PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GOOD GOVERNANCE DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA SKPA PEMERINTAH ACEH)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN

  

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GOOD GOVERNANCE DAN DAMPAKNYA

PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

(STUDI PADA SKPA PEMERINTAH ACEH) 1

2

3 1)

Yusniyar , Darwanis , Syukriy Abdullah

2.3) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

  Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Ace h.

  

Abstract: This purpose of study is to determine the effect of government accounting system, internal

control on good governance and its impact on the quality of financial statements. Population studies

conducted on 132 respondents in SKPA the Aceh government using the census and panel data is

unbalanced. The analytical method used is multiple linear regression with path analysis and

hypothesis testing. The results of study show that, the governments of accounting system and internal

control both simultaneously and partially has influence to good governance. The government of

accounting system, internal control and good governance, both simultaneously and partially has

influence to the quality of financial statements.

  

Keywords: Government accounting system, internal control, good governance, quality of financial

statement.

  

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi pemerintahan,

pengendalian intern terhadap good governance serta dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan.

  populasi penelitian dilakukan pada 132 responden pada SKPA di Pemerintah Aceh dengan menggunakan metode sensus dan data panel tidak seimbang. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan analisis jalur dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap good governance. sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good governance baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

  Kata kunci : Sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern, good governance, kualitas laporan keuangan .

PENDAHULUAN disajikan dalam laporan keuangan dapat

  Kualitas laporan keuangan pemerintah dipahami oleh pengguna. Apabila informasi daerah merupakan tuntutan publik akan yang terdapat di dalam Laporan keuangan pemerintahan yang baik memerlukan adanya pemerintah daerah (LKPD) memenuhi kriteria perubahan paradigma dan prinsip-prinsip karakteristik kualitatif laporan keuangan manajemen keuangan daerah, baik pada tahap pemerintah seperti yang disyaratkan dalam PP penganggaran, implementasi maupun No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi pertanggungjawaban. Sehingga harus dilakukan Pemerintah (SAP) Indonesia yakni, relevan, oleh aparatur yang memiliki kompetensi di andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami, bidang pengelolaan keuangan daerah serta berarti pemerintah daerah mampu mewujudkan harus memahami sistem akuntansi, khususnya transparansi dan akuntabilitas dalam akuntansi keuangan daerah agar informasi yang pengelolaan keuangan daerah. berkualitas apabila laporan keuangan yang disajikan setiap tahunnya mendapat penilaian berupa Opini dari Badan Pengawas Keuangan (BPK). Ketika BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan LKPD, artinya dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu entitas pemerintah daerah tersebut disajikan dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas. Sebagaimana yang telah diatur di dalam UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, terdapat empat opini yang diberikan pemeriksa yakni: opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), opini Tidak Wajar (TP), dan Pernyataan Menolak memberi opini

  Laporan keuangan Pemerintah Aceh tahun anggaran 2013 telah disajikan secara wajar dengan pengecualian yang material. Pengecualian tersebut karena tidak sesuai dengan SAP yang merupakan sistem akuntansi pemerintahan, seperti dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah dengan memberikan pembinaan kepada kepala Satuan kerja perangkat Aceh (SKPA) beserta entitas SKPA sebagai pengelolaan keuangan daerah, agar laporan keuangan yang dihasilkan SKPA tersebut dapat memberikan informasi yang berkualitas (www.bpk.go.id/april2015).

  Untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai, maka laporan keuangan harus disusun sesuai memiliki kompetensi di bidang pengelolaan keuangan daerah dan sistem akuntansi (Tuasikal, 2009). Selanjutnya, BPK RI dalam pemeriksaan laporan keuangan pemerintah Aceh tahun anggaran 2013, BPK masih menemukan 17 kelemahan sistem pengendalian intern dan 17 temuan ketidakpatuhan atas peraturan perundang-undangan (www.bpk.go.id).

  Sistem akuntansi pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan daerah secara baik, harus dilakukan dengan mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih (clean

  goverment ), dimana pengelolaan keuangan

  daerah yang baik adalah kemampuan mengontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Mardiasmo (2002:35) menyatakan bahwa sistem pertanggungjawaban keuangan suatu institusi dapat berjalan dengan baik, apabila terdapat mekanisme pengelolaan keuangan yang baik pula. Ini berarti pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) memiliki posisi strategis dalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang akuntabel.

  Selain itu, pengendalian intern dalam pelaksanaannya juga harus diuji kefektifitasannya. Penentuan apakah pengendalian telah diimplementasikan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat serta apakah pelaksanaan sudah memiliki kewenangan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan pengendalian dilaksanakannya pengujian pengendalian intern. menurut Arens (2008:370) jika pengendalian internal tersebut ter implementasikan dengan efisien dan efektif, pelaporan keuangan yang dihasilkan andal, aset milik daerah tetap aman dan peraturan perundang-undangan dijalankan maka akan tercipta tata kelola pemerintahan yang baik.

  Sistem pengendalian intern pemerintah juga merupakan sistem pengendalian yang harus diterapkan pada lingkungan SKPA untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan kinerja pemerintah serta peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Unsur dari sistem pengendalian intern terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. Untuk mencapai tujuan dari pengendalian intern, jika kelima elemen pengendalian intern telah cukup dan dilaksanakan (PP No. 60/2008).

  Keberhasilan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih suatu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi prilaku yang berkararteristik tertentu sesuai prinsip-prinsip

  good governance. Mardiasmo (2004:25)

  mengemukakan bahwa, penyelenggaraan suatu negara yang mengimplementasikan good

  governance berarti penyelenggaraan negara

  tersebut mendasarkan diri pada prinsip-prinsip partisipasi, aturan hukum, transparansi, daya tanggap atau responsivitas, berorientasi pada konsensus, berkeadilan, efektifitas dan efisiensi, keterkaitan.

  Good governance dapat menciptakan

  laporan keuangan pemerintah berkualitas dan menekankan pada proses pengelolaan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta keterlibatan

  stakeholders

  baik bidang sosial, ekonomi maupun politik serta pendayaan sumber daya yang ada, manusia atau pun keuangan yang dilaksanakan menurut keperluan masing- masing. Sehingga diadakannya pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan agar pengelolaan keuangan rakyat yang dipegang oleh pemerintah dilakukan dengan transparan baik dari proses penyusunan hingga pertanggungjawaban sehingga akan terciptanya akuntabilitas didalam pengelolaannya. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien adalah salah satu wujud tata kelola pemerintahan yang baik (Salam, 2004:19).

  Penelitian yang berkaitan dengan good

  governance memang telah banyak diangkat

  seperti halnya penelitian Solikin (2008), Solikin dan Memen (2011), Zeyn (2011), Azlim et al. (2012), Sari (2012), Sari (2013), Ristanti et al. (2014). Namun, penelitian mengenai sistem pengendalian intern, sistem akuntansi pemerintahan dan kualitas laporan keuangan daerah atau suatu organisasi masih terbatas.

  Karena penelitian yang diangkat lebih banyak mengarah pada pengawasan keuangan daerah, anggaran dan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern secara

  governance serta menguji pengaruh good governance terhadap kualitas laporan keuangan

  pada SKPA di Pemerintah Aceh.

  KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap Good Governance Good governance merupakan peran

  pemerintah yang baik dalam mengelola keuangan daerah. Pemberlakuan kewajiban kepada seluruh pemerintah daerah untuk menyusun LKPD sesuai dengan sistem akuntansi pemerintahan baik sarana maupun prasarana pengelolaan keuangan daerah selain dari bentuk yang dituangkan SAP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel kepada seluruh penggunaan laporan keuangan pemerintah daerah.

  LKPD disusun sesuai dengan SAP (UU No. 1/2004), yang harus diikuti dalam laporan keuangan instansi pemerintah daerah, agar terciptanya prinsip-prinsip good governance pada esensinya merupakan pemerintah yang efektif dan modern, demokratis dan keterbukan terhadap masyarakat. Sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap good

  governance pada pemerintah daerah (Njeru 2000).

  Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Good Governance

  Pengendalian intern berguna untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas informasi keuangan. akuntansi tergantung konteks penggunaannya pada masing-masing organisasi itu sendiri. Pencapaian good governance dapat digunakan sistem pengendalian intern yang akan menunjukkan seberapa besar kualitas informasi keuangan, operasional dan manajerial pada suatu organisasi (Dharma, 2004).

  Sukmaningrum (2012) mengemukakan bahwa, sistem pengendalian intern meliputi berbagai alat manajemen yang bertujuan mencapai berbagai tujuan yang luas, Dengan demikian, pengendalian intern merupakan pondasi good governance dan garis pertama dalam melawan ketidak absahan data dan informasi dalam penyusunan LKPD. Sehingga pengendalian intern pemerintah berhubungan dengan good governance.

  Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu subsistem organisasi yang memfasilitasi kontrol dengan melaporkan kinerja pemerintah daerah. Ruang lingkup sistem akuntansi keuangan daerah mencakup kebijakan sistem akuntansi, prosedur sistem akuntansi, sumber daya manusia dan teknologi informasi. Kegagalan untuk melakukannya memiliki dampak negatif pada proses keuangan organisasi. Kualitas informasi yang buruk dapat mengakibatkan kerugian pada pengambilan keputusan (Ratifah dan Mochammad, 2012).

  Penerapan sistem akuntansi pemerinta han dilakukan, agar laporan keuangan yang dihasilkan pemerintah dapat diperbandingkan pemahaman antara penyaji laporan keuangan, penguna laporan keuangan maupun pengawas laporan keuangan (Mardiasmo, 2002:167). Penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan pemerintah (Nugraheni dan Imam, 2008).

  Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Pengendalian intern pada pemerintah daerah diatur dalam PP No. 60/2008 yaitu: sistem pengendalian intern merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi.

  Tujuan sistem pengendalian internal menurut Warren et al. (2005) salah satunya adalah untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Suatu sistem yang berkualitas, dirancang, dibangun dan dapat bekerja dengan baik apabila bagian-bagian yang terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Sistem informasi akuntansi yang menunjang kelancaran kerja sistem informasi akuntansi (internal control).

  Pengaruh Good Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas dalam pengelolaan keuangan daerah sebagai acuan untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah berkualitas, secara konseptual pengertian tata kelola pemerintahan yang baik mengandung dua pemahaman yaitu, nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah saat ini dan kedepan ditentukan oleh kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, dan inti dari kualitas pemerintah daerah sangat ditentukan oleh kualitas pengelolaan keuangannya (Kusmayadi, 2005).

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Batubara (2006), menemukan bahwa penerapan

  good governance merupakan tuntutan dari

  pembaharuan sistem keuangan. Tujuannya agar pengelolaan uang rakyat dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan dalam pelaporan keuangan berdasarkan konsep value

  for money sehingga tercipta akuntabilitas

  publik, pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.

  Hipotesis Penelitian 1.

  Sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh terhadap good governance pada SKPA di Pemerintah Aceh. Sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap good governance pada SKPA di pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai Pemerintah Aceh. dengan prinsip-prinsip akuntansi yang 3. berterima umum (Kepmendagri No. 29/2002). Pengendalian intern berpengaruh terhadap

  good governance pada SKPA di Pemerintah Indikator yang meliputi elemen-elemen penting

  Aceh. dalam sistem akuntansi pemerintahan adalah: 4. akuntansi pemerintahan, (a) Identifikasi, (b) Pengklasifikasian, (c)

  Sistem pengendalian intern dan good governance Adanya sistem pengendalian untuk menjamin secara bersama-sama berpengaruh terhadap reabilitas, (d) Menghitung masing-masing kualitas laporan keuangan pada SKPA di pengaruh operasi Pemerintah Aceh.

  2. Pengendalian Intern (X 2 ) 5.

  Sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh Pengendalian intern sebagai sebuah terhadap kualitas laporan keuangan pada proses karena pengendalian intern melekat SKPA di Pemerintah Aceh. dalam kegiatan operasional sebuah organisasi 6. Pengendalian intern berpengaruh terhadap dan merupakan bagian yang integral dari kualitas laporan keuangan pada SKPA di aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, Pemerintah Aceh. pelaksanaan dan pemantauan kegiatan, variabel 7. Good governance berpengaruh terhadap pengendalian intern diukur dengan kualitas laporan keuangan pada SKPA di menggunakan instrumen yang dikembangkan Pemerintah Aceh. oleh Krismiaji (2002:12). Indikator yang meliputi elemen-elemen penting dalam

METODE PENELITIAN

  pengendalian intern adalah: (a) Lingkungan Populasi mengacu pada keseluruhan pengendalian, (b) Penilaian risiko, (c) Aktivitas kelompok orang, kejadian atau hal minat yang pengendalian, (d) Informasi, (e) Komunikasi (f) ingin peneliti investigasi (Sekaran , 2006: 121).

  Pemantauan Populasi penelitian ini adalah semua SKPA dilingkungan Pemerintah Aceh yang berjumlah

  3. Kualitas Laporan Keuangan (Z)

  55 (lima puluh lima) yang terdiri dari 22 dinas, Menurut PP No. 71/2010, kualitas 18 badan/lembaga, dan 15 sekretariat. laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam

  Operasionalisasi Variabel Penelitian

  informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi

  1. Sistem Akuntansi Pemerintahan (X 1 )

  tujuannya sebagai kebutuhan bersama pengguna Sistem akuntansi yang meliputi proses laporan keuangan pemerintah (Mahsun et al., pencatatan, pengolongan, penafsiran,

  2006:3). Indikator yang meliputi elemen- peringkasan transaksi, atau kejadian keuangan elemen penting dalam karakteristik kualitas

  (relevan), (b) Tingkat keandalan (andal), (c) Tingkat keterbandingan (dapat dibandingkan), (d) Tingkat keterpahaman (dapat dipahami).

  ε Z= zx 1 X 1 + zx 2 X 2 + z Y + ε 2 Keterangan:

  X 2 : Pengendalian intern Y : Good governance Z : Kualitas laporan keuangan ε

  X 1 : Sistem akuntansi pemerintahan

4. Good Governance (Y)

  Metode analisis data penelitian menggunakan analisi jalur (path analysis) untuk menguji pengaruh variabel-variabel eksogen terhadap variabel endogen dan juga variabel intervening. Koefisien jalur dari path analysis tersebut dilihat pada standardized coefficient dari analisis regresi linear berganda. Persamaan model regresi berganda dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

  Analisis korelasi bertujuan untuk mengui ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Sarjono dan Julianita 2011:85). Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam korelasi adalah seperti yang tergambar dalam Tabel 1.1.

  Sumber: Bungin (2011:194) Uji Mediasi

  5 0,00 Tidak ada hubungan

  4 0,10-0,29 Kurang kuat

  3 0,30-0,49 Sedang

  2 0,50-0,69 Kuat

  1 > 0,70 Sangat kuat

  No Nilai Koefisien Tingkat Hubungan

Tabel 1.1 Interpretasi Nilai R

  Uji Korelasi

  Metode Analisis

  pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki tingkat signifikan alpha dibawah 5%. Serta uji reliabilitas (uji kehandalan) berdasarkan koefisien cronbach alpha yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.

  Menurut Osborne and Geabler (1992), LAN dan BPKP (2000:6), good governance merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang solid dan bertanggungjawab serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergiaan interaksi yang konstruktif diantara domain- domain. Good governance merupakan suatu proses dan strukur yang digunakan oleh organisasi untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas oganisasi guna mewujudkan nilai-nilai atau tata kelola keuangan pemerintahan yang baik dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan publik berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

  Kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian untuk menguji kuesioner dapat dievaluasi melalui uji validitas (uji pearson product-moment

  Kualitas Data

  , , : Koefisien jalur

    

  : error term (Epsilon) zy zx yx

  Indikator yang meliputi elemen-elemen penting dalam good governance adalah: (a) Transparansi, (b) Akuntabilitas, (c) Pertanggungjawaban, (d) Keadilan

  coefficient of correlation yakni seluruh variabel berfungsi sebagai mediator ketika memenuhi kondisi berikut: (a) variasi dalam tingkat variabel independen secara signifikan menjelaskan variasi dalam mediator (yaitu, jalur a), (b) variasi dalam mediator secara signifikan menjelaskan variasi variabel dependen (yaitu, jalur b), dan (c) ketika jalur a dan b dikendalikan, hubungan sebelumnya yang signifikan antara variabel independen dan dependen tidak lagi signifikan.

  Untuk melakukan pengujian ini, kita harus memperkirakan dari 3 persamaan regresi berikut: ”pertama regresi variabel independen terhadap variabel mediasi; kedua, regresi variabel independen terhadap variabel dependen; dan ketiga, regresi variabel independen dan mediasi terhadap variabel dependen”. Ketiga persamaan regresi tersebut menguji dari keterkaitan model mediasi. Jika kondisi ini diprediksi dari semua arah, maka pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen harus lebih kecil dari pesamaan ketiga daripada persamaan kedua. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi (Rucker et al., 2011):

  1. Fully Mediation, artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator.

  2. Partially Mediation, artinya variabel independen mampu mempengaruhi secra langsung variabel dependen tanpa melalui/melibatkan variabel mediator.

  Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur (path

  analysis ) dengan menggunakan software SPSS for windows . Untuk menguji pengaruh secara

  simultan dan parsial pengaruh sistem akuntansi pemerintahan (X 1

  ) , dan pengendalian intern (X 2 )

  terhadap kualitas laporan keuangan (Z) yang dimediasi oleh good governance (Y). Manfaat model path analysis ini digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 , X 2 terhadap Y dan Z (Akdon, 2013:115). Kesimpulan diambil langsung dari nilai koefisien jalur masing-masing variabel dan koefisien determinasi (R 2 ). Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

   yx1 = yx2 = 0; Sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap good governance pada SKPA di Pemerintah Aceh.

   Paling tidak ada satu yxi (i=1,2) ≠ 0; Sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern berpengaruh terhadap

  good governance pada SKPA di Pemerintah Aceh.

   zx1 = zx2

  = zy

  =0; Sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good

  governance tidak berpengaruh terhadap

  kualitas laporan keuangan pada SKPA di Pemerintah Aceh.

   Paling tidak ada satu zxi (i=1,2,3 ) ≠ 0; Sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good governance berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPA di Pemerintah Aceh.

  1 X 1 dan X 2 0,779 sangat kuat

  Hasil Pengujian Mediasi

  sebesar 0,687. Untuk pengendalian intern dengan good governance terdapat hubungan sangat kuat dengan nilai 0,724. Selanjutnya hubungan good governance dengan kualitas laporan keuangan sebesar 0,791 juga menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Untuk sistem akuntansi pemerintahan dengan kualitas laporan keuangan memperoleh hubungan sangat kuat yakni nilainya sebesar 0,736. Begitu juga hubungan pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan memperoleh nilai 0,782 memiliki hubungan yang sangat kuat.

  governance memiliki hubungan yang kuat

  Berdasarkan hasil pengujian korelasi pada Tabel 1.2 diperoleh hubungan sangat kuat antara sistem akuntansi pemerintahan dengan pengendalian intern sebesar 0,779. Sedangkan sistem akuntansi pemerintahan dengan good

  6 X 2 dan Z 0,782 sangat kuat Sumber: Data Primer 2015 (diolah)

  5 X 1 dan Z 0,736 sangat kuat

  4 Y dan Z 0,791 sangat kuat

  3 X 2 dan Y 0,724 sangat kuat

  2 X 1 dan Y 0,687 kuat/mantap

  No Hubungan antar variabel Nilai Keterangan

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Validitas

Tabel 1.2 Hasil Uji Korelasi

  Hasil uji korelasi menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dapat dilihat pada Tabel 1.2.

  Hasil Pengujian Korelasi

  memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,624-0,846 dengan demikian seluruh item pertanyaan variabel good governance dinyatakan valid dan dapat diikutsertakan pada analisis selanjutnya. Untuk item pertanyaan variabel keempat yaitu variabel kualitas laporan keuangan memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,636-0,835 dengan demikian seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat

  governance sebagai variabel Intervening

  Untuk pertanyaan item pertanyaan good

  bahwa untuk item pertanyaan variabel sistem akuntansi pemerintahan memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,541-0,742 yang dapat disimpulkan bahwa untuk item pertanyaan variabel sistem akuntansi pemerintahan seluruhnya dinyatakan valid. Untuk item pertanyaan variabel pengendalian intern memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,380-0,758 dengan demikian seluruh item pertanyaan variabel pengendalian intern dinyatakan valid.

  and Service Solution (SPSS) dapat dilihat

  ≥ 0,50 (taraf signifikansi 5%) (Sugiyono, 2001:116). Dengan bantuan program Statistical Product

  Hasil uji validitas dengan menggunakan uji korelasi product moment syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r

  Hasil pengujian mediasi dapat dilihat dari

Tabel 1.3 Hasil Uji Mediasi

  Sig. Beta (Constant) 0113 Sistem Akuntansi Pemerintahan

  Sig. Beta (Constant) 0,152 Sistem Akuntansi Pemerintahan

  Coefficients Model Standardized Coefficients

Tabel 1.5 Hasil Uji Regresi Persamaan Kedua

  Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi persamaan kedua dapat dilihat pada lampiran output SPSS merupakan nilai koefisien regresi untuk data yang sudah dibakukan yang tidak lain adalah nilai koefisien jalur.

  Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan Pengendalian Intern dan Good Governance secara simultan dan parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  governance .

  akuntansi pemerintahan secara parsial berpengaruh terhadap good governance, yang diajukan diterima, atinya pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap good

  governance , diterima, artinya, sistem

  Berdasarkan Tabel 1.4 diatas diketahui diterima, artinya sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh terhadap good

  0,312 0,001 Pengendalian Intern 0,481 0,000 a R Square = 0,563 Adjusted R Square = 0,556 e = 0,437 F Hitung = 83,790 Sig. = 0,000 b variable (Good Governance )

  Coefficients Model Standardized Coefficients

  Regresi Koefisien (X 1 ) Koefisien

Tabel 1.4 Hasil Uji Regresi Persamaan Pertama

  Hasil dan gambaran hubungan struktural tercermin dalam struktur pengaruh sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern terhadap good governance dapat dilihat pada Tabel 1.4.

  Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Pengendalian Intern secara simultan dan parsial terhadap Good Governance

  berlaku sempurna sebagai variabel mediasi (intervening variable) untuk penerapan sistem akuntansi pemeritahan dan pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan.

  governance pada SKPA di Pemerintah Aceh

  Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pengujian mediasi diperoleh nilai koefisien regresi III < dari pada nilai koefisien dalam regresi II. Hal ini menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip good

  III 0,192 0,326 Sumber: Data Primer 2015 (diolah)

  III < regresi II

  II 0,324 0,530 Mediasi berlaku sempurna apabila nilai koefisien regresi

  (X 2 ) Keterangan

  0,192 0,013 Pengendalian Intern 0,326 0,000 Good Governance 0,423 0,000 R = 0,855 a R Square = 0,731 Adjusted R Square = 0,725 ɛ

  = 0,269 F Hitung = 116,049 Sig. = 0,000 b

  Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap Good Governance

  Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan, Pengendalian Intern dan Good Governance secara simultan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hipotesis keempat ( ) diterima.

  Hipotesis ketiga (Ha 3 ) diterima. Artinya, pengendalian intern secara parsial berpengaruh positif terhadap good governance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi pengendalian intern yang dilakukan pada setiap SKPA di Pemerintah Aceh, maka semakin tinggi pula terciptanyan prinsip-prinsip good governance .

  Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Good Governance

  setiap SKPA di Pemerintah Aceh. Sebaliknya, semakin rendah sistem akuntansi pemerintahan maka semakin rendah tingkat prinsip-prinsip good governance .

  governance yang dilakukan oleh aparatur pada

  Hipotesis kedua ( ) diterima. Artinya sistem akuntansi pemerintahan secara parsial berpengaruh positif terhadap good governance. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi penerapan sistem akuntansi pemerintahan maka semakin baik juga tingkat prinsip-prinsip good

  bahwa variabel bebas berpengaruh kuat terhadap variabel terikat sebesar 56,3%, oleh faktor-faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti halnya kualitas aparatur pemerintahan (Solikin, 2008), penyelesaian temuan audit (Sari 2013).

  Dependent variable (Kualitas Laporan Keuangan)

  Square sebesar 0,731, menunjukkan

  pada SKPA di Pemerintah Aceh dipengaruhi oleh sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern. Dimana, nilai R

  good governance . Besarnya good governance

  Artinya sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh terhadap good governance. Semua variabel yang diteliti ikut berpengaruh terhadap

  Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Pengendalian Intern secara simultan terhadap Good Governance Hipotesis pertama ( ) diterima.

  Berdasarkan Tabel 1.5 diatas diketahui yang diajukan diterima, artinya variabel sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good governance secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. yang diajukan diterima, artinya sistem akuntansi pemerintahan secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, yang diajukan diterima, artinya pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, yang diajukan diterima. Artinya, good governance secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

  Artinya, sistem akuntansi pemerintahan, secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Dimana, nilai R Square sebesar 0,731. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good governance berpengaruh kuat terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 73,1%, sedangkan 26,9% dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti seperti halnya, pemahaman akuntansi (Yuliati et al, 2010), komitmen organisasi (Ratifah dan Mochammad, 2012).

  Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  good governance berpengaruh positif dan sedang terhadap kualitas laporan keuangan.

  Hipotesis kelima ( ) diterima. Artinya, sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan lemah terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sistem akuntansi pemerintahan kurang mampu memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, sehingga belum mencapai tingkat maksimal yang diharapkan. Kondisi ini kurang optimal yang mengakibatkan perlu adanya peningkatan lagi sesuai dengan apa yang diharapkan.

  Hasil ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi penerapan prinsip-prinsip good governance pada SKPA di Pemerintah Aceh memberikan kontribusi yang sedang dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik namun belum mencapai tingkat maksimal yang diharapkan. Kondisi ini mengakibat bahwa, good governance merupakan prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik, untuk mewujudkan kualitas laporan keuangan.

  Pengaruh Good Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Hipotesis ketujuh ( ) diterima, artinya

DAFTAR PUSTAKA

  Hipotesis keenam ( ) diterima, artinya pengendalian intern berpengaruh positif dan lemah terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendalian intern mampu memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan namun belum mencapai tingkat adanya peningkatan lagi sesuai dengan apa yang diharapkan.

  Akdon dan Ridwan. 2013. Rumus dan Data

  Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Arens, Alvin A. 2008. Auditing dan Jasa

  Assurance Pendekatan Terintegrasi . Jilid I, Jakarta: Erlangga.

  Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI.

  Jakarta: Rineka Cipta. Asian Development Bank. 1999. Governance: Sound Development Management. ADB.

  Publication Stock No. 090699: 971-561- 262-8. Philippines: Manila 0980. Avianti, Ilya. 2009. Good Government

  Governance . Materi Disampaikan pada

  Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, 30

  dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.

  Governance. Jakarta: Penerbit Lembaga Administrasi Negara.

  __________2000. Governmental Financial Reporting: Accounting Issue and Practice .

  Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

  Ikatan Akuntan Indonesia

  Profesional Akuntan Publik , Jakarta: Salemba Empat.

  International Federation of Accountants (IFAC).

  2000. Preface to International Public

  Sector Accounting Standards. New York: IFAC.

  New York: IFAC. __________2010.

  IV. Semarang: Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics.

  IFAC Handbook of

  International Public Sector Accounting Pronouncements. Ed., Vol. 1-2. IFAC

  Publications. Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi.

  Yogyakarta: AMP YKP. Kusmayadi, Dedi. 2005. Pengaruh Audit

  Operasional terhadap Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Implementasi Strategi serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Survey pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industry Go Public),

  Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

  LAN dan BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good

  New York: Mc.Graw-Hill. Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan

  Cetakan

  Azlin, Darwanis, dan Usman Bakar. 2012.

  Multivariate dengan Program SPSS

  Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. __________2006. Aplikasi Analisis

  Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS .

  Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Informasi Keuangan.

  Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Hlm: 1- 14.

  Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta: BPFE. Baron R. M dan Kenny D. A. 1986. The

  Moderator-Mediator Variabel Distinction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology. 51(6): 1173-1182.

  Batubara, Alwi Hasyim. 2006. Konsep Good Governance Dalam Konsep Otonomi Daerah. Jurnal Analisis Administrasi dan Kebijakan , 3(1): 1-4.

  • –IAI. 2001. Standar

  BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh. 2015, Kelemahan Sistem Pengendalian Intern dan 17 Temuan Ketidakpatuhan atas Peraturan Perundang-undangan

  Boynton, William C., Raymond N. Johnson dan Walter G. Kell. 2006, Modern Auditing. 8 th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

  Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi Kedua. Cetakan keenam.

  Jakarta: Kencana. Cooper, Donald R, dan Pamela S. Schindler.

  2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1 Edisi Sembilan, Alih Bahasa Budijanto dkk. Jakarta: Salemba Empat. Dharma Setyawan Salam. 2004. Otonomi

  Daerah dalam Perspektif Lingkungan, Nilai dan Sumber Daya , Jakarta:

  Djambatan. Eugene A. Imhoff Jr. 2003. Accounting Quality, Auditing, and Corporate Governance.

  24 September 2013, Didownload 20 April 2015. http://bandaaceh.bpk.go.id.

  __________2007. Akuntabilitas dan Good

  __________2008. Peraturan Pemerintah

  Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

  __________2005 Peraturan Pemerintah Nomor

  24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

  __________2005 Peraturan Pemerintah Nomor

  58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

  __________2006. Peraturan Pemerintah

  Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

  Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

  __________2010. Peraturan Pemerintah

  Nomor 71 Tahun 2010. Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

  __________2006. Peraturan Menteri Dalam

  Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

  __________2011. Peraturan Menteri

  Keuangan Nomor 238/PMK. 05 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.

  __________2002. Keputusan Menteri Dalam

  __________2004. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. __________2004. Undang Undang Nomor 33

  __________2004. Undang Undang Nomor 15

  Governance. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

  Nugraheni, Purwaniati dan Imam Subaweh.

  Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: YKPN. Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati dan

  Heribertus Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor Publik . Yogyakarta: BPFE. Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik.

  Yogyakarta: UII Pres. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.

  Yogyakarta: Andi. __________2004. Otonomi Daerah dan

  Manajemen Keuangan Daerah .

  Yogyakarta: Andi. __________2007. Akuntansi Sektor Publik.

  Yogyakarta: Andi. Njeru, Geoffrey R. 2000. Citizen Participation for Good Governance and Developmen at the Local Level in Kenya, Regional Development Dialogue, 21 (1): 194-212.

  2008. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 13 (1): 48-58.

  Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.

  Osborne, David dan Ted Geabler. 1992.

  Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sektor . New York: Penguin Books.

  Qanun Aceh. 2013. Qanun Aceh Nomor 5

  Tahun 2013Tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah.

  Republik Indonesia 2003. Undang Undang

  Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara .

  __________2004. Undang Undang Nomor 1

  Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

  Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Trikonomika. 11(1):

  __________2006. Metodologi Penelitian untuk

  Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada provinsi dan kabupaten/kota di Maluku). Jurnal

  Semarang: Universitas Diponegoro. Tuasikal, Askam. 2009. Pengaruh Pengawasan,

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi.

  Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta. Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis

  Meningkatkan Kualitas Informasi Akuntansi Melalui Pemerdayaan Aparatur Pemerintah dalam Mewujudkan Good Governance. Artikel. Bandung: STIA-LAN. http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PROD/ AKUNTANSI/196510122001121.

  __________dan Memen Kustiawan. 2011.

  Akuntansi Pemerintahan, Kualitas Informasi Akuntansi dan Kualitas Aparatur Pemerintahan Daerah Terhadap Good Government Governance dan Implikasinya terhadap Kinerja Keuangan (Survey pada pemerintah kota dan kabupaten diProvinsi Jawa Barat) Prosiding Seminar Nasional Forum Bisnis & Keuangan: 53-70.

  Desi Adhariani. Edisi 5, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Solikin, Ikin. 2008. Pengaruh Penerapan

  Auditing , 5th Edition. Diterjemahkan oleh

  Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. 2005. Internal

  SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,

  1 dan 2, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011.

  Bisnis . Jilid

  Business: A skill Building Approach . New

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH INDONESIA (PERIODE 2010 – 2014) Noor Dwi Yantiningsih1 , Islahuddin2 , Said Musnadi3

0 1 11

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO

1 12 18

PENGARUH PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH TERHADAP PENGGUNAAN SAK ETAP DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Sentra Kripik Segalamider Bandar Lampung) Rosmiaty tarmizi Ni Luh Sartika Bugawanti (Universitas Bandar Lampung) E-mail: rosmiati.tarmiziyahoo.c

0 0 24

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, ARUS KAS BEBAS, DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI PADA SAHAM-SAHAM BLUE CHIP (LQ 45) PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013

0 0 11

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN TEKNIS, DAN PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, ASET TETAP, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAPFINANCIALLEVERAGE SERTA DAMPAKNYA TERHADAPHARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PENGUNGKAPAN INFORMASI TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN RETURN SAHAM STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BEI Maristiana Ayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai B. Lampung Jln. Imam Bonjol No. 468 Langkapura B.

0 0 29

PENGARUH PENERAPAN E-PROCUREMENT DAN KOMPETENSI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN TERHADAP PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYERAPAN BELANJA MODAL (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara B

0 1 11

PENGARUH PERUBAHAN SOFTWARE APLIKASI, PENERAPAN REGULASI DAN KAPASITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Kementerian Agama Provinsi Aceh)

0 0 9

PENGARUH AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada PT. Gramedia Asri Media Bandar Lampung) Herry Goenawan Soedarsa Chairul Anwar Shanti (Universitas Bandar Lampung) Email: herry.gsubl.ac.id Email: chairul.anwarubl.ac.

0 1 21