RIVIEW JURNAL FISIKA INTI Pembuatan Dan
RIVIEW JURNAL FISIKA INTI :
” Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan
Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis “
O
L
E
H:
Aprilina Dian Hati Turnip (4153321004)
EKSTENSI FISIKA 2014
DOSEN PENGAMPU : Irfandi, M.Si
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
IDENTITAS JURNAL
Judul
: ” Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan
Menggunakan Uji Fisis “.
Jurnal
: Jurnal Pembangunan Perkotaan
Tahun
: 2017
Penulis
: Irfandi, Deo Demonta Panggabean, Mukti Hamjah Harahap
Reviewer
Tanggal
: Aprilina Dian Hati Turnip
: 2 Juli
Latar belakang penelitian :
Kesadaran akan sampah memang belum menjadi sebuah hal yang dianggap penting oleh
masyarakat maupun aparatur Negara sendiri. Jangankan memilah-milah jenis sampah,
membuang pada tempat yang benar pun rasanya enggan. Sumber sampah paling banyak,
menurut MEIP, berasal dari permukiman atau rumah tangga. Di Bogor misalnya, sampah rumah
tangga mencapai 62%, dan dari pasarpasar berjumlah 24,42%. Dari jumlah sampah yang ada.
Walaupun yang organik bisa didaur ulang dan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah atau
pupuk kompos, namun sayangnya belum dikelola secara maksimal dan profesional. Dari
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa sampah-sampah organik tersebut dapat
dikelola menjadi yang sesuatu yanmg bermanfaat, misalnya tempurung kelapa yang dapat
dijadikan sebagai pengganti kayu.
Tujuan Penelitian :
Mengetahui Kualitas tempurung kelapa dengan poliperin sebagai bahan baku pengganti kayu.
Manfaat penellitian :
Memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat.
Subjek Penelitian :
Kelapa yang didapat dari Kampung Lalang Medan
Metode penelitian :
Pada penelitian ini menggunakan serbuk tempurung kelapa dengan ukuran 80 mess sebagai
bahan baku yang diambil dari tempurung kelapa dari kecamatan Medan Labuhan Kota Medan.
Langkah Penelitian :
1. polipropilena aqua gelas bekas dibersihkan.
2. setelah kering dipotongpotong dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm
3. serbuk tempurung kelapa yang telah disaring dengan ayakan 80 mess dikeringkan dengan
oven blower 500C sampai benar kering
4. Lalu diuapkan pelarutnya dalam oven.
5. Selanjutnya diektrusi dalam alat ekstruder pada suhu 170oC hingga terbentuk polyblend.
Selanjutnya coupling agent siap digunakan.
6. pembuatan sampel papan komposit dilakukan dengan pengempaan panas (hot press)
sebesar 1700C dengan tekanan sebesar 40 bar selama 15 menit, dengan 2 kali
pengulangan papan komposit diujikan dengan berdasarkan SNI 03-2105-2006 untuk
papan partikel.
7. Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volome kering udara,
sampel berukuran 10cm x 10cm x 1cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang,
lebar dan tebalnya untuk menentukan volumenya.
8. Terakhir Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum dan sesudah perendaman
dalam air
selama 24 jam pada samper berukuran 5cm x 5cm x 1cm, dengan rumus : PT = (T_2T_(1 ))/T_1 ×100%.
Hasil Penelitian:
Hasil Pengujian Kerapatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan
berkisar antara 0.80 gr/cm3 sampai dengan 0,91 gr/cm3, nilai kerapatan tertinggi pada komposisi
30:70 dan yang terendah pada komposisi 70:30 perbandingan antara Plastik daur ulang dengan
serbuk tempurung kelapa.
Kerapatan yang dihasilkan sudah mencapai kerapatan yang telah menjadi standart yang
diinginkan yaitu 0,8 gr/cm3. Akan tetapi pada perbandingan 30:70, dan 40:60 untuk Polipropilen
banding serbuk tempurung kelapa terjadi kerapatan yang cukup tinggi 0.90 - 0.91 gr/cm3. Hal
tersebut menunjukkan bahwa distibusi Serbuk Tempurung Kelapa (STK) cukup dominan
sehingga terjadi penguatan pada papan partikel tersebut, hal ini menyebabkan penguatan terjadi
cukup tinggi. Dan pada komposisi 50:50 – 70:30 terjadi pendistribusian sedikit lebih merata
dalam hal rekatan dari plastic daur ulang dan partikel-partikel tempurung kelapa dapat terikat
dengan baik ini menghasilkan hasil kerapatan yang didapat lebih optimal yaitu 0.80 – 0.86
gr/cm3 sehingga sesuai dengan (SNI) 03- 2105 – 2006 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
papan partikel yang dihasilkan termasuk dalam kategori kerapatan sedang dan kerapatan tinggi.
Hasil Pengujian Kadar Air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air papan partikel yang dihasilkan berkisar antara
0,24% untuk komposisi papan partikel 70:30 sampai dengan 0,69 % untuk komposisi papan
partikel dengan perbandingan 30:70 untuk plastik daur ulang Polipropilen yang dicampur dengan
serbuk tempurung kelapa (STK). Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air rendah. Hal ini
disebabkan plastik polipropilena yang digunakan sebagai matrik bersifat hidropobik, sehingga
papan partikel tidak mudah menyerap uap air dari lingkungannya, berdasarkan perlakuan
komposisi bahan menunjukkan bahwa semakin banyak serbuk tempurung kelapa (STK) maka
kadar air juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat dari Serbuk tempurung kelapa adalah
sebagai salah satu bahan berlegni sellulosa yang hidrofinik. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03
– 2105 – 2006, papan partikel, mensyaratkan nilai kadar air papan partikel < 14%.
Hasil Pengujian Pengembangan Tebal
Hasil rata-rata pengembangan tebal berfariasi antara 0.35 % untuk komposisi 60:40 hingga
1,64% untuk komposisi 30:70 untuk variasi polipropilen dengan serbuk tempurung kelapa
(STK). Pada Variasi 30:70sangat tinggi dikarenakan jumlah persentase plastic polipropilen lebih
sedikit, sehingga plastik polipropilen tidak dapat mengikat secara sempurna serbuk tempurung
kelapa, hal ini mengakibatkan penyerapan air lebih tinggi sehingga pengembangan tebal juga
sangat dominan. Papan Partikel, nilai pengembangan tebal yang diisyaratkan maksimum 12%.
Sedangkan nilai pengembangan tebal papan komposit yang dihasilkan dari pengujian dibawah
12%, sehingga papan komposit memenuhi standar. Dengan demikian papan komposit cenderung
memiliki sifat hidrofobik sehingga lebih tahan terhadap air. Terjadinya perbedaan yang sangat
ekstrim pada grafik adalah dikarenakan tidak merataannya campuran antara serbuk tempurung
kelapa dengan plastik daur ulang polipropilena sehingga pada variasi volume plastik polipropilen
daur ulang dan serbuk tempurung kelapa 30:70 terjadi kenaikan yang tinggi sampai melewati
batas yaitu: 1,64%, ini merupakan persetase yang tertinggi dibandingkan dengan persentase
komposisi yang lain.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
Bahasa
Struktur
Teknik
Penyajian data/
Kejelasan teori-
Penulisan
penulisan
hasil penelitian
teori yang
Bahasa dalam
sudah sesuai
Dalam jurnal ini
jurnal ini
dengan
banyak sekali
jurnal
ini
sebagian sudah
pembuatan jurnal
didapat
hasil
penelitian teori-teori yang
menggunakan
seperti biasanya
kesalahan
disajikan
bahasa yang
karena dalam
penulisan kata-
lengkap
baku, dan
penulisan jurnal
kata, misalnya :
grafik dan disertai sedikit hanya
kalimatnya
ini sudah
pada penulisan
dengan
juga sudah
terstruktur dengan abstrak halaman
penjelasan
efektif, bahasa
baik mulai dari
1
lengkap dan rinci. persamaan yang
yang
judul jurnal,
Kata “ yang “
misalnya : Hasil digunakan untuk
digunakan
penulis, volume ,
ditulis dengan
Pengujian
tidak berbelit
abstrak,
huruf kapital
Kerapatan, Hasil penelitian
dan mudah
pendahuluan ,
“YANG”
Pengujian Kadar misalnya
dipahami oleh
teori, metode
seharusnya
Air ,
pembaca
penelitiannya,
ditulis dengan
Pengujian
kerapatan
penutup hingga
huruf kecil
Pengembangan
partikel papan : ρ
Tebal.
= m/V .
daftar pustakanya. sesuai dengan
digunakan
Jika ditinjau dari
Dalam
data segi isi jurnal
secara di sajikan dalam
melalui jurnal ini sangat
menunjukkan
yang beberapa
mencari hasil
dan Hasil menghitung
EYD. serbuk
sedangkan untuk
tempurung
teori-teori yang
kelapa. ditulis “
mendukung
serbuk tempu
masalah-masalah
yang ng
hanya sekilas
digunakan” .
saja. Sehingga
penulisan
pembaca tidak
” kuadrat (2)“
lebih mudah
ditulis dengan
memahami apa-
angka nomor
apa saja teori-
dua seharusnya
teori atau hasil
dibuat sebagai
penelitian yang
pangkat. pada
mendukung
halaman 2 kata
penelitian yang
“sampel” ditulis
sedang dilakukan
dengan
“samper”.
KESIMPULAN :
Dari hasil riview jurnal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa jurnal yang berjudul
“Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan
Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis” sudah memuat
hasil penelitian yang akura, karena pada jurnal ini dijelaskan dengan rinci mulai dari langkahlangkah, metode dan pembahasan secara lengkap dan rinci. Sehingga pembaca mudah mengerti
dan memahami tujuan, arah dan hasil penelitian yang diharapkan nantinya. serta Hasil penelitian
dan kesimpulan yang disajikan dalam jurnal ini sangat sinkron. dimana pada pembahasan
dijelaskan satu persatu secara lengkap dan pada kesimpulan dimuat inti sari dari pembahasan
yang panjang.
SARAN :
Sebaiknya untuk jurnal selanjutnya penulis lebih memperhatikan teknik penulisan, yaitu
penulisan huruf sesuai dengan EYD , kesalahan penulisan dan kerapian penulisan demi kebaikan
karya penulis selanjutnya. dan untuk selanjuttnya juga sebaiknya penulis juga lebih
memperbanyak teori-teori yang mendukung penelitian agar pembaca lebih mengerti tentang
penelitian yang ada pada jurnal tersebut.
” Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan
Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis “
O
L
E
H:
Aprilina Dian Hati Turnip (4153321004)
EKSTENSI FISIKA 2014
DOSEN PENGAMPU : Irfandi, M.Si
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
IDENTITAS JURNAL
Judul
: ” Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan
Menggunakan Uji Fisis “.
Jurnal
: Jurnal Pembangunan Perkotaan
Tahun
: 2017
Penulis
: Irfandi, Deo Demonta Panggabean, Mukti Hamjah Harahap
Reviewer
Tanggal
: Aprilina Dian Hati Turnip
: 2 Juli
Latar belakang penelitian :
Kesadaran akan sampah memang belum menjadi sebuah hal yang dianggap penting oleh
masyarakat maupun aparatur Negara sendiri. Jangankan memilah-milah jenis sampah,
membuang pada tempat yang benar pun rasanya enggan. Sumber sampah paling banyak,
menurut MEIP, berasal dari permukiman atau rumah tangga. Di Bogor misalnya, sampah rumah
tangga mencapai 62%, dan dari pasarpasar berjumlah 24,42%. Dari jumlah sampah yang ada.
Walaupun yang organik bisa didaur ulang dan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah atau
pupuk kompos, namun sayangnya belum dikelola secara maksimal dan profesional. Dari
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa sampah-sampah organik tersebut dapat
dikelola menjadi yang sesuatu yanmg bermanfaat, misalnya tempurung kelapa yang dapat
dijadikan sebagai pengganti kayu.
Tujuan Penelitian :
Mengetahui Kualitas tempurung kelapa dengan poliperin sebagai bahan baku pengganti kayu.
Manfaat penellitian :
Memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat.
Subjek Penelitian :
Kelapa yang didapat dari Kampung Lalang Medan
Metode penelitian :
Pada penelitian ini menggunakan serbuk tempurung kelapa dengan ukuran 80 mess sebagai
bahan baku yang diambil dari tempurung kelapa dari kecamatan Medan Labuhan Kota Medan.
Langkah Penelitian :
1. polipropilena aqua gelas bekas dibersihkan.
2. setelah kering dipotongpotong dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm
3. serbuk tempurung kelapa yang telah disaring dengan ayakan 80 mess dikeringkan dengan
oven blower 500C sampai benar kering
4. Lalu diuapkan pelarutnya dalam oven.
5. Selanjutnya diektrusi dalam alat ekstruder pada suhu 170oC hingga terbentuk polyblend.
Selanjutnya coupling agent siap digunakan.
6. pembuatan sampel papan komposit dilakukan dengan pengempaan panas (hot press)
sebesar 1700C dengan tekanan sebesar 40 bar selama 15 menit, dengan 2 kali
pengulangan papan komposit diujikan dengan berdasarkan SNI 03-2105-2006 untuk
papan partikel.
7. Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volome kering udara,
sampel berukuran 10cm x 10cm x 1cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang,
lebar dan tebalnya untuk menentukan volumenya.
8. Terakhir Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum dan sesudah perendaman
dalam air
selama 24 jam pada samper berukuran 5cm x 5cm x 1cm, dengan rumus : PT = (T_2T_(1 ))/T_1 ×100%.
Hasil Penelitian:
Hasil Pengujian Kerapatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan
berkisar antara 0.80 gr/cm3 sampai dengan 0,91 gr/cm3, nilai kerapatan tertinggi pada komposisi
30:70 dan yang terendah pada komposisi 70:30 perbandingan antara Plastik daur ulang dengan
serbuk tempurung kelapa.
Kerapatan yang dihasilkan sudah mencapai kerapatan yang telah menjadi standart yang
diinginkan yaitu 0,8 gr/cm3. Akan tetapi pada perbandingan 30:70, dan 40:60 untuk Polipropilen
banding serbuk tempurung kelapa terjadi kerapatan yang cukup tinggi 0.90 - 0.91 gr/cm3. Hal
tersebut menunjukkan bahwa distibusi Serbuk Tempurung Kelapa (STK) cukup dominan
sehingga terjadi penguatan pada papan partikel tersebut, hal ini menyebabkan penguatan terjadi
cukup tinggi. Dan pada komposisi 50:50 – 70:30 terjadi pendistribusian sedikit lebih merata
dalam hal rekatan dari plastic daur ulang dan partikel-partikel tempurung kelapa dapat terikat
dengan baik ini menghasilkan hasil kerapatan yang didapat lebih optimal yaitu 0.80 – 0.86
gr/cm3 sehingga sesuai dengan (SNI) 03- 2105 – 2006 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
papan partikel yang dihasilkan termasuk dalam kategori kerapatan sedang dan kerapatan tinggi.
Hasil Pengujian Kadar Air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air papan partikel yang dihasilkan berkisar antara
0,24% untuk komposisi papan partikel 70:30 sampai dengan 0,69 % untuk komposisi papan
partikel dengan perbandingan 30:70 untuk plastik daur ulang Polipropilen yang dicampur dengan
serbuk tempurung kelapa (STK). Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air rendah. Hal ini
disebabkan plastik polipropilena yang digunakan sebagai matrik bersifat hidropobik, sehingga
papan partikel tidak mudah menyerap uap air dari lingkungannya, berdasarkan perlakuan
komposisi bahan menunjukkan bahwa semakin banyak serbuk tempurung kelapa (STK) maka
kadar air juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat dari Serbuk tempurung kelapa adalah
sebagai salah satu bahan berlegni sellulosa yang hidrofinik. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03
– 2105 – 2006, papan partikel, mensyaratkan nilai kadar air papan partikel < 14%.
Hasil Pengujian Pengembangan Tebal
Hasil rata-rata pengembangan tebal berfariasi antara 0.35 % untuk komposisi 60:40 hingga
1,64% untuk komposisi 30:70 untuk variasi polipropilen dengan serbuk tempurung kelapa
(STK). Pada Variasi 30:70sangat tinggi dikarenakan jumlah persentase plastic polipropilen lebih
sedikit, sehingga plastik polipropilen tidak dapat mengikat secara sempurna serbuk tempurung
kelapa, hal ini mengakibatkan penyerapan air lebih tinggi sehingga pengembangan tebal juga
sangat dominan. Papan Partikel, nilai pengembangan tebal yang diisyaratkan maksimum 12%.
Sedangkan nilai pengembangan tebal papan komposit yang dihasilkan dari pengujian dibawah
12%, sehingga papan komposit memenuhi standar. Dengan demikian papan komposit cenderung
memiliki sifat hidrofobik sehingga lebih tahan terhadap air. Terjadinya perbedaan yang sangat
ekstrim pada grafik adalah dikarenakan tidak merataannya campuran antara serbuk tempurung
kelapa dengan plastik daur ulang polipropilena sehingga pada variasi volume plastik polipropilen
daur ulang dan serbuk tempurung kelapa 30:70 terjadi kenaikan yang tinggi sampai melewati
batas yaitu: 1,64%, ini merupakan persetase yang tertinggi dibandingkan dengan persentase
komposisi yang lain.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
Bahasa
Struktur
Teknik
Penyajian data/
Kejelasan teori-
Penulisan
penulisan
hasil penelitian
teori yang
Bahasa dalam
sudah sesuai
Dalam jurnal ini
jurnal ini
dengan
banyak sekali
jurnal
ini
sebagian sudah
pembuatan jurnal
didapat
hasil
penelitian teori-teori yang
menggunakan
seperti biasanya
kesalahan
disajikan
bahasa yang
karena dalam
penulisan kata-
lengkap
baku, dan
penulisan jurnal
kata, misalnya :
grafik dan disertai sedikit hanya
kalimatnya
ini sudah
pada penulisan
dengan
juga sudah
terstruktur dengan abstrak halaman
penjelasan
efektif, bahasa
baik mulai dari
1
lengkap dan rinci. persamaan yang
yang
judul jurnal,
Kata “ yang “
misalnya : Hasil digunakan untuk
digunakan
penulis, volume ,
ditulis dengan
Pengujian
tidak berbelit
abstrak,
huruf kapital
Kerapatan, Hasil penelitian
dan mudah
pendahuluan ,
“YANG”
Pengujian Kadar misalnya
dipahami oleh
teori, metode
seharusnya
Air ,
pembaca
penelitiannya,
ditulis dengan
Pengujian
kerapatan
penutup hingga
huruf kecil
Pengembangan
partikel papan : ρ
Tebal.
= m/V .
daftar pustakanya. sesuai dengan
digunakan
Jika ditinjau dari
Dalam
data segi isi jurnal
secara di sajikan dalam
melalui jurnal ini sangat
menunjukkan
yang beberapa
mencari hasil
dan Hasil menghitung
EYD. serbuk
sedangkan untuk
tempurung
teori-teori yang
kelapa. ditulis “
mendukung
serbuk tempu
masalah-masalah
yang ng
hanya sekilas
digunakan” .
saja. Sehingga
penulisan
pembaca tidak
” kuadrat (2)“
lebih mudah
ditulis dengan
memahami apa-
angka nomor
apa saja teori-
dua seharusnya
teori atau hasil
dibuat sebagai
penelitian yang
pangkat. pada
mendukung
halaman 2 kata
penelitian yang
“sampel” ditulis
sedang dilakukan
dengan
“samper”.
KESIMPULAN :
Dari hasil riview jurnal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa jurnal yang berjudul
“Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan
Polipropilen Dan
Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis” sudah memuat
hasil penelitian yang akura, karena pada jurnal ini dijelaskan dengan rinci mulai dari langkahlangkah, metode dan pembahasan secara lengkap dan rinci. Sehingga pembaca mudah mengerti
dan memahami tujuan, arah dan hasil penelitian yang diharapkan nantinya. serta Hasil penelitian
dan kesimpulan yang disajikan dalam jurnal ini sangat sinkron. dimana pada pembahasan
dijelaskan satu persatu secara lengkap dan pada kesimpulan dimuat inti sari dari pembahasan
yang panjang.
SARAN :
Sebaiknya untuk jurnal selanjutnya penulis lebih memperhatikan teknik penulisan, yaitu
penulisan huruf sesuai dengan EYD , kesalahan penulisan dan kerapian penulisan demi kebaikan
karya penulis selanjutnya. dan untuk selanjuttnya juga sebaiknya penulis juga lebih
memperbanyak teori-teori yang mendukung penelitian agar pembaca lebih mengerti tentang
penelitian yang ada pada jurnal tersebut.