Teknik Pencarian e journal Dalam Memenuh

Teknik Pencarian e-journal Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa
Eka Siti Aulia
Prodi Perpustakaan dan Informasi
Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak. Setiap mahasiswa memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda dan membutuhkan
informasi yang berbeda-beda pula. Memenuhi suatu kebutuhan informasi dengan mencari dan
menemukan kembali suatu informasi dalam berbagai format dan relevan merupan tujuan utama
dari information retrieval atau temu balik informasi. Terdapat beberapa teknik atau model temu
balik informasi yang telah dikemukan oleh para ahli dan dari teknik tersebut dilakukan oleh
mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam bidang akademik perkuliahan
mauapun pembelajaran pribadi. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui cara
mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi yang relevan dengan kebutuhannya dan
memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam
artikel ini dengan mengumpulkan literatur-literatur berupa elektronik jurnal yang relevan dengan
pembahasan dan dapat menunjang permasalahan.
Pendahuluan
Informasi yang beragam dan terus berkembang pada masa kini membuat mahasiswa
dituntut untuk mengikutinya. Semakin banyakya macam-macam informasi, semakin banyak pula

kebutuhan infromasi yang harus terpenuni atau masalah-masalah yang harus diselesaikan.
Dengan demikian, informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa pun berbeda-beda dan setiap
mahasiswa memiliki cara sendiri dalam mencari dan menyaring informasi yang telah mereka
temukan. Banyaknya informasi yang tersedia pada search engine membuat pengguna mengalami
kesulitan dalam mendapatkan informasi yang relevan, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat
dipercaya sehingga pengguna harus bisa memilah dan milih dalam menggunakan informasi.
Dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang pendidikannya, mahasiswa
memerlukan informasi yang memiliki mutu yang baik dan jelas penanggungjawabnya. Solehat,
dkk. (2016) mengatakan bahwa mahasisa perlu literatur yang mendukung pembelajaran, baik
dari segi materi perkuliahan maupun perkuliahan pembelajaran secara mandiri. Informasi yang
tersedia saat ini menuntut mahasiswa untuk bisa selektif dalam memilih informasi dalam
memenuhi kebutuhan informasinya terutama dalam menutupi tugas perkuliahannya. Terdapat
banyak sumber informasi dalam berbagai bentuk atau format seperti berupa buku, hasil

penelitian, jurnal serta format berbasis elektronik yang dapat mereka gunakan untuk menunjang
kebutuhan informasinya. Saat ini, sebagian besar mahasiswa lebih memilih menggunakan
internet atau berbasis web dalam mencari informasi yang relevan dengan kebutuhannya.
Mengingat dalam search engine banyak sekali informasi-informasi yang dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa dan mudah diakses. Tetapi, tidak semua informasi yang terdapat pada search
engine dapat dipertanggungjawabkan,maka mahasiswa mempunya perilaku pencarian informasi

tersendiri sesuai dengan bentuk kebutuhan yang harus mereka penuhi dan masalah yang harus
mereka pecahkan.
Sistem Temu Balik Informasi
Suatu kegiatan mencari dan menemukan informasi saat ini dilakukan oleh setiap orang
terutama oleh mahasiswa. Dalam aktivitas akademis, mahasiswa sangat membutuhkan informasi
dalam menunjang pendidikannya dan memenuhi keperluan kegiatan perkuliahannya. Setiap
mahasiswa memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda dan membutuhkan informasi yang
berbeda-beda pula. Memenuhi suatu kebutuhan informasi dengan mencari dan menemukan
kembali suatu informasi dalam berbagai format dan relevan merupan tujuan utama dari
information retrieval atau temu balik informasi.
Menurut Sulistyo-Basuki (dalam Yusrawati, 2017, hlm. 57) sistem temu kembali
informasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memberi informasi bagi
pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Berfungsi dalam
menyediakan kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan penggunanya. Temu
balik informasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh mahasiwa dalam memecahkan
suatu permasalahannya baik dalam kegiatan akademis perkuliahannya maupun kegiatan
pembelajaran secara mandiri.
Teknik atau model Temu Balik Informasi
Setiap mahasiswa memiliki cara dan teknik masing-masing untuk mencari dna
menemukan suatu informasi sesuai dnegan kebutuhan, pengalamannya, dan kemampuan yang

mereka miliki. Suatu kebutuhan mendorong mereka untuk melakukan suatu kegiatan temu balik
informasi untuk memenuhi kebutuhannya.
Beberapa ahli mengemukanan pendapatnya mengenai model atau teknik pencarian
infromasi yang dilakukan masyarakat termasuk mahasiswa, salah satunya yaitu teknik pencarian
informasi yang dikemukan oleh Ellis. Teknik pencarian infromasi ini sama seperti pencarian
ejoarnal yang berisikan informasi untuk memenuhi kebutuhan akademik mahasiswa. Menurut
Ellis (dalam Solehat, dkk. 2016, hlm. 57-58), terdapat beberapa karakteristik pencarian
informasi, yaitu sebagai berikut:

a. Starting. Starting merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dengan mulai mencari
informasi dengan bertanya kepada seseorang yang ahli dalam salah satu bidang yang
sesuai dengan permasalahan yang mereka pecahkan.
b. Chaining. Chaining merupakan seseorang menuliskan hal-hal yang penting terkait
permasalahan yang dibahas sebagai acuan mereka dalam menelusuri informasi. Kegiatan
chaining sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yakni backward chaining dan forward
chaining.
c. Browsing. Browsing merupakan suatu kegiatan mencari informasi yang relevan dengan
kebutuhan informasinya.
d. Differentiating. Differentiating merupaka suatu proses seseorang dalam memilih dan
menyaring informasi yang sudah mereka peroleh.

e. Monitoring. Monitoring adalah aktivitas individu dimana merek terus mencari informasiinformasi terbaru dengan memfokuskan pada sumber yang telah dipilih.
f. Extracting. Extracting adalah kegiatan mengambil salah satu atau beberapa informasi
yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan dalam sebuah sumber tertentu. Misalnya,
mengambil salah satu file dari sebuah World Wide Web (WWW) dalam dunia internet.
g. Verifying. Verifying merupakan kegiatan memeriksa dengan cermat apakah informasi
yang telah diperoleh sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, pada tahap ini sama halnya seperti
mengevaluasi atau menilai informasi yang telah didapat.
h. Ending. Ending merupakan akhir dari suatu kegiatan temu balik informasi dimana
seseorang telah selesai mengumpulkan dan mengolah informasi yang selanjutnya
informasi tersebut disajikan dalam bentuk artikel, skripsi, makalah, dan lain sebagainya.
Tidak semua seseorang atau mahasiswa melakukan pencarian informasi sama seperti
yang dikemukakan oleh Ellis. Ada beberapa mahasiswa yang memiliki kriteria pencarian
informasi yang berbeda sesuai keadaan dan kebutuhan informasinya. Kegiatan pencarian
informasi yang telah dikemukan Ellis hanya sebagai acuan atau sebagian besar masyarakat
menggunakan teknik ini, tetapi bisa saja tidak berurutan seperti yang dijelaskan Ellis, semua
kembali lagi ke diri individu bagaimana cara mereka melakukan pencarian informasi.
Selain yang kemukan oleh Ellis, information retrieval terdiri dari tiga model yang dapt
dilakukan, yaitu sebgai berikut :
a. Model probabilistik

Menurut Manning dkk (dalam Purnama, 2012, hlm. II-9) model probabilistik adalah
model sistem temu kembali informasi yang mengurutkan dokumen dalam urutan
menurun terhadap peluang relevansi sebuah dokumen terhadap informasi yang
dibutuhkan. Beberapa model yang juga dikembangkan berdasarkan perhitungan
probabilistik yaitu, Binary Independence Model, model Okapi BM25, dan Bayesian
Network Model
b. Model Boolean

Menurut Boolean (dalam Hasibuan dan Andri) merupakan suatu cara untuk mencari dan
menemukan informasi dengan menggunakan sebuah kata pembantu atau operatoroperator yang dapat menyaring informasi sehingga relevan dengan kata kunci yang
dimasukan pada search engine, operator-operator tersebut yaitu : “and”, “or”, dan “not”.
Adapun maksud dari operator “and” adalah untuk menggabungkan istilah-istilah kedalam
sebuah ungkapan, dan operator “or” adalah untuk memperlakukan istilah-istilah sebagai
sinonim, sedangkan operator “not” merupakan sebuah pembatasan. Pada teknik Boolean
sederhana, kueri diproses sesuai dengan operator yang digunakan dan menampilkan
dokumen berdasarkan urutan dokumen ditemukan. Sedangkan pada teknik Boolean
berperingkat, dokumen diperingkat berdasarkan bobot dari dokumen.
c. Vector space model
Dalam sistem IR, persamaan antar dokumen didefinisikan berdasarkan representasi bag
of words dan dikonversikan ke suatu model ruang vektor (vector space model - VSM).

Pada VSM, setiap dokumen di dalam database dan query pengguna. Berbeda dengan
model boolean yang menggunakan nilai biner sebagai bobot index term, Manning dkk
(dalam Purnama, 2012, hlm. II-11) menjelaskan bahwa VSM melakukan pembobotan
berdasarkantermyang seringmuncul dalam dokumen atau dikenal dengan sebutan term
frequency (tf) dan jumlah kemunculannya dalam koleksi dokumen yang disebut inverse
document frequency (idf).

Metode
Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, yaitu
dengan mengumpulkan data-data berupa ejournal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
Literatur yang sudah diperoleh kemudian dianalis dan dijadikan sebagai acuan dan landasan
terhadap permasalahan. Penelitian ini menggunakan tiga ejournal sebagai sumber atau referensi
dalam mengetahui permasalahan dalam artikel ini, yaitu bagaimana teknik atau model yang
digunakan mahasiswa dalam memperoleh ejournal.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan bahan referansi yang sudah diperoleh dan dianalisa, mahasiswa memiliki
berbagai cara untuk mencari dan menemukan suatu ejournal yang relevan dengan kebutuhannya.
banyak sekali informasi-informasi berupa ejournal yang tersedia pada sebuah search engine,
tetapi tidak semua informasi yang telah diperoleh dapat diterima sepenuhnya. Maka, sebagai
mahasiswa harus bisa memilih dan lebih selektif dalam menggunakan ejournal.

Setiap mahasiswa memiliki caranya sendiri untuk mencari dan memperoleh informasi
yang relevan dan memiliki cara yang berbeda dalam menyeleksi informasi yang telah mereka
dapat. Sebagian mahasiswa melakukan pencarian informasi dengan menggunakan model atau
teknik yang dijelas oleh Ellis, yaitu :

a. Starting, awalnya mahasiswa mencari informasi mengenai permasalahan yang akan
dibahas dengan bertanya kepada seorang ahli pada bidang yang relevan dengan
permasalahnnya, seperti pada dosen atau kepada temannya yang dianggap sudah paham
terhadap permasalahan.
b. Chaining, mahasiswa menulis poin-poin penting yang menurut mereka bisa dijadikan
patokan mereka dalam mencari ejournal.
c. Differentiating, setelah mahasiswa tersebut sudah memperoleh ejournal yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya, mereka menyeleksinya sesuai dengan permasalahan
dan informasinya dapat dipertanggungjawabkan.
d. Monitoring, mahasiswa melakukan penelusuran kembali informas berupa ejournal yang
terbaru dan lebih relevan. Dalam hal ini mahasiswa merasa tidak puas dengan ejournal
yang telah mereka peroleh sehingga terus mencari informasi. Tidak semua mahasiswa
melakukan proses ini.
e. Extracting, mahasiswa mengambil salah satu atau beberapa ejournal yang bisa menjawab
permasalahan mereka.

f. Verifying, mahasiswa melakukan evaluasi terhadap ejournal yang mereka peroleh dan
memeriksa apakan informasi tersebt benar-benar relevan atau tidak.
g. Ending merupakan kegiatan akhir mahasiswa dalam mencari ejournal. Mahasiswa
menyajikan informasi yang terdapat pada ejournal terebut dalam format yang mereka
inginkan dan berdasarkan kebutuhan.
Selain teknik-teknik yang telah dipaparkan, ada beberapa model temu balik informasi yang
dilakukan oleh mahasiswa, yaitu model probabilistic, model Boolean, dan vector space model.
Tidak semua mahasiswa mengenal istilah-istilah tersebut, namun sebagian mahasiwa melakukan
pencarian informasi dengan menggunakan teknik-teknik pada model-model tersebut.
Kesimpulan
Teknik atau model yang dilakukan oleh mahasiwa dalam mencari dan menemukan informasi
bergantung pada kebutuhan dan kemampuan yang mereka miliki. menurut Ellis, teknik pencarian
informasi termasuk ejournal terdiri atas starting, chaining, differentiating, monitoring,
extracting, verifying, dan ending. Selain itu, ada beberapa model yang bisa juga dilalukan oleh
mahasiswa, yaitu model probabilistic, model Boolean, dan vector space model. Semua modelmodel tersebut tidak harus dilakukan, setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang
berdeda dan kemampuan yang berbeda pula, maka teknik yang dilakukan pun terdapat perbedaan
antarindividu.
Daftar Pustaka
Solehat, Desviana Siti, dkk. (2016). Perilaku pencarian informasi mahasiwa pendidikan bahasa
asing di Universitas Pendidikan Indonesia. Edulib, 6(1), hlm. 51-67.

Mulyadi. (tanpa tahun). Perpustakaan sebagai literasi informasi bagi pemustaka .

Karyono, Giat dan Utomo, Fandy Setyo. (2012). Temu balik informasi pada dokumen teks
berbahasa Indonesia dengan metode vector space retrieval model. Seminar nasional teknologi
informasi dan komunikasi terapan (semantik 2012).
Hasibuan, Zainal A dan Andri, Yofi. (tanpa tahun).
Purnama, Fitro Aidil. (2012). Sistem temu balik informasi dengan menerapkan metode
probabilistik binary independence model (BIM). (Tugas akhir). Fakultas sains dan teknologi,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasum Riau.