Hakikat Doa Yang Sebenarnya hukum yang sebenarnya

Hakikat Doa Yang Sebenarnya
Agama kita mengajarkan kita agar sentiasa berdoa kepada allah. Allah
memiliki segalanya. Setiap sesuatu terjadi atas izin dan kehendaknya.
Maka kita dianjurkan agar meminta kepada allah segala sesuatu yang
baik, untuk kehidupan kita di dunia ini dan kehidupan kita di akhirat
kelak. Hanya orang-orang yang sombong yang tidak mau dan malas
berdoa, meminta kepada allah. Doa bukanlah bermaksud kita meminta
sesuatu dan kemudian duduk memeluk tubuh tanpa melakukan sesuatu
apa pun. Akan tetapi doa mestilah disertai dengan usaha. Jika kita berdoa
untuk dimasukkan ke dalam syurga, kita mestilah berusaha dengan
amalan-amalan soleh dan menjauhkan diri dari perkara-perkara
munkar. Jika kita berdoa agar allah melimpahkan rezeki kepada kita, kita
harus bekerja keras untuk itu. Jika kita berdoa agar allah memberi lulus
ujian sekolah, maka kita harus belajar sungguh-sungguh.
Allah s.w.t mendengar segala permintaan kita. Apa saja yang kita minta
pasti akan didengarnya. Dan orang-orang islam apabila berdoa insya allah
akan dikabulkan oleh allah, apalagi kalau orang itu beriman dan
melakukan banyak amal soleh. Akan tetapi sudah menjadi sunnatullah,
bahwa ada doa yang allah kabulkan dengan cepat, ada doa yang allah
tidak kabulkan dan ada doa yang allah simpan untuk hari qiamat nanti
atau untuk mengganti kesusahan yang akan mengenai diri kita. Dalam

sebuah hadist riwayat imam ahmad dari abu said al-khudri rasulullah
s.a.w. bersabda yang bermaksud :
tidak ada orang muslim yang berdoa meminta kepada allah ""
s.w.t. dengan doa, dimana didalamnya tidak ada dosa dan ia
tidak memutuskan tali silaturrahmi, kecuali allah akan
memberinya antara tiga perkara: pertama allah menangguhkan
permintannya untuk yang akan datang; kedua: allah
menyimpannya untuk kesempatan lain, dan; ketiga: allah
mengalihkan darinya kejelekan dan malapetaka yang mirip
dengan permintannya
Kadang-kadang kita bertanya, mengapa allah mengkabulkan permintaan
orang-orang kafir sedangkan kita orang-orang yang beriman, kadangkadang doa kita seolah-olah tidak dikabulkan oleh allah?
Ketahuilah bahawa ada dua kemungkinan mengapa allah mengkabulkan
permintaan hambanya. Pertama karena dia cinta dan sayang terhadap
hamba tersebut. Dan kedua, karena allah murka terhadap orang tersebut.
Sesungguhnya apabila allah murka terhadap seseorang, ada kalanya allah
akan menambah rezeki seseorang, meningkatkan derajatnya dan
mengkabulkan permintaanya. Orang tersebut lalu akan menjadi lebih lalai
dari allah, akan terus tenggelam dengan kenikmatan dunia dan
maksiat. Akhirnya allah akan mencabut nyawanya dalam keadaan dia

lalai. Sehingga dia mati dalam keadaan buruk su'ul khatimah. Inilah yang
dikatakan ulama sebagai istidraj. Firman allah dalam surah al-an'am, ayat
44 yang bermaksud:
"maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintupintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka

bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa."
Kadang-kadang kita juga bertanya mengapa doa kita tidak dikabulkan
oleh allah s.w.t sedangkan ktia banyak mengerjakan ibadah dan taat
kepadanya.
Ada dua kemungkinan. Pertama, allah s.w.t suka mendengar permintaan
dari hamba-hambanya. Apabila allah suka pada seseorang hamba, maka
hamba tersebut diletakkannya dibawah rahmat dan perlindungannya.
Allah juga akan menyimpan doa-doa hamba tersebut untuk hamba itu di
hari dimana tiada guna harta dan anak. Itulah hari kiamat. Apabila tiada
sesuatu yang dapat menyelamatkan hamba tersebut dari api neraka,
maka ketika itu allah akan menunjukkan kepada hamba tersebut segala
doa-doanya

dan
ketika
itu
doa-doa
tersebut
akan
dapat
menyelamatkannya dari api neraka. Dalam riwayat aisyah r.a. berkata :
"tidak ada seorang muslim yang berdo'a kepada allah meminta
sesuatu kemudian tidak muncul, kecuali allah menangguhkannya
untuk kesempatan lain di dunia, atau allah menangguhkannya
hingga hari qiamat nanti, kecuali ia tergesa-gesa dan putus asa".
Lalu urwah bertanya:"wahai ummul mukminin, bagaimana ia
tergesa-gesa dan putus asa?" aisyah menjawab:"misalnya ia
berdoa, lalu berkata aku sudah berdoa tapi tidak diberi, atau aku
telah berdoa tapi tidak dikabulkan"
Begitulah, betapa cinta dan kasih sayang allah terhadap kita. Bukan
karena allah tidak mau memberi permintaan kita, tetapi allah akan
menyimpankannya untuk kita di hari kiamat kelak. Itulah doa-doa orangorang solihin, orang-orang yang taat kepada allah s.w.t.
Kedua, doa tersebut tidak dikabulkan oleh allah karena suatu sebab yang

ada dalam diri kita. Misalnya kita meminta sesuatu kepada allah tetapi
kita tidak patuh perintahnya. Kita ingin allah memberi sesuatu kepada
kita, tetapi sangat tidak seimbang dengan apa yang kita telah lakukan
untuk allah, untuk islam, untuk rasulullah s.a.w? Sanggupkan kita lakukan
seperti bilal? Yang menahan siksaan kerana keimannya kepada allah?
Sanggupkah kita lakukan seperti saidina abu bakar as-siddiq? Yang
menafkahkan seluruh hartanya untuk islam? Sanggupkah kita lakukan
seperti imam nawawi? Yang mengorbankan siang dan malamnya, yang
mengorbankan kelazatan hidup di dunia ini, untuk menegakkan ilmu
agama islam? Tidakkan kita malu, meminta dari tuhan tetapi tidak patuh
perintahnya?
Memintalah kepada allah. Berdoalah kepada allah. Tetapi dalam waktu
yang sama kita juga berusaha bersungguh-sungguh untuk memenuhi
perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Ibrahim bin adham, seorang wali allah pernah berkata:
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu tidak
menunaikan hak-hak allah. Kamu kenal allah tetapi tidak memenuhi hakhaknya yaitu untuk disembah.

Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu tidak
mengamalkan isi al-quran. Kamu senantiasa membaca al-quran tapi tidak

kamu amalkan isi-isinya.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu tidak
mengamalkan sunnah rasulullah. Kamu selalu bilang cinta kepada
rasulullah tapi kamu meninggalkan sunnahnya.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu patuh
kepada syaitan. Kamu mengakui bahwa syetan itu musuh kamu tetapi
kamu patuhi dia.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu
mencampakkan diri kamu ke jurang kebinasaan. Kamu selalu berdoa
supaya terhindar dari api neraka tapi kamu lemparkan dirimu sendiri ke
dalamnya.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, kamu ingin memasuki
syurga tapi kamu tidak melakukan amal soleh.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu sedar
kamu akan mati tetapi kamu tidak bersiap-siap untuk menghadapinya.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu melihat
cacat dan kekurangan orang lain, tetapi cacat dan kekurangan dirimu
kamu tidak pernah melihatnya. Kamu sibuk memikirkan kesalahan dan
keburukan orang lain sedangkan keburukan dan kesalahan dirimu sendiri
tidak pernah kau hiraukan.

Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu
merasakan kenikmatan yang diberikan allah tetapi kamu tidak bersyukur,
bersyukur dengan mematuhi segala perintah allah.
Bagaimanakah doa kamu dikabulkan oleh allah, sedangkan kamu
menguburkan jenazah orang lain tapi tidak menginsafi diri kamu sendiri
bahwa kelak kamu juga akan dikuburkan.
Marilah kita menjadi orang-orang yang sentiasa melakukan perintah
allah. Marilah kita berazam tidak mahu mengulangi segala perbuatan
buruk kita. Insya allah, segala doa kita akan diterima oleh allah s.w.t.
firman allah s.w.t dalam surah al-baqarah, ayat ayat 186 bermaksud :
"dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu tentang aku,
maka
(jawablah),
bahwasanya
aku
adalah
dekat.
Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia
memohon kepada-ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi

(segala perintah-ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-ku,
agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

“Man Jadda Wa Jadda” Dan “Man Shabara Zhafira”
“Ajarkanlah Anakmu Sastra, Maka Seorang Anak Yang Pengecut Bisa
Menjadi Pemberani”, Begitulah Kata Umar Bin Khattab. Analoginya
Dengan Membaca Sastra Dapat Membuat Hati Yang Keras Menjadi Lunak
Mencucurkan Air Mata, Sastra Dapat Merubah Seseorang Yang Malas
Menjadi Rajin Bersemangat, Sastra Dapat Membangkitkan Kekeringan Jiwa
Menjadi Bergairah. Tidak Semua Sastra Tentunya. Maka Memilah Dan
Memilih Perlu Dilakukan Agar Kita Beruntung. Beberapa Waktu Ini, Sebuah
Novel Teman Menjadi Perhatian Dari Sekian Bacaan Yang Sedang Dibaca,
Ringan Namun Berbobot Hikmah, Novel Yang Kental Dengan Sastra Syarat
Makna, Menghadirkan Inspirasi Baru, Dan Menggelorakan Ruh Jiwa. ‘Ranah
3 Warna’ Yang Ditulis Oleh A.Fuadi. Buku Pertamanya Berjudul ‘Negeri 5
Menara’.
Dalam Novel Tersebut Dikisahkan Seorang Pemuda Lulusan Pesantren
Yang Ingin Kuliah, Namun Tidak Memiliki Ijazah Sma. Di Saat Banyak
Teman, Saudara, Tetangga Yang Mengecilkan Mimpinya, Ia Terus Mencoba
Dan Mencoba, Ia Ingat Kata2 Gurunya “Man Jadda Wa Jadda”, Barangsiapa

Bersungguh-Sungguh Akan Mendapatkannya. Namun Keterbatasan Yang
Dimilikinya Terkadang Meluluhkan Semangatnya, Belum Pernah
Mendapatkan Pelajaran Umum Sma Seperti Biologi, Matematika, Fisika,
Kimia, Dll, Belum Lagi Keterbatasan Ekonomi Terkadang Mengiringi Mimpi
Besarnya Untuk Kuliah. Disaat Beban Terasa Berat Dan Tujuan Masih
Terasa Jauh Itu, Ia Masih Menyimpan Ingatan, “Mantra” Suci Dari Gurunya
Selain “Mantra” Pertama Tadi, Yaitu “Man Shabara Zhafira”, Siapa Yang
Bersabar Ia Akan Beruntung. Berbekal Semangat Inilah Ia Menempa Diri,
Siang-Malam Belajar, Meminjam Buku Dan Membabat Habis Bacaannya,
Belajar Dari Rekan, Serta Dorongan Orang Kesayangan; Ayah Dan Ibunda.
Walhasil, Pemuda Yang Tidak Pernah Mengikuti Pelajaran Umum Sma Ini,
Dengan Segala Keterbatasan Akses, Berhasil Lulus Dan Tembus Masuk Ke
Ptn. Ia Berhasil Membuktikan Kepada Dunia, Tentunya Kepada TemanTeman Dan Orang-Orang Yang Meremehkannya. Siapa Yang BersungguhSungguh Akan Mendapatkannya Dan Siapa Yang Bersabar Akan
Beruntung. Man Jadda Wa Jadda, Man Shabara Zhafira.
Meskipun Belum Selesai Membacanya, Kisah Inspiratif Dalam Buku
Tersebut Mengingatkan Pada Kehidupan Nyata Saat Sma, Mulai Dari
Keinginan Mendapat Ranking Terbaik Di Sma, Masuk Ipb, Kuliah Dengan
Bisa Berpenghasilan, Bekerja Di Bidang Sosial Sebelum Lulus Kuliah,
Menguasai Dalam Drive (Walau Belum Memilikinya), Sampai Menikah
Sebelum Lulus. Meskipun Masih Banyak Keinginan Yang Belum Tercapai,


Bersyukur Beberapa Harapan Sudah. Tentunya Capaian Ini Memerlukan
Kesungguhan Dan Kesabaran. Bertahan Dan Aktif Saat Lelah,, Bersabar
Menahan Ujian. Kesungguhan Adalah Syarat Mencapai Harapan,
Sedangkan Kesabaran Dan Keikhlasan Merupakan Energi Yang Mengisi
Celah Antara Harapan Dan Hasil Akhir Yang Ingin Didapat.
Dimensi Yang Berbeda Dalam Berbagai Sisi Kehidupan Kini, Maupun Yang
Akan Datang Juga Memerlukan Paling Tidak Dua Hal Ini, Kesungguhan Dan
Kesabaran. Walau Seolah Kekurangan Dalam Materi Dan Kemampuan,
Terasa Susah, Berat, Dengan Usaha Terbaik Terus-Menerus, Semangat
Yang Selalu Menyala, Serta Kesabaran Dalam Menghadapi Godaan Dan
Lelah, Dengan Naungan Doa, Insya Allah Tiada Yang Tidak Mungkin Dan
Mustahil. Kesungguhan Dan Kesabaran Akan Berbuah Manis Jika Dipakai.
Hempaskan Jauh-Jauh Sikap Suka Beralasan Atau Berdalih Seperti “Tapi
Saya…”, “Kondisinya Susah..” Dst.. Hindari Berdalih Dalam Menghadapi
Segala Sesuatu, Dalih Hanya Akan Mengecilkan Kemampuan Besar Kita,
Membuat Larut Dalam Keterbatasan. Karenanya Jika Dalam Organisasi/
Instansi Tempat Kerja Kita Banyak Kekurangan, Keterbatasan, Semprawut,
Dll,,Bukan Menjadi Alasan Untuk Tidak Berkembang Apalagi Berhenti Atau
Mundur. Kesabaran Itu Terus Maju Dengan Beban Yang Ada. Kesungguhan

Itu Melawan Segela Keterbatasan Meraih Harapan Dan Visi Besar Kita.
Mari Jadikan Kesungguhan Dan Kesabaran Sebagai Senjata Mengalahkan
Segala Hambatan Dan Tantangan. Sulit Dan Sekeras Apapun Mari Hadapi,
Di Medan Manapun Kita Layani. Man Jadda Wa Jadda, Man Shabara
Zhafira Sebagai Cambuk Tekad Menebar Manfaat Meraih Ridho Illahi..
Dalam Firman Allah Surat Ar Rad Ayat 11 Ditegaskan :
” Sesungguhnya Allah Tidak Mengubah Keadaan Suatu Kaum
Sehingga Mereka Mengubah Keadaan Yang Ada Pada Diri Mereka
Sendiri ”.
Salah Satu Pesan Ayat Di Atas Adalah Menganjurkan Kita Untuk
Besungguh-Sungguh Dan Tidak Malas. Jika Kita Punya Keinginan Maka
Bersungguh-Sungguhlah Dan Jangan Malas, Maka Insya Allah Keinginan
Kita Apapun Itu Akan Terwujud.

Berhentilah Mengeluh
Coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan
berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda… Hari ini
1. Sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik.......fikirkan
tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
2. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda

santap......
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa........fikirkan tentang
seseorang yang meminta-minta di jalanan.
4. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk........fikirkan tentang
seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
5. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda......fikirkan
tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan
teman hidup.
6. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda........fikirkan
tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
7. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda.......fikirkan tentang
seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
8. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena
pembantu tidak mengerjakan tugasnya.........Pikirkan tentang orangorang yang tinggal dijalanan.
9. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah
menyetir.....fikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang
sama dengan berjalan.

10. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan
Anda.....fikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang
berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang
lain........ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
12. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam
kesusahan.......... tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan
bahwa Anda masih hidup !
a. Life is a gift
b. Live it…
c. Enjoy it…
d. Celebrate it…
e. And fulfill it.
Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup
dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan….