T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru di SDN Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru
SD Negeri di Kecamatan Mranggen
dengan
jumlah
responden
181
Kabupaten Demak
orang
guru.
Gambaran
mengenai subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin,umur
dan masa kerja.
4.1.1 Jenis kelamin
Tabel 4.1 Jenis kelamin responden
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
Frekuensi
Persentase
99
82
54,7
45,3
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar responden adalah
perempuan = 54,7%.
4.1.2 Umur
Tabel 4.2 Umur responden
Umur
Frekuensi
Persentase
31-33 tahun
34-36 tahun
37-39 tahun
40-42 tahun
43-45tahun
46-48 tahun
49-51 tahun
52-54 tahun
55-57 tahun
58-60 tahun
Total
2
2
0
0
28
31
43
32
21
22
1,1
1,1
0,0
0,0
15,5
17,1
23,8
17,7
11,6
12,2
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.2 umur responden sebagian besar
berada pada rentang usia 49-51 tahun = 23,8%.
4.1.2 Masa kerja
Tabel 4.3 Masa kerja responden
Masa kerja
7-9 tahun
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
19-21 tahun
22-24 tahun
25-27 tahun
28-30 tahun
31-32 tahun
Total
Frekuensi
Persentase
13
8
19
25
8
67
11
13
17
7.,2
4,4
10,5
13,8
4,4
37,0
6,1
7,2
9,4
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.3 masa kerja responden penelitian
sebagian besar berada pada rentang 22-24 tahun = 37,0%.
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.1 Kepemimpinan transformasional
Data
hasil
skor
mengenai
transformasional berdasarkan jawaban
kepemimpinan
skala
yang telah
dikerjakan oleh para responden sampel penelitian skor ratarata kepemimpinan trans-formasional 133,31 dan standar
deviasi 15,32. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan dengan
rumus sebagai berikut:
Skor teoritik variabel kepemimpinan trans-formasional
dikategorikan dengan memakai rumus:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
148 - 37
5
111
22
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori
jawaban
skala
mengenai
kepemimpinan
transformasional sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kategori kepemimpinan transformasional
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
37-58
59-80
81-102
103-124
125-148
Jumlah
Kepemimpinan
Frekuensi
Presentase
0
0
40
115
26
181
0,0
0,0
22,1
63,5
14,4
100%
transformasional
kepala
seko-lah
sebagian besar berada pada kategori Tinggi sebanyak 63,5%.
4.2.2 Motivasi kerja
Data
hasil
penelitian
mengenai
motivasi
kerja
berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian skor rata-rata motivasi kerja
66,57 dan standar deviasi 6,45. Penentuan interval kelas (i)
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
72 - 18
5
54
10,8 dibulatkan menjadi 11
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai motivasi kerja sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Kategori motivasi kerja
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
18-28
29-39
40-50
51-61
62-72
Jumlah
Frekuensi
Presentase
0
23
74
81
3
181
0,0
12,7
40,9
44,8
1,7
100%
Motivasi kerja sebagian besar berada pada kategori
Tinggi sebanyak 44,8%.
4.2.3 Kinerja guru
Data
hasil
penelitian
mengenai
kinerja
guru
berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian rata-rata kinerja 87,20 dan
standar deviasi 8,2. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan
dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
75
100 - 25
15 .
5
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai kinerja guru sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kategori kinerja guru
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
25-39
40-54
55-69
70-84
85-100
Jumlah
Frekuensi
Presentase
0
22
104
28
27
181
0,0
12,2
57,5
15,5
14,9
100%
Kinerja guru sebagian besar berada pada kategori
Sedang sebanyak 57,5%.
4.3 Uji Normalitas
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sebelum dilakukan
analisis korelasi dengan Pearson Product Moment terlebih
dahulu perlu dilakukan uji kenormalan sebaran data. Jika
sebaran data berdistribusi normal maka analisis korelasi yang
digunakan adalah Product moment pearson, namun jika
sebaran data tidak berdistribusi normal maka analisis korelasi
yang digunakan adalah Spearman Rho. Kenormalan data
dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari
masing-masing variabel. Data dianalisis dengan bantuan
komputer
program
SPSS
versi
16.
Dasar
pengambilan
keputusan berdasarkan probalitas. Jika probalitas > 0,05
maka
data
penelitian
berdistribusi
normal.
Hasil
uji
normalitas selengkapnya dapat dilihat output SPSS versi 16
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja
N
181
181
181
66.8453
112.6906
48.7845
1.311861
14.00807
7.40593
Absolute
.131
.066
.143
Positive
.131
.066
.143
Negative
-.074
-.048
-.125
1.761
.889
1.922
.004
.408
.001
a
Normal Parameters Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Differences
Kepemimpinan Motivasi
transformasional
kerja
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Terlihat dari tabel 4.7 di atas pada baris asymp. Sig
untuk dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel kinerja
guru sebesar 0,004, variabel kepemimpinan transformasional
sebesar 0,408 dan untuk variabel motivasi kerja sebesar
0,001. Nilai signifikansi dari kinerja guru dan motivasi
variabel < 0,05 yang berarti sebaran data tidak berdistribusi
normal, dan hanya kepemimpinan transformasional yang
sebaran datanya berdistribusi normal.
4.4 Analisis korelasi
Hasil kenormalan data ditemukan pada variabel kinerja
guru dan motivasi kerja sebaran data tidak berdistribusi
normal dan hanya variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah yang berdistribusi normal sehingga analisis
korelasi yang digunakan adalah Spearman Rho.
Hasil koefisien korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil perhitungan korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru
Correlations
Kepemimpinan
transformasional
Spearman Kepemimpinan
's rho
Correlation
1.000
.144
.
.053
181
181
.144
1.000
Sig. (2-tailed)
.053
.
N
181
181
transformasional Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kinerja
Kinerja
Correlation
Coefficient
Berdasarkan hasil analisis korelasi ditemukan bahwa
koefisien
korelasi antara kepemimpinan transformasional
dengan kinerja guru sebesar 0,144 dengan nilai signifikansi
sebesar
0,053
>
0,05,
maka
dapat
dinyatakan
bahwa
kepemimpinan trans-formasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen
Kabupeten Demak.
Hasil koefisien korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil perhitungan korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru
Correlations
Motivasi kerja
Spearman' Motivasi
s rho
kerja
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.203
**
.
.006
181
181
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.006
.
N
181
181
N
Kinerja
Kinerja
Correlation Coefficient
.203
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Hasil koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru didapatkan rxy 0,203 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,006 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa motivasi
kerja berhubungan secara signifikan dengan kinerja guru SD
N
di
Kecamatan
Mranggen
Kabupeten
Demak,
dengan
koefisien korelasi positif. Hubungan kedua variabel tersebut
berarti bahwa jika skor motivasi kerja naik maka diikuti oleh
kenaikan skor kinerja guru. Demikian pula sebaliknya jika
skor motivasi kerja menurun maka diikuti penurunan skor
kinerja guru.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Hipotesis pertama
Hasil
analisis
korelasi
antara
kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru ditemukan (rx1y=0,144,
p=0,053 > 0,05) tidak ada hubungan yang signifikan sehingga
hipoetesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif
dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen Kabupeten Demak
ditolak.
4.5.2 Hipotesis kedua
Hasil analisis korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru ditemukan (rx2y= 0,203,
p= 0,006 < 0,05)
ada hubungan yang signifikan sehingga hipotesis kedua yang
menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru SD N di Kecamatan
Mranggen Kabupeten Demak diterima.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Hubungan kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
bahwa
kepemimpinan transformasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan
Mranggen
Kabupaten
Demak
dengan
koefisien
korelasi
sebesar 0,144 dan nilai signifikansi sebesar 0,053 > 0,05.
Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa peningkatan atau
penurunan skor kinerja guru tidak serta merta diikuti
meningkatnya
Penelitian
skor
ini
kepemimpinan
menemukan
transformasional
dalam
transformasional.
bahwa
kategori
tinggi,
kepemimpinan
namun
ternyata
kepemim-pintan transformasional ini tidak serta merta dapat
meningkatkan
kinerja
guru
karena
dalam
melakukan
kinerjanya banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja
guru yang akhirnya membuat kinerja guru tetap rendah.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Albekob (2012) yang melakukan penelitian di SD Swasta
di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Hasil penelitian
ini menyim-pulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru (r
x3y = 0.267, p>0,05).
Temuan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Soni (2010) yang meneliti tentang hubungan
kepemimpinan transfor-masional kepala sekolah dan self
monitoring terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja guru.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa koefisien X1Y yang
merupakan
koefisien
transformasional
korelasi
kepala
langsung
sekolah
dengan
kepemim-pinan
kinerja
guru
digambarkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,1069
dengan p
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru
SD Negeri di Kecamatan Mranggen
dengan
jumlah
responden
181
Kabupaten Demak
orang
guru.
Gambaran
mengenai subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin,umur
dan masa kerja.
4.1.1 Jenis kelamin
Tabel 4.1 Jenis kelamin responden
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
Frekuensi
Persentase
99
82
54,7
45,3
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar responden adalah
perempuan = 54,7%.
4.1.2 Umur
Tabel 4.2 Umur responden
Umur
Frekuensi
Persentase
31-33 tahun
34-36 tahun
37-39 tahun
40-42 tahun
43-45tahun
46-48 tahun
49-51 tahun
52-54 tahun
55-57 tahun
58-60 tahun
Total
2
2
0
0
28
31
43
32
21
22
1,1
1,1
0,0
0,0
15,5
17,1
23,8
17,7
11,6
12,2
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.2 umur responden sebagian besar
berada pada rentang usia 49-51 tahun = 23,8%.
4.1.2 Masa kerja
Tabel 4.3 Masa kerja responden
Masa kerja
7-9 tahun
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
19-21 tahun
22-24 tahun
25-27 tahun
28-30 tahun
31-32 tahun
Total
Frekuensi
Persentase
13
8
19
25
8
67
11
13
17
7.,2
4,4
10,5
13,8
4,4
37,0
6,1
7,2
9,4
181
100.0
Berdasarkan tabel 4.3 masa kerja responden penelitian
sebagian besar berada pada rentang 22-24 tahun = 37,0%.
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.1 Kepemimpinan transformasional
Data
hasil
skor
mengenai
transformasional berdasarkan jawaban
kepemimpinan
skala
yang telah
dikerjakan oleh para responden sampel penelitian skor ratarata kepemimpinan trans-formasional 133,31 dan standar
deviasi 15,32. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan dengan
rumus sebagai berikut:
Skor teoritik variabel kepemimpinan trans-formasional
dikategorikan dengan memakai rumus:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
148 - 37
5
111
22
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori
jawaban
skala
mengenai
kepemimpinan
transformasional sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kategori kepemimpinan transformasional
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
37-58
59-80
81-102
103-124
125-148
Jumlah
Kepemimpinan
Frekuensi
Presentase
0
0
40
115
26
181
0,0
0,0
22,1
63,5
14,4
100%
transformasional
kepala
seko-lah
sebagian besar berada pada kategori Tinggi sebanyak 63,5%.
4.2.2 Motivasi kerja
Data
hasil
penelitian
mengenai
motivasi
kerja
berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian skor rata-rata motivasi kerja
66,57 dan standar deviasi 6,45. Penentuan interval kelas (i)
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
72 - 18
5
54
10,8 dibulatkan menjadi 11
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai motivasi kerja sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Kategori motivasi kerja
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
18-28
29-39
40-50
51-61
62-72
Jumlah
Frekuensi
Presentase
0
23
74
81
3
181
0,0
12,7
40,9
44,8
1,7
100%
Motivasi kerja sebagian besar berada pada kategori
Tinggi sebanyak 44,8%.
4.2.3 Kinerja guru
Data
hasil
penelitian
mengenai
kinerja
guru
berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian rata-rata kinerja 87,20 dan
standar deviasi 8,2. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan
dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i)
Interval
skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori
75
100 - 25
15 .
5
5
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai kinerja guru sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kategori kinerja guru
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Interval
25-39
40-54
55-69
70-84
85-100
Jumlah
Frekuensi
Presentase
0
22
104
28
27
181
0,0
12,2
57,5
15,5
14,9
100%
Kinerja guru sebagian besar berada pada kategori
Sedang sebanyak 57,5%.
4.3 Uji Normalitas
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sebelum dilakukan
analisis korelasi dengan Pearson Product Moment terlebih
dahulu perlu dilakukan uji kenormalan sebaran data. Jika
sebaran data berdistribusi normal maka analisis korelasi yang
digunakan adalah Product moment pearson, namun jika
sebaran data tidak berdistribusi normal maka analisis korelasi
yang digunakan adalah Spearman Rho. Kenormalan data
dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari
masing-masing variabel. Data dianalisis dengan bantuan
komputer
program
SPSS
versi
16.
Dasar
pengambilan
keputusan berdasarkan probalitas. Jika probalitas > 0,05
maka
data
penelitian
berdistribusi
normal.
Hasil
uji
normalitas selengkapnya dapat dilihat output SPSS versi 16
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja
N
181
181
181
66.8453
112.6906
48.7845
1.311861
14.00807
7.40593
Absolute
.131
.066
.143
Positive
.131
.066
.143
Negative
-.074
-.048
-.125
1.761
.889
1.922
.004
.408
.001
a
Normal Parameters Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Differences
Kepemimpinan Motivasi
transformasional
kerja
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Terlihat dari tabel 4.7 di atas pada baris asymp. Sig
untuk dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel kinerja
guru sebesar 0,004, variabel kepemimpinan transformasional
sebesar 0,408 dan untuk variabel motivasi kerja sebesar
0,001. Nilai signifikansi dari kinerja guru dan motivasi
variabel < 0,05 yang berarti sebaran data tidak berdistribusi
normal, dan hanya kepemimpinan transformasional yang
sebaran datanya berdistribusi normal.
4.4 Analisis korelasi
Hasil kenormalan data ditemukan pada variabel kinerja
guru dan motivasi kerja sebaran data tidak berdistribusi
normal dan hanya variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah yang berdistribusi normal sehingga analisis
korelasi yang digunakan adalah Spearman Rho.
Hasil koefisien korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil perhitungan korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru
Correlations
Kepemimpinan
transformasional
Spearman Kepemimpinan
's rho
Correlation
1.000
.144
.
.053
181
181
.144
1.000
Sig. (2-tailed)
.053
.
N
181
181
transformasional Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kinerja
Kinerja
Correlation
Coefficient
Berdasarkan hasil analisis korelasi ditemukan bahwa
koefisien
korelasi antara kepemimpinan transformasional
dengan kinerja guru sebesar 0,144 dengan nilai signifikansi
sebesar
0,053
>
0,05,
maka
dapat
dinyatakan
bahwa
kepemimpinan trans-formasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen
Kabupeten Demak.
Hasil koefisien korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil perhitungan korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru
Correlations
Motivasi kerja
Spearman' Motivasi
s rho
kerja
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.203
**
.
.006
181
181
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.006
.
N
181
181
N
Kinerja
Kinerja
Correlation Coefficient
.203
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Hasil koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru didapatkan rxy 0,203 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,006 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa motivasi
kerja berhubungan secara signifikan dengan kinerja guru SD
N
di
Kecamatan
Mranggen
Kabupeten
Demak,
dengan
koefisien korelasi positif. Hubungan kedua variabel tersebut
berarti bahwa jika skor motivasi kerja naik maka diikuti oleh
kenaikan skor kinerja guru. Demikian pula sebaliknya jika
skor motivasi kerja menurun maka diikuti penurunan skor
kinerja guru.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Hipotesis pertama
Hasil
analisis
korelasi
antara
kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru ditemukan (rx1y=0,144,
p=0,053 > 0,05) tidak ada hubungan yang signifikan sehingga
hipoetesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif
dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen Kabupeten Demak
ditolak.
4.5.2 Hipotesis kedua
Hasil analisis korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru ditemukan (rx2y= 0,203,
p= 0,006 < 0,05)
ada hubungan yang signifikan sehingga hipotesis kedua yang
menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru SD N di Kecamatan
Mranggen Kabupeten Demak diterima.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Hubungan kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
bahwa
kepemimpinan transformasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan
Mranggen
Kabupaten
Demak
dengan
koefisien
korelasi
sebesar 0,144 dan nilai signifikansi sebesar 0,053 > 0,05.
Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa peningkatan atau
penurunan skor kinerja guru tidak serta merta diikuti
meningkatnya
Penelitian
skor
ini
kepemimpinan
menemukan
transformasional
dalam
transformasional.
bahwa
kategori
tinggi,
kepemimpinan
namun
ternyata
kepemim-pintan transformasional ini tidak serta merta dapat
meningkatkan
kinerja
guru
karena
dalam
melakukan
kinerjanya banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja
guru yang akhirnya membuat kinerja guru tetap rendah.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Albekob (2012) yang melakukan penelitian di SD Swasta
di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Hasil penelitian
ini menyim-pulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru (r
x3y = 0.267, p>0,05).
Temuan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Soni (2010) yang meneliti tentang hubungan
kepemimpinan transfor-masional kepala sekolah dan self
monitoring terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja guru.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa koefisien X1Y yang
merupakan
koefisien
transformasional
korelasi
kepala
langsung
sekolah
dengan
kepemim-pinan
kinerja
guru
digambarkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,1069
dengan p