Analisis unsur fisik dan batin pada puis
Analisis Unsur Fisik dan Batin pada Puisi “Hati Penuh Setengah
Kaki” karya Trisno P. Tampubolon
A. Unsur Fisik
1. Tipografi
Bait ganjil tidak lebih dari 4 baris dan bait genap tidak lebih dari 3 baris. Semua bait tersusun
tidak rata, ada yang menjorok dan tidak. Ini menggambarkan keadaan orang yang diceritakan
sedang kacau. Setiap baris tidak lebih dari 12 suku kata dan bersajak a-a-a-a.
2. Diksi
Penyair menggunakan diksi yang menggambarkan kesusahan seperti diksi setengah kaki yang
bermakna pincang.
3. Imaji
Imaji yang digunakan adalah imaji penglihatan seperti pada baris “Kau lihat usahanya”.
4. Kata Konkret
Kata tanda pada baris “Ini tanda dari Allah” berarti azab yang diberikan. Kata penuh luka
berarti kesengsaraan yang sangat berat.
5. Bahasa Figuratif
Majas hiperbola : “Hatinya penuh luka”
B. Unsur Batin
1. Tema
Tema puisi ini adalah perjuangan hidup.
2. Rasa
Perasaan penyair adalah perasaan orang yang iba melihat saudaranya kesusahan akibat
pincang.
3. Nada
Nada penyair dalam puisi ini adalah kekaguman akan perjuangan hidup seseorang yang
dalam kesusahan (pincang).
4. Amanat
Janganlah menyerah dan selalu bersyukur dengan keadaan yang kita miliki.
Kaki” karya Trisno P. Tampubolon
A. Unsur Fisik
1. Tipografi
Bait ganjil tidak lebih dari 4 baris dan bait genap tidak lebih dari 3 baris. Semua bait tersusun
tidak rata, ada yang menjorok dan tidak. Ini menggambarkan keadaan orang yang diceritakan
sedang kacau. Setiap baris tidak lebih dari 12 suku kata dan bersajak a-a-a-a.
2. Diksi
Penyair menggunakan diksi yang menggambarkan kesusahan seperti diksi setengah kaki yang
bermakna pincang.
3. Imaji
Imaji yang digunakan adalah imaji penglihatan seperti pada baris “Kau lihat usahanya”.
4. Kata Konkret
Kata tanda pada baris “Ini tanda dari Allah” berarti azab yang diberikan. Kata penuh luka
berarti kesengsaraan yang sangat berat.
5. Bahasa Figuratif
Majas hiperbola : “Hatinya penuh luka”
B. Unsur Batin
1. Tema
Tema puisi ini adalah perjuangan hidup.
2. Rasa
Perasaan penyair adalah perasaan orang yang iba melihat saudaranya kesusahan akibat
pincang.
3. Nada
Nada penyair dalam puisi ini adalah kekaguman akan perjuangan hidup seseorang yang
dalam kesusahan (pincang).
4. Amanat
Janganlah menyerah dan selalu bersyukur dengan keadaan yang kita miliki.