E-Book Majalah Traveling Backpacking Edisi 12

  F u n | R i l e x | L o w B u d g e t

  • J a n

  E d is i D e s

  2

  1

  1

  2

  1

  2 FR EE gaz ine

  KEPULAUAN SERIBU Keindahan di Atas dan Bawah Laut KOMUNITAS BACKPACKER JEMPOL PROFIL NENDY YUNIZAR

  Dari Redaksi Daftar Isi

  Salam Ransel! Kepulauan Seribu. Namanya sudah sering kita dengar. Sudah banyak orang pula yang kesana. Tapi gak ada salahnya juga kan kesana lagi. Atau bagi yang belum, wah, kemana aja?? Hehehe. Edisi kali ini Backpackin membahas dua titik di

29 Kepulauan Seribu yang menarik buat kemping.

  Kenapa hanya dua? Karena halamannya gak cukup, bowkk! Pulau-pulau lain akan dibahas di edisi lain pula : )

  PIMPINAN UMUM Khemal Nugroho Oh ya, Backpackin bulan ini (Desember 2011) khemal@backpackinmagazine.com sudah genap berusia 2 tahun. Horee! Semoga

  13 bisa terus lebih baik kedepannya. Saran

PIMPINAN REDAKSI

  dan kripik (eh, kritik) teman-teman selalu Ambar Arum ditunggu! ambar@backpackinmagazine.com

23 Selamat Natal! Selamat Tahun Baru! EDITOR

  Muhammad Iqbal Selamat berlibur!

  TIM REDAKSI GALERI Annisa M.F. Harahap

  TIPS SUNSET KEPULAUAN SERIBU

  23

  39 KODE ETIK NGE-TRIP TIM ARTISTIK Galih Permadi

  BULOK AKSESORI Kibar Desain Salman

  MEUGANG

  25 UNDERWATER CAMERA

  43 ORDINAT WEBMASTER

  3 KEPULAUAN SERIBU KOMUNITAS Kurniawan Aji Saputra

  Keindahan Di Atas dan Bawah Laut

  KULINER

  BACKPACKER JEMPOL

  29 Sekaligus

  45 DODOL RUMPUT LAUT WEBSITE www.backpackinmagazine.com

  PROFIL KONTRIBUTOR

  NENDY YUNIZAR

  33 EMAIL PANDU

  BM EDISI 12

  47 redaksiezinebi@yahoo.com

  MENUJU KEPULAUAN SERIBU

  9 RESENSI

  INTERAKSI Redaksi menerima saran, kritik,

  SERDADU KUMBANG

  37 MULES, MAAK! dan artikel dari BM Readers

  48 Sumbawa Barat di Layar Lebar CATPER yang bisa dikirim melalui

13 ESCAPE TO SEMAK DAUN ISLAND alamat email kami.

EDISI DEPAN

  PARE

  49 Foto cover : Ma'mur Sudrajat ORDINAT

KEPULAUAN SERIBU

  Keindahan Di Atas dan Bawah Laut Sekaligus Pemandangan dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu MEMBICARAKAN KEPULAUAN SERIBU tentu tak akan ada habisnya.

  Luasnya saja 11,8 kilometer persegi. Pulaunya bejibun. Mungkin dulu saking malasnya menghitung, orang-orang dengan santainya menyebut disana terdapat seribu pulau, alias Kepulauan Seribu. Padahal ternyata, berdasarkan catatan Taman Nasional Kepulauan

  Seribu, kawasan yang terletak di 45 kilometer sebelah utara Jakarta ini hanya memiliki 78 pulau dengan tinggi permukaan sekitar dua-tiga mdpl saja. Sejak 2001, Kepulauan Seribu yang tadinya merupakan bagian dari Kotamadya Jakarta Utara, dinaikkan statusnya menjadi Kabupaten

  Administrasi Kepulauan Seribu dengan dua kecamatan yaitu Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.

  Khusus untuk edisi ini, Backpackin akan membahas dua titik pulau di Kepulauan Seribu, masing-masing cocok untuk kemping, snorkeling dan lompat ke pulau-pulau disekelilingnya. Keduanya berada di kecamatan

  Kepulauan Seribu Selatan.

  Oleh: Ambar Arum Foto: Erlangga Mahardika. Ma'mur Sudrajat, Niko Wazir, Niko TujuhLangit ORDINAT

  Sekarang semua orang sudah pasti kenal dengan Pulau Tidung. Pulau ini semakin populer sejak dibangun jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil.

  Tidak banyak upaya promosi yang dilakukan, umumnya masyarakat tahu tentang keindahan pulau ini dari catatan-catatan perjalanan di blog dan facebook. Efeknya ajaib! Setiap akhir pekan, ribuan orang datang ke pulau yang memiliki luas 109 ha ini. Bahkan pernah menembus angka 3.000 pengunjung!

  Ramainya pulau ini jelas menguntungkan bagi ekonomi para penduduk. Sebagian rumah mereka direlakan untuk menjadi homestay, sepedapun mereka sewakan. Namun sayang, peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat Tidung berbanding terbalik dengan pemeliharaan alamnya. Bisa dilihat dimana-mana, bagaimana sampah tergeletak begitu saja, bagaimana karang semakin banyak yang mati, bagaimana jembatan semakin bobrok.

  Aktivitas penduduk berpusat di Pulau Tidung Besar. Mulai dari rumah tinggal, sekolah, kantor lurah, hingga tempat ibadah, semua ada di pulau ini.

  Sementara itu Tidung Kecil masih berupa hutan dimana terdapat kuburan tua didalamnya. Anak-anak pulau tersebut bercerita bahwa konon itu adalah kuburan Kapten Hitam, pejuang yang dianggap sesepuh di pulau ini. Kadang masih ada beberapa penduduk yang datang dan berdoa di kuburan tersebut.

  Pulau Tidung – Payung – Pari – Karang Beras Pilihan tempat untuk kemping : Tidung Kecil dan Karang Beras Pulau Payung Disini ada penduduk tapi tidak banyak, mereka umumnya para nelayan. Ini bukan pulau wisata. Terdapat villa pribadi yang bisa disewa. Umumnya orang tidak singgah di pulau ini, melainkan hanya snorkeling di sekitaran pulau ini.

  Pulau Pari Pulau ini berpenduduk, namun desas desusnya akan dipindahkan, karena mau fokus untuk jadi pulau wisata. Pesisirnya indah, ada jembatan yang bagus.

  Pulau Karang Beras Pasirnya bercampur dengan karang yang hancur membentuk butiran beras, sehingga disebut Pulau Karang Beras. Pulau ini ideal Pulau Semak Daun adalah pulau milik pribadi yang hanya dijaga oleh beberapa orang. Disitu terdapat warung sederhana yang hanya menjual kopi, teh, kelapa, mie instan, dan sejenisnya. Juga ada toilet dengan air payau yang harus kita timba sendiri. Tidak ada ojek kapal yang langsung kesini, sehingga harus carter kapal kecil.

  Titik ini dipilih oleh Backpackin karena memiliki banyak spot snorkeling yang menarik. Sementara pulau Tidung lebih banyak pemandagan pulau yang indah.

  Snorkeling bisa dilakukan di dekat Pulau Pramuka, Pulau Air, juga di soft coral dekat Pulau Panggang.

  Pulau Semak Daun – Air – Karya – Panggang – Kotok Pilihan tempat untuk kemping : Semak Daun Pulau Panggang Adalah pulau dengan penduduk terpadat. Saking padatnya, berpuluh tahun silam, sebagian mengungsi ke Pulau Pramuka yang dulunya sepi hingga jadi ramai seperti sekarang. Kita bisa beli ikan disini langsung dari nelayan atau rentenirnya.

  Pulau Kotok Terdapat dua pulau, yaitu Kotok Besar dan Kotok Kecil. Di Kotok Kecil terdapat resort milik pribadi yang tertutup, alias tidak dapat disinggahi. Sementara Kotok Besar juga milik pribadi, namun oleh pemiliknya digunakan untuk rehabilitasi Elang Bondol yang dikelola oleh Jakarta Animal Aid Network. Pulau Karya Tidak begitu istimewa, pulau ini berfungsi sebagai kantor dan rumah dinas pegawai teknis Kabupaten Administrasi Kepulauan

  Seribu. Juga ada kantor Polres dan Koramil.

  Umumnya pengunjung kesini hanya untuk transit makan siang. Sering banyak yang snorkeling di sebelah selatan pulau ini. Pulau Air Pulau ini unik. Bentuknya panjang, dan tengah-tengahnya dibelah oleh si pemilik pulau, Ponco Sutowo, seorang pengusaha. Tidak sembarang orang boleh turun di pulau ini, kecuali yang sudah punya hubungan dekat dengan penjaga atau pemilik pulau tersebut. Sebelah timur pulau ini bagus untuk snorkeling.

  Umumnya pengemudi kapal yang kita carter untuk snorkeling dan keliling pulau sudah tahu spot mana saja yang menarik. Di soft coral, kita dapat menemui lebih banyak ikan, dan banyak bulu babi pula. Ikan-ikan tersebut akan ramai menghampiri kalau kita membawa makanan seperti roti atau kue untuk mereka makan. PANDU Menuju Kepulauan Seribu

  JALUR PALING POPULER menuju Kepulauan

  REHABILITASI

  Seribu adalah dengan kapal ojek Muara Angke atau kapal

  ELANG

  cepat dari Marina Ancol. Namun kapasitas kapal dari

  BONDOL

  Marina Ancol yang terbatas, ditambah lagi harus bayar tiket masuk Ancol terlebih dahulu membuat kebanyakan orang lebih memilih kapal ojek Muara Angke.

  Burung yang menjadi simbol kota Jakarta ini kini nyaris punah dan Kisaran harga ( update 2011) kondisinya mengenaskan. Banyak terjadi perdagangan burung ilegal,

  Jangan ragu untuk menawar :)

  tak terkecuali Elang Bondol ( Haliastur indus) ini.

  Sewa Kapal:

  Jakarta Animal Aid

  1 hari sekitar Rp 350.000,00

  Network inisiatif melakukan program

  2 hari sekitar Rp 600.000,00

  Rehabilitasi Elang Bondol di Pulau Kotok Besar sejak tahun 2004. “Ini

  Sewa alat snorkeling (google, fin dan livefest):

  adalah program rehabilitasi, bukan

  1 hari sekitar Rp 35.000,00

  penangkaran. Disini kami tidak

  2 hari sekitar Rp 50.000,00

  dengan sengaja mengembangbiakkan Elang Bondol. Yah kalau ada yang

  Catatan:

  kawin terus beranak, tidak kami cegah Untuk kemping sebenarnya tidak ada biaya resmi. juga, hehehe,” begitu penegasan dari Namun sering ada pungutan dari penduduk setempat. penjaga pulau ini.

  Pulau Semak Daun dikenakan Rp 10.000,00 per orang.

  Burung-burung yang ada Pulau Tidung seiklhasnya. disini umumnya didapat dari hasil sitaan pasar gelap atau milik pribadi.

  Biasanya burung-burung tersebut sudah dalam kondisi mengenaskan, bulu primer di sayapnya dipatahkan supaya tidak dapat terbang jauh. Mereka juga memiliki ketergantungan makanan yang tidak wajar karena terbiasa dipelihara oleh manusia.

  Program ini bertujuan untuk mempersiapkan Elang-elang tersebut hidup di alam liar. Mereka dilatih berburu dan mencari makan sendiri. Bila sudah siap, maka Elang tersebut akan dilepas di pulau yang jauh dari Ke Semak Daun Ke Tidung

  Menuju Semak Daun harus transit di Pulau Pramuka, Dari Marina Ancol: kemudian carter kapal khusus.

  Hanya terdapat 1 kapal kapasitas 30 orang (KM Kerapu). Harga Rp 30.000,00 + asuransi Rp 2.000,00. Dari Marina Ancol: Berangkat antara pk 08.00-08.30 dari Marina Ancol. Hanya terdapat 4 kapal dengan kapasitas masing- Pk 13.00-14.00 dari Pulau Tidung. masing 30 orang (KM Kerapu & KM Lumba-lumba). Harga Rp 30.000,00 + asuransi Rp 2.000,00.

  Dari Muara Angke: Berangkat antara pk 08.00-08.30 dari Marina Ancol. Ada banyak kapal menuju Tidung dengan kapasitas Pk 13.00-14.00 dari Pulau Pramuka. mencapai 100 orang. Harga Rp 30.000,00 + asuransi Rp 2.000,00. Dari Muara Angke: Berangkat antara pk 07.00-08.00 dari Muara Angke. Ada banyak kapal menuju Pramuka dengan kapasitas Pk 12.00-13.00 dari Pulau Tidung. mencapai 100 orang. Harga Rp 30.000,00 + asuransi Rp 2.000,00. Berangkat antara pk 07.00-08.00 dari Muara Angke.

  Nomor Kontak Pk 12.00-13.00 dari Pulau Pramuka.

  Sewa kapal dan alat snorkeling: Pak Sarwan 0858 8026 8196 CATPER Escape to Semak Daun Island

  TIBA DI POM Bensin Muara Angke pagi-pagi benar, rombongan kami sejumlah 11 orang dari Jakarta, Banjar dan Purwokerto, siap berangkat! Untung kapal yang bernama KM Dolphin ini tidak terlalu sesak. Kami duduk di dekat bagian belakang kapal.

  Oleh: Ma'mur Sudrajat Foto: Ma'mur Sudrajat, Niko Wazir Dermaga Pulau Semak Daun Awalnya aku coba tetap terjaga di dalam kapal. Ingin menikmati pemandangan laut yang luas tanpa batas. Namun jalannya kapal yang penuh dengan goncangan akibat gelombang air laut membuat perut ini mual. Aku pun mabok. Aku lihat penumpang yang lain memejamkan mata. Ternyata trik ini cukup ampuh supaya kita tak mabuk saat perjalanan.

  Tiba di Pulau Pramuka, kami disambut oleh seorang ibu yang menawarkan menu makan siang. Sebenarnya bukan orang ini yang kami tunggu, melainkan Pak Sarwan, empunya perahu motor yang sudah kami pesan.

  Lokasi warung si ibu terletak di pinggir pantai bagian belakang pulau. Menikmati menu makan siang yang sederhana ditemani dengan hembusan angin pantai memang sensasi yang jarang aku temui. Nasi putih, tumis kangkung, menu ikan, juga tempe goreng plus sambal membuat kami kenyang.

  Setelah itu kami menuju ke panangkaran penyu sisik ( Eretmochelys imbricata). Tempatnya memang tak terlalu besar. Namun banyak penyu dipenangkaran itu. Selain penyu kecil atau disebut tukik, juga ada penyu yang berukuran besar namun kondisi tubuhnya sudah tidak normal lagi alias cacat. Ada yang tak memiliki kaki/sirip depan, juga ada bagian pungkuknya yang bengkok.

  Katanya penyu ini tak akan dilepaskan ke laut lepas karena dikhawatirkan tak akan bisa selamat di laut bebas.

  Tibalah kami di spot snorkeling sekitar Pulau Air. Tampak juga banyak perahu yang menurunkan para penikmat snorkeling turun dari perahu, seperti adegan saat penyelamatan penumpang kapal yang mau karam, oleh sekoci kecil, dan orang-orang yang mengapung dipermukaan air.

  Pak Tua itu menurunkan jangkar sederhana kedasar laut. Sedangkan Pak Abu mebagikan peralatan snorkeling. Setelah semua peralatan snorkeling aku pakai, kini saatnya masuk kedalam air laut. Awalnya ragu-ragu masuk kedalam air, karena aku tidak bisa berenang. Bagaimana ini harus memulainya, pikirku. Tapi aku pikir lagi, masa aku harus membatalkan snorkeling karena ketakutan ini, rasanya rugi sudah jauh- jauh ke sini kalau tidak snorkeling.

  Melihat semuanya masuk satu per satu kedalam air akhirnya aku

  Sekumpulan tukik Membelah Pulau Air

  Bertemu Nemo Setelah berganti kostum untuk snorkeling kami langsung meluncur ke

  Pulau Air dengan perahu sewaan itu. Pak Abu yang bertugas mengendalikan mesin akan mengarahkan kami meluncur keliling pulau. Sedangkan yang satunya lagi (lupa namanya), bapak yang usianya sekitar 50-an tahun, bertugas menjaga perahu.

AKU LIHAT PENUMPANG YANG LAIN MEMEJAMKAN MATA. TERNYATA TRIK INI CUKUP AMPUH SUPAYA KITA TAK MABUK SAAT PERJALANAN.

  Halo Pulau Pramuka! Awalnya takut, habis itu ketagihan Nemoo! Bintang laut biru

  menceburkan diri juga. Dengan lifevest yang dipakai akhirnya bisa mengapung juga. Apa yang tadi diragukan akhirnya sirna. Awalnya memang sulit bernapas dengan mulut, namun lama kelamaan bisa berdaptasi juga.

  Subhanallah. Begitu indahnya coral itu. Dengan ikan-ikan kecil yang hilir mudik diantara karang-karang yang begitu harmonis membentuk komunitas di dalam laut. Namun sayang dibalik keindahan itu tampak juga karang yang rusak. Hal itu tampak dari beberapa karang yang tampak runtuh.

  Pak Abu mengantarkan kami ke spot snokeling yang lain. Kali ini ke soft coral, letaknya tak jauh dari Pulau Panggang. Di spot ini atas saran Pak Abu kami bisa memberi makan ikan-ikan dengan biskuit atau roti sehingga ikan- ikan kecil akan mendekati kami. Betul saja. Ikan-ikan mendekati kami saat kami meremah biskuit.

  Tak lama kemudian Pak Abu menunjukan bulu babi yang banyak durinya itu, dan sangat aku hindari mendekati apalagi memegangnya, namun Pak Abu dengan pede-nya memegang hewan berduri itu tanpa rasa takut.

  Rupanya kelamaan di dalam air membuat badan ini mulai kedinginan. Aku langsung menuju ke atas perahu. Tak lama di atas perahu Pak Abu menunjukan kepada kami bintang laut cantik berwarna biru. Juga dia menunjukan ikan Nemo, alias ikan badut. Kami memasukan ikan tersebut kedalam botol yang telah diisi air laut. Satu per satu dari kami menikmati keindahan si Nemo itu, dan melepaskannya kembali ke laut lepas.

  Hari menjelang sore, tujuan camping kami adalah Pulau Semak Daun. Sebelum menuju sana, kami mampir

  DULUNYA PULAU INI TAK BERPENGHUNI, BELAKANGAN DARI CERITA YANG AKU DENGAR,

  dahulu di Pulau Panggang untuk membeli ikan sebagai menu utama makan malam.

  Sampai di Pulau Semak Daun kami menuju spot camping. Setelah meminta izin kepada penjaga pulau itu untuk berkemah, Pak Abu meninggalkan kami di pulau ini. Dulunya pulau ini tak berpenghuni, belakangan dari cerita yang aku dengar, pulau ini sudah menjadi pulau pribadi. Tapi masyarakat masih bisa menikmati pulau itu.

PULAU INI SUDAH MENJADI PULAU PRIBADI. TAPI MASYARAKAT MASIH BISA MENIKMATI PULAU ITU.

  Beberapa tahun kedepan tampaknya pulau ini akan mengikuti peradaban. Hal ini tampak adanya buldoser disalah satu sisi pantai dalam rangka pengerjaan kabel untuk menyalurkan listrik ke pulau tersebut.

  Tampaknya keinginan untuk menikmati sunset tidak bakal terwujud karena langit mendung seharian. Hal yang menjengkelkan lainnya adalah tidak ada air tawar, akhirnya aku tak mandi sama sekali.

  Setelah makan malam dengan ikan bakar dan sup baso sosis, kami menikmati cahaya lampu pulau yang lain. Tampak didepan kami cahaya sedikit terang diawan yang aku pikir itu adalah cahaya dari gemerlapnya cahaya kota Jakarta yang dipantulkan di awan. CATPER

  Kami mulai beraksi dengan kamera kami membidik secercah cahaya itu dan juga mencoba membuat huruf dengan teknik bulb.

  Spaghette Keesokan harinya, akhirnya aku bisa bangun subuh-subuh, sehingga tak ketinggalan sunrise. Walau agak berat membuka mata karena tengah malam tidurnya agak sedikit terganggu akibat gerimis yang turun membasahi aku yang

  Memburu Sunrise tidur di alam terbuka beratapkan langit.

  Bangkit dari tidur, aku memulai pagi ini dengan sholat subuh. Setelah itu kejutan datang menghampiri kami, langit tampak cerah, bertaburan bintang-bintang.

  Aku mencoba teknik bulb lagi, namun kali ini aku menahan shutter cukup lama –sekitar 15 menit-, sehingga diharapkan dapat menangkap efek bintang yang bergerak. Tak lama

  Smack Down Island in fish eye lens

  kemudian cahaya temaram fajar ( twilight saga) menandakan akan adanya sunrise. didalam ransel. Setelah berpamitan Aku masih membidik dengan teknik bulb.

  Bolos Kelas Rehabilitasi Elang dengan penjaga pulau itu, kami segera Hari mulai cerah, matahari

  Perjalanan menuju Pulau Kotok bergegas menuju dermaga. Pak Tua mulai meninggi. Saatnya sarapan. Menu

  Besar tempat penangkaran elang bondol dan Pak Abu sudah menunggu untuk untuk sarapan kali ini adalah spaghetti. sekitar 30 menit. Menurut cerita pulau mengantarkan kami menuju Pulau Kotok

  Spagetti - Pete

  Teman-teman memasak, sebagian ini adalah pulau khusus untuk rehabilitasi Besar. Kami akan melihat elang bondol. membereskan tenda, sedangkan aku elang, namun dibuka untuk umum. kebagian nyupir alias nyuci piring yang

  Dari jauh pulau ini tampak besar kotor. Fiuh… dibandingkan Pulau Semak Daun, dengan

  Tikar telah direntangkan diatas sangkar besar yang berada di pantai dan pasir putih, spaghetti telah matang! langsung menembus kedalam air laut.

  Namun yang tampak aneh adalah Selidik punya selidik, sangkar berbentuk keberadaan pete bakar disamping kubus ini adalah tempat pelatihan elang

  KISAH TRAGIS SANG

  makanan Italia itu. Jadilah spaghette alias untuk menangkap ikan.

  ELANG DI TANGAN ORANG

  spaghetti-pete. Perpaduan yang aneh, Perahu motor merapat makanan Italia yang lembut dimulut dan ke dermaga. Tampak ketika kami

  YANG TAK BERTANGGUNG

  sensasi aroma pete yang hmmm..... Soal melangkahkan kaki menuju gapura Pulau

  JAWAB SAMPAI-SAMPAI

  rasa tak usah ditanya, intinya seru! Kotok Besar, ada tulisan besar, "Program kamipun beres-beres, perahu HARUS MEMOTONG Elang". Juga tampak elang dengan warna motor yang menjemput kami telah bulu kepala dan dadanya yang putih,

  SAYAP SANG ELANG

  sampai. Semua barang telah dirapihkan sedangkan sayap dari bulu punggung hingga ekornya berwarna cokelat.

  Penjaga disana antusias menjelaskan mengenai elang itu. Mulai dari penyelamatan elang, mengisolasi elang yang liar dan diduga terjangkit penyakit yang dapat menular pada manusia, juga kisah tragis sang elang di tangan orang yang tak bertanggung jawab sampai-sampai harus memotong sayap sang elang.

  Diceritakan juga tentang pelatihan elang disitu, seperti pelatihan terbang hingga cara menangkap mangsa seperti ikan di dalam air. Rehabilitasi elang ini merupakan program JAAN alias Jakarta Animal Aid Network.

  Jenuh juga mendengarkannya. Aku mulai mengundurkan diri dari kuliah tentang elang itu. Jelajah sisi lain pulau itu. Tampak beberapa rumah yang telah lama tidak dihuni lagi dengan puing- puing yang terbengkalai, juga bertebaran rambu-rambu yang menandakan area isolasi yang tidak boleh dimasuki pengunjung. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan penyakit dari hewan kepada manusia.

  Kini waktunya menuju Pulau Pramuka. Sebelum sampai di Pulau Pramuka, Pak Abu menawarkan kami untuk singgah menikmati penangkaran hiu di Pulau Nusa Keramba. Kami sempat tidak mau karena khawatir ketinggalan kapal yang ke Muara Angke, namun ajakan Pak Abu sulit juga untuk ditolak.

  Akhirnya kami memutuskan singgah di Pulau Nusa Keramba namun hanya 15 menit saja.

  Sebenarnya ini bukan pulau, namun laut yang dangkal dan telah ada rumah apung diatasnya dan juga ada beberapa kolam (mungkin tepatnya keramba besar) yang berisi ikan laut. Mulai dari hiu, ikan Nemo dan Dori, dan ikan-ikan lainya.

  Kemudian kami kembali ke Pulau Pramuka, dan kembali ke Angke, lalu ke rumah. Selesai sudah petualangan kami. Beruntung semuanya berjalan lancar dan cuaca yang bersahabat walaupun memasuki musim hujan.

  Lihat ikan di Nusa Keramba CATPER

  GALERI

  Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami redaksiezinebi@yahoo.com

  BULOK Aceh, selalu jalankan tradisi meugang

  ADA SATU KEBIASAAN unik yang selalu dipegang masyarakat Aceh walaupun shock culture akibat Tsunami kemarin berefek cukup parah. Namanya meugang, yaitu kebiasaan berkumpul pada satu hari menjelang lebaran Oleh: Muhammad Iqbal haji atau satu hari menjelang puasa Foto: Istimewa Ramadhan. fedloter yang sangat komersil. Sapi- sapi di Aceh dilepas begitu saja. Tidak

  SEMISKIN-MISKINNYA ada asupan konsentrat ini itu dengan

  komposisi sekian persen seperti yang

ORANG ACEH, PASTI AKAN

  fedloter lakukan. Hasilnya, kadar lemak

MENGUSAHAKAN TRADISI

  sapi rendah sehingga rasanya lebih nikmat.

MEUGANG TERLAKSANA

  Terutama di kampung-kampung, sapi dibebaskan berkeliaran begitu saja tanpa ada yang menjaga. Saat umur saya 7 tahun, kami sekeluarga pulang kampung ke Pante Raja, sebuah kampung di bilangan Aceh Piddie. Saya ingat betul keadaan waktu itu. Pemandangan yang wajar kalau kita sedang bersantai- santai di teras depan rumah kemudian ada sapi yang lewat. Sapi yang lewat berikutnya meninggalkan bekas di jalan yang pastinya akan membuat seorang lelaki yang hendak bertamu ke rumah

  Meugang diwarnai Semiskin-miskinnya orang kekasihnya turun derajat kepercayaan dengan kesibukan

  Aceh, pasti akan mengusahakan tradisi dirinya kalau tidak hati-hati melangkah. mencari daging sapi. meugang terlaksana. Agak berat bagi Tabiat sapi tersebut sudah biasa. Di beberapa mesjid, mereka yang miskin memang, karena Kembali ke meugang. Kebiasaan daging sapi dibagi- dalam tradisi tersebut, masakan ini betul-betul sudah mendarah daging bagikan. berbahan daging sapi lazimnya ada bagi orang yang besar di Aceh. Ketika di atas meja. Tapi pasti mereka akan mereka bepergian ke luar Aceh di hari mengusahakannya dengan sangat. meugang, sebisa mungkin mereka akan

  Karena permintaan yang drastis berkumpul dengan sesama orang Aceh pada beberapa hari tersebut, maka harga kemudian merayakan meugang bersama daging lokal naik bisa sampai dua kali sambil menghabiskan rendang yang lipatnya. Misal pada hari biasa harga dipegangnya. daging berkisar di angka 55.000, saat Tradisi ini sangat bagus meugang, 100.000 pun dibeli. untuk memperkuat ukhuwah. Seperti

  Dalam keadaan tersebut, tradisi-tradisi Aceh lainnya, meugang produsen daging sapi dari luar Aceh juga dibuat oleh tetua-tetua kami pastinya tergiur dengan harga tersebut. dulu berdasarkan nilai-nilai islam. Tapi sayangnya, hanya daging sapi Aceh Tradisi seperti ini baik selama tidak yang diminati. Sapi Aceh memiliki kadar disalahartikan menjadi suatu kewajiban lemak yang rendah. Jelas karena asupan yang ketika ditinggalkan maka dosa akan pakan yang diberikan berbeda dengan melekat. KOMUNITAS

BACKPACKER

J E M P O L

Jempol menghadang, tumpangan datang.

  Oleh: Ambar Arum Foto: Dok. Backpacker Jempol KOMUNITAS

  BEBERAPA TAHUN SILAM, tepatnya tahun 2009, sekumpulan bocah yang baru turun dari Gunung Merbabu hendak mencari kendaraan untuk mengantar mereka pulang ke Jogja. Kebanyakan nonton film barat, jempol mereka pun iseng, menengadah ke jalan, berharap dapat tumpangan. Bukan sulap bukan sihir, sebuah mobil berhenti di depan mereka, menyediakan tumpangan. Sepertinya, si pemilik mobil juga kebanyakan nonton film barat.

  Kejadian diatas sama sekali tidak direkayasa. Bukan adegan di film ataupun iklan. Sejak itu, mereka yang berada di tempat kejadian perkara kala itu, kerap membanggakan jempol mereka, dan kemudian diteguhkan dengan berdirinya komunitas yang diberi nama Backpacker Jempol. Pamer jempol di jalan pun jadi kebiasaan yang selalu mereka lakukan saat melancong kemanapun.

  Raja Ampat adalah tempat yang paling mereka dambakan bisa dikunjungi, sampai kebawa mimpi plus ngiler-ngiler. Sementara ini, jempol-jempol Selain Raja Ampat dan titik-titik lain mereka telah melanglang buana ke di Indonesia, para jempolers ini juga banyak tempat. Mulai dari gunung- sangat ingin bisa keliling dunia, sekaligus gunung, pantai, pulau, hingga wisata kota

BACKPACKER JEMPOL

  menguji kesaktian jempol mereka, dan kuliner. Gunung-gunung macam apakah bisa seberuntung kemarin itu. Rinjani, Merbabu, Sindoro, Merapi,

  PERCAYA BAHWA Senada dengan para pelancong Ungaran, dan Lawu sudah mereka daki.

INDONESIA MEMILIKI

  se-Indonesia pada umumnya, Pantai dan pulau seperti Sempu, Tidung,

POTENSI PARIWISATA

  Backpacker Jempol percaya bahwa Karimun Jawa, dan Gili Trawangan sudah Indonesia memiliki potensi pariwisata mereka sambangi. Tidak lupa beberapa

YANG SANGAT JEMPOLAN

  yang sangat jempolan. Keberagaman kota seperti Solo, Malang, Bali, Jakarta, kalau bertemu mereka. Konon, desas alam dan masyarakatnya bikin semua Magelang, dan Semarang. Tentunya desus yang beredar, tahun depan jempol orang mengacungkan jempol. Namun tahun depan daftar ini akan terus mereka akan menyentuh Thailand. jempol langsung dibalik ketika bicara bertambah.

  Semoga di Thailand jempol kalian tentang pengelolaan daerah wisata. Berdomisili di Jogja dan Solo, berhasil memanggil tumpangan ya, Hal sepele saja belum dibenahi, seperti komunitas ini terbuka untuk siapa saja. kawan. Kalau gak dapet, main adu ayam facebook, cling! pengadaan tong sampah yang layak dan Temukan saja mereka di pakai jempol aja :) cukup.

  Gabung deh. Siapkan jempol kamu

  MODEL DAN PRESENTER Paradiso ini lagi girang banget. Sudah menang

  PROFIL

  jadi Miss Scuba Indonesia, awal Desember 2011 kemarin dia dinobatkan jadi 1st runner up Miss Scuba International! Walau super sibuk, Nendy Yunizar masih semangat banget jawab pertanyaan dari Backpackin. Saking semangatnya, gak semua obrolan Nendy muat masuk sini. Versi lengkapnya, langsung aja ke : www.backpackinmagazine.com ya! Selamat ya udah jadi 1st runner up karang, memotong karang untuk

  2011! Gimana Miss Scuba International kemudian dijual. Jadi aksi ini dilakukan pengalaman di Malaysia kemarin? Cerita untuk menjaga lingkungan sekaligus sedikit dong.. menebus kesalahannya. Itu benar- benar menyentuh banget. Aku juga

  Thank you for the felicitation. Aku snorkeling di lokasi yang karang- sedikit speechless sampe sekarang masih karangnya masih asli, memang tidak

  1st runner-up di loh bisa dapet sebagus di timur Indonesia, tapi cukup tingkat internasional. Pengalaman bagus. Karena waktu tidak mencukupi, snorkeling di situ aku di Malaysia kemarin benar-benar jadi aku hanya sempat pengalaman pertama di dunia global, saja. Padahal tadinya udah planning mau summer dan ini bukan hanya sekedar ke Pulau Macan, katanya di sana bagus camp or something like that, this is banget masih belum terlalu terjamah. a competition, and I was there as

  Benarkah itu? Mudah-mudahan suatu a representative from my country! saat aku bisa ke sana. Semuanya benar-benar amazing buat aku! Dari kenal teman-teman dari

  TRANSPLANTASI KARANG

  Hongkong, China, Thailand, dan yang pasti Malaysia. Ada yang bisa bahasa

  INI DILAKUKAN OLEH Inggris dan ada yang ga bisa sama sekali. WARGA SEKITAR, DIA

  body language Jadi komunikasinya pake haha! SEORANG NELAYAN.

  DIA BILANG KARENA DIA MERASA BERSALAH,

  Pernah snorkeling atau diving di pulau 1000? Gimana menurut kamu spot

  DULUNYA DIA SUKA

  disana?

  MERUSAK KARANG, NENDY YUNIZAR:

  Aku pernah ke sana untuk syuting MEMOTONG KARANG stay di Pulau Pramuka, program aku. Aku

  UNTUK KEMUDIAN

  snorkeling di situ sekalian dan waktu itu

  DIJUAL.

  volunteer untuk transplantasi menjadi

  Kekayaan Laut Kita Itu Maha Dahsyat!

  karang. Transplantasi karang ini dilakukan oleh warga sekitar, dia seorang nelayan. Dia bilang karena dia merasa bersalah, dulunya dia suka merusak

  Foto: Istimewa PROFIL

  Gimana menurut Nendy tentang potensi spot snorkeling di Indonesia, kekurangan dan kelebihannya? Kekayaan laut kita itu benar-benar maha dahsyat. Kendalanya cuma infrastruktur. Entah karena pemerintah kurang

  Terakhir, kasih tips dong buat temen- mendukung secara penuh atau memang temen yang mau diving tapi masih ragu- karakter individunya yang kurang aware. ragu. Takut tenggelam misalnya xixixiii.. Bukan hanya masalah aksesibilitas dan transportasi, melainkan service. Semua

  Hihi ini mah aku banget dong ya dulu. disangkut pautkan sama nilai komersil

  You will never know Sahabatku bilang : yang tinggi sehingga kerap kali tidak until you try. Setiap aku takut melakukan mencapai nilai wisata yang diharapkan ini itu, aku selalu ingat kata-kata itu. And para wisatawan. Apalagi diving terkenal I believe, I'm here because I can. Jadikan wisata mahal, bukan? Jadi kita ga perlu buddy" kita. Apalagi kita air itu sebagai " menunggu atau menyalahkan orang lain tahu kan 70% bagian dari bumi ini terdiri maupun pemerintah, mari kita mulai dari air dan air merupakan salah satu dari diri kita sendiri aja dulu. Bersikap sumber kehidupan. Di dalam sana sudah lebih ramah terhadap lingkungan jadi menunggu keindahan kehidupan laut tidak terlalu membutuhkan biaya mahal yang ga ada duanya. Jadi jangan buang- yang kerap dijadikan alasan untuk buang kesempatan. Percaya sama diri mengkomersilkan sebuah lokasi diving sendiri dan Tuhan :) atau wisata lainnya.

  Paling suka ngeliat apa kalo lagi diving? Ada terumbu atau hewan favorit gitu misalnya? Hal yang paling aku cari kalau lagi diving adalah ketenangan sih sebenernya. Aku ga suka kalo diving tapi rusuh. Kalo udah tenang, ngeliat apapun itu pasti

  AKU SUKA PENYU! LIAT

  bahagianya bisa berlebihan. Apalagi kalo

  PENYU RASANYA TENANG

  lagi nyari macro stuff. Aku suka penyu! Liat penyu rasanya tenang banget dan

  BANGET DAN PENYU ITU

  penyu itu ngajarin kita untuk mandiri

  NGAJARIN KITA UNTUK

  dan tenang. Berenang sendiri tanpa rasa takut dan tidak menggangu sekitar.

  MANDIRI DAN TENANG.

  RESENSI Serdadu Kumbang : Sumbawa Barat di Layar Lebar

  SERDADU KUMBANG, SIAPA Film yang berlokasi diperbukitan

  Produser: Ari Sihasale

  tak kenal film itu? Film yang di produksi dekat Pelabuhan Pototano, Sumbawa

  Produksi: Alenia Pictures

  oleh Alenia Pictures ini bercerita tentang Barat ini menggambarkan pemandangan

  Durasi: 105 menit

  pendidikan, persahabatan dan cita-cita. alam Indonesia yang sangat indah

  Pemain: Ririn Ekawati, Titi Sjuman, Putu

  Amek (tokoh utama) adalah dengan banyak kuda sebagai ciri khas

  Wijaya, Asrul Dahlan, Lukman Sardi,

  seorang bocah bibir sumbing yang Sumbawa. Sajian alam di film ini sangat

  Surya Saputra bercita-cita menjadi presenter TV, memanjakan mata penonton. Sutradara: Ari Sihasale

  tapi ia tidak pernah putus asa dengan Di antara film-film Indonesia

  Penulis: Jeremias Nyangoen

  kekurangannya. Amek dan dua orang lain yang dibuat akhir-akhir ini, Serdadu temannya, Acan dan Umbe, sangat usil Kumbang tentunya memberi harapan sehingga sering mendapat hukuman bahwa pembuat film Indonesia pun dari gurunya. Walaupun begitu, Minun bisa sekaligus memasarkan pariwisata kakaknya sangat sayang padanya. beberapa daerah di Indonesia yang Minun gadis pintar yang slalu menjadi belum terjamah. Oleh: Ayu N Surya juara kelas, berbeda dengan Amek yang

  Foto: Istimewa pernah tidak lulus Ujian Nasional (UN).

  Amek dan Minun tinggal bersama Ibunya di Desa Mantar, Sumbawa Barat. Diluar desa yang indah itu terdapat pohon dipinggir tebing, anak- anak memercayainya sebagai 'pohon cita-cita.' Banyak botol tergantung yang didalamnya terdapat secarik kertas berisi cita-cita.

  FILM YANG BERLOKASI

  Persoalan UN yang pelik

  DIPERBUKITAN DEKAT

  mengacaukan desa itu. Minun meninggal

  PELABUHAN POTOTANO,

  dunia, terjatuh dari atas 'pohon cita-cita'

  SUMBAWA BARAT INI

  saat mengambil botol pengharapannya, ia kecewa karena ia dan juga seluruh

  MENGGAMBARKAN siswa di desa itu tidak lulus UN. PEMANDANGAN ALAM

  INDONESIA YANG SANGAT

  INDAH DENGAN BANYAK KUDA SEBAGAI CIRI KHAS SUMBAWA. TIPS kode etik nge-trip

  MENUNGGU

  Janjian di satu meeting point adalah hal yang biasa dilakukan jika mengikuti trip dengan peserta dari berbagai belahan kota. Jangan biarkan teman yang lain terlalu lama menunggu kita, karena mengakibatkan berubahnya seluruh itinerary yang sudah disusun. Paling tidak berilah kabar jika terpaksa datang terlambat. Jangan biarkan teman-teman kita menunggu terlalu lama apalagi sampai berjam-jam.

  Tidak membatalkan keikutsertaan disaat-saat terakhir, karena ini sangat mempengaruhi jumlah share biaya yang akan ditanggung rekan-rekan yang lain (apalagi jika tripnya mengharuskan membayarkan DP terlebih dahulu untuk penginapan, sewa kapal atau yang lainnya). Sebisa mungkin carilah pengganti jika kita memang benar-benar akan batal. Jika tidak dapat pengganti, ikutlah share paling tidak biaya yang digunakan untuk share yang sudah di bayarkan untuk DP.

  BERAWAL DARI KELUHAN seorang teman yang mengutarakan kejengkelannya mengatur suatu trip, saya jadi terpikirkan untuk menulis semacam “kode etik” ngetrip bareng-bareng.

  Oleh: Ika Rangan Foto: Istimewa

  KOMPLAIN!

  Seringkali masih ada teman yang complain. Acaranya gak asik, tempatnya gak bagus, transportasinya gak enak dan teman-temannya. Ini adalah trip bersama yang kebetulan saja ada satu orang teman yang bersedia membantu untuk menjadi team leader-nya. Semua biaya kita share bersama tanpa ada yang mendapatkan keuntungan, jadi mengapa hanya biaya saja kita “ share” bersama? Tentu kita juga harus berbagi semua kebahagiaan dan semua penderitaan dalam trip bukan? Kelak semua cerita sedih dan gembira itu menjadi bagian yang tidak dapat kita lupakan.

BATAL IKUT

SALING MEMAHAMI

  “Gak cocok acaranya nih mo misah aja ah”, hal yang normal dirasakan jika kita bepergian bersama-sama. Tidak mudah menyatukan sedemikian banyak keinginan dari masing- masing peserta. Disinilah dituntut kebesaran hati kita untuk bisa memahami satu dengan yang lainnya, ingat kita “jalan bareng” bukan ikut paket tour. HAPPY 2ND ANNIVERSARY

keep on BACKPACKIN!

WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM

  AKSESORIS

  • Waterproof to 3m**, shockproof to 1.5m*** and freezeproof to -10°C
  • 3.6x wide optical zoom (28-102mm*)
  • Dual Image Stabilisation • Eye-Fi Card compatibility
  • 3D photo shooting mode
  • 720p HD Movie and HDMI Control TG>Waterproof to 5m**, shockproof to 1.5m*** and freezeproof to -10°C
  • 5x wide optical zoom (28-140>Dual Image Stabilisation • Eye-Fi Card compatibility
  • 3D photo shooting
  • 720p HD Movie and HDMI Control TG-810
  • Waterproof to 10m**, shockproof to 2m***, crushproof to 100kg**** and freezeproof to

  Berikut Backpackin tampilkan beberapa pilihan kamera underwater merek Olympus. Merek ini cukup rajin mengembangkan produk underwater nya (kamera underwater tanpa case) ketimbang merek lain. Selain tahan air, kamera-kamera ini juga tahan banting dan tahan tekanan. Cocok buat kalian yang suka ceroboh ketika berpetualang. Malah lebih canggih lagi, salah satu dari kamera ini ada GPS nya! Tinggal gigit jari aja pas liat harganya.

  • 10°C
    • 5x wide optical zoom (28-140mm*)
    • GPS & Electronic Compass • Eye-Fi Card compatibility
    • 3D photo shooting mode
    • 720p HD Movie and HDMI Control Sedikit tips ringkas merawat kamera underwater : Setelah digunakan di air laut, bilas dengan air tawar. Kalau sudah dirumah, rendam 5-10 menit dengan air tawar. Hal ini untuk membersihkan partikel-partikel di air laut yang lama-lama dapat merusak badan kamera.

  Tanpa bermaksud promosi, cuma kasih tau aja. Foto-foto underwater di Backpackin edisi kali ini dihasilkan dari kamera merek ini lho. MAU MAIN-MAIN DI pantai, snorkeling, ataupun diving, jangan ketinggalan kamera dong! Ada beberapa pilihan, kamu bisa pakai kamera pocket biasa dengan case underwater-nya, atau langsung beli kamera underwater sekalian biar gak repot.

  Foto: www.olympus.co.uk TG-310 PENGANAN

Dodol Rumput Laut

  SELAIN MENAWARKAN Dalam pembuatan dodol, KEINDAHAN alamnya, Pulau Seribu rumput laut dicuci dulu, direndam juga memiliki panganan khas yang patut beberapa hari, lalu ditiriskan. Setelah itu dicoba, yaitu dodol rumput laut, atau direbus dalam larutan gula. Perebusan lebih dikenal sebagai tangkue oleh warga dilakukan hingga keseluruhan rumput sekitar. laut hancur. Proses penghancuran ini

  Rumput laut sendiri merupakan dapat menggunakan blender, kemudian tumbuhan laut jenis alga atau ganggang dimasukkan kembali dalan larutan gula. . Jenisnya beragam. Wujud paling Setelah itu adonan dimasak sampai umum yg kerap ditemui adalah rumpu tidak lengket atau kesat lagi. Untuk laut berbentuk seperti ranting daun menghasilkan dodol dengan tekstur yang bercabang-cabang.Tanaman ini tumbuh agak kenyal, adonan diberi campuran di dasar samudera yang dapat ditembus seperti tepung. cahaya matahari. Agar tampil menarik, adonan ditambah pasta pandan atau bahan alami

  Oleh: Gita Paramitha lainnya yang menghasilkan warna sesuai Foto: Ma'mur Sudrajat selera. Adonan kemudian siap dituang ke dalam cetakan sampai mengering.

  Selanjutnya hasil cetakan diiris-iris dan dijemur hingga kering di bawah matahari. Dodol kini siap dikemas.

  Dibalik cita rasanya yang segar, rumput laut juga menyimpan beberapa manfaat terkait gizi. Tanaman yang sejak ribuan tahun lalu telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina ini diantaranya berkhasiat sebagai antikanker, antioksidan, menurunkan tekanan darah (hipertensi), dan menyerap kelebihan garam dalam tubuh.

  Disamping itu, kandungan serat yang sangat tinggi juga membuat rumput laut efektif sebagai makanan diet. Tak hanya di Pulau Seribu, rumput laut juga telah banyak dimanfaatkan sebagai makanan dan obat tradisional di perairan Sulawesi Selatan dan Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, dan Kepulauan Riau. KONTRIBUTOR

  INTERAKSI ! k k a a m

  , s e l u

  M Nikmatnya jalan-jalan kadang suka terganggu

  1

  2

  3

  4 dengan hal sepele. Masalah makanan misalnya.

  Seperti dua teman kita dibawah ini :D

1. Ayu N Surya Langsung nulis resensi setelah

  kagum dengan Sumbawa di film Serdadu Kumbang.

2. Erlangga Mahardika Bocah tengil

  penggila pantai. Gak mungkin bahas Kepulauan Seribu tanpa dia!

3. Gita Paramitha Cantik.

  INES PAMUNGKAS Tinggal di Bogor. Masih single. Hobinya nulis. Waktu jalan-jalan sekeluarga ke Manado, kami coba

  Ada yang mau kenalan? 4. Ika Rangan Dia makan paniki (kelelawar) yang dimasak rica-rica.

  Gak cuma pedes di mulut, tapi jug a panas di perut, cuma punya satu alasan kalau diajak pergi tapi cuy! Rawit disana kan khas banget. Jadi semaleman gue sama nyokap gak bisa tidur, mules terus, dan lagi males atau gak bisa: ‘kantor lagi closing.’ besoknya seharian jalan-jalan jadi garing karena

  5. Ma’mur Sudrajat Jadi kerajingan ngebolang perut masih mules. Arghh!! gara-gara punya kamera DSLR baru. Ciyehh!

  6. Niko TujuhLangit Gak nanggung-nanggung kalo motret. Alatnya lengkap. Hasilnya juga ajib!

7. Niko Wazir Kegantengan cowok yang

  KHEMAL NUGROHO satu ini bisa dilihat dari hasil jepretannya disini. ang baik hati Waktu ke Semarang, teman gue y arang lagi membawakan kripik pedes yang sek et, bikin nagih. ngetren itu loh. Rasanya enak bang api pas dibawa jalan Gue makan sampe keringetan. T eaksi, alhasil gue ke Gedong Songo, perut mulai ber emen gue baik gak bisa jauh-jauh dari WC! Gokil t bangett!

  5

  6

  7 EDISI DEPAN

  PARE DESA BAHASA

  EXPLORE

  

INDONESIA