ANALISIS KESALAHAN SISWA OPERASI CAMPURAN BILBUL

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL PADA OPERASI
HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MATEMATIKA DI SMP
A.

PENDAHULUAN
Bilangan bulat merupakan salah satu materi yang biasa menyajikan soal

dalam bentuk cerita. Bilangan bulat telah diajarkan sejak jenjang SD. Salah satu
KD di SMP tentang bilangan bulat adalah penerapan operasi hitung bilangan
bulat dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi (Lanuwu.dkk,2016). Siswa
tersebut seringkali mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal operasi hitung
campuran bilangan bulat. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai ulangan harian
siswa pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat yang belum mencapai
KKM. Siswa

sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal

tentang operasi hitung bilangan bulat, terutama kesalahan dalam urutan
pengerjaan operasi hitung campuran serta membedakan tanda “+” atau “–“
sebagai operasi hitung dengan tanda “+” atau “–“ sebagai jenis suatu bilangan.
Misalnya untuk bentuk “8 + (-5)” masih banyak siswa yang membacanya

“delapan ditambah minus lima” atau “delapan ditambah min lima”. Sedangkan
untuk bentuk -5 – (-7) dibaca “min lima min min tujuh” atau “minus lima
dikurangi minus tujuh”. Padahal bentuk seperti “8 + (-5)” harusnya dibaca
“delapan ditambah negatif lima”, sedangkan untuk bentuk “-5 – (-7)” harus
dibaca “negatif lima dikurangi negatif tujuh” atau “negatif lima minus negatif
tujuh”. Sehingga dari jenis kesulitan-kesulitan tersebut menyebabkan nilai
ulangan harian siswa pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat masih
rendah (Ugi,E.L,2016)
Kesalahan tersebut pasti tidak terjadi begitu saja, melainkan ada penyebab
mengapa siswa mengalami kesalahan ketika mengerjakan soal-soal operasi
hitung campuran. Oleh karena itu baik guru maupun calon guru penting untuk
mencari tahu jenis-jenis kesalahan apa saja yang seringkali dilakukan siswa
dalam melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat sehingga guru
maupun calon guru dapat melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran agar
tidak terjadi kesalahan yang sama (Andriani.dkk,2016).

Djadir.dkk (2016) menyatakan bahwa Banyak faktor yang mungkin
menyebabkan rendahnya kemampuan matematika siswa. Faktor-faktor tersebut
dapat berasal dari dalam atau dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa
dapat berupa motivasi, kemampuan intelektual siswa, minat, bakat, dan

sebagainya. Faktor dari luar, prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, keluarga, guru, teman, alat belajar, dan sebagainya.
Rendahnya kemampuan matematika siswa dapat dilihat dari penguasaan siswa
terhadap materi. Salah satunya adalah dengan memberikan tes atau soal tentang
materi tersebut kepada siswa. Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tersebut
dapat menjadi salah satu petunjuk untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi. Oleh karena itu, adanya kesalahan-kesalahan tersebut perlu
diidentifikasi sehingga dapat dicari faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan
siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dan selanjutnya dapat
ditentukan alternatif pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan tersebut
sehingga kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dapat
teratasi.
Menurut Hastuti (Widianingsih, 2014) pengertian analisis kesalahan ialah
sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang
belajar dengan objek yang jelas (sesuatu yang telah ditargetkan). Adapun
menurut Ellis (Al- Ilmullah, dkk, 2010) analisis kesalahan merupakan suatu
prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang
meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat
dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan

kesalahan. Analisis kesalahan perlu dilakukan agar guru dapat mengetahui
seberapa pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi pembelajaran terutama
pada soal cerita bilangan bulat. Sedangkan menurut Sahriah (2012), kesalahan
merupakan penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistimatis,
konsisten, maupun insedental pada daerah tertentu. Kesalahan-kesalahan secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai

dengan hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga
prestasi belajar yang dicapai berada dibawah yang semestinya.
Berdasarkan uraian diatas maka Tujuan dalam makalah ini yaitu
mengidentifikasikan dan menganalisis proses berpikir yang dilakukan siswa SMP
dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat, selain itu
tujuannya yaitu mengetahui penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh
siswa dalam menyelesaikan soal-soal dan memberikan solusi dalam pemecahan
permasalahan tersebut.

B.

PEMBAHASAN
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat


beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal operasi
hitung campuran bilangan bulat.
1.

Andriani,dkk (2016)
a.

kesalahan konsep adalah suatu kesalahan yang diperbuat oleh siswa
dikarenakan kesalahan dalam memahami konsep.
Contoh :

Dari hasil jawaban siswa tersebut dapat dianalisis letak kesalahannya
terdapat pada hasil operasi hitungnya. Hal ini disebabkan siswa belum
bisa memahami konsep pengurangan bilangan negatif dan bilangan
positif. Siswa menjawab soal dengan menambahkan -9 dan -6
sehingga hasilnya benar -15, kemudian siswa menambahkan lagi -15
dan 5 sehingga hasilnya -20, yang seharusnya -15 + 5 itu hasilnya -10.
b.


kesalahan operasi hitung adalah kesalahan yang diperbuat akibat
kecerobohan siswa dalam melakukan operasi hitung.

Contoh :

Dari hasil jawaban siswa tersebut kesalahan yang dilakukan siswa
terletak pada hasil operasi hitung dan konsep pengurangan bilangan
positif dan negatif. Pada soal siswa menjawab 24 dikurang 51 itu -33
yang seharusnya -27, kemudian kesalahan selanjutnya -33 ditambah
17 itu -50 yang seharusnya -16. Seharusnya jawaban dari soal tersebut
yaitu 24 – 51 = -27 + 17 = -10.
c.

kesalahan acak adalah adalah suatu kesalahan yang diperbuat oleh
siswa dikarenakan ketidaktahuan siswa terhadap soal yang sedang
dikerjakan sehingga jawaban siswa tidak sesuai dengan soal.
Contoh :

Dari jawaban di atas dapat dilihat kesalahan jawaban siswa terletak
pada ketidakpahaman siswa dengan tanda operasi hitung dan tanda

bilangan. Dari jawaban tersebut siswa menjawab -30 + 42 = -72
kemudian -72 + 15 = -87 yang seharusnya soal tersebut -30 + 42 = 12
kemudian 12 + 15 = 27.
2.

Djadir,dkk(2016)
a.

Ketidaktahuan siswa dalam menggolongkan tingkatan setiap operasi
(penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian)
Contoh:

Berdasarkan penggalan jawaban siswa di atas kesalahan yang dilakukan
adalah membagi
yang seharusnya
, subjek menjawab ,
dan kesalahan dalam mengalikan bilangan bulat.

b.


Kesalahan siswa dalam mengoperasikan (menjumlahkan, mengurangkan,
mengalikan dan membagi) soal matematika
Contoh:

kesalahan yang dilakukan oleh siwa adalah hasil akhir penjumlahan salah
yaitu -2 + -2 yang seharusnya -4 siswa menjawab 0. Siswa ini sudah

memahami operasi hitung

namun kesalahan paling fatal pada akhir

jawaban hal ini disebabkan ketidaktelitian dalam menjawab soal.
c.

Ketidakteraturan
langkah-langkah
menyelesaikan soal matematika.
Contoh :

pengerjaan


siswa

dalam

Berdasarkan penggalan hasil kerja siswa di atas siswa tidak menuliskan

soal dan langsung menjawab. Siswa ini sudah memahami mana yang
harus dikerjakan terlebih dahulu kemudian operasi mana yang
didahulukan untuk mengerjakan soal tersebut, namun langkah-langkah
dalam mengerjakan soal tersebut masih belum tepat dan juga salah dalam
menuliskan tanda operasi serta pengulangan penulisan bilangan 6 (dapat
dilihat pada baris pertama jawannya) seharusnya
kurang teliti dalam menentukan hasil operasi

, juga
seharusnya

. Siswa belum memahami jika pembagian dan perkalian
bergandengan atau yang lebih dulu pembagian dari perkalian. Siswa ini


berpikir bahwa perkalian lebih dulu dikerjakan dari pada pembagian
walaupun pada pekerjaannya dia sudah mendahulukan pembagian dari
pada perkalian. Kemudian langkah pengerjaannya dia masih melakukan
kesalahan.

Bilangan-bilangan

pada

soal

diputar

balik

sehingga

membuatnya bingung sendiri.


3.

Lanuwu,dkk (2016)
a. Kesalahan dalam membaca soal (Process Skills Error, Encoding Error
dan Reading Error)
Contoh :

Berdasarkan jawaban tersebut, kesalahan yang nampak yaitu pada
perkalian 3 x (-8) dimana seharusnya adalah (-3) x 7. Selain itu juga
siswa salah dalam menempatkan notasi negatif pada suatu bilangan
dimana seharusnya (-3) x 8 bukan 3 x (-8). Kesalahan yang lain juga
dilakukan oleh siswa adalah tidak menggunakan salah satu informasi
penting yang ada pada soal yaitu suhu awal pada pukul 18.00 sebesar
0

8 C.
b. Ketidaktelitian dalam mengerjakan soal (Encoding Error dan Corelles
Error)
Contoh :


Berdasarkan jawaban subjek, maka kesalahan yang dilakukan siswa
nampak pada perkalian (-8) x 2 dan (-4) x 1 yang seharusnya 8 x (-2)
dan 4 x (-1). Adapun kesalahan lain yang dilakukan siswa adalah tidak
menjumlahkan (-20) dengan 150.
c. Kesalahan transformasi (Transform error)
Contoh

Berdasarkan uraian di atas siswa

melakukan kesalahan dalam

membaca salah satu informasi yang ada pada soal yaitu pola minum

obat A. Selain kesalahan tersebut siswa juga salah dalam memahami
satu informasi lagi yang ada pada soal, dimana siswa mengatakan
bahwa obat B dengan obat A masing-masing 50 butir. Berdasarkan
kesalahan yang dilakukan siswa maka jenis kesalahan yang dilakukan
oleh subjek adalah Reading Error yang akhirnya berdampak pada
jenis kesalahan Transform error (gagal mengubah soal dalam kalimat
matematika) dan Reading Comprehension Error (tidak dapat
memproses soal).

C.

SARAN

1.

Andriani,dkk (2016)
guru maupun calon guru penting untuk mencari tahu jenis-jenis kesalahan
apa saja yang seringkali dilakukan siswa dalam melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat sehingga guru maupun calon guru dapat
melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi
kesalahan yang sama.

2.

Djadir,dkk(2016)
a. Alternatif pemecahan yang diberikan kepada siswa pada faktor kesalahan
dalam menggolongkan tingkatan setiap tingkatan operasi adalah dengan
memberikan pemahaman kepada siswa bahwa dalam proses menyelesaikan
soal operasi hitung campuran bilangan bulat yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian, mempunyai tingkatan dalam urutan
pengerjaannya.

b. Alternatif pemecahan yang diberikan kepada siswa pada faktor kesalahan
dalam mengoperasikan soal matematika adalah dengan menggunakan konsep
himpunan yang anggotanya berbentuk manik-manik berupa bulatan setengah
lingkaran.

c. Alternatif pemecahan yang diberikan kepada siswa pada faktor kesalahan atau
ketidakteraturan langkah-langkah menyelesaikan soal matematika adalah
dengan memberikan pemahaman kepada siswa langkah-langkah pengerjaan
soal yang baik.

3.

Menurut penulis :
 Guru harus memberikan pemahaman konsep tentang materi, salah
satu

cara

untuk

membantu

menjelaskan

materi

guru

dapat

menggunakan media pembelajaran.
 Siswa harus lebih teliti dan memahami maksud yang diinginkan soal.
Siswa diharapkan untuk banyak latihan mengerjakan soal

DAFTAR PUSTAKA
Astuty, K. Y. (2013). Analisis Kesalahan Siswa Kelas V Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Pada Materi Pecahan di
SDN Medokan Semampir I/259 Surabaya. MATHEdunesa,
3(2).
Sahriah, S. Muksar, M. & Lestari, T. E., 2012. Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi
Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 2
Malang. Jurnal: Universitas Negeri Malang. Vol. 1, No 1.
Andriani,I.R.,Yustinah,F.,Nurikah.F. (2016). Analisis Kesalahan
Siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan
Bulat. Jurnal Pendidikan Matematika. di Akses dari :
http://eprints.umsida.ac.id/608/1/Ika%20Rahma%2C
%20Fatimatul%20Yustinah%2C%20Fitri%20Nurika.pdf
Lanuwu, F.K.,Ratu,N.,& Prithatnani. (2016). Analisis kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung campuran
bilangan bulat menurut teori newman Pada siswa kelas VII smp
kristen 2 salatiga. Jurnal Pendidikan Matematika. di akses dari :
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9779/2/T1_202
010104_Full%20text.pdf

Ugi,L.E.,Darwis.M,& Djadir.Analisis kesalahan siswa pada operasi
hitung campuran Bilangan bulat dan alternatif pemecahannya.
Jurnal
Daya
Matematika.Diakses
dari
:http://ojs.unm.ac.id/index.php/JDM/article/view/2450

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL PADA OPERASI
HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MATEMATIKA DI SMP

DISUSUN OLEH
NAMA

: ANGGI ARINI

NIM

: 06022681721006

DOSEN PENGASUH: Dr. ELLY SUSANTI,M.Pd.