalam bentuk undang-undang dan peraturan pemerintah yang bersifat mengikat seluruh pemerintah daerah (Apriani, 2012).
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan organisasi atau pemerintahan (Yosa,2010).
Pengawasan atas penyelenggaraan
pasal 1 ayat (4) dan PP No. 23/2007 pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Pengawasan atas penyelenggaran pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan .”. Arens et al. (2012, p. 349) menyebutkan bahwa tujuan penerapan pengawasan adalah tercapainya laporan keuangan yang berkualitas. Penerapan pengawasan intern yang meliputi menciptakan lingkungan pengendalian yang baik, melakukan penilaian risiko yang mungkin dihadapi, melakukan aktifitas pengendalian fisik maupun terhadap dokumen penting lainnya, menjaga kelancaran arus informasi dan komunikasi serta melakukan pengawasan terhadap seluruh proses akuntansi dan keuangan yang terjadi di dalam entitas akuntansi sehingga dengan berjalannya seluruh tahapan pengendalian intern tersebut maka akan tercipta laporan keuangan yang berkualitas.
Kualitas Laporan Keuangan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah selama satu periode. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan (PP No. 24/2005 paragraf 18). Standar akuntansi pemerintahan juga merupakan persyaratan dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam SAP dijelaskan bahwa laporan keuangan berkualits itu memenuhi karakteristik; relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami (PP No. 71/2010).
Hubungan Kompetensi SDM dengan Kualitas Laporan Keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue
Kompetensi menurut badan Nasional Sertifikasi Profesi (Fuad danAhmad, 2009, p.23) adalah suatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan/keahlian, sikap kerja tertentu ditempat kerja sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. Alfiandri (2013) menemukan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap keandalan laporan keuangan yangmeruapakan salah satu karakteristik kualitas keuangan. Penempatan pegawai yang sesuai dengan displin ilmu yang dimilikinya sangat berpengaruh terhadap output yang dihasilkan. Sangat penting untuk menempatkan SDM yang potensial dan bertanggungjawab serta dengan kompetensi yang memadai baik secara teknis maupun administrasi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah.
Hubungan Regulasi dengan Kualitas Laporan Keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue
Regulasi atau peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah masyarakat dan atau sebuah negara (Kurniawan, 2008, p.1). Regulasi publik merupakan ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan tempat peribadatan, maupun organisasi sosial masyarakat lainnya (Bastian, 2010, p.33). Pemerintah daerah, Gubernur/Bupati/Walikota dapat menyusun peraturan tentang system akuntansi pemerintahan mengacu kepada peraturan pemerintah dan ketentuan perundang- undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah (PP No. 71/2010 pasal 6 ayat 3). Semakin lengkapnya/tersedianya pelaksana sistem dan prosedur regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah disetiap SKPD maka akan menjadi lebih mudah menyusun dan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
Hubungan Pengawasan dengan Kualitas Laporan Keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue Pengawasan adalah suatu upaya yang reabilitas. Matode analisis data dalam sistematik untuk menetapkan kinerja standar penelitian dengan menggunakan analisis pada perencanaan untuk merancang sistem regresi linear berganda umpan balik informasi, untuk membandingkan Model analisis regresi yang kinerja aktual dengan standar yang telah digunakan dalam bentuk persamaan sebagai ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi berikut:
Y = α + β + β + β + ε
Keterangan: tindakan perbaikan yang diperlukan untuk Y = Kualitas Laporan Keuangan menjamin bahwa sumber daya organisasi = Konstanta α 1 2 3 = Koefisien Regresi
β β β atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
X 2 1 = Kompetensi seefisien mungkin guna mencapai tujuan X = Regulasi
X 3 = Pengawasan organisasi atau pemerintah (Yosa, 2010). ε = error term
Wardani (2012) menemukan bahwa sistem
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengendalian inter berpengaruh dan signifikan
Hasil Uji Validitas terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil uji validitas pada Tabel 4.1.
METODE PENELITIAN
Tabel. 4.1
Penelitian ini merupakan penelitian
Hasil Uji validitas
pengujian hipotesis yang bertujuan menguji Item R R
Variabel Pernyataan hitung tabel
pengaruh variabel independen yaitu
Kompetensi K1 0.539 0.300 (X ) 1
kompetensi, regulasi dan pengawasan keuangan
K2 0.720 0.300
daerah (X 1 , X 2 dan X 3 ) terhadap variabel
K3 0.710 0.300 K4 0.564 0.300 dependen yaitu kualitas laporan keuangan (Y). K5 0.519 0.300
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif K6 0.482 0.300
Regulasi (X2) R1 0.503 0.300
yang bersifat kausalitas. Populasi yang
R2 0.479 0.300
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
Tabel 4.1 – LanjutanItem R R Variabel
entitas pemerintahan dilingkungan pemerintah
Pernyataan hitung tabel R3 0.570 0.300
Kabupaten Simeulue yang berjumlah 38 SKPD,
R4 0.815 0.300
yang menjadi responden adalah pengguna R5 0.815 0.300
R6 0.738 0.300
anggaran. Sumber data yang dipergunakan
R7 0.722 0.300 Pengawasan
yaitu data primer dan data sekunder.
P1 0.704 0.300 (X3)
Instrumen penelitian ini adalah
P2 0.706 0.300 P3 0.758 0.300 menggunakan kuesioner dengan skala likert. P4 0.744 0.300
Sebelum kuesioner digunakan, terlebih
P5 0.548 0.300 P6 0.548 0.300
dahulu dilakukan uji validitas dan uji
P7 0.612 0.300 P8 0.624 0.300 adalah baik (Sekaran, 2006, p.177). Kualitas Laporan
KLK1 0.681 0.300 Pengaruh Kompetensi, Regulasi dan
Keuangan (Y) Pengawasan terhadap Kualitas Laporan
KLK2 0.682 0.300 Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah
KLK3 0.696 0.300 Kabupaten Simeulue. KLK4 0.540 0.300
Pengujian hipotesis yang dilakukan
KLK5 0.628 0.300 KLK6 0.654 0.300
dalam penelitian ini untuk menguji Sumber: Hasil Penelitian (2016) dan menganalisa rumusan hipotesis yang
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan dijelaskan bahwa variabel kompetensi, regulasi, data seluruh item pernyataan dalam kuesioner pengawasan, dan kualitas laporan keuangan hitung pada setiap variabel penelitian ini, maka memperoleh nilai r lebih besar dari 0,300. diperoleh informasi tentang pengaruh
Uji Reliabilitas 1 2
kompetensi (X ), regulasi (X ) dan pengawasan Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.2. 3 (X ) terhadap kualitas laporan keuangan (Y)
Tabel 4.2
SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Hasil Uji Reliabilitas
Simeulue. Untuk mengetahui pengaruh masing-
Jumlah Cronba Kehan 1 2 3
masing variabel X , X , X terhadap Y dapat
No. Variabel Item c Alpha dalan Bisa dilihat pada persamaan regresi linier berganda Kompetensi
1 6 0.610 diterim (X 1 )
pada Tabel 1 yang menunjukkan hasil output dari
a Bisa
program Statistical Package Social Science
Regulasi
2 7 0.773 diterim (X 2 )
(SPSS) sebagai berikut:
a Pengawasan 3 8 0.805 Baik Tabel 4.3 (X 3 )
Hasil Uji Regresi Kualitas Bisa Koefisien Laporan 2
4 6 0.717 diterim Variabel Regresi (β) R R
Keuangan a (Y) Konstanta 4.416
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
Kompetensi 0.343 0.652 0.425
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan
Regulasi 0.174
bahwa variabel komptensi, regulasi, pengawasan, Pengawasan 0.203 Sumber: Hasil Penelitian (2016) dan kualitas laporan keuangan memperoleh
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji regresi nilai alpha diantara 0.600 - 0.800 dan lebih besar maka persamaan regresi linier berganda yang dari 0.800. Dengan demikian pengukuran diperoleh adalah: reliabilitas terhadap semua variabel penelitian
Y = 4,416 + 0,343X 1 + 0,174X 2 + 0,203X 3
- + ε
menunjukkan pengukuran keandalan memenuhi Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut dapat dilihat kredibilitas CronbachAlpha sebagaimana yang bahwa nilai semua koefisien regresi tidak sama jadi persyaratan dimana keandalan dalam dengan nol (βi ≠ 0; i = 1,2,3). Masing- kisaran 0,60-0,80 bisa diterima dan > 0,80 masing koefisien regresi bebas yang diperoleh adalah β 1 = 0,343, β 2 = 0,174 ; β 3 = 0,203.
Hal ini berarti hipotesis nol (H ) ditolak dan H a diterima, artinya kompetensi, regulasi dan pengawasan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue
Pengujian hipotesis kedua, yaitu pengaruh kompetensi terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue dilakukan dengan melihat koefisien regresib (
β 1 ). Koefisien regresi ( β 1 ) untuk variabel kompetensi (X 1 ) sebesar 0,343, dimana β 1 ≠ 0. Artinya, setiap 100 % perubahan dalam variabel kompetensi akan meningkatkan kualitas laporan keuangan sebesar 34,3 %, dengan asumsi variabel regulasi (X 2 ) dan pengawasan
(X 3 ) dianggap konstan.
Hasil pengujian ini menerima hipotesis bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD dilingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue atau menolak hipotesis nol (H ).
Pengaruh Regulasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue
Pengujian hipotesis ketiga, yaitu pengaruh regulasi terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue dilakukan dengan analisis regresi liner berganda dengan bantuan SPSS. Untuk menguji pengaruh regulasi terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue dilakukan dengan melihat koefisien regresi (β 2 ). Koefisien regresi (β2) regulasi sebesar 0,174, dimana β 2 ≠ 0. Variabel regulasi (X 2 ) mempunyai pengaruh yang positif, atau dengan kata lain, regulasi secara relatif akan menaikan sebesar 17,4 % variabel kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue dengan asumsi variabel kompetensi (X 1 ) dan pengawasan (X 3 ) dianggap konstan.
Hasil pengujian menerima hipotesis yaitu regulasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue atau menolak hipotesis nol (H ).
Pengaruh Pengawasan terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue
Pengujian hipotesis keempat yaitu pengaruh pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue dilakukan dengan analisis regresi liner bergandadengan bantuan SPSS. Koefisien regresi ( β 3 ) pengawasan (X 3 ) sebesar 0,203, dimana β 3 ≠ 0. Variabel pengawasan mempunyai pengaruh yang positif atau dengan kata lain setiap 100 % perubahan dalam variabel pengawasan secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue sebesar 20,3 % dengan asumsi variabel kompetensi (X 1 ) dan regulasi
(X 2 ) dianggap konstan. Hasil pengujian menerima hipotesis yaitu pengawasan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue atau menolak hipotesis nol (H ).
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi, regulasi dan pengawasan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue.
2. Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue.
Penelitian ini hanya menggunakan variabel kompetensi SDM, regulasi dan pengawasan, diduga masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan seperti penerapan sistem informasi akuntansi keuangan daerah.
Kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue akan semakin baik bila diperkuat dengan kompetensi SDM, regulasi yang lengkap dan pengawasan yang
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah responden penelitian hanya terbatas pada kepala SKPD sebagai pengguna anggaran.
Keterbatasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
4. Pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue.
3. Regulasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Simeulue.
Alfiandri. (2013). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan SKPK Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tesis. Pasca Sarjana Akuntansi Universitas Syiah Kuala.
Apriani, Yeni. (2012). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Aceh, Tesis. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Ariesta, Fadila. (20130. Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Skripsi: Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Vol 1, No 1 Tahun 2013.
Arens A, Beasley, Elder RJ. (2012). Auditing
Saran
Yosa. (2010). Pengertian Pengawasan. Sumber:
Simanjuntak, Payaman J. (2005). Manajemen
Program Studi Magister Akuntansi Universitas Mataram.
Wardani, Sri, Putu, Ni (2012). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian Intern dan Pengelolaan Aset terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi NTB). Tesis.
Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Maluku. Jurnal Keuangan dan Perbankan . No. 1:66-82.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Tuasikal, Askam. (2007). Pengaruh Pengawasan,
Kompetensi SDM (Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi).
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan
. Lembaga Penerbit Fakultas Universitas Indonesia: Jakarta.
dan Evaluasi Kinerja
Business: A Skill Building Approach . UK: John Wiley & Sons Ltd.
Sekaran, Uma (2006). Research Methods for
- .
23 Tahun 2007 tentang Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang- undangan.
XI, Pontianak. Kurniawan, W. (2008). Peraturan Perundang- undangan. Jakarta: Azka Press. Republik Indonesia. 2011. Undang-undang
Simposium Nasional Akuntansi,
Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir).
Suatu Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Indriasari, Desi dan Ertambang, Nahartyo. (2008).
and Assurance Services: An Integrated Approach. 14therd. Pearson Prentice Hall. Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik
- .2004.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Dae
- .2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pengawasan Penyelenggaraan Daerah.
- .2007. Peraturan Pemerintah Nomor
- .2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Daerah.
- .2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah.
- .2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
- .2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Lampiran I: Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.