Perkawinan Beda Agama Antar Warga Negara Indonesia Di Luar Negeri Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata Internasional

  

commit to user

  

DI LUAR NEGERI DITINJAU DARI PERSPEKTIF

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

  

Surakarta Oleh Novina Eky Dianti E00010256 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 commit to user

commit to user

commit to user

commit to user

  v

  

ABSTRAK

Novina Eky Dianti, E0010256. 2014. PERKAWINAN BEDA AGAMA

ANTAR WARGA NEGARA INDONESIA DI LUAR NEGERI DITINJAU

DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Penulisan

Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri menurut Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan kebenaran pelaksanaan perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia di luar negeri merupakan bentuk penyelundupan hukum dalam perspektif Hukum Perdata Internasional.

  Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif bersifat preskriptif. Dengan pendekatan Undang-undang, pendekatan konseptual dan pendekatan kasus. Menggunakan sumber hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum melalui studi kepustakaan. Analisis bahan hukum mengunakan silogisme deduksi yang berpangkal dari pengajuan premis mayor, kemudian diajukan premis minor dan ditarik suatu kesimpulan

  Berdasarkan penelitian dan pembahasan dihasilkan yaitu perkawinan WNI beda agama di luar negeri menurut Undang-Undang Perkawinan dianggap tidak sah karena melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1) sehingga pasangan WNI beda agama menggunakan dasar pada Pasal 56 untuk melangsungkan perkawinan mereka diluar negeri dan melakukan pencatatan di Indonesia agar memenuhi unsur administratif dari Undang-Undang Perkawinan. Menurutkaidah Hukum Pedata Internasional (HPI) perkawinan dilakukan menurut hukum tempat perkawinan dilangsungkan (Lex Loci Celebrationis). Pelaksanaan perkawinan beda agama di luar negeri menurut asas HPI merupakan bentuk penyelundupan hukum terhadap Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan.

  Kata kunci : Perkawinan, Beda Agama, Luar Negeri, Penyelundupan Hukum.

commit to user

  

ABSTRACT

NovinaEkyDianti. E00010256. 2014. INTER-RELIGION MARRIAGE

BETWEEN INDONESIAN CITIZENS ABROAD VIEWED FROM

  

INTERNATIONAL CIVIL LAW PERSPECTIVE. Thesis. Faculty of Law of

Sebelas Maret University.

  This research aimed to find out the legitimacy of inter-religion marriage

between Indonesian Citizens in abroad according to the Law Number 1 of 1974

about Marriage and the truth that the implementation of inter-religion marriage

between Indonesian Citizens in abroad is a legal smuggling in International Civil

Law perspective.

  This study is a normative law research that has prescriptive in nature.

This study employed statute, conceptution and case approaches. The data sources

were primary and secondary materials. The technique of collecting law material

was library study. The analysis on the law material was deductive syllogism

departing from proposing major premise,minor premise, and a conclusion was

drawn.

  Considering the result of this research and the discussion, it could be

found that the inter-religion marriage between Indonesian Citizens in abroad,

according to the Marriage Law is not considered as illegitimate because it

infringes the provision of article 2 clause (1). Therefore, the inter-religion

marriage of Indonesian couples who held their wedding in abroad is based on the

article 56 and it is registered in Indonesia in order to comply with the

administrative elements of Marriage Law. According to HPI rule, the wedding

which is held corresponding to the law of the country where the marriage held

(Lex Loci Celebrationis). The implementation of inter-religion marriage in

abroad according to HPI is a form of legal smuggling against the Article 2 (1) of

Marriage Law.

  Keywords: Marriage, Inter-religion, Abroad, Legal Smuggling

commit to user commit to user MOTTO Ingatlah selalu kepada ALLAH niscahya ALLAH akan selalu ingat pada kita, bersyukurlah selalu pada ALLAH karena Nikmat mana dariNya yang dapat kamu ingkari (Al Baqarah ayat 152) Arti penting manusia bukan terletak pada apa yang dia peroleh, melainkan apa yang sangat ia rindukan untuk diraih. (Kahlil Gibran) Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. (Soekarno) Pikiran merupakan sumber dari ilmu, sedangkan ilmu itu sendiri merupakan sumber amal (Wahb)

  

commit to user

PERSEMBAHAN

  Penulisan hukum ini dipersembahkan kepada

  Ibu Siti Lestari dan Bapak Indriyatmoko, kedua orang tua penulis yang telah

melimpahkan kasih dan sayang lebih banyak daripada yang dapat

diungkapkan oleh kata

  

Novita Eky Dianti, Kakak penulis yang selalu menjadi dorongan untuk maju

dan berbuat lebih baik

Sahabat-sahabat ku Nurul Bisyarati,Dyah Ayu Hardiyani , Hilda Yuwafi

Nikmah, serta Jatu Esthi Purnaningrum yang selalu memberi ilmu,

semangat, dan keceriaan disetiap suka maupun duka

Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

penulisan hukum ini Dengan mengucap Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “PERKAWINAN BEDA AGAMA ANTAR WARGA NEGARA

  

INDONESIA DI LUAR NEGERI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM

PERDATA INTERNASIONA

L”. Penulisan hukum ini diajukan sebagai

  persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) derajat S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Penulisan ini membahas mengenai keabsahan perkawinan beda agama antar WNI di luar negeri menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan kebenaran pelaksanaan perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia di luar negeri merupakan bentuk penyelundupan hukum dalam perspektif Hukum Perdata Internasional. Perkawinan yang dilakukan antar WNI beda agama di luar negeri menurut Undang-Undang Perkawinan dianggap tidak sah karena melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1) sehingga pasangan WNI beda agama menggunakan dasar pada Pasal 56 untuk melangsungkan perkawinan mereka diluar negeri dan melakukan pencatatan di Indonesia agar memenuhi unsur administratif dari Undang-Undang Perkawinan. Menurut kaidah Hukum Pedata Internasional (HPI) perkawinan dilakukan menurut hukum tempat perkawinan dilangsungkan (Lex Loci Celebrationis). Pelaksanaan perkawinan beda agama di luar negeri menurut asas HPI merupakan bentuk penyelundupan hukum terhadap Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan

  Penulisan hukum ini sendiri tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis merasa perlu mengucapakan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  

commit to user

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Bapak Dr Mohammad Jamin S.H, M.Hum selaku Pembimbing Akademik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  4. Ibu Djuwityastuti, S.H. selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  5. Bapak Pranoto, S.H.,M.H. selaku pembimping I penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

  6. Ibu Diana Tantri Cahyaningsih, S.H.,M.Hum selaku pembimbing II penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

  7. Bapak Dr.M. Hudi Asrori S. S.H.,M.Hum selaku ketua penguji dalam sidang skripsi penulis.

  8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta atas segala bekal ilmu yang bermanfaat selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  9. Segenap karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama berada di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  10. Kedua orang tua penulis, Ibu Siti Lestari dan Bapak Indriyatmoko, serta Kakakku tersayang Novita Eky Dianti yang senantiasa memberikan do’a, semangat, serta motivasi untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

  11. Sahabat-sahabatku Nurul Bisyarati,Dyah Ayu Hardiyani , Hilda Yuwafi Nikmah, serta Jatu Esthi Purnaningrum yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

  12. Kawan-kawan FH UNS, Bintang Indara jati, Ika Yuwana Darmayanti, Andina Damayanti, Ita Sulistyowati, Innaha Setyowati, Anhastiti, Mas Edy Witoko dll untuk setiap saran dan pengalaman untuk penulis.

  13. Seluruh keluarga KSP Prinscipium, dan Fosmi FH UNS yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga.

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

  

commit to user Penulis sadar bahwa penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan hukum ini. Penulis berharap semoga penulisan hukum ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi semua pihak yang membutuhkan.Terimakasih.

  Surakarta, Penulis

  

commit to user

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................. v ABSTRACT ........................................................................................... vi MOTTO ................................................................................................. vii PERSEMBAHAN .................................................................................. viii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR BAGAN ................................................................................ xiv DAFTAR TABEL .................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar belakang masalah ................................................

  B.

  6 Rumusan masalah .........................................................

  C.

  7 Tujuan penelitian ..........................................................

  D.

  7 Manfaat penelitian ........................................................

  E.

  8 Metode penelitian .........................................................

  F.

  Sistematika penulisan hukum ....................................... 12

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ………………………………………. 14 1. Tinjauan tentang Perkawinan…………………….. 14 a. Pengertian Perkawinan ................................... 14

  b. menurut Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ...

  16 1. Asas-asas Perkawinan ............................. 16

  

commit to user

2.

  Syarat-syarat Perkawinan ....................... 16

  

commit to user

3.

  Sahnya Perkawinan ................................. 17 4. Pencatatan Perkawinan ........................... 18 5. Larangan Perkawinan ............................. 20 c. Perkawinan beda agama di Indonesia ............. 20 1.

  Menurut agama Islam ............................. 21 2. Menurut agama Khatolik ........................ 22 3. Menurut agama Kristen .......................... 23 4. Menurut agama Hindhu .......................... 24 5. Menurut agama Budha ............................ 24 6. Menurut agama Khonghucu .................... 25 d. Perkawinan di luarnegeri ................................ 26 2. Tinjauan tentang Perkawinan Menurut Hukum

  Perdata Internasional ............................................. 26 a.

  Pengertian Hukum Perdata Internasional ........ 26 b.

  Perkawinan menurut Hukum Perdata Internasional ....................................................

  28 B. Kerangka Pemikiran ..................................................... 30

  BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia di Luar Negeri menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan ...................................... 32 B. Perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia di luar negeri merupakan bentuk penyelundupan hukum dalamperspektif Hukum Perdata Internasional . 49

  BAB IV PENUTUP A. Simpulan ...................................................................... 61 B. Saran ............................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

commit to user

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Sensus kasus perkawinan beda agama ................................................ 3

  

commit to user

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. Kerangka Pemikiran ........................................................................

  30