Penerapan dan Manajemen Inovasi pada McD

Inovasi dan Manajemen Produk

“Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di
McDonald’s ”

Disusun oleh :
Muhammad Fuad Adisaputra
Wieka Galih Wisudaningtyas
Dina Yanti Okasari Sinaga
Isny Gita Amelia

2511101022
2512101018
2512101031
2512101033

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014


1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusun laporan ini yang berjudul
“Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di McDonald’s” tepat waktu dan
tanpa ada masalah yang signifikan.
Laporan ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Inovasi dan
Manajemen Produk. Laporan ini berisi tentang bagaimana inovasi dan manajemen
produk diterapkan di perusahaan multinasional, seperti McDonald’s. Laporan ini
terdiri dari latar belakang penulis mengusulkan ide tersebut, analisis dan diskusi,
serta kesimpulan dan rekomendasi. Penulis berharap laporan ini dapat berguna
dalam menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.
Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang berperan dalam
penyusunan makalah ini, yakni Bapak Berto Mulia Wibawa, Spi, MM selaku
dosen mata kuliah Inovasi dan Manajemen Produk.Kritik dan saran dari semua
pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini dari awal sampai akhir.


Surabaya, Desember 2014

Penulis

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 5
1.1

LATAR BELAKANG ........................................................................................ 5

1.2

PERUMUSAN MASALAH ............................................................................... 6

1.3


TUJUAN ............................................................................................................. 6

1.4

MANFAAT ......................................................................................................... 7

1.5

SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................................... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................... 8
2.1

SEJARAH MCDONALD’S ............................................................................... 8

2.2

MCDONALD’S INDONESIA ........................................................................... 9


2.3

VISI MISI MCDONALD’S ................................................................................ 9

2.4

TUJUAN MCDONALD’S ............................................................................... 10

2.5

AKSI NYATA MCDONALD’S ....................................................................... 10

2.6

NILAI PERUSAHAAN .................................................................................... 12

2.7

SISTEM BISNIS MCDONALD’S ................................................................... 13


2.8

PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH......................................................... 13

2.9

PRODUK .......................................................................................................... 15

BAB III ANALISIS DAN DISKUSI ................................................................................ 24
3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S ............................................... 24
3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S ............... 27
3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORK PADA MCDONALD’S ....................... 30
3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENT PADA MCDONALD’S ...................... 33
3.5 PRODUK YANG SEDANG DIKEMBANGKAN ................................................ 34

3

BAB IV KESIMPULAN .................................................................................................. 37
REFERENSI ..................................................................................................................... 38


4

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa hal penting yang melatar
belakangi penulisan laporan ini, diantaranya latar belakang, perumusan masalah,
tujuan, dan manfaat yang akan digunakan dalam penelitian ini, serta sistematika
penulisan.

1.1

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di

dunia. Berdasarkan kutipan data Departemen Perdagangan AS, melalui Biro
Sensusnya di tahun 2014, Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan jumlah
penduduk mencapai 253,60 juta jiwa.(Purnomo, 2014). Berdasarkan data tersebut,
banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pasar yang
potensial. Para pebisnis pun berpeluang masuk ke Indonesia untuk memasarkan
berbagai jenis barang maupun jasa. Salah satunya adalah bisnis di industri

makanan cepat saji (fast food).
Di Indonesia, perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan
cepat saji (fast food) terus mengalami perkembangan, seperti McDonald’s, KFC,
Pizza Hut, Wendys, dan lain-lain. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak
di industri makanan cepat saji (fast food) ini mengakibatkan tingginya tingkat
kompetisi pada industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan
terus berlomba-lomba dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan sesuai
dengan kebutuhan pasar. Maka dari itu, perusahaan di industri makanan cepat saji
(fast food) menerapkan strategi inovasi, seperti inovasi pada menu, desain interior,

fasilitas, dan lain-lain.
Tak terkecuali McDonald’s. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh QSR
Magazine di tahun 2012, dimana QSR Magazine telah melakukan survei

setidaknya dalam 15 tahun terakhir, menghasilkan bahwa McDonald’s merupakan
perusahaan makanan cepat saji yang meraup penjualan terbesar di dunia, dengan
hasil penjualan (non-Amerika Serikat) sebesar 44,98 miliar dollar AS dan jumlah
unit toko (di luar AS) sebanyak 18.710 unit. (Purwanto, 2013). Oleh sebab itu,

5


McDonald’s

juga

menerapkan

strategi

inovasi

tersebut

agar

dan

dijawab

ia


tetap

memenangkan persaingan di industri ini.

1.2

PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan

yang

ingin

diselesaikan

melalui

penelitianpenerapan inovasi dan manajemen produk ini yaitu sebagai berikut :
1.


Bagaimana cara pihak manajemen mengelola manajemen inovasi di
McDonald’s?

2.

Bagaimana cara pihak manajemenmengelola intelectual propertydi
McDonald’s?

3.

Bagaimana cara pihak manajemen menjalankan strategic alliances dan
networksdi McDonald’s?

4.

Apakah peran Research & Development (R&D) di McDonald’s?

5.


Apa sajakah produk baru yang sedang dikembangkan di McDonald’s dan
apakah kegunaan produk tersebut?

1.3

TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan penelitian “Penerapan

Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional”ini antara lain :
1.

Mengetahui

dan

memahami

pengelolaan

manajemen

dan

memahami

manajemen

intelectual

inovasi

di

property

di

McDonald’s.
2.

Mengetahui
McDonald’s.

3.

Mengetahui dan memahami strategic alliances dan networks yang
dijalankan McDonald’s.

4.

Mengetahui dan memahami peran Research & Development (R&D) dalam
mendukung inovasi di McDonald’s.

5.

Mengetahui dan memahami produk baru apa saja yang sedang
dikembangkan beserta kegunaannya.

6

1.4

MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diambil dari laporan penelitian “Penerapan

Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional” oleh beberapa
pihak terkait yaitu :
1. Bagi penulisyaitu dapat mengetahui penerapan dari teori inovasi dan
manajemen produk yang telah didapat dari perkuliahan dan
mengetahui cara pengelolaan inovasi dan manajemen produk di
McDonald’s
2. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan informasi dan referensi untuk
memahami lebih dalam tentang cara menciptakan dan mengelola
inovasi perusahaan multinasional seperti McDonald’s sehingga
menjadikan perusahaan yang sukses dalam kegiatan bisnisnya.

1.5

SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk

di Perusahaan Multinasional” ini memiliki rincian sebagai berikut :
Bab I yakni Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab II yakni Gambaran
Umum Perusahaan,

7

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar2.0.1 Logo McDonald’s
(Sumber : www.aboutMcDonald’ss.com)

2.1

SEJARAH MCDONALD’S
Pada tahun 1917, Ray Kroc melamar pekerjaan sebagai supir ambulans

untuk Palang Merah Dunia. Namun, saat ia masih menjalani proses pelatihan,
perang tersebut berakhir. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai pemain
piano, sales paper cup, dan sales multi-mixer . Pada tahun 1954, ia kaget karena
adanya pesanan besar sebesar delapan buah multi-mixer dari sebuah restoran di
San Bernardino, California. Di sana ia menemukan sebuah restoran kecil yang
sukses yang dijalankan oleh Dick dan Mac McDonald’s. Pada saat itu mereka
sedang dibingungkan oleh masalah efektifitas operasional restorannya. Mereka
memproduksi menu yang terbatas, terkonsentrasi pada sedikit item saja yakni
burger, kentang goreng, dan minuman yang membuat mereka harus fokus pada
kualitas produk saja setiap waktu.
Kroc mengemukakan sebuah visi untuk mendirikan restoran McDonald’s
di seluruh wilayah Amerika Serikat kepada dua bersaudara tersebut. Pada tahun
1955, ia mendirikan McDonald’s Corporation dan lima tahun kemudian ia

8

membeli hak eksklusif atas nama McDonald’s. Pada tahun 1958, McDonald’s
telah berhasil menjual hamburger ke-100 milyar.

2.2

MCDONALD’S INDONESIA
Di Indonesia sendiri restoran McDonald’s hadir pada tahun 1991 dan

merupakan negara ke-70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N.
Rachmadi adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak
master franchise dari McDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000

pesaing. Beliau merupakan Presiden Direktur McDonald’s Indonesia sampai hai
ini. Sebelum membuka restorannya yang pertama di daerah Sarinah-Jakarta,
beliau diwajibkan mengikuti pelatihan selama setahun di Australia, Amerika
Serikat, Malaysia, dan Singapura. Dalam masa pelatihan tersebut beliau
melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana
termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudia menerapkan
semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di
Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 kru dan 26
manajer.

2.3

VISI MISI MCDONALD’S

Visi
Menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.
Misi
1.

Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap
komunitas di seluruh dunia.

2.

Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasionla yang unggul bagi
setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.

3.

Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s
ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

9

Untuk mencapai visinya, McDonald’s selalu dan terus menjamin mutu
produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan
kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.
Senyuman konsumen adalah hal penting untuk McDonald’s.

2.4

TUJUAN MCDONALD’S

1.

Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan
lebih dari 50.000 restoran.

2.

Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja saat

melakukan bisnis.
3.

McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang
ada di seluruh dunia.

4.

Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.

5.

Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa
dan menu makanan yang beragam.

6.

Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara
pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.

7.

Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemsok

barang, dan perusahaan.

2.5

AKSI NYATA MCDONALD’S
Aktivitas yang dilakukan oleh McDonald’s dalam setiap aktivitasnya

haruslah mencerminkan hal-hal berikut ini yang menjadi keunggulan bersaing
dalam McDonald’s Corporation.
1.

Good Food

Maksud pernyataan Good Food tersebut adalah bahwa McDonald’s
senantiasa menyediakan pilihan makanan yang lengkap dan seimbang serta
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen tentang makanan
tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh McDonald’s adalah terus meningkatkan
keseimbangan komposisi gizi pada menu-menu yang ada dan menambah menu
baru menggunakan bahan buah, sayur, susu rendah lemak, juga gandum utuh.
10

Selain itu McDonald’s juga akan fokus pada kesehatan anak-anak dengan
mengoptimalkan gizi pada menu anak dan mempromosikan aktivitas olahraga
anak. Yang terakhir adalah menyediakan informasi seputar nutrisi pada makanan
untuk menginformasikan konsumen kandungan gizi yang ada pada makanan
tersebut (misalnya lemak, karbohidrat, vitamin,protein, dll).
2.

Good Sourcing

Maksud pernyataan Good Sourcing tersebut adalah bahwa sumber bahan
baku makanan yang digunakan oleh McDonald’ss semuanya adalah bahan-bahan
berkualitas, memiliki cita rasa dan keamanan tinggi. Hal yang dilakukan oleh
McDonald’s untuk mencapai hal ini adalah dengan cara menggabungkan etika,
lingkungan, dan ekonomi dalam sistem supplychain-nya lewat menetapkan satu
pemasok untuk masing-masing bahan makanan untuk menjaga kualitas. Hal lain
yang dilakukan oleh McDonald’s adalah mempromosikan suasana dan tempat
kerja yang positif dan jaminan HAM lewat Program Akuntabilitas Tempat Kerja
Pemasok. Yang terakhir adalah senantiasa memperhatikan kesehatan hewan yang
akan dijadikan bahan makanan.
3.

Good Planet

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s selalu membagikan
nilai yang baik untuk bisnis dan kelestarian bumi. McDonald’s menunjukkan
tanggungjawab dalam hal kelestarian bumi ini dengan cara meminimalisasi dan
mendiversifikasi limbah restoran serta mengkonversi limbah menjadi sumber daya
yang bernilai. McDonald’s juga mengurangi intensitas karbon dengan cara
mengefisiensikan penggunaan energi, serta melaukan inovasi dalam desain
maupun peralatan restoran. Selain itu, McDonald’s juga mengelola penggunaan
air di setiap restorannya secara efisien. McDonald’s menggunakan prinsip
reduce,reuse,dan recycle dalam mengurangi dan mengefisiensikan penggunaan

energi dan kadar limbah.
4.

Good People

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s memberikan
kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang bagi setiap karyawannya lewat
program-program yang mereka laksanakan untuk meningkatkan skill dan
11

pengembangan karir karyawan. Selain itu, McDonald’s juga sangat menghargai
keberagaman dalam lingkungan kerja untuk meningkatkan kontribusi karyawan.
5.

Good Communities

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa nilai utama dari McDonald’s
mengarahkan mereka untuk memberikan banyak manfaat atau hal positif bagi
komunitas masyarakat dunia. Hal ini juga sudah sangat membudaya dalam
perusahaan ini. McDonald’s melakukannya dengan cara mendukung peningkatan
taraf hidup anak-anak dan keluarga lewat program Ronald McDonald’s House
Charities serta memberikan bantuan untuk kegiatan pendidikan juga olahraga.

2.6

NILAI PERUSAHAAN
McDonald’s adalah perusahaan yang yang sangat memperhatikan nilai-

nilai dalam setiap aktivitasnya. Nilai-nilai ini juga yang mendukung ketercapaian
visi dan misi mereka.
1.

Customer experience adalah inti dari semua aktivitas McDonald’s.

Tujuan McDonald’s adalah kualitas, servis, kebersihan dan nilai untuk
setiap pelanggan sepajang waktu karena pelanggan adaalh alasan
keberadaan McDonald’s.
2.

Komitmen terhadap penghargaan atas karyawan dengan memberikan
setiap karyawan pelatihan dan peluang untuk mengembangakan diri dan
talenta yang dimiliki serta penghargaan atas prestasi karyawan.

3.

Kepercayaan akan sistem McDonald’s. Model bisnis McDonald’s
digambarkan sebagai bangku tiga kaki dimana pemilik, suplier, dan
karyawan adalah fondasinya, dan menyeimbangkan ketiganya adalah
faktor kunci.

4.

McDonald’s menjalankan bisnis dengan etika. Standar tinggi akan
kejujuran dan integritas sangat diutamakan dalam setiap aktivitas
operasional McDonald’s.

5.

Memberikan imbal balik kepada komunitas masyarakat dunia lewat
program charity-nya.

12

6.

Meningkatkan profitabilitas perusahaan. Operasional McDonald’s
mendukung perumbuhan profit bagi shareholder . Hali ini membutuhkan
fokus yang terus menerus akan kepuasan konsumen dan ‘kesehatan’
sistem bisnis.

7.

McDonald’ss senantiasa bekerja keras untuk melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik. Inovasi-inovasi yang bersifat kontinyu
dibutuhkan

untuk

bisa

beradaptasi

terhadap

perubahan

untuk

memenangkan persaingan.

2.7

SISTEM BISNIS MCDONALD’S
Bentuk bisnis yang dijalankan oleh McDonald’s Corporation adalah

international franchising. McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruh

dunia. Strategi bisnis yang dilakukan di tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuai
dengan selera dan kondisi pasar di masing-masing negara. Sejak 1955, jumlah
restoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000 gerai di seluruh dunia.
Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada di
Canada dan Puerto Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan
1,9 miliar karyawan yang bekerja untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap
harinya, McDonald’s melayani 70 miliar orang di seluruh dunia. Lokasi restoranrestoran McDonald’s dikelompokkan menjadi 5 regional utama yakni : Amerika
Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

2.8

PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH
Penghargaan yang diperoleh oleh McDonald’s dibagi menjadi beberapa

kategori yaitu:


Brands

BrandZ
• 2014 #5 Most Valuable Global Brand
Business Insider
• 2014 #9 Most Valuable Brand In the World
Forbes

13

• 2013 #6 World's Most Valuable Brand
• 2012 #7 World's Most Powerful Brand
Interbrand


• 2013 #7 Best Global Brand
Leadership

Fortune










2014 #22 World's Most Admired Company
Ranked #3 among all companies for “Management Quality”
Ranked #7 among all companies for “Global Competitiveness”
Ranked #4 among all companies for “Financial Soundness”
McDonald’s also ranked #2 in the Food Services category

Hay Group
• 2013 #8 Best Company for Leadership
Barron's
• 2014 #42 Most Respected Company
Black Enterprise


• 2012 Don Thompson Named One of Most Powerful CEOs
Sustainability

Dow Jones Sustainability Index
• McDonald’s was a member of the Dow Jones Sustainability Index from


2005 to 2013
Workplace

• Great Place to Work Institute, "World's Best Multinational Workplaces",
2012


• Black Enterprise Magazine, "40 Best Companies for Diversity", 2012
Other

Institutional Investor Magazine
• 2013 #1 Best IR Companies - Restaurants
Bloomberg


• 2014 #9 Best 401k Plans
Fast Company

• 2014 Finalist of The Innovation By Design Awards: Experience

14

2.9

PRODUK
Berikut ini adalah produk-produk McDonald’s yang dikategorikan seperti

dibawah ini.

 Burger dan Sandwich

Gambar2.9.1 Menu Burger dan Sandwhich

Gambar2.9.2 Menu Burger dan Sandwhich

15

Gambar 2.9.3 Menu Burger dan Sandwhich
 Ayam dan Ikan

Gambar 2.9.4 Menu Ayam dan Ikan

16

Gambar 2.9.5 Menu Ayam dan Ikan

Gambar 2.9.6 Menu Ayam dan Ikan

17

 Breakfast

Gambar 2.9.7 Menu Breakfast

Gambar 2.9.8 Menu Breakfast

18

 Salad

Gambar 2.9.9 Menu Salad

 Snack

Gambar 2.9.10 Menu Snack

19

 Aneka Minuman dan Mc-Cafe

Gambar 2.9.11 Menu Minuman dan McCafe

Gambar 2.9.12 Menu Minuman dan McCafe

20

 Desert dan Shake

Gambar 2.9.13 Menu Desert dan Shake

 Happy Meal

Gambar 2.9.14 Happy Meal Chicken McNuggets

21

Gambar 2.9.15 Happy Meal Hamburger

Gambar 2.9.16 Happy Meal Cheeseburger

 Mighty Kids Meal

Gambar 2.9.17 Chicken McNuggets

22

Gambar 2.9.18 McDouble
Seluruh daftar menu yang ada di McDonald’s disesuaikan dengan selera
masyarakat tempat restoran berdiri. Contohnya, seluruh gerai

McDonald’s

Indonesia menyediakan menu nasi + ayam goreng yang tidak ditemui di negara
lain.

23

BAB III
ANALISIS DAN DISKUSI
3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S
Inovasi merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian besar pada
McDonald’s. Inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s tidak hanya berkutat pada
menu dan layanan yang merupakan core business perusahaan ini. Berikut adalah
innovation of all time yang dilakukan perusahaan McDonald’s :

1. Indoor setting (1950)
2. Drive thru window (1970)
3. Menambahkan Breakfast Menus (1980)
4. Menambahkan Play Area (1990)
5. Redesign bagian dapur
6. Gerai Self-service (2004)
7. 3 Separate Dining Sections (sekarang)






Linger zone dengan kursi yang nyaman dan koneksi wi-fi
Grab and go zone dengan counter yang tinggi

Zona fleksibel untuk anak – anak dan keluarga

Berdasarkan daftar inovasi ini, enam dari tujuh inovasi terbesar yang
dilakukan McDonald’s selama peusahaan ini berdiri adalah inovasi di bidang
layout. Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi terbesar yang pernah dilakukan

oleh McDonald’s berada pada bidang penataan layout. Dengan tujuh inovasi ini,
McDonald’s melakukan desain ulang pada 30.000 gerainya yang tersebar di
seluruh dunia secara hampir serentak.
McDonald’s memiliki visi menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan
terbaik di dunia, sehingga dia merancang strategi yang mendukung efisiensi
pekerjaan di dapur untuk mempercepat proses delivery produknya. Layout
McDonald’s yang dipakai hingga saat ini adalah layout yang didesain agar jika
karyawan diperlukan untuk berpindah dalam menyelesaikan pekerjaan, hanya
akan perlu berpindah paling banyak dua langkah kaki.
Layout adalah hal strategis yang harus diperhatikan, karena strategi

penataan layout berbasis cost-effective untuk mendukung perusahaan untuk

24

menjadi lebih kompetitif (Heizer,2008). Adapun hal – hal yang diperhatikan
McDonald’s dalam inovasi layout-nya yaitu :

 Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih baik
 Perbaikan arus material maupun manusia

 Perbaikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan
 Perbaikan interaksi dengan konsumen
 Fleksibilitas

Berikut salah satu contoh layout pada McDonald’s :

Gambar 3.1.1 Hamburger Assembly Line pada McDonald’s











McDonald’s memiliki standar untuk inovasi layout-nya, yaitu :
Penanganan maksimal material dengan alat yang tersedia
Kapasitas dan kebutuhan ruang yang efisien
Aspek lingkungan dan keindahan (estetika)
Aliran informasi, material dan manusia yang efisien
Biaya yang diperlukan untuk interaksi/aliran material dan manusia antar area
kerja

Inovasi pengaturan layout pada perusahaan McDonald’s ini ternyata bisa
meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan McDonald’s. Hal ini yang

25

pada akhirnya membuat McDonald’s dikenal sebagai perusahaan

fast food

ternama di dunia, dan terus bisa mengekspansi bisnisnya ke luar negeri.
Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah
“freedom within a framework” yaitu pemberian ruang yang bebas dan fleksibel
bagi orang – orang yang ada di McDonald’s untuk berkreasi dan mencoba banyak
hal. Prinsip yang memungkinkan terjadinya ‘kesalahan’ –untuk penyempurnaan
kemudian– ini ternyata tidak merugikan perusahaan, malah membuat perusahaan
menemukan banyak inovasi dan temuan yang menguntungkan dan mendukung
atmosfer inovatif dalam perusahaan (atau yang biasa disebut “helps avoid the
really stupid things at scale”.

Secara khusus, McDonald’s memiliki Innovation Centre yang berfungsi
menguji temuan – temuan yang ada dari karyawan maupun dari Departemen
Research & Development. Pengujian ini dilakukan karena sebagian besar inovasi

di McDonald’s muncul dari lapangan, sehingga sangat perlu diuji kebenarannya
secara ilmiah. Innovation Centre ini yang pada akhirnya banyak melahirkan
inovasi yang membuat McDonald’s bertahan dan terus berkembang hingga saat
ini.
Adapun inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s dalam bidang – bidang
yang lain diantaranya :


Packaging

Dengan

adanya

isu

mengenai

pemanasan

global,

McDonald’s

meresponnya dengan menerapkan desain packaging berbasis good planet
(tidak menggunakan bahan yang tidak terurai pada tanah). Dengan strategi
semacam ini, McDonald’s sekaligus membangun hubungan dengan
konsumennya. McDonald’s memposisikan diri sebagai perusahaan yang
peduli dengan penyelamatan lingkungan, sehingga orang – orang yang
mengkonsumsi produk McDonald’s akan merasa turut dalam usaha
penyelamatan lingkungan.


Reduction of energy usage

Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s juga
meresponnya melalui pengurangan penggunaan energi dalam menjalankan
proses bisnisnya.

26



Reduction of carbon emission

Aspek ini berhubungan dengan dua aspek sebelumnya, yaitu packaging
dan pengurangan penggunaan energi. Dengan meminimalisasi penggunaan
kedua aspek tersebut (dan menghilangkan subtansi yang membahayakan
lingkungan), maka McDonald’s juga mengurangi emisi karbon dalam
proses bisnisnya. Hal ini juga membantu meningkatkan positioning
perusahaan untuk menarik konsumen, yaitu sebagai salah satu perusahaan
yang peduli terhadap penyelamatan lingkungan.


Go Global, Act Locally

Hal ini secara spesifik merujuk pada inovasi menu dari McDonald’s.
McDonald’s menggunakan strategi bisnis (proses bisnis, marketing, dll)
yang terpusat, namun untuk citarasa produk di masing – masing negara
akan berbeda satu sama lain.


Corporate strategy

Setelah perkembangannya yang cukup signifikan, maka manajemen
McDonald’s pada saat itu berinovasi dengan memulai strategi franchising
yang dimulai dari negara asalnya, kemudian berekspansi ke luar negeri,
hingga saat ini memiliki sekitar 35.000 gerai yang tersebar di lebih dari
100 negara.

3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S
Sebagai sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa
restoran, McDonald’s memang tidak banyak memiliki hak cipta maupun hak
paten. Namun, hak kekayaan intelektual ini dari McDonald’s dirupakan sebagai
lisensi yang dijual kepada franchisee-nya.
Berdasarkan penjelasan dalam Annual Report McDonald’s tahun 2013,
disebutkan bahwa item – item yang telah didaftarkan oleh McDonald’s yaitu
trademark “McDonald’s” dan “The Golden Arches Logo”, service mark, paten

sistem bisnis, dan hak cipta sebagai perlindungan hak intelektual dari
McDonald’s. Kampanye McDonald’s bertajuk “I’m Lovin’ it, tokoh badut Ronald
McDonald’s dan logo golden arches McDonald’s berwarna kuning sukses

27

menjadi daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan hukum yurisdiksi, kedua hal ini
sah dipakai oleh siapapun selama menaati peraturan yang diberikan oleh
McDonald’s. Sedangkan, untuk aspek proses bisnis, sistem delivery, supplier ,
metode marketing, dll bersifat one-in-package dalam sistem waralaba (franchise)
yang dikeluarkan McDonald’s. Hal – hal yang menyangkut perlindungan hak
intelektual ini diatur dengan durasi dan pemberian kompensasi yang diatur oleh
McDonald’s secara terpusat.
Model franchise yang digunakan McDonald’s merupakan bentuk model
franchise yang mengijinkan franchisee, pihak manajemen, dan pemegang saham

untuk berbagi risiko dan penghargaan dari peluang bisnis baru. Sebagian besar
restoran maupun gerai McDonald’s diwaralabakan pada pemilik/operator
independen dibawah peraturan kontrak tertentu yang mengikat. Hubungan
waralaba antara franchisor dengan franchisee tidak jarang mengalami masalah
dalam berbagai dimensi karena luasnya bidang – bidang yang terkait dengan
proses

bisnisnya.

Namun,

perselisihan/permasalahan

yang

terjadi

akan

diselesaikan dengan mengacu pada kontrak yang telah ditandatangani di awal
kerjasama sebagai landasan hukum yuridis yang dianggap telah disepakati kedua
belah pihak.
Ray Kroc menerapkan aturan yang ketat terhadap sistem franchise
McDonald’s dan para pemilik waralaba harus setuju mengoperasikan gerai
waralaba dibawah kondisi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, seperti
tempat pembelian bahan baku, cara memasak, cara mengiklankan produk, dan
harga setiap menu, sehingga tidak ada perbedaan antara satu restoran McDonald’s
dengan restoran McDonald’s lainnya. Ray Kroc juga mengubah sistem penyiapan
menu agar menunya tersaji dengan cepat. Contohnya pemotongan kentang dan
roti yang dikerjakan di pabrik. Jadi, kentang yang tiba di gerai waralaba sudah
dalam keadaan telah dipotong dan beku, dan roti telah dipotong.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen,
McDonald’s menyesuaikan menu di gerai waralabanya dengan selera dan gaya
hidup masyarakat setempat. Misalnya mayoritas masyarakat Indonesia yang
mengonsumsi nasi membuat gerai waralaba McDonald’s menyediakan menu
utama nasi dan ayam. Sistem ini digunakan agar McDonald’s dapat terus bertahan

28

dan berkembang di negara tersebut dan dapat bersaing dengan restoran cepat saji
lainnya. Gerai waralaba McDonald’s pun juga selalu ditempatkan di lokasi
strategis agar mudah dijangkau konsumen.
Sebelum McDonald’s diwaralabakan, McDonald’s harus memastikan
bahwa pengelola McDonald’s merupakan orang profesional, kecuali untuk bagian
dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru. Oleh sebab itu, Ray Kroc
mendirikan lembaga pelatihan di Hamburger University di Elk Village, Illinois,
untuk melatih calon pengelola McDonald’s tersebut. Calon pengelola gerai
waralaba McDonald’s dilatih bagaimana cara mengelola restoran dan aspek-aspek
operasi McDonald’s yaitu berupa mutu (quality), pelayanan (service), kebersihan
(cleanliness) dan nilai (value).

McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan
McDonald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan.
Di kalangan anak – anak, McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald
McDonald’s yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak – anak.
Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan berwarna kuning sangat
mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang paling mudah
dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat
identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi
McDonald’s di kalangan masyarakat dunia.
Di Indonesia, ada 110 gerai waralaba McDonald’s dan McDonald’s
Corporation telah menikmati keuntungan dari McDonald’s Indonesia sebesar Rp
1,2 triliun. Rincian dari total keuntungan tersebut adalah :
1) Franchise fee sebesar Rp 81 miliar
2) Royalty fee sebesar Rp 400 miliar
3) Penjualan melalui Asset Purchase Agreement sebesar Rp 200 miliar
4) Bunga pinjaman sebesar Rp 540 miliar

Berdasarkan data “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012 versi
Entrepreneur’s Franchise 500®, McDonald’s berhasil berada di peringkat ke-5.
Peringkat ini dibuat berdasarkan data statistik dan data keuangan dari gerai
waralaba, kestabilan keuangan, peringkat pertumbuhan, dan sistem perusahaan.

29

Pertimbangan lain mencakup lama perusahaan di bisnis tersebut, kapan waktu
waralaba, biaya awal untuk membuka waralaba, pernah tidaknya tersangkut
perkara hukum, dan persentase dari franchisee yang gagal.
3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORK PADA MCDONALD’S
McDonalds melakukan strategi aliansi dengan perusahaan – perusahaan di
tiap negaranya asing – masing. McDonald’s melakukan aliansi dengan Coca Cola
Company pada tahun 1955 saat pertama membuka restoran di Des Plaines dan
mereka membutuhkan minuman. Atas dasar ambisi yang sama yaitu memperbesar
pangsa pasar di Amerika, Dewan Eksekutif McDonald’s dan Coca Cola
menyetujui kontrak ini. Strategi aliansi ini memberikan kesuksesan kepada kedua
pihak. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian McDonald’s saat ini memiliki lebih
dari 35000 restoran melayani lebih dari 70 juta orang lebih dari 100 Negara di
dunia (McDonald’s, 2014). Dilain hal, Coca Cola saat ini menjadi perusahaan
minuman terbesar sedunia dengan melisensikan 1,9 Juta layanan minuman di
seluruh dunia lebih dari 200 Negara pada setiap harinya (Coca Cola Annual
Report, 2013).
Javier C. Goizueta, wakil presiden Coca Cola dan Presiden Divisi Global
McDonald’s sedang diperintahkan untuk bertanggung jawab untuk membangun
kerjasama aliansi dengan McD di setiap restoran yang berjumlah lebih dari 31.000
outlet di seluruh dunia. Goizueta adalah seorang pemimpin bisnis berpengalaman
yang telah terbukti sukses selama 20 tahun. Pada kerjasama ini, kedua perusahaan
ini membuat suatu penawaran eksklusif:
1. The Joint Expansion Vision
McDonald dan Coca-Cola berbagi misi yang sama dan visi untuk
memperluas secara global. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan pasar
yang sangat pesat bagi kedua produk.
2. Source of Value (SoVs)
Aliansi adalah metode untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan
lebih murah. Coca-Cola telah menyelamatkan biaya integrasi vertikal dari
kemitraan dengan McDonald (Douglas et al., 1996), dibandingkan dengan

30

Pepsi yang diperluas distribusi produk-produknya ke konsumen akhir
dengan mengakuisisi Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan Taco Bell
dengan biaya yang mahal (PepsiCo, 2014). Sementara itu, menargetkan
demografi konsumen akhir yang sama, kemitraan ini memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak dalam sumber daya dan berbagi
keahlian, sinergi pemasaran dan pengurangan resiko.
3. Areas of Co-operation (AoCs)
A. Market Expansion
Kedua perusahaan ini adalah pemimpin di bidang bisnisnya serta
memiliki sumber yang banyak sekali dan pengalaman operasi bisnis
yang cukup lama sehingga menambah simetri dengan visi global.
Coca-Cola sering menyediakan kantor yang ada di berbagai daerah
sebagai dasar operasi untuk McDonald.
B. Product Development
Pengetahuan dan keahlian Coca – Cola menjadi suatu keuntungan bagi
McDonalds dalam perkembangan produknya. Pada tahun 1993, CocaCola menawarkan saran bisnis penawaran produk dari McDonald,
menciptakan Extra Value Meal. Pada tahun 2002, keduanya
mengeksekusi strategi kolaboratif untuk Amerika Latin, merancang
dan melakukan pengujian kemasan baru untuk minuman. Selain itu,
baru-baru ini, Coca-Cola membantu McDonald membuat lini produk
baru yaitu Smoothie Meal.
C. Unique Strategic values created by The Integrative Supply Chain
Rantai pasok yang unik dalam kerjasama McDonald dan Coca – Cola
menciptakan suatu nilai tambah bagi kedua perusahaan. Bukti
menunjukkan bahwa rasa terbaik dari Coca-Cola hanya tersedia di
McDonald, karena mereka membentuk sistem yang unik untuk
pengiriman dan produksi kokas. Sirup Coke biasanya disampaikan
dalam kantong plastik; Namun, karena McDonald menjual jumlah
yang lebih besar dari coke, sirup dapat disampaikan dalam stainless
steel truk tangki. Selain itu, McDonald memiliki filter reverse osmosis
menawarkan air bersih. Semua ini membuat soda lebih segar dan lebih

31

baik,

memungkinkan

McDonald

untuk

memiliki

keunggulan

kompetitif dari rasa soda yang lebih baik.
D. Advertising and Corporate Social Reponsibility
Kerjasama pada periklanan telah berhasil dilakukan pada piala dunia
2014 dengan komposisi Coca – Cola sebagai partner utama dan
McDonalds sebagai sponsor dari piala dunia 2014. Di Filipina, kedua
pasangan memulai kampanye dengan tagar #BetterTogether, yaitu
kampanye media sosial untuk mempromosikan 'makanan rantai cepat
saji itu BFF Bundle, atau paket makan yang meliputi minuman CocaCola.
Selain itu, McDonald dan Coca-Cola terus berinovasi bersama-sama
dalam rantai pasokan yang berkelanjutan. Pada tahun 2002, mereka mengejar
sponsor baru dan peluang beramal di Amerika Latin, dan membantu lebih dari
100 sekolah lokal untuk memungkinkan siswa untuk melihat koleksi dari Art
Museum. Selain itu, mereka juga mengembangkan cangkir baru dengan tutup
penguncian untuk mencegah anak-anak menumpahkan minuman mereka.


Develop an entirely new franchising business model

Memilih untuk tidak mengejar model wilayah waralaba (dipopulerkan oleh
Dairy Queen di tahun 1940-an), dimana franchisee menerima wilayah eksklusif
dan pembelian bahan dari perusahaan induk, mendukung untuk sistem
McDonald’s yang memberdayakan franchisee dengan mengumpulkan sebagian
kecil dari penjualan sebagai biaya layanan. Dengan kata lain, McDonald’s
mendorong waralaba untuk berhasil. Di sisi lain, model waralaba wilayah benarbenar menciptakan insentif bagi franchisee untuk memecah wilayah eksklusif
dalam bidang dan sub-waralaba mereka, yang akhirnya memaksa operator lokal
untuk mempertahankan kerugian. Tentu saja, hal ini menguntungkan perusahaan
waralaba tetapi tidak berkelanjutan bagi banyak rantai.


Create a real estate arm

McDonald’s benar-benar serius pada aspek bisnis real estate. McDonald’s
membentuk sebuah perusahaan real estate yang terpisah, Franchise Realty

32

Corporation, beberapa waktu di akhir 1950-an, yang awalnya negosiasi sewa

jangka panjang dengan pemilik tanah, yang kemudian menyewakan kepada
franchisee-nya. Namun, kemudian, ia membeli tanah langsung, dan kemudian

disewakan bahwa untuk franchisee-nya. Sebagai imbalannya, McDonald’s
menerima aliran laba diprediksi, dan persentase dari penjualan kotor. Ini adalah
strategi yang sangat sukses, terutama ketika mempertimbangkan apresiasi tanah.


Valuing and supporting suppliers

McDonald’s terkenal dengan sistem reward bagi siapapun yang membantu
McDonald’s dalam kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh, daripada McDonald’s
mengeluarkan uang untuk riset dan pengembangan teknologi rantai pasok dan
makanan. McDonald’s lebih mendorong suplai partnernya untuk menciptakan
teknologi yang lebih canggih dan menjanjikan pengembalian secara bisnis dan
loyalitas apabila inovasi yang dilakukan sukses. Hal ini juga mendorong pemasok
untuk berbagi teknologi dengan satu sama lain, yang sering menyebabkan proses
yang lebih efisien. Dalam menciptakan infrastruktur ini pemasok canggih,
McDonald’s sangat berkurang nya pengeluaran R&D dan investasi, dengan tetap
menjaga di tepi pengembangan teknologi pangan.
3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENT PADA MCDONALD’S
Inovasi terbesar yang dijelaskan pada awal subbab ini tidak disebutkan
sebagai hasil karya Departemen Research & Development , melainkan hasil studi
lapangan dan temuan dari berbagai stakeholder internal McDonald’s. McDonald’s
menyebutkan bahwa budaya dan talenta adalah elemen kunci dari kesuksesan, dan
saling-percaya merupakan akselerator dari perubahan positif yang ada dalam
perusahaannya. Dengan kata lain, McDonald’s memacu setiap orang dalam
perusahaan untuk menjadi kreatif dan inovatif dengan cara memberikan ruang
untuk terjadinya ‘kesalahan’ dan iterasi hingga didapatkan formulasi ide terbaik,
dan mereka juga membudayakan rasa saling menghargai ide/pendapat agar
semangat berinovasi tidak surut. Usaha ini tidak berarti melemahkan fungsi
Departemen Research & Development. Usaha ini merupakan strategi yang
dilakukan McDonald’s untuk meringankan beban Departemen Research &

33

Development agar berfokus pada hal – hal yang memang didesain untuk ditangani

departemen ini.
Peran Departemen Research & Development pada McDonald’s banyak
berfokus

pada

pengembangan

produk.

McDonald’s

adalah

perusahaan

multinasional dengan gerai di berbagai negara, dan strategi mereka untuk
pemilihan produk adalah “Go Global, Act Locally” yang berarti McDonald’s akan
memasukkan kearifan lokal pada produk dan jasa yang dia tawarkan. McDonald’s
memang memiliki menu tertentu yang ditawarkan sebagai menu utama di gerai
seluruh dunia, namun, ia juga akan menyesuaikan dengan selera, budaya, dan
kebiasaan

masyarakat

setempat.

Contohnya,

di

Indonesia

McDonald’s

memasukkan menu nasi dan ayam goreng karena makanan pokok orang Indonesia
adalah nasi, dia juga mengesampingkan hamburger karena kebanyakan penduduk
Indonesia beragama Islam dan mengharamkan daging babi (mereka menggantinya
dengan beef burger ). Contoh lain, di India, sapi adalah hewan yang dianggap suci
sehingga tidak akan ada banyak konsumsi sapi. Oleh sebab itu, mereka tidak
menjual menu beef melainkan menggantinya dengan daging ayam maupun menu
vegetarian. Contoh – contoh semacam ini adalah temuan yang menjadi hasil kerja
Departemen Research & Development. Di satu sisi, memang fungsinya adalah
mendeteksi kebutuhan pasar agar perusahaan bisa menguasai pangsa pasar di
negara yang dituju. Namun, ranah kerja Departemen Research & Development ini
tentu saja tidak hanya pada awal pengembangan produk, tapi juga pada inovasi
selama produk tersebut sudah disebar di pasar.

3.5 PRODUK YANG SEDANG DIKEMBANGKAN
Pengembangan produk McDonald’s sebenarnya dilakukan secara terus
menerus dan tidak bersifat seasonal. Pengembangan produk McDonald’s selain
dari

variasi

menu,

variasi

rasa,

variasi

topping,

bundling

packaging

(penggabungan beberapa produk untuk dijual dalam satu paket dengan harga
khusus), juga bisa berupa penyesuaian menu dengan upcoming event seperti
Christmas, Summer break, Chinese New Year, dll. Selain itu, penulis juga

34

menemukan beberapa produk baru yang sedang dikembangkan oleh McDonald’s
di beberapa negara. Berikut penulis sajikan beberapa contohnya.

McDonald’s India (October 2014)

McDonald’s Common Menu Worldwide (2014)
Dengan pola pengembangan McDonald’s yang terkesan tidak menentu ini,
McDonald’s tetap memiliki pola strategi yang mereka terapkan sebagai acuan
pengembangan produknya. Adapun strategi pengembangan produk McDonald’s
yaitu :
1) Strategi produk permanen
McDonald’s memiliki beberapa produk yang dijadikan menu permanen
yang tidak akan diubah. Contoh produknya adalah Basic Hamburger,
Cheeseburger, BigMac dan Quarter Pounder. Produk yang masuk dalam
kategori ini adalah produk yang setelah kemunculannya hingga waktu
yang lama setelahnya tidak mengalami perubahan konsumsi yang
signifikan. Strategi ini diterapkan agar McDonald’s selalu memiliki ciri
khas produk yang dikenal konsumen.
2) Strategi produk temporer
Produk kategori ini adalah produk pelengkap (terkadang musiman) dari
produk permanen yang ditawarkan. Contoh produk kategori ini adalah Big
Ocean Burger yang hanya ditawarkan pada tahun 2007. Produk kategori
ini ditawarkan untuk memberikan pengalaman baru bagi konsumen.
35

3) Pengembangan strategi produk lokal
Karena McDonald’s telah berkembang menjadi perusahaan multinasional,
maka di setiap negara McDonald’s membuat beberapa produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik pada pasar (negara) yang
dilayaninya. Contohnya, di Belanda McDonald’s membuat McKroket
yang menggabungkan burger dengan kroket sebagai makanan Belanda.
Selain itu, di New England dan Atlantic Canada mereka membuat
McLobster yaitu rolled-sandwich lobster. Strategi ini ditujukan untuk
membuat konsumen lokal merasa cocok dengan menu yang ditawarkan
McDonald’s.
4) Strategi adaptasi lokal
Strategi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s
membuat produk yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya
ini bukan produk baru, tetapi produk yang ada dan rasanya dimodifikasi
sehingga sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac di India
dimodifikasi menjadi Maharaja Mac tanpa beef, karena masyarakat India
banyak yang tidak mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau,
saus sambal di Thailand yang disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap
makanan yang ada pada makanan tradisional Thailand.

36

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan dari penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen
Produk di Perusahaan Multinasional” adalah McDonald’s merupakan salah satu
perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan cepat saji (fast food).
Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di industri serupa mengakibatkan
tingginya tingkat kompetisi di industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan
tersebut, McDonald’s terus melakukan inovasi. Prinsip pengembangan inovasi
yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom within a framework”.
Inovasi yang diterapkan McDonald’s berupa layout restoran, intelectual
property yang dirupakan sebagai lisensi yang dijual kepada franchisee-nya,

dimana sistem ini menempatkan McDonald’s berada di peringkat ke-5 dalam “10
Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012. Inovasi lain yang diterapkan
McDonald’s juga berupa strategic alliances dan networks yaitu dengan
melakukan aliansi dengan perusahaan Coca Cola Company, peran Research &
Development (R&D) yang berfokus pada pengembangan produk, dan produk baru

yang sedang dikembangkan dalam variasi menu, rasa, topping, bundling
packaging, serta penyesuaian menu dengan upcoming event.

Selain itu, McDonald’s juga menerapkan inovasi di bidang lain yaitu dari
segi packaging, reduction of energy usage, reduction of carbon emission,Go
Global Act Locally, dan corporate strategy. Untuk mendukung inovasi tersebut,

McDonald’s juga memiliki Innovation Centre yang akhirnya banyak melahirkan
inovasi di McDonald’s dan menjadikan perusahaan ini sukses di bidangnya.

37

REFERENSI
https://www.academia.edu/7463156/STRATEGI_MCDONALD’S_DITENGAH_
KOMPETISI_BISNIS_WARALABA_MAKANAN_CEPAT_SAJI, Diakses 25
November 2014
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/14/15532691/Ini.10.Restoran.Ce
pat.Saji.dengan.Penjualan.Terbesar , Diakses 23 November 2014

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/68518mcdonald_s__kebanjiran_duit_dari_indonesia, Diakses 1 Desember 2014
http://businesscasestudies.co.uk/mcdonalds-restaurants/the-route-to-fast-foodfranchising/the-advantages-for-the-franchisor.html#axzz3JqlJjHDP, Diakses 25
November 2014
http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-denganpenduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar , Diakses 23 November 2014

http://smallbusiness.chron.com/product-development-strategy-mcdonalds12207.html, Diakses 25 November 2014
http://www.franchisedirect.com/information/markettrendsfactsaboutfranchising/th
esuccessofmcdonalds/8/1111/, Diakses 25 November 2014
http://www.McDonald’ss.co.id/, Diakses 25 November 2014

38

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24