Jenis Jenis Batuan Dan Budaya

GEOLOGI PERTAMBANGAN

JENIS-JENIS BATUAN

Disusun oleh:
Berian Tomi Permana
03021381520054

Dosen Pengampu:
Ir. Endang Wiwik D. Hastuti M.Sc.

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015/2016

Pengertian Batuan
Pengertian batuan menurut KBBI 2008 batuan ialah “Mineral atau paduan
mineral yang membentuk bagian utama kerak bumi”. Sedangkan secara rinci
batuan Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang
sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi

yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya
menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan
umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral,
namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral
adalah suatu substansi anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur
atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali macamnya ditambah dengan jenisjenis kombinasinya.
Proses siklus batuan meliputi beberapa tahapan , yaitu berawal dari siklus
(daur) batuan ini ialah magama, semula magma megalami proses pendinginan dan
kristalisasi sehingga terbentuklah batuan beku. Kemudian batuan beku akan
mengalami pelapukan (sedimentasi) sehinngga terbentuk materila sedimen dimana
material tersebuta ada yyang mengalami litifikasi yang pada akhirnya terbentuk
batuan sedimen. Dari batuan sedimen akan mngalami kenaikan suhu dan tekanan
yang tinggi sehingga akan terbentuk batuan metamorf. Selain batuan sedmen
batuan beku juga bisa bermetamorfosa menjadi batuan metamorf, dengan
mengalami kenaikan suh dan juga tekanan yang tinggi. Batuan metamorf
selanjutnya akan kembali lagi menjadi magma ketika mengalami proses
peleburan. Selama menjadi magma batuan metamorf juga bisa menjadi material
sedimen jika mengalami pelapukan atau sedimentasi.

Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan

sedimen, dan batuan metamorfik. Batuan beku adalah batuan hasil pendinginan
dari magma (batu pijar), batuan sedimen adalah batuan berlapis hasil proses
pengendapan berbagai partikel mineral yang berasal dari batuan yang telah ada
sebelumnya, sedangkan batuan metamorf atau disebut juga batuan malihan adalah
batuan yang berasal dari batuan beku atau batuan sedimen namun telah
mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi akibat adanya panas dan tekanan
yang tinggi.

A. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin
dan mengeras dengan atau tanpa proses
kristalisasi baik di bawah atau di atas
permukaan bumi. Secara ringkas, batuan
beku tebentuk dari pendinginan magma.
Magma yang berada di dalam bumi
dapat mengalami pergerakan naik yang
disebut
intrusi
magma

(magma
intrusion). Batuan yang terbentuk sebelumnya baik batuan beku, sedimen atau
metamorf dapat diterobos oleh intruisi magma. Perubahan lingkungan yang
menyebabkan magma mulai mendingin di bawah permukaan. Batuan yang
terbentuk pada kondisi ini disebut sebagai batuan beku pluton (plutonic rocks)
atau sering disebut juga sebagai batuan beku intrusif.
1. Klasifikasi Batuan Beku
a. Menurut ganesanya
1. Batuan beku dalam, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau
kristalisasi magma yang terbentuk sangat jauh dari permukaan bumi.
2. Batuan beku gang/korok, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau
kristalisasi magma pada celah-celah permukaan bumi.
3. Batuan beku luar, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau
kristalisasi magma di permukaan bumi.
b. Menurut kandungan silikanya
1.
2.
3.
4.


Batuan beku asam, memilik kadar silika >66% dari massa batuan.
Batuan beku intermediet, memilik kadar silika 55-66% dari massa batuan.
Batuan beku basa, memilik kadar silika 45-55% dari massa batuan.
Batuan beku ultrabasa, memilik kadar silika tidak mengkristal.
Hypohialin, batuan yang mineralnya mengkristal < tidak mengkristal.
Holohialin, batuan yang mineralnya tidak mengkristal.

b. Besar kristal
1. Fanerik, ukuran kristal besar.
2. Afanitik, ukuran kristal kecil.
3. Poritik, ukuran kristal besar dan kecil.
c. Granularitas
1. Euhedral, bentuk kristal sempurna.
2. Subhedral, bentuk kristal sebagian sempurna.
3. Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna.
d. Keseragaman kristal
1. Equigranular, ukuran kristal sama besar pada sebuah batuan.
2. Inequigranular, ukuran kristal sama tidak besar pada sebuah batuan.
3. Struktur Batuan Beku
a. Struktur batuan beku dalam

1.
2.
3.
4.

Massive, struktur yang memperlihatkan batuan kompak.
Scoria, struktur yang mempunyai lubang tak teratur.
Vesikular, struktur yang mempunyai lubang-lubang bekas keluarnya gas.
Amigdoloidal, struktur yang memperlihatkan adanya lubang-lubang yang
tidak teratur.
5. Xendith, struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang membeku
oada saat pembekuaan magma.
b. Struktur batuan beku luar
1.
2.
3.
4.

Pillow lava, bekuan lava sperti bantal tersusun.
Block lava, bekuan lava besar dan berbongkah.

Poppy lava, bekuan lava yang permukaannya halus.
Flow lava, bekuan lava berbentuk jajaran lensa-lensa kecil.

4. Fungsi Batuan Beku
Fungsi utama batuan beku ialah untuk sebagai hiasan dan juga pondasi untuk
membuat suatu bangunan, seperti jembatan. Sedangkan dalam pertambangan
batuan bku digunakan untuk mempermudah saat melakukan eksploirasi dan
eksploitasi sehingga menurunkan resiko kesalahan saat melakukan kegiatan
menambang.

B. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen merupakan batuan
yang terbentuk dalam suatu siklus
sedimentasi
(pelapukan-transportasisedimentasi-diagenesa). Hal tersebut
berarti batuan sedimen terbentuk dari
material yang lepas dan bahan
terlaruthasil proses mekanis dan kimia
dari batuan sebelumnya, dari cangkang
binatang, dan sisa-sisa tumbuhan. Proses

yang terlihat mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan erosi, hasil
keduanya dan transportasi kemudian memasuki proses kompaksi, sementasi dan
litifikasi. Beberapa faktor yang mengontrol tebentuknya batuan sedimen antara
lain Litologi Batuan (Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf),
stabilitas mineral-mineral yang ada, dan kecepatan erosi.
1. Klasifikasi Batuan Sedimen
a. Berdasarkan proses pengendapannya
1. batuan sedimen klastik, dari pecahan pecahan batuan sebelumnya.
2. batuan sedimen kimiawi, dari proses kimia.
3. batuan sedimen organik, pengedapan dari bahan organik.
b. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut
1.
2.
3.
4.

batuan sedimen aerik, udara.
batuan sedimen aquatik, air sungai.
batuan sedimen marin, laut.
batuan sedimen glastik, gletser.


c. Berdasarkan tempat endapannya
1.
2.
3.
4.

batuan sedimen limnik, rawa
batuan sedimen fluvial, sungai.
batuan sedimen marine, laut.
batuan sedimen teistrik, darat.

d. Berdasrkan asal sumber materilanya
1. Allothocnus, berasal dari lurus cekungan itu sendiri.
2. Autocthonous, berasal dari cekungan itu sendiri (tidak terjadi transport).
2. Tekstur Batuan Sedimen Klastik
a. Derajat pemilahan
1. Well Sorted, terpilah baik.
2. Moderately Sorted, terpilah sedang.
3. Poorly Sorted, terpilah buruk.

b. Derajat pembundaran
1.
2.
3.
4.
5.

Angular, menyudut.
Subangular, menyudut tanggung.
Sub Rounded, membulat tanggung.
Rounded, membulat
Well rounded, membulat bagus

c. Ukuran butir
1. Gravel, >2 mm
2. Sand, 1/16 – 2 mm
3. Mud,