Rumus Geligi Berudu sebagai Karakter Ide

l, ll ,
A

S c i e n

IL
LO

t

r i f i c P e n i o d i c a

Volume9, Nomor1,Juni201 0
EFEKTIVITAS BAKTERI ENDOFIT TERHADAPPENEKANAN
oryzaepv.oryzae)
PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas
PADATANAMAN PADI
Y. Suryadi,D.N. Susilowati,A. Akhdiya, danTriny S. Kadir

1- 8


RUMUS GELIGI BERUDU SEBAGAI KARAKTER IDENTIFIKASI:
(Schlegel,1837)
STUDI KASUS PADABERUDUHydrophylaxchalconotus
(Schneider,1799)
DAN Duttaphrynusmelanostictus
Rury Eprilurahman,Diyan Nurisnawati,danMammedSagi

9 - T6

SIPUTDAN SLUG(GASTROPODA:PULMONATA)YANGBERPOTENSI
SEBAGAI HAMA PADAPERTANIANDI JAWA
NovaMujiono

I7 - 25

STRUKTURANATOMI DAUN DAN UMBI LAPIS SERTAKANDUNGAN
SENYAWA BI OAKTIF TURUNAN NAF TOKUINON BAWANG DAYAK
(EleutherineamericanaMerr.) PADA USIA DAN LOKASI TANAM
BERBEDA
Evi Mintowati Kuntorini , IssirepSumardi,danL. HartantoNugroho


27 - 34

KANDUNGAN CAPSAICINDAN ANATOMI BUAH CABAI
MERAH BESAR (CapsicumannumL. var abrieviataEingerhuth)DAN
CABAI MERAH KERITING (CapsicumannumL. var. longumSendt)
DENGAN PERLAKUAN PUPUKURIN SAPI
Andi Aisyah,L.HartantoNugroho,danIssirepSumardi

35 - 42

Diterbitkanoleh:
FakultasBiologi
UniversitasGadjahMada
Bekerjasama
dengan:

ILMIAH
BERKALA
BIOLOGI


Volume9

Nomor1

Halaman
1-42

Yogyakarta
J u n i2 0 1 0

ISSN
0853-7240

RUMUS GELIGI BERUDU SEBAGAI KARAKTER IDENTIFIKASI:
sruDl KASUS PADA BERUDU Hydrophylax chalconotus(schlegel, lg37) DAN
D uttaphrynus melanostictrrs(Schneider, 1799)

Rury Eprilurahmanr, Diyan Nurisnawati2,dan Mammed Sagi3


INTISARI
Eprilurahman,R.,D. Nurisnawati,
danM. Sagi.Rumusgeligiberudusebagai
karakteridentifikasi:studikasus
padaberuduHydrophylax
(Schlegel,
chalconotus
1837)danDattaphrynus
mclanosticlas
(Schneider,
1799).Berkala
Ilmiah Biologi (9) 1:9-16.
Salahsatu karakter morfologi yang dapat digunakanuntuk mengidentifikasi katak dan kodok (anuran) sampai
ke tingkat jenis adalah barisan geligi pada bagian mulut berudunya. Karakter tersebut telah banyak digunakan dan
disertakan dalam buku panduan amfibi (terutama Ordo Anura), namun terkadang dalam satu spesiesditemui dua
rumus geligi yang berbeda. Hydrophylax chalconotus (Anura: Ranidae) dan Duttaphrynus melanostictus (Anura:
Bufonidae) merupakanduajenis anuranyang umum dijumpai di sekitar kita. Tujuan penelitian ini adalahwrtuk mengetahui
perkembangan rumus geligi berudu H. chalconotus dan D. melanostictus selama proses metamorfosis, sehingga
dapat diketahui apakahperbedaanrumus geligi merupakanvariasi dalam satujenis atau sebagaihasil perubahanyang
terjadi selama metamorfosis. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati perkembangan berudu H. chalconotus danD.

melanostictus dari beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan lup
atau mikroskop stereo. Morfologi pada masing-masing stage kemudian diambil gambarnya menggunakankamera
digital. Tahap perkembangan premetamorfosis (stage 17 - 35) ditetapkan berdasarkan Gosner ( I 960) sedangkanacuan
rumus geligi berdasarkanIskandar (1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur geligipada H. chalconotus
mulai dapat teramati pada stage 25 dan mengalami perubahanyang bervariasi sampai denganstage 35. Sedangkan
susunangeligipada D. melanostictus mulai dapat di amatipada stage 24 dengan rumus gigi yang tidak berubah sampai
stage35 yaituI+1-I/III. Susunanlembarangeligiyangtumpangtindihditemukanpadasemuaindividumglai
stage3y.
Berdasarkanpengamatantersebutdiketahui bahwa perbedaanrumus geligi merupakanhasil perkembanganataupada
stage-stagetertentu merupakan variasi dalam satu spesies.Oleh karena itu, identifikasi menggunakanrumus geligi
harus mengacu juga pada tahap perkembanganberudu. Penelitian ini masih merupakan penelitian awal, sehingga
diperlukan penelitian yang lebih menyeluruh untuk spesies-spesiesanggota Ordo Anura yang lain.
Kata kunci; berudu, Hydrophylm chalconotus, Duttaphrynus melanostictus,rumus geligi

ABSTRACT
Eprilurahman, R., D. Nurisnawati, and M. SagL Tadpole's Lnbial Yooth Rowsformula (LTRF) as identilication
character: case study on Hydrophllax chalconotus (Schlegel, 1837) and Duttaphrynus melanostictus (Schneider,
1799) tadpoles, Berksla Ilmiah Biologi (9) 1: 9-16.
Character of anuran larvae (or lvtown as tadpoles) that can be usedfor identiJication is labial tooth row
formula (LTRF) from its mouthpart. This character wqs written and widely used in the amphibian field guides as

identification character into species. Sometimes, this could lead to misidentification due to dffirent formulas
within one species. Hydrophttlax chalconotus (Anura: Ranidae) and Duttaphrynus melanostictus (Anura;
Bufonidae) are common anurans speciesaround the human activity orea such as garden, pool, and other habitats.
This research was aimed at describing the development of labial tooth row formula (LTRF) of H. chalconotus and
p; melanostictus during metamorphosis. Specimenswere takenfrom several locations in Sleman Regency, Yogtakarta
Special Province. This research was done by collecting and rearing tadpoles from eggs into larvae. The obsemation
was conducted using stereo microscope. Premetamorphosisphase (stage 17-35)was determined based on Gosner
(1960), while LTRF was determined based on Iskandar (1995). The LTRF developmentof each species was noted

r) Laboratorium TaksonomiHewan, FakultasBiologi
Universitas GadjahMada
2) Kelompok Studi Herpetologi, Fakultas Biologi Universitas
Gadjah Mada
r) Laboratorium Embriologi dan Histologi Hewan, FakultasBiologi
Universitas Gadjah Mada

Berkala llmiqh Biologi, Volume9, Nomor l, Juni 2010, hlm. 9-16
and recorded. Results show that Jirst LTRF of H.. chalconotus could be seenfrom stage 25 and gradually changed
into complac structure until stage 35. Meanwhile, first LTfuF of D. melanostictus could be shownfrorn the stage 24
qnd remain unchanged until stage 35.Based on the observation, it can be concluded that the variation of LTRFwas

the result of development,andthat some dffirences on same stages indicating variation within species. Thus, it is
recommended that identification using LTRF should also consider the stage of the tadpoles development. This
preliminary researh should befollowed by similar research using dffirent species.
Kewords: tadpole, Hydrophltlax chalconotus. Duttaphrltnus melanostictus. labial tooth row formula &fRF)

PENDAHULUAN
Morfologi berudu Hydrophylax chalconotus
dan Duttaphrynus melanostictus
Perkembangantaksonomi amfibi di dunia telah
mengalami kemajuan yang sangatpesat.Beberapa
jenis amfibi mengalami perubahan nama
berdasarkan temuan terbaru dari data molekuler
maupun morfologi (Frost et a1.,2006). Penamaan
jenis dalam penelitian ini mengikuti Frost et al.
(2006) dan Iskandar(2006).
Hydrophylax chalconotus (Anura: Ranidae)
biasa dikenal dengannamakongkang kolam (dahulu
memiliki nama ilmiah Rana chalconota) dan
Duttaphrynus melanostictus (Anra: Bufonidae)
ataukodok buduk (dahulumemiliki namailrni ahBufo

melanostictus) merupakan jenis katak dan kodok
yang nmum dijumpai di sekitarYo gyakarta.Sebaran
yang cukup luas tersebutmenyebabkanpenjumpaan
H. chalconotus dan D. melanostictus di alam
memiliki persentaseyang cukup besar.Adakalanya
penjumpaandi alam adalahdalambentuk lawaatat
faseberudu.Adanya perbedaanrumus geligi berudu
menjadikannyaberpotensiuntuk salahteridentifi kasi
sebagaijenis lain. Penelitian mengenai perkembangan rumus geligi pada berudu perlu
dilakukan untuk mengatasikekeliruan dalam proses
identifikasi. Pada penelitian ini diambil kasus
perkembangan geligi berudu H. chalconotus dan
D. melanostictus.
Secara umum kedua jenis Anura tersebut
tersebarmul ai da/r dataran rendahhin gga ketinggian
di atas 1200mdpl denganpreferensihabitatyaitu di
tempat yang memiliki genanganair misalnya kolam
ikan (Iskandaa 1998).Di Provinsi DaerahIstimewa
Yogyakarta, menurut survei yang telah dilakukan
oleh Eprilurahman dkk. (2006), H. chalconotus

dapat ditemukan di Telaga Puteri, Telaga Muncar,
Umbul Bebeng, Kali Kuning (Plunyon), Sungai r
Blokan (Babarsari), Sungai Bedog (Sleman).
Sedangkan D. melanostictus dapat dijumpai di
TelagaPuteri, Kali Kuning (Plunyon), dan sebagian

10

besar di lingkungan hunian manusia. Menurut
Iskandar(1998), persebaranjenis ini di Pulau Jawa
merata dari Jawa Barat hingga Jawa Timur,
sedangkan di luar Pulau Jawa dapat ditemukan di
SumateraSelatan,Lampung, dan Bali.
Menurut Ep nlw ahmandkk. Q00 6), berudu l{
chalconotus berukuran 20-30 mm. Bagian kepala
memiliki pola wama keemasanyang melintang dari
sisi kiri tubuh hingga ke sisi kanan denganbentuk
sepertibandana.Tubuh berwama coklat kehitaman
denganbagianperut memiliki sepasangplat berbintil
di sebelah kanan dan kiri. Usus dengan bentuk

bergelung dapat terlihat melalui kulit perut yang
transparan. Sirip ekor dengan panjang 1,5 kali
panjangtubuhnya.
Berudu D. melanostictus bentktnan 18-21,8
mm. Biasanya ditemukan di daerahhunian manusia
sepertikolam dan genanganair. Tubuh dan otot ekor
berwama hitam kelam denganmata di bagian dorsal. Sirip ekor berwama lebih terang.Bibir membulat
ke arah depan,Ekor tidak lebih dari 2 kali panjang
tubuhnya (Eprilurahm an dkk' 2006).
Perkembangan berudu anura
Amphibia, khususnya Ordo Anura, rnemiliki
karakter khas yang tidak dimiliki oleh organisme
ektoterm lainnya yaitu melakukan metamorfosis
sempurna.Pada fase perkembanganawal, berudu
umumnya hidup di dalam air. Selama fase
perkembanganawal itu, secaramorfologi, bagian
mulut berudu mengalami perubahan sedikit demi
sedikit hingga membentuk mulut yang sempuma
pada saat dewasa.
Karakter identifikasi makhluk hidup selalu

berkembang setiap waktu. Teknik identifikasi
spesiesOrdo Anura melalui morfologi berudunya
sudah lama digunakan dan dikembangkan. Salah
satubagian tubuh yang dapatdijadikan ciri pembeda
antaraspesiessatu dengan spesieslainnya adalah
struktur geligi pada mulut berudu (Iskandar, 1998;
Bonacci et a1.,2008). Selamaini beberapabuku
panduan lapangan (/ield guide) amfibi sudah

Eprilurahman, R., et al. - Rumus geligi berudu sebagai karakter identifikosi

awal pada berudu. Salahsatu pertumbuhanyang
menyertakanrumus struktur geligi beruduAnura.
terjadipadaperiodeini adalahpertumbuhan/iz6
Namun rumus yang dibuat terkadangdapat
menyebabkankerancuankarenaadanyaperbedaan bud (calon kaki). Padaperiodeprometamorfosis
tersebut. terjadidiferensiasistrukturkaki belakang.periode
nrmusyangdisajikandi dalambuku-buku
akhir dariperkembangan
Menurut Duellman & Trueb (1986), metaini adalahperiodeklimaks
morfosisdapatdidefinisikansebagaiserangkaian metamorfosis.Beberapaprosesyang terjadi pada
postembrionik
yangmeliputihansformasi periodeini adalahpertumbuhankaki depandan
perubahan
menghilangnya
struktural,fisiologis,biokimia,danperilaku.Tiga
ekor(apoptosis).Perubahan
interperubahanutamayangterjadiselamametamorfosis nal secaradrastisterjadipadasistemorgan,jaringan,
juga pada level biokima terjadi selamaperiode
meliputi;
prometamorfosis
I . regresistrukturdanfungsiyanghanyapenting
danklimaksmetamorfosis.
untukberudu,
Gosner(1960) membagitahap-tahapper2, transformasistrukturberudumenjadibentuk
kembangan
beruduanuran,dalamhal ini menggunayang sesuaisaatdewasa,dan
kan berudu Bufo valliceps, menjadi 46 stage.
3. perkembanganstrukturdan fungsi de novo
Denganmenggunakandefinisi mengenaifase
yang sangatpentingsaatdewasa.
premetamorfosisberdasarkanEtkin (1932) dalam
Etkin ( I 932)dalamDuellman& Trueb( 1986)
Duellman & Trueb (1986), maka tahapan
premetamorfosis
membagimetamorfosis
menjaditigatahapanyang
berlangsungpadastage 17- 30.
peneliti
yaitu:
menjadi
referensi
biologi,
biasanya
bagi
Orton (1953) membagitipe berudu anuran
1. premetamorfosis,dicirikanolehpertumbuhanmenjadi4 berdasarkanstrukturspirakeldanmulut.
dan perkembangayang pesatpada struktur
TipeI adalahkelompokPipidaedanRhinophrynidae
berudu, namun bukan perubahanbentuk
yang memiliki sepasangspirakel, mulut tanpa
secaramenyeluruh(metamorphicchanges); keratinasidanmemiliki barbelsebagaialatsensori.
2. prometamorfosis,periode lanjutan dari
TipeII adalahkelompokMcrohylidaeyangmemiliki
pertumbuhanberudu, terutamapada bagian
spirakeltunggaldi bagiantengahsebelahbelakang
tungkai,merupakaninisiasidari perubahan- tubuhnya,mulut tanpakeratinasidantidakmemiliki
perubahan
metamorfosis
minor;dan
barbel.Tipe III adalahkelompokAscaphidaedan
3. klirnaks, periodeperubahanradikal yang
Discoglosidaeyang memiliki spirakeldi ventral
memuncakpadahilangnyakarakterberudu;
bagiantengah.Sedangkan
TipeIV adalahkelompok
padaAnuran tahapini dimulai ketika ekor
anuranlainnyayangmemiliki spirakeldi sebelahkiri
berudumulai mengalamiregresidandiakhiri
bagiantubuhnya(Duellman& Trueb,1986).
ketikaekorbenar-benar
hilang.
Sebagianbesarberuduanuranadalahherbivor.
Menurut Battelle (2002), premetamorfosis Mereka menyaring materi dari air pada saat
merupakanperiodeembrionikdan pertumbuhan berenang.Selainitu dapatpulamenyaringmakanan
Tabel1. Deskripsiperkembangan
padafasepremetamorfosis
(Gosner,1960)
Deskripsi
Perhrmbuhankuncup ekor(tail
hudl:
Responmuskular,diferensiasi
archusbranchialisDetakjantung, tumbuhcalon
insaneeksternal

Stase

20

Sirkulasipadainsangmulai ada

27

2l

Komea terlihat transparan,
mulut mulai membuka

28

Stape

t7
l8

19

22

23

"sirip" ekor mulai terlihat
transparandanmulai ada
sirkulasipadaekonrva
Liparan operkularmenutupi
bagiandasarinsang,mulai
tet'adi diferensiasipadabagian
mulut

24
25

26

29

30

Deskriosi
Lipatan operkularmenutuppada
sisi kenan
Lipatan operkularmenutuppada
sisi kiri. soirakulumterbentuk
Calonkaki belakangmuncul,
panianpnva lx
diametemva
Perkemb"ngancalonkrki
belakang,panjangnya> l,5x
diametemva
Perkembangan calon kaki
belakang, panjangnya > 2x
diameternya

11

Berkala llmiah Biologi, Volume9, Nomor l, Juni 2010,hlm' 9-16

daribagiantumbuhanair (Duellman& Trueb,1986;
Pough et'a,!,:;t:990).Mereka memakanpartikel
dalamair atat menggores
nutrisi yang'tilrsuspensi
mendapatkanmakanan'
perairan
untuk
substratdi
Kebiasaanmakanyangkhususmemerlukanbagian
yangspesifik'Mulut
mulut dansistempencernaan
(oral disc) dengan
yang
lebar
celah
atas
terdiri
papiladanbagiantengahterdapatbangunanseperti
paruhyang keras.Sebagaiherbivor,merekajuga
memiliki saluran intestinum yang panjang dan
bergelung(Duellman& Trueb,1986).MenurutZug
(1993), posisi oral disc pada berudu ada dua
macam yaitu: ventral horisontal (sucktorial,
menghisapmakanandengancara menggores
substrat atau batuan di habitatnya) dan dorsal
horisontal (menyaringmakanandi permukaanair
yangtenang).
Variasipadaberuduanuranterutamaterletak
pada struktur mulut, insang dan struktur-struktur
yang terkait dengannya,dan ekor. Bukaan mulut
padakebanyakanberuduanurantersusundaripanrh
(horny beak) atas dan bawah. Pada bagian
permukaaneksterior,di sebelahatasdan bawah
paruh tersebut,terdapatbaris-barisgeligi labial.
Jumlah dan panjangbaris pada geligi labial ini
merupakankarakter usia dan karakter spesies.
baris dapatlebih besar
Lebardari masing-masing
ataulebih kecil dari padaparuhnya.Di sekeliling
geligi dan paruh terdapatpapila labial (Gilbert &
Frieden,1981; Iskandar,1998;AItig,2007).
berudu
Baris-barisgeligilabialpadabeberapa
anuranakanmembentuksuafuformasi ataurumus
lokasidan
geligi.Rumusgeligiini menggambarkan
jumlah barisangeligi yang adapadalabial. Bila
barisangeligi menyambungmaka ditulis dengan
bila terputusditulisdengan
angkaromawi,sedangkan
angkaarabbiasa.Barisangeligi pada labial atas
danbawahdipisahkanolehgarismiring (/).Misalnya
padalabialatasberuduanuranterdapat2baisgeligi

yangmenyambung
dan2bwis geligiyangterputus
padalabialbawah terdapat3 baris.geligi
sedangkan
yangterputusdan I barisgeligi yangmenyambung
maka rumus geligi untuk berudu anurantersebut
adalahIl+2-2/3-3+I(Iskandar,1998).
Penelitianini bertujuanuntuk mengetahui
perkembangan
rumusgeligi beruduH. chalconotus
danD. melanostictzs
selamafasepremetamorfosis
danprometamorfosis.
Selainitu, penelitianini juga
bertujuan untuk mengetahuiapakahperbedaan
nrmusgigi merupakankeanekaragaman
dalamsatu
jenis atausebagaihasildariperubahan
yangterjadi
selamametamorfosis.
Kejelasanmengenainrmusgeligi selamafase
perkembanganawal ini dapat menyelesaikan
masalahadanyaperbedaan-perbedaan
rumusgeligi
pada spesimenberuduH. chalconotusdan D.
melanostictusyang diperoleh dari lapangan
penelitidi bidangini dapatmenjadisemakin
sehingga
yakin akanhasil identifikasinyadan tidak terjadi
salahidentifikasi.
BAHAN DAN CARA KERJA
Berudu H. chalconotusyang digunakan
dalampenelitianini merupakanhasilpemeliharaan
sejaktelur yang diambil dari habitatnyadi Sungai
Boyong(lerengselatanGunungMerapi) dankolam
di kebun seladadan tanamanhias "Checkly"
(Cangkringan,Sleman).SementaraberuduD.
telur
meIanostictusmerupakanhasilpemeliharaan
yangdiambildarihabitatnyadikolamkebunselada
dan tanamanhias "Checkly" dan kolam rumah di
Pakem,Sleman.
daerahHargobinangun,
Telur 11.chalconotusdanD. melanostictus
(Gambar2.) diambildarihabitatnyamenggunakan
jaring ikan. Pengambilansampel dilakukan
menggunak
an teknikpurposivesampling. Ciri tehx
H. chalconotusadalahberwarnahitam-putih,

Labial
taoth

Hornyboaks

Gambarl. Morfologi mulut beruduanuran(Altig et a1.,1998)

l2

Eprilurahman, R., et al. - Rumus geligi bentdu sebagai kqrakter identifikasi

diletakkandalam satu kelompoktunggal seperti
agar-agardalam air yang tergenang.Ciri telur D.
melanostictusberbentukuntaianberlendir(Iskandar,
1998).Telur-telurtersebutkemudiandipeliharadi
LaboratoriumTaksonomiHewanFakultasBiologi
bakiplastik.
UGM menggunakan
Perkembangantelur diamati setiap hari
menggunakanmikroskop stereo sampaiberudu
Gosner(1960).
mencapaistage23 berdasarkan
dikurangimenjadi
Setelatritu frekuensipengamatan
setiap3 hari sekali.Hal ini dilakukanmengingat
perubahanyang terjadi tidak secepatpada fasedihentikansaatberudutelah
faseawal.Pengamatan
mencapaistage35.
Datayangdiambilmeliputideskripsibentuk
aturan
mulutdanrumusgeligidenganmenggunakan
penulisanberdasarkan
Iskandar( I 998).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan rumus geligi Hydrophylax
chalconotus (Schlegel,1837)
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukandapatdilihatbahwastrukturgeligi pada
berudu H. chalconotus mengalamiperubahan.
Rumus geligi pada fase premetamorfosisawal
berbedadenganfasepadapremetamorfosis
akhir.
Perkembanganrumus struktur geligi padaberudu
H. chalconotusdapatdilihat pada Tabel 2 dan
Gambar3.
Berdasarkantabel tersebut,dapat dilihat
bahwa secaraumum geligi pada berudu ,FL
chalconotusmulai denganj elasterlihat p adastage
25 awal.Kemudianp adastage25 terjadiperubahan
susunangeligi secaragradual.Setelahmemasuki
stage26,nrmusgeligi sudahmulai stabildantidak
lagi ditemukanadanyaperubahan.

Perkembanganrumus geligi Duttaphrynus
melanostictzs(Schneidero1799)
Berdasarkan
pengamatan
yangtelahdilakukan
dapatdilihat bahwastrukturgeligi padaberuduD.
melanostictzssejak awal fase premetamorfosis
hingga akhir masa premetamorfosistidak
mengalamiperubahan.
Rumusgeligi dapatdilihat
padaTabel3 dan Gambar4.
Berdasarkantabel tersebut,dapat dilihat
bahwasecaraumumrumusgeligi padaberuduD.
melanostictustidak mengalamiperubahansejak
awal terbentlk (stage 24) hingga akhir masa
premetamorfosis
(srage35).
Metamorfosismerupakansuatubagian dari
siklushidupkatak.Selamamasametamorfosisini
banyakterjadiperubahansecaragradualpadatubuh
katak, morfologis maupunanatomis.Salah satu
perubahan
yangdiamatipadapenelitianini adalah
perubahan jumlah deret geligi pada saat
premetamorfosis
danprometamorfosis.
PadaberuduH.\chalconotzssusunangeligi
mulai dapatdilihat denganjelas padastage 25.
Stage25 merupakanfaseperubahansusunangeligi.
Padafaseini secarabertahapditemukanbeberapa
perubahansusunangeligi, sehinggaberdasarkan
perubahanini stage 25 dapatdibagi lagi menjadi
tigafase,yaitustage25 awal,stage25pertengahan,
dan stage 25 akhir. Pembagiantersebutjuga
didasarkanpadaprosespenutupanlipatanoperkular
danterbenhrknya
spirakulum(Gosner,1960).
Padastage25 awalditemukanrumusgeligi
H. chalconotusyaitu l/L-l+\. Bila stage rumus
geligi yang diperoleh dari stage ini dicocokkan
denganbuku panduanlapangan,rumus ini akan
sesuai dengan rumus geligi Hydrophylax
nicobariensls(Iskandar,1998).

Gambar2. Telur Hydrophylaxchalconotus(a) dan Duttaphrynusmelanostictus(b)

l3

Berhala Ilmiah Biologi, Volume9, Nomor 1, Juni 2010, hlm. 9-16

rumusstrukturgeligi padaberuduH. chalconotus
TabeL2. Perkembangan
Rumus
Mulut mulai terbentuk,nalnrmnunus geligi belum dapat
23
dilihat denganjelas
Mulut mulai terbentuk,namunnrmus geligi belum dapat
24
dilihat denganjelas
25 awal
vl-l+I
25pertengahan
I+l - l/l-1+I dauI+1-lll-l+tr

25 akhir
26
27
28
29
30
3l
32
33
34

t+2-2n-t+n
I+3-3ll-l+II
I+3-3ll-l+tr
I+3-3l1-l+II
I+3-3ll-l+II
I+3-3ll-l+II
I+3-3ll-l+II
I+3-3ll-l+tr
I+3-3l1-l+II
I+3-3ll-l+II

r+4-4/l-l+n
I+3-3lt-1+tr
l+4-4ll-l+[

35

il-re-m
slage 25 awal
ll1-1+l

rtage25pert6ngahsn st6ge25p€rtengahan
l+1-1/1-1+l
l+1-1/1-1+ll

T
variasistage3#35
l++41'l-1+l

stage26
+l
l+3-3/1-1

slage25 akhir
f+?-#1-1+ll

Gambar 3. Susunangeligi pada berudu H. chalconotus selamatahap perkembangan
Tabel3.

Perkembanganrumus struktur geligi pada berudu D. melanostictus

24
25
26
27
28
29
30
3l
32
33
34
35

t4

Rumus
I+l-tnn
I+l-lAtr
I+l-l[II
I+l-lnII
I+1-1|III
I+l-l/ttr
I+1-1/[I ; overlapdi deretanterior
I+l-l[II; overlapdi deretanterior
I+l-llIII ; overlapdi deretanterior
I+l-lfiI ; overlapdi deretanterior
I+l-lfiI ; overlapdi deretanterior
I+l-lll[ : overlapdi deretanterior

Eprilurahman, R., et al. - Rumus geligi berudu sebagai karakter identifikasi

ffrif

sttga 30
l+l-1dtl

Gambar 4. Susunangeligi pada berudu D. melanostictersselamatahap perkembangan
Kemudian pada pertengahan pertama stage
25, ditemukan perubahan rumus geligi 1L
chalconotus menjadi I/1-1+II. Artinya ada
penambahansatubaris geligi padaderetmandibula.
Rumus ini bila dicocokkan dengan buku panduan
lapanganmaka akan sesuaidenganmmus geligi pada
Limnonectes kuhlii dan Limnonectes macrodon
(Ranidae) (Iskandar, I 998).
Selanjubryapadapertengahankeduastage 25,
ditemukan kembali adanyaperubahanrumus geligi
H. chalconoters
menjadiI+1-l11-1+II. Hal tersebut
berarti terjadi penambahanlagi pada deret anterior.
Apabila dicocokkan denganbuku panduanlapangan,
maka rumus tersebut akan sesuai dengan mmus
geligi pada Limnonectes microdiscus (Ranidae)
(Iskandar,1998).
Kemudian pada stage 25 akhir ditemukan
kembali adanya perubahan rumus geligi H.
chalconotus menjadi l+2-2/ I-L+II. Hal tersebut
berarti pada deret anterior terjadi penambahansatu
deretgeligi. Bila rumus ini dicocokkandenganbuku
panduanlapanganmakatidak kita temukanberudu
denganrumus geligi tersebut(Iskandar, 1998).
Selanjutnya padastage 26 ditemukan adanya
penambahansatu deret geligi pada deret anterior
sehinggarumus geligi menjadi I+3 -3l 1- I *II. Rumus
geligi ini terusditemui padastage-stageselanjutnya.
Hal tersebut berarti tidak ada penambahanjumlah
deret geligi lagi selama premetamorfosis(pada
penelitian ini hingga stage 35).
Beberapapengecualianditemukan mulai stage
34, yaitu ditemukan pula berudu denganrumus geligi
l+4- lI-I+lL Penemuan ini sangat jarang sekali
sehinggadimungkinkan adanyaanomali dalam satu
jenis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perbedaanini adalahbentuk variasi yang mungkin
bersifat genetisataudipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan.
Berdasarkan data yang disajikan dapat pula
diketahui bahwa stage 25 pad,aH. chalconotus
merupakan stage atau tahapan penyempurnaan

struktur geligi. Hal ini berdasarkandari fakta bahwa
perubahan gradual ditemukan pada stage ini
sedangkanp adastage selanjutnyatidak ditemukan
adanyaperubahanjumlah deret geligi.
Rumus geligi yang diperoleh pada akhir
premetamorfosis ini bila dicocokkan dengan
Iskandar (1998), satu-satunyabuku panduan
lapanganamfibi di Jawa danBali yang mencantumkan rumus geligi sebagai karakter identifikasi dan
merujuk pada spesiesRana chalconota (sekarang:
H. chalconotus), maka akan didapatkan adanya
ketidaksesuaian. Pada buku tersebut disebutkan
bahwa nrmu$ geligi untuk H. chalconotus adalah
I+3-3/III atdu l+4-4/Ill. Dapat dilihat bahwa
susunangeligi pada deretposteriornyaberbeda;III
padabuku panduanlapangandan I - I +II pada hasil
penelitian. Belum dapat dipastikan apa hal yang
membedakankedua hasil tersebut.
Sementara itu dari pengamatan pada berudu
D. melanostictus, diketahui bahwa rumus geligi
sudahrnulai dapat dilihat denganjelas sejak stage
24. P adastage tersebutdiperolehrumus geligi pada
berudu D. melanostictus adalah I+l-1IIII.
Kemudian p adastage-stage selanjutnya ditemukan
susunanyang sama.Hal ini berarti bahwa padaD.
melanostict r susunan geligi pada berudu sudah
sempurnasejak pertamakali muncul.
Akan tetapi ada sedikit perbedaan yang
ditemukan pada stsge-stage menjelang akhir
premetamorfosis,yaitu susunangeligi pada deret
geligi anteriormenjadi semakin tumpang tindih atau
overlap. Susunanyang overlap ini menyebabkan
deret geligi anterior secara sekilas akan tampak
hanya terdiri dari beberapaderet saja.Hal ini akan
memungkinkan peneliti yang kurang cermat akan
terjebak dan salahmengidentifikasi. Susunanyang
overlap sebagaimanadisebutkan di atas mulai
ditemukan pada stage 30.
Rumus geligi yang ditemukan padaberuduD.
melanostictus dalam penelitian ini sesuai dengan
rumus yang dituliskan dalam buku panduanlapangan

15

Berkala llmiah Biologi, Volume9, Nomor 1, Juni 2010,hlm. 9-16
(Iskandar, 1998) merujuk pada spesies D.
melanostictus. Akan tetapi pada buku tersebut
dituliskan bahwa nrmus yang samajugadimiliki oleh
biporcatus dan
berudu Ingerophrynus
Ingerophrynus parvus. Kerumitan ini masih
memerlukanpengkajianyang lebih lanjut.
KESIMPULAN

DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa rumus geligi
pada berudu Hydrophylax chalconotus memiliki
variasi yang lebih besar daripada berudu
Dutaphrynus melanostictus, terutama pada stage
25. Identifikasi menggunakanrumus geligi harus
mengacujugapada tahap perkembanganberudu'
Saran
Penelitian ini merupakan penelitian
pendahuluan. Untuk mengungkap perkembangan
rumus geligi berudu masih diperlukan penelitian
yang lebih mendalam, terutama untuk perkembangansusunangeligi padajenis yang lain.
UCAPAN TERIMA

KASIH

Terima kasih diucapkan kepada Pemilik dan
"Checkly"
staf Kebun Selada dan TanamanHias
sertawarga Desa Hargobinangun,Pakem, Sleman
untuk ijin dan bantuan yang diberikan selama
pengambilandata.Drs. Tiijoko, M.Si selakuKepala
Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas B iolo gi
atas ijin dan dukungannya dalam menggunakan
fasilitas laboratorium. Peneliti juga mendapatkan
bantuandari anggotaKelompok Studi Herpetologi
dalam melakukan pengambilandata.
PUSTAKA ACUAN
Altig, R., R.W. McDiarmid, K.A. Nichols, and P.
C. Ustach. 1998. Tadpoles of the United
Statesand Canada:ATutorial and Key. Contemporary Herpetology Information Series
gov/tad1998 (2). http : // ww,t).pwrc.usgs.
pole/.28 Februari2006
Altig, R. 2007. APrimer For The Morphology of
Anuran Tadpoles. Herpetological Conservation and Biologt 2(l):71-74
Battelle. 2002. Revised Draft Detailed Review
Paper for Amphibian MetamoqphosisAssay.

t6

EPA contractnumber 68-W-01-023Work
Assignment
2-20,TASK 4. Ohio.
Bonacci,A., E. Brunelli,E. Sperone,
andS,Tripepi.
2008.The oral apparatus
oftadpolesof Rana
dalmatina,Bombina variegata, Bufo brJb,
and Bufo viridis (Anura). Zoologischer
Anzeiger247:47-54
Duellman,WE., and L. Trueb. 1986,Biolog,, of
Amphibians.McGraw-hill book Company.
New York.
Eprilurahman,R., A.F. Muharromi, dan S.
Prihantono.2006, Karakter morfologi
beyuduAnura pada perairan tergenang
dan mengalir di Daerah Istimewa
Yogyakarta.Penelitian Dosen Muda.
LernbagaPenelitiandan Pengabdiankepada
MasyarakatUniversitasGadjah Mada.
Yogyakarta.
Frost,D.R.,T. Grant,J. Faivovich,R.H. Bain,A.
H a a s ,C . F . B .H a d d a d ,R . O . D e S a , A .
Channing,M. Wilkinson,S.C.Donnellan,C.J.
Raxworthy,J.A. Campbell,B.L. Blotto, P.
Moler, R.C. Drewes,R.A. Nussbaum,J.D.
Lynch, D.M. Green,amd W.C. Wheeler.
2006.The AmphibianTree of Life. Bulletin
of theAMNH no.297:L-371.
Gilbert, L.I., and E. Frieden(Editors.).1981.
Metamorphosis:A Problemin Developmental Biology.PlenumPress.New York.
Gosner,K.L. 1960.A SimpleTablefor Staging
Anuran Embryosand Larvae with Notes on
Herpetologica16: 183-190
Identification.
Iskandar,D.T. 1998.Amfibi Jawa dan Bali.
Puslitbang
Biologi- LIPI. Bogor.
Asian
Iskandar,D.T. 2006.Checklistof Southeast
and New GuineanAmphibians.updated1010-2006.
of Vertebrate
Orton, G. L. 1953.The Systematics
Larvae.SystematicZoology2: 63-75
Pough,F.H., J.B. Heiser,and W.M. McFarland.
1990. VertebrateLife, third edition.
MacmillanPublishingCompany.NewYork.
Zng, G. R. 1993.Herpetologt:An Introductory
Biology of Amphibiansand Reptiles. AcademicPress.SanDiegoCalifomia.