Pertemuan-05 (Manajemen Infrastruktur).ppt
PROSES MANAJEMEN INFRASTRUKTUR Perencanaan Infrastruktur
Oleh. Dr. Ir. Sumijan, M.Sc Staf Dosen Program Magister
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
SASARAN
- Mempelajari contoh framework manajemen infrastruktur TI perusahaan
- – Infrastructure Engineering dalam Microsoft Operations Framework (MOF).
– Architecture Governance dalam The Open
Group Architecture Framework (TOGAF).- Mengenali teknik-teknik pengelolaan infrastruktur TI – Infrastructure Pattern Matching (IPM).
- – Predictive Cost Model (PCM).
- – Infrastructure Impact Analysis (IIA).
Microsoft Operations Framework
- MOF adalah sekumpulan prinsip, teknik, dan model teruji di lapangan (best practices) untuk mengelola layanan TI, dengan tujuan:
- – Mencapai target service level: availability, reliability, supportability, managability.
- – Menciptakan infrastruktur TI yang adaptif.
MOF mencakup SDM, proses/prosedur, dan teknologi.
MOF dikembangkan dari IT Infrastructure Library dari OGC di Inggris.
- Prinsip dasar:
- – Kegiatan yang terstruktur • Memudahkan koordinasi dan perencanaan.
Penyempurnaan iteratif dengan siklus cepat.
Manajemen berbasis review (evaluasi)
Review dilakukan pada akhir tahapan- tahapan dalam siklus iterasi.
Aspek manajemen resiko terkandung dalam prosedur pengelolaan.
Struktur MOF
- Empat kuadran siklus hidup sistem:
- Infrastructure Engineering (IE) adalah bagian dari kuadran Optimizing MOF.
- Prinsip utama:
- – Mengembangkan, mengelola, dan menerapkan
standard & policy bagi pengembangan dan
pengoperasian infrastruktur TI perusahaan. Tujuan:
Memastikan bahwa infrastruktur yang digunakan selaras dengan tujuan dan strategi bisnis/organisasi.
Maksimasi tingkat layanan dan minimasi
dampak negatif perombakan infrastruktur.IE dan Bidang MOF Lain
Ruang Lingkup IE
- Obyek pengelolaan:
- – Fasilitas TI yang digunakan dalam proses bisnis utama organisasi.
- – Infrastruktur pendukung fasilitas diatas.
- – Komponen-komponen lain yang dipakai bersama oleh berbagai aplikasi dan proyek.
Kegiatan:
Pendataan standard yang ada & digunakan. Perumusan & penetapan standard.
Pengelolaan proses perubahan standard.
Pemberlakukan & penerapan standard.
MOF IE vs. Robertson-Sribar
- Platform, Pattern, dan Service dalam framework Robertson-Sribar (RS) adalah standard & policy dalam MOF IE:
- – Sama-sama melakukan identifikasi, kategorisasi, dan dokumentasi standar; dan menyusun panduan.
- – Standarisasi platform, pattern, dan service meminimasi kompleksitas pengelolaan infrastruktur, dan memaksimasi reuse.
- – MOF menyimpan dokumen standard dalam CMDB (configuration management database).
Identifikasi & Perumusan Standard Select Discovery Exercise Review current infrastructure category Review proposed standards and policies Review strategy changes for category Define standards and planning for category Publish standards and policies for category and policies for Add standards category and policies to
Discovery CMDB
Aplikasi Standard Infrastructure Pattern Matching
- Suatu metoda perencanaan infrastruktur untuk layanan TI baru.
- Tujuan:
- – Mendapatkan struktur komponen infrastruktur baru yang sesuai standard, berdasarkan kebutuhan bisnisnya.
Pendekatan:
Menggunakan aspek What? Who? dan Where? dari kebutuhan bisnis layanan TI.
Dicocokkan dengan What? Who? dan Where? dari standard (pattern) yang ada.
Dokumentasi Pattern
ATRIBUT KETERANGAN Pattern Name Nama pola Description Deskripsi ringkas pola Owner Pihak yang mengusulkan/memasukkan pola ini. What? Use-case: tipe data dan aktivitas yang cocok. Who? Use-case: tipe user atau aktor yang terlibat. Where? Use-case: lokasi geografis atau logis user atau komponen yang terlibat. Service Levels Karakteristik tingkat layanan: availability, scalability, security. Diagram Diagram (skema) jaringan Platform Components Komponen-komponen platform yang digunakan dan standard masing-masing Usage Examples Contoh sistem-sistem yang menggunakan pola ini. Maturity Trend industri, status best practice, dsb. Stability Stabilitas pola terhadap perubahan kebutuhan bisnis. Change Strategy Strategi migrasi dari atau ke pola ini. Past Experience Catatan dari pengalaman penerapan pola ini. Skill and Resource Req. Kebutuhan SDM, prosedur, dsb.
IPM
(lanjut)
- IPM dapat diterapkan untuk memilih pattern maupun service.
- What: – Format data yang dipertukarkan/dilibatkan.
- – Proses yang terjadi • Misal: baca, tulis, ubah, cari, kirim, ambil.
Who:
Karakteristik dan jumlah pengguna
Misal: konsumen, karyawan, rekanan, sistem lain.
Where:
Lokasi fisik pengguna/aktor atau jarak elektronisnya dari sistem.
IPM
(lanjut)
Pattern matching “what” untuk arsitektur: Pattern
IPM Primary
IPM Secondary
IPM Tertiary Usage
Client/Server Publish
Coordination - automated 1-Tier Transact Record
Ordering, registration
Partitioning – data and presentation (3/N-tier)
3/N-Tier Transact Record Read/Write (simultaneously)
T ra n sa ct
Partitioning – data only (2-tier)
Read/Write (simultaneously)
Partitioning – monolithic (host) 2-Tier Transact Record
Read/Write (simultaneously)
Document Read/Write (sequentially)
Record Read-Only None
Structured Collaborate
C ol la b o ra te
Web Publish Document Read-Only None Online catalog
Document Read/Write (sequentially)
None Store and Forward Collaborate
Stream Read/Write (two way flow)
None Real-time Collaborate
Stream Publish Stream Read-Only (one way flow)
P ub lis h
Coordination - manual Push notification Predictive Cost Modeling (PCM)
- PCM memberikan estimasi biaya-kinerja untuk setiap pilihan pola arsitektur (standard) beserta parameternya.
- Komponennya:
- – Cost Driver:
- Kebutuhan non-fungsional yang memiliki dampak biaya.
- Terutama menyangkut service level.
Cost Bucket:
Biaya untuk setiap komponen arsitektur (server, license, software, dsb.)
(lanjut)
PCM
• Cost driver suatu layanan TI diperoleh melalui
analisis:- – Bagaimana data diakses secara bersama?
- – Seperti apa karakteristik (berapa besar) beban transaksinya?
- – Apa persyaratan atau ancaman keamanannya?
- – Berapa lama layanan akan dibutuhkan? – Dsb.
(lanjut)
PCM
• PCM memungkinkan pihak manajemen bisnis
untuk terlibat dalam perancangan teknis arsitektur.- – Mempertimbangkan antara kinerja/ kapasitas dan biaya pilihan teknologi.
- – Menciptakan keterlibatan dini perencanaan infrastruktur dalam pengembangan solusi.
Evolusi Standard No No Infrastructure Impact Assessment
- Penyimpangan dari standard dimungkinkan jika ada tuntutan kebutuhan.
- Penyimpangan/variasi harus diuji sebelum diimplementasikan.
Pengujian (validasi) dilakukan pada tiap tahapan:
Vision Phase: validasi terhadap kebutuhan bisnisnya, misalnya dengan IPM dan PCM.
Design Phase: pengujian prototype di
laboratorium (development environment). Implementation Phase: monitoring dan pengukuran kinerja operasional.
dibawah tekanan beban kerja tinggi ( Stress
Testing ).Design IIA
- Validasi rancangan infrastruktur dengan System Testing.
- – Menggunakan prototype.
- – Menguji aspek-aspek:
- Kinerja : Apakah sesuai dengan SLA?
- Kapasitas : Keandalan dan stabilitas sistem
Biasanya dilakukan dengan test script.
Stress Testing
- Metode stress testing:
- – Repetition : Test dengan pengulangan operasi yang sama berkali-kali.
- – Concurrency : Test dengan beberapa operasi secara simultan.
- – Magnitude : Test dengan data input berskala amat besar.
- – Random Variation : Test dengan data input bervariasi secara random.
(lanjut)
Stress Testing
- Ketentuan SLA menjadi referensi dalam bench-marking:
– Target atau perkiraan total transaksi per detik.
– Maksimum response time yang diperbolehkan.
mesin 2 mesin 1 a at -r ta ra s n o p Target waktu response maksimum es r tu target transaksi/detik ak W Jumlah transaksi paralel
Unit Testing
- Pengukuran kinerja tiap komponen infrastruktur: – CPU Utilization (%).
- – Transaction rate.
- – Disk atau network I/O rate.
Intranet Server Web Middleware Aplikasi Database Reevaluasi Standard
Siklus Hidup Standard
strategic emerging Transi- tional obsolete Peran Arsitektur
- Ukuran keberhasilan dari pengelolaan infrastruktur TI adalah keselarasan antara TI dan bisnis (business-IT alignment).
Arsitektur TI dewasa ini dianggap sebagai kunci keselarasan antara TI dan bisnis:
Memberikan panduan bagi implementasi (pengadaan, pembelian, pembuatan, instalasi) layanan TI perusahaan.
Memberikan panduan bagi perancangan dan evolusi layanan TI perusahaan.
Apa itu Arsitektur?
- Definisi:
- – Deskripsi formal sistem sebagai dasar implementasi sistem.
- – Struktur hubungan komponen-komponen sistem beserta prinsip dan aturan yang dianut.
Manfaat: memberikan “peta jalan”
Memastikan inter-operabilitas dan modularitas (multi-vendor/platform) fasilitas TI.
Peningkatan utilitas dan minimasi kompleksitas berkat penggunaan ulang (reuse)
Efisiensi pengembangan layanan baru.
Macam Arsitektur
• Arsitektur terbagi dalam beberapa perspektif:
- – Arsitektur Bisnis – Arsitektur Informasi
- Arsitektur Aplikasi
- Arsitektur Data
- – Arsitektur Teknologi
- Rencana Infrastruktur TI adalah arsitektur
teknologi perusahaan
– Diturunkan dari arsitektur bisnis dan informasi.
Arsitektur Teknologi
- Dokumen portfolio infrastruktur adalah dokumentasi arsitektur teknis
– Dokumentasi platforms, patterns, dan services
yang ditetapkan sebagai standard perusahaan.- Arsitektur teknologi digunakan untuk menilai “kepatuhan” fasilitas TI, yang akan dibuat maupun yang sudah ada, terhadap kebijakan TI perusahaan.
Arsitektur Teknologi
- Dokumen portfolio infrastruktur adalah dokumentasi arsitektur teknis