T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru di SDN Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru
SD Negeri di Kecamatan Mranggen
dengan

jumlah

responden

181

Kabupaten Demak

orang

guru.

Gambaran


mengenai subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin,umur
dan masa kerja.

4.1.1 Jenis kelamin
Tabel 4.1 Jenis kelamin responden
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total

Frekuensi

Persentase

99
82

54,7
45,3


181

100.0

Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar responden adalah
perempuan = 54,7%.

4.1.2 Umur
Tabel 4.2 Umur responden
Umur

Frekuensi

Persentase

31-33 tahun
34-36 tahun
37-39 tahun
40-42 tahun

43-45tahun
46-48 tahun
49-51 tahun
52-54 tahun
55-57 tahun
58-60 tahun
Total

2
2
0
0
28
31
43
32
21
22

1,1

1,1
0,0
0,0
15,5
17,1
23,8
17,7
11,6
12,2

181

100.0

Berdasarkan tabel 4.2 umur responden sebagian besar
berada pada rentang usia 49-51 tahun = 23,8%.
4.1.2 Masa kerja
Tabel 4.3 Masa kerja responden
Masa kerja
7-9 tahun

10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
19-21 tahun
22-24 tahun
25-27 tahun
28-30 tahun
31-32 tahun
Total

Frekuensi

Persentase

13
8
19
25
8
67

11
13
17

7.,2
4,4
10,5
13,8
4,4
37,0
6,1
7,2
9,4

181

100.0

Berdasarkan tabel 4.3 masa kerja responden penelitian
sebagian besar berada pada rentang 22-24 tahun = 37,0%.


4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.1 Kepemimpinan transformasional
Data

hasil

skor

mengenai

transformasional berdasarkan jawaban

kepemimpinan
skala

yang telah

dikerjakan oleh para responden sampel penelitian skor ratarata kepemimpinan trans-formasional 133,31 dan standar
deviasi 15,32. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan dengan

rumus sebagai berikut:
Skor teoritik variabel kepemimpinan trans-formasional
dikategorikan dengan memakai rumus:
Interval (i) 

Interval 

skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori

148 - 37
5



111
 22
5

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk

membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori

jawaban

skala

mengenai

kepemimpinan

transformasional sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kategori kepemimpinan transformasional
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi


Interval
37-58
59-80
81-102
103-124
125-148
Jumlah

Kepemimpinan

Frekuensi

Presentase

0
0
40
115
26
181


0,0
0,0
22,1
63,5
14,4
100%

transformasional

kepala

seko-lah

sebagian besar berada pada kategori Tinggi sebanyak 63,5%.

4.2.2 Motivasi kerja
Data

hasil

penelitian

mengenai

motivasi

kerja

berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian skor rata-rata motivasi kerja
66,57 dan standar deviasi 6,45. Penentuan interval kelas (i)
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i) 

Interval 

skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori

72 - 18
5



54
 10,8 dibulatkan menjadi 11
5

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai motivasi kerja sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Kategori motivasi kerja
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi

Interval
18-28
29-39
40-50
51-61
62-72
Jumlah

Frekuensi

Presentase

0
23
74
81
3
181

0,0
12,7
40,9
44,8
1,7
100%

Motivasi kerja sebagian besar berada pada kategori
Tinggi sebanyak 44,8%.
4.2.3 Kinerja guru

Data

hasil

penelitian

mengenai

kinerja

guru

berdasarkan jawaban skala yang telah dikerjakan oleh para
responden sampel penelitian rata-rata kinerja 87,20 dan
standar deviasi 8,2. Penentuan interval kelas (i) ditetapkan
dengan rumus sebagai berikut:
Interval (i) 

Interval 

skor maksimal - skor minimal
5 (lima) kategori

75
100 - 25

 15 .
5
5

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan
kategori jawaban skala mengenai kinerja guru sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kategori kinerja guru
Kategori
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi

Interval
25-39
40-54
55-69
70-84
85-100
Jumlah

Frekuensi

Presentase

0
22
104
28
27
181

0,0
12,2
57,5
15,5
14,9
100%

Kinerja guru sebagian besar berada pada kategori
Sedang sebanyak 57,5%.

4.3 Uji Normalitas
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sebelum dilakukan
analisis korelasi dengan Pearson Product Moment terlebih
dahulu perlu dilakukan uji kenormalan sebaran data. Jika
sebaran data berdistribusi normal maka analisis korelasi yang
digunakan adalah Product moment pearson, namun jika

sebaran data tidak berdistribusi normal maka analisis korelasi
yang digunakan adalah Spearman Rho. Kenormalan data
dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari
masing-masing variabel. Data dianalisis dengan bantuan
komputer

program

SPSS

versi

16.

Dasar

pengambilan

keputusan berdasarkan probalitas. Jika probalitas > 0,05
maka

data

penelitian

berdistribusi

normal.

Hasil

uji

normalitas selengkapnya dapat dilihat output SPSS versi 16
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kinerja
N

181

181

181

66.8453

112.6906

48.7845

1.311861

14.00807

7.40593

Absolute

.131

.066

.143

Positive

.131

.066

.143

Negative

-.074

-.048

-.125

1.761

.889

1.922

.004

.408

.001

a

Normal Parameters Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Differences

Kepemimpinan Motivasi
transformasional
kerja

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.

Terlihat dari tabel 4.7 di atas pada baris asymp. Sig
untuk dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel kinerja
guru sebesar 0,004, variabel kepemimpinan transformasional
sebesar 0,408 dan untuk variabel motivasi kerja sebesar
0,001. Nilai signifikansi dari kinerja guru dan motivasi
variabel < 0,05 yang berarti sebaran data tidak berdistribusi

normal, dan hanya kepemimpinan transformasional yang
sebaran datanya berdistribusi normal.

4.4 Analisis korelasi
Hasil kenormalan data ditemukan pada variabel kinerja
guru dan motivasi kerja sebaran data tidak berdistribusi
normal dan hanya variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah yang berdistribusi normal sehingga analisis
korelasi yang digunakan adalah Spearman Rho.
Hasil koefisien korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil perhitungan korelasi antara variabel kepemimpinan
transformasional dengan kinerja guru
Correlations
Kepemimpinan
transformasional
Spearman Kepemimpinan
's rho

Correlation

1.000

.144

.

.053

181

181

.144

1.000

Sig. (2-tailed)

.053

.

N

181

181

transformasional Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kinerja

Kinerja

Correlation
Coefficient

Berdasarkan hasil analisis korelasi ditemukan bahwa
koefisien

korelasi antara kepemimpinan transformasional

dengan kinerja guru sebesar 0,144 dengan nilai signifikansi
sebesar

0,053

>

0,05,

maka

dapat

dinyatakan

bahwa

kepemimpinan trans-formasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen
Kabupeten Demak.
Hasil koefisien korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil perhitungan korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan kinerja guru
Correlations
Motivasi kerja
Spearman' Motivasi
s rho

kerja

Correlation Coefficient

1.000

Sig. (2-tailed)

.203

**

.

.006

181

181

**

1.000

Sig. (2-tailed)

.006

.

N

181

181

N
Kinerja

Kinerja

Correlation Coefficient

.203

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).

Hasil koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru didapatkan rxy 0,203 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,006 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa motivasi

kerja berhubungan secara signifikan dengan kinerja guru SD
N

di

Kecamatan

Mranggen

Kabupeten

Demak,

dengan

koefisien korelasi positif. Hubungan kedua variabel tersebut
berarti bahwa jika skor motivasi kerja naik maka diikuti oleh
kenaikan skor kinerja guru. Demikian pula sebaliknya jika
skor motivasi kerja menurun maka diikuti penurunan skor
kinerja guru.

4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Hipotesis pertama
Hasil

analisis

korelasi

antara

kepemimpinan

transformasional dengan kinerja guru ditemukan (rx1y=0,144,
p=0,053 > 0,05) tidak ada hubungan yang signifikan sehingga
hipoetesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif
dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru SD N di Kecamatan Mranggen Kabupeten Demak
ditolak.
4.5.2 Hipotesis kedua
Hasil analisis korelasi antara motivasi kerja dengan
kinerja guru ditemukan (rx2y= 0,203,

p= 0,006 < 0,05)

ada hubungan yang signifikan sehingga hipotesis kedua yang
menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru SD N di Kecamatan
Mranggen Kabupeten Demak diterima.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Hubungan kepemimpinan transformasional dengan
kinerja guru
Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

kepemimpinan transformasional tidak berhubungan secara
signifikan dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan
Mranggen

Kabupaten

Demak

dengan

koefisien

korelasi

sebesar 0,144 dan nilai signifikansi sebesar 0,053 > 0,05.
Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa peningkatan atau
penurunan skor kinerja guru tidak serta merta diikuti
meningkatnya
Penelitian

skor

ini

kepemimpinan

menemukan

transformasional

dalam

transformasional.

bahwa

kategori

tinggi,

kepemimpinan
namun

ternyata

kepemim-pintan transformasional ini tidak serta merta dapat
meningkatkan

kinerja

guru

karena

dalam

melakukan

kinerjanya banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja
guru yang akhirnya membuat kinerja guru tetap rendah.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Albekob (2012) yang melakukan penelitian di SD Swasta
di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Hasil penelitian
ini menyim-pulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru (r
x3y = 0.267, p>0,05).
Temuan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Soni (2010) yang meneliti tentang hubungan
kepemimpinan transfor-masional kepala sekolah dan self
monitoring terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja guru.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa koefisien X1Y yang

merupakan

koefisien

transformasional

korelasi

kepala

langsung

sekolah

dengan

kepemim-pinan
kinerja

guru

digambarkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,1069
dengan p

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24