Lap Antara Observasi Kajian Sosial Eko

Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengadaan Tanah dalam rangka Penataan
Perkantoran Kawasan Kompleks Kepatihan Tahun Anggaran 2013

Disusun oleh:
 Drs. Bambang Puspo
 T. Andono, S.Sos

A. Pendahuluan
Kawasan Jalan Malioboro dikenal sebagai tujuan utama sekaligus identitas wisata dan
budaya di Kota Yogyakarta termasuk sebagai pusat pemerintahan Ibukota Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut mencerminkan bahwa kawasan tersebut
memiliki multiperan dalam segala aspek (pusat pemerintahan, pusat tujuan wisata,
identitas budaya dan pelayanan publik lainnya).
Dalam rangka menunjang peningkatan peran dan fungsi utama sebuah pelayanan publik,
maka keberadaan Perkantoran Kepatihan diperlukan adanya penataan terhadap
kawasan. Salh satunya adalah dengan memfungsikan kembali keberadaan dua pintu
gerbang yang berada di sisi selatan kompleks Kepatihan sehingga diperlukan adanya
penataan aset tanah dan bangunan di sepanjang Jl. Suryatmajan yang saat ini sebagian
besar dimanfaatkan untuk rumah tinggal, gudang, ruko, perhotelan dan bangunan
komersil lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas diperlukan adanya suatu Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum dimana menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum pasal 10 poin huruf n
disebutkan bahwa tanah untuk kepentingan umum dapat digunakan untuk
pembangunan kantor pemerintah/pemerintah daerah/desa. Dan mengenai proses
pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan beradasarkan asas :
kemanusiaan, keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan,
keikutsertaan, kesejahteraan, keberlanjutan dan keselarasan

B. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah yang disusun dalam kegiatan Kajian Sosial Ekonomi, meliputi:
A. PERSIAPAN
 Mempelajari Kerangka Acuan Kegiatan
 Melakukan survey awal lokasi
 Menyusun TOR dan Guidance untuk menentukan dan memilih metode
pelaksanaan kegiatan
 Menetapkan obyek, pelaku dan sasaran kegiatan
 Menyiapkan instrumen pelaksanaan kegiatan berupa Checklist
Observasi, Pedoman Wawancara, Matrikulasi Data dan tools lainnya
B. PELAKSANAAN

 Melakukan observasi/pengamatan langsung ke lokasi
 Melakukan wawancara dan pengisian form isian hasil wawancara
 Pengambilan gambar/foto hasil pengamatan
 Merumuskan hasil observasi dan wawacara
C. PELAPORAN
 Menyusun hasil pelaksanaan kegiatan sebagai laporan

C. Metode yang Digunakan
 OBSERVASI
 Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian sesuai
dengan sasaran/jenis pelaku yang ditentukan.
 Observasi dibuktikan dengan pencatatan data, pengambilan gambar dan
pendeskripsian kondisi lapang/temuan yang ada
 Observasi dilakukan di lokasi di sepanjang Jalan Suryatmajan
 WAWANCARA (indept interview)
 Kegiatan ini dilakukan dengan menyampaikan data isian (quetioner guide)
kepada pelaku/sasaran yang ditentukan
 Tim Lapangan melakukan dialog/wawancara lebih mendalam untuk
mengeksplorasi data/info yang dibutuhkan sesuai pedoman wawancara yang
disusun

 Tim Lapangan mencatat atau merekam hasil wawancara sesuai dengan yang
disampaikan oleh informan
 Tim Lapangan mendeskripsikan kegiatan tersebut menjadi Catatan Hasil
Wawancara

 SUPPORT DATA COLLECTING
 Kegiatan ini dilakukan dengan mencari, mengumpulkan data sekunder sebagai
data pendukung
 Kegiatan ini dilakukan sebelum, pada saat kajian maupun setelah kajian hingga
proses perumusan hasil kajian atau analisi hasil kegiatan
 DOCUMENTARY
 Kegiatan ini dilakukan dengan melampirkan hasil dokumentasi kegiatan kajian
sebagai bukti proses sehingga kajian yang dilakukan secara empiris dapat
dipertanggungjawabkan
 Dokumentasi kegiatan dimaksud dapat berupa: foto-foto, hardcopy/softcopy
berkas yang berhubungan dengan tema kajian maupun rekam proses dan video
kegiatan yang ada

 VALIDASI DATA
Validasi data harus dilakukan jika diinginkan hasil penelitian yg akurat, karena pengambilan

data secara kolektif maupun individual, baik data primer maupun data sekunder selalu ada
yang tidak konsisten baik dari sumber utamanya maupun pada saat transfer data dilakukan.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan data baik yg di atas maupun di bawah
angka rata-rata yg lazim. Ketidak laziman data sangat berpengaruh pada hasil pembahasan
atau pada saat kesimpulan dilakukan.
Validasi data dapat dilakukan dengan teknik Triangulasi:
 Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah dipero
leh melalui beberapa sumber (sumber yang berbeda).
 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.


Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yg dikumpul dengan teknik wa
wancara di pagi hari (saat narasumber masih segar, belum banyak masalah) maka akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan kembali melalui wawancara,
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda


D. Lokasi Sasaran Survei

Jalan
Malioiboro

U
Kompleks Perkantoran Kepatihan
Jalan Suryatmajan

Berdasarkan Kerangka Acuan Kegiatan terkait cakupan/batasan wilayah sasaran
kajian dan Daftar Kepemilikan Tanah (Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta - tahun
2010), maka kami menetapkan jumlah dan data Responden sesuai dengan
kodifikasi sasaran sebagai berikut:

Keterangan:
: rumah/bangunan berdasarkan nama pemilik tanah (pemegang hak atas tanah)
: pintu gerbang kompleks Kepatihan

Tabel Data Sasaran Survey

KODE
A.01
A.02
A.03
A.04
A.05
A.06
A.07
A.08
A.09
A.10
A.11
A.12
A.13
A.14
A.15
A.16
A.17
A.18
A.19

A.20
A.21

NAMA PEMILIK
Ninik Wijayanti
Niniek Widjayanti (Ko Bing Lie )
Pik Hong Kien & Nuryani Widjayanti
Heru Cahyono
Gudang Kepatihan
Indriastuti
Balai Warga, TK & Pemakaman
H. Darmawan, alm (AW: Firda Nurul)
Mardijo, BSc, alm (AW: Kahono)
Lanawati
Retno Djuwita
Maminah Kadir (AW: Fida Munawati)
Erawati
Ir. Hadiyanto Wiwikgijono
Dra. Sulistyawati
Ruko Teku Jaya

Purnomo Fajar
Rr. Soedjinah & R. Ngt. Mangoen H.
drg. Cadat Roto TS
R. Ngt. Yovita Emma S
Masjid Quwwatul Isla

LUAS TANAH

KETERANGAN

170 m2
170 m2
213 m2
531 m2

Tempat usaha Mirota Gallery
Toko Surya Indah
Toko Ragil
Rumah Ruko (tidak aktif/tutup)


749 m2
662 m2
1177 m2
376 m2
60 m2
575 m2
709 m2
180 m2
384 m2
336 m2
343 m2
180 m2
140 m2
332 m2
129 m2

Hotel dan Ruko (Femina, Ulfa)
Bangunan bercat Biru
Rumah toko (5 tempat usaha)
House of Mangos (toko baju)

Klinik Bikin Gigi)
TB. Gampang Inget (tutup)
Hotel Suryapuri
Rumah bercat coklat (tutup)
Tempat usaha aneka kerajinan
Tempat usaha permak jeans
Toko plastik dan bahan kimia
Toko Anugrah (klontong)
Rumah bercat Merah oranye
Bangunan baru 2 lantai
Sekretariat Infaq Masjid

E. Catatan Hasil Obeservasi
 Bahwa lokasi pelaksanaan kegiatan untuk kajian sosial ekonomi adalah berada
di sepanjang Jalan Suryatmajan (sebelah utara bahu jalan) pada kawasan Kantor
Kepatihan, Kelurahan Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta

U

Kawasan Sepanjang

Jalan Suryatmajan

 Bahwa obyek observasi dalam kajian ini meliputi 2 aspek, yaitu:
1. Kondisi Fisik Lokasi
2. Kondisi Pemanfaatan dan Fungsi Lokasi

KONDISI FISIK LOKASI
1. Kondisi Existing
 Bahwa kondisi sepanjang Jalan Suryatmajan berada pada ruas jalan di sekitar
kawasan jalan Malioboro yang memanjang lurus ke arah barat-timur (lebar
jalan 6 meter dan memanjang sejauh + 500m)
 Kanan kiri bahu jalan dijadikan areal trotoar pejalan kaki
 Jalan Suryatmajan diberlakukan ketentuan jalur 1 arah (ke arah timur)
 Lokasi ini merupakan lokasi hunian/bangunan untuk aktivitas usaha, sehingga
hampir di sepanjang kanan kiri jalan dipadati rumah/bangunan tempat usaha,
baik berupa toko, klinik pengobatan, hotel, gudang dan beberapa pedagang
kaki lima
 Hanya beberapa lokasi diperuntukan sebagai bangunan fasilitas umum/sosial,
hunian tempat tinggal dan masjid
2. Batasan Area/Lahan
 Luas area/lahan yang ditetapkan sebagai lokasi sasaran pengamatan adalah
areal sepanjang + 500 m berada di sebelah utara jalan dengan kompleks
hunian/bangunan warga atau pemilik/pengguna lahan

3. Type dan Jenis Bangunan
 Adapun type bangunan yang berada di ruas jalan Suryatmajan merupakan
bangunan permanen, dan sebagaian merupakan type bangunan berupa cagar
budaya. Ukuran rumah yang ada merupakan type bangunan besar dan kuno
(lama) dilihat dari struktur bangunan yang terlihat dari ciri khas bangunan
tembok dan atap
 Sedangkan dilihat dari jenis bangunan, hampir seluruh bangunan (85%) yang
ada dijadikan sebagai bangunan tempat usaha.
 Jenis bangunan terdiri dari bangunan rumah besar yang terrenovasi untuk
rumah toko/usaha. Untuk 1 bangunan rumah dapat difungsikan untuk lebih
dari 2 lokal/kavling usaha yang berbeda.
4. Tingkat Kepadatan Hunian
 Tingkat kepadatan bangunan dan hunian di sepanjang kiri (utara) jalan
Suryatmajan terdapat sejumlah + 25 bangunan (rumah usaha/toko, hotel,
fasum-fasos dan tempat ibadah)
 Terdapat 2 gang masuk yang merupakan pintu gerbang kompleks perkantoran
Kepatihan yang tidak/belum difungsikan

5. Aksesibilitas (Tingkat kepadatan penggunaan jalan Suryatmajan)
 Aksesibilitas jalan Suryatmajan saat ini banyak dipadati untuk jalur
transportasi kendaraan pribadi (bukan jalur transportasi umum).
 Jalan ini diberlakukan sebagai jalur satu arah dengan lebar jalan + 6 meter,
sehingga tingkat kepadatan lalu lalang dari arah barat ke timur tidak begitu
padat. Kondisi lalu lintas jalan cukup lancar dan nyaman (tidak berpotensi
terjadi kerawanan/kecelakaan kendaraan). Hanya ada bebarapa kendaraan tak
bermotor (becak dan dokar/andong) sesekali melintas melawan arah.
 Sebagian jalur jalan (sebelah kiri) dipergunakan sebagai lahan parkir, baik
kendaraan pribadi (wisatawan), kendaraan mobil bongkat muat barang,
maupun kendaraan pengunjung pemilik dan konsumen tempat usaha.
 Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah kendaraan yang parkir di sepanjang
jalan tersebut bisa mencapai 50-70 kendaraan mobil/hari (dimulai sejak pukul
09.00 s/d 17.00 WIB)
 Tingkat kepadatan tertinggi pada jalur jalan Suryatmajan terjadi pada saat
jam-jam pulang kantor (sekitar jam 4 – 5 sore)

KONDISI PEMANFAATAN DAN FUNGSI LOKASI
1. Jenis Pemanfaatan Fungsi Lahan sepanjang Jalan Suryatmajan
 Berdasarkan hasil observasi lapangan, lahan di sepanjang Jalan Suryatmajan
(dari ujung jalan sebelah barat hingga timur) hampir seluruhnya dimanfaatkan
oleh pemilik/pengguna sebagai lahan/bangunan untuk aktivitas usaha.
 Total bangunan di sebelah utara jalan terdapat 25 rumah/bangunan, yang
peruntukannya difungsikan antara lain sebagai:
1. Tempat usaha pertokoan, yang terdiri dari Toko Furniture, Toko Kain dan
Pakaian, Toko Grosir dan Kelontong, Toko Buku, Toko Obat, Toko
Handycraft, dan Toko Sepatu dan Sandal
2. Tempat usaha jasa, yang terdiri dari Klinik/Ahli Gigi, Penjahit (permak
jeans)
3. Tempat Fasilitas Umum dan Fasos, yaitu Balai Pertemuan Warga dan
tempat pemakaman tokoh bersejarah (di belakang bangunan Balai Warga)
4. Tempat Pendidikan: Taman Kanak-kanak
5. Rumah Makan
6. Gudang dan Kantor
7. Tempat Ibadah: Masjid Quwwatul Islam Yogyakarta

 Sedangkan jenis pemanfaatan lahan lainnya hanya dipergunakan untuk 2
usaha pedagang kaki lima (bangunan tidak permanen)
 Beberapa bangunan rumah terlihat tutup/kosong dan tidak sedang
difungsikan
2. Tingkat Strategis Kawasan Jalan
 Dari hasil pengamatan, kawasan jalan ini merupakan wilayah yang sangat
strategis yang dijadikan sebagai lokasi usaha karena terletak di kawasan pusat
bisnis, pemerintahan dan pelayanan publik
 Akses yang mudah dijangkau menjadikan kawasan ini sangat strategis
sekaligus nyaman karena ruas jalan merupakan anak jalan (gang) dari jalur
utama kawasan jalan utama Malioboro
 Kondisi lalu lintas tidak terlalu padat karena diberlakukan jalur 1 arah
3. Pelaku lainnya yang memafaatkan kawasan sepanjang Jalan Suryatmajan
 Beberapa pelaku pengguna jalan ini antara lain pengendara, petugas parkir,
pejalan kaki maupun para konsumen tempat-tempat usaha

4. Jenis permasalahan sosial ekonomi di kawasan tersebut
 Dari hasil observasi, dapat diamati bahwa kondisi lingkungan di kawasan jalan
Suryatmajan cukup kondusif jika dilihat dari kenyamanan lalu lintas
 Kebersihan lingkungan dan daya dukung infrastruktur seperti aliran drainase
cukup memadai (dengan kondisi tertutup). Kondisi fisik jalan aspal berkualitas
baik.
 Meski tidak ada fasilitas tempat sampah di sepanjang jalan tersebut, tetapi
kebersihan lingkungan cukup bersih, rapi dan tidak terlihat adanya
penumpukan sampah di pinggir dan bahu jalan
 Pada jam-jam tertentu, pihak keamanan (satuan kepolisian) melakukan patroli
melintasi jalan tersebut. (dari informasi petugas parkir, jadwal patroli
kepolisian dilakukan pada jam 11 siang dan sore hari)

F. Catatan Hasil Wawancara (indept interview)
DINAMIKA PELAKSANAAN KEGIATAN LAPANGAN
1. Penetapan responden dalam kajian dan proses wawancara di lapangan
cenderung mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena pemilik tanah
yang berada di jalan Suryatmajan telah berganti nama/pemilik;
2. Sebagian nama dan pemilik tanah ada yang sudah meninggal, sehingga
membutuhkan waktu untuk mencari sumber data langsung dari ahli waris;
3. Sebagian besar pemilik tanah di jalan Suryatmajan tidak berdomisili di lokasi
tersebut;
4. Daftar Pemilik Tanah yang bersumber dari BPN merupakan data versi tahun
2010, sehingga dibutuhkan proses untuk mereview status kepemilikan tanah;
5. Dari hasil wawancara yang dilakukan tim survei menunjukan bahwa sebagian
besar warga (responden) telah menerima informasi terkait rencana program
penataan kawasan yang akan mengakibatkan dampak terhadap keberadaan
dan kepemilikan aset mereka;
6. Sebagian responden memberikan sikap resisten (penolakan) untuk menerima
wawancara dan sebagian lainnya sulit ditemui;
7. Sebagian besar pemilik tanah (responden yang ditemui) tidak bersedia
menunjukan bukti sertifikat kepemilikan tanah;

8. Dari beberapa pelaku (pemilik tanah dan pamong setempat) yang pernah
mengikuti sosialisasi tentang rencana penataan kawasan perkantoran
kompleks Kepatihan pada awal tahun 2013, sebagian besar warga (pemilik
tanah) menyatakan penolakan terhadap rencana penataan kawasan tersebut
karena ketidakjelasan atas dasar pertimbangan yang disampaikan dalam
sosialisasi tersebut.
Bahwa hal-hal yang menjadi dasar atas sikap penolakan warga tersebut
antara lain terkait bentuk dan konsep penataan kawasan tersebut maupun
dampak yang akan diterima terhadap pemilik tanah.

REKAPITULASI DATA KAJIAN LAPANGAN

G. Analisis Hasil Survei
PEMAHAMAN RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM
Pada awal Januari 2013, pemerintah Propinsi DIY pernah mengadakan sosialisasi dengan
menghadirkan warga penghuni/pemilik tanah di sepanjang Jalan Suryatmajan beserta para
perangkat dan pamong wilayah setempat di Hotel Garage Yogyakarta. Berdasarkan informasi
yang tergali dari responden di lapangan dapat disimpilkan analisis sebagai berikut:
1. Dasar pertimbangan terkait perencanaan penataan kawasan perkantoran Kepatihan yang
disampaikan dalam sosialisasi tersebut terdapat 2 hal:
- Mengatasi tingkat kepadatan/kemacetan kendaraan di Jalan Maliobro
- Mengembalikan fungsi kawasan perkantoran Kepatihan sesuai sejarah keistimewaan
Yogyakarta dengan membuka pintu gerbang Kepatihan menghadap ke arah selatan
(keraton)
2. Konsep dan bentuk rencana penataan yang ditawarkan meliputi 2 hal:
- Membuka ruas jalan Suryatmajan menjadi 2 arah
- Penataan kawasan perkantoran Kepatihan dengan memfungsikan/ membuka 2 pintu
gerbang sebelah selatan
3. Konsekuensi dampak yang mungkin ditimbulkan terkait rencana penataan tersebut
adalah:
- Dilakukan pelebaran jalan yang akan mengenai 2 sisi bangunan yang berada di kanan –
kiri jalan Suryatmajan
- Dilakukan pe ggusu a terhadap rumah/bangunan yang terkena rencana penataan

TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM
Dari hasil dialog dan wawancara dengan seluruh responden yang ada dan
narasumber terkait, diperoleh tanggapan yang beragam. Tanggapan reseponden
tersebut sebagaimana yang tercatat dalam lembar isian
uestio e guide
maupun lembar bantu (field notes) tim survei. Adapun analisis hasil tanggapan
responden dapat kita rangkum sebagai berikut:
1. Sebagian warga pemilik tanah merasa belum bisa memahami alasan (dasar
pertimbangan) terkait rencana penataan kawasan perkantoran yang
disosialisasikan dari pemprov DIY.
2. Warga berharap jika alasan rencana penataan kawasan kantor Kepatihan
dikarenakan tingginya kepadatan kendaraan di Jalan Malioboro maka
seharusnya alternatif penanganan utamanya adalah melakukan pelebaran di
jalan tersebut (setidaknya bukan hanya terdampak pada areal tanah/lahan milik
mereka saja)
3. Jika dasar pertimbangan rencana penataan tersebut adalah membuka pintu
gerbang sebelah selatan karena alasan sejarah, maka warga pemilik tanah juga
mengharapkan bahwa keberadaan mereka di kawasan tersebut juga telah
menjadi bagian dari sejarah masa lalu.

Lanjutan…
4. Jika rencana penataan kantor dilaksanakan, maka warga berharap adanya
alternatif solusi lain yang tidak menjadikan mereka terkena dampak yang
merugikan pada aspek-aspek:
- Kepemilikan aset tanah dan bangunan warga
- Kepentingan ekonomis terhadap aktivitas usaha
- Kepentingan hidup dan kenyamanan hunian warga yang telah menempati
kawasan tersebut selama sekian puluh tahun yang menurut warga tidak
dapat digantikan dengan nilai kerugian materi sebesar apapun.

PERNYATAAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM
Dari hasil pendataan yang dilakukan, maka beberapa pernyataan sikap warga
pemilik tanah dan bangunan di kawasan jalan Suryatmajan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pernyataan Kesanggupan
Berdasarkan pernyataan sikap dari total 18 responden (pemilik tanah dan/atau
ahli waris) diperoleh hasil dan keputusan yang dapat dijadikan indikator
pernyataan kesanggupan pada kategori penolakan (SETUJU) atau penerimaan
(TIDAK SETUJU) terhadap rencana penataan perkantoran dan dampak yang
terjadi atas keberadaan rumah/bangunan milik mereka (baik secara tegas,
langsung maupun tidak langsung).
 SETUJU
: 0 orang
 TIDAK SETUJU
: 13 orang
 BELUM TAHU
: 5 orang

2. Kategori Penanganan
Pernyataan sikap responden dapat dianalisis dalam kategori penanganan
dengan uraian sebagai berikut:
Kategori Sulit
: responden yang menyatakan tidak setuju dan bersikap kuat
untuk bertahan bahkan menolak rencana penataan
termasuk dampak yang ditimbulkan pada mereka
Kategori Sedang : responden yang menyatakan tidak setuju, tetapi masih
cukup terbuka untuk memberi ruang dialog dan pendekatan
yang lebih persuasif
Kategori Mudah : responden yang menyatakan tidak setuju, tetapi cenderung
pasif untuk melakukan penolakan, lebih kooperatif dalam
menerima dialog dan pas ah atas kebijakan pemerintah
terhadap rencana penataan dan dampak terhadap
kepemilikan hak atas tanah (terbuka untuk egosiasi ganti
rugi aset yang terkena dampak)
Analisis Kategori Penanganan terhadap pernyataan sikap responden, adalah:
 Ketegori Sulit
: 7 orang
 Kategori Sedang
: 5 orang
(Belum menjawab: 5 orang)
 Kategori Mudah
: 1 orang

Skema Pemetaan berdasar Kategori Penanganan

Keterangan:
: rumah/bangunan berdasarkan nama pemilik tanah (pemegang hak atas tanah)
: pintu gerbang kompleks Kepatihan
: kategori Sulit
: kategori Sedang
: kategori Mudah
: belum menjawab
: tempat fasilitas umum & fasilitas sosial

H. Lampiran Data Sekunder
1.
2.
3.
4.

Term of Reference (TOR) Pelaksanaan Kegiatan Kajian Sosial dan Ekonomi
Lembar Check-list Observasi
Lembar Pedoman Interview (questioner guide)
Lampiran - UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum
5. Lampiran - Daftar Pemilik Tanah di Jalan Suryatmajan (BPN tn. 2010)
6. Foto & Video hasil observasi

Daftar Pemilik Tanah Jalan Suryatmajan, Kel. Suryatmajan
(Sumber: BPN – Th.2010)

I. Foto-foto Kegiatan
Foto kondisi existing
di sepanjang jalan
Suryatmajan, terlihat
aktivitas kegiatan usaha
di tiap-tiap bangunan
rumah yang difungsikan
sebagai toko atau tempat
usaha & jasa