Modul Perawatan Mesin 5 Pendaftaran Pabr

Modul ke:

0
5
Fakultas

Teknik
Industri

Program Studi

Teknik Mesin

PERAWATAN MESIN
Pertemuan ke 5
Hadi Pranoto,ST.,MT
Pembuka
Materi
Akhiri Presentasi

Selamat Datang


Di perkuliahan
Perawatan Mesin
Pertemuan ke - 5

Selamat belajar
Hadi Pranoto,ST.MT
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Pendaftaran Pabrik

1. Teknik Penomoran Mesin

2. Pusat Biaya,unit, Item dan komponen

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Apa Itu Pendaftran Pabrik ???
Pendaftaran pabrik adalah register dari seluruh pabrik, peralatan dan bangunan
yang dimiliki atau digunakan oleh perusahaan, dan yang membutuhkan
perawatan jenis apapun (meskipun perawatan dapat disub-kontrakkan)
termasuk penanganan engineering selama umurnya.
Pendaftaran yang ada adalah Register Aset yang dimiliki bagian akuntan dan
Register Pabrik yang digunakan kontraktor ketika pabrik dibangun. Untuk
kebutuhan perawatan, pendaftaran ini harus ditangani secara hati-hati

mengingat :
• Sistem penomoran jarang sesuai untuk keperluan manajemen perawatan.
• Mereka membuat pendaftaran peralatan yang tidak terkait dengan
perawatan.
• Terkadang pekerjaan ini sering terlambat, banyak item barang yang sudah
hilang.
• Pendaftaran disusun oleh orang yang memiliki persepsi berbeda-beda
tentang fungsi perawatan, sehingga deskripsi peralatan dan
pengelompokkannya tidak sesuai.
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Jadi pendaftaran baru harus disusun dengan penomoran yang tepat. Pendaftaran

baru ini dapat digunakan untuk memodifikasi dan membetulkan pendaftaran
peralatan pabrik sebelumnya. (Dalam kenyataannya, banyak departemen
perawatan melihat isi dari register aset, sementara akuntan mengatur aspek
finansialnya seperti penurunan harga/depresiasi). Sebagai hasilnya, register aset
dan pabrik akan tersusun atas informasi yang sama, yang akan lebih
menguntungkan perusahaan.
Pembaharuan (update) pendaftaran pabrik adalah suatu keharusan.Hal ini
merupakan pondasi dari sistem perawatan, jika hal ini sudha basi maka sistem
lain juga akan basi. Pencatatan di tiap-tiap departemen harus dilakukan untuk
instalasi baru, pemindahan, modifikasi dan dan mereka harus meninjau kembali
pendaftaran pabrik.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI


>

Apa Itu Mesin ???
Untuk menyusun register pabrik, lebih dahulu perlu ditentukan apa yang disebut
dengan "mesin". Kilang minyak, kapal nuklir, pabrik kertas, dan sebagainya
dimana peralatannya saling terkait bisa dianggap sebagai "mesin".Tetapi pompa
atau turbinpun pun bisa disebut "mesin". Di sisi lain, rangkaian pekerjaan
engineering yang sejenis seperti pembubutan, shapers, drill press, pelobangan,
dsb seringkali juga saling terkait. Definisi "mesin" sangat sederhana sehingga
pendaftaran pabrikpun seharusnya dapat dibuat sederhana.
Pendefinisian "mesin" penting sebab sangat sulit untuk menganalisis
kemungkinan kegagalan dan konsekuensi kegagalan bila definisi "mesin" sangat
luas atau sangat kompleks, atau dipecah-pecah secara tidak logis. Tingkatan
dimana analisis RCM harus diterapkan dalam pembahasan ini akan lebih jelas
dibahas di bagian ’Konsekuensi Kegagalan’ pada bab selanjutnya. Dalam beberapa
kasus, pendaftaran pabrik membutuhkan pendekatan kerangka (hirarki) dari
definisi aset. Kerangka ini tidak hanya penting untuk menyiapkan jadwal
perawatan, namun juga menyederhanakan banyaknya aspek manajemen
perawatan, seperti perencanaan pekerjaan rutin dan non rutin, pembiayaan dan
penyiapan informasi manajemen

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Kerangka register pabrik terutama bergantung pada derajat kebergantungan
antara aset-aset yang berbeda, yang sangat berhubungan dengan fungsi
peralatan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhinya adalah :
• Ukuran register: jika register terdiri dari item yang sedikit (kurang dari
seratus atau dua ratus), sistem penomoran sederhana cukup dilakukan.
• Luas Daerah : Jika luas pabrik kurang dari 2.500 m2, kerangka penomoran
sederhana dapat dilakukan.
• Gabungan antara item statis, bergerak dan dapat dipindahkan : Untuk
pabrik yang tetap, lokasi memainkan peranan dalam kerangka
pendaftaran, sedangkan pabrik yang bergerak dan dapat dipindah-pindah,

hal yang terpenting adalah fungsinya.
Hal ini memungkinkan untuk membuat hirarki yang sangat komplek, bisa dibagi
dalam sistem dan sub sistem, kemudian perakitan, sub perakitan, unit dan item.
Namun bagaimanapun, hirarki tingkat tiga dan hirarki tingkat dua sudahlah
cukup untuk digunakan di banyak perusahaan.
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Pusat Biaya, Unit, Item, dan Komponen
Pusat biaya (cost centre)didefinisikan sebagai tempat, orang atau item peralatan
(atau kumpulan dari ini semua)dimana biaya bisa dibebankan kepadanya. Bisa
berupa :






Impersonal: lokasi atau kumpulan peralatan.
Personal: orang atau kelompok orang.
Operation: mesin dan atau orang yang melakukan operasi yang sama.
Proses: urutan proses yang berkesinambungan.

Kecuali ‘operasi’, seluruh definisi diatas mengacu pada mesin-mesin yang
dihubungkan satu sama lain. Banyak pabrik dibagi dalam pusat biaya produksi,
yang masing-masing dapat mewakili satu departemen produksi.Penomoran atau
pengkodean departemen ini biasanya diketahui oleh semua pekerja, sehingga
baik untuk dijadikan awal dari sistem penomoran pabrik.

<

MENU
MENU


AKHIRI
AKHIRI

>

Unit didefinisikan sebagai kumpulan dari item pabrik yang saling bergantung satu
sama lain. Bisa berhubungan secara mekanik atau elektrik. Kerusakan dari setiap
item dapat mempengaruhi prestasi unit secara keseluruhan.
Item didefinisikan sebagai bagian dari unit, biasanya merupakan bagian terkecil
yang berbeda-beda dari suatu peralatan namun perlu dipertimbangkan dalam
rangkaian operasional.
Komponen didefinisikan sebagai bagian dari item yang dapat
dipertukarkan/diganti. Gearbox, motor, kopling, dan pompa yang mandiri bisa
dikelompokkan ke dalam komponen meskipun biasanya mereka komplek dan
berukuran besar.
Suku Cadang didefinisikan sebagai suku cadang pengganti yang dapat diterima.

<

MENU

MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Kerangka Register Pabrik Tiga Tingkat
Digunakan pada register yang kompleks atau besar. Pabrik dibagi dalam pusat
biaya, unit dan item. Sebagai contoh, dari Gambar 6.1 pendaftaran pabrik pada
pabrik kecil dengan empat boiler kecil, penanganan material tambang, dan
peralatan lainnya.

Gambar 6.1.Kerangka Register Pabrik Tiga Tingkat

<

MENU
MENU


AKHIRI
AKHIRI

>

Kerangka Register Pabrik Dua Tingkat
Digunakan pada register kecil atau sederhana. Sebagai contoh dari Gambar 6.2
pabrik yang terdiri dari pusat biaya dan item tanpa unit.

Gambar 6.2.Kerangka Register Pabrik Dua Tingkat

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Bagimana Aset Sebaiknya Dinomori ?
Faktor penting yang mempengaruhi pembuatan sistem penomoran aset adalah
kerangka pendaftaran.Pada kenyataannya, kerangka dan penomoran tidak bisa
dipisah-pisah.

Penomoran Register Pabrik Tiga Tingkat

Penomoran pabrik terdiri dari tiga digit, digit pertama menyatakan nomor pusat
biaya, digit kedua menyatakan nomor unit, dan digit ketiga menyatakan nomor
item.Sebagai contoh dari Gambar 6.1.di atas, dianggap nomor pusat biaya untuk
boiler adalah 256, maka penomoran lainnya dapat dibuat seperti ini:
256–01 untuk boiler no. 1
256–02 untuk boiler no. 2
256–03 untuk boiler no. 3
256–04 untuk boiler no. 4
256–05 untukcoal handling
256–06 untuk pembangkit uap utama
256–07 untuk bangunan rumah boiler, dsb
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Penomoran item dari Boiler no. 3, bisa berupa :
256–03–01 untuk s hell and tubes
256–03–02 untuk chain grate stoker
256–03–03 untuk feed pump no. 1
256–03–04 untuk feed pump no. 2
256–03–05 untuk F D fan
256–03–06 untuk rear soot blowers, dsb

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Penomoran Register Pabrik Dua Tingkat
Penomoran pabrik terdiri dari dua digit, digit pertama menyatakan nomor pusat
biaya, dan digit kedua menyatakan nomor item. Sebagai contoh dari Gambar
6.2 di atas, bila dianggap ruang mesin diberi kode MS, maka penomoran item
masing-masing bisa berupa :
MS–01 untuk mesin bubut no. 1
MS–02 untuk mesin bubut no. 2
MS–03 untuk milling machine
MS–04 untuk shaper
MS–05 untuk mesin gerinda, dsb

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Penomoran Secara Berurutan
Penomoran dalam perusahaan biasanya dimulai saat pabrik mulai beroperasi
pertama kali, jadi nomor 1 untuk mesin pertama kali, nomor 2 untuk mesin
berikutnya, dan seterusnya. Penomoran yang berurutan ini akan memudahkan
pekerjaan. Namun tidak mungkin dilakukan bila terdapat penambahan mesin
di tengah-tengah. Akibatnya pada penomoran diberi awalan dan akhiran, yang
akan membuat beberapa menjadi susah dimengerti dan digunakan. Masalah
lainnya adalah tidak bisa digunakan untuk membedakan unit dan item. Maka,
penomoran yang berurutan sebaiknya hanya digunakan untuk pendaftaran
yang sederhana.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Nomor Item dan Nomor Komponen
Penomoran komponen merupakan suatu aspek yang terkadang kontroversial
dalam pendaftaran pabrik.Seperti yang kita tahu, sistem hirarki memfokuskan
pada unit dan item.Tetapi banyak orang percaya komponen juga harus diberi
nomor.Beberapa pendaftaran malahan didasarkan pada nomor komponen.Pada
intinya, penomoran komponen akan melekat selama hidupnya. Nomor ini tidak
berubah bila komponen dipindah ke lokasi yang berbeda.
Masalah utama dengan penomoran ini adalah penelusuran komponen
selagi berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Walaupun hal ini bukan
merupakan masalah ditinjau dari sistem tetapi pada prakteknya sangatlah sulit
untuk menjamin bahwa informasi selalu diberikan oleh pencatat selagi
komponen berpindah atau diganti atau bahkan terjadi kelupaan dan
keterlambatan. Perlu dicatat bila situasi "ambil dan ganti" terjadi, tidak hanya
satu tetapi dua komponen akan terpengaruh sehingga masalah akan timbul dua
kali. Dengan alasan ini, kurang bagus untuk menyusun pendaftaran berdasar
nomor komponen.
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Sebagai contoh pada Gambar 6.3 di bawah ini, pada awalnya setiap komponen
diberi nomor tertentu, juga terhadap itemnya. Namun jika terjadi kerusakan
pada pompa tersebut, pompa baru dengan nomor yang berbeda akan
menggantikannya.

Gambar 6.3.Contoh Penomoran Komponen
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Sebagian besar pabrik melibatkan motor listrik dalam jumlah besar, dan banyak
diantaranya identik. Ini menuntun keharusan bahwa harus dibuat sistem resmi
untuk mempertahankan jejak (record) setiap motor sehingga bila tiba-tiba
terjadi kegagalan pada motor maka dapat ditemukan penggantinya dengan
cepat. Dalam prakteknya, foreman membuat catatan data lengkap tentang
ukuran, tipe, dan lokasi seluruh motor dan teknisi listrik diberi keterbatasan
untuk mengubah catatan ini. Jika pekerjaan ini diberikan kepada teknisi listrik,
kemungkinan dia akan mengabaikan perubahan-perubahan yang terjadi. Jadi
lebih baik diterapkan sistem yang disebut “little black book“, pengumpulan data
akan lebih efektif dilakukan dari foreman untuk diberikan ke bagian lainnya.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Untuk suatu komponen tertentu kadang-kadang butuh register komponen
tambahan, yaitu bila :
• Komponen bisa dipakai ulang/reworking (contohnya penggulungan motor
dan retreading ban), bila tidak maka mereka dianggap sebagai suku cadang
yang harus diperlakukan tertentu.
• Harga komponen mahal/kompleks/kritis sehingga menguntungkan untuk
memiliki sistem khusus untuk melacaknya.
• Sejumlah besar komponen yang sama digunakan pada tempat yang
berbeda-beda dalam waktu yang bersamaan.
• Terdapat lebih dari satu sumber penyedia setiap komponen.
• Umur komponen jauh lebih pendek dari item dimana komponen tersebut
melekat.
• Tidak ada sistem penelusuran informal efektif.
• Keyakinan bahwa seluruh perpindahan komponen akan dilaporkan secara
cepat dan akurat ke bagian pencatatan.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Penomoran Kendaraan
Hampir sebagian besar kendaraan adalah item.Permasalahannya adalah bagaimana
memilih prioritas utama dalam penomoran kendaraan. Dua kunci pokok adalah ukuran
kendaraan dan armada itu berhubungan dengan pendaftaran lain yang lebih besar.
• Untuk armada kecil independen, penomoran secara seri biasanya sudah cukup.
• Untuk armada besar independen, pendaftaran didasarkan pada jenis operasi dan pusat
biaya yang berbeda misalnya mobil penumpang kecil, mobil barang kecil, buldozer,
heavy trucks.
• Setiap kendaraan memiliki nomor item yang dikaitkan pada nomor pusat harganya.
Ketika kendaraan dipakai dalam pabrik atau pertambangan, seluruh armada biasanya
ditambah dengan kode harga lainnya, atau dikatakan menggunakan hirarki tiga tingkat.
Digit pertama sebagai kode harga, digit kedua mengelompokkan tipe kendaraan dan
digit ketiga sebagai identifikasi masing-masing kendaraan.
Register komponen yang bisa diterapkan adalah engine, gearbox dan ban, mengingat
mereka memenuhi persyaratan sistem pencatatan komponen dan untuk mengevaluasi
prestasi komponen dari beberapa vendor. Penghematan walaupun kecil pada satu
komponen akan terasa efek perkaliannya pada keseluruhan armada.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Kode Fungsi dan Kode Gabungan
Terkadang perlu memasukkan kode fungsi dalam penomoran item, yang menunjukkan
fungsional dari masing-masing peralatan. Sebagai contoh dengan menggunakan hirarki tiga
tingkat, penomoran 256-03-04 untuk sebuah pompa dapat diganti dengan 2256-03-P-04,
untuk menunjukkan bahwa tambahan “P“ itu adalah untuk penomoran pompa. Demikian
juga berlaku pada “F“ untuk fan dan “C“ untuk kompresor misalnya.
Pengkodean ini jarang digunakan dengan alasan ketika terdapat banyak penomoran item
dalam sebuah laporan, biasanya diikuti dengan pemberian deskripsi secara verbal.
Betapapun jelasnya sistem pengkodean fungsi dibuat, beberapa artikel mengalami
kegagalan di luar sistem kode tersebut atau bahkan pengkodean tadi melayani dua fungsi
yang berbeda. Sehingga pengkodean ini dianggap berlebihan. Sedangkan alasan
digunakannya pengkodean fungsional adalah sistem ini memberikan analisis dan penafsiran
sejarah fungsional peralatan.
Di sisi lain, terdapat juga pengkodean secara berlebihan. Misalnya pada ‚256-P-07-F-0403’. Kode ini berarti 256 untuk tempat, P untuk fungsi, 07 mungkin menyatakan breakdown,
F menunjukkan bahwa fitter melakukan tugasnya, serta 04 dan 03 menunjukkan unit dan
item. Namun, kode ini sebaiknya dihindari karena terasa sulit dalam prakteknya.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

INFORMASI APA YANG HARUS DICATAT ?
Setiap item dalam pendaftaran pabrik menyatakan secara pasti informasi
tentang mesin apa dan bagaimana dia bekerja. Informasi ini jarang sekali
berubah selama umur mesin meskipun mengalami modifikasi. Kita
menganggap informasi ini sebagai ’data-data pabrik’, yang mencakup :
• Nomor item.
• Deskripsi tentang apa dan fungsinya.
• Detail manufaktur seperti merk, model, nomor model, nomor seri.
• Supplier lokal/agen termasuk alamat dan nomor telepon.
• Detail teknik seperti putaran, daya, kapasitas, dimensi, berat, dsb.
• Harga dan tanggal pembelian.
• Petunjuk operaasi/manual dan gambar termasuk di dalamnya daftar suku
cadang.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Pengumpulan seluruh informasi pabrik ini menjadi salah satu masalah termahal
dalam manajemen perawatan, karena harus diperoleh data keseluruhan.
Permasalahan lain adalah pengumpulan seluruh informasi ini dapat melibatkan
satu hari kerja untuk setiap itemnya. Misal untuk pabrik dengan 2000 item,
maka akan dibutuhkan 10 tahun hari kerja atau lebih untuk mengumpulkan
seluruh data. Bila kegiatan ini merupakan prioritas, dapat melumpuhkan sistem
manajemen perawatan.Yang perlu diingat, informasi ini adalah pasif, tidak
meningkatkan prestasi perawatan secara langsung.
Masalah penyediaan data dapat diselesaikan dengan pemakaian Comprehensive
Technical Library.Kepustakaan ini terdiri dari manual, handbook, katalog suku
cadang, dan gambar yang dikendalikan terus oleh draughtsmen.Data pabrik
dapat saja disusun kemudian, secara formal.Penyusunan bisa secara manual
atau menggunakan komputer.
Aspek terpenting dalam register pabrik adalah sistem penomoran dan alokasi
nomor untuk setiap sistem, yang dapat dilakukan secara manual maupun
dengan menggunakan komputer.
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Sistem Pecatatan Manual
Sistem pecatatan data manual dibagi dalam 3 bagian :
• Master List :Merupakan ringkasan dari seluruh pendaftaran. Hanya
menunjukkan nomor unit dan item, dengan deskripsi pendek, disusun dalam
bentuk buku, dan disirkulasikan. Pendaftaran ini merupakan salah satu dari
dokumen penting dikaitkan dengan sistem perawatan.
• File Data Item :Berisi informasi dari seluruh item secara terpisah. Dapat
disimpan dalam binder maupun rak.
• File Data Komponen : Disediakan jika kita akan mecatat informasi tentang
komponen. Dokumen ini harus memiliki cross-reference dengan dokumen
data item. Dokumen ini berisi informasi untuk setiap komponen.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Sistem Pecatatan Berbasis Komputer
Data pendaftaran merupakan salah satu dari persoalan pertama yang
dilontarkan pada waktu komputer dipertimbangkan untuk digunakan dalam
sistem perawatan terjadwal. Permasalahannya apakah semua data akan
disimpan seluruhnya. Pertimbangan yang perlu diambil sebelum menerapkan
komputerisasi adalah:
• Apakah pendaftaran dapat mudah diakses sebagaimana sistem manual?
Untuk selalu bisa diakes maka sistem harus on-line dan harus dapat diakses
oleh staf perawatan. Akses mudah bila sistem berupa jaringan , dengan
kebutuhan biaya tertentu.
• Apakah informasi mudah diubah atau ditambah, dibandingkan dengan
sistem manual ?
• Seberapa mahal usaha untuk memindahkan/mengkonversikan data dari
sistem pecatatan data manual yang ada ke sistem komputer? (Mungkin lebih
baik membiarkan pecatatan data manual yang ada dan sistem komputer
digunakan untuk peralatan baru)
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

BAGAIMANA MENYUSUN REGISTRASI PABRIK ?
Salah satu cara untuk mengumpulkan pendaftaran pabrik yang dapat
diandalkan atau diperbaharui dalah dengan melakukan observasi fisik di
lapangan. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Membuat gambar diagram alir setiap bagian pabrik. Tetapkan posisi tiap
peralatan termasuk yang ada di bengkel, masih standby, atau dalam proses
pemesanan. Tunjukkan mana yang dapat dipindahkan mana yang tetap dan
mana yang dapat dipertukarkan.
• Bila ingin menggunakan hirarki pendaftaran tiga tingkat, peralatan harus
dibagi dalam unit dan item dalam setiap pusat biayanya. Hati-hati untuk
langkah ini karena hal ini akan menentukan kerangka pendaftaran dan sangat
mempengaruhi sistem perawatannya. Contohnya jika ada perusahaan yang
tidak menggunakan penomoran pusat biaya yang sesuai dengan tujuan anda
kemudian memberikan pengelompokan mesin sendiri atau mengubah
pengkodean pusat biaya dengan orang-orang finansial.
• Alokasikan nomor untuk unit dan item spesifik, alokasikan juga tentang
kemungkinan ekspansi, kemudian siapkan dan distribusikan master daftar dan
laksanakan program menomori mesin.
<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

>

Daftar Pustaka
1. ASD maintenance Consulting 2011, Maintenance management hand book
2. Lindlay R.Higgins ,R.Keith Mobley,McGrow Hill six edition,Maintenance Enginering
Hand Book
3. Nowlan F S and Heap H (1978). Reliability-centred Maintenance. Springfield, Virginia:
National Technical Informatiuon Service, US Department of Commerce.

<

MENU
MENU

AKHIRI
AKHIRI

Terima Kasih
Hadi Pranoto,ST,.MT