BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN 2.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara - Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

  2.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas yang ke sembilan di Universitas Sumatera Utara.Kelahiran fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara didirikan pada tahun 1980.

  Pada awalnya fakultas ini merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Setahun kemudian Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu_ilmu Sosial (IIS).Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmi Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU secara resmi menjadi Fakultas berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 36 Tahun 1982.Surat Keputusan Presiden RI tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara.Walaupun FISIP USU baru resmi terbentuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/C.80, pada tanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

  Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbud RI itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan yaitu: Jurusan Antropologi, Jurusan Sosiologi, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jurusan MKDU, Jurusan Ilmu Administrasi, dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

  Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0535/0/83 itu, karena pembukaan jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan staf pengajar.

  2.1.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Kini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara saat ini memiliki 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, 3 (tiga) Program S2, dan satu Program S3.Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas yang ada dalam lingkup USU, tepatnya berada di Jalan Dr. A. Sofyan No. 1.

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU berada di wilayah paling Selatan USU. Berbatasan dengan lapangan bola kaki di bagian Timur, pada bagian Selatan berbatasan dengan jalan Dr. A. Sofyan, pada bagian Barat berbatasan dengan Fakultas Pertanian, dan pada bagian Utara FISIP berbatasan dengan Fakultas Ekonomi.

  2.1.2.1 Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Saat ini, FISIP USU dipimpin oleh Prof. Dr. Badaruddin, M.Si dengan jabatan sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam menjalankan masa baktinya, Dekan diperbantukan oleh 3 (tiga) Pembantu Dekan, yakni: Drs. Zakaria, MSP sebagai pembantu Dekan I, Dra. Rosmiani, MA sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Edward, MSP sebagai Pembantu Dekan III.

  2.1.2.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

  • Visi Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah : “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”
  • Misi 1.

  Menghasilkan alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan selurug

  stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi

  relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi professional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan professional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

  3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis, dan profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

4. Menjadi institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

  Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman- pengalaman yang telah dilalui oleh FISIP USU sendiri.

  2.1.2.3 Departemen/ Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1.

  Program D3: 1.

  Administrasi Perpajakan 2. Program S1: 1.

  Ilmu Administrasi Negara 2. Ilmu Politik 3. Antropologi Sosial 4. Ilmu Kesejahteraan Sosial 5. Sosiologi 6. Ilmu Komunikasi 7. Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis 3. Program S2:

1. Studi Pembangunan 2.

  Ilmu Komunikasi 3. Sosiologi 4. Program S3: 1.

  Studi Pembangunan

  2.1.2.4 Akreditasi

Tabel 2.1 Akreditasi Departemen/ Program Studi yang ada di FISIP USU

  Departemen/ Prog. Studi Peringkat Akreditasi

  SK BAN PT Tanggal

  Re- Akreditasi

  Ilmu Administrasi Negara B 03/12/2010 03/12/2015 Ilmu Adm. Bisnis/ Niaga

  Ilmu Kesejahteraan Sosial A 03/05/2005 03/05/2010 Ilmu Komunikasi B 07/01/2011 07/01/2016

  Ilmu Politik B 09/03/2007 09/03/2012 Sosiologi B 21/01/2011 21/01/2016

  Antropologi A 18/06/2006 18/06/2009 D-III Adm. Perpajakan C 07/07/2005 07/07/2008

  2.1.2.5 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU yang memiliki 12 program studi dengan staf pengajar yang kompeten di bidangnya masing-masing.Staf pengajar

  FISIP USU saat ini berkisar 101 orang.

Tabel 2.2 Staf Pengajar di FISIP USU

  Departemen/ Program Studi Jumlah Staf Pengajar Ilmu Administrasi negara 18 orang

  Ilmu Kesejahteraan Sosial 10 orang Sosiologi 17 orang

  Antropologi 19 orang Ilmu Politik 14 orang

  Ilmu Komunikasi 23 orang

  2.1.2.6 Fasilitas dan Layanan 1.

  Internet Penyediaan layanan teknologi informasi (TI) diselenggarakan oleh

  Pusat Sistem Informasi (PSI), suatu divisi yang mengelola pelayanan akses terhadap infrastruktur teknologi informasi dan lingkungannya baik di dalam maupun dari luar kampus. Penyediaan layanan TI dimaksudkan terutama untuk memudahkan sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) mengakses seluruh spectrum sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan oleh Unoversitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian sebagai program utama Universitas. Selain itu, infrastruktur TI juga digunakan untuk mendukung Sistem Informasi Manajemen (SIM) Universitas.

  Seluruh sivitas akademika dan staf Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan di dalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel terminal PC maupun jaringan tanpa kabel (wireless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya di dalam kampus. Penyediaan fasilitas jaringan tanpa kabel atau WiFi ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop.Layanan akses jaringan Universitas diberi sticker logo USUNETA untuk memudahkan para sivitas akademika mengidentifikasi lokasi dimana layanan tersebut tersedia untuk digunakan.

  2. Mushollah Mushollah yang ada di FISIP letaknya di sebelah kanan fISIP. Saat ini sedang dalam proses renovasi yang akan dibuat lebih besar dan berlantai dua.

  3. Perpustakaan Perpustakaan FISIP USU terletak di lantai 3 gedung C. terdiri dari beberapa rak buku dan rak untuk skripsi mahasiswa dari berbagai jarusan di

  FISIP.

  4. Laboratorium Laboratorium anak FISIP tidak sama dengan laboratorium anak Teknik atau pertanian yang berisi alat-alat praktik. Praktiknya anak FISIP adalah masyarakat, di lapangan. Jadi laboratorium di FISIP menjadi salah satu tempat berkumpulnya mahasiswa untuk sharing, belajar, diskusi, berkreatif, dan melakukan banyak hal yang bertujuan positif.

  5. Kantin Saat ini kantin FISIP USU dipegang oleh Mas Koboy. Di kantin ini mahasiswa melepas dahaga dan rasa lapar. Menu yang dijualpun beragam.

  Dari nasi dan berbagai lauk, nasi dan berbagai mie goring dan kuah, sampai bakso juga ada. Mahasiswa yang berada disini juga tidak hanya makan dan minum langsung pergi, namun banyak diantaranya yang menjadikan kantin ruangan kuliah kedua. Dalam waktu yang lama berada di dalam kantin sambil mengobrol atau melakukan aktivitas yang lain dengan teman atau senior atau junior lainnya.

6. Kamar mandi

  Kamar mandi untuk mahasiswa ada dua, satu toilet pria dan satu lagi toilet wanita. Di dalam toilet wanita ada 5 pintu kamar mandi. Dan seperti itu juga di dalam toilet pria.

  2.1.2.7 Mahasiswa Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sampai tahun ajaran 2013 berkisar ± 4200 an mahasiswa.

Tabel 2.3 Jumlah Mahasiswa FISIP USU

  Departemen/ Prog. Studi Jumlah Mahasiswa Antropologi Sosial 370 orang

  Sosiologi 464 orang Ilmu Komunikasi 634 orang

  Ilmu Kesejahteraan Sosial 439 orang Ilmu Politik 491 orang

  Ilmu Administrasi Negara 604 orang Ilmu Administrasi Bisnis/ Niaga 607 orang

  Administrasi Perpajakan 448 orang Ilmu Komunikasi Ekstensi 84 orang

  Ilmu Administrasi Negara Ekstensi 97 orang

  2.1.2.8 Organisasi Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Wadah mahasiswa untuk berekspresi di kampus selain dalam kegiatan akademis adalah Organisasi Mahasiswa.Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 155/U/1998 mengenai pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu Fakultas di USU yang memiliki berbagai organisasi mahasiswa.Ada Organisasi Intra Fakultas maupun Organisasi Ekstra Fakultas.

  1. Organisasi Intra Fakultas

Tabel 2.4 Daftar Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen yang Terdapat di FISIP

  USU

  No Nama Departemen/ Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Departemen (HMD)

  1. Sosiologi Ikatan Mahasiswa Sosiologi (IMASI)

  2. Administrasi Negara Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Adminstrasi Negara (IMDIAN)

  3. Komunikasi Ikatan Mahasiswa Jurusan Komunikasi (IMAJINASI)

  4. Antropologi Ikatan Dongan Sabutuha Antropologi (INSAN)

  6. Kesejahteraan Sosial Ikatan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IMIKS)

  7. Ilmu Politik Ikatan Mahasiswa Departemen Politik (IMADIP)

  8. Administrasi Perpajakan Ikatan Mahasiswa Program Studi Administrasi Perpajakan (IMPROSAJA)

  9. Administrasi Bisnis Ikatan Mahasiswa Program Studi Bisnis (IMPRODIAS)

Tabel 2.5 Daftar Nama Unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Fakultas yang Terdapat di FISIP

  2. Organisasi Ekstra Fakultas

  Marhaen

  3. Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Komisariat FISIP USU

  Islam Jl. Intisari no.16

  2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP USU

  107A

  1. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat FISIP USU Kristen Jl. Iskandar Muda no.

  Alamat Sekretariat Organisasi

  NO Nama Organisasi Landasan/ Dasar Organisasi

Tabel 2.6 Daftar Nama Organisasi Ekstra yang Beraktifitas di FISIP USU

  9. Riset Club Penelitian

  USU.

  8. New Magazine Jurnalis

  7. Komika Musik dan Seni

  6. Badminton Bulu tangkis

  5. Kelompok Riset Sosiologi Penelitian

  4. Kelompok Mahasiswa Kristen Kerohanian Kristen

  3. Fish Club Bahasa Inggris

  2. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Kerohanian Islam

  1. Bola Sepak Bola Kaki

  Spesifikasi Minat dan Bakat

  No Nama Organisasi/ Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

  4. Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam

  Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat

  5. Front Mahasiswa Nasionalis Nasionalis Jl. Jamin Ginting. Gg Indonesia (FMN) Komisariat USU Surbakti No. 15

2.2 Palang Merah Indonesia

  2.2.1 Sejarah Palang Merah Indonesia Palang Merah di Indonesia sebenarnya berdiri sejak masa sebelum Perang

  Dunia Ke II. Saat itu, tepatnya tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintahan Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling

  Indie (NERKAI), yang kemudian dibubarkan pada saat penjajahan Jepang.

  Perjuangan untuk mendirikan PMI sendiri diawali sekitar tahun 1932.Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan.Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari para pelajar Indonesia.Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut dalam siding Konferensi NERKAI pada tahun 1940, walaupun rancangan tersebut ditolak mentah-mentah.Saat penjajahan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya tersebut mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang.

  Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka pada tanggal 5 September 1945 Menteri Kesehatan RI Kabinet I Dr. Buntaran membentuk Panitia 5 yang terdiri dari dr. R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder djohan (Penulis), dan dr. Djuhana; dr. Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

  Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada tanggal 17 September1945 yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.Hatta yang sekaligus menjadi Ketuanya, dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No. 25 tahun 1950 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 1950, dan kemudian diperkuat dengan pengukuhan sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan dan paham politik melalui keppres No. 246 tahun 1963 pada tanggal 29 November 1963.

  Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No.59, dan tugas pokok PMI meliputi:

1. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana 2.

  Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan 3. Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat 4. Pelayanan transfusi darah (sesuai dengan PP No. 18 tahun 1980)

  Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan,

   Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan .

  Kini jaringan kerja Palang Merah Indonesia tersebar di 33 PMI Daerah

   21 Provinsi/ Tk.I dan 408 PMI Cabang di daerah Tk.II di seluruh Indonesia , serta Modul Sejarah Kepalangmerahan yang dikeluarkan oleh PMI, tahun 2008

  

  dukungan operasional 165 Unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia . Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang terdiri dari :

  1. Penanggulangan Bencana

  2. Kesehatan

  3. Kesejahteraan Sosial

  4. Komunikasi dan Informasi

  5. Pengembangan Organisasi

  2.2.2 Palang Merah Indonesia Kota Medan

  2.2.2.1 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia Kota medan Untuk menjadikan Perhimpunan nasional yang berfungsi baik PMI mempunyai visi dan misi yang dinyatakan dengan jelas, dengan kata lain, konsep yang jelas tentang apa yang ingin dilakukan. Visi dan misi berpedoman pada Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta beroperasi sesuai dengan Prinsip Dasar.

  Visi Palang Merah Indonesia Kota Medan: “Atas Dasar Tujuh Prinsip Palang Merah dan bulan sabit Merah, Mewujudkan PMI Cabang Kota Medan menjadi Organisasi Kemanusiaan yang Profesional dan Proporsional dalam Pelayanan Sosial Kemanusiaan”.

  Misi Palang Merah Indonesia Kota Medan: 1.

  Menumbuhkembangkan dan melembagakan aplikasi dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta HPI sesuai dengan situasi pertumbuhan dan 22 perkembangan Kota Medan 23 http://id.m.wikipedia.org/wiki/PMI www.pmi.or.id/ina/history/?act=pmi

  2. Melaksanakan pelayanan Kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, meliputi: Pelayanan Transfusi Darah, Pelayanan Penanggulangan Bencana, Pelayanan Ambulans Gawat Darurat, Pelayanan Penanggulangan HIV-AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba, dan Pelayanan Penanggulangan Flu Burung.

3. Membina generasi muda dalam Kepalangmerahan dan kesehatan 4.

  Melakukan konsolidasi organisasi dan pengembangan potensi sumber day manusia dan sumber dana untuk menjadikan PMI Kota Medan yang netral dan mandiri dengan kinerja yang proporsional dan profesional 5. Menjalin kerjasama sinergis dengan segenap stakeholder.

  2.2.2.2 Program Panca Giat Nyata PMI Kota Medan 1.

  Pelayanan Kepalangmerahan secara Profesional dalam Kesukarelaan 2. Konsolidasi Organisasi dan Penerapan Manajemen Profesional 3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 4. Pemasyarakatan dan Pelembagaan Nilai-Nilai Kepalangmerahan 5. Penggalian dan Penggalangan Sumber Dana

  2.2.3 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia

  2.2.3.1 Sejarah Donor Darah Palang Merah Indonesia telah melaksanakan kegiatan transfusi darah sejak tahun 1950 atas dasar membantu rumah sakit-rumah sakit militer dan sipil setelah diserahkan oleh tentara Belanda dan pemerintah sipilnya.Sebelumnya kegiatan transfusi darah dikerjakan oleh NERKAI (Nederlandse Rode Kruis Afdeling Indie)

  

  atau Palang Merah Belanda Bagian Indonesia sejak tahun 1945 .Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 pemerintah menugaskan hanya kepada PMI untuk menyelenggarakan kegiatan transfusi darah.Unit penyelenggara dalam pengelolaan transfusi darah pada PMI adalah Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia.Tugas ini ditegaskan pula melalui Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. 1147/YANMED/RSKS/1991.Adapun petunjuk pelaksanya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.

  478/Menkes/Per/1990 tentang Upaya Kesehatan Transfusi Darah. Tetapi sejak tahun 2011 setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah, Palang Merah Indonesia tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara kegiatan transfusi darah.

  Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah disebutkan tindakan medis pengambilan darah dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) dan/atau tempat tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang berwenang sesuai dengan standard, juga sebagai penyedia darah dan pendistribusiannya. Darah donor harus disalurkan dan diserahkan oleh UTD kepada UTD lain, UTD kepada Bank Darah Rumah Sakit, UTD atau BDRS kepada fasilitas pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan. Tindakan medis pemberian darah dan atau komponennya kepada pasien harus dilaksanakan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011t entang Pelayanan 24 Darah, Unit Transfusi Darah (UTD) sebagai Penyedia dan mendistribusikan darah,

  Modul donor darah PMR berganti nama menjadi Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia diresmikan pada 6 Januari 2011 lalu oleh Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Perubahan nama UTD menjadi UDD menyebabkan pergeseran tugas secara teknis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. UDD tidak lagi melayani pasien yang datang langsung untuk mendapatkan dan menerima transfusi darah, UDD bertugas melayani pengolahan, penyimpanan kantong darah dan mencari pendonor darah, dan juga menyediakan stok darah di setiap Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).Kemudian rumah sakit yang

   medistribusikan darah tersebut sesuai kebutuhan masyarakat .

  Palang Merah Indonesia telah melaksanakan kegiatan donor darah yang tersebar di 33 Provinsi dan 323 cabang di daerah dengan 165 UDD di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara, saat ini baru 15 PMI kabupaten/ kota yang memiliki UDD yaitu Medan, langkat, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Siantar, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, labuhan Batu, Tapanuli tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Gunung Sitoli.

  2.2.3.2 Unit Donor Darah PMI Kota Medan Unit Donor Darah PMI Kota Medan didirikan untuk menjalankan salah satu fungsi pokok dari Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu sebagai penyedia pelayanan transfusi darah dan untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya.

  25 http://kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=7712&ltemid=202

  Gambar 2.1: Lokasi Unit Donor Darah atau yang lebih orang kenal dengan sebutan UTD PMI Kota Medan di Jalan. H.M Said.

  Unit Donor Darah yang dahulunya bernama Unit Transfusi Darah PMI Kota Medan ini pertama kali berdiri terletak di Jalan Palang Merah, kemudian dipindahkan ke Jalan Kirani dan sejak tahun 1997 hingga saat ini UDD berada di Jalan H.M. Said Kampung Durian No. 126 C Medan. UDD PMI Kota Medan buka setiap hari selama 24 jam sejak tanggal 1 Oktober 2002. Hal ini dilakukan sesuai dengan hasil Mukernas PMI untuk menjadikan UDD PMI sebagai sentralisasi pelayanan darah bagi masyarakat. Kegiatan Unit Donor Darah meliput i: a.

  Kegiatan Non Medik, yaitu pengerahan penyumbang darah. pengumpulan darah dihimpun melalui sumbangan donor darah sukarela maupun dari donor pengganti.

  Upaya-upaya yang dilaksanakan oleh UDD PMI Kota Medan untuk merekrut Donor Darah Sukarela, antara lain: 1.

  Melakukan ceramah-ceramah ke instansi-instansi baik di undang ataupun dengan melakukan pendekatan-pendekatan.

  2. Melakukan himbauan dengan surat-surat resmi ke Instansi Pemerintah/ Swasta dan Perusahaan-perusahaan

  3. Pembuatan Leaflet dan brosur-brosur, stiker, buku penjelasan mengenai Donor Darah yang disebarluaskan kepada masyarakat lewat berbagai media

  Gambar 2.2: contoh leaflet, brosur yang dibuat oleh PMI untuk menyebarkan informasi mengenai Donor Darah

  4. Menghimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya melalui Iklan Layanan berlangsung

  5. Pada setiap tahunnya melaksanakan Kegiatan Penyerahan Piagam Donor Darah Sukarela serta menyerahkan bingkisan kepada Donor Darah Sukarela yang telah terakumulasi jumlahnya sesuai Piagam yang ditetapkan PMI Pusat.

  b.

  Kegiatan Medik, yaitu: 1.

  Pengambilan darah Dalam pengambiland arah harus memperhatikan keselamatan penyumbang darah, terutama yang menyangkut jumlah darah yang diambil dan jangka waktu pengambilannya.

  2. Pengamanan Darah Pengamanan darah harus dilaksanakan untuk menjaga keselamatan pasien dan mencegah penularan penyakit akibat transfusi darah. Kegiatan pengamanan menyangkut pemeriksaan laboratorium dan uji saring darah terhadap penyakit hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan HIV/AIDS, penentuan golongan darah pemberian label, dan pengamanan kerahasiaan hasil pemeriksaan darah.

  3. Pengolahan Darah Pengolahan darah harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku, terutama dilakukan untuk menyiapkan darah yang aman dan siap pakai untuk transfusi, termasuk plasma pheresis dan pembuatan fraksi-fraksi plasma. Jika dari hasil pengolahan terdapat darah yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan standar, akan dilakukan pengamanan dengan memperhatikan keselamatan lingkungan.

  4. Penyimpanan Darah Penyimpanan darah harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan baik suhu, tempat, lama penyimpanan, maupun persyaratan lain untuk terpeliharanya mutu darah.

  5. Penyampaian/ Distribusi Darah UDD PMI Kota Medan mendistribusikan darah yang telah siap pakai kepada sarana pelayanan kesehatan yang memerlukan untuk kepentingan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien dengan memperhatikan prioritas dan pemerataan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

  

Gambar 2.3: Bagan alur mekanisme permintaan dan pendistribusian darah

Tabel 2.7

Jumlah Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kota Medan

  Tahun Jumlah Pemeriksaan

  Jumlah Donor Sukarela Donor Pengganti Lk Pr Lk Pr 2002 8.777 4.323 13.030 7.986 34.116

  2003 4.397 2.167 16.770 7.871 31.205 2004 7.756 3.957 16.246 4.961 32.920 2005 7.238 2.076 19.104 4.276 32.694 2006 9.308 3.892 21.619 5.618 40.437 2007 8.906 2.560 14.469 5.222 31.157 2008 10.696 15.449 26.145 2009 10.336 13.072 23.408

2.3 Kerjasama FISIP USU dan UDD PMI Kota Medan

  Palang Merah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyumbang darah, terutama di kalangan pemuda dan membantu Indonesia mencapai target stok darah tahunannya melakukan kerjasama dengan perguruan-perguruan

  

  tinggi negeri maupun swasta. Ada lima Perguruan Tinggi di Medan yang ikut melakukan kerjasama dengan Palang Merah Indonesia dalam hal kerjasama bidang kepalangmerahan di lingkungan kampus. Salah satu perguruan tinggi yang ikut dalam kerjasama tersebut adalah USU.

  Peran mahasiswa sebagai masyarakat muda dinilai sesuai untuk berkontribusi dalam meningkatkan jumlah donor darah sukarela dan dalam meningkatkan ketersediaan darah.Mahasiwa dapat berperan secara langsung dengan menjadi donor darah sukarela secara berkala, bisa juga secara tidak langsung dengan mengajak atau mempromosikan aksi donor darah sukarela kepada masyarakat luas.

  Acara penandatangan naskah kesepahaman PMI Sumut dengan Lima Perguruan Tinggi di Medan tersebut bertempat di Ruang Rapat Senat Akademik Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada tanggal 17 Maret 2012 yang diresmikan oleh Ketua Palang Merah Indonesia, Bapak Jusuf Kalla. Menurut Rektor USU, Bapak Syahril Pasaribu,

  “sebelum adanya MoU ini sebenarnya USU juga sudah rutin melakukan kerjasama dengan PMI terutama dalam hal kegiatan donor darah dimana dalam setiap kegiatan kampus tetap ada aktivitas donor darah, apalagi setelah adanya penandatangan MoU ini, jelas akan lebih baik karena telah ada “payung” hukum”.

26 Ada lima Perguruan Tinggi di Medan yang turut menandatangani naskah kesepahaman tentang

  

kerjasama bidang Kepalangmerahan tersebut adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas

Negeri Medan (Unimed), Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU), Universitas Islam

Sumatera Utara (UISU), dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

  Hal ini benar adanya, seperti yang dapat dilihat di beberapa acara kampus di berbagai fakultas di USU telah melaksanakan kegiatan donor darah.salah satunya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU.

  

Gambar 2.4: Acara Donor Darah saat Dies Natalis FISIP USU, sumber:

www.fisipusu.ac.id

  Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU telah melakukan kerjasama dengan PMI dalam hal Donor Darah.Sudah dua kali acara donor darah yang dilakukan di FISIP USU ini.Acara pertama saat Dies Natalis FISIP USU yang ke-32 tahun 2012 yang berlangsung meriah. Dan acara donor darah kedua saat menyambut Hari Waisak 2557 B.E. IMAJINASI melalui Divisi Rohani Budha melakukan kegiatan donor darah dengan bekerja sama dengan PMI Medan.

  Gambar 2.5: brosur adalah salah satu bentuk promosi yang dilakukan untuk mempublikasikan dan mengajak mahasiswa dan mahasiswi FISIP USU dan sekitarnya dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan di kampus FISIP USU. Salah satu acara Dies Natalis FISIP USU yang ke-32 diadakan pada tanggal 14-15 Desember 2012 adalah donor darah yang diadakan di Ruang Dosen FISIP USU yang tidak hanya diikuti oleh para mahasiswa tetapi juga diikuti oleh beberapa dosen yang tertarik dalam kegiatan sosial tersebut. Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk misi kemanusiaan.

  Pada acara Kegiatan Donor Darah yang diadakan IMAJINASI melalui Divisi

  

Rohani Budha yang berlangsung pada Kamis, 23 Mei 2013 di Lobi Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik (FISIP) USU ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

  

Terlihat dari antusiasme pendonor yang melewati target.Para pendonor didominasi

oleh mahasiswa USU dan civitas akademisi Universitas Sumatera Utara (USU).

  

Hampir 50 orang pendonor berhasil mendonorkan darahnya setelah melewati proses

registrasi dan serangkaian pemeriksaan medis. Pada acara ini sukses menyumbangkan

46 kantong darah.

  

Gambar 2.6: upaya promosi yang dilakukan untuk mengajak dan mempublikasikan

kegiatan tersebut tidak hanya melalui brosur, spanduk saja tetapi juga mengajak

melalui media sosial yang dianggap lebih cepat menyebar informasinya, yaitu

melalui media sosial twitter dan facebook.

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pemasaran Relasional terhadap Kepuasan dan Komitmen pada Nasabah PT. Bank X

1 1 7

Pengaruh Pemasaran Relasional terhadap Kepuasan dan Komitmen pada Nasabah PT. Bank X

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Audit Internal - Fungsi Dan Kedudukan Auditor Internal Pada PT.Tor Ganda Medan

0 1 21

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam UpayaMeningkatkan Usaha (Studi Kasus Pada RestoranSop Saudara Jalan Ringroad Medan)

0 4 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam UpayaMeningkatkan Usaha (Studi Kasus Pada RestoranSop Saudara Jalan Ringroad Medan)

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air 2.1.1. Sifat air - Analisa Kadar Klorida Pada Air Minum Dan Air Sumur Dengan Metode Argentometri

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Mahasiswa Indekost Terhadap Tindakan Seksual Pranikah di Jalan Sei Padang Kelurahan Padang Bulan Selayang I Medan Tahun 2013

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Mahasiswa Indekost Terhadap Tindakan Seksual Pranikah di Jalan Sei Padang Kelurahan Padang Bulan Selayang I Medan Tahun 2013

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROYEK - Pengendalian Proyek Konstruksi Dengan Konsep Earned Value Studi Kasus : Pembangunan Gardu Induk Pasir Pangaraian dan Bangkinang

0 0 29

Pengendalian Proyek Konstruksi Dengan Konsep Earned Value Studi Kasus : Pembangunan Gardu Induk Pasir Pangaraian dan Bangkinang

0 0 12